KABARPROGRESIF.COM : Keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya dalam mengembangkan inovasi pelayanan publik berbasis elektronik, mendapat perahatian khusus daerah lain. Buktinya, selama beberapa minggu ini, kurang lebih 19 pemerintah daerah yang sudah menandatangani kesepakatan bersama.
Memangn tidak dipungkiri, kalau Surabaya selalu menadapatkan penghargaan nasional maupun internasioal. Karena, Pemkot Surabaya dibawah kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini selalu membuat inovasi –inovasi di segala bidang. Jumat (13/6), Pemkot kembali melakukan kerjasama lintas perkotaan denga Propinsi Sumatera Barat, Kabupaten Kediri, Kota Samarinda, Kota Palopo, dan Kabupaten Halmahera Utara.
Salah satu yang menjadi idola yakni pelayanan publik berbasis elektronik. Pengembangan program ini sudah dilakukan sejak tahun 2003 lalu. Pertama kali, Pemkot Surabaya membangun e-Procurement, kemudian tahun-tahun berikutnya Pemkot terus mengembangkan program elektronik. Yakni e-Budgeting, e-controlling, e -delivery, e-payment, e-musrenbang, e-surat, dan yang terakhir Surabaya Single Windows (SSW).
Wali Kota Surabaya menyampaikan, bahwa pelayanan publik berbasis elektronik dibangun bukan sekedar untuk mendapatkan penghargaan. Namun, menurutnya hal itu perllu dilakukan karena Pemkot Surabaya sangat membutuhkan sistem tersebut. Semenjak diberlakukannya sistem tersebut, Pemkot telah melakukan penghematan sampai 30-40 persen.
“Penggunaan system ini merupakan salah satu untuk melakukan efisiensi anggaran. Selain efisiensi, system yang lainnya kita buat karena telah terjadi beberapa masalah. Misalnya, e-surat kita buat berawal dari penemuan dokumen palsu, makanya kemudian kita membuat e-surat untuk menekan adanya pemalsuan dokumen lainnya,”ceritanya dihadapan undangan.
Senada, Kepala Bagian Kerajasama Ifron Hady Susanto menjelaskan kerjasama ini dilakukan karena Pemerintah daerah lain sangat membutuhkan. Efisiensi menjadi salah satu kunci efektifitas melakukan pembangunan kota.
“Beberapa pelayanan publik di kabupaten/kota yang melakukan kerjasama dengan kita, memangn masih banyak kelemahan. Untuk memperbaikinya mereka belum bisa melakukan sendiri, makanya diperlukan kerjasama seperti ini. Memang sangat perlu inovasi dalam melakukan pengelolaan anggaran dan pelayanan publik,” jelasnya.
Surabaya sudah merasakan dampaknya terkait penggunaan sistem IT, lanjut Ifron semua program pembangunan di Surabaya mampu berjalan maksimal. “IT bisa menjadi betul-betul signifikan, sehingga banyak pembangunan semua dipenuhi termasuk sekolah gratis, kesehatan gratis, pembagunan fisik terus dilakukan. Itu semua karena telah ada efisiensi melalui sistem IT,” imbuhya.
Nantinya, jelas Ifron setalah dilakukan penandatanganan, akan segera ditindaklanjuti SKPD masing-masing. Teknisnya bisa mereka yang berkunjung ke Surabaya melihat langsung proses pengerjaannya. “Kalau kita datang kesana dengan menceritakan pengalaman yang telah kita lakukan, maka pesertanya lebih banyak lagi. Seperti Lurah dan Camat dan instansi lainnya pasti akan terlibat langsung,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno sangat tertarik dengan inovasi Pemkot Surabaya di bidang IT. Surabaya dianggapnya sudah mampu mengaplikasikan IT di semua lini, mulai dari perencanaan anggaran hingga pelayanan publik. Menurutnya, sistem IT ini bisa mempercepat dan mempermudah pelayanan dan perencanaan anggaran pemerintah.
“Di Sumbar sarana dan prasarana pelayanan publik sudah kita tingkatkan. Namun, kita masih belum memiliki sistem IT seperti di Surabaya. Untuk itu kita akan percepat mewujudkan sistem IT di Sumbar. Saya harap Wali Kota Surabaya bisa berkunjung ke Sumbar untuk menceritakan secara langsung kepada aparat pemerintahan disana. Saya ucapkan terima kasih atas terselenggaranya kerejasama ini,” pungkasnya. (*)