Jumat, 05 September 2014




KABARPROGRESIF.COM : Wakil Komandan Komando Latih Korps Marinir Letkol Marinir Hadi Sumarto yang mewakili Komandan Kolatmar Kolonel Marinir Budi Purnama, S.Pi., secara resmi membuka Kursus Pelatih Tembak Tempur Korps Marinir tahun 2014 di Lapangan Ewa Pangalila Gunung Sari, Surabaya, Kamis (04/09/2014).

Kursus yang akan berlangsung selama kurang lebih satu bulan di daerah latihan Puslatpurmar-4 Purboyo ini dipimpin Mayor Marinir Sutaryanto S.Pd., selaku Perwira Pelaksana Latihan dan diikuti oleh 40 personel terdiri dari 10 personel Pasmar-1, 8 personel Pasmar-2, 4 personel Brigif-3 Mar, dan 18 personel dari Kolatmar.

Dalam amanat Dankolatmar yang dibacakan oleh Wadan Kolatmar mengatakan bahwa kursus ini sebagai program pembinaan personel di jajaran Korps Marinir dan merupakan kaderisasi bertahap/berlanjut, yang bertujuan untuk membekali para peserta kursus agar mampu melaksanakan tugas sebagai pelatih, mampu memberikan teknik menembak bermacam jenis persenjataan yang dimiliki Korps Marinir dengan baik dan benar serta mampu merencanakan Latihan Tembak tempur Korps Marinir sesuai prosedur yang benar.

Lebih lanjut dikatakan keberhasilan tercapainya suatu kursus sangat ditentukan oleh peserta kursus dalam menyerap materi yang disampaikan oleh pelatih/intrusktur baik yang bersifat Teori maupun Praktek.

“Pada pelaksanaannya, kursus ini akan berhubungan langsung dengan senjata dan amunisi tajam. Ikuti setiap intruksi pelatih, adakan cek dan ricek sebelum dan sesudah kegiatan, dan mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan agar benar-benar diperhatikan oleh peserta dan pelatih, serta tingkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT sebagai landasan pengabdian kita kepada Korps Marinir, TNI AL, TNI, Bangsa dan Negara”, tegas Dankolatmar mengakhiri amanatnya.

Hadiri dalam kegiatan tersebut para Paspers Kolak Pasmar-1, Kadeppers Kodikmar, Dansebainf Kodikmar, Dansatlak Kolatmar, serta Perwira Staf Kolatmar.(*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko meninjau kesiapan prajurit dari berbagai unsur yang terlibat dalam upacara peringatan HUT ke 69 TNI di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur, Ujung, Surabaya, Kamis (04/09/2014).

Dalam meninjau kesiapan prajurit dari tiga matra yaitu, TNI AD, TNI AL dan TNI AU tersebut, Panglima TNI didampingi Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letjen TNI M. Munir, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan M.P.A, M.B.A, Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko dan para Pejabat Teras dijajaran TNI.

Sebelum meninjau secara langsung kesiapan pasukan upacara HUT ke 69 TNI, Panglima TNI terlebih dahulu melaksanakan penandatanganan prasasti Monumen Jenderal Sudirman di Lounge Majapahit Koarmatim, yang nantinya akan ditempatkan di Mako Kogartap III Surabaya.

Setelah melaksanakan penandatanganan prasasti, Panglima TNI dengan sangat serius mengamati satu persatu jalannya upacara, serta kemudian Panglima TNI menginspeksi secara langsung barisan pasukan upacara pada saat Parade yang diikuti ribuan prajurit TNI dari tiga Matra dan mengoreksi serta memberikan penilaian secara langsung setelah diadakan Defile Pasukan, kemudian memintanya untuk mengulangi dengan gerakan yang lebih sempurna. Secara umum Panglima TNI menilai persiapan yang dilaksanakan para prajurit sudah berjalan dengan baik, tetapi masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki.

Pada kesempatan tersebut Panglima TNI mengatakan, ini bukan gladi tapi latihan tahap awal, saya sengaja ingin melihat secara langsung kesiapan prajurit yang akan mengikuti jalannya upacara HUT TNI satu bulan sebelum pelaksanaan, agar bisa dikoreksi apa yang masih menjadi kekurangan.

Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan, pelaksanaan upacara peringatan HUT ke 69 TNI yang dipusatkan di Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya tersebut dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2014 dan akan dihadiri oleh Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono sebagai inspektur upacara dan nantinya akan ada pengerahan pasukan besar-besaran dari ketiga Matra serta atraksi udara yang melibatkan sekitar 200 pesawat tempur TNI AU, atraksi laut dan darat yang semuanya dilakukan dalam waktu singkat, sehingga persiapan harus benar-benarmatang”, tegasnya.

Pasukan yang terlibat dalam kesatuan upacara peringatan ke 69 HUT TNI kali ini, yaitu satu Unit Korps Musik Gabungan TNI (Korsik Korem 084/Baskara Jaya, Korsik Kobangdikal, Korsik Lantamal V dan Korsik Lanmar Surabaya). Sedangkan untuk pasukan upacara parade dan defile yaitu drumband Taruna TNI, satu kompi Perwira Menengah dan dua kompi Perwira Pertama, Brigade I upacara terdiri dari satu Batalyon POM TNI, Gabungan Wanita TNI dan Taruna Akademi TNI. Brigade II Upacara TNI AD terdiri dari satu Batalyon Kopasus, Infanteri Lintas Udara-503 Kostrad serta satu Batalyon 500 Raider. Brigade III Upacara TNI AD terdiri dari satu Batalyon 512/Quratara Yudha, Batalyon Kavaleri-3/Tank Anandaka Chakti, Batalyon Arhanudse-8/Marawaca Buana. Berikutnya Brigade IV Upacara TNI AL terdiri dari satu Batalyon Bintara, satu batalyon Tamtama Pelaut, dan satu Batalyon Marinir. Kemudian Brigade V Upacara TNI AU terdiri dari satu Batalyon Air Crew, Batalyon Bintara Tamtama TNI AU dan Paskhas serta satu Batalyon Pegawai Negeri Sipil TNI.

Usai meninjau kesiapan pasukan upacara parade dan defile, Panglima TNI selanjutnya meninjau kegiatan Tactical Floor Game (TFG) di Gedung Panti Tjahaya Armada (PTA) Koarmatim.(*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : Pihak Polrestabes Surabaya merespon kritikan Judicial Eximination Institute (JEI) terkait penanganan kasus dugaan korupsi pelaksanaan bimbingan teknik (bimtek) DPRD Surabaya tahun 2010. JEI menilai penanganan kasus tersebut jalan di tempat.

Kasubag Humas Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi Suparti mengatakan, pengusutan kasus yang diperkirakan merugikan uang negara Rp 3 miliar lebih itu hingga kini masih dilakukan. "Masih jalan, Mas," ucapnya, Jumat (5/9).

Dia mengatakan, penyidik yang menangani terus menindaklanjuti setiap perkembangan informasi terkait kasus tersebut. Parti mengakui penanganan terkesan ngendon karena penyidik masih menunggu hasil audit kerugian negara dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jatim. "Sampai kini masih menunggu audit dari BPK. Jelasnya tanya aja ke Reskrim," tandas mantan Kapolsek Asemrowo dan Pabean Cantikan itu.

Sebelumnya, Wakil Direktur Bidang Pengawasan JEI, Andri Irawan, mempertanyakan penanganan kasus dugaan bimtek DPRD Surabaya tahun 2010 di Polrestabes Surabaya. Di kepolisian, dia mengaku menerima keterangan bahwa penyidikan terkendala audit BPK.

"Pihak BPK bilang masih menunggu dokumen dari kepolisian. Dokumen itu akan digunakan sebagai bahan audit," ujar alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) itu. Andri menilai ada kesan saling lempar antara kepolisian dan BPK.

Andri mengatakan, mestinya penanganan kasus ini mudah dilakukan. Apalagi, sambung dia, kasus ini sudah masuk penyidikan dan ada tersangkanya. Penetapan tersangka tersebut bukti bahwa penyidik sudah mengantongi minimal dua alat bukti terjadinya penyimpangan. "Tapi sampai sekarang koq belum selesai-selesai," heran dia.

Bukan di kepolisian, kasus bimtek 2011 justru terungkap di PN Surabaya.  Saat itu, awak media menemukan surat permohonan penetapan penggeledahan gedung DPRD Surabaya dari Polrestabes kepada PN. Dalam surat disebutkan, penggeledahan diperlukan untuk keperluan penyidikan kasus bimtek dengan tersangka Wishnu Wardhana.

Kejaksaan Negeri Surabaya saat itu mengakui telah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) kasus tersebut. Polrestabes Surabaya juga sempat memeriksa sejumlah saksi, termasuk dari kalangan dewan saat itu. Namun, kepolisian tidak secara tegas menyatakan bahwa Wishnu ditetapkan sebagai tersangka. (Komang)




KABARPROGRESIF.COM : Penyelidikan dugaan manipulasi tera meteran di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jatim terus didalami. Keterkaitan manipulasi tera dengan krisis BBM yang menimbulkan panic buying, yang kemudian menimbulkan antrean panjang di SPBU, juga didalami.

Potensi keterkaitan manipulasi tera dengan panic buying masyarakat saat krisis BBM terjadi ini sangat besar. Sebab, saat itu terjadi, potensi banyak pihak yang ingin memanfaatkan keadaan untuk mengeruk untung besar sangat mungkin terjadi. “Kita masih dalami itu,” Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Febry Adriansyah, Jum'at (5/9). 

Kamis (4/9), penyelidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim memintai keterangan pejabat dari dua Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Tera Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim. Febry menuturkan, saksi yang dimintai keterangan adalah perwakilan dari UPTD Malang dan Bojonegoro.

UPT dimintai keterangan untuk dicocokkan dengan keterangan yang sudah disampaikan oleh puluhan pemilik dan petugas SPBU se-Jatim beberapa hari lalu. Hingga saat ini, kata Febry, keterangan para pemilik SPBU masih dipelajari oleh anak buahnya. “Ini juga ada kaitannya dengan antre-antrean BBM itu. Kita dalami apakah ada penyimpangannya,” ujarnya.

Febry menjelaskan, kasus yang tengah didalaminya ini hampir sama dengan kasus yang diusut oleh Kejati Kepulauan Riau (Kepri). Data diperoleh, Kejati Kepri mengusut dugaan penyelewengan retribusi tera oleh UPT Metrologi Disperindag daerah setempat. “Kalau kalian baca kasus yang diusut di Kejati Kepulauan Riau, kurang lebih sama dengan yang kita dalami sekarang,” katanya.

Soal pemungutan retribusi tera oleh UPT Metrologi Disperindag ini diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, tentang pemungutan retribusi. “Kita masih dalami apakah terjadi penyimpangan atau tidak,” tandasnya.

Seperti diberitakan, sejak beberapa hari lalu puluhan pemilik SPBU di Jatim menjalani pemeriksaan di ruang pidana khusus Kejati Jatim. Mereka dimintai keterangan terkait dugaan manipulasi tera meteran SPBU. Informasi diperoleh, ada seratusan lebih pemilik SPBU yang dijadwalkan dimintai keterangan.

Tera meteran SPBU ini berhubungan dengan takaran BBM di mesin pompa SPBU. Sesuai ketentuan, petugas dari UPT Tera Metrologi melakukan pengecekan setiap sebulan sekali.

Diduga, banyak oknum petugas yang bermain mata dengan pemilik SPBU sehingga takaran pompa bensin tidak sesuia sebagaimana mestinya. Akibatnya, konsumen dirugikan karena takaran BBM yang diterimanya kurang dari semestinya. Permainan tera ini juga berpengaruh terhadap besaran tarif retribusi tera yang wajib dibayar oleh pemilik SPBU. (Komang)




KABARPROGRESIF.COM : Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong warga Surabaya siap menghadapi persaingan global seiring datangnya era Masyarakat Ekonomi Eropa (MEA) 2015 mendatang. Diantaranya dengan membangun Rumah Bahasa, Broadband Learning Center (BLC) dan juga melakukan sertifikasi profesi. Semua itu dimaksudkan agar warga Surabaya tidak menjadi penonton di kota sendiri, tetapi bisa menjadi “pemain” dalam kompetisi dengan warga ASEAN.

Tidak hanya itu, Pemkot Surabaya juga mengoptimalkan keberadaan koperasi dan usaha kecil menengah (UKM) agar lebih berdaya. Ini karena koperasi dan UKM akan menjadi ‘kendaraan penting’ bagi warga Surabaya untuk menyambut (MEA) 2015.

Akhir pekan ini, Pemkot Surabaya menggelar kegiatan bertema “gerakan koperasi Kota Surabaya menyongsong MEAtahun 2015” yang dipusatkan di Sentra Ikan Bulak (SIB), Minggu (7/9). Rangkaian kegiatan ini diawali dengan fun bike dengan start dari Taman Surya menuju SIB.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Surabaya, Hadi Mulyono mengatakan, di Sentra Ikan Bulak, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, akan melakukan dialog interaktif gerakan koperasi dengan warga, lalu menyerahkan penghargaan koperasi berprestasi, penyerahan badan hukum, penandatanganan prasasti peresmian sentra kuliner.

“Ibu wali juga akan melakukan teleconference dengan PKL di Sentra Dukuh Menanggal dan Sentra Taman Prestasi,” ujar Hadi Mulyono, Jumat (4/9).

Sebelumnya, DInas Koperasi dan UKM Kota Surabaya menggelar acara sarasehan koperasi melibatkan sekitar 150 orang dari koperasi per jenis dalam rangka meningkatkan kualitas pelaku koperasi. Menurut Hadi, ada dua aspek yang ingin ditata terkait perkoperasian. Yakni hubungan antara anggota dengan pengurus harus menjadi penguatan yang baik terhadap lembaga dan hubungan antarkoperasi yang bukan terjalin karena emosional tetapi sebagai jaringan usaha yang memberikan penghidupan. “Kita berharap pelaku usaha di Surabaya siap menghadapi datangnya MEA tahun depan. Tidak hanya usaha kecil mikro menengah yang siap, tetapi koperasi pun juga siap,” sambung Hadi.

Selain  untuk mendorong kemandirian anggota koperasi, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengoptimalkan keberadaan Sentra Ikan Bulak (SIB) di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak. Untuk menarik animo warga, Dinas Koperasi UKM bersama dinas-dinas terkait, juga menggelar gebyar kuliner khas UKM yang menjajakan beragam olahan hasil laut dan lomba memasak ibu-ibu PKK.

“Masyarakat bisa menikmati beragam olahan hasil laut. Ini juga sebagai upaya untuk meramaikan SIB sehingga masyarakat tertarik untuk datang ke sana,” ujar Djoestamadji, Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya.

Djoestamadji mengatakan, pihaknya akan terus melakukan upaya inovasi untuk meramaikan SIB. Menurutnya, bangunan dua lantai yang diresmikan walikota pada akhir Desember 2012 ini sebenarnya memiliki potensi besar untuk dijadikan destinasi baru wisata kuliner di Surabaya. Dia meyakini, dengan rajin promosi, SIB lama-lama akan bisa menjadi primadona bagi warga Surabaya dan sekitarnya. Salah satunya melalui kegiatan seperti ini.

“Kalau sering dipromosikan, saya yakin warga juga akan tertarik ke sana. Masyarakat bisa menikmati kuliner khas olahan hasil laut. Termasuk juga ikan hasil pengasapan. Apalagi, lokasinya berada di tepi pantai sehingga memiliki view yang luar biasa,” ujar Djoestamadji.

Mantan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya ini menyebut tengah melakukan pembicaraan dengan pihak Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surabaya untuk ikut menyemarakkan SIB. “Ada rencana untuk memanfaatkan shuttle bus ke jalur SIB,” ujarnya. (arf)




KABARPROGRESIF : Sebanyak 210 Personil dari anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak terlihat masih bersiaga  di lokasi eksekusi gudang di jalan Kalimas Hilir 1/182 Surabaya.

Menurut Juru Sita PN Surabaya , Joko Subagyo mengatakan, pihaknya masih melaksanakan eksekusi lanjutan. Namun kali ini eksekusi ini dilakukan di lokasi gudang  kalimas timur 176 / 186. "Karena kemarin belum selesai kita lanjutkan hari ini,"terang Joko, Jum'at (5/9) dilokasi eksekusi.

Sementara kuasa hukum PT Dian Permana, Muhammad Nasiq dan Herman dari Kantor Graha Hukum Jalan Johar No 10 Surabaya mengatakan, ada puluhan Kepala Keluarga yang belum berhasil direlokasi dari lokasi diluar gudang yang eksekusi kemarin,"hari ini sebanyak  13 Keluarga yang menghuni Diluar gudang yg dieksekusi kemarin direlokasi,  mereka menghuni di  gang samping gudang yg dieksekusi kemarin, gang tersebut secara kepemilikan masih di dalam  wilayah sertifikat HGB PT Dian Permana ,"terang Herman kepada wartawan.

Sementara, Muhammad Nasik mengatakan
permohonan eksekusi ini berdasarkan putusan perkara perdata Pengadilan Negeri Surabaya No 563/Pdt.G/2012/PN.Sby tertanggal 28 Januari 2013, Putusan No 393/PDT/2013/PT.SBY tertanggal 01 Oktober 2013."Dan putusannya telah incraht atau memiliki kekuatan hukum tetap,"jelasnya.

Seperti diketahui, eksekusi ini merupakan eksekusi lanjutan yang dilakukan PN Surabaya, Kamis (4/9). Proses eksekusi sempat terjadi perlawanan dari kubu termohon yakni H Nawawi. Massa menyiramkan air cabe ke petugas akibatnya ada 3 orang yang ditangkap oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

Perlu diketahui, tanah dan bangunan yang akan diekekusi ini seluas 5650 meter persegi. Selain tanah kosong, tanah itu juga berdiri bangunan yang dihuni 58 kepala keluarga.

Sengketa ini terjadi antara H Nawawi dengan PT Dian Permana. H Nawawi merupakan Penjaga lokasi tersebut sejak tahun 1970 dan Pada tahun 1989 muncul PT Dian Permana yang diketahui sebagai pemilik lahan sengketa ini. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : Eksekusi lahan tanah dan bangunan seluas 5650 meter persegi di Jalan Kalimas Hilir 1/182 Surabaya akhirnya berhasil dilakukan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (4/9).

Proses eksekusi ini sempat mendapatkan perlawanan dari kubu termohon eksekusi yakni H Nawawi. Aksi perlawanan itu dilakukan massa dengan cara membakar ban bekas dan memblokade pintu masuk lokasi dengan dua countainer.

Aksi perlawanan itupun semakin memanas ketika Juru Sita PN Surabaya, Joko Subagyo membacakan surat penetapan eksekusi yang ditetapkan oleh Ketua PN Surabaya.

Berulang kali massa berusaha menerobos blokade barisan Polisi dan berteriak teriak histeris serta menyemprotkan Air cabai ke arah petugas.

Akibatnya, Polisi langsung mengambil tindakan dengan menahan 3 orang yang dianggap sebagai dalang kericuhan. "Untuk sementara kami menangakap 3 orang untuk kita mintai keterangan,"kata Wakapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Kompol Mustofa.

Menurut Kompol Mustofa, dalam mengamankan jalannya eksekusi ini, pihaknya menerjunkan 350  personil gabungan, dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak dan Brimob Polda Jatim 

"Kita juga siapakan water cannon dan anjing pelacak,"ujar Mustofa.

Sebelumnya, Pihak Kuasa Hukum H Nawawi yakni Muara Hariandja mengaku akan mengerahkan 3000 massa dalam eksekusi ini. Namun dari pantauan wartawan massa perlawanan hanya berjumlah ratusan kepala saja.

Perlu diketahui, didalam lokasi eksekusi ini ternyata di gunakan sebagai parkiran peti kemas dan trailer. Selain itu ada rumah tinggal  yang ditinggali H Nawawi beserta keluarganya. Karena terdapat rumah tinggal, beberapa penghuni meminta agar mereka disantuni oleh pihak pemohon eksekusi yakni PT Dian Permana.

Melalui Kuasa Hukum PT Dian Permana, Herman dan Muhammad Nasiq mengaku tidak keberatan untuk memberikan santunan ke penguhi.

Dijelaskan Muhammad Nasiq, permohonan eksekusi ini berdasarkan putusan perkara perdata Pengadilan Negeri Surabaya No 563/Pdt.G/2012/PN.Sby tertanggal 28 Januari 2013, Putusan No 393/PDT/2013/PT.SBY tertanggal 01 Oktober 2013."Dan putusannya telah incraht atau memiliki kekuatan hukum tetap,"jelasnya.

Sementara Muara Hariandja mengaku sedikit kecewa dengan petugas juru sita maupun petugas keamanan yang dianggap tidak mendengar keluhan kliennya."Karena kami masih mengajukan PK dan gugatan balik, aparat semuanya terlihat Arogan,"katanya sembari  memandangi lokasi eksekusi.

Perlu diketahui, tanah dan bangunan yang akan diekekusi ini seluas 5650 meter persegi. Selain tanah kosong, tanah itu juga berdiri bangunan yang dihuni 58 kepala keluarga.

Sengketa ini terjadi antara H Nawawi dengan PT Dian Permana. H Nawawi merupakan Penjaga lokasi tersebut sejak tahun 1970 dan Pada tahun 1989 muncul PT Dian Permana yang diketahui sebagai pemilik lahan sengketa ini. (Komang)




KABARPROGRESIF.COM : Pengurus Kadin Surabaya Periode 2009-2014 telah berakhir masa jabatannya. Kamis (4/9), dewan pengurus Kadin Surabaya periode 2014-2019 dilantik langsung oleh Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mataliti. Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Wakil Walikota Surabaya, Wisnu Sakti Buana.

Wawali hadir mewakili Wali Kota Surabaya yang berhalangan hadir. Ucapan terima kasih Wali Kota kepada dewan pengurus Kadin Surabaya periode 2009-2014 disampaikan langsung oleh Wisnu. “Dan kepada pengurus Kadin periode 2009-2014 yang telah berakhir masa tugasnya, kami atas nama Pemerintah Kota Surabaya menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, atas kerjasama saudara-saudara terhadap pembangunan  Kota Surabaya,” ucap Wisnu dalam sambutannya.

Wisnu juga menyampaikan ucapan selamat kepada para pengurus Kadin Surabaya Periode 2014-2019, semoga melalui kepercayaan yang diberikan, dapatnya segera melakukan koordinasi dan pembinaan organisasi.

Di pertemuan tersebut, Wisnu juga membeberkan Surabaya menduduki peringkat pertama 100 besar Kota Bisnis di Indonesia versi Majalah SWA tahun 2014. Hal itu diperoleh karena Surabaya telah banyak kemajuan serta penyediaan sarana infrastruktur turut menopang peran tersebut. Pertumbuhan ekonomi Surabaya-pun, sejak tahun 2010 selalu di atas Jawa Timur dan Indonesia, serta mencapai angka di atas 7 (tujuh) persen

“Pertumbuhan ekonomi masyarakat makin kreatif dan inovatif, selaras dengan upaya menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan. Hal itu tercermin dalam pertumbuhan secara konsisten Indeks Pembangunan Manusia mulai 2010. Yang lebih menggembirakan, pertumbuhannya makin menyebar, di mana jumlah kecamatan dengan IPM di atas 78,43 semakin banyak,” jelasnya.

Tentunya ini sangat membanggakan, lanjut Wisnu apalagi dalam waktu dekat akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015. Karenanya, kita dituntut dapat bekerja sama dalam mempersiapkan diri, agar dapat bersaing dan menjadi pemenang di dalam kompetisi ini, sehingga tidak hanya sebagai penonton tetapi menjadi tuan dan nyonya di kota sendiri.

Wisnu menambahkan banyak hal yang harus disikapi sehubungan dengan semakin pesatnya kemajuan dan pembangunan Kota Surabaya, salah satu diantaranya adalah, menyiapkan warga Surabaya agar bisa berbahasa asing

“Pemerintah Kota Surabaya telah mendirikan Rumah Bahasa, dimana masyarakat Surabaya bisa belajar dan kursus secara gratis berbagai bahasa asing diantaranya bahasa Inggris, Mandarin, Perancis, Jepang, Korea, Jerman dan India. Disamping itu, warga juga bisa belajar transaksi bisnis secara online agar bisa melakukan kegiatan marketing melalui internet,” tukasnya.

Sementara itu, Jamhadi ketua umum Kadin Surabaya, mengatakan potensi UKM di Surabaya sangat tinggi. Namun, perlu diimbangi dengan produk yang berkualitas. Tinggal bagaimana Kadin bersama Pemkot Surabaya mengemas hal ini menjadi daya tarik negara lain. “Produk-produk UKM Surabaya memang sudah hampir memenuhi kualitas standar internasional. Karena, di Negara ASEAN lainnya stakeholder disana memberikan masukan kepada Kadin disana, sehingga program bisa berjalan dengan baik. Dampaknya adalah UKM di Surabaya sejahtera, ekonomi meningkat,” imbuhnya.

Dewan pengurus Kadin Surabaya periode 2014-2019 harus bisa menjadi penengah antara pengusaha dan pemkot. Di pengurusan yang baru sudah ada bidang guna mempelajari perkembangan ASEAN. “Apabila ada salah paham komunikasi hendaknya segera dibicarakan antara kedua belah pihak,” katanya. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : Dinas Koperasi dan Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (Dinkop & UMKM) Kota Surabaya menargetkan akan merampungkan pembangunan 10 bangunan baru sentra pedagang kaki lima (PKL) di Kota Surabaya pada tahun 2014 ini. Masa waktu tersisa empat bulan di tahun ini, akan dioptimalkan untuk mengejar target pembangunan sentra PKL tersebut.

Kepala Dinkop & UMKM Surabaya, Hadi Mulyono  mengatakan, pihaknya merasa lebih termotivasi untuk menyelesaikan pembangunan sentra UKM baru tersebut setelah mendapatkan arahan dari Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Pekan lalu, walikota menyampaikan bahwa kinerja dinas koperasi dan UKM lamban karena dinilai kurang maksimal dalam menjalankan programnya.

“Bagi kami, arahan dan statement dari Bu Wali itu memacu kami untuk bersama-sama lebih fokus dalam menyelesaikan tugas dengan penuh tanggung jawab. Ibu wali sudah perhatian ke kami,” tegas Hadi di sela-sela acara sarasehan bertema Koperasi dalam Perspektif Masa Depan yang digelar di Graha Sawunggaling Gedung Pemkot Surabaya, Kamis (4/9).

Menurut dia, dari sisi pelaksanaan, pembangunan 10 sentra PKL tersebut sebenarnya terus memperlihatkan progres. Bahkan, sudah ada tiga sentra PKL yang sudah selesai dibangun. Yakni di Gunung Anyar, Siwalankerto dan Krembangan. “Sementara untuk sentra PKL yang di Deles MERR dan Jajar Tunggal (Wiyung), masih dalam proses pembangunan,” sebut Hadi.   

Untuk pembangunan lima sentra PKL lainnya, Hadi menyebut akan segera dibangun. Lokasinya ada di Klampis Ngasem, Babatan Pratama, Kembang Kuning, Manukan dan Wonorejo (Rungkut). Dia menyebut dalam membangun sentra PKL, yang perlu diperhatikan selain pemanfaatannya adalah soal status lahan. “Kendalanya berkaitan dengan lahan. Jangan sampai kita terganggu. Misalnya harus membangun di lahan yang ada bangunannya,” sambung dia.

Meski begitu, Hadi optimistis bahwa pembangunan sentra PKL baru tersebut semuanya akan selesai di akhir tahun 2014. Untuk memastikan pembangunannya selesai tepat waktu, pejabat berkumis tebal ini mengaku sering turun sendiri ke lokasi untuk memantau pengerjaan. “Target akhir tahun Insya Allah masih nutut. Dan memang harus nutut. Makanya dipacu oleh Ibu walikota. Karenanya, kita tidak ada waktu selain berpikir menyelesaikan tugas. Saya bersama Kabid juga turun langsung untuk ikut memantau pengerjaannya,” imbuhnya.

Hadi menyebut telah memikirkan berbagai terobosan untuk meramaikan sentra PKL yang sudah ada. Ini karena memang tugas dari Dinas Koperasi & UMKM tidak hanya membangun sentra PKL, tetapi  juga bagaimana memasukkan para PKL dan menata sentra PKL tersebut.

“Kami sudah lakukan berbagai terobosan untuk bisa meramaikan sentra PKL. Tetapi memang paling sulit itu bukan menempatkannya, tapi mengubah pola pikir pedagang yang awalnya berjualan individual kemudian bergabung ramai-ramai dengan manajemen di mana mereka harus menjaga kebersihan dan sebagainya. Itu sesuatu yang baru bagi mereka,” sambung dia.

Asisten II Sekkota Surabaya (membidangi perekonomian dan pembangunan), M.Taswin ketika membuka acara sarasehan ekonomi tersebut menegaskan, selain pemberdayaan koperasi, Pemkot Surabaya juga mengupayakan modernisasi pasar tradisional dan juga sentra PKL. “Untuk sentra PKL, Pemkot tidak hanya membangun fisiknya saja, tetapi juga membina para PKL untuk menjaga taste dan kesehatan makanannya, juga kebersihan sentra PKL nya,” ujar Taswin.

Hadi Mulyono menambahkan, acara sarasehan dengan peserta sekitar 150 orang dari koperasi tersebut sudah terprogram, khususnya dalam rangka meningkatkan kualitas pelaku koperasi. Menurut dia, ada dua aspek yang ingin ditata terkait perkoperasian. Yakni hubungan antara anggota dengan pengurus harus menjadi penguatan yang baik terhadap lembaga dan hubungan antarkoperasi yang bukan terjalin karena emosional tetapi sebagai jaringan usaha yang memberikan penghidupan.

“Hasil dari sarasehan ini akan penting bagi pelaku usaha untuk menghadapi datangnya Masyarakat Ekonomo ASEAN (MEA) tahun depan. Kita berharap tidak hanya usaha kecil mikro menengah yang siap, tetapi koperasi pun juga siap,” sambung Hadi.(*/arf)

Kamis, 04 September 2014




KABARPROGRESIF.COM : Diduga melakukan penyimpangan dalam mengelola takaran BBM Yang dilakukan 125 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)  di Jawa Timur, Tim Pidana Khusus Kejati Jatim mulai melakukan penyelidikan atas laporan masyarakat.

Tim penyidik Pidsus Kejati Jatim telah memintai keterangan puluhan pengusaha SPBU yang ada di Jawa Timur terkait dugaan manipulasi bea tera metrologi.

Pemeriksaan itu dibenarkan Kasi Penkum Kejati Jatim Romy Arizyanto . Namun, karena kasus ini masih dalam tahap penyelidikan maka pihaknya enggan memberikan keterangan lebih detail kasus ini.

" Memang ada pemeriksaan, kemarin yang sudah diperiksa sekitar 50 pemilik SPBU, untuk hari ini memang ada pemeriksaan tapi tidak tau berapa jumlah orangnya," ujar Rohmadi, Selasa (2/9/2014).

Sementara Kasi Penyidikan (Kasi Dik) pada Pidana Khusus Kejati Jatim Mochamad Rohmadi menyatakan, pihaknya menerima laporan dari masyarakat terkait kasus ini sekitar tiga minggu yang lalu. " Sekarang masih lid," ujar Rohmadi singkat.

Dari informasi yang dihimpun, perbuatan pengusaha SPBU ini menyebabkan hak konsumen tidak sesuai nominal transaksi. Idealnya ambang toleransi takaran 50 cc/10 liter namun SPBU tersebut takarannya jauh di atas ambang toleransi tersebut. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : Rencana pelaksanaan eksekusi atas Lahan di kawasan Jalan Kalimas Hilir 1 No 182 yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, pada hari ini (4/9) Jam 09 WIB dipastikan akan berlangsung 'ricuh'

Pasalnya, rencana eksekusi itu akan dihadang ribuan massa dari pendukung H Nawawi selaku penguasa lokasi yang akan dieksekusi.

Selain massa dari H Nawawi, Menurut Muara Hariandja selaku kuasa hukum dari H Nawawi, Massa dari Kosgoro dan salah satu LSM juga ikut melakukan penghadangan petugas Juru Sita PN Surabaya.

Selain menyiapkan massa, akses pintu masuk lokasi eksekusi ini juga akan di hadang oleh kontainer.

"Kita kerahkan 3000 orang dan Countainer yang kita tumpuk empat di depan pintu masuk, dengan tujuan untuk menghadang petugas PN Surabaya agar tidak Jadi melakukan eksekusi,"ujar Muara.

Alasan penghadangan rencana eksekusi ini dikarenakan, adanya proses hukum yang masih dijalankan oleh kliennya, yakni upaya peninjauan kembali (PK) dan Gugatan balik terhadap pemohon eksekusi yakni PT Dian Permana.

"Kami sudah ajukan penundaan ke KPN Surabaya pada 18 Agustus 2014 lalu, karena kami masih melakukan upaya hukum PK dan gugatan balik, tapi hal ini di Indahkan oleh Ketua PN Surabaya,"ungkap Muara.

Perlu diketahui, tanah dan bangunan yang akan diekekusi ini seluas 5650 meter persegi. Selain tanah kosong, tanah itu juga berdiri bangunan yang dihuni 58 kepala keluarga.

Sengketa ini terjadi antara H Nawawi dengan PT Dian Permana. H Nawawi merupakan Penjaga lokasi tersebut sejak tahun 1970. Namun Pada tahun 1989 muncul PT Dian Permana yang mengaku sebagai pemilik lahan sengketa ini.

"Sejak tahun 1970, tanah ini diserahkan secara aklamasi ke H Nawawi oleh pemilik Maskapai Perumahan The Giok Nio,"Jelas Muara.

Sementara, kuasa hukum dari PT Dian Permana, Muhammad Nasik SH mengatakan, Aksi penghadangan yang dilakukan pihak termohon eksekusi sia sia belaka, Pasalnya Jauh sebelumnya, para pihak telah dipertemukan oleh Ketua PN Surabaya.

Saat pertemuan itu, PN Surabaya juga mengundang Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Polsek Pabean Cantikan, Lurah Nyamplungan dan Camat Paben Cantikan.
Saat dilakukan kordinasi, diakui Nasik, pihak pemohon memang pernah mengajukan keberatan dengan dalih tidak ada nya pemberitahuan dari pihak pengacara termohon eksekusi yang terdahulu dan menyatakan telah mencabut kuasa hukum termohon." Tapi saat ditanyakan bukti tanda terima pencabutan surat kuasa, pihak termohon tidak bisa menunjukkan,"jelas Nasik

Sementara  upaya hukum kasasi yang dilakukan pihak termohon menurut Nasik, adalah hak dari termoho." Namun upaya PK tersebut tak menghalangi Jalannya eksekusi,"katanya (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : Kebebasan informasi yang dapat diakses melalui internet ternyata tidak saja berdampak positif melainkan negative. Mudahnya anak-anak mengakses situs pornografi sangat sulit untuk dikontrol. Maka itu, Pemkot Surabaya sangat serius memperhatikan tumbuh kembang anak-anak. Agar anak-anak Surabaya tidak mudah terjerumus dalam perbuatan pornografi.

Melihat hal tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Surabaya melakukan kampanye Internet Sehat, Rabu (3/8), di Graha Swaunggaling. Sebenarnya kegiatan ini sudah berlangsung sejak tanggal 25 September 2014 dengan melibatkan siswa SMP, SMA, dan SMK se-Surabaya.

Kepala Bidang Post dan Telekomunikasi, Dinkominfo, Adang Kurniawan menjelaskan tujuannnya adalah mengajak mereka menjadi pelopor perubahan di Kota Surabaya. Perubahan dalam artian mereka mendapat tugas untuk mengajak teman-temannya tidak berbuat hal-hal negative.

“Mereka ini nantinya akan menjadi corong pemerintah mengkampanyekan internet sehat di sekolah masing-masing. Setiap sekolah diwajibkan mengirimkan delegasi 5-10 siswa dalam acara ini. Siswa pilihan inilah yang mempunyai tugas penting untuk mengajak temannya tidak terjerumus pada kegiatan negatif. Hari ini yang mendaptkan pembinaan merupakan gelombang keenam,” tukasnya.

Rencanya, siswa yang tergabung dalam pelopor internet sehat akan dikukuhkan langsung Walikota bertepatan pada Hari Anak Nasional. “Saat ini, siswa SMP,SMA, dan SMK pasti sudah bersentuhan langsung dengan internet. Masalahnya kan tinggal mengarahkan mereka untuk berinternet yang baik. Agar mereka tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal negative yang diperoleh dari internet. Pokoknya ‘No Pornografi’ jangan sampai anak-anak Surabaya terjerumus yang namanya pornografi,” imbuhnya.

Jika pembinaan ini sudah selesai, kota Surabaya akan memiliki 2600 siswa pelopor internet sehat. Nantinya, diharapkan mereka bisa mempengaruhi teman-temannya untuk mau berinternet sehat. Setelah mendapatkan pembinaan siswa pelopor pada gelombang pertama sudah melakukan beberapa aksi.

“Mereka sudah mulai berani bicara dihadapan teman-temannya. Adapula yang melakukan sosialisasi dengan membuat poster yang ditempel di mading sekolah. Juga melalui media sosial, seruan, ajakan untuk berinternet sehat terus mereka kampanyekan,” cerita Adang.

Kedepan, lanjut Adang, Dinkominfo akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan SUrabaya untuk membut kurikulum Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dengan cara memberikan ekstrakurikulum TIK, Dinkominfo bersama relawan TIK Surabaya siap mendukung program ini.

“Secara sumber daya manusia kita sudah siap untuk menjalankan program tersebut. Sekarang saja di lima wilayah kita sudah melakukan hal itu. Relawan yang tergabung merupakan dosen dari perguruan tinggi ternama di Surabaya. Seperti UBAYA, Narotama, ITS, dan Ciputra. Jadi, kita harus menyiapakan anak-anak sejak sekarang. Supaya tidak mudah tergoda dengan hal-hal yang merugikan masa depan mereka,” pungkasnya.arf)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive