Kamis, 05 Juni 2014


KABARPROGRESIF.COM : Kunjungan untuk mengetahui lebih dalam tentang penerapan good governance di Surabaya tidak hanya datang dari instansi pemerintahan. Perguruan tinggi juga tampaknya mulai menjadikan Kota Pahlawan sebagai subyek praktikum lapangannya. Seperti yang dilakukan Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang.

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 400 mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan Unibraw mendatangi langsung gedung pemkot yang berada di Jl. Jimerto. Rombongan diterima Asisten IV Sekkota (bidang kesejahteraan rakyat) Eko Haryanto, Kepala Bappeko Agus Imam Sonhaji dan Kepala Diskominfo Antiek Sugiharti. “Ini merupakan kegiatan tahunan yang rutin kami jalankan. Kali ini ada empat angkatan mulai dari 2010-2013 yang hadir,” kata Aswin Ariyanto Azis, Ketua Progdi Ilmu Pemerintahan, FISIP, Unibraw di Graha Sawunggaling, Rabu (4/6).

Menurut Aswin, Surabaya memang dikenal akan inovasi-inovasi pemerintahannya. Misalnya, government resources management system (GRMS) atau sistem informasi manajemen sumber daya pemerintahan. Sejak 2003, Kota Surabaya telah menerapkan GRMS dalam setiap langkah manajemen perkotaan. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi program-program pembangunan, semuanya berbasis sistem informasi. Dengan demikian, anggaran pelaksanaan pembangunan terbukti lebih efisien.

“Hal itu sejalan dengan tujuan kami datang ke sini yakni guna mempelajari terobosan-terobosan yang dilakukan pemerintah daerah di masing-masing kota/kabupaten,” imbuh pria asal Makassar ini.

Di samping itu, Aswin mengatakan pihaknya tertarik mempelajari lebih dalam tentang bagaimana Pemkot Surabaya meningkatkan partisipasi publik. Sebab, berhasil tidaknya pembangunan suatu kota, menurut dia sangat bergantung pada unsur tersebut. Dia berharap, melalui kegiatan ini mahasiswa dapat melihat secara langsung implementasi birokrasinya. “Jadi kami tidak ingin semata-mata hanya belajar teori saja,” ungkapnya.

Usai acara seremonial di Graha Sawunggaling, rombongan dibagi ke dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok menuju beberapa kantor SKPD atau unit kerja sesuai mata kuliah yang diambil.

Asisten IV Sekkota (bidang kesejahteraan rakyat) Eko Haryanto mengatakan, perubahan pesat yang terjadi di Surabaya tak bisa dipungkiri mengundang instansi/pemerintah daerah lain datang guna melakukan studi banding. Kendati demikian, perubahan tersebut membutuhkan proses dan kerja keras panjang. “Apa yang dicapai Surabaya saat ini prosesnya tidak semudah membalikkan telapak tangan,” kata Eko kepada para mahasiswa.

Kuncinya terletak pada pemerintah kota yang memahami apa yang diinginkan warganya. Setelah itu segera mengagendakan langkah-langkah kebijakan yang kemudian dituangkan dalam perencanaan kota. Dalam pelaksanaannya, proses pembangunan tidak berhenti pada perencanaan saja, melainkan harus dilanjutkan dengan pelaksanaan yang konsisten.

Mantan Kepala Dinas Sosial (dinsos) Surabaya ini menambahkan bahwa tujuan utama pemerintahan  adalah terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya, program-program Kota Surabaya selalu mengedepankan aspek kesejateraan sosial. Hal ini dapat dilihat dari alokasi APBD untuk pemberian makanan tambahan bagi para lansia terlantar, anak cacat dan anak yatim-piatu yang sudah tidak diurus oleh keluarganya dan tidak tercover oleh panti.

Selain itu, Eko menjelaskan, pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas pemkot di samping infrastruktur. Pendidikan dipilih lantaran pemkot ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas dan berkualitas agar mampu bersaing di era global. Khususnya sebagai persiapan menghadai MEA (masyarakat ekonomi ASEAN) yang mulai berlaku per Januari 2015.

Untuk menuju masyarakat yang cerdas dan berkualitas, kata Eko, dibutuhkan tubuh yang sehat. Untuk itu, bidang kesehatan tak pernah luput dari perhatian pemkot. “Semua itu harus ditopang dengan pengembangan infrastruktur agar kota ini nyaman untuk ditinggali,” tuturnya.(*/arf)

Selasa, 03 Juni 2014


KABARPROGRESIF.COM : Segala sesuatu yang dilakukan manusia dan hanya berorientasi pada dunia tidak akan membawa ketenangan karena pasti ada iri dan dengki, harus ada keseimbangan antara kebutuhan dunia dan akhirat agar tercapai ketenangan yang hakiki. Demikian yang dikatakan Ustadz KH. Sholihin Yusuf ketika menyampaikan ceramahnya pada acara peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW 1435 H, pada Senin (2/6) di Masjid At-taqwa Kodam V/Brawijaya.

Peringatan Isra’ Mi’raj tahun ini mengambil tema “Jadikan Peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW 1435 H untuk Meningkatkan Kebersamaan Dengan Rakyat dalam rangka Menjaga Kedaulatan NKRI”, yang dihadiri oleh prajurit militer, PNS dan ibu-ibu persit Kodam V/Brawijaya.

Isra’ Mi’raj yang merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Mekkah menuju Madinah dan dilanjutkan ke Sidrotul Muntaha tersebut adalah kehendak Allah untuk menerima perintah melaksanakan sholat lima waktu bagi umat Islam. Perjalanan Nabi Muhammad SAW yang ditempuh dalam waktu semalam, adalah wujud salah satu kebesaran Allah yang diperlihatkan kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa yang langka/tidak masuk akal tetapi nyata.

Di samping itu menurut Kyai yang humoris ini, kita harus bisa mensyukuri dan menerima apa yang kita terima dengan ikhlas agar apa yang kita miliki menjadi barokah bagi diri kita dan orang lain. Selain itu beliau mengajak para prajurit, PNS dan ibu-ibu persit agar selalu mendekatkan diri dengan para alim ulama sehingga bertambah ilmu dan amal sholehnya. Sehingga dengan begitu, di akhir hidup kelak akan mencapai khusnul khotimah.

Sedangkan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Asma’i mengatakan, bahwa peringatan Isro’ Mi’roj merupakan saat yang tepat bagi kita untuk merenung dan introspeksi. Dengan harapan kita semua sebagai anggota Kodam maupun warga masyarakat dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan Allah SWT. Dalam amanatnya beliau juga menghimbau dan mengajak kepada keluarga besar Kodam V/Brawijaya untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut: Pertama, Laksanakan ajaran agama dengan penuh keyakinan dan buktikan secara nyata dalam bentuk perbuatan yang baik dan bermanfaat secara individu dan kehidupan sosial. Kedua,Tingkatkan disiplin dan solidaritas diantara seluruh komponen bangsa, sehingga kita tidak mudah dipecah belah oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan mengatas namakan kepentingan rakyat. Ketiga, Melalui peringatan Isro’ Mi’roj ini, tumbuh suburkan semangat pengabdian yang profesional dan proporsional untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa guna meraih masa depan yang lebih baik. (*/arf)

Senin, 02 Juni 2014



KABARPROGRESIF.COM : Gara-gara mengusut dan menetapkan 3 prang pegawai Pemkot Surabaya jadi tersangka, Kasi Pidsus Surabaya, Nur Cahyo Jungkung Madyo dijadikan tumbal.

Nur Cahyo akhirnya di buang jauh ke ujung negara Indonesia yakni di pulau Papua. Tak hanya itu Nur Cahyo menduduki jabatan yang tak lazim bila dibandingkan jabatan yang di embannya saat di Surabaya yakni Kabag TU di Kejati Papua.

Mengenai mutasi ini, Nurcahyo sepertinya enggan mengomentarinya dulu. “Ah, mutasi apa,” jelasnya tersenyum.

Meski mengelak, namun hal tersebut benar adanya. Ini dibuktikan dengan keluarnya surat dari Kejaksaan Agung (Kejagung), yakni Kepja 421/C/05/2014 tertanggal 20 Mei 2014, pergeseran posisi di korps adhyaksa ini meliputi eselon 3 hingga 2.

Pergantian jabatan itu juga dialami terjadi pada Kajari Surabaya, M Dhofir yang dipromosikan sebagai Asisten Pidana Umum (Aspidum) di Kejati Sumatera Utara (Sumut). Posisi Kajari Surabaya digantikan Tomo, yang sebelumnya menjabat Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Sulawesi Tenggara (Sultra).

Selain Surabaya mutasi tersebut terjadi untuk kejaksaan diseluruh Indonesia. Untuk wilayah Jatim, mutasi terjadi di lingkup Kejati Jatim, Kejari Surabaya, Kejari Jember, Blitar, Madiun, Magetan dan Tuban. Untuk lingkup Kejari, ada 6 Kepala Kejari (Kajari) yang diganti. Mutasi di lingkup Kejati Jatim adalah Asisten Pembinaan (Asbin), Sartono yang digeser ke Kejaksaan Agung (Kejagung) dan menjadi Koordinator Intel. Sartono digantikan oleh Masnunah, yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid Sunprog Diklat. “Ini adalah mutasi reguler yang dilakukan Kejagung,” terang Kasi Penkum Kejati Jatim, Romy Arizyanto.

Mutasi lain adalah Kajari Madiun yakni Suluh Dumadi. Suluh sebelumnya adalah Aspidsus Kejati NTB. Kemudian Kajari Blitar kini dijabat Dade Ruskandar yang sebelumnya sebagai Kabid Lahdata Pusdaskrimti di Kejagung.

Lalu Kajari Magetan saat ini, Budi Handaka digeser menjadi Aspidum Kejati NTT. Posisinya digantikan J Lebe Unaraja, yang sebelumnya menjabat Kajari Soe. Setelah itu, Kajari Jember Aries Surya juga digeser menjadi Asisten Pengawasan (Aswas) Sulawesi Selatan (Sulsel). Posisinya digantikan Hadi Sumartono, yang sebelumnya sebagai Aspidum Kejati Kaltim.

Dan terakhir adalah Kajari Tuban, Yuswadi yang dipromosikan sebagai Asisten Pengawasan (Aswas) di Kejati Sumbar. Dia digantikan oleh Bambang Sudrajat yang sebelumnya menjabat Kajari Rantau Prapat. ” Pergantian jabatan ini efektif berjalan sejak serah terima. Proses mutasi berjalan maksimal, sebulan setelah keputusan itu turun,” pungkas Romy.(komang)

Minggu, 01 Juni 2014



KABARPROGRESIF.COM : Peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-721 tahun diharapkan menjadi momentum bagi warga Kota Surabaya untuk semakin serius dalam menata kesiapan menghadapi datangnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 mendatang. Mulai sekarang, warga Surabaya diharapkan mulai membekali diri dengan berbagai skill dan kemampuan agar bisa menjadi pemenang di kota sendiri.

Harapan tersebut disampaikan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, seusai upacara peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-721 di halaman Taman Surya, Sabtu (31/5).

Walikota mengatakan, pembangunan sumber daya manusia (SDM) akan menjadi fokus bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di tahun 2014 ini. Pemkot Surabaya akan berupaya menyiapkan warga Surabaya agar siap bersaing menghadapi MEA. Sebab, tanpa SDM yang handal, kerja keras Pemkot Surabaya dalam membangun infrastruktur, tidak akan bisa memberi banyak manfaat kepada warga.

“Berkali kali saya katakan tentang pentingnya pembangunan SDM. Sebab, tidak ada gunanya kita membangun infrastruktur atau membangun apapun kalau masyarakat Surabaya hanya jadi penonton. Itu yang jadi pekerjaan rumah (PR) berat saya. Makanya, di tahun ini saya konsentrasi untuk SDM,” tegas Walikota Tri Rismaharini.

Walikota menjelaskan, untuk meningkatkan kualitas manusia di Surabaya, Pemkot Surabaya akan mengadakan sertifikasi keahlian tenaga kerja. Mulai awal Juni ini, Pemkot akan me-launching sertifikasi tersebut dengan meyalani pendaftaran untuk lima wilayah. Harapannya, warga Surabaya memiliki kompetensi sebagai tenaga kerja.

“Kita layani pendaftaran untuk semua bidang, untuk semua jenis usaha dan tenaga kerja, termasuk formal dan informal. Misalkan informal mandiri, ada yang jadi free lance tukang jahit atau tukang las, mereka harus dapat sertifikasi pekerja,” jelas walikota.

Dalam amanat upacara, Walikota Risma menyoroti tentang pentingnya memastikan SDM untuk siap menjadi pemenang. Walikota mengkorelasikan kemenangan Raden Wijaya mengalahkan pasukan tar-tar pada 31 Mei 721 tahun silam dan semangat kepahlawanan arek-arek Suroboyo yang dikomando oleh Bung Tomo dalam mengusir sekutu pada 10 November 1945 dengan kesiapan menghadapi MEA 2015.

“Kita mengemban misi bersejarah seperti tahun 1293 dan 1945. Bahwa MEA harus kita menangkan. Apalah artinya pengorbanan pahlawan-pahlawan bila kita hanya jadi penonton,” jelas Bu Risma.

Walikota juga memaparkan tentang pentingnya pendidikan formal dan non formal untuk memperkuat daya saing siswa. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah pelajar berprestasi di Surabaya terus bertambah. Tahun 2011 ada 395 siswa, tahun 2012 ada 920 dan tahun 2013 lalua da 2026 siswa beprestasi. Pemkot Surabaya juga fokus meningkatkan kualitas guru dengan mengirim mereka ke luar negeri untuk belajar.

“Rumah Bahasa juga dimaksimalkan untuk meningkatkan kompetensi warga tentang pentingnya menguasai bahasa asing,” jelas walikota.

Di bidang kesehatan, walikota menjelaskan tentang upaya preventif yang dilakukan Pemkot Surabaya melalui peningkatan kualitas hidup di kampung-kampung. Di bidang ekonomi, pertumbuhan ekonomi di Surabaya stabil di atas angka 7 persen dan itu lebih baik dari pertumbuhan ekonomi propinsi. Pemkot Surabaya juga menfasilitasi warga untuk aktif dalam berusaha melalui Usaha Kecil Menengan (UKM). Di Surabaya kini sudah ada 2248 UKM yang tersebar di 160 kelurahan.

“Saya yakin, UKM siap bersaing dengan menghasilkan produk-produk berkualitas. Pemkot juga mendorong aspek legalitas, permodalan dan juga penguasaan teknologi informasi,” sambung walikota.

Dalam momen upacara peringatana HJKS ke-721 tersebut, Walikota Tri Rismaharini bersama jajaran Forum Pimpindan Daerah (Forpimda) Surabaya, memberikan penghargaan kepada warga berprestasi yang telah berkontribusi dalam membangun kota Pahlawan, serta mengukuhkan Satgas penanggulangan bencana.

Walikota juga meresmikan bus wisata “shopping and culinary track” yang ditandai dengan pemukulan kendi. Peringatan HJKS ke-721 semakin meriah dengan penampilan 721 penari ngremo anak-anak. Walikota bersama jajaran Forpimda dan bupati/walikota berbagai daerah, juga melepas burung. Dan sebagai penutup, walikota perempuan pertama di Surabaya ini membaur dengan warga Surabaya di acara pesta rakyat. Ada beragam kuliner khas Surabaya yang bisa dicicipi warga. Dalam kesempatan tersebut, walikota ‘ngracik’ soto ayam yang kemudian diberikan kepada Forpimda dan juga wartawan.(*/arf)




KABARPROGRESIF.COM : Banyaknya prestasi level nasional maupun internasional yang telah diraih Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, membuat Surabaya jadi jujugan bagi banyak kepala daerah di Indonesia Banyak kepala daerah yang ingin belajar dari Surabaya. Nah, Pemkot Surabaya membuka pintu dan tidak keberatan bila keberhasilan dalam mewujudkan good governance, dicontoh oleh daerah-daerah lain.

 Bertepatan dengan momentum peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-721 tahun, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, bersama dengan 14 kepala daerah, melakukan penandatanganan kesepakatan bersama kerja sama jaringan lintas perkotaan di Balai Kota Surabaya, Sabtu (31/5).

Ke-14 daerah yang melakukan penandatanganan lintas kerja sama itu yakni Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemkot Medan, Pemkot Tebing Tinggi, Pemkot Batam, Pemkot Pekanbaru, Pemkot Depok, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Pemkot Kediri, Pemkot Banjarmasin, Pemkot Balikpapan, Pemkab Kotawaringin Timur, Pemkot Palu, Pemkot Makassar dan Pemkab Jayapura. Momen tersebut juga menandai kerja sama Pemkot Surabaya dengan Universitas Negeri Surabaya, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, ITS, dan juga Kopertis wilayah VII Jatim.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, ketertarikan kepala daerah untuk menggunakan sistem elektronik Pemkot Surabaya seperti e-budgeting, bermula setelah Pemkot Surabaya diminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan presentasi terkait e-budgeting   beberapa bulan lalu.  

“Mereka tertarik bekerja sama. Kenapa kerja sama? Karena kami sudah ISO untuk pengamanan  Teknologi Informasi, jadi harus pakai pakta integritas. Sebab kalau tidak, bisa dibobol karena kami sudah proses sampai pencairan keuangan. Maka dari itu, hari ini kami lakukan penandatanganan beberapa kepala daerah,” jelas walikota.

Dijelaskan Walikota Tri Rismaharini, kerja sama yang dilakukan adalah dalam bentuk Pemkot Surabaya memberikan softwere baik e-budgeting sampai perijinan. Bahkan, bila beberapa kepala daerah tersebut membutuhkan training, Pemkot Surabaya siap mengirimkan tenaga pelatihan. “Kita ndak bisa berikan IT nya karena di situlah proteksinya,” ujar walikota.

Walikota perempuan pertama di Kota Surabaya ini mengaku tidak keberatan bila sistem elektronik di Pemkot di copy paste kepala daerah lain. Bahkan dengan free alias gratis. “Ndak apa-apa. Supaya daerah lain juga maju. Kan ndak bisa Surabaya maju sendiri. Mereka akan bisa merasakan terjadi penghematan luar biasa, dan itu bisa mereka gunakan untuk melayani masyarakat dengan lebih baik. Kalau kota lain warga nya sejahtera kan ndak ada pengemis atau pekerja datang ke Surabaya,” papar walikota.

Walikota Balikpapan, Rizal Effendi mengatakan, selama ini, pihaknya sudah banyak belajar dari Surabaya. Beberapa program elektronik Pemkot Surabaya disebutnya telah diadopsi di Balikpapan. “Terakhir e-budgeting ini. Dengan e-budgeting kita bisa control. Benar apa kata Bu Risma bahwa dengan ini kita bisa melakukan efisiensi. Kita bisa manfaatkan dana untuk kepentingan lebih besar. Selama ini kan banyak yang ndak bisa dikontrol,” tegas Rizal.

Dikatakan Rizal, pihaknya sudah lama meminta kerja sama dengan Pemkot Surabaya. Karena nya, pihaknya sangat berterima kasih kepada Walikota Surabaya yang telah membuka pintu untuk bekerja sama. Menurutnya, jika membuat sistem elektronik sendiri akan perlu tenaga dan biaya sendiri, serta sistem sendiri. “Surabaya ternyata bisa mempelopori. Kita banyak belajar dari Surabaya. Dari kementrian ndak dapat, dari Surabaya malah ndak dapat. Pokoknya kita datang,” jelas Rizal.(*/arf)





KABARPROGRESIF.COM : Tahun 2014, Pahlawan Ekonomi (PE) Surabaya me-launching toko online. Langkah maju ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan dan memperkuat jaringan pemasaran produk-produk usaha mikro kecil (UMK) di Surabaya.

Acara tersebut digelar di Atrium Kaza City, Jalan Kapas Krampung, Sabtu (31/5). Toko online ini di-launching oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Menariknya launching toko online ini bertepat Hari Jadi Kota Surabaya ke-721.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota menyampaikan bahwa adanya toko online ini merupakan salah satu jalan menuju kesuksesan. Dimana sebentar lagi memasuki pasar bebas dunia di tahun 2015. “Langkah ini membuka jalan bagi UMK Surabaya mengenalkan produknya di seluruh dunia. Karena, hampir separuh masyarakat dunia mengakses internet,” imbuhnya.

Senada disampaikan Ketua SC PE, Bagus Supomo mengatakan keberadaan toko online PE ini sangat strategis. Secara segementasi pasar sangat luas. Ini disebabkan memasarkan melalui internet bisa diakses didalam negeri maupun diluar negeri, sehingga segmen pasarnya seluruh dunia.

Toko online tersebut bisa diakses dilaman www.pahlawanekonomi.com. Produk-produk yang dipasarkan dari fresh food, grocery food, dan handycraft. Selain itu, PE juga merilis portal video tutorial yang cocok buak UMK yang ingin mengembangkan usaha. Video tersebut dapat diakses di www.pahlawanekonomi.net.

Bagus lalu menjelaskan, toko online lebih hemat modal. Para UMK tidak perlu mengeluarkan budget besar. Mereka tidak perlu membayar sewa tempat, karyawan, administrasi, dan lain sebagainya. “Kalau toko konvensional kita harus mencari tempat strategis. Biaya yang dikeluarkan juga relative tidak kecil,”ujar direktur Eksekutif Surabaya Hotel School (SHS) ini.

Dengan toko online, sambung Bagus, PE hanya butuh orang yang mengeporasikan website. Untuk jasa pengiriman banyak sekali. Bisa pakai pos juga bisa maupun pakai jasa wisata seperti TIKI, JNE, dan 21 Exprees, bisa juga lainnya.

Tak hanya itu, menurut Bagus, informasi yang diberikan di toko online kepada calon pembeli maupun pembeli relative lebih global. “Banyak yang bisa kita informasikan sehingga customer akan lebih puas dengan produk dan tidak banyak bertanya-tanya tentang produk kita,”urainya.

Humas PE Surabaya, Agus Wahyudi menambahkan sebelumnya produk-produk PE Surabaya juga telah mengisi  enam gerai Carrefour di Surabaya dan Jakarta. “Ada enam gerai Carrefour yang menjual produ-produk PE, yakni di Ayanai, RUngkut, Bubutan, Kalimas, GOCI, dan Lebak Bulus,”terangnya.

Produk-produk tersebut dipilih setelah para curator PE menilai produknya dianggap layak untuk dijual di Carrefour. “Produk-produk yang masuk ke Carrefour 50 item jenis barang. Produk tersebut berasal dari 19 vendor UKM,” jelas Yudi.

Sementara itu, Kepala Bapemas dan KB, Nanis Chairani menyambut baik adanya toko online PE ini. Menurutnya toko online sangat bermanfaat sekali bagi para UMK atau KSM.  Secara tidak langsung mereka sangat terbantu dalam memasarkan produknya.

“ini salah satu cara membantu promosikan produk mereka. Selain itu, biasanya setiap pelaksanaan PE selalu digelar lomba. Melalui kompetisi membuat mereka semakin termotivasi. Misalnya, melihat kemasan produk UMK dan KSM lain lebih bagus, maka mereka pasti akan membuat produknya lebih bagujs lagi,” tukasnya.

Disinggung mengenai pelatihan pemasaran online, Nanis menjelaskan Bepemas dan KB juga telah memberikan pelatihan berkala dibidang manajemen keuangan dan teknologi informasi. Pelatihan ini dilakasanakan bekerjasama dengan perguruan tinggi STESIA dan UBAYA.

“STESIA lebih fokus pada pelatihan manajemen keuangan. Sedangan UBAYA pada teknologi informasinya, yakni bagaimana cara memasarkan produk secara online. Kita juga memberikan ruang kepada UMK dan KSM apabila mereka kesulita membuat desain produk, kita siap membantu. Silakan mengunjungi kantor Bapemas dan KB,” tutur mantan Kepala Bagian Humas ini. (*/arf)



Sabtu, 31 Mei 2014

Dua Kejaksaan Saling ‘Intip’

KABARPROGRESIF.COM : Dugaan korupsi pada pembangunan smoking area di 28 Kantor Kecamatan di Surabaya yang telah dilakukan penyelidikan  oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak dan Surabaya pada awal April 2014 lalu  terkesan tak serius untuk melanjutkan kasus yang merugikan uang negara  berlanjut ke meja hijau.

‘Mandeg’ nya proses penyidikan ini diduga lantaran dua Korps Adhyaksa ini saling ‘intip’  siapa yang akan menaikan status perkara ini menjadi penyidikan?.  Pasalnya dari 28 Kantor Kecamatan yang terindikasi Korupsi pembangunan smoking area ini, 10 Kantor Kecamatan masuk dalam wilayah  hukum Kejari Tanjung Perak, Sedangkan 18 Kantor Kecamatan lainnya wilayah hukum Kejari Surabaya.

‘Kejari Perak Naik atau tidak,”ucap Jaksa Dedi Agus Oktavianto dari Kejari Surabaya saat dikonfirmasi.

Menurut Jaksa yang bertugas di bagian Intel ini menyatakan, saat ini kasus tersebut telah dilimpahkan ke bagian pidana khusus (pidsus). Ia mengaku, hanya sebatas melakukan pengumpulan data dan keterangan (puldata dan pulbaket) saja.”Kita tidak punya kewenangan untuk melakukan penyidikan, tugas kita hanya puldata dan pulbaket dan perkara ini sudang kita serahkan ke Pidus untuk ditindak lanjuti, silahkan kroscek ke Pak Andy Winanta selaku Ketua Tim,”Kata Jaksa Dedi  

Setali tiga uang, Jaksa Andry Winanta juga menyampaikan keterangan yang sama, Jaksa yang bertugas dibagian Pidsus ini  juga mengaku baru melakukan puldata dan pulbaket,”belum, kita baru sebatas puldata dan pulbaket saja,”ujar Andry

Sementara, Jaksa Ferdi Ferdinan Kejari Perak juga melontarkan kalimat yang sama. Namun untuk kasus ini, Pihaknya juga bakal menelisik keterlibatan sejumlah pejabat di Pemprop Jatim yang terlibat langsung dalam pencairan dana bagi hasil cukai tembakau tersebut.”yang kita akan telusuri alur pencairan dana itu, apakah sudah sesuai dengan prosedur atau ada penyimpangan,”ujar Ferdi.

Aroma dugaan korupsi pembangunan smoking area ini,   pertama kali terungkap di Kantor Kecamatan Tandes pada awal Januari 2013 lalu. Kejari Perak  menilai, pembangunan ruang perokok itu dibangun dengan cara asal-asalan dan penyerapan dana nya tidak sesuai dengan anggaran yang ada bila dibanding dari ukuran bangunan yang hanya 2 X 3 meter persegi.

Selain itu, dalam ruangan smoking area terebut minim fasilitas, ruangan  tidak terlihat fasilitas elektronik, seperti Televisi maupun AC. Dalam ruangan itu hanya ada kursi santai dan alat hisap udara atau hexos. Bila diasumsikan, penyerapan dana pembangunannya hanya menghabiskan dana  berkisar 40 jutaan.

Hal serupa juga dilakukan Kejari Surabaya , pada Selasa (4/3/2014) lalu, tim intelijen Kejari Surabaya telah melakukan pengamatan di dua kantor Kecamatan, yakni Kecamatan Sambikerep dan Kecamatan Dukuh Pakis.

Perlu diketahui, Dana bagi hasil cukai tembakau ini dikucurukan langsung oleh Kementerian Keuangan RI melalui Pemerintah Provinsi ataupun Pemerintah Kota di daerah masing-masing. Setiap provinsi/ kabupaten/ kota se- Indonesia memperoleh dana kucuran dana bagi hasil cukai rokok setiap tahunnya. Hanya saja besaran perolehan dananya tidak rata, tergantung dari keberadaan pabrik rokok
yang ada di masing-masing daerah.

Untuk seluruh kabupaten/ kota di Jawa Timur, berdasarkan PMK.181/PMK 07/ 2013, digerojok dana bagi hasil cukai tembakau sebesar Rp 1.016.811.731.156. Dari total nilai tersebut, untuk Pemprov Jatim
sendiri memperoleh kucuran Rp 305.073.519.347.

Sedangkan khusus untuk Pemkot Surabaya sebesar Rp 31.196.892.354. Konon untuk dana bagi hasil cukai tembakau yang turun ke 28 Kecamatan se- Surabaya di tahun 2013 merupakan dana yang dicairkan melalui
Pemkot Surabaya. Total nilainya mencapai Rp 51 miliar.

Masing-masing kecamatan minimal memperoleh sekitar Rp 79 jutaan. Oleh masing-masing kecamatan dipergunakan untuk membangun ruangan khusus merokok. (komang)


KABARPROGRESIF.COM : Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko memimpin acara serah terima jabatan Komandan Korem 081/DSJ dari Kolonel Inf Widodo Iryansyah, S. Sos., M.M. kepada Kolonel CZI Mochamad Reza Utama dan jabatan Komandan Korem 083/BDJ dari Kolonel Inf Ardiansyah Triono kepada Kolonel Arm Totok Imam S., S.I.P, S.Sos. bertempat di Gedung Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya, pada hari Jumat (30/5).

Kolonel CZI Mochamad Reza Utama yang sebelumnya menjabat sebagai Aslog Kasdam III/Siliwangi dipercaya memimpin Korem 081/DSJ menggantikan Kolonel Inf Widodo Iryansyah, S. Sos., M.M. yang alih tugas dalam rangka mengikuti Pendidikan PPRA LII Lemhanas RI sedangkan Kolonel Arm Totok Imam S., S.I.P, S.Sos. yang sebelumnya menjabat Paban I/Jakrenstra Srenad dipercaya memimpin Korem 083/BDJ menggantikan Kolonel Inf Ardiansyah Triono yang alih tugas sebagai Irdam XII/Tanjungpura.

Pangdam V/Brawijaya dalam sambutannya menyampaikan bahwa pergantian pejabat seperti ini adalah hal yang wajar dan biasa terjadi, yang merupakan salah satu upaya pembinaan personel dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja organisasi dan sekaligus bertujuan untuk penyegaran tugas personel yang berkesinambungan.

Pangdam V/Brawijaya menyampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pejabat Danrem lama yang telah menyelesaikan tugas dan tanggungjawab jabatan di masing-masing Korem di wilayah Kodam V/Brawijaya. Selama ini telah cukup banyak upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas dan memajukan Kodam V/Brawijaya. Ucapan terima kasih dan penghargaan juga diberikan kepada Ny. Widodo Iryansyah dan Ny. Ardiansyah Triono atas kesetiaan mendampingi suami dalam mengemban tugasnya.

Selanjutnya kepada pejabat beru beserta istri, Pangdam mengucapkan selamat atas jabatan dan kepercayaan yang diberikan oleh pimpinan TNI AD sebagai Komandan Korem dan ketua persit Koorcab Korem 081/DSJ dan Korem 083/BDJ dengan harapan agar secepatnya menyesuaikan dengan lingkungan tugas yang baru.

Dalam amanatnya Pangdam juga menyampaikan bahwa jabatan yang disandang saat ini merupakan amanah yang kelak harus dipertanggungjawabkan, baik kepada pimpinan maupun kepada Tuhan YME. Oleh karena itu pejabat baru harus mampu menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya dengan rasa tanggungjawab sesuai harapan yang diinginkan serta sejalan dengan petunjuk dan kebijaksanaan pimpinan.

Selain itu Pangdam juga berpesan bahwa pemilihan Legislatif tanggal 9 April 2014 telah dilaksanakan dengan   lancar, tertib dan aman. Kita berharap semoga pada pemilihan Capres dan Cawapres yang akan dilaksankan bulan Juli 2014 nanti juga dapat berlangsung dengan tertib, aman dan lancar. Oleh sebab itu kepada seluruh prajurit TNI dan PNS jajaran Kodam V/Brawijaya beserta keluarganya dimanapun berada dan bertugas saya tekankan kembali, untuk tidak ikut terpancing oleh ajakan-ajakan dalam kegiatan Pemilihan Capres dan Cawapres nanti. Apalagi sebagai Tim Sukses salah satu partai karena hal tersebut dapat merugikan diri sendiri serta citra TNI AD khususnya Kodam V/Brawijaya.

Jenderal Bintang Dua ini juga menegaskan kepada para Komandan Satuan, agar segera mengambil tindakan yang tegas apabila dalam pelaksanaan Pemilu Legislatif maupun pemilihan Capres dan Cawapres ditemukan indikasi ketidaknetralan yang dilakukan oleh anggotanya. (*/arf)

Kamis, 29 Mei 2014





KABARPROGRESIF.COM : Kota Surabaya menjadi jujugan bagi pemerintah kota/kabupaten di Indonesia untuk menimba ilmu tentang tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Selama tahun 2014 ini, sudah banyak kepala daerah yang berkunjung ke Surabaya untuk mengetahui kiat-kiat Pemerintah Surabaya (Pemkot) dalam mewujudkan good governance.

Kemarin, giliran jajaran Pemkot Palu yang bertamu ke Balai Kota Surabaya. Rombongan Pemkot Palu yang dipimpin langsung oleh Walikota Palu, Rusdy Mastura, tiba di Balai Kota, Rabu (28/5/2014) pagi. Mereka diterima oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, didampingi jajaran pejabat Pemkot Surabaya.

 Walikota Palu, Rusdy Mastura mengatakan, dirinya tahu banyak dari media massa tentang prestasi dan reputasi kota Surabaya sebagai kota yang bersih dan indah di bawah kepemimpinan Walikota Tri Rismaharin. Karena itulah, pihaknya ingin melihat langsung dengan datang ke Surabaya.

“Kami kagum. Dalam hal kebersihan dan keindahan, Surabaya lebih baik dari Jakarta. Karena itu, kami ingin belajar dari Surabaya untuk mewujudkan Kota Palu sebagai kota yang bersih dan indah,” tegas Mastura.

Walikota Surabaya lantas mengajak walikota Palu beserta rombongan ‘jalan-jalan’ mengelilingi  Kota Pahlawan. Tetapi bukan jalan-jalan dalam artian sebenarnya melainkan berkeliling Surabaya melalui paparan yang disampaikan Walikota Tri Rismaharini.

Walikota Risma memulai paparannnya dengan menjelaskan keberadaan rumah kompos di Surabaya. Tahun ini, Pemkot Surabaya sudah memiliki 23 rumah kompos yang tersebar di berbagai kelurahan. Rumah kompos ini merupakan solusi untuk mengurangi biaya angkut sampah. Walikota lantas memaparkan keberadaan kampung-kampung di Surabaya yang bersih dan bebas puntung rokok, serta dilengkapi IPAL komunal juga komposter.

“Itu semua warga yang mengelolanya. Nanti saya bawakan komposter untuk Pak Wali yang bisa diterapkan di Palu,” tegas Walikota Risma.

Walikota perempuan pertama di Kota Surabaya yang sarat prestasi ini kemudian memaparkan tentang pemberdayaan ekonomi warga melalui kegiatan pahlawan ekonomi di mana ada banyak warga Surabaya yang sudah sukses menjalankan usaha kecil menengah. Termasuk beberapa mantan pekerja seks komersial di lokalisasi Dupak Bangunsari yang sudah ditutup, kini mereka sukses memproduksi produk UKM seperti batik dan keset. Bahkan, mereka sudah bisa mengekspor produk tersebut.

Rombongan Pemkot Palu semakin terlihat antusias ketika Walikota Risma menjelaskan tentang pelaksanaan e-government, e-budgeting dan e-Musrenbang di Surabaya. Beberapa dari mereka terlihat serius mendengarkan paparan dan mencatatnya.

“Semua tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Surabaya, dilaksanakan dengan arah yang jelas. Apa yang kita lihat di media bukan hanya pencitraan tetapi kenyataan,” ujar Anshar Sutiadi, Asisten II Sekkota Palu.

Asisten II Sekkota Palu yang membidangi ekonomi dan pembangunan ini lantas menanyakan tentang banyaknya taman kota yang dibangun di Surabaya, juga bagaimana ilmunya untuk bisa menggerakkan masyarakat agar mau ikut berpartisipasi dalam membangun kota, serta bagaimana upaya mendorong aparat untuk melaksanakan e-government.

Walikota Risma lantas menjelaskan bahwa taman-taman di Surabaya dibangun tidak hanya di atas lahan biasa. Beberapa taman malahan dibangun di atas lahan bekas SPBU, sawah dan juga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) seperti di Taman Keputih. Sementara untuk mendorong partisipasi warga, Walikota Risma menybut yang dibutuhkan adalah keteladanan sehingga dirinya sering turun langsung ke warga untuk mengikuti kerja bakti setiap Jumat pagi.

“Kalau untuk e-government, intinya administrasi kita harus simple supaya ada waktu untuk turun ke masyarakat. Kita juga ada kerja sama antar kota. Kalau pak wali mau, silahkan,” sambung walikota Risma.

Sesuai acara, Walikota Risma dana Walikota Palu lantas bertukar cindera mata berupa simbol kota masing-masing.(*/arf)


L

Rabu, 28 Mei 2014

KABAR PROGRESIF.COM : Tak hanya pemkot Surabaya yang menyorot Kasus dugaan pungutan liar (Pungli) dalam proses pengurusan sertifikat tanah yang dilakukan Lurah Dukuh Setro, Kecamatan Tambak Sari, Surabaya, Joko Sutrisno, kali ini lembaga legislatif atau DPRD Surabaya  juga menyesalkan tindakan yang dianggap sembrono tersebut.

Komisi A DPRD Kota Surabaya mendesak Pemkot Surabaya untuk menuntaskan kasus tersebut karena sudah meresahkan masyarakat. “Ini kan program nasional oleh BPN dengan memberi kemudahan kepada masyarakat untuk mengurus sertifikat. Kalau memang terbukti ini namanya Pungli dan harus ditindak oleh instansi di atasnya. Kalau ada warga yang melaporkan keluhan ke Komisi A, monggo… kami akan tindak lanjuti,” kata M. Anwar Anggota Komisi A DPRD Surabaya.

Menurutnya, Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) sertifikat tanah memang sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) no 11 tahun 2010 yang memang diperuntukkan bagi masyarakat untuk mempermudah mengurus sertifikat tanah.

Untuk itu, Komisi A DPRD Surabaya akan mengklarifikasi BPN dan perangkat pemerintah untuk membuktikan kebijakan ngawur yang berupa Pungli yang diduga dilakukan Lurah Dukuh Setro, Joko Sutrisno pada warganya saat mengurus sertifikat tanah. “Monggo dilaporkan saja ke Komisi A DPRD Surabaya. Kami akan panggil BPN dan Lurah Dukuh Setro untuk dilakukan hearing dengan warga. Kalau memang terbukti ya harus ada tindakan,” jelas Anwar.

Seperti diberitakan dugaan Pungli prona ini diduga dilakukan Lurah Dukuh Setro, Joko Sutrisno pada ratusan warganya.

warga merasa keberatan dengan biaya yang dipatok oleh lurah yakni sekitar Rp. 1.500.000 per pemohon.
Ironis memang bila hal tersebut terbukti, sebab bila diakumulasikan dana yang dikantongi cukup fantastis, yakni Rp. 450 juta. Tapi entah apa jadinya, sebab pada kasus mantan Lurah Kebraon, Hamzah Fajri, jaksa telah menjeratnya dengan pasal 12 huruf e dan pasal 11 UU Nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Dengan ancaman pidana minimal empat tahun penjara dan maksimal seumur hidup. Bahkan denda-nya pun minimal Rp. 200 juta dan paling banyak sebesar Rp. 1 miliar. (arf)

Sabtu, 24 Mei 2014



KABARPROGRESIF.COM : Dalam rangka mewujudkan pengabdiannya kepada masyarakat kota Surabaya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada memberikan fasilitas Kran Air Siap Minum (KASM). Pemsangan KASM ini dilakukan untuk memberikan layanan penyediaan air minum gratis yang dapat langsung di minum. Juga Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan dengan mengurangi penggunaan air minum dalam kemasan plastik.

Hal ini merupakan langkah awal menuju drinking from the tap sebagaimana diamanatkan dalam peraturan Pemerintah No 16 tahun 2005 tentang pengembangan system penyediaan air minum.

PDAM sudah memasang fasilitas KASM di Taman bungkul, Mundu, Ronggolawe, Kantor Pusat PDAM, Puskesmas Wiyung, SDN Kandangan I, ITS 10 Nopember, UNAIR, dan RSUD Bhakti Dharma Husada. Juma’t (23/5), Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini meresmikan KASM, di SMAN 16 Surabaya. Selain itu, SMAN 16, KASM juga dipasang di Terminal Bratang, Kelurahan Jambangan, dan SMPN 30.

Wali Kota Surabaya menyampaikan terima kasih kepda PDAM yangn telah memberikan fasilitas air siap minum bagi masyarakat Surabaya. Meskipun kecil, tapi manfaatnya bisa dirasakan masyarakat. “Fasilitas ini merupakan salah satu program PDAM dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Surabaya. Karena air merupakan kebutuhan utama manusia. Mari bersama-sama menjaga fasilitas dan manfaatkan sebaik-baiknya,” ujar Risma.

Disinggung mengenai perawatan dan pengawasan KASM yang sudah terpasang, Risma menjelaskan Pemkot akan berusaha melakukan pengawasan dan perawatan fasilitas ini. Dirinya mengakui pengawasan masih sangat lemah, namun dia berjanji akan meningkatkan pengawasan tersebut. Mengenai KASM yang rusak, pihaknya segera melakukan perbaikan. “Kalau tidak segera diperbaiki, fasilitas tersebut tidak bisa dinikmati masyarakat,” tukasnya.

PDAM Surabaya akan terus mengupayakan layanan air bersih, lanjut Risma, target utama Pemkot yakni memberikan layanan air bersih siap minum. Untuk mewujudkan hal itu, diperlukan investasi secara bertahap, karena apa yang dilakukan PDAM mulai dari nol. Pemkot akan terus berusaha mewujudkan air bersih siap minum di Surabaya. Namun, prosesnya tidak segampang itu, kita harus menyiapkan saluran airnya sampai treatmennya.

“Untuk saat ini, kita tidak bisa mengandalkan treatment di pusat pengendali air PDAM. Pipa saluran air yagn sudah tertanam sejak dulu sangat rawan rusak, karena biasanya sering dilakukan penggalian yang berdampak kerusakan pipa saluran air. Dampaknya kualitas air sangat buruk. Berbeda dengan luar negeri yang saluran pipanya sudah terbangun dengan bagus, dan tidak penggalian yang mengganggu pipa saluran air,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur PDAM Surya Sembada, Ashari Mardiono menjelaskan pemasangan KASM di tempat pendidikan, taman dan puskesmas yakni untuk mengajak dan merubah perilaku masyarakat untuk menghargai air bersih.

“Targetannya bukan berapa banyak kita memasang KASM. Melainkan merubah perilaku masyarakat untuk berhemat air. Juga menggalang masyarakat untuk peduli lingkungan dengan konsep eco park, eco school, eco office, eco campus, dan sebagainya,” imbuhnya. (*)




KABARPROGRESIF.COM : Surabaya sukses menjadi etalase budaya. Tak hanya kultur dalam negeri, Kota Pahlawan juga mulai dilirik sebagai tempat eksebisi budaya asing. Setelah beberapa waktu lalu Korea Selatan menggelar pertunjukan, kali ini giliran seniman Prancis yang unjuk gigi melalui Pentas Tari Kontemporer bertajuk Your Ghost is Not Enough.

Pagelaran tersebut berlangsung pada Jumat malam (23/5) di Balai Budaya Surabaya. Adalah koreografer Frank Micheletti yang menampilkan karya-karya menariknya. “Tarian seni kontemporer yang ditampilkan bersifat kompleks dengan mengusung konsep urban dan multikultur,” ujar Idio Chichava, salah seorang penari dalam sesi jumpa pers sebelum tampil.

Chichava menambahkan, seni tari kontemporer milik Micheletti tergolong unik. Tidak ada alur khusus yang sengaja dibuat. Micheletti hanya memberikan penekanan untuk kemudian diintepretasikan ke dalam tarian. Menariknya, musik yang digunakan sebagai pengiring direkam dari suara-suara beberapa kota di Indonesia, termasuk Surabaya.

Pada kesempatan ini, pentas tari didesain untuk dua orang penari. Selain Idio Chichava dari Mozambique, penari lain yakni Esse Vanderbruggen. Perempuan asal Belgia itu akan berbicara dengan Chichava tentang persamaan dan perbedaan persepsi mengenai duni melalui beberapa tarian.

Perwakilan Institut Francais Indonesia (IFI) Pramenda Krishna mengatakan, festival seni budaya Prancis “Printemps Francais” (baca: prangtang frangse) tak terasa telah hadir selama 10 tahun di Indonesia. Kali ini bertepatan dengan momen rangkaian Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-721, IFI didukung Pemerintah Kota Surabaya mempersembahkan pagelaran kelompok tari Kubilai Khan Investigations yang digawangi Micheletti.

Sementara Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata Surabaya Maulisa Nusiara menyatakan, banyaknya seniman asing yang menggelar pertunjukan di Surabaya membawa tiga keuntungan bagi kota. Pertama, warga khususnya generasi muda akan mendapat sarana edukasi langsung dari seniman asli dari negara sahabat. Dengan demikian, mereka bisa belajar mengenal budaya luar dengan melihat secara langsung.

Kedua, dari sisi mempererat persahabatan antar dua kota/negara. Artinya, dengan adanya pertunjukan ini diharapkan hubungan Surabaya dengan kota/negara lain bisa lebih akrab. Ketiga, ragam budaya yang ditampilkan di Surabaya diyakini mampu menyedot wisatawan untuk datang. (*/arf)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive