KABARPROGRESIF.COM : Pap Smear seperti diketahui merupakan tes skrining yang digunakan untuk mendeteksi berpotensi proses prakanker dan kanker pada saluran endoserviks (transformasi zona) dari sistem reproduksi wanita. Di Indonesia ,kanker serviks,(disebut juga dengan kanker leher rahim) merupakan kanker penyebab kematian nomor satu bagi perempuan dan jumlah penderitanya menempati urutan kedua setelah kanker payudara. Kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma Virus. Kanker ini dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan rutin sehingga .jika ditemui adanya kelainan bisa segera ditangani sedini mungkin.
Bertempat di Halaman belakang Denkesyah 05.04.01 Madiun telah diadakan Launching Program Pap Smear Gratis bagi Anggota Persit, PNS dan Kowad yang dibuka secara resmi oleh Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama didampingi oleh Waka Kesdam V/Brw Letnan Kolonel Ckm dr. Darmawan Basukesti, Dandenkesyah 05.04.01 Madiun Letnan Kolonel Ckm dr. Djanuar F Sp,Bd, Kamis (7/8).
Program Pap Smear gratis ini merupakan kerjasama Denkesyah 05.04.01 Madiun dengan BPJS Cabang Madiun. Dalam kesempatan ini Waka Kesdam V/Brawijaya Letnan Kolonel Ckm dr. Darmawan Basukesti yang dalam sambutannya menjelaskan diantaranya bahwa di Indonesia terdeteksi ± 500.000 kasus baru kanker serviks, deteksi dini merupakan kunci keberhasilan terapi. Oleh karena itu program Pap Smear secara gratis yang difasilitasi BPJS Madiun bekerjasama dengan Denkesyah yang diperuntukkan bagi Anggota Persit, PNS dan Personel Kowad sebagai usaha preventib untuk menjawab tantangan penurunan kanker serviks, khususnya bagi keluarga besar Korem 081/DSJ yang berada di wilayah PPK I Denkesyah 05.04.01 Madiun..
Dalam kesempatan ini pula diisi dengan sosialisi BPJS kesehatan oleh Kepala BPJS cabang Madiun Ibu Hendry Wahyuni yang menjelaskan tentang mekanisme Pelayanan BPJS Kesehatan bersifat komprehensif dari mulai pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dimulai dari pelayanana tingkat pertama PPK I sampai dengan pelayanan rujukan di Rumah Sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Pemeriksaan, obat-obatan dan laboratorium sepanjang sesuai indikasi medis dan sesuai prosedur pelayanan yang ada, ditanggung oleh pelayanan BPJS Kesehatan. Namun demikian ada pelayanan yang tidak dijamin oleh BPJS Kesehatan antara lain :
a. Pelayanan tidak sesuai prosedur.
b. Pelayanan di luar faskes yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan,
c. Pelayanan yang sudah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja dan program yang dijamin kecelakaan lalu lintas,
d. Pelayanan kesehatan di luar negeri,
e. Pelayanan dengan tujuan kosmetik, estetika,
f. Meratakan gigi (ortodontie),
g. Alat kontrasepsi, kosmetik dan makanan bayi/susu,
h. Pelayanan kesehatan bencana dan wabah,
i. Biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tidak diharapkan yang dapat dicegah,
Sedangkan untuk program Pap Smear itu sendiri target untuk Denkesyah 3.654 orang yang diharapkan bisa memenuhi target pada akhir Nopember 2014, dan apabila melampaui target bisa juga mengambil dari wilayah lain yang masih belum terisi.
Pada acara Launching Program Pap Smear Gratis di Denkesyah Madiun juga diberikan materi ceramah ilmiah tentang kanker serviks oleh Karumkit Tk. IV Madiun dr. Soedarmadi, Sp. OG yang memberikan penjelasan betapa pentingnya pemeriksaan Pap Smear bagi perempuan yang sudah menikah dan telah berumur 30 th keatas.
Kanker leher rahim tidak terjadi secara tiba-tiba, akan tetapi melalui proses yang lama, dimulai dari tahap lesi pra kanker hingga menjadi kanker ganas. Lesi prakanker dapat berkembang menjadi kanker dalam kurun waktu 3-20 tahun. Oleh karena itu, deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya lesi pra kanker ini sangatlah penting sehingga dapat dilakukan penanganan sebelum menjadi kanker ganas. Akan amat disayangkan bila seorang wanita tidak melakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini adanya prakanker pada leher rahim.
Lesi prakanker pada leher rahim sangat penting untuk ditemukan karena apabila diambil tindakan yang tepat, dapat mencapai angka kesembuhan hingga 100%, dibandingkan apabila ditemukan pada stadium kanker. Salah satu penyebab kanker mulut rahim adalah virus Human Papilloma (HPV) yang bersifat onkogenik. Kurang lebih 80% perempuan yang aktif secara seksual memiliki potensi untuk terinfeksi virus ini.
Infeksi HPV dapat bersifat sementara dan regresi dalam kurun waktu 6 bulan hingga 2 tahun. Hal ini dikarenakan adanya sistem kekebalan tubuh yang membunuh virus tersebut. Namun apabila terinfeksi HPV yang bersifat onkogenik, infeksi yang terjadi dapat menetap (persisten) dan berkembang menjadi kanker mulut rahim.
Saat terjadi infeksi oleh HPV yang bersifat onkogenik, terjadi lesi prakanker pada serviks. Lesi prakanker ini tidak memberikan gejala yang khas ditemui pada penderita kanker leher rahim seperti keputihan berulang yang berbau busuk ataupun perdarahan setelah berhubungan intim. Lesi ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan pap smear yang rutin. Biasanya lesi ini ditemukan pada usia 30-50 tahun dan kanker leher rahim biasanya ditemukan pada usia di atas 45 tahun.
Deteksi dini yang dapat dilakukan adalah metode pap smear. Pap smear mengambil sel-sel yang berada pada permukaan mulut rahim dan kemudian di warnai lalu dilihat morfologinya. Bila ada perubahan pada bentuk sel ke arah ganas maka memerlukan evaluasi dari dokter spesialis kandungan. Bila kelainan pra kanker tersebut ditemukan dini, maka tindakan kuratif yang diambil dapat tidak bersifat terlalu invasif.
Menurut data WHO (organisasi kesehatan dunia), setiap jam ada satu wanita yang meninggal akibat kanker leher rahim di Indonesia. Oleh karena itu, deteksi dini terhadap keganasan ini sangat penting dan perlunya kesadaran diri dari para perempuan untuk melakukan pemeriksaan ini. Pemeriksaan ini relatif mudah untuk dilakukan karena leher rahim dapat dijangkau dengan metode pemeriksaan sederhana.
Gejala yang diberikan oleh keganasan ini adalah keputihan berulang yang tidak kunjung sembuh, perdarahan di luar siklus haid, terutama perdarahan setelah bersenggama. Selain itu, rasa nyeri pada panggul juga dapat menjadi petunjuk. Pentingnya deteksi dini ini, karena lesi prakanker tidak memberikan gejala. Perempuan dengan lesi prakanker dapat tidak merasakan gejala bahkan terkesan normal. Oleh karena itu, pap smear sebaiknya dijadikan pemeriksaan rutin tahunan terintegrasi dengan pemeriksaan kesehatan lainnya.
Disela-sela acara hiburan sebelum melantunkan sebuah lagu Dandenkesyah 05.04.01 Madiun Letnan Kolonel Ckm dr. Djanuar F Sp,Bd, menghimbau kepada ibu-ibu yang hadir agar kesempatan Pap Smear Gratis ini dapat dimanfaatkan secara optimal dan bisa menyampaikan kepada ibu-ibu yang lain, yang ada di Satuannya masing-masing.
Hadir dalam acara Launching Program Pap Smear Gratis di Denkesyah Madiun Ketua Persit Korcab Rem 081 PD V/Brw Ny. Reza Utama beserta pengurus, Kapenrem 081/DSJ Mayor Inf Budi uwono, S.Sos, Dandenpal 05.012.01 Mayor Cpl Muchamad Andi Barata, S.E, para dokter yang ada di sat Denkesyah Madiun, serta Ibu-Ibu Persit perwakilan dari Kodim 02 s.d 05, Satdisjan wilayah Madiun, Persit Yonif Linud 501, PNS dan Kowad di satuan Korem 081/DSJ.
Khusus bagi kaum hawa yang hadir sangat antusias mengikuti secara seksama beberapa penjelasan dari nara sumber pada acara ini dan langsung mendaftarkan diri pada program ini setelah acara selesai. Kegiatan diakhiri dengan acara ramah tamah dan hiburan. (arf)