Senin, 08 September 2014




KABARPROGRESIF.COM : Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya kiranya mencukupkan penyidikan kasus dugaan korupsi pelepasan lahan untuk proyek jalan MERR II-C Gununganyar, Surabaya, untuk tiga tersangka. Kejaksaan beralasan kasus ini akan dikembangkan pada keterlibatan pihak lain setelah melihat fakta-fakta persidangan.

Plh Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejari Surabaya Agus Chandra mengatakan, memang pihaknya kini fokus pada pada penyempurnaan berkas untuk tiga tersangka kasus MERR. Para tersangka tersebut adalah Djoko Walujo (staf Dinas PU Bina Marga dan Pematusan), Euis Darliana (sekretaris Dinas PU Bina Marga dan Pematusan), dan Olli Faizol (staf Dinas PU Bina Marga dan Pematusan).

Agus menerangkan, saat ini sejumlah saksi dan pengumpulan alat bukti masih terus dilakukan. Itu diperlukan untuk menguatkan keterangan dan data yang sudah dikantongi penyidik sebelumnya. Keterangan tambahan itu akan digunakan untuk menyempurnakan pemberkasan tiga tersangka kasus ini. “Kita memang fokus hanya untuk tiga tersangka yang sudah ada,” katanya, Senin (8/9).

Keterangan dan data tambahan dikorek agar jaksa tidak kelabakan saat kasus MERR dibawa ke persidangan. Dengan demikian, kecil kemungkinan para tersangka mendapatkan celah kelemahan surat dakwaan agar bisa bebas dari jeratan hukum. “Tentu kita masih akan korek keterlibatan pihak lain. Nanti lihat dari fakta persidangan,” tandas Agus.

Kasus dugaan penyimpangan pelepasan lahan proyek jalan MERR II-C Gununganyar diusut Kejaksaan sejak tahun lalu. Penyidik menemukan dugaan mark up data luas lahan pada realisasi pelepasan lahan tersebut. Akibatnya, anggaran pelepasan lahan dari uang negara melebihi anggaran semestinya. Kejaksaan telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini. Ketiganya kini meringkuk di Rutan Medang dan Lapas Sidoarjo.(Komang)


KABARPROGRESIF.COM : Banyaknya wajib pajak yang tidak atau belum melaksanakan kewajiban sebagaimana mestinya mendapat perhatian dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI dan Pemkot Surabaya. Hal itulah yang juga mendasari kedua lembaga pemerintah tersebut melakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama dalam upaya optimalisasi penerimaan pajak dan retribusi.

Ada dua naskah perjanjian yang ditandatangani. Pertama, naskah bernomor KEP-199/PJ/2014 dan 415.4/4727/436.2.3/2014 yang ditandatangani oleh Dirjen Pajak Kemenkeu A. Fuad Rahmany dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Sedangkan naskah kedua yang lebih banyak memuat pelaksanaan upaya optimalisasi penerimaan pajak/retribusi bernomor KEP-2111/WPJ.11/2014 dan 415.4/4728/436.2.3/2014. Nota tersebut diteken Kakanwil Dirjen Pajak Jawa Timur I Ken Dwijugiasteadi serta Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan.

Fuad Rahmany tidak memungkiri bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak di Tanah Air masih sangat minim. Berdasar data Kemenkeu, dari total 12 juta wajib pajak badan (non-perorangan) hanya 5 juta yang sudah menghasilkan laba usaha. Dari jumlah tersebut, hanya 550 ribu atau 11 persen yang rutin melaporkan surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak penghasilan. Sedangkan wajib pajak pribadi ditengarai sebanyak 30 juta orang tidak membayar pajak. “Kebanyakan wajib pajak yang termonitor berdalih usahanya merugi. Itu alasan klasik,” ujarnya di sela-sela prosesi penandatanganan di Balai Kota Surabaya, Senin (8/9).

Sejauh ini, mekanisme perhitungan pajak didasarkan pada self-assessment. Artinya, wajib pajak menghitung sendiri serta membayar sendiri pajaknya. Dengan kata lain, semua bergantung pada tingkat kepercayaan terhadap wajib pajak. Masalahnya, dengan sistem seperti ini, Fuad mengatakan sudah terbukti hanya 10 sampai 20 persen yang benar-benar membayar pajak sesuai ketentuan. Oleh karenanya, data yang disampaikan perlu diuji dan diperiksa ulang.

Nah, untuk melakukan pemeriksaan tersebut bagi Kemenkeu bukan perkara gampang. Pasalnya, Kemenkeu harus memonitor sekian banyak potensi pajak di seluruh Indonesia ditengah keterbatasan tenaga. “Makanya, kami berinisiatif bekerja sama dengan pemerintah daerah karena pemerintah daerah memiliki informasi tentang transaksi hotel, properti, restoran, dan sebagainya sehingga dengan itu bisa diuji kebenarannya. Harapannya, tingkat kepatuhan pembayaran pajak bisa naik,” terang Fuad.

Pada kesempatan itu, Walikota Tri Rismaharini menyatakan esensi dari kerja sama ini adalah sharing data antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Dengan sinergitas data yang terkoneksi, harapannya penerimaan pajak dan retribusi bisa lebih maksimal karena pengawasan terhadap wajib pajak lebih komprehensif.

Risma -sapaan Tri Rismaharini- juga memanfaatkan momen ini untuk mengklaim kembali pajak-pajak dari sejumlah perusahaan besar. Pasalnya, beberapa perusahaan terkemuka yang berbasis di Kota Pahlawan justru menyetor pajaknya ke Jakarta. “Ini kan kurang adil, kita yang terkena dampak perusahaannya namun pajaknya ‘lari’ ke pusat. Makanya, mulai Agustus ini perusahaan-perusahaan tersebut sudah bayar pajak di Surabaya,” katanya.

Dia melanjutkan, pemkot dalam hal ini berupaya membantu pemerintah pusat dalam hal optimalisasi penerimaan pajak. Menurut Risma, kerjasama ini dipandang sama-sama menguntungkan. Setoran pajak ke pemerintah pusat bisa lebih tinggi karena proses indentifikasi wajib pajaknya terbantu dengan data yang dimiliki pemkot. Sedangkan, bagi pemkot, dengan meningkatnya setoran pajak ke pusat, harapannya juga berdampak pada bertambahnya dana perimbangan dari pemerintah pusat yang diberikan kepada Pemkot Surabaya. “Itu semua ada rumusnya. Semakin besar pajak yang disetorkan, maka dana perimbangan kepada pemerintah daerah juga bertambah,” tutur mantan kepala Bappeko Surabaya ini.

Sementara, Menkeu M. Chatib Basri mengapresiasi positif terjalinnya kerjasama ini. Menurut dia, sharing data online sangat membantu kinerja Kemenkeu yang saat ini memang tengah menarget wajib pajak pribadi/perorangan. Chatib mengatakan, selama 40 tahun terakhir, sumber pajak terkonsentrasi pada perusahaan, utamanya yang bergerak di bidang pertambangan, energi dan perkebunan. Sehubungan dengan turunnya harga komoditas energi dan pertambangan di pasaran, maka hal itu berdampak pada tingkat penerimaan sektor pajak. Menyadari hal tersebut, Kemenkeu mulai menggeser fokus sumber pajaknya pada wajib pajak perorangan yang selama ini sering luput dari pantauan.

“Area potensial wajib pajak pribadi paling banyak difokuskan pada daerah-daerah yang pertumbuhan ekonominya tinggi. Pertumbuhan ekonomi di Surabaya yang mencapai 7,56 persen memang sangat menjanjikan dan potensial,” kata pria yang resmi menjabat Menkeu pada 21 Mei 2013.

Chatib menilai Surabaya sangat siap berpartner dengan Kemenkeu karena sistem yang diterapkan sudah layak dan memadai. Bahkan, Surabaya merupakan satu-satunya pemerintah kota di Indonesia yang menjalin kerjasama dengan Kemenkeu. Sedangkan skala pemerintah provinsi yang sudah bekerja sama dengan Kemenkeu yakni Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Bali. “Sebenarnya sistem di Surabaya sudah siap sejak dua tahun lalu. Untuk itu, kami perlu segera merespon tawaran kerjasama ini. Selanjutnya, Surabaya akan kami jadikan percontohan bagi daerah-daerah lain,” terang dia.

Alumnus Australian National University ini menjelaskan bahwa sebenarnya perihal pembayaran pajak bukanlah hal yang rumit. Yang perlu dilakukan hanyalah kroscek data. Dia mencontohkan, ada seorang yang mengaku pendapatannya tidak besar, namun ternyata dia punya lima apartemen dan tujuh mobil. “Kalau dibandingkan dengan pembelian lima apartemen dan tujuh mobil itu tentu income-nya harus cukup dong. Nah, kalau income cukup berarti pajak harus bayar kan. Dengan begitu, kita akan bisa kejar penerimaan dari sektor pajak,” pungkas Chatib.(*/arf)




KABARPROGRESIF.COM : Setelah sempat akan dipanggil paksa oleh majelis hakim yang diketuai M Yapi pada persidangan sebelumnya, Senin (1/9) lalu, akhirnya  Soetijono (62), terdakwa kasus penyerobotan tanah dan memasuki pekarangan orang tanpa ijin ini  menghadiri persidangan perdananya yang digelar diruang disidang garuda PN Surabaya, Senin (8/9).

Dalam persidangan perdananya,  Pemilik Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) Kalianak ini terlihat tegang saat mendengarkan surat dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Djamin dari Kejaksaan Tinggi Jatim.

Dalam surat dakwaannya, terdakwa paruh bayah ini didakwa dengan pasal berlapis,  dijerat melanggar pasal 167 ayat 1 KUHP dengan ancaman 9 bulan penjara dan melanggar pasal 385 ayat 1 KUHP dengan ancaman 4 tahun penjara.

Dijelaskan dalam surat dakwaan, peristiwa ini terjadi lantaran terdakwa memasang pagar blok melebihi dari tanah yang disewa dari PT Senopati 
Samudra Perkasa.

"Sudah ditegur dan kesepakatan pembongkaran setelah  dilakukan pengukuran ulang, namun terdakwa Setiyono malah  mengindahkannya,"jelas Jaksa Djamin dalam surat dakwaannya. 

Akibat mengindahkan teguran pembongkaran pagar blok itu, Kurniawan Sadewo selaku pemilik PT Senopati Samudera Perkasa melaporkan peristiwa ini ke Polda Jatim.

Diakhir persidangan, dihadapan majelis hakim yang diketuai M Yapi ,  terdakwa Setiyono mengaku tidak mengerti akan jeratan hukum yang didakwakan jaksa padanya. Melalui kuasa hukumnya, terdakwa Setiyono akan mengajukan eksekpsi yang sedianya akan dibacakan pada persidangan mendatang, senin (15/9). "Saya tidak mengerti maksud Jaksa,"ujar terdakwa Setiyono.

Seperti diketahui, Kasus ini berawal dari ulah arogan Soetijono membangun pagar dilahan milik korban Kurniawan, yang kebetulan berada disisi SPBU nya. Tanah seluas 50 cm x 200 meter milik korban, 'dimakan' oleh pagar terdakwa. Lima kali upaya korban untuk mensomasi, tidak direspon oleh terdakwa. Malah dengan sengaja ia melanjutkan pembangunan pagar tanpa sedikitpun mengindahkan peringatan korban.

Perkara ini sempat menarik perhatian pihak Puskopal dan Pemkot Surabaya. Puskopal sebagai pihak yang menyewakan tanah, mengakui bahwa pagar yang dibangun terdakwa memang memasuki lahan milik korban.

Atas perbuatan  terdakwa, korban mengaku dirugikan sebesar Rp 15 miliar. Korban mengaku sejak pagar milikterdakwa dibangun diatas lahanya, ia tidak bisa membangun tempat usahanya. Sehingga perjanjian bisnis yang ia lakukan bersama salah satu pengusaha Gresik jadi gagal berantakan. Perjanjian sewa-menyewa antar keduanya akhirnya dibatalkan sepihak oleh rekan bisnisnya.(Komang)




KABARPROGRESIF.COM : Keberadaan koperasi jelas membawa manfaat bersama bagi aggotanya, tahun demi tahun harus terus didorong dan dikembangkan. Itu mutlak agar sekali lagi kesenjangan tidak terus melebar dan kemudian kesejahteraan secara adil dapat dinikmati oleh seluruh rakyat.

Koperasi harus bisa menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia terutama di Surabaya. Di Hari Koperasi ke-67, Pemerintah Kota Surabaya dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), menggelar dialog interaktif Walikota Surabaya Tri Rismaharini dengan gerakan koperasi kota Surabaya menyongsong MEA, Minggu (7/9), di Sentra Ikan Bulak (SIB), Kenjeran.

Dialog ini dilakasanakan untuk mengetahui persiapan koperasi yang ada di Surabaya. Bersamaan itupula dilakukan penandatangan prasasti peresmian sentra wisata kuliner Dukuh Menanggal, Jambangan, dan RMI.

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (MUKM) Surabaya, Hadi Mulyono semenjak diresmikannya SIB telah terbentuk koperasi 14 April 2014. Anggota yang tergabung 38 pedagang. Sampai sekarang koperasi SIB sudah memiliki omset Rp.3,3 juta dari modal awal sebesarf Rp.2,1 juta. Hal ini menandakan kalau kehidupan di SIB berjalan dengan baik. “Jika dilihat pertumbuhan omset koperasi SIB sangat relevan jika keberadaan SIB sangat bermanfaat bagi pedagang,” tukasnya.

Sementara itu, Hadi menjelaskan pertumbuhan koperasi di Surabaya cukup menggembirakan. Jika dihitung rata pertumbuhan koperasi dari tahun 2011-2014 kenaikannya sebesar 2,3 persen per tahunnya. Tahun 2013, jumlah koperasi sekitar 1516, sedangkan tahun 2014 sampai bulan Juli 2016 koperasi.

“Jika dilihat dari jumlah peningkatan koperasi di Surabaya menandakan koperasi dibentuk bukanm atas keinginan masyarakat. Melainkan koperasi sekarang sudah menjadi kebutuhan dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di Surabaya. Pengurus dan penggerak koperasi di Surabaya harus bangga,” tuturnya.

Hadi menambahkan sudah koperasi di Surabaya sudah dibimbing dengan baik oleh Dinas Koperasi dan UMKM. Mulai dari memperkuat pengelolaan simpan pinjam sampai dengan sertifikasi kompetensi nasional pengurus koperasi. “Jadi, nantinya pengurus koperasi yang memiliki sertifikasi ini bisa bekerja di koperasi yang berada di Malaysia, Singapura, dan lainnya. Sekitar kurang lebih 1200 pengurus koperasi di Surabaya yang memiliki sertifikasi tersebut,” tambahnya.

Menyongsong MEA, Wali Kota mengajak seluruh pengurus koperasi di Surabaya untuk mempersiapkan diri menyambut MEA. Per 1 Januari 2015, menurut Risma masyarakat Surabaya akan berhadapan langsung secara ekonomi dengan warga Negara ASEAN. “Kita tidak hanya sekedar melakukan kerjasama dengan mereka. Melainkan mereka bisa saja menguasai mata pencaharian kita. Makanya, kita perlu menyiapkan diri kita secara personal maupun organisasi (koperasi,red),” ucapnya.

Menurut Risma, koperasi di Surabaya harus tumbuh besar. Karena, kunci perekonomian di Indonesia terutama di Surabaya adalah koperasi. Maka kemudian masyarakat maupun perusahaan besar di ASEAN tidak akan mudah menyerang perekonomian di Surabaya. Asalkan, pengurus koperasi harus bisa mengelola secara professional.

“Untuk menuju kesana kita harus belajar pembukuan yang baik dan pengelolaan keuangan secara profesional dan se efisien mungkin supaya kita bisa menjadi besar. Itu yang saya lakukan memimpin Surabaya, saya kontrol sendiri anggran untuk dinas. Kenapa? supaya operaisonal kedinasan kecil sedangkan anggaran untuk pembangunan masyarakat bisa besar,” akunya.

Namun, lanjut Risma, koperasi tidak hanya fokus pada simpan pinjam saja. Melainkan harus ada inovasi dari pegurus untuk memajukan koperasi. Seperti harus bisa membuat produk sendiri untuk dijual. Dengan begitu perputaran uang di koperasi akan semakin besar. Minimal menjual bahan kebutuhan sehari-hari.

Dalam teleconference antara pengurus koperasi sentra PKL Taman Prestasi dan RMI. Salah satu pengurus koperasi Taman Prestasi melaporkan koperasi sentra PKL Taman Prestasi dibentuk pada Mei 2013. Modal awal 15 juta, jumlah anggota 30 orang fokus usaha masih simpan pinjam dengan bung 2 persen. Selama setahun omset koperasi sentra PKL Taman Prestasi sebesar Rp.30.375.000,-.

Wali Kota Surabaya perempuan pertama ini memberikan apresiasi kepada pengurus koperasi sentra PKL Taman Prestasi. “Bagus itu pak, hanya butuh waktu setahun omsetnya sudah mencapai angka tersebut,” kagumnya.

Bangun Infrastruktur Guna Ramaikan SIB
Wali Kota juga menyinggung mengenai pembangunan infrastuktur pengembangan SIB. Selama ini perekembangan SIB dibilang sedikit lamban, perlu adanya infrastuktur penunjan untuk bisa meramaikan SIB. Salah satu yang akan dilakukan Pemkot Surabaya adalah dengan membangun akses jalan tembus dari Suramadu ke Juanda.



Tidak hanya akses jalan yang akan dibangun disana, Pemkot juga akan membangun plaza di sekitar SIB. Tujuannya adalah agar pengunjung plaza bisa berbelanja ikan panggang di SIB. Risma yakin apabila akses jalan tersebut sudah dibangun SIB orang-orang yang akan juanda pasti akan mampir ke SIB.

“Saya yakin bisa promosikan SIB. Nantinya, SIB pasti akan ramai apabila infstuktur di sekitar SIB dibangun secara serius saya jamin SIB akan  seramai sentra ikan hias gunung sari sekarang ini. Dulu, pembangunan sentra ikan hias gunung sari mendapatkan perlawanan dari pedagang ikan hias. Sekarang, omset mereka sudah

Menurut rencana pemkot juga akan membangun jembatan yang dibangun diatas laut. Dalam kesempatan tersebut, Risma memberikan sedikit bocoran terkait pembangunan jembatan itu. Risma menjelaskan, jika melintas jembatan kenjeran pada sore hari akan disuguhi pemandangan air mancur yang bisa menari. “Konsep jembatan ini saya adopsi dari Busan. Jadi, kalau mau lihat air mancur menari-nari tidak perlu jauh-jauh ke busan cukup ke kenjeran,” pungkasnya. (*/arf)




KABARPROGRESIF.COM : Tiga prajurit Tamtama Teladan Korps Marinir tahun 2014 dari Brigif-1 Marinir melaksanakan latihan menembak di lapangan tembak Brigif-1 Marinir Gedangan, Sidoarjo, Senin (08/9/2014).

Ketiga prajurit tersebut yaitu Koptu Mar Junaidi, Koptu Mar Supriyono dan Koptu Mar Harlin berhak mewakili Korps Marinir dalam ajang seleksi Tamtama Teladan tingkat TNI AL yang akan dilaksanakan minggu kedua Oktober 2014.

Dalam seleksi Tamtama Teladan tingkat Korps Marinir yang diikuti 16 peserta yaitu 4 peserta dari Pasmar-1, 4 peserta dari Pasmar-2, 2 peserta dari Brigif-3 Marinir dan masing-masing 1 peserta dari Lanmar Surabaya, Kolatmar, Lanmar Jakarta, Mako Kormar, Rumah Sakit Marinir Cilandak dan Mako Kormar tersebut peserta dari Pasmar-1 yang berasal dari Brigif-1 Marinir berhasil meraih predikat Juara Pertama, Kedua dan Ketiga.

Seusai mengikuti seleksi Tingkat Korps Marinir, ketiga prajurit Brigif-1 Marinir tersebut dibawah pembinaan Mayor Marinir Widarta melaksanakan berbagai latihan sesuai materi yang akan diujikan dalam seleksi Tingkat TNI AL, diantaranya menembak, renang, kesamaptaan dan ilmu pengetahuan serta penampilan, selain itu juga dilaksanakan pemeriksaan kesehatan para peserta seleksi.

Mayor Marinir Widarta mengatakan, keberhasilan tiga prajurit Brigif-1 Marinir mengikuti seleksi Tamtama Teladan Tingkat TNI AL tahun 2014 tersebut merupakan yang ketiga kalinya sejak tahun 2012.

Dengan latihan yang teratur dan terencana, lanjutnya, ketiga prajurit Brigif-1 Marinir yang akan mengikuti seleksi Tamtama Teladan Tingkat TNI AL diharapkan mampu meraih prestasi terbaik yaitu merebut predikat Tamtama Teladan TNI AL tahun 2014. (*/arf)

Minggu, 07 September 2014



KABARPROGRESIF.COM : Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Kasirun Situmorang melepas keberangkatan prajuritnya ke Batalyon Infanteri-10 Marinir di dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya, Minggu (07/9/2014).

Sedikitnya 291 prajurit dari Brigif-1 Marinir, Menbanpur-1 Marinir, Menkav-1 Marinir dan Menart-1 Marinir dengan pimpinan Kapten Marinir Novri G Kaloh berangkat mutasi ke Yonif-10 Marinir Setoko, Batam dengan menggunakan KRI Teluk Hading-538.

Dalam arahannya, Danpasmar-1 menyampaikan bahwa tugas yang akan dilaksanakan tersebut merupakan amanah dari seluruh rakyat indonesia, yaitu menjaga kedaulatan dan keutuhan  wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebelum mengakhiri arahannya, orang nomor satu di jajaran Pasmar-1 itu berpesan kepada seluruh prajurit yang akan berangkat ke Yonif-10 Marinir, agar selalu menjalin komunikasi dengan keluarga, membentengi diri dengan keimanan dan   ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan komunikasi dan hubungan dengan warga masyarakat sekitar beserta aparat terkait (Instansi TNI dan Instansi Pemerintah). Selain itu selalu meningkatkan kepekaan dan tanggap terhadap aspirasi yang berkembang di wilayahnya masing-masing, menjaga keamanan personel dan material terutama penyimpanan senjata, amonisi dan handak harus sesuai dengan prosedur yang berlaku dan tidak melakukan tindakan serta perbuatan yang dapat meresahkan masyarakat dan selalu menjaga nama baik Korps Marinir, TNI AL, TNI, Bangsa dan Negara.

Usai memberikan arahan. Komandan Pasmar-1 memberikan ucapan selamat jalan dan bertugas di tempat yang baru diikuti Para Asisten Pasmar-1 dan pejabat teras dijajaran Pasmar-1. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : Atlet Taekwondo Brigif-1 Marinir berhasil menyabet 2 medali emas, 3 perak dan 4 perunggu dalam Kejurda Taekwondo Piala Walikota  Surabaya Cup yang digelar di gedung Giri Loka UPN Veteran Surabaya, Minggu (07/9/2014).

Dalam Kejurda yang diikuti 650 atlet taekwondo se Jawa Timur tersebut Brigif-1 Marinir mengirimkan 11 atletnya yang berasal dari Yonif-1 Marinir dibawah pimpinan Ketua Yanus Taekwondo Mayor Marinir Edi Prayitno.

Dua medali emas diraih oleh Praka Mar Nurma S kelas Under 74 Kg dan Praka Mar Linarso kelas Under 58 Kg, tiga medali perak diraih oleh Kopda Mar Baron C kelas Under 63 Kg, Praka Mar Abet N kelas 63 Kg, dan Praka Mar Permadi kelas under 87 Kg, sedangkan empat medali perunggu diraih oleh Praka mar  E Gultom kelas Under 68 Kg, Praka Mar Joko T  kelas Over 87 Kg, Praka Dwi A kelas Under  54 Kg dan Pratu Mar Candra kelas Under 87 Kg.

Komandan Batalyon Infanteri-1 Marinir Mayor Mar Edi Prayitno selaku Ketua Yanus Taekwondo menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa bangganya kepada seluruh atlet Taekwondo atas prestasi yang dicapainya, dengan harapan agar seluruh atlet selalu berlatih, sehingga dapat meningkatkan prestasi dalam rangka mengharumkan nama baik Korps Marinir.(*/arf)

Sabtu, 06 September 2014




KABARPROGRESIF.COM Mantan Ketua DPRD Jatim Fathorrasjid mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur, Jumat (5/9) siang. Bekas terpidana kasus korupsi dana hibah Program Pengembangan Sosial dan Masyarakat (P2SEM) tahun 2008 itu mempertanyakan keseriusan korps adhyaksa memburu buron kelas kakap korupsi P2SEM, dr Bagoes Soetjipto Soeljoadikoesoemo.

Didampingi Tim Ranjau 09, di kejaksaan Fathor ditemui langsung oleh Kepala Seksi Penyidikan (Kasidik) Pidana Khusus Mohammad Rohmadi. Di sana dia menyampaikan surat desakan secara langsung. “Tiga hal saya tanyakan kepada Kejati. Pertama, soal perburuan dr Bagoes,” ujarnya usai bertemu pihak kejaksaan.

Fathor menyampaikan kesangsiannya terhadap keseriusan kejaksaan dalam mencari dan menangkap dr Bagoes. Bahkan, politisi Jatim itu menuding kejaksaan melindungi sang buronan.
“Selicin apa sih dr Bagoes itu, masa begitu sulitnya ditangkap. Nazaruddin (mantan Bendum Partai Demokrat yang terbelit kasus korupsi Hambalang) saja bisa tertangkap,” herannya.

Selain itu, Fathor juga mempertanyakan keseriusan kejaksaan mengembangkan kasus P2SEM hingga tuntas. Seperti dugaan keterlibatan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) saat dana P2SEM dicairkan, Suyono, dan para anggota DPRD Jatim periode 2004-2009 lainnya yang juga disebutnya menangani pencairan  dana P2SEM.

“Kenapa Suyono tidak ditangkap dan dilibatkan dalam kasus ini. Padahal dia adalah kuasa pengguna anggaran P2SEM saat itu,” tandasnya. Fathor berharap, Kejati serius menangani kasus ini secara tuntas. Apalagi, lanjut pria yang baru bebas dari penjara tahun lalu itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan supervisi ke kejaksaan, usai dirinya melaporkan kasus P2SEM ke komisi antirasuah.

Sementara itu, Kasidik Pidsus Mohammad Rohmadi mengatakan, hingga kini kejaksaan terus memburu dr Bagoes. Tim intelijen terus mengorek informasi terkait keberadaan pria yang divonis pidana penjara oleh pengadilan secara in absentia itu. “Apakah dr Bagoes masih berada di dalam negeri atau sudah di luar negeri, hingga kini tim belum memperoleh informasi,” katanya.

Rohmadi mengakui, melalui Kejagung beberapa bulan lalu KPK menyurati Kejati Jatim. KPK menanyakan perkara P2SEM yang sudah ditangani kejaksaan. KPK juga meminta semua data perkara P2SEM, baik yang sudah inkracht maupun yang proses penanganan hukumnya masih berjalan. “Kami sudah berikan data semua perkara P2SEM melalui Kejagung,” imbuh Kasidik bertubuh jangkung itu.

Sejak ditetapkan sebagai tersangka korupsi dana P2SEM 2009 lalu, keberadaan dr Bagoes memang bagai hilang ditelan bumi. Ia pun kemudian dimasukkan kejaksaan ke dalam daftar pencarian orang (DPO). Dr Bagoes disebut-sebut sebagai saksi kunci kasus P2SEM, yang diduga melibatkan banyak oknum, baik anggota DPRD Jatim periode 2004-2009 maupun oknum pejabat Pemprov Jatim. Soal keterlibatan banyak pihak ini pernah ‘dinyanyikan’ Fathor setelah ia bebas tahun lalu. (Komang)




KABARPROGRESIF.COM : Selain dikenal sebagai Kota Pahlawan, Surabaya juga kondang lantaran banyaknya bangunan cagar budaya (BCB) yang masih tegak berdiri. Bangunan-bangunan tersebut seakan menjadi saksi bisu gerakan heroik arek-arek Suroboyo melawan penjajah. Atas konsistensi dan komitmennya menjaga kelestarian BCB, Pemkot Surabaya dinobatkan sebagai pemerintah kota Peduli Cagar Budaya 2014.

Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti kepada Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan di Museum Nasional Jakarta, Jumat (5/9) malam. Pemerintah kota lain yang juga meraih kategori serupa yakni Pemkot Semarang, Surakarta, DIY Yogyakarta dan Sawah Lunto.

Nuryanti mengatakan, penganugerahan ini diberikan dengan tujuan mengapresiasi semua pihak yang telah berjasa dalam pelestarian cagar budaya dan pengembangan permuseuman. Tahun ini, pemerintah pusat melalui Kemendikbud memberikan anugerah penghargaan kepada masyarakat, pengelola museum dan pemerintah daerah.

“Cagar budaya sangat bermakna bagi sebuah bangsa karena itu merupakan bagian dari sejarah bangsa tersebut. Indonesia adalah negara yang kaya akan cagar budaya yang tersebar di berbagai wilayah Nusantara. Sudah menjadi kewajiban kita semua untuk menjaga dan merawat cagar budaya tersebut karena itu sesuatu yang berharga,” katanya.

Dia melanjutkan, dengan kegiatan Penganugerahan Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman ini diharapkan dapat mendorong kesadaran berbagai pihak dalam melestarikan cagar budaya dan museum. “Pemerintah di masa mendatang hendaknya lebih melibatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatannya,” imbuh dia.

Dalam acara bertajuk “Malam Anugerah Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman” tersebut, Museum 10 November Surabaya yang terletak di kompleks Monumen Tugu Pahlawan juga dinyatakan sebagai peraih penghargaan kategori Museum Kota Terbaik 2014.

Sementara itu, Hendro yang hadir mewakili Walikota Surabaya menyatakan, Pemkot Surabaya memang sudah berkomitmen menjaga kelestarian cagar budaya. Salah satu cara yang digunakan pemkot yakni dengan memberi bantuan, kompensasi, kemudahan perizinan serta insentif terhadap bangunan yang berstatus cagar budaya.

Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Walikota Surabaya (Perwali) 59 Tahun 2007 Tentang Pelestarian Bangunan Dan/Atau Lingkungan Cagar Budaya, pada pasal 18 disebutkan, bantuan dapat diberikan dalam bentuk pemeliharaan, perawatan atau konsultasi berkala. Sedangkan kompensasi diberikan dapat berupa keringanan pajak atau retribusi.

Tak hanya itu, dalam perwali tersebut juga diatur tentang mekanisme reward and punishment. Bagi pemilik BCB yang telah konsisten merawat dengan baik akan diberikan piagam penghargaan dari Walikota Surabaya. Sebaliknya, sanksi sudah menanti pemilik BCB yang dengan seenaknya memugar, membongkar atau merobohkan BCB diluar prosedur.

Hendro menambahkan, pihaknya secara intensif menggandeng pihak swasta untuk turut terlibat dalam pelestarian cagar budaya. Misalnya, mengajak beberapa perusahaan melakukan pengecatan BCB agar terlihat cantik dan terawat. “Syukurlah, respon masyarakat, khususnya sektor swasta di Surabaya sangat positif. Artinya, kesadaran akan pentingnya merawat cagar budaya sejatinya sudah tertanam dalam hati dan benak warga Surabaya,” ujar mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (bappeko) ini.(*/arf)




KABARPROGRESIF.COM : Prajurit harus siap siaga dalam mengantisipasi setiap perkembangan situasi saat ini dan yang akan datang, demikian pesan Danrem 084/Bhaskara Jaya Kolonel Arh Nisan Setiadi, SE dalam amanatnya pada upacara penutupan Latihan Posko I “Bhaja Siaga -14” Tahun 2014 di Kodim 0816/Sidoarjo, yang dibacakan Kasrem 084/Bhaskara Jaya Letkol Inf Agung Dwi Kuncoro. Dalam amanat tertulisnya Danrem selalu mengingatkan agar para Komandan satuan selalu memelihara dan meningkatkan prosedur hubungan kerja antara Komandan dan Staf dalam merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan komando pengendalian operasi guna menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang terjadi di wilayah.

Unsur-unsur pimpinan di satuan hendaknya selalu mengembangkan dan mengimplementasikan pemikiran yang lebih kreatif dan tajam sehingga mampu mengupayakan terobosan yang berani di tengah perkembangan situasi rawan yang kompleks dengan permasalahan seperti terjadinya peristiwa bencana alam. Kita harus mampu mencari dan menemukan berbagai alternatif dan solusi serta meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kerjasama secara intensif dengan instansi terkait di wilayah masing-masing dalam penanganan masalah banjir, sehingga potensi korban dan kerugian dapat ditekan seminimal mungkin.

Dari hasil evaluasi, disimpulkan bahwa pelaksanaan latihan kali ini secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa tujuan Latihan Posko-1 ini telah dapat tercapai dengan baik. Untuk itu, Danrem meminta para peserta segera mengaplikasikan berbagai pengetahuan, teori, keterampilan dan pengalaman yang telah diterima selama pelaksanaan latihan untuk dijadikan bekal dalam pelaksanaan tugas yang akan datang.

Upacara penutupan Latihan Posko I “Bhaja Siaga -14” tersebut dihadiri oleh Fopimda, instansi terkait, lembaga kemasyarakatan, para Kasi Korem 084/Bhaskara Jaya, para Komandan Satuan dan Kabalak jajaran Korem 084/Bhaskara Jaya yang bertempat di lapangan apel Makodim 0816/Sidoarjo. Sebelum menutup amanatnya Danrem tidak lupa mengucapkan  terima kasih atas upaya dan kerja keras para Komandan Kodim beserta unsur stafnya, juga instansi terkait lainnya yang terlibat dalam latihan ini.(Pen 084/arf) 





KABARPROGRESIF.COM Panglima TNI Jenderal TNI Dr Moeldoko merasa bangga bisa hadir dan meresmikan Ponpes dan Rehabilitasi Mental Az-Zainy Desa Pandan Ajeng, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jatim pimpinan KH Zain Baik, Jumat (5/9). Dalam peresmian tersebut hadir beberapa Asisten Panglima TNI, Pangdam V/Brawijaya dan ulama se-Malang Raya (Kota/Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota/Kabupaten Pasuruan) serta sekitar seribu lebih santri dan santriwati Ponpes dan Rehabilitasi Mental Az-Zainy.

Selain peresmian Ponpes Az-Zainy juga dilaksanakan deklarasi “Pernyataan Sikap dan Penolakan Gerakan ISIS” yang direstui oleh Ulama Se-Malang Raya dimana Ulama Se-Malang Raya dan seluruh lapisan masyarakat Malang Raya bersedia dan rela berada dibarisan terdepan untuk mengamankan dan melindungi NKRI dari seluruh ancaman gerakan yang meresahkan dan menyesatkan. Para Ulama ini menganggap bahwa paham ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) tidak sesuai dengan Ideologi Pancasila dan Kebhinekaan yang bernaung dalam NKRI sehingga mereka berkeyakinan dan bertekad sepenuh hati dengan tegas MENOLAK sekaligus MELARANG aliran ISIS tersebut untuk memasuki dan menyebar di wilayah Malang Raya.

Panglima TNI Jenderal TNI Dr Moeldoko dalam sambutannya menegaskan, prajurit TNI (Babinsa) tidak akan ada maknanya jika tidak mendapat dukungan rakyatnya. Karena itu, terkait ISIS Moeldoko juga minta peran serta aktif masyarakat mengawasi tentang kemungkinan munculnya paham ISIS di tengah-tengah masyarakat. Jenderal bintang empat ini juga mengapresiasi kedewasaan masyarakat Indonesia dalam berdemokrasi. "Terkait Pilpres tidak ada satu pun peluru yang diletuskan," tegasnya.

 Menurutnya dari data WHO, Panglima TNI merinci jumlah ganguan jiwa di tiap negara capai 30 persen dari total penduduk. Gangguan jiwa berat mencapai tiga persen dari total 30 persen tersebut. "Di Indonesia ada tujuh jutaan yang mengidap penyakit jiwa. Data Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, di Indonesia ada satu juta yang mengalami gangguan jiwa berat," paparnya. Jenderal Moeldoko mengakui banyak pengidap gangguan jiwa di tengah masyarakat. Namun sekarang banyak "orang gila" yang lebih membahayakan dari orang gila sebenarnya. "Orang gila" ini bukan membangun nasionalisme untuk bangsanya (Indonesia), namun membangun patriotisme untuk negara lain. Pulang dari negara lain justru memusuhi bangsanya sendiri. "Sekarang di Indonesia banyak orang gila baru. Dia rela mengorbankan dirinya, meledakkan dirinya. Tertawa sehabis  meledakkan," papar Jenderal Moeldoko.

 Diakhir sambutannya Jenderal Moeldoko berpesan kepada semua peserta yang hadir untuk kembali dan menjalankan ajaran agama masing-masing. "ISIS harus kita lawan dengan SUMUK. Apa itu? “Solidaritas Umat Muslim untuk Kebhinekaan dan Keberagaman," terang Moeldoko yang disambut tepuk tangan santri yang hadir. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : Kasrem 081/DSJ Letkol Arh Eko Wibowo Kusrianto , S.E. mewakili Komandan Korem 081/DSJ menghadiri acara Deklarasi dan Sosialisasi Pergub Jatim No 51 Tahun 2014 tentang larangan Islamic State Of Iraq And Syria (ISIS) di Jawa Timur serta antisipasi pengamanan bulan Muharram (suro) Se-Barkowil Madiun Tahun 2014 pada hari Kamis tanggal 4 September 2014 di Asrama Haji Jl. Rengroad Madiun. (4/9)

Acara diawali dengan Aubade Siswa SMAN 3 Madiun, menyanyikan lagu Wajib Dari Sabang sampai Merauke dan Lagu Indonesia Raya, pembacaan Doa dan dilanjutkan dengan sambutan selamat datang Gubernur Jawa Timur oleh Kepala Bakorwil Madiun, dan sambutan pembukaan Deklarasi dan pengarahan serta dilanjutkan dengan Sosialisasi Pergub Jatim No 51 Tahun 2014 oleh Kepala Bakesbangpol Propinsi Jawa Timur Bapak Zainal Mustadin, SH. MM.

Dalam kesempatan itu Kasrem 081/DSJ Letkol Arh Eko Wibowo Kusrianto, S.E.yang mewakili Komandan Korem 081/DSJ mengingatkan tentang bahaya ISIS yang merupakan bahaya laten bagi kita semua, karena ISIS adalah paham ideologi berbahaya yang tidak mengakui PANCASILA dan NKRI, Ada beberapa wilayah Jawa Timur yang telah terindikasi terdapat penyebaran ISIS. Untuk itu perlu diwaspadai bersama.

Untuk itu Korem 081/DSJ memberikan apresiasi yang besar terhadap masyarakat khususnya tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang mengetahui dan melaporkan tentang keberadaan ISIS kepada pihak yang berwenang. Serta ucapan terima kasih atas deklarasi yang dilakukan untuk menentang dan melarang keberadaan ISIS, dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Provinsi Jatim, yang telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) no. 51 tahun 2014 tentang larangan masuknya ISIS di Jatim. Selain itu Korem 081/DSJ telah menginstruksikan seluruh jajarannya dari Kodim sampai Koramil untuk mewasdai keberadaan ISIS demi menjaga kedaulatan NKRI.

Hadir dalam acara Sosialisasi tersebut antara lain, Kakesbang Pol Jatim, Wali Kota Madiun, Bupat Madiun, Danlanud Iswahyudi, Kasrem 081/DSJ, Ka Bakorwil Madiun, Para Dandim Jajaran Rem 081/DSJ, Kapolres Kota/Kab. Madiun. Ketua MUI Kota/Kab. Madiun,  Masing-masing Ketua Pencak Silat Kota/Kab. Madiun, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat. (Ls/arf).





Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive