KABARPROGRESIF.COM : Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar kegiatan Bazar Ramadan selama bulan puasa tahun ini. Pelaksanaan Bazar Ramadan yang akan digelar di beberapa kawasan di Kota Surabaya ini bakal dimulai di Sentra Ikan Bulak (SIB), Kecamatan Bulak, Jumat (11/7) sore.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kota Surabaya, Widodo Suryantoro mengatakan, untuk Ramadan tahun ini, kegiatan Bazar Ramadan akan digelar di 10 lokasi yang tersebar di berbagai kawasan di Surabaya. Menurutnya, setelah digelar di SIB, Bazar Ramadan akan digelar di lapangan futsal kenjeran, terminal Keputih Sukolilo, Sentra PKL Rusun Penjaringan Sari Rungkut, lapangan UPTD Dinas Pendidikan Mulyorejo, Sentra PKL Karah Jambangan, lapangan voli RW 4 Sukomanunggal, halaman gedung Pandan Sari, Griya Benowo Indah Pakal, dan SMPN 11 Kecamatan Semampir. Masing-masing lokasi akan digelar selama tiga hari.
“Intinya, melalui Bazar Ramadan ini, Pemkot memberikan kesempatan kepada pelaku UKM dan IKM untuk memasarkan produk-produk mereka,” tegas Widodo Suryantoro.
Selain memasarkan produk UKM, Widodo menyebut pelaksanaan Bazar Ramadan juga memiliki peran penting dalam ikut me-stabilkan harga kebutuhan pokok dengan menyediakan komiditi yang harganya lebih murah dari harga di pasaran. Apalagi, seperti sudah menjadi siklus tahunan, ketika menjelang datangnya Hari Raya Idul Fitri, harga kebutuhan pokok seperti beras, gula dan telur, yang ikut terkerek naik. Situasi itu jelas tidak berpihak kepada masyarakat berekonomi lemah.
“Ada lima komoditi yang diintervensi oleh Pemkot. Yakni beras, gula, telur, minyak goring dan tepung Harapannya, masyarakat kecil dengan daya beli rendah, bisa terbantu dengan kegiatan Bazar Ramadan ini,” jelas Widodo.
Mantan Kepala Bagian Perekonomian Kota Surabaya ini menjelaskan, harga komoditi yang dijual di Bazar Ramadan, jauh lebih murah dari harga di pasaran. Ini karena Disperdagin Kota Surabaya bekerja sama dengan pihak distributor. Dia mencontohkan, untuk harga gula, dipasaran umumnya di jual Rp 12.500 hingga Rp 13 ribu per kilogram, sementara di Bazar Ramadan dijual dengan harga Rp 9 ribu. Lalu untuk harga telor, di pasaran dijual dengan harga Rp 18.500 hingga Rp 19 ribu per kilogram, sedangkan di Bazar Ramadan dijual dengan harga Rp 16 ribu per kilogram.
“Interval harganya kan lumayan jauh. Karena kita menggandeng distributor, kalau di pasar kan harga eceran,” jelas Widodo.
Agar kegiatan Bazar Ramadan selama bulan puasa Ramadan tahun ini bisa tepat sasaran dalam artian benar-benar bisa dimanfaatkan oleh warga Surabaya yang memang membutuhkan, Disperdagin Kota Surabaya bekerja sama dengan pihak kecamatan dan kelurahan. Harapannya, pihak kecamatan dan kelurahan bisa melakukan sosialisasi ke warga sehingga masyarakat yang masih memiliki daya beli rendah, bisa ikut menikmati kegiatan tahunan ini.
Penentuan 10 lokasi sebagai tempat digelarnya Bazar Ramadan tersebut juga tidak sembarangan. Dalam hal ini, Disperdagin Kota Surabaya bekerja sama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB) untuk menentukan lokasi agar kegiatan ini bisa menyentuh sasaran.
“Kita penentuannya berdasarkan data skala wilayah yang diberikan Bapemas. Dari skala wilayah tersebut bisa diketahui, wilayah mana yang masyarakatnya benar-benar membutuhkan kegiatan Bazar Ramadan ini,” sambung Widodo.(*/arf)