Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Selasa, 15 Juli 2014

Diduga Taswin Ketahui Ulah M. Syahrir


KABARPROGRESIF.COM : Bisa dikatakan kalau M. Syahrir ini sebagai makelar jabatan. Ini terbukti dari tingkah polah M. Syahrir, Lurah Kalianak yang seperti sok penguasa dengan menawarkan jabatan Lurah terhadap sekretaris kelurahan di wilayah Surabaya barat.

Namun hal itu tak mungkin terjadi, bila M. Syahrir tak memiliki jaringan di jalan Jimerto, Surabaya.

Usut punya usut, ternyata M. Syahrir ini sering berkoar-koar terhadap semua rekan seprofesinya bila dia merupakan saudara dari M. Taswin, Asisten II Sekkota ( bidang perekonomian dan pembangunan).

Entah itu benar atau tidak, bila ditelusuri dari rangkaian peristiwanya, memang ada suatu kecocokan. Saat itu si sekretaris kelurahan yang berjenis perempuan ini mengatakan,  bila ia telah diajak ke suatu ruangan Pejabat tinggi Pemkot Surabaya.

Saat itu, M. Syahrir menggiringnya tepat di pintu salah satu ruangan asisten. Namun anehnya ia tidak dipersilahkan turut masuk ke rua-ngan salah satu asisten Sekkota itu yang diduga ruangan dari M. Taswin.

Perempuan paroh baya ini hanya dipersilahkan menunggu diluar. Entah apa yang diomongkan M. Syahrir ini kepada Asisten itu.

Selang berapa lama, lantas muncul M. Syahrir dengan mengatakan, bila ia (sekel kelurahan) bisa menjadi Lurah. Syaratnya cukup ringan, pertama harus menyerahkan biaya sebesar Rp. 2 Juta rupiah yang tujuannya untuk biaya administrasi. Sedangkan untuk yang lainnya atau biaya tambahan menung-gu informasi lebih lanjut.

Sementara itu, terkait keterlibatan M. Taswin, Asisten II Sekkota, apakah ikut dalam jaringan makelar jabatan yang dilakukan M. Syahrir dengan mengaku sebagai saudaranya. M. Taswin saat dihubungi ke nomor ponselnya 081730xxxx tak ada jawaban, bahkan saat di sms, hingga kini M. Taswin belum membalasnya. (*/arf)

Sudah Dibayar Rp. 1 juta, Tapi Berkas Masih Digondol M. Syahrir


KABARPROGRESIF.COM : Merasa telah dikibuli oleh Lurah Kalianak, perempuan yang masih menjabat sebagai Sekretaris Kelurahan di wilayah Surabaya Barat ini tak mau tinggal diam. Ia terus berusaha mengejar Moch. Syahrir agar segera mengembalikan uangnya yang telah ‘dirampok’ sebesar Rp. 2 juta itu.

Alhasil, meski agak kecewa pasalnya Moch. Syahrir masih mengembalikannya cuma lima puluh persen. “Sudah mas, cuma dibayar satu juta saja.” katanya memelas.

Dia menambahkan, tak hanya uang yang dirisaukannya, namun berkas-berkas yang diminta Moch. Syahrir kala itu sebagai penunjang dirinya untuk di promosikan menjadi Lurah, hingga kini juga belum dikembalikannya. Padahal, berkas-berkas tersebut sangat dibutuhkannya.

“ Tinggal berkas-berkasnya yang belum dikembalikannya.” jelasnya sambil mewanti-wanti agar namanya tidak dipublikasikannya.

Sementara Moch. Syahrir, saat dikonfirmasi pada jum’at (23/5) dikantornya sedang tidak ada ditempat, menurut sumber yang enggan menyebutkan jati dirinya, Moch. Syahrir sedang melaksanakan ujian untuk mendapatkan sertifikasi atas pengadaan barang/jasa di Yogyakarta.

” Nggak ada mas, katanya ikut ujian di jogja.” ujar sumber.

Seperti diberitakan, Saat itu korban ditawari oleh Moch. Syahrir sebagai Lurah. Pasalnya korban ini di anggap sudah senior menjabat sebagai Sekretaris Kelurahan (Sekel). Namun untuk melangkah ke jenjang tersebut tentunya tak gratis. Ada syarat administrasi yang harus dipenuhi oleh korban.

Bagi korban, syarat yang diajukan oleh Moch. Syahrir itu, tidaklah sulit ataupun ribet. Koraban hanya disuruh menyetorkan uang administrasi sebesar Rp. 2 juta.

Sedangkan uang tersebut merupakan sebuah ikatan namun tidak termasuk sebuah uang muka.Korban pun me-nyanggupinya apalagi saat penyetoran uang tersebut dilakukan di depan salah satu ruangan pejabat di Balai Kota, yang kabarnya pewjabat tersebut diakui oleh M. Syahrir sebagai saudaranya. (*/arf)

Lurah Kalianak Tukang Kibul

Mengaku bisa promosikan jadi Lurah, ehh.. setahun di tunggu tak ada kabar, uang jaminan pun amblas




KABARPROGRESIF.COM : Lurah Kalianak, Moch. Syahrir memang benar-benar keterlaluan, gaji, tunjangan serta tetek bengek yang diberikan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Su-rabaya ternyata tak membuatnya bersyukur.

Jabatan lurah, baginya bukan sebuah amanah, tapi sebuah kesempatan untuk meyakinkan orang lain yang sedang dilanda galau dalam mencari jaba-tan.

Kenekatan M. Syahrir dalam menge-labui ‘pasiennya’ ini dilontarkan oleh salah seorang sekretaris kelurahan (Sekel) di wilayah Surabaya Barat.

Korban yang berjenis perempuan ini mengaku telah dikibuli oleh M. Syahrir. Uang simpanan yang ditabungnya untuk keperluan keluarga bila sewaktu-waktu dibutuhkan akhirnya raib di ‘makan’ M. Syahrir.

Ceritanya, korban ini ditawari oleh M. Syahrir sebagai Lurah sebab korban ini dianggap sudah senior menjabat sebagai Sekel. Namun untuk melang-kah ke jenjang tersebut, tentunya tak gratis. Ada syarat administrasi yang ha-rus dipenuhi oleh korban yang mewanti-wanti agar namanya tidak dipublikasikan dulu.

Bagi korban, syarat administrasi yang harus dipenuhinya tidaklah susah, korban disuruh menyetorkan sejumlah uang sebesar Rp. 2 juta. Uang tersebut merupakan sebuah ikatan dan tidak ter-masuk sebuah uang muka.

Korban pun menyanggupinya apala-gi saat penyetorannya dilakukan di salah satu ruangan Balai Kota. Kini korban meratapinya, saat ditagih, M. Syahrir se-lalu membual. (*/arf)

Tower di Tanah Merah Tak Kantongi Ijin


KABARPROGRESIF.COM :  Melemahnya pengawasan para aparatur pemerintah kota (Pemkot) Su-rabaya terhadap berdirinya tower, mem-buat para pengusaha tower berlomba-lomba untuk mencari keuntungan seba-nyak-banyaknya. Mereka berfikir daripada mengurus perijinannya yang terlalu ribet dan memakan waktu cukup lama, lebih baik menempuh jalur ilegal bahkan biayanya juga sangat minim

    Padahal dalam Perda Nomer 5 tahun 2013 telah dijelaskan tentang Penyeleng-garaan Menara Telekomunikasi Bersama dan Perda Nomer 7 tahun 2009 Tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) selain itu juga ada Ijin Oprasional ( OP ) atau  Cell Plan ( CP ) dari Dinas Komunikasi dan In-formatika (Diskominfo)..

    Terbukti, tower bodong tersebut terli-hat berdiri mentereng di wilayah Kenjeran tepatnya di daerah Tanah Merah Sayur VII Surabaya.

    Kuat dugaan bila tower tersebut bo-dong juga dikatakan oleh Kasi Pengen-dalian Bangunan Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang(DCKTR) Pemkot Surabaya Ali Murtadlo. “Ada laporan adanya tower liar yang ada di jalan Tanah Merah Kita langsung bergerak dengan mengirimkan anggota untuk turun dilapangan untuk me-mastikan dan kebenaran keberadaan tower itu.” ujarnya (3/6).

    Namun, kata Ali, hingga kini pemilik tower belum menemuinya, padahal pihak-nya telah mengirimkan surat panggilan.” Surat undangan klarifikasi sudah saya ki-rimkan mas, akan tetapi sampai sekarang pihak tower belum menemui saya ,” jelas-nya.

    Bahkan ada rumor berkembang di ma-syarakat, mokongnya bos tower ini, didu-ga sudah mengantongi  ijin dari warga hingga aparat pemerintahan yang berkua-sa di wilayah tersebut, dengan membagi-kan kompensasi kepada masing-masing warga dalam satu keluarga mendapatkan kucuran dana Rp. 2-3 juta.

    Sedangkan untuk aparat setingkat Lurah dan Camat, bos tower itu juga me-ngucurkan anggaran sebesar Rp.  5 Juta. “ Setau saya segitu anggarannya mas, rumah saya kan sebelahan dengan tower. “ Aku warga yang mewanti-wanti agar namanya tidak dipublikasikan.(*/arf)

Pemkot Bentuk Satgas Penanggulangan Bencana di Lima Wilayah


KABARPROGRESIF.COM : Meski Indonesia merupakan negara rawan bencana seperti gunung meletus, gempa bumi, tsunami hingga banjir, tetapi Kota Surabaya bukanlah kota yang termasuk dalam kawasan rawan bencana. Namun, situasi itu tidak membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya merasa terlena. Sebaliknya, Pemkot Surabaya waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana.

Kewaspadaan terhadap potensi terjadinya bencana itu diwujudkan Pemkot Surabaya dengan membentuk satuan tugas (Satgas) penanggulangan bencana di Kota Surabaya. Nantinya, Kota Surabaya akan memiliki Satgas penanggulangan bencana yang tidak hanya ada di pusat kota, tetapi juga tersebar di lima kawasan.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ketika memberikan pengarahan perihal pembentukan Satgas penanggulangan bencana kepada lurah, camat dan jajaran dinas di Graha Sawunggaling Lantai VI gedung Pemkot Surabaya, Senin (14/7) mengatakan, Pemkot mengambil pelajaran dari Jepang tentang bagaimana cara mengatasi bencana.

“Saya berharap tidak terjadi apa-apa di Surabaya. Tetapi kalau terjadi sesuatu kita harus siap. Kita harus sedia paying sebelum hujan. Nah, kalau ada Satgas di masing-masing wilayah, kalau terjadi apa-apa kan geraknya jadi lebih cepat karena tidak terpusat di satu pusat saja,” jelas Walikota Tri Rismaharini.

Dijelaskan walikota, Satgas penanggulangan bencana tersebut akan dibentuk di lima wilayah. Dari mulai wilayah Surabaya pusat, Surabaya Timur, Surabaya Barat, dan Surabaya Selatan. Di masing-masing wilayah ada koordinatornya, dari mulai dokter sampai petugas lapangan. “Kami juga akan menyiapkan peralatan di tiap wilayah. Kami siapkan perahu karet, tenda, sleeping bed, penjernihan air, peralatan baju kebakaran dan juga tabung oksigen. Termasuk juga makanan,” sambung walikota.

Untuk saat ini, walikota mengakui, pekerjaan rumah bagi Pemkot adalah menyiapkan tenaga yang memiliki skill dalam penanggulangan bencana. Walikota perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan mencontohkan, personel Satgas penanggulangan bencana harus paham bagaimana cara memasang tenda, menyelamatkan warga dan juga berenang atau mengemudikan mobil.

“Yang belum memang skill. Makanya tolong siapkan dulu anggotanya. Nanti misalkan ada yang belum bisa renang, nanti kita ajari renang. Nanti kita akan datangkan expert untuk melatih skill dari Satgas  kami,” sambung walikota.

Walikota yang sudah membawa Surabaya meraih banyak penghargaan level nasional dan internasional ini menambahkan, nantinya, bila skill dari personel Satgas penanggulangan bencana Pemkot Surabaya sudah terlatih, jelas itu akan berguna. “Di Surabaya tidak rawan bencana. Banjir di kawasan barat yang lalu itu kan karena tanggulnya jebol saja. Tapi nanti, kalau skill personel nya sudah terlatih, kami bisa membantu wilayah lain yang membutuhkan pertolongan apabila terjadi bencana,” sambung walikota.

Kela Bakesbang Linmas Kota Surabaya, Soemarno menambahkan, yang paling mendesak di Surabaya adalah mengantisipasi datangnya musim kemarau dan musim penghujan. “Keberadaan Satgas penanggulangan bencana ini diharapkan bisa berperan efektif bagi kehidupan masyarakat Surabaya,” ujar Soemarno.(*/arf)

Fasilitasi Pelaku UKM, Pemkot Gelar Bazar Kue


KABARPROGRESIF.COM : Ada banyak pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Surabaya yang memproduksi berbagai macam produk. Mayoritas dari pelaku UKM tersebut membutuhkan adanya sarana untuk memasarkan produk-produk mereka agar dikenal di pasaran.

Tingginya antusiasme para pelaku UKM di Kota Surabaya untuk memasarkan produk-produk mereka itu direspon positif oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Pemkot Surabaya menggelar bazar kue yang digelar di sepanjang jalan Jimerto (di depan kantor Pemkot Surabaya). Acara yang baru pertama kali ini digelar mulai Senin (14/7) hingga Jumat (18/7).

Ada puluhan stan yang berjajar rapi menjajakan produk kue basah, kue kering, minuman tradisional, jajanan, dan beraneka produk lainnya. Stan yang berasal dari UKM binaan Pemkot Surabaya dan juga dari warga ini stand by dari pukul 14.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Di hari pertama penyelenggaraan nya, animo warga cukup tinggi.

Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Surabaya, Chalid mengatakan, kegiatan bazar kue ini merupakan bentuk upaya Pemkot Surabaya untuk menggairahkan semangat berwirausaha dari para pelaku usaha kecil dan menengah yang ada di Surabaya.

“Ada banyak sekali UKM di Kota Surabaya ini. Semangat para pelaku UKM ini luar biasa untuk memasarkan produk-produk mereka. Karena itulah, kami kemudian menfasilitasi mereka dengan menggelar bazar kue ini,” tegas Chalid, Senin (14/7).

Dikatakan Chalid, kegiatan ini penting untuk menumbuhkan semangat para pelaku UKM untuk terus mengembangkan usahanya. Lebih dari itu, melalui kegiatan bazar kue ini, Pemkot Surabaya bisa memberikan penilaian terhadap produk dari masing-masing UKM. Misalnya tentang apa saja yang masih perlu diperbaiki.

“Nanti kan kita bisa melihat, kita bisa evaluasi kurangnya apa. Misalnya kemasan produknya bagaimana, atau juga perizinannya (legalitas) produknya. Intinya, melalui kegiatan ini, kita bisa tahu apa dari UKM yang masih bisa ditingkatkan agar semakin maju,” sambung Chalid.

Selama ini, jelas Chalid, ada cukup banyak pelaku UKM di Surabaya yang meminta pendampingan kepada Pemkot SUrabaya. Dan Pemkot Surabaya melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB), Dinas Koperasi dan UKM serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian telah melakukan pendampingan seperti memberikan pengetahuan tentang cara mengemas produk, cara memasarkan, hingga pengurusan perizinan produk.

Menurut Chalid, upaya evaluasi produk UKM tersebut sangat penting demi menyiapkan UKM-UKM di Surabaya untuk siap bersaing menhadapi era perdagangan bebas ASEAN mulai tahun 2015 mendatang. “Dengan terus meningkatkan kualitas produknya, para pelaku UKM ini ke depannya kita harapkan siap bersaing menghadapi AFTA,” imbuh Chalid.

Sementara Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhamad Fikser menambahkan, dipilihnya kawasan Jalan Jimerto sebagai lokasi bazaar kue ini bukannya tanpa alasan. Justru, dengan digelar di depan kantor Pemkot Surabaya tersebut, kegiatan ini diharapkan mendapatkan respon bagus dan jauh dari kata sepi. “Karena calon konsumennya, selain warga kan juga pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya yang ketika pulang kerja bisa mampir ke stan bazaar kue ini. Sehingga bazar kue ini bisa lebih laku,” jelas Fikser. (*/arf)

Senin, 14 Juli 2014

Tokoh Lintas Agama Surabaya Serukan Kedamaian


KABARPROGRESIF.COM : Suksesnya penyelenggaraan pemilihan legislatif pada beberapa bulan yang lalu merupakan bentuk nyata betapa dewasanya warga kota surabaya. Mereka sadar bahwa menjaga persaudaraan dan keamanan yakni untuk menjaga stabilitas nasional.

Agar keamanan tersebut tetap terjaga dalam menunggu hasil penghitungan suara pilpres 2014 dari KPU. Tokoh lintas agama kota Surabaya memberikan pernyataan bersama sebagai sikap mendukung dan menjaga kondusifitas kota pahlawan selama penghitungan suara berlangsung.

Pernyataan sikap disampaikan kepada Wali Kota yang dalam hal ini diwakilkan kepada Kepala Bakesbangpolinmas Surabaya, Sumarno, Minggu (13/7), di kediaman walikota jalan sedap malam.

Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kota Surabaya, Chalimi menjelaskan latar belakang pertemuan ini yakni untuk membentengi kerukunan dan persaudaraan antar umat beragama di Surabaya  yang sudah terjalin begitu baik.

"Kondisi seperti ini memang diperlukan kewaspadaan. Agar tidak ruang bagi kelompok maupun orang yang mengambil kesempatan untuk menambah keruh suasana. Jangan sampai hal itu terjadi di kota pahlawan. Selama ini, warga Surabaya dikenal dewasa, toleransi tinggi, saling menghargai dan menghormati menyikapi persoalan yang rawan menimbulkan konflik," tukasnya.

Sementara itu, Sumarno mewakili Wali Kota Surabaya mengatakan bahwa sampai saat ini suasana kota Surabaya sangat kondusif. Walaupun, berbeda pendapat warga tetap hidup damai di lingkungan mereka masing-masing.

Masyarakat Surabaya dihimbau jangan sampai termakan isu-isu yang menambah keruh suasana. Sehingga, menodai kondusifitas yang telah lama dijaga bersama-sama. “Kita berharap tokoh lintas agama ini bisa memberikan contoh sehingga tetap menjaga kesejukan di kota Surabaya. Jika menemukan adanya indikasi kegiatan anarkis hendaknya melaporkan kepada pihak berwajib. Supaya segera ditangani secara hukum, jangan pernah melakukan tindakan main hukum snediri. Karena hal itu akan menambah keruh suasana,” himbaunya. 

Pemkot Surabaya akan semaksimal mungkin menjaga kondusifitas kota Surabaya. Tentunya, Pemkot tidak bisa berjalan sendiri, maka itu seluruh elemen masyarakat termasuk tokoh agama, kepolisian, serta eleman lainnya diminta untuk kerjasamanya dalam menjaga Surabaya dari segala tindakan yang merugikan kepentingan bangsa dan negara.

“Segala problematika di Surabaya hendaknya diserahklan kepada yang berwenang. Seperti keamanan, kecurangan pilpres serahkan ke pihak yang berwenang. Saya mewakili Wali Kota mengucapkan  terima kasih kepada semua elemen masyarakat yang mau menjaga Surabaya tetap menjadi kota yang damai, sejuk, dan menghormati perbedaan tanpa tindakan anarkis,” tukasnya.

Isi seruan bersama yang disampiakan tokoh lintas agama. Diantaranya, pertama, senantiasa menjaga persaudaraan, kerukunan dan keamnan, khususnya di Kota Surabaya. Kedua, Eforia politik dalam pemilihan Presiden hendaknya bisa dikendalikan oleh masing-masing pendukung calon presiden. Sehingga, kondusifitas kota Surabaya tetap terjaga. Ketiga, para elit dan pimpinan masyarakat, bersama tokoh-tokoh lintas agama tetap mengedepankan kerukunan, kebersamaan, persaudaraan sebagai bangsa, daam menyikapi hasil pesta demokrasi pemilu presiden 2014. Kedepankan saling menghormati dan mendukung aspirasi rakyat yang telh berhasil menentukan kepemimpinan nasional indonesia, demi keberlangsungan kehidupan kita sebagai bangsa dan negara. Keempat, bersamaan dengan situasi yang berkembang di Palestina saat ini, tokoh lintas agama melakukan doa kepada tuhan yang maha kuasa agar masalah di negara Pelestina segera mendapatkan penyelesaian secara damai. (*/arf)

Sabtu, 12 Juli 2014

MAYOR MARINIR ERNESTA ARDEND BRAHMANA JABAT DANYONMARHANLAN VI MAKASSAR



KABARPROGRESIF.COM : Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso memimpin serah terima jabatan Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan VI Makassar, di lapangan apel Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Jumat (11/07/2014).

Jabatan Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan VI Makassar diserahterimakan dari pejabat lama Letkol Marinir Andi Sultan Alimuddin kepada pejabat baru Mayor Marinir Ernesta Ardend Brahmana yang sebelumnya menjabat sebagai Paspers Brigif-2 Mar, sedangkan Letkol Marinir Andi Sultan Alimuddin akan menempati jabatan baru sebagai Danden 3 Grup C Paspampres.

Dalam amanatnya Komandan Pasmar-1 mengatakan, serah terima jabatan dilingkungan TNI AL/Korps Marinir merupakan suatu proses rotasi alami dan akan terus dilaksanakan, ini merupakan proses dinamisasi dan pembinaan organisasi guna memberikan kesempatan sekaligus peluang bagi Perwira terpilih untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan dan kinerjanya yang diselaraskan dengan tugas pokok dan fungsi Satuan, sehingga akan muncul pemikiran baru, daya kreatifitas dan langkah yang efektif serta efisien dalam mengatasi segala kendala yang ada di Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan VI Makassar.

Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan VI Makasar, lanjutnya, merupakan Satuan pelaksana Pasmar-1 yang bertugas membina dan menyiapkan kekuatan serta kemampuan unsur-unsur pertahanan pangkalan dan menyelenggarakan tugas-tugas pengamanan Pangkalan Utama Angkatan Laut di wilayah Lantamal VI Makassar, pembinaan Satuan Yonmarhanlan VI Makassar merupakan tugas dan tanggung jawab Pasmar-1, namun dalam penyelenggaraan operasinya melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Lantamal VI Makassar. Kondisi tersebut harus dicermati dan dipahami oleh seorang Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan VI, sehingga  dalam pembinaan Satuannya dengan memanfaatkan kearifan lokal harus pandai berkomunikasi, baik dengan Pasmar-1, Lantamal VI Makassar, maupun satuan TNI/Polri serta masyarakat setempat sehingga mampu menciptakan hubungan saling menguntungkan yang dapat mendukung tugas Yonmarhanlan di wilayah Lantamal VI Makassar.

Diakhir amanatnya Komandan Pasmar-1 mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Letkol Marinir Andi Sultan Alimuddin atas segala usaha dan pengabdian saudara selama menjabat Danyonmarhanlan VI Makassar, serta kepada Mayor Marinir Ernesta Ardend Brahmana, Komandan Pasmar-1 mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas sebagai Danyonmarhanlan VI Makassar yang baru.

Hadir dalam acara tersebut Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Purwadi, para Asisten Pasmar-1, para Dankolak/Satlak Pasmar-1, serta para pejabat teras dijajaran Pasmar-1. (*/arf)

Peduli Palestina, Relawan Jokowi-JK di Surabaya Bakar Bendera Israel




KABARPROGRESIF.COM : Aksi keprihatinan juga ditunjukkan pendukung Jokowi-JK terhadap agresi Israel di Gaza Palestina. Puluhan Relawan Jokowi-JK Jawa Timur ini selain menggelar orasi, mereka juga membakar bendera Israel.

"Agresi ini bertentangan dengan nilai-nilai kemanusian. Tidak hanya perempuan dan laki-laki saja, tapi anak-anak ikut menjadi korban," kata Abdul Ghoni koordinator lapangan di sela-sela aksinya di depan Posko Relawan Jokowi-JK Jawa Timur, Jalan Gayungsari, Surabaya, Jumat (11/7/2014).

Dalam aksinya, mereka menggelar orasi yang mengutuk agresi militer Israek ke Gaza Palestina, yang menyebabkan korban jiwa baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak.

Massa juga mengenakan ikat kepala yang bertuliskan 'Save Gaza'. Selain itu, juga digelar teatrikal yang melibatkan anak-anak. Teratrikal tersebut menggambarkan suasana duka banyaknya korban perang.

Abdul Ghoni berharap, setelah Jokowi terpilih menjadi Presiden, mampu bersikap tegas dan mengutuk agresi militer zionis Israel ke Palestina.

"Saya yakin Pak Jokowi bersikap proaktif melalui diplomasi untuk mengakhiri agresi," tuturnya sambil menyerukan, masyarakat seluruh Indonesia juga turut mendukung kemerdekaan Palestina. Karena Palestina memiliki catatan hubungan baik dengan Indonesia sebelum Indonesia merdeka.

"Kami menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mendukung kemerdekaan Palestina, sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 bawah, Kemerdekaan adalah hak segala bangsa," tandasnya. (*/arf)

45 Mortir Aktif Ditemukan di Gudang Penimbunan Besi Tua


KABARPROGRESIF.COM : Sebanyak 45 mortir aktif ditemukan di sebuah gudang penimbunan besi tua di Jalan Benteng Miring 3, Semampir. Puluhan bahan peledak tersebut langsung dievakuasi oleh tim Jihandak.

"Iya, ada penemuan 45 buah mortir di Semampir," kata Kasubbag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Lily Djafar kepada wartawan, Sabtu (12/7/2014).

Sayangnya Lily belum mengetahui dengan detil adanya penemuan tersebut. Menurut Ruslan, warga sekitar, Puluhan mortir aktif tersebut ditemukan oleh salah satu pekerja gudang besi tua tersebut. Takut ada apa-apa, pekerja itu lalu melapor ke rekan-rekannya yang lain yang meneruskannya ke polisi.

"Barang (mortir) itu sebenarnya datang dari Timika, Papua dan hendak dikirim ke pabrik peleburan besi, tetapi ditolak. Karena itu masih teronggok di gudang ini," ujar Ruslan.

Sayangnya pria 37 tahun itu tak tahu siapa pemilik gudang tersebut. Mortir itu sendiri cukup panjang dan besar dengan panjang sekitar 30 cm dan berdiameter 10 cm. Meski sudah kusam, namun mortir tersebut terbilang masih utuh.(arf)

Jumat, 11 Juli 2014

Rumah Warga Tandes Roboh, Akibat Pengerjaan Box Culvert, Belum terima Ganti Rugi




KABARPROGRESIF.COM : Warga yang rumahnya ambruk akibat pengerjaan proyek box culvert mengaku sudah didatangi pihak kontraktor. Namun belum ada pembicaraan serius tentang ganti rugi.

"Tadi pagi sudah didatangi pihak kontraktor," kata Yunus, salah satu putra pemilik rumah yang ambruk, Sudarti, kepada detikcom, Jumat (11/7/2014).

Yunus menambahkan, pihak kontraktor sendiri berjanji akan memberikan ganti rugi. Tetapi pembicaraan ke arah itu belum ada karena belum semua korban rumah ambruk bisa ditemui.

Ali, salah satu putra pemilik rumah lain yang ambruk, Marsiadi, mengaku belum bertemu dengan pihak kontraktor. Pasalnya, dia dan keluarganya mengungsi sehingga tidak bisa bertemu dengan pihak kontraktor.

Yang pasti, baik Yunus dan Ali, tetap meminta ganti rugi atas kerusakan yang dideritanya. Untuk nominal ganti rugi, mereka belum mengetahuinya karena harus dihitung dulu. "Yang pasti kami minta ganti rugi," tandas Ali.(*/arf)

Isi Kekosongan Jabatan, Pemkot Mutasi Pejabat



KABARPROGRESIF.COM : Supaya pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan baik. Pemerintah Kota Surabaya melakukan mutasi pejabat struktural, Jumat (11/7), di Graha Sawunggaling. Mutasi ini dilakukan untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabat lama sudah pensiun.

Ada 3 pejabat struktural yang menempati posisi baru. Diantaranya Sigit Sugarhosono dari Kepala Dinas Pertanian dimutasi melaksanakan tugas sebagai Inspektur. Posisi Kepala Dinas Pertanian digantikan Joestamadji sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keungan. Sedangkan posisi Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan menggantikan Joestamadji, Yusron Sumartono.

Sebanyak 147 pejabat struktural lainnya juga turut dilantik langsung oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD Surabaya tampak hadir. Hadir juga seluruh Kepala SKPD dan Camat.

Dalam sambutannya, Tri Rismaharini menyampaikan mutasi ini dilakukan untuk mengisi posisi yang kosong. Hilangkan prasangka buruk dalam diri kita masing-masing. Karena, apa yang menurut kita baik, belum tentu dimata tuhan baik.

“Kita sebagai manusia punya keterbatasan pikiran dan nalar, yang penuh kekurangan dan kelemahan. Jabatan merupakan amanah yang harus dilaksanakan dengan baik. Karena masyarakat sudah menunggu untuk mendapatkan pelayanan terbaik. Selamat bertugas, yakinlah kalau kalian terpilih akan bermanfaat dan mengabdi kepada masyarakat,” pesannya.

Risma juga menambahkan dalam melakukan mutasi tidak ada nepotisme. Semua dilakukan secara professional melihat kinerja dan prestasi. Sebab, Kota Surabaya membutuhkan orang-orang yang mau menciptakan lingkungan kerja positif. Sehingga, mampu bersaing di dunia internasional.

“Kota Surabaya tidak hanya dikenal di Asia, sekarang Surabaya dikenal di Eropa. Sekali lagi saya mengajak saudara sekalin untuk melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Bedanya pejabat dan direktur adalah pejabat lebih punya tanggung jawab tinggi atas kesejahteraan masyarakat. Sedangkan direktur hanya bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan,” pungkasnya. (*/arf)