Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Rabu, 10 September 2014

Kasrem 081/DSJ Membuka Latihan Posko I Kodim Madiun




KABARPROGRESIF.COM : Selasa 9 September 2014 pukul 08.00 bertempat di Halaman Makodim 0803 Madiun, dilaksanakan upacara pembukaan Latihan Posko I Kodim 0803 Madiun  ”Merak Jaya” Tahun 2014 dalam rangka penanggulangan bencana alam oleh Kepala Staf Korem 081/DSJ Letnan Kolonel Czi  Djoko Wibowo yang mewakili Komandan Korem 081/DSJ selaku Irup, sedangkan Danup oleh Kasdim 0803/Madiun Mayor Arm Timbul Mujihartoyo, Spd. Pembukaan latihan itu dihadiri oleh unsur-usur Pemerintah daerah, Kasrem 081/DSJ serta jajaran Perwira staf Korem 081/DSJ, para Dandim Jajaran Rem 081/DSJ dan juga dihadiri oleh  Polres Kota/Kab. Madiun, Dan/Ka Balak Rem 081/DSJ serta instansi yang terkait, Pelaksanaan Latihan Posko I di mulai tanggal 9 s.d 11September  2014 di Makodim 0803 Madiun. (9/9).

Dalam amanat Komandan Korem 081/DSJ yang dibacakan Kasrem, disampaikan bahwa Hubungan kerja antara aparat teritorial dan Instansi terkait serta masyarakat yang selama ini sudah berjalan dengan baik, perlu kita tingkatkan lagi, karena kemampuan  untuk menemukan dan mengatasi/menanggulangi kerawanan dibidang Geografi, Demografi dan Kondisi Sosial masyarakat saat ini, sangat dibutuhkan oleh aparat teritorial dalam menunjang keberhasilan pembinaan teritorial dan pada gilirannya upaya Komando untuk menciptakan stabilitas keamanan dan penanggulangan bencana alam yang mantap dan dinamis akan terwujud seperti yang kita harapkan bersama.

Mencermati penanganan krisis dan penanggulangan bencana alam di tingkat Nasional maupun Daerah saat ini, meskipun sudah berangsur baik, namun masih belum optimal dan terkesan instant tanpa perencanaan yang cermat hal ini pula yang terjadi diwilayah Korem 081/Dhirotsaha Jaya. Dari skenario Latihan Posko I kali ini di harapkan dapat menggambarkan situasi yang mendekati kondisi yang sebenarnya akan dihadapi, dengan tujuan disamping melatih prosedur mekanisme hubungan Komandan dan Staf, juga bermanfaat bagi kepentingan aparat terkait diwilayah Korem 081/Dhirotsaha Jaya khususnya Kodim 0803 Madiun, Guna melaksanakan operasi bantuan kepada Pemda dalam penanganan penanggulangan bencana alam, Oleh sebab itu saya mengajak untuk memanfaatkan momen latihan ini sebaik-baiknya, ikuti dengan cermat skenario latihan dan persoalan-persoalan yang diberikan oleh penyelenggara dan tanggapi dengan serius dalam bentuk yang aplikatif. Pinta Danrem.

Lebih lanjut Kepada penyelenggara Gladi, Danrem 081/DSJ minta agar sekenario latihan ini lebih diupayakan mendekati situasi dan kondisi sebenarnya yang mungkin terjadi di lapangan karena menurut Danrem hanya dengan cara itu kita dapat mengukur kemampuan staf dan satuan dalam menyelesaikan masalah yang timbul, sekaligus melakukan perbaikan, dan penyempurnaan prosedur maupun kodal yang lebih menggambarkan kesiapan satuan dalam menjalankan tugas pokoknya. Sedangkan Tujuan dan sasaran latihan posko I yaitu kemampuan melaksanakan kegiatan prosedur hubungan komandan dan staf sesuai mekanisme yang berlaku, mampu melaksanakan komando pengendalian satuan operasi bantuan kepada pemerintah daerah, mampu melaksanakan koordinasi dengan aparat terkait sesuai mekanisme dan prosedur yang sudah disepakati serta mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat meskipun dalam situasi yang serba dilematis.

Tema pelaksanaan Gladi Posko I adalah "  Kodim  Melaksanakan  Operasi Bantuan Kepada Pemda, Dalam Rangka Operasi Militer Selain Perang  "

Berorientasi pada tema tersebut bentuk operasi yang diberikan adalah operasi penanggulangan bencana, Selain meningkatkan profesionalitas juga terkandung maksud peduli aparat yag sewaktu-waktu memberikan kontribusi secara maksimal kepada masyarakat sekitarnya khususnya dalam rangka penanganan bencana alam. 

Diakhir sambutannya, Danrem menekankan hendaknya Jajaran TNI mampu berdampingan dengan instansi terkait apalagi dalam penanganan bencana. Meski di daerah sudah ada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), namun penanganan bencana juga merupakan salah satu tugas TNI sesuai Undang-Undang (UU) oleh karena itu kehadiran Satuan Komando Kewilyahan (Satkowil) baik diminta ataupun tidak, harus berperan didalamnya, tegasnya.

Upacara pembukaan Latihan Posko-I Kodim 0803 Madiun ditandai dengan penyematan pita dan pemasangan tanda penyelenggara dan pelaku oleh Kasrem 081/DSJ.  ( LS/arf ).

Sosialisasi KPR – Swakelola BP TWP untuk Prajurit dan PNS


KABARPROGRESIF.COM : Untuk meningkatkan kesejahteraan moril prajurit Korem 084/BJ, Pusat Koperasi Kartika Bhirawa Anoraga bekerjasama dengan Pengembang PT. Sukses Bersama Tiga Jaya menyelenggarakan sosialisasi Perumahan  KPR–Swakelola BP Tabungan Wajib Perumahan (TWP) di Aula Bhaskara Korem 084/Bhaskara Jaya.

Dari awal sosialisasi ini para peserta secara serius mendengarkan paparan oleh anggota Pusat Koperasi tentang seluk beluk indeks baru Tabungan Wajib Perumahan, fungsi dan kegunaannya bagi masa depan para prajurit dan PNS. Selanjutnya pihak Pusat Koperasi Kartika Bhirawa Anoraga dan Pengembang menjelaskan tentang persyaratan untuk mendapatkan KPR Swakelola BP TWP AD. Pihak pengembang juga mendiskripsikan konsep hunian “ Perumahan Lestari Indah” yang memiliki lokasi sangat strategis antara lain dekat dengan sarana pendidikan, kesehatan, pasar tradisional serta terletak di tepi jalan utama Propinsi yaitu  di jalan Raya Bonteng Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik.

Dalam paparannya pihak pengembang juga menyebutkan bahwa komplek Perumahan tersebut sudah memiliki berbagai fasilitas umum seperti jalan kembar masuk pintu utama yang lebar, taman, tempat ibadah serta sarana penunjang lainnya yang memadai.  Berbagai type rumah, luas tanah, desain, spesifikasi bangunan, harga jual, uang muka dan prakiraan angsuran sesuai type perumahan yang dipilih juga dijelaskan secara gamblang .

Ditengah-tengah polemik adanya rencana kenaikan harga BBM yang tentunya akan disusul dengan naiknya harga material/bahan baku perumahan, sudah pasti akan memicu naiknya harga perumahan ke depan. Walaupun suku bunga kredit perumahan (KPR) yang lain lebih tinggi rata-rata diatas 7%, namun KPR Swakelola BP TWP AD tetap menjanjikan suku bunga perbankan yang sudah ditunjuk lebih rendah yaitu 6% fixed (tidak berubah). Kondisi inilah yang membuat beberapa prajurit dan PNS tertarik untuk ikut mendaftarkan diri memesan rumah sebagai tempat hunian maupun investasi di masa depan.

Hadir dalam sosialisasi tersebut para Kasi dan Kabalakrem 084/BJ, para prajurit dan PNS Korem 084, perwakilan Kodim 0816/Sidoarjo. Kodim 0830/Surabaya Utara, Kodim 0831/ Surabaya Timur dan Kodim 0832/Surabaya Selatan. Acara sosialisasi dapat dilaksanakan dengan tertib, aman dan lancar. (Pen084/arf). 

PERERAT KERJASAMA, MARINIR INDONESIA – AMERIKA GELAR LATIHAN BERSAMA




KABARPROGRESIF.COM : Dalam rangka mempererat kerjasama, Korps Marinir TNI AL–Marinir Amerika Serikat menggelar latihan bersama di Bhumi Marinir Gedangan, Sidoarjo, Selasa (09/9/2014).

Latihan bersama bertajuk ‘Marines Tactical Warfare Simulation (MTWS)-14’ tersebut secara resmi dibuka oleh Asisten Operasi Kasal Laksda TNI Arief Rudianto, S.E.,M.M., yang diwakili oleh Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Kasirun Situmorang.

Kegiatan yang dihadiri Paban Lat III Sops Mabesal Kolonel Laut (P) M. Zaenal, Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Purwadi, Danbrigif-1 Mar Kolonel Marinir Y. Rudy Sulistyanto, Para Asisten dan Pejabat Teras Pasmar-1 itu juga dihadiri Atase Marinir Amerika untuk Indonesia Mayor USMC Koichi Takagi.

Dalam amanatnya yang dibacakan Komandan Pasmar-1, Asops Kasal mengatakan kegiatan latihan bersama antara Indonesia dengan Amerika Serikat tersebut dilaksanakan dalam rangka penanganan akibat bencana alam dalam bentuk gelada posko dengan harapan dapat meningkatkan kerja sama militer kedua Negara.

Lebih lanjut dikatakan bahwa wilayah Indonesia terletak diantara lempeng Asia dan Australia serta dilalui cincin api (ring of fire) sehingga rawan terkena bencana alam seperti gempa bumi, tsunami dan meletusnya gunung berapi serta banjir dan tanah longsor. Kondisi tersebut memerlukan manajemen dan koordinasi secara terintegrasi dalam pengerahan militer antar Negara yang tentunya berbeda dengan system dan metoda agar pemberian bantuan dapat dilaksanakan secara cepat, tepat guna dan tepat sasaran, maka perlu dilaksanakan latihan bersama untuk menyamakan persepsi dan pertukaran kemampuan, pengalaman dan pemikiran bagi kedua belah pihak dengan mempraktekkan prosedur komando dan staf dalam perencanaan penanggulangan bencana alam.

Dalam kesempatan tersebut, Asops Kasal berpesan kepada seluruh peserta latihan agar membangun rasa hormat antar sesama peserta latihan dan hubungan baik berdasarkan persaudaraan prajurit Marinir (marines brotherhood).

“Saya yakin dan percaya, sumbangsih dan kerja keras selama melaksanakan latihan ini akan meningkatkan hubungan baik kedua Negara khususnya Korps Marinir TNI AL dan USMC, dengan harapan semoga latihan ini dapat terlaksana secara berkesinambungan,” tegasnya.

Sementara itu, Letkol Marinir Agus Gunawan Wibisono selaku Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) mengatakan latihan bersama tersebut akan berlangsung hingga 18 September 2014 dengan peserta latihan sejumlah 78 orang, dengan rincian 45 prajurit Korps Marinir TNI AL dan 33 prajurit USMC.

Selasa, 09 September 2014

SKTS Mati, 71 Warga Musiman Rungkut Kidul Terjaring Yustisi




KABARPROGRESIF.COM : Kelurahan Rungkut Kidul menggelar operasi yustisi , razia operasi yang digelar di Jalan rungkut Lor II juga melibatkan satpol PP kecamatan Rungkut dan satpol PP pemerintah Kota Surabaya ini telah menjaring sekitar 71 penduduk tanpa memperpanjang SKTS.

Menurut Dra.Diah Ernawati Handayani,MM Lurah Rungkut Kidul,untuk SKTS nya sudah tidak berlaku atau tidak diperpanpanjang akan dikenai surat tilang,yang kemudian surat tilang tersebut akan dibawa ke kantor kecamatan untuk membayar denda,” Di Kantor Kecamatan Tambaksari mereka yang SKTS nya tidak berlaku akan dikenai tindak pidana ringan berupa denda 51 ribu sebagai denda perkara.” Ujarnya pada Progresif

Erna menambahkan,sebelum operasi yustisi ini digelar,pihak Kecamatan sudah menggelar pendataan terhadap penduduk yang bertempat tinggal di kost-kostsan,” Bulan Agustus Satpol PP beserta Staf Kecamatan Rungkut mendatangi Rumah Kost-kostsan untuk melakukan pembinaan sosialisasi pada penduduk dari luar daerah.”terangnya

Erna berharap kedepan bagi penduduk yang berasal dari luar daerah segera mengurus SKTS yang berlaku,” Saya berharap penduduk yang menempati rumah Kost-kostsan segera mungkin untuk memiliki SKTS yang berlaku.”pintahnya ( Adji )

Yustisi SKTS, Gubeng Jaring 30 Penduduk Liar




KABARPROGRESIF.COM : Kelurahan Gubeng pekan lalu menggelar Operasi Yustisi SKTS ( Surat Keterangan Tempat Tinggal Sementara )yang dilakukan di Jalan Gubeng Klingsingan.

Gelar Operasi Yustisi yang sasarannya bertempat tinggal di Rumah Kost tersebut telah terjaring sekitar puluhan yang kedapatan SKTS sudah tidak berlaku,” Sebanyak 30 Penduduk dari Luar daerah tidak memperpanjang SKTS.” Ujar Heri Suswati Mega Rahayu,S.Sos Lurah Gubeng.

Menurut Mega,bagi penduduk yang telah kedapatan tidak memperpanjang SKTS,saat terkena razia operasi akan mendapat sanksi adminitratif yang sudah diatur dalam Pemerintah,” Bagi Penduduk daerah yang SKTS nya tidak diperpanjang akan dikenai denda minimal 50 ribu rupiah.” Katanya pada Kabar Progresif.Com

Namun untuk pembayaran denda, masih kata Mega akan dilakukan di kantor Kecamatan, sehingga bagi penduduk yang terkena operasi tersebut akan diberikan surat tilangan,” Penduduk kost yang tidak mempanjang SKTS akan diberikan surat tilang,dan selanjutnya mereka akan membayar dendanya di Kantor Kecamatan Gubengi.”terangnya.

Dalam Operasi Yustisi yang melibatkan Satpol PP Kecamatan Gubeng dan Satpol PP Pemerintah Kota Surabaya,sebelumnya sudah memberikan pendekatan pada penduduk yang bertempat tinggal di Kost untuk segera memperpanjang SKTS nya,” kita sudah berupaya pada penduduk yang Kost agar segera memiliki SKTS yang berlaku.”jelasnya ( Adji )

GELAR LOMBA TUMPENG UNTUK PEREKAT SILAHTURAHMI




KABARPROGRESIF.COM : Dalam rangka memeriahkan Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 69, Kelurahan Bulak menggelar Lomba Tumpengan.

Acara yang dilaksanakan di Balai Pertemuan Kelurahan itu, disambut antusias oleh kalangan Ibu-ibu Penggerak PKK.

Sebanyak 70 peserta yang hadir dari perwakilan RW –RW yang ada diwilayah itu, berpartsipasi untuk mengikuti lomba yang digelar setiap tahunnya,” Kegiatan Lomba ini diikuti oleh 7 RW yang ada di kelurahan Bulak.” Ujar H.M.Chusnul Amin, S.IP. M.Si

Adapun lomba yang digelar, kata Amin sapaan akrabnya H. M. Chusnul Amin adalah bertujuan untuk menciptakan ajang untuk perekat tali persaudaraan antar kalangan Ibu-ibu,” Selain untuk memeriahkan hari Kemerdekaan, kegiatan ini juga menggalang Silahturahmi antar pengurus PKK, Kader Lingkungan beserta Paud.” katanya pada Kabar Progresif.

Amin menambahkan, kegiatan yang digelar ini merupahkan murni dari swadaya seluruh RW-RW yang ingin meramaikan suasana lomba tersebut, padahal dalam lomba ini semua peserta akan mendapatkan hadiah yang telah disediahkan oleh pihak panitya,” Untuk lomba tumpengan ini,semua peserta akan mendapatkan hadiah berupa peralatan dapur.”terang pria mantan sekretaris kelurahan Perak Timur.

Ditempat yang sama Sri Wahyuni,S.Sos Ketua tim Penggerak PKK kelurahan Bulak menambahkan,bagi peserta lomba tumpengan ini untuk kategori pemenang terbaik.penilaiannya terletak pada bentuk keindahan dari tumpeng tersebut,” Penilaian terbaik terletak pada kreatifitas , penataan dan rasa dari berbagai macam olahan makanan yang ada pada tumpeng.”ujarnya.

Dari peserta RW-RW yang ikut dalam Lomba ini,tim terbaik diraih oleh RW II sebagai juara I,juara II jatuh pada RW V dan Juara II diraih oleh RWVII. ( Adji )


Ancang-ancang Tambah 34 BLC Baru


KABARPROGRESIF.COM : Warga Surabaya akan menjadi warga yang paling siap untuk menyongsong era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 mendatang. Ketika MEA diberlakukan per 1 Januari 2015 yang berarti negara-negara se-ASEAN akan bisa bebas berinvestasi di Indonesia termasuk di Surabaya, warga Kota Pahlawan sudah punya bekal untuk bersaing. Ini berkat intervensi yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang membuat warganya siap jadi tuan di kota sendiri.

Salah satu bentuk intervensi Pemkot Surabaya adalah keberadaan Broadband Learning Center (BLC). BLC menjadi “rumah” bagi warga yang ingin melek internet. Di tiap BLC, Pemkot menyediakan tiga hingga lima komputer plus dua orang trainer (pemberi materi) dan asisten pemateri. Melalui BLC yang telah dibangun di sejumlah kawasan, warga Surabaya mulai dari ibu-ibu rumah tangga hingga anak-anak, bisa belajar tentang teknologi informasi secara gratis.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, BLC kini menjadi jujugan bagi warga Surabaya. Dari data yang ada, Antiek mengatakan, rata-rata kunjungan satu BLC per bulannya bisa mencapai 300-an warga. Artinya, dari 13 BLC yang ada, ada hampir 4000 warga yang dalam sebulan berkunjung ke 10 BLC.

“Respon warga memang luar biasa. Mereka bisa belajar tanpa ada pungutan. Kalau belajar di kursusan kan biayanya mahal. Lewat BLC, kita juga bisa sosialisasi kebijakan baru. Ini kita upayakan pengadaan 10 unit komputer seperti yang di Kelurahan Made. Karena menurut kami jumlah itu yang paling efektif untuk pembelajaran,” tegas Antiek ketika dikonfirmasi pada Selasa (9/9).

BLC bisa difungsikan oleh siapa saja. Anak-anak bisa mengoptimalkan BLC dengan melakukan try out online. Orang tua tidak perlu mengkhawatirkan anak-anaknya akan membuka situs-situs yang tidak benar. Pasalnya, di BLC ada jaminan keamanan bagi anak-anak yang mengakses internet, yakni dengan adanya internet sehat.

Sementara ibu-ibu rumah tangga dan pelaku UKM, telah mendapatkan pelatihan dari Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) KB Surabaya tentang cara melakukan pemasaran produk secara online melalui jejaring sosial maupun situs jual beli online. Bahkan, ibu-ibu itu kini telah terbiasa melakukan transaksi online.

“Ibu-ibu yang paling semangat. Meski sudah tidak muda lagi, mereka masih semangat belajar. Ketika dapat transaksi, respon mereka luar biasa. Kata mereka “kok bisa ya”. Sekarang, ibu-ibu di Surabaya lebih senang datang ke BLC daripada nonton sinetron di televisi,” sambung dia.

Di Surabaya, sekarang ini sudah ada 13 BLC yang tersebar di sejumlah kecamatan. Antiek mengatakan, secara bertahap, Diskominfo Surabaya akan membangun lebih banyak BLC agar makin banyak warga yang bisa belajar teknologi informasi. “Kita ada rencana penambahan 34 lokasi BLC secara bertahap. Saat ini segera realisasi lima dulu. Sampai akhir tahun, mudah-mudahan sudah bisa terpenuhi 10 BLC sementara sisa 24 dikerjakan sambil jalan,” imbuh mantan Kepala Bapemas KB ini.

Selain mengajarkan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi, Diskominfo juga mengajarkan “lampu kuning” bagi warga yang belajar teknologi informasi. Bahwa ada aturan yang tidak boleh dilanggar. Sebab, jika dilanggar, si pelanggar bisa berurusan dengan ranah hukum.  “Kita juga ajarkan aturan UU ITE. Kita tekankan agar jangan melanggar yang bisa berdampak pada proses hukum. Kita juga ajarkan internet sehat kepada anak-anak. Kita latih 6.000 anak SMP/SMK/SMA untuk jadi tenaga sukarela di mana setiap sekolah mengirim 10 siswa,” sambung Antiek.

Selain keberadaan BLC, Pemkot Surabaya juga telah membangun Rumah Bahasa di mana warga Surabaya bisa belajar bahasa asing secara gratis. Pemkot juga melakukan sertifikasi profesi. Semuanya itu demi menyiapkan warga Surabaya menghadapi MEA 2015.(*/arf)

Senin, 08 September 2014

Hakim Tolak Kuasa PT Baja Menara Inti



Hakim tolak kuasa PT BMI
KABARPROGRESIF.COM : Majelis hakim yang diketuai M Yapi menolak kuasa dari PT Baja Menara Inti (BMI) dalam kasus gugatan perdata No 612/Pdt.G/2014/PN Surabaya.

Dalam perkara perbuatan melawan hukum yang digugat oleh Yakobus I Nyoman Kinanta selaku mitra kerjanya, Perusahaan Jasa Angkutan ini diminta untuk menunjuk seorang pengacara. Pasalnya dalam persidangan perdana yang digelar di ruang garuda PN Surabaya, senin (8/9), perusahaan bermodal dari dari WNA asal korea ini  telah menunjuk Dodik Hermansyah selaku personalia dari PT BMI yang tidak memiliki baygroun pendidikan sarjana hukum.

"Bagaimana anda akan menghadapi gugatan ini kalau tidak memiliki latar belakang pendidikan hukum, perlu anda ketahui, yang berhak untuk sidang disini adalah seseorang yang memiliki sumpah beracara persidangan,"kata hakim Yapi.

Untuk itu, hakim Yapi meminta agar Dodik menyampaikan perusahaan untuk menunjuk seorang pengacara."Sampaikan ke perusahaan anda untuk menunjuk seorang pengacara,"ujar hakim Yapi.

Sementara usai persidangan, Sugeng Hary Kartono selaku kuasa hukum dari Yakobus I Nyoman Kinanta menyatakan, legalitas PT BMI patut dipertanyakan. Pasalnya,  sangat  ironis, sebuah badan usaha berbentuk perseroan terbatas  (PT) dan memiliki ratusan trailer ini , tidak memiliki legal hukum didalam tubuh perusahaannya.

"Ini cukup ironis, kok sebuah badan usaha perseroan tidak memiliki legal hukum,"ujar Sugeng usai persidangan.

Sementara didalam gugatannya, Sugeng menjelaskan, bila PT BMI melakukan perbuatan melawan hukum akibat pemutusan sepihak kontrak kerja dengan dasar tanpa alasan yang jelas, yang mana seharusnya pemutusan kontrak kerja Ï七凹 sendiri ada pihak yang dirugikan. 
"Dan selama ini klien kami dalam melaksanakan kewajibannya tidak pernah ada komplain maupun keberatan keberatan dari pihak PT BMI mengenai pekerjaannya, dan Semestinya pemutusan kontrak kerja ini  harus melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan para pihak dipanggil dan dari hasil RUPS itulah dibuatkan akte notaris, "jelas Sugeng

Sementara, Yakobus I Nyoman Kinanta selaku penggugat mengungkapkan, pemutusan sepihak itu dilakukan PT BMI pada 1 Mei 2014 lalu. Selain melakukan pemutusan kerja, tergugat PT BMI malah merekrut karyawannya untuk dipekerjakan di PT BMI.

"Sehari setelah diputus hubungan, semua karyawan saya diambil dipekerjakan di PT BMI,"ungkapnya.

Diungkapkan Nyoman, PT BMI ini merupakan milik WNA asal korea, yakni MR Deni. Namun dalam menjalankan roda perusahaannya, Pengusaha asal Korea ini tidak pernah tampil. "Yang menjalankan bukan dia, tapi orang lain,"jelasnya. (Komang)

Penyidik MERR II C ‘Puas’ di Tiga Tersangka Saja




KABARPROGRESIF.COM : Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya kiranya mencukupkan penyidikan kasus dugaan korupsi pelepasan lahan untuk proyek jalan MERR II-C Gununganyar, Surabaya, untuk tiga tersangka. Kejaksaan beralasan kasus ini akan dikembangkan pada keterlibatan pihak lain setelah melihat fakta-fakta persidangan.

Plh Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejari Surabaya Agus Chandra mengatakan, memang pihaknya kini fokus pada pada penyempurnaan berkas untuk tiga tersangka kasus MERR. Para tersangka tersebut adalah Djoko Walujo (staf Dinas PU Bina Marga dan Pematusan), Euis Darliana (sekretaris Dinas PU Bina Marga dan Pematusan), dan Olli Faizol (staf Dinas PU Bina Marga dan Pematusan).

Agus menerangkan, saat ini sejumlah saksi dan pengumpulan alat bukti masih terus dilakukan. Itu diperlukan untuk menguatkan keterangan dan data yang sudah dikantongi penyidik sebelumnya. Keterangan tambahan itu akan digunakan untuk menyempurnakan pemberkasan tiga tersangka kasus ini. “Kita memang fokus hanya untuk tiga tersangka yang sudah ada,” katanya, Senin (8/9).

Keterangan dan data tambahan dikorek agar jaksa tidak kelabakan saat kasus MERR dibawa ke persidangan. Dengan demikian, kecil kemungkinan para tersangka mendapatkan celah kelemahan surat dakwaan agar bisa bebas dari jeratan hukum. “Tentu kita masih akan korek keterlibatan pihak lain. Nanti lihat dari fakta persidangan,” tandas Agus.

Kasus dugaan penyimpangan pelepasan lahan proyek jalan MERR II-C Gununganyar diusut Kejaksaan sejak tahun lalu. Penyidik menemukan dugaan mark up data luas lahan pada realisasi pelepasan lahan tersebut. Akibatnya, anggaran pelepasan lahan dari uang negara melebihi anggaran semestinya. Kejaksaan telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini. Ketiganya kini meringkuk di Rutan Medang dan Lapas Sidoarjo.(Komang)

Pemkot Surabaya – Kemenkeu Teken Kerjasama Optimalisasi Penerimaan Pajak dan Retribusi


KABARPROGRESIF.COM : Banyaknya wajib pajak yang tidak atau belum melaksanakan kewajiban sebagaimana mestinya mendapat perhatian dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI dan Pemkot Surabaya. Hal itulah yang juga mendasari kedua lembaga pemerintah tersebut melakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama dalam upaya optimalisasi penerimaan pajak dan retribusi.

Ada dua naskah perjanjian yang ditandatangani. Pertama, naskah bernomor KEP-199/PJ/2014 dan 415.4/4727/436.2.3/2014 yang ditandatangani oleh Dirjen Pajak Kemenkeu A. Fuad Rahmany dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Sedangkan naskah kedua yang lebih banyak memuat pelaksanaan upaya optimalisasi penerimaan pajak/retribusi bernomor KEP-2111/WPJ.11/2014 dan 415.4/4728/436.2.3/2014. Nota tersebut diteken Kakanwil Dirjen Pajak Jawa Timur I Ken Dwijugiasteadi serta Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan.

Fuad Rahmany tidak memungkiri bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak di Tanah Air masih sangat minim. Berdasar data Kemenkeu, dari total 12 juta wajib pajak badan (non-perorangan) hanya 5 juta yang sudah menghasilkan laba usaha. Dari jumlah tersebut, hanya 550 ribu atau 11 persen yang rutin melaporkan surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak penghasilan. Sedangkan wajib pajak pribadi ditengarai sebanyak 30 juta orang tidak membayar pajak. “Kebanyakan wajib pajak yang termonitor berdalih usahanya merugi. Itu alasan klasik,” ujarnya di sela-sela prosesi penandatanganan di Balai Kota Surabaya, Senin (8/9).

Sejauh ini, mekanisme perhitungan pajak didasarkan pada self-assessment. Artinya, wajib pajak menghitung sendiri serta membayar sendiri pajaknya. Dengan kata lain, semua bergantung pada tingkat kepercayaan terhadap wajib pajak. Masalahnya, dengan sistem seperti ini, Fuad mengatakan sudah terbukti hanya 10 sampai 20 persen yang benar-benar membayar pajak sesuai ketentuan. Oleh karenanya, data yang disampaikan perlu diuji dan diperiksa ulang.

Nah, untuk melakukan pemeriksaan tersebut bagi Kemenkeu bukan perkara gampang. Pasalnya, Kemenkeu harus memonitor sekian banyak potensi pajak di seluruh Indonesia ditengah keterbatasan tenaga. “Makanya, kami berinisiatif bekerja sama dengan pemerintah daerah karena pemerintah daerah memiliki informasi tentang transaksi hotel, properti, restoran, dan sebagainya sehingga dengan itu bisa diuji kebenarannya. Harapannya, tingkat kepatuhan pembayaran pajak bisa naik,” terang Fuad.

Pada kesempatan itu, Walikota Tri Rismaharini menyatakan esensi dari kerja sama ini adalah sharing data antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Dengan sinergitas data yang terkoneksi, harapannya penerimaan pajak dan retribusi bisa lebih maksimal karena pengawasan terhadap wajib pajak lebih komprehensif.

Risma -sapaan Tri Rismaharini- juga memanfaatkan momen ini untuk mengklaim kembali pajak-pajak dari sejumlah perusahaan besar. Pasalnya, beberapa perusahaan terkemuka yang berbasis di Kota Pahlawan justru menyetor pajaknya ke Jakarta. “Ini kan kurang adil, kita yang terkena dampak perusahaannya namun pajaknya ‘lari’ ke pusat. Makanya, mulai Agustus ini perusahaan-perusahaan tersebut sudah bayar pajak di Surabaya,” katanya.

Dia melanjutkan, pemkot dalam hal ini berupaya membantu pemerintah pusat dalam hal optimalisasi penerimaan pajak. Menurut Risma, kerjasama ini dipandang sama-sama menguntungkan. Setoran pajak ke pemerintah pusat bisa lebih tinggi karena proses indentifikasi wajib pajaknya terbantu dengan data yang dimiliki pemkot. Sedangkan, bagi pemkot, dengan meningkatnya setoran pajak ke pusat, harapannya juga berdampak pada bertambahnya dana perimbangan dari pemerintah pusat yang diberikan kepada Pemkot Surabaya. “Itu semua ada rumusnya. Semakin besar pajak yang disetorkan, maka dana perimbangan kepada pemerintah daerah juga bertambah,” tutur mantan kepala Bappeko Surabaya ini.

Sementara, Menkeu M. Chatib Basri mengapresiasi positif terjalinnya kerjasama ini. Menurut dia, sharing data online sangat membantu kinerja Kemenkeu yang saat ini memang tengah menarget wajib pajak pribadi/perorangan. Chatib mengatakan, selama 40 tahun terakhir, sumber pajak terkonsentrasi pada perusahaan, utamanya yang bergerak di bidang pertambangan, energi dan perkebunan. Sehubungan dengan turunnya harga komoditas energi dan pertambangan di pasaran, maka hal itu berdampak pada tingkat penerimaan sektor pajak. Menyadari hal tersebut, Kemenkeu mulai menggeser fokus sumber pajaknya pada wajib pajak perorangan yang selama ini sering luput dari pantauan.

“Area potensial wajib pajak pribadi paling banyak difokuskan pada daerah-daerah yang pertumbuhan ekonominya tinggi. Pertumbuhan ekonomi di Surabaya yang mencapai 7,56 persen memang sangat menjanjikan dan potensial,” kata pria yang resmi menjabat Menkeu pada 21 Mei 2013.

Chatib menilai Surabaya sangat siap berpartner dengan Kemenkeu karena sistem yang diterapkan sudah layak dan memadai. Bahkan, Surabaya merupakan satu-satunya pemerintah kota di Indonesia yang menjalin kerjasama dengan Kemenkeu. Sedangkan skala pemerintah provinsi yang sudah bekerja sama dengan Kemenkeu yakni Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Bali. “Sebenarnya sistem di Surabaya sudah siap sejak dua tahun lalu. Untuk itu, kami perlu segera merespon tawaran kerjasama ini. Selanjutnya, Surabaya akan kami jadikan percontohan bagi daerah-daerah lain,” terang dia.

Alumnus Australian National University ini menjelaskan bahwa sebenarnya perihal pembayaran pajak bukanlah hal yang rumit. Yang perlu dilakukan hanyalah kroscek data. Dia mencontohkan, ada seorang yang mengaku pendapatannya tidak besar, namun ternyata dia punya lima apartemen dan tujuh mobil. “Kalau dibandingkan dengan pembelian lima apartemen dan tujuh mobil itu tentu income-nya harus cukup dong. Nah, kalau income cukup berarti pajak harus bayar kan. Dengan begitu, kita akan bisa kejar penerimaan dari sektor pajak,” pungkas Chatib.(*/arf)

Bos SPBU Kalianak Dijerat Pasal Berlapis




KABARPROGRESIF.COM : Setelah sempat akan dipanggil paksa oleh majelis hakim yang diketuai M Yapi pada persidangan sebelumnya, Senin (1/9) lalu, akhirnya  Soetijono (62), terdakwa kasus penyerobotan tanah dan memasuki pekarangan orang tanpa ijin ini  menghadiri persidangan perdananya yang digelar diruang disidang garuda PN Surabaya, Senin (8/9).

Dalam persidangan perdananya,  Pemilik Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) Kalianak ini terlihat tegang saat mendengarkan surat dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Djamin dari Kejaksaan Tinggi Jatim.

Dalam surat dakwaannya, terdakwa paruh bayah ini didakwa dengan pasal berlapis,  dijerat melanggar pasal 167 ayat 1 KUHP dengan ancaman 9 bulan penjara dan melanggar pasal 385 ayat 1 KUHP dengan ancaman 4 tahun penjara.

Dijelaskan dalam surat dakwaan, peristiwa ini terjadi lantaran terdakwa memasang pagar blok melebihi dari tanah yang disewa dari PT Senopati 
Samudra Perkasa.

"Sudah ditegur dan kesepakatan pembongkaran setelah  dilakukan pengukuran ulang, namun terdakwa Setiyono malah  mengindahkannya,"jelas Jaksa Djamin dalam surat dakwaannya. 

Akibat mengindahkan teguran pembongkaran pagar blok itu, Kurniawan Sadewo selaku pemilik PT Senopati Samudera Perkasa melaporkan peristiwa ini ke Polda Jatim.

Diakhir persidangan, dihadapan majelis hakim yang diketuai M Yapi ,  terdakwa Setiyono mengaku tidak mengerti akan jeratan hukum yang didakwakan jaksa padanya. Melalui kuasa hukumnya, terdakwa Setiyono akan mengajukan eksekpsi yang sedianya akan dibacakan pada persidangan mendatang, senin (15/9). "Saya tidak mengerti maksud Jaksa,"ujar terdakwa Setiyono.

Seperti diketahui, Kasus ini berawal dari ulah arogan Soetijono membangun pagar dilahan milik korban Kurniawan, yang kebetulan berada disisi SPBU nya. Tanah seluas 50 cm x 200 meter milik korban, 'dimakan' oleh pagar terdakwa. Lima kali upaya korban untuk mensomasi, tidak direspon oleh terdakwa. Malah dengan sengaja ia melanjutkan pembangunan pagar tanpa sedikitpun mengindahkan peringatan korban.

Perkara ini sempat menarik perhatian pihak Puskopal dan Pemkot Surabaya. Puskopal sebagai pihak yang menyewakan tanah, mengakui bahwa pagar yang dibangun terdakwa memang memasuki lahan milik korban.

Atas perbuatan  terdakwa, korban mengaku dirugikan sebesar Rp 15 miliar. Korban mengaku sejak pagar milikterdakwa dibangun diatas lahanya, ia tidak bisa membangun tempat usahanya. Sehingga perjanjian bisnis yang ia lakukan bersama salah satu pengusaha Gresik jadi gagal berantakan. Perjanjian sewa-menyewa antar keduanya akhirnya dibatalkan sepihak oleh rekan bisnisnya.(Komang)

Songsong MEA Koperasi Surabaya Harus Kreatif




KABARPROGRESIF.COM : Keberadaan koperasi jelas membawa manfaat bersama bagi aggotanya, tahun demi tahun harus terus didorong dan dikembangkan. Itu mutlak agar sekali lagi kesenjangan tidak terus melebar dan kemudian kesejahteraan secara adil dapat dinikmati oleh seluruh rakyat.

Koperasi harus bisa menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia terutama di Surabaya. Di Hari Koperasi ke-67, Pemerintah Kota Surabaya dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), menggelar dialog interaktif Walikota Surabaya Tri Rismaharini dengan gerakan koperasi kota Surabaya menyongsong MEA, Minggu (7/9), di Sentra Ikan Bulak (SIB), Kenjeran.

Dialog ini dilakasanakan untuk mengetahui persiapan koperasi yang ada di Surabaya. Bersamaan itupula dilakukan penandatangan prasasti peresmian sentra wisata kuliner Dukuh Menanggal, Jambangan, dan RMI.

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (MUKM) Surabaya, Hadi Mulyono semenjak diresmikannya SIB telah terbentuk koperasi 14 April 2014. Anggota yang tergabung 38 pedagang. Sampai sekarang koperasi SIB sudah memiliki omset Rp.3,3 juta dari modal awal sebesarf Rp.2,1 juta. Hal ini menandakan kalau kehidupan di SIB berjalan dengan baik. “Jika dilihat pertumbuhan omset koperasi SIB sangat relevan jika keberadaan SIB sangat bermanfaat bagi pedagang,” tukasnya.

Sementara itu, Hadi menjelaskan pertumbuhan koperasi di Surabaya cukup menggembirakan. Jika dihitung rata pertumbuhan koperasi dari tahun 2011-2014 kenaikannya sebesar 2,3 persen per tahunnya. Tahun 2013, jumlah koperasi sekitar 1516, sedangkan tahun 2014 sampai bulan Juli 2016 koperasi.

“Jika dilihat dari jumlah peningkatan koperasi di Surabaya menandakan koperasi dibentuk bukanm atas keinginan masyarakat. Melainkan koperasi sekarang sudah menjadi kebutuhan dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di Surabaya. Pengurus dan penggerak koperasi di Surabaya harus bangga,” tuturnya.

Hadi menambahkan sudah koperasi di Surabaya sudah dibimbing dengan baik oleh Dinas Koperasi dan UMKM. Mulai dari memperkuat pengelolaan simpan pinjam sampai dengan sertifikasi kompetensi nasional pengurus koperasi. “Jadi, nantinya pengurus koperasi yang memiliki sertifikasi ini bisa bekerja di koperasi yang berada di Malaysia, Singapura, dan lainnya. Sekitar kurang lebih 1200 pengurus koperasi di Surabaya yang memiliki sertifikasi tersebut,” tambahnya.

Menyongsong MEA, Wali Kota mengajak seluruh pengurus koperasi di Surabaya untuk mempersiapkan diri menyambut MEA. Per 1 Januari 2015, menurut Risma masyarakat Surabaya akan berhadapan langsung secara ekonomi dengan warga Negara ASEAN. “Kita tidak hanya sekedar melakukan kerjasama dengan mereka. Melainkan mereka bisa saja menguasai mata pencaharian kita. Makanya, kita perlu menyiapkan diri kita secara personal maupun organisasi (koperasi,red),” ucapnya.

Menurut Risma, koperasi di Surabaya harus tumbuh besar. Karena, kunci perekonomian di Indonesia terutama di Surabaya adalah koperasi. Maka kemudian masyarakat maupun perusahaan besar di ASEAN tidak akan mudah menyerang perekonomian di Surabaya. Asalkan, pengurus koperasi harus bisa mengelola secara professional.

“Untuk menuju kesana kita harus belajar pembukuan yang baik dan pengelolaan keuangan secara profesional dan se efisien mungkin supaya kita bisa menjadi besar. Itu yang saya lakukan memimpin Surabaya, saya kontrol sendiri anggran untuk dinas. Kenapa? supaya operaisonal kedinasan kecil sedangkan anggaran untuk pembangunan masyarakat bisa besar,” akunya.

Namun, lanjut Risma, koperasi tidak hanya fokus pada simpan pinjam saja. Melainkan harus ada inovasi dari pegurus untuk memajukan koperasi. Seperti harus bisa membuat produk sendiri untuk dijual. Dengan begitu perputaran uang di koperasi akan semakin besar. Minimal menjual bahan kebutuhan sehari-hari.

Dalam teleconference antara pengurus koperasi sentra PKL Taman Prestasi dan RMI. Salah satu pengurus koperasi Taman Prestasi melaporkan koperasi sentra PKL Taman Prestasi dibentuk pada Mei 2013. Modal awal 15 juta, jumlah anggota 30 orang fokus usaha masih simpan pinjam dengan bung 2 persen. Selama setahun omset koperasi sentra PKL Taman Prestasi sebesar Rp.30.375.000,-.

Wali Kota Surabaya perempuan pertama ini memberikan apresiasi kepada pengurus koperasi sentra PKL Taman Prestasi. “Bagus itu pak, hanya butuh waktu setahun omsetnya sudah mencapai angka tersebut,” kagumnya.

Bangun Infrastruktur Guna Ramaikan SIB
Wali Kota juga menyinggung mengenai pembangunan infrastuktur pengembangan SIB. Selama ini perekembangan SIB dibilang sedikit lamban, perlu adanya infrastuktur penunjan untuk bisa meramaikan SIB. Salah satu yang akan dilakukan Pemkot Surabaya adalah dengan membangun akses jalan tembus dari Suramadu ke Juanda.



Tidak hanya akses jalan yang akan dibangun disana, Pemkot juga akan membangun plaza di sekitar SIB. Tujuannya adalah agar pengunjung plaza bisa berbelanja ikan panggang di SIB. Risma yakin apabila akses jalan tersebut sudah dibangun SIB orang-orang yang akan juanda pasti akan mampir ke SIB.

“Saya yakin bisa promosikan SIB. Nantinya, SIB pasti akan ramai apabila infstuktur di sekitar SIB dibangun secara serius saya jamin SIB akan  seramai sentra ikan hias gunung sari sekarang ini. Dulu, pembangunan sentra ikan hias gunung sari mendapatkan perlawanan dari pedagang ikan hias. Sekarang, omset mereka sudah

Menurut rencana pemkot juga akan membangun jembatan yang dibangun diatas laut. Dalam kesempatan tersebut, Risma memberikan sedikit bocoran terkait pembangunan jembatan itu. Risma menjelaskan, jika melintas jembatan kenjeran pada sore hari akan disuguhi pemandangan air mancur yang bisa menari. “Konsep jembatan ini saya adopsi dari Busan. Jadi, kalau mau lihat air mancur menari-nari tidak perlu jauh-jauh ke busan cukup ke kenjeran,” pungkasnya. (*/arf)