Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Selasa, 26 Agustus 2014

Lewat Eco School 2014, Wujudkan Surabaya Kota Konservasi Air


KABARPROGRESIF.COM : Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya mengajak siswa-siswi di Kota Pahlawan  untuk memiliki kepedulian pada penyelamatan lingkungan. Salah satu upaya untuk menyadarkan anak sekolahan di Surabaya perihal pentingnya penyelamatan lingkungan, diwujudkan melalui pembentukan sekolah- sekolah yang berbasis Eco School.

Sejak Surabaya Eco School di-launching pada 2013, sudah banyak sekolah di Surabaya mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTS) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) yang berstatus Eco School.

Kini, di tahun 2014, Pemkot Surabaya bersama  Tunas Hijau dan juga PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), kembali me-launching Surabaya Eco School 2014 dengan tema “Surabaya sebagai kota konservasi air”. Launching yang dihadiri beberapa kepala dinas terkait, kepala sekolah, guru dan siswa-siswi ini digelar di SMK Negeri 6 Surabaya, Selasa (26/8).

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dalam sambutannya menjelaskan tentang alasan mengapa semua pihak harus peduli pada lingkungan. Walikota mencontohkan kondisi Surabaya yang sekarang relative bebas dari banjir dibanding tahun-tahun sebelumnya meski pembangunan di Surabaya terus digalakkan.
“Kenapa itu bisa terjadi? Karena kita pandai mengelola lingkungan. Itulah pentingnya kita adakan Eco School agar anak-anakku semua memiliki kepedulian untuk ikut menjaga lingkungan. Kita harus memberikan contoh dengan memulai dari diri sendiri sebelum mengajak orang lain,” ujar walikota.
Walikota Risma yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Ikhsan, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Chalid Buchari, Kepala Badan Lingkungan Hidup, Musdiq Ali Suhudi serta Kepala Dinas Pertanian, Djoestamadji mengatakan bahwa konservasi air lebih susah dibandingkan memperbaiki kualitas udara. Ini karena dalam koservasi air, mencakup banyak hal seperti penanaman pohon hingga pengelolaan sampah.

“Ini memang lebih sulit. Tetapi, kalau sudah jadi budaya, akan terlihat mudah. Ini adalah tugas yang mulia, karena itu kita ajak anak-anak kita untuk ikut aktif dalam kegiatan ini,” sambung walikota.

Mantan Kepala DKP Surabaya ini menambahkan, pihak sekolah yang ikut program Surabaya Eco School 2014, hendaknya bukan didasari karena sungkan pada walikota atau khawatir ditegus kepala dinas pendidikan. Namun, partisipasi itu harus didasari karena kesadaran untuk ikut menyelamatkan lingkungan. “Sebab, kalau kita mendalami, ini maknanya sangat luar biasa. Kegiatan ini juga bisa sebagai character building. Kalau anak-anak kita ajak beraktivitas positif untuk peduli lingkungan, mereka tidak akan tertarik melakukan hal-hal yang tidak perlu,” sambung dia.

Sementara Senior Manager Humas PT PJB, Budi Setiawan mengatakan, pihaknya mendukung penuh program Surabaya Eco School 2014. Menurutnya, di masa mendatang, bukan tidak mungkin, antar negara akan saling berebut air bersih.  “Karena itu, air perlu kita lestarikan. Dan kami mengapresiasi program ini yang mulai memberdayakan anak-anak untuk peduli lingkungan,” ujar Budi.

Dalam kesempatan tersebut, PT PJB juga memberikan bantuan hadiah untuk program Surabaya Eco School 2014 berupa 500 pohon, 250 set bor pipa untuk lubang biopori serta water treatment.

Pemkot Surabaya Buka 116 Lowongan CPNS 2014



KABARPROGRESIF.COM : Dalam waktu dekat, Pemerintah Kota Surabaya akan mengumumkan rincian formasi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2014. Daftar kebutuhan formasi pemkot bisa dilihat di website www.cpns2014.surabaya.go.id mulai 29 Agustus mendatang.

Asisten III (bidang administrasi umum) Sekkota Surabaya, Hadisiswanto Anwar menjelaskan, tahun ini pemkot mendapat jatah 116 CPNS dari pelamar umum. Rinciannya, 35 tenaga pendidikan, 17 tenaga kesehatan dan 64 tenaga teknis.

Untuk pelaksanaan penerimaan CPNS tahun ini ada beberapa perbedaan jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kendati demikian, Hadisiswanto meminta masyarakat tak perlu bingung. “Ikuti saja petunjuk-petunjuk yang sudah tertera di website, pasti tidak akan kesulitan,” katanya saat dijumpai di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Selasa (26/8).

Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Surabaya, Mia Santi Dewi menambahkan, sedikitnya ada tiga perbedaan mendasar yang perlu diperhatikan calon pelamar. Pertama, seluruh pendaftar wajib mengakses portal panselnas.menpan.go.id sebagai langkah awal pendaftaran. Jadi tidak langsung ke website instansi yang dikehendaki. Pada website tersebut, pelamar diminta mengisi form meliputi nomor induk kependudukan (NIK), nama, tempat/tanggal lahir, alamat email, serta instansi yang dituju.

“Dalam fase ini, masyarakat dihimbau cermat dan teliti. Sebab, pendaftaran hanya bisa dilakukan satu kali. Pendaftar tidak dapat membatalkan atau mengganti pilihan instansi yang telah dipilih,” ujarnya.

Selanjutnya, dalam rentang waktu 1x24 jam, notifikasi akan dikirimkan ke alamat email yang didaftarkan. Notifikasi berisi username dan password untuk login ke portal masing-masing instansi yang dilamar.
Kedua, dalam penyelenggaraan rekrutmen CPNS tahun ini, pelamar bisa memilih tiga jabatan dengan kualifikasi pendidikan yang sama dalam satu instansi. Misalnya, formasi A,B dan C di Pemkot Surabaya sama-sama mencantumkan persyaratan S1 Ilmu Ekonomi. Maka, saat mengisi form, pelamar bisa memilih ketiganya.

Sedangkan perbedaan ketiga yaitu adanya kuota lima persen untuk satu formasi non-bidang pendidikan dan non-bidang kesehatan yang bisa dilamar oleh semua disiplin ilmu. Penentuan formasi khusus ini bergantung pada kebutuhan masing-masing pemerintah daerah. Untuk Pemkot Surabaya, kuota lima persen digunakan untuk formasi analis kebijakan.

Terkait jadwal, Mia menjelaskan pendaftaran via online mulai dibuka pada 29 Agustus hingga 11 September 2014. Sedangkan verifikasi dokumen pada 1-13 September 2014. Setelah itu dilanjutkan dengan tes berbasis CAT (Computer Assisted Tes) yang mekanismenya kurang lebih sama dengan tahun lalu. “Tes kompetensi dasar menggunakan metode CAT, sedangkan tes kompetensi bidang dilaksanakan secara tertulis. Untuk jadwal pelaksanaan tes masih menunggu kepastian dari Badan Kepegawaian Negara” imbuhnya.

Tak lupa, Mia juga menekankan bahwa seluruh proses rekrutmen CPNS 2014 ini tidak dipungut biaya alias gratis. Bila ada oknum yang meminta sejumlah uang untuk memuluskan upaya lolos menjadi CPNS, bisa dipastikan bahwa itu upaya penipuan. Untuk itu, warga diminta waspada dan melaporkan hal tersebut kepada pihak yang berwajib. (*/arf)

Senin, 25 Agustus 2014

85 MANTAN DIKMABA PK XXXIII MARINIR RESMI PAKAI BARET UNGU


KABARPROGRESIF.COM : Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington memimpin upacara pembaretan 85 prajurit Bintara Remaja Korps Marinir Mantan Dikmaba PK XXXIII di lapangan apel Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Senin (25/08/2014).

Kegiatan yang dihadiri Wadan Kobangdikal Brigjen TNI (Mar) Ivan AR. Titus, Wagub AAL Laksma TNI Dedy Yulianto, Kasgartap III Surabaya Brigjen TNI (Mar) R. Gatot Suprapto, Danlantamal V Surabaya Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah, Dankodikopsla Laksma TNI Semi Djoni Putra, Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Purwadi, Dankolatmar Kolonel Marinir Budi Purnama dan Pejabat Teras Korps Marinir tersebut juga dihadiri para sesepuh Korps Marinir serta keluarga prajurit yang dilantik.

Dalam amanatnya Komandan Korps Marinir mengatakan upacara pembaretan kali ini dilaksanakan tidak lagi setelah menyelesaikan Pendidikan Komando namun dilaksanakan setelah para Bintara Remaja Marinir menyelesaikan Kursus Bintara Remaja di Kolatmar, kursus Bintara Remaja yang baru saja selesai ini dilaksanakan oleh para Bintara Remaja yang telah menyelasaikan rangkaian kegiatan pendidikan dasar Marinir di Kodikmar dengan materi-materi yang berkaitan dengan pembinaan tradisi Korps dengan harapan dapat mengenal tradisi Korps sehingga akan semakin besar kecintaan terhadap Korps dengan tidak melakukan hal-hal yang mencoreng nama baik Korps Marinir.

Lebih lanjut Komandan Korps Marinir mengatakan, kursus Bintara Remaja ini merupakan penerapan dari kebijakan bahwa pembinaan Korps Marinir tidak hanya dilakukan dalam aspek Struktural atau dengan kata lain pembinaan profesi harus dibarengi oleh pembinaan tradisi yang kuat mengingat tidak ada Satuan Militer manapun di dunia ini yang besar tanpa ditopang oleh tradisi yang kuat.

“Dengan resminya pemakaian Baret Marinir ini, atas nama seluruh keluarga besar Korps Marinir, secara resmi kalian saya terima di jajaran Korps Marinir, upacara pembaretan ini bukan sekedar acara yang bersifat seremonial namun di dalamnya terkandung nilai-nilai kesejarahan yang selalu dijunjung tinggi yaitu semangat kejuangan, kehormatan dan pantang menyerah, untuk mendapatkan baret kebanggaan ini bukanlah hal yang mudah, para Bintara Remaja harus berjuang untuk mampu melalui “Kawah Chandradimuka” Korps Marinir, diantaranya Pendidikan Komando (Dikko) untuk menjadi prajurit-prajurit Korps Marinir yang berani, tangguh dan pantang menyerah.” tegas orang nomor satu di jajaran Korps Marinir.

“Baret Ungu yang telah kalian kenakan itu, bukan semata-mata hanya sebagai simbol belaka akan tetapi merupakan lambang perwujudan kehormatan dan kebanggaan Korps, disamping itu juga mempunyai makna yang besar, sebagai hasil perjuangan dan pengabdian para pendahulu serta anugerah yang diberikan bangsa dan negara kepada Korps Marinir, yang sekaligus menjadi ciri khas prajurit Korps Marinir.” tambahnya.

Diakhir amanatnya Komandan Korps Marinir mengucapkan selamat atas keberhasilan para Bintara Remaja Marinir yang telah melewati tahap demi tahap pendidikan di Kodikmar sampai dengan Kursus Bintara Remaja di Kolatmar, ilmu kemiliteran dan tradisi Korps yang kalian peroleh merupakan dasar dan bekal untuk menjadi seorang prajurit Marinir dalam melaksanakan tugas nantinya di Satuan, kalian juga telah mengucapkan janji setia prajurit Korps Marinir, janji setia yang telah kalian ucapkan hendaknya tidak sekedar janji, namun harus bisa ditepati dan diterapkan dalam penugasan nantinya.

Prosesi pembaretan diawali oleh Komandan Korps Marinir kepada perwakilan Bintara Remaja, usai pembaretan secara simbolis dilanjutkan pemakaian baret kepada Bintara Remaja oleh keluarganya.

Usai upacara pembaretan dilanjutkan dengan unjuk kemampuan Bintara Remaja dalam beladiri militer yang dikolaborasikan dengan demonstrasi kolone senapan.(*/arf)



Ragam Bahasa Asing, Siap Hadapi MEA 2015




KABARPROGRESIF.COM : Empat remaja asik bercengkrama dalam posisi duduk melingkar pada meja bundar. Seorang wanita yang tampak lebih dewasa memperhatikan topik pembicaraan sambil sesekali ikut nimbrung. Sekilas, tidak ada yang spesial dari peristiwa tersebut. Namun, bila diperhatikan, ternyata mereka tidak bertutur dengan Bahasa Indonesia, melainkan bahasa Mandarin.

Pemandangan semacam itu memang lazim dijumpai di Rumah Bahasa. Suatu kondisi dimana setiap individu berkomunikasi satu sama lain dengan bahasa asing. Bukan bermaksud tidak nasionalis, karena menggunakan bahasa non-Indonesia. Namun, lebih kepada semangat ingin belajar dan maju. Mengingat semakin dekatnya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 mendatang, maka penguasaan bahasa asing dipandang sangat penting. Sebab, jika tidak ada kesadaran untuk meng-upgrade diri, bukan tidak mungkin bangsa ini akan semakin tertinggal. Apalagi, saat MEA resmi diberlakukan, batasan antar negara akan semakin tipis. Peningkatan arus orang, barang dan uang lintas negara diprediksi tak terhindarkan.

Menyadari hal tersebut, Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya berinisiatif mendirikan Rumah Bahasa sebagai wadah bagi siapa saja yang berminat belajar bahasa asing. Dengan konsep belajar bahasa praktis minim teori, Rumah Bahasa dinilai sebagai solusi tepat mengatasi problem keterbatasan bahasa asing yang masih dihadapi sebagian besar warga metropolis. Konsep yang simple dan gratis plus letaknya yang strategis, yakni di Balai Budaya (kompleks Balai Pemuda) membuat tempat tersebut semakin ramai.

Berdasar data yang dihimpun dari Bagian Kerjasama Pemkot Surabaya, rata-rata ada 1.900 peserta tiap bulan. Hingga saat ini, sarana belajar bahasa cuma-cuma itu telah dimanfaatkan oleh 13.853 peserta. Kabag Kerjasama Ifron Hady Susanto tak menampik bahwa animo masyarakat sangat tinggi. Untuk mengakomodir antusiasme warga belajar bahasa asing, Rumah Bahasa menambah ragam bahasa. Saat pertama kali diresmikan oleh Walikota Tri Rismaharini pada Februari 2014, Rumah Bahasa hanya melayani bahasa Inggris dan Mandarin. Namun, seiring berjalannya waktu, sekarang warga juga bisa memperdalam bahasa Jerman, Prancis, Jepang, Korea, India dan Thailand. “Total ada delapan bahasa asing yang bisa dilatih di sini (Rumah Bahasa),” terang Ifron.

Dari delapan bahasa asing itu, kata Ifron, Bahasa Inggris, Mandarin, Prancis dan Jepang masih menjadi “primadona” para peserta. Indikatornya, kelas selalu penuh untuk bahasa-bahasa tersebut. Bahkan, petugas Rumah Bahasa sampai kewalahan mencari ruangan untuk menampung membludaknya peserta.

“Tapi, Alhamdulillah sekarang sudah ada ruang tambahan yang kapasitasnya lumayan besar,” ungkapnya.

Sedangkan dari segi segmentasi, Rumah Bahasa lebih banyak dimanfaatkan mereka yang bekerja di sektor jasa yang dikelola swasta. Beberapa mal dan hotel sudah mengirimkan karyawan yang bertugas di pos-pos tertentu, misalnya satpam, tim parkir, petugas kebersihan dan petugas informasi. Asosiasi perawat juga tak mau ketinggalan. Sebanyak 80 perawat perwakilan dari rumah sakit-rumah sakit se-Surabaya kini rutin mengunjungi Rumah Bahasa.

Masih kata Ifron, urutan kedua segmentasi peserta Rumah Bahasa ditempati oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Menurut dia, hal itu sangat menggembirakan karena kompetitif tidaknya kota atau negara ini berada di tangan para pelajar dan mahasiswa. Jadi, kesempatan di usia belajar ini hendaknya dimaksimalkan untuk mengejar ketertinggalan dalam bidang penguasaan bahasa asing.

Sementara, para pelaku usaha UKM sejauh ini masih belum terlalu menonjol. Padahal, segmen tersebut justru menjadi sasaran utama program peningkatan ilmu berbahasa asing. Harapannya, produk-produk lokal yang dihasilkan bisa bersaing atau bahkan menembus pasar internasional. “Para ibu-ibu pelaku UKM biasanya datang ke Rumah Bahasa membawa anak-anaknya. Namun, dalam beberapa kesempatan mungkin mereka terkendala waktu dan kesibukan sehingga tidak bisa intensif,” katanya.

Gandeng Komunitas dan Konsulat Jenderal Negara Sahabat

Rumah Bahasa terus berbenah demi peningkatan kualitas kepada masyarakat. Salah satunya dengan terus menambah ragam bahasa asing. Ifron mengatakan pihaknya tidak mau cepat puas dengan tersedianya delapan bahasa asing. “Penambahan akan terus dilakukan. Kami menargetkan nantinya ada 15 bahasa asing yang bisa dilatih di Rumah Bahasa,” tutur alumnus Monash University, Melbourne, Australia ini.

Dia menyatakan, dalam waktu dekat, Bahasa Arab bisa dilatih di Rumah Bahasa. Bahasa-bahasa negara Asia Tenggara seperti Tagalog (Filipina) dan Vietnam akan menyusul. Di samping, bahasa negara Eropa antara lain Italia dan Spanyol yang juga masuk dalam bidikan.

Demi memuluskan upaya tersebut, Ifron menggandeng sejumlah komunitas, universitas dan Konsulat Jenderal (Konjen) beberapa negara sahabat. Beberapa waktu lalu, Korea Trade-Investment Promotion Agency (KOTRA) yang merupakan perwakilan perdagangan Korea di Surabaya memfasilitasi tenaga pengajar bahasa Korea.

Dua mahasiswi Busan University of Forign Study yang sedang magang di KOTRA menjadi tutor bagi sekumpulan guru-guru yang diproyeksikan dikirim ke Busan, Korsel. Pemkot Surabaya dan Pemkot Busan memang menjalin kerjasama sister city. Salah satu program kerjasama tersebut yakni pertukaran guru dan pelajar kedua kota. Nah, pelatihan berbahasa Korea di rumah bahasa ini diharapkan menjadi bekal para guru sebelum diutus berangkat ke Negeri Ginseng.

“Kami senang bisa berpartisipasi dalam program Rumah Bahasa ini. Ke depan, tidak menutup kemungkinan partisipasi ini akan terus ditingkatkan,” kata Son Byong Cheol, Dirjen KOTRA di Surabaya.

Selain Korea, respon positif juga berdatangan dari beberapa konjen dan organisasi asing yang bermarkas di Kota Pahlawan. Antusiasme tersebut diapresiasi oleh Pemkot Surabaya. Ifron berharap momentum ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing.

“Sukarelawan yang mengajar di Rumah Bahasa tidak hanya warga Surabaya. Sudah mulai banyak native speaker yang menjadi tutor. Ini tentu menggembirakan karena peserta berkesempatan belajar langsung dari warga negara asing,” pungkas mantan Kasubag Luar Negeri di Bagian Kerjasama ini.(*/arf)

Yayuk Resmi Jabat Kepala DPBT


KABARPROGRESIF.COM : Gerbong mutasi Pemkot Surabaya kembali bergulir. Sebanyak 38 aparatur pemkot dipastikan menempati posisi barunya. Salah satunya, Maria Theresia Ekawati Rahayu yang kini mengemban tugas sebagai Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT).

Posisi Kabag Hukum yang ditinggalkan Maria kini ditempati Ira Tursilowati. Sebelumnya, Ira menjabat sebagai Kabid Pengendalian di DPBT. Sementara, mantan Kepala DPBT, Djumadji diberi mandat sebagai staf ahli walikota.

Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Surabaya, Mia Santi Dewi mengatakan, mutasi pejabat kali ini tertuang dalam surat keputusan walikota nomor 821.2/4210/436.7.6/2014 dan 821.2/4211/436.7.6/2014 tertanggal 25 Agustus 2014. Dia memerinci berdasarkan eselon, II.b sebanyak 2 orang, III.a 5 orang, III.b 3 orang, IV.a 23 orang dan IV.b 5 orang. “Pejabat yang promosi ada 16 orang sedangkan yang rotasi ada 22 orang,” terangnya.

Sementara Walikota Tri Rismaharini menampik bahwa mutasi pejabat ini terkesan mendadak. Menurut dia, pergeseran personel di tubuh pemkot ini sudah melalui proses jauh-jauh hari. “Tidak ada yang mendadak, coba cek persetujuan di gubernur. Itu sebenarnya sudah lama,” katanya saat ditemui di sela-sela pelantikan di balai kota, Senin (25/8).

Dikatakan Risma, mutasi merupakan hal yang wajar dilakukan demi penyegaran dan optimalisasi kinerja pemkot. Selanjutnya, dia berharap pejabat yang baru cepat beradaptasi seiring mendekatnya akhir tahun 2014. “Masyarakat sudah menunggu-nunggu hasil kerja aparat pemkot,” ujarnya.

Soal jabatan Kepala DPBT, Risma menilai bahwa posisi tersebut memiliki tanggung jawab yang berat. Pasalnya, ruang lingkup DPBT tak lepas dari aset pemkot. Sebagaimana diketahui, lembaga eksekutif Kota Surabaya memang tengah berjuang menyelamatkan aset milik pemkot yang terancam hilang. Hal itulah yang menurut walikota posisi Kepala DPBT menjadi penuh tekanan.

Tak ingin banyak aset pemkot yang lepas, Risma mempercayakan posisi tersebut kepada Maria. Menurut dia, Maria  atau yang akrab disapa Yayuk merupakan figur yang paling tepat mengemban amanah itu. Harapanya, pengalaman Yayuk di bidang hukum dapat membantu kinerjanya dalam pengambilalihan aset milik pemkot.(*/arf)

Danrem 081/DSJ Buka Kegiatan Komsos, Binsiap Apwil Dan Puanter


KABARPROGRESIF.COM : Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama membuka kegiatan bidang Teritorial, Peningkatan Komunikasi Sosial bagi Prajurit TNI-AD, Pembinaan Kesiapan Aparat Kewilayahan dan Kemampuan Teritorial (BINSIAP APWIL DAN PUANTER) Korem 081/DSJ  Triwulan III TA. 2014 di Ruang Aula Makorem,Jl. Pahlawan  Kota Madiun, Senin  (25/8). Kegiatan tersebut dihadiri oleh 183 orang terdiri dari para Kasi Korem 081/DSJ, Danramil, Pasi Ter, Bati Wanwil, Bati Puanter dan Babinsa.

Kegiatan ini merupakan implementasi program kerja bidang Teritorial pada Triwulan III TA. 2014 yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan Komunikasi Sosial serta Pembinaan Kesiapan Aparat Kewilayahan dalam melaksanakan tugas pemberdayaan wilayah pertahanan darat melalui Binter untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja, sekaligus menjadi landasan dalam menetapkan tujuan bersama yang ingin dicapai, dalam mencapai sasaran bagi terwujudnya Ruang, Alat dan Kondisi juang serta kemanunggalan TNI-Rakyat yang tangguh dalam rangka mendukung pertahanan negara aspek Darat. Demikian sambutan Danrem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama, pada saat membuka kegiatan tersebut.       

Hal ini juga mengingatkan kepada prajurit Korem 081/DSJ untuk selalu memahami dan menghargai adat istiadat (Kebudayaan), kebiasaan dan keharusan yang berlaku di masyarakat dalam setiap melaksanakan pembinaan Teritorial diwilayahnya. dan Guna mendukung serta mewujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat maka setiap prajurit Satkowil harus Memiliki kemampuan memecahkan masalah, Memiliki kemampuan mengayomi, Memiliki kemampuan berkomunikasi, Memiliki wawasan pengetahuan yang luas, serta senantiasa menjadi panutan dan suri tauladan.Tegas Danrem.

Sebagai pembicara Mayor Inf Misirin (Pasi Wanwil Siter Rem 081/DSJ) menyampaikan materi kemampuan Binter antara lain Sikap Ter, Lima kemampuan Ter, Metode Binter, Sisrendal Binter (TK Kodim & Korem) serta ketatalaksanaan Binter ( TK Koramil). Untuk pemberian materi  empat pilar kebangsaan disampaikan oleh Mayor Kav Suwarno (Pasi Bahkti TNI Siter Rem 081/DSJ). Dimana Pancasila sebagai dasar negara harus ditanamkan dalam jiwa generasi muda terutama Prajurit dan PNS jajaran Korem 081/DSJ. Lebih khusus lagi dalam kondisi sekarang ini banyak tawuran, dan premanisme. Kondisi yang memprihatinkan ini mendorong Staf Teritorial Rem 081/DSJ untuk melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan yang mencakup Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI yang merupakan nilai-nilai untuk  mampu menjaga integritas bangsa sehingga diharapkan dapat menumbuhkan nasionalisme demi terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. ”Melalui nilai-nilai kebangsaan, mampu manjaga integritas bangsa sehinga akan dicapai kehidupan bangsa yang lebih baik,” dan kegiatan selanjutnya diisi dengan Komsos (komunikasi sosial) yang disampaikan oleh Pasi Komsos Mayor Inf Abdul Mutolib yang mana Komsos dapat digunakan sebagai sarana Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Simplikasi (KISS) dalam menunjang kegiatan Pembinaan Teritorial TNI AD. jelasnya.

Diakhir amanatnya Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama, meminta para peserta dapat mengikuti dan menyerap materi yang diberikan dengan baik, sehingga dari kegiatan Binsiap Apwil dan Puanter tersebut secara perorangan tiap prajurit mampu menjabarkan dan menterjemahkan dalam kegiatan nyata Binter melalui giat Komsos menyatu dan melebur kedalam wahana komponen masyarakat, dapat mampu  menjelaskan tentang pentingnya pertahanan Negara dihadapkan dengan sikap prajurit yang dituntut harus mempunyai mental yang baik sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang   dan Tentara Profesional berdasarkan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI. (arf).



Kunjungan Tim Wasev Pusintelad di Jajaran Korem 081/DSJ




KABARPROGRESIF.COM : Korem 081/DSJ pada hari senin tanggal 25 agustus 2014 menerima kunjungan Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) dari Staf Pusintelad, Tim Wasev yang dipimpin oleh Letkol Inf Totok Winarko dari Staf Pusintelad, dalam kunjungannya ke Korem 081/DSJ didampingi oleh Kasi Intel Rem 081/DSJ Letkol Inf Fadjar MS, Dantim Intel Rem 081/DSJ Kapten Inf Kustono dan Letda Inf Tohar, Maksud dilaksanakannya kunjungan ini adalah untuk melaksanakan pengawasan dan evaluasi sejauh mana pelaksanaan program kerja yang dilaksanakan oleh Korem 081/DSJ beserta jajarannya dan mengetahui kendala apa saja yang ditemui.

Selama kunjungan di wilayah Korem 081/DSJ, Tim Wasev Pusintelad, tidak hanya melaksanakan pengecekan dan mengevaluasi tentang data-data dan produk-produk yang berupa administrasi, akan tetapi juga memberikan arahan-arahan yang berkaitan dengan program kerja serta diakhiri dengan kegiatan meninjau secara langsung ke lapangan Latihan Teknis Intelijen (Latnis) dan Latihan Taktis Intelijen (Lattis) Tim Intel Korem 081/DSJ TA. 2014 serta melihat hasil pelaksanaan program kerja di Korem 081/DSJ

Dalam pengarahannya Letkol Inf Totok Winarko (Tim Wasev) menekankan kepada peserta latihan agar keseriusan latihan tetap diutamakan dan selalu mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuhan dan Teknologi (IPTEK), serta tetap menjaga fasilitas-fasilitas berupa sarana dan prasarana pangkalan yang dimiliki harus tetap dijaga, peta dan data-data yang dimiliki harus tetap dipelihara sehingga apabila data-data tersebut diperlukan maka sudah siap untuk digunakan, selain itu Tim Wasev juga menyampaikan bagi personel intelejen yang belum mempunyai kualifikasi intelejen supaya diikut sertakan pendidikan spesialisasi intelejen agar Tim Intel Rem 081/DSJ mempunyai Tim Intel yang mahir dan dapat diandalkan. Pinta Letkol Inf Totok Winarko. (arf).

Minggu, 24 Agustus 2014

DIALOG KEBANGSAAN PANGDAM V/BRAWIJAYA DENGAN PWNU JATIM


KABARPROGRESIF.COM : Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengadakan halal bihalal dan dialog kebangsaan pada hari Kamis (24/8) di Kantor PWNU Jatim Jl. Masjid Akbar Timur Surabaya.

Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an dan dilanjutkan dengan sambutan Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah, S.H.,M.M. Dalam sambutan yang disampaikan oleh Ketua PWNU menyampaikan bahwa PWNU Jawa Timur melarang sekaligus mengharamkan warga Nahdatul Ulama (NU) atau Nahdiyin, masuk dan ikut gabung dalam Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS). 

"ISIS ini muncul karena adanya gerakan politik dan konspirasi internasional, yang mengatasnamakan agama”jelasnya dihadapan undangan.

KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah, S.H.,M.M. menambahkan, kenapa PWNU Jatim melarang orang NU agar tidak masuk ISIS, ini dikarenakan ISIS selalu menimbulkan kekacauan, dan tidak sedikit tokoh Islam yabg menjadi korban. Dari hal tersebut, paham ini sangat bertentangan dengan agama, yakni ajaran Nabi Muhammad SAW, mengajarkan Islam Rohmatan Lil Alamin, yang penuh dengan kasih sayang dan menghormati. Selain itu, bertentangan dengan  ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yaitu Pancasila.
Dalam kesempatan yang sama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko berkesempatan menyampaikan dialog kebangsaan yang mengingatkan tentang bahaya ISIS yang merupakan bahaya laten bagi kita semua, karena ISIS adalah paham ideologi berbahaya yang tidak mengakui Pancasila dan NKRI. Adapun wilayah Jawa Timur yang telah terindikasi terdapat penyebaran ISIS adalah wilayah Malang, Lamongan, Sidoarjo, Tulungagung dan Surabaya. Namun demikian wilayah lainnya tetap perlu diwaspadai bersama.
Selaku Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Eko Wiratmoko  memberikan apresiasi yang besar terhadap masyarakat khususnya tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang mengetahui dan melaporkan tentang keberadaan ISIS kepada pihak yang berwenang. Tak lupa Pangdam juga berterima kasih atas deklarasi yang dilakukan untuk menentang dan melarang keberadaan ISIS.
Sependapat dengan Ketua PWNU, Pangdam memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Provinsi Jatim, yang telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) no. 51 tahun 2014 tentang larangan masuknya ISIS di Jatim.

Selain itu Mayjen TNI Eko Wiratmoko telah menginstruksikan seluruh jajaran Kodam V/Brawijaya dari Kodam, Korem sampai Koramil untuk menangkap keberadaan ISIS demi menjaga kedaulatan NKRI.
Di akhir sambutannya Pangdam mengajak para undangan untuk mewaspadai keberadaan ISIS antara lain: Antisipasi keberadaan ISIS di Indonesia khususnya Jawa Timur, Adakan sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat tentang bahaya ISIS, Laporkan secara cepat kepada aparat TNI dan Polri apabila diketahui terdapat keberadaan ISIS di wilayah sekitar, Antisipasi pemanfaatan melalui pemilu politik akhir-akhir ini oleh tokoh ISIS.

“Dengan kegiatan kekompakan seperti ini antara tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerintah dan TNI-Polri akan sulit untuk kelompok ISIS untuk menggoyahkan wilayah Jawa Timur”, pungkasnya. (arf)

Jumat, 22 Agustus 2014

DANREM 084/BJ: MANTAPKAN WAWASAN KEBANGSAAN HADAPI ERA AFTA 2015


KABARPROGRESIF.COM : Danrem 084/Bhaskara jaya Kolonel Arh Nisan Setiadi, SE selaku pemberi pembekalan dan narasumber pada Seminar Pembekalan Wawasan Kebangsaan yang di laksanakan di Gedung Wanita Chandra Kirana Jl Kalibokor Selatan No: 2 Surabaya.  Hadir pada acara tersebut antara lain Joko Susanto Sip, selaku Narasumber dua, Dr Fransiska Dwi Harjati Mpd sebagai Moderator, Soemarno SH M Hum selaku Kepala Badan kesatuan Bangsa, Politik Linmas Surabaya, dan Ir Moh Niam selaku Kepala Bidang Kesatuan.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya dan di ikuti oleh sekitar 100 orang peserta terdiri dari Guru Non PNS tingkat SMA se kota Surabaya.

Di hadapan para peserta Guru Non PNS tingkat SMA se Kota Surabaya, Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Kolonel Arh Nisan Setiadi, SE. Menyampaikan Materi  yang isinya tentang Wawasan Kebangsaan, kehendak hidup bersatu di tanah Air Indonesia, sebagai satu Bangsa bersama sama berjuang untuk mencapai cita - cita kebangsaan, tidak membedakan suku, Ras ataupun Agama karena kita berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika dan kita di satukan oleh ideologi Pancasila, kemudian Pancasila sebagai ideologi Bangsa & dasar Negara RI, kemudian ada pilar - pilar seperti UUD 1945, NKRI & Bhinneka Tunggal Ika adalah pilar - pilar utama dalam kehidupan Berbangsa & Bernegara yang telah menjadi bagian kehidupan Bangsa Indonesia sepanjang masa.

Pembekalan Wawasan Kebangsaan Bagi Tenaga Pelaksana Pembauran Kebangsaan tersebut dengan Tema: “Memantapkan Wawasan Kebangsaan Untuk Menghadapi Era AFTA 2015’’ (arf)

Danrem 081/DSJ Buka Latnis & LattisTim Intel TA. 2014


KABARPROGRESIF.COM : Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama membuka Latihan Teknis Intelijen (Latnis) dan Latihan Taktis Intelijen (Lattis) Tim Intel Korem 081/DSJ TA. 2014 bertempat di Lapangan apel Unit Intel Rem 081/DSJ Mojorejo-Kota Madiun dengan Danup Kapten Inf Kustono  (Dantimintel Rem 081/DSJ). Upacara ini diikuti oleh seluruh Personel Intel/Timintel Korem 081/DSJ dan dihadiri oleh Kasiintel serta Pasiintel Kodim Jajaran Korem 081/DSJ.(22/8)

Pada kesempatan itu, Danrem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama menyematkan tanda peserta latihan kepada perwakilan penyelenggara atas nama Kapten Inf Leo Eustatius dan perwakilan peserta atas nama Sertu Supriyanto Dalam Amanatnya, Danrem 081/DSJ selaku Irup menegaskan bahwa “Dengan berakhirnya seluruh proses pemilihan Presiden 2014 tadi malam, tepatnya pukul 20.44 wib, dimana Ketua Majelis Hakim Konstitusi mengetuk palu untuk menandai berakhirnya sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) dengan memutuskan menolak seluruh gugatan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, untuk itu sebagai aparat Intelijen harus terus memonitor perkembangan maupun dinamika situasi di daerah dengan melaporkan secara cepat, tepat dan benar terhadap hal-hal yang menonjol sehingga dapat diambil langkah-langkah yang tepat bila terjadi gejolak akibat egoisme para pendukung yang merasa tidak puas atas hasil yang ditetapkan oleh Ketua Majelis Hakim Konstitusi.

Lebih lanjut Danrem 081/DSJ mengatakan dengan tujuan penyelenggaraan Latnis dan Lattis Tim Intelijen yaitu mewujudkan kesamaan visi dan pola tindak di lapangan, oleh karena itu momentum ini harus dilaksanakan dengan serius dan sungguh-sungguh agar sasaran latihan dapat terpenuhi dan terwujud dengan baik serta dapat dijadikan sebagai wahana untuk meningkatkan kemampuan profesionalitas dan disiplin Personel Tim Intel Korem 081/DSJ. Beliau percaya bahwa Tim Intel Korem 081/DSJ dapat melaksanakan latihan ini dengan baik, karena baik buruknya kondisi intelijen kita tergantung kita sendiri untuk mau menjalankannya.

Diakhir amanatnya Danrem menegaskan sebagai personel intelijen kita semua harus selalu peka dan waspada serta selalu mengikuti perkembangan situasi setiap saat dilingkungan kita, sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa akhir-akhir ini semakin meningkatnya aksi Organisasi ISIS yang menyebarkan pengaruhnya di tanah air kita. Akibatnya akan berpengaruh terhadap stabilitas nasional dan mengancam keutuhan NKRI, untuk itu cermati dan waspadai, setiap dinamika yang terjadi sehingga kita akan dapat mengantisipasi dampak negatif dari ISIS tersebut. Pedomani amanah dalam undang-undang TNI nomor 34 Tahun 2004 yaitu pada tugas pokok TNI diantaranya membantu tugas pemerintahan di daerah dan membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia, serta mengatasi aksi terorisme.(arf).



Rabu, 20 Agustus 2014

Tri Rismaharini, Nominator Walikota Terbaik Dunia Versi WMP


KABARPROGRESIF.COM : Publik Surabaya patut berbangga. Pasalnya, Walikota Tri Rismaharini masuk dalam 26 kandidat walikota terbaik dunia 2014 versi World Mayor Prize (WMP). Dalam fase final, Risma –sapaan Tri Rismaharini- sekaligus menjadi satu-satunya wakil Indonesia pada ajang penghargaan yang rutin digelar dua tahun sekali ini.

City Mayor merupakan yayasan non-komersial yang didirikan pada 2003 dengan tujuan mendukung, mendorong, serta memfasilitasi pemerintah daerah di seluruh dunia dalam penerapan sistem pemerintahan yang baik. WMP pertama kali dianugerahkan pada 2004. Saat itu, penghargaan diberikan setahun sekali, hingga pada 2006 City Mayor memutuskan mengubah periode pemberian penghargaan menjadi dua tahunan.

Kini, 26 walikota terbaik dari berbagai belahan dunia dinominasikan sebagai kandidat penerima WMP. Adapun rincian finalis terdiri atas 4 walikota dari Amerika Utara, 4 walikota dari Amerika Latin, 9 walikota dari Eropa, 6 walikota dari Asia, 1 walikota dari Australia, serta 2 walikota dari Afrika.

Beberapa nama nominator di antaranya, Naheed Nenshi (Calgary, Kanada); Annise Parker (Houston, AS); Mick Cornett (Oklahoma City, AS);  Kevin Johnson (Sacramento, AS); Marcio Lacerda (Belo Horizonte, Brasil); Alvaro Arzu (Guatemala City, Guatemala); Carlos Eduardo Correa (Monteria, Kolombia); dan Carlos Ocariz (Sucre, Venezuela).

Sedangkan dari benua biru yakni, Daniel Termont (Ghent, Belgia); Alain Juppe (Bordeaux, Prancis); Albrecht Schroter (Jena, Jerman); Yiannis Boutaris (Thessaloniki, Yunani); Guisy Nicolini (Lampedusa, Italia); Nils Usakovs (Riga, Latvia); Jose Ramon Garcia (Ribera de Arriba, Spanyol); George Ferguson (Bristol, Inggris) serta Joe Anderson (Liverpool, Inggris).

Sementara perwakilan Asia, Australia dan Afrika antara lain, Tri Rismaharini (Surabaya, Indonesia); Yona Yahav (Haifa, Israel); Jed Patrick Mabilog (Iloilo City, Filipina); Hani Mohammad Aburas (Jeddah, Arab Saudi); Park Woon-Son (Seoul, Korsel); Aziz Kocaoglu (Izmir, Turki); Clover Moore (Sydney, Australia); Jacqueline Moustache (Victoria, Seychelles); dan Thabo Manyoni (Mangaung, Afsel).

Sebagaimana dilansir situs resmi www.worldmayor.com bahwa WMP mencari sosok pemimpin dengan kriteria berdasar visi dan kepemimpinan, kemampuan manajemen dan integritas, perhatian terhadap masalah sosial dan ekonomi, penyediaan lingkungan yang aman dan nyaman, serta mampu menjalin komunikasi yang baik dengan semua lapisan masyarakat.

Kabag Kerjasama Pemkot Surabaya, Ifron Hady Susanto mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya memang menerima surat elektronik dari The City Mayors Foundation (CMF). Isinya menerangkan tentang terpilihnya Walikota Surabaya sebagai salah satu nominator 26 walikota terbaik dunia. Sebelumnya, CMF melaunching 121 nama kandidat walikota terbaik dari berbagai negara. Jumlah tersebut lantas diciutkan menjadi 26 walikota terbaik.

Ifron menambahkan, Dewan City Mayors akan menentukan pemenang serta para runner-up berdasarkan jumlah voting melalui email yang diterima, serta kuatnya testimoni yang mendukung. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa kualitas isi testimoni yang persuasif sama pentingnya dengan jumlah voting yang dikirim. Dengan demikian, walikota-walikota dari kota kecil dapat bersaing secara adil dengan walikota dari kota metropolis karena penilaian bukan hanya secara kuantitatif, tetapi juga kualitatif. “Proses voting akan ditutup pada Oktober 2014,” imbuh alumnus Monash University, Melbourne, Australia ini.

Di samping itu, persyaratan lain yaitu para nominator harus menyatakan setuju terhadap kode etik yang telah dirancang. “Kode etik tersebut tertuang dalam sebelas pasal. Beberapa di antaranya berbicara tentang anti-diskriminasi, kepastian hukum, anti-nepotisme, keterbukaan atas kritik dan masukan serta itikad menjalin kerjasama antar kota baik secara nasional maupun internasional,” kata Ifron.

Dikonfirmasi terpisah, Kabag Humas M. Fikser menyatakan, tercantumnya nama Tri Rismaharini sebagai kandidat penerima WMP menunjukkan bahwa Kota Surabaya sejatinya sudah sejajar dengan kota-kota lain di negara maju. Kota Pahlawan kini sudah menyita perhatian dunia dari berbagai inovasi dan kisah suksesnya. Tak jarang, Surabaya juga sering menjadi venue forum-forum berskala internasional. Misalnya, ASEAN Mayor Forum (AMF), Citynet Forum dan pertemuan Senior Official Meeting (SOM) Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC).

“Ini tentu suatu kebanggaan bagi publik Surabaya karena kota ini menjadi semakin dikenal di kancah global. Itu misi dan harapan utamanya,” ujarnya melalui sambungan telepon di sela-sela mendampingi walikota menjadi pembicara di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Namun demikian, menurut Fikser, pihaknya tidak menyiapkan strategi khusus terkait WMP. Pasalnya, Walikota Tri Rismaharini juga mengisyaratkan untuk tidak menyikapi hal ini secara berlebihan. “WMP memang bisa jadi motivasi bagi warga Surabaya. Utamanya untuk bersaing pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Akan tetapi, yang terpenting bagi walikota adalah tetap fokus pada pelayanan masyarakat dan memberikan yang terbaik bagi warga kota,” imbuh mantan Camat Sukolilo ini.

Sebagai informasi, beberapa walikota yang sebelumnya memenangi WMP yaitu, Edi Rama, Walikota Tirana, Albania (2004); Dora Bakoyannis, Walikota Athena, Yunani (2005); John So, Walikota Melbourne, Australia (2006); Helen Zille, Walikota Cape Town, Afsel (2008); Marcelo Ebrard, Walikota Mexico City, Meksiko (2010); dan Inaki Azkuna, Walikota Bilbao, Spanyol (2012).

Kans Risma menjadi walikota pertama asal Indonesia sekaligus walikota pertama Asia yang memenangi WMP masih terbuka lebar. Apalagi, Risma sempat dinobatkan sebagai Mayor of the Month edisi Februari 2014 versi WMP.(*/arf)

Pertemukan UKM dan Pengusaha





KABARPROGRESIF.COM : Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) Surabaya dari tahun ke tahun terus meningkat. Tidak hanya dalam hal jumlah, namun kualitas produk dan pemasaran produk UKM Surabaya sudah merambah ke luar negeri. Hal ini tak luput dari peran Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM) Kota Surabaya.

BKPPM terus berupaya mempertemukan UKM dan pengusaha di Surabaya. Tentunya apa yang dilakukan ini saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Tahun 2012, sebanyak tiga UKM, tahun 2013 empat UKM, sedangkan tahun 2014 enam UKM. UKM yang diajak oleh BKPPM merupakan rekomendasi dari Kecamatan.

Melihat dari semakin tahun meningkatnya jumlah UKM yang diajak program kemitraan. Data tersebut menunjukkan UKM Surabaya memiliki kemauan keras untuk bisa menembus pasar internasional.

Lambat laun Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Surabaya sudah mulai menerobos pasar internasional. Keberhasilan ini berkat keseriusan Pemkot Surabaya untuk memajukan dan mensejahterakan UKM Surabaya. Salah satu yang dilakukan adalah memfasilitasi UKM dengan memberikan akses kemitraan dengan pengusaha menengah dan besar.

Sejak tahun 2011, Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM) Kota Surabaya. melaksanakan temu usaha UKM dan pengusaha. Kegiatan ini bertujuan supaya investor bisa mengetahui secara detail UKM yang ada di Surabaya.

Kepala Bidang Kerjasama dan Promosi BKPPM Surabaya, Witarko Agung Samudra, menjelaskan kegiatan ini memfasilitasi UKM dan pengusaha yang memiliki komitmen untuk memajukan UKM di Surabaya. Melalui kemitraan ini diharapkan memberikan efek positif masyarakat Surabaya.

“Juga mensinergikan program pemkot Surabaya yang sangat konsen dan komitmen untuk meningkatkan UKM. Sehingga, UKM di Surabaya bisa tumbuh pesat baik dari sisi jumlah maupun kualitas produk,” ujarnya, pada acara temu usaha dan UKM, Rabu (20/8), di rumah makan Nur Pasifik.

Sementara itu, Kepala BKPPM Surabaya, Eko Agus Supiadi Sapoetra mengatakan bahwa untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) 2015 pihaknya terus berupaya meningkatkan daya saing. Selain itu, juga meningkatkan peran UKM di pasar dalam negeri.

Langkah-langkah yang dilakukan yakni pertama selama ini pemasaran produk selalu menjadi kendala UKM Surabaya. Makanya kita menggandeng pengusaha untuk membantu pemasaran.

“Selama kita pertemukan UKM dan pengusaha sejak tahun 2012, beberapa produk UKM sudah dipasarkan ke luar negeri. Seperti sepatu sudah dijual ke Malaysia dan Singapura. Ada juga produk lainnya yang ke Swedia. Ini menunjukkan kalau produk UKM Surabaya tak kalah dengan produk luar negeri. Kali ini kita mengajak UKM dan pengusaha yang bergerak di bidang fashion,” terangnya.

Kedua, permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi perhatian khusus BKPPM. Apalagi sebentar lagi MEA akan segera diberlakukan, secara otomatis banyak tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia. Surabaya sebagai kota besar kedua mau tidak mau harus mempersiapkan SDM warga Surabaya supaya siap untuk bersaing. “Kita bersama Dinas terkait juga telah memberikan pelatihan untuk meningkatkan skill para UKM,” tukasnya.

Ketiga, BKPPM meminta kepada pengusaha untuk memberikan pendampingan menajeman kepad UKM. Supaya UKM bisa mengelola dengan baik keuangan mereka. Sedangkan terakhir, adalah masalah teknologi. Diharapakan melalui kemitraan ini pengusaha bisa mentrasfer ilmu tentang teknologi produksi.

“Kalau semuanya terpenhui saya yakin produk UKM Surabaya mampu bersaing dengan produk Negara lain. Dampaknya, juga meningkatkan daya beli masyarakat, karena produk dalam negeri sudah memiliki kualitas jauh lebih baik dari luar negeri. Dengan begitu, kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri akan tinggi. Dan juga UKM Surabaya kesejahteraannya akan meningkat,” tutupnya.(*/arf)