Senin, 15 September 2014




KABARPROGRESIF.COM : Senin 15 September 2014 Bertempat di lapangan Tembak Kodim 0803/Madiun Desa Pilangrejo Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun, anggota Korem 081/DSJ melaksanakan latihan menembak senjata ringan (senapan laras panjang dan pistol) pada Triwulan III TA. 2014 yang dilaksanakan tanggal 15 S/D 16 September 2014. Sesuai dengan direktif latihan yang diturunkan dari Komando Atas, Korem 081/DSJ melaksanakan materi menembak dengan jarak 100 Meter untuk senjata laras panjang dengan posisi tiga sikap masing-masing sikap menggunakan munisi sebanyak 10 butir, sedangkan untuk menembak Pistol jarak 25 Meter dengan posisi berdiri dua tangan sebanyak 16 butir.

Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama menegaskan, kemampuan menembak merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang prajurit. Sehingga prajurit selalu siap dalam menghadapi tugas baik operasional maupun pada event uji terampil menembak, dalam melaksanakan latihan menembak agar diperhatikan faktor keamanan dengan berpedoman pada Protap Latihan yang telah diaplikasikan di lapangan dan saat melaksanakan latihan jangan melakukan tindakan yang dapat merugikan masyarakat di daerah latihan. Tegas Danrem.

Komandan Kompi Markas  Kapten Inf Sumiran sebagai Koordinator Latihan menyampaikan, pada tahun ini kita melaksanakan latihan menembak tiap Triwulan, untuk itu laksanakan latihan ini sesuai dengan rencana dan jadwal yang telah ditentukan secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut. Hal ini untuk meningkatkan keterampilan menembak baik senapan maupun pistol bagi para prajurit,

Lebih lanjut Komandan Kompi Markas Kapten Inf Sumiran yang memimpin langsung kegiatan ini mengatakan, latihan menembak merupakan bagian dari program kerja bidang latihan dan pembinaan satuan prajurit TNI AD. Latihan ini juga dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kemampuan serta kecakapan menembak, sebagai bentuk jati diri TNI yang professional. tegasnya.

Latihan menembak ini diikuti prajurit dari tingkat Tamtama, Bintara dan Perwira. Untuk laras panjang senjata FNC sebanyak 110 orang personil, pistol P1 sebanyak 30 orang personil. Sedangkan pistol TT sebanyak 32 orang personil, Untuk Para prajurit yang melaksanakan menembak senjata laras panjang wajib melakukan tembakan dengan tiga sikap yakni tiarap, duduk dan berdiri. (Ls/arf).





KABARPROGRESIF.COM : Meski berlabel kota besar dengan segmentasi jasa dan perdagangan, ternyata Surabaya masih tetap memberi perhatian lebih pada sektor pertanian. Hal ini seperti terlihat dalam panen raya padi di wilayah Kecamatan Sukolilo, tepatnya di Semolowaru Bahari.

Saat ini terdapat 77,5 hektare lahan pertanian yang tersebar di lima kelurahan se-Kecamatan Sukolilo. 10 hektare di antaranya dinyatakan siap panen. Menurut Ketua Kelompok Tani (poktan) Bahari Karya, Suhartoyo, komoditi utama saat musim kemarau adalah padi dan blewah. Sedangkan saat musim penghujan, petani beralih menanam sayur-sayuran serta mengubah sebagian lahan menjadi tambak bandeng dan udang. “Dengan begitu, petani mendapat penghasilan yang berkesinambungan,” katanya.

Berdasarkan perhitungan Suhartoyo, satu hektare sawah mampu menghasilkan 10 ton padi. Padi tersebut lantas dijual kepada pengepul. Sayangnya, Poktan Bahari Karya belum memiliki mesin pengolah padi menjadi gabah. “Sejauh ini kami masih menyewa. Harapannya, kami bisa punya mesin sendiri,” tutur pria yang menjabat Ketua Poktan sejak 1996 ini.

Sementara, Walikota Tri Rismaharini, masalah ketahanan pangan memang tengah menjadi perhatian Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan dunia seiring dampak global warming. Untuk itu, dia menghimbau tiap daerah mampu memaksimalkan potensi yang ada agar bisa memenuhi kebutuhan sendiri.

Risma -sapaan Tri Rismaharini- mendorong para petani Surabaya lebih mengutamakan kualitas produk, sebab dia menyadari lahan pertanian di Kota Pahlawan tidak terlalu luas. “Meski lahannya kecil, kita harus punya kualitas. Yang terpenting para petani tidak hanya sekadar menghasilkan saja, tapi juga harus bisa survive dengan pendapatannya,” paparnya saat menghadiri panen raya.

Untuk meningkatkan income, Risma mengajak petani menggunakan pupuk organik. Pasalnya, pupuk organik dapat memberikan nilai tambah pada suatu produk. Hasil pertanian memiliki harga jual yang lebih mahal. “Harga beras biasa dari petani ke pengepul umumnya Rp 4.100/kg. Tapi, kalau beras organik bisa sampai Rp 8.000/kg. Ini kan bagus bagi kesejahteraan petani. Nanti, urusan pupuknya kita bantu dari dinas pertanian,” ujar walikota.

Kepala Dinas Pertanian (distan) Surabaya, Joestamadji tak memungkiri bahwa sektor pertanian Surabaya skalanya tidak sebesar daerah-daerah lain di Jatim. Kontribusinya hanya 0,07 persen terhadap produk domestik regional bruto (PDRB). Namun demikian, bukan berarti pertanian di Surabaya tidak berkualitas. “Justru di tengah minimnya lahan ini, kami berupaya fokus pada kualitas produk,” tuturnya.

Dijelaskan Joestamadji, kualitas produk pertanian yang bagus hanya bisa tercapai jika sumber daya manusianya baik. Untuk itu, distan secara rutin memberikan pelatihan kepada poktan-poktan se-Surabaya. Materi pelatihan disesuaikan dengan permasalahan dan bidang di tiap-tiap wilayah. Pada umumnya, para petani diberikan ilmu mengenai budidaya dan pengolahan produk pertanian. Tak ketinggalan pemahaman tentang manajemen pertanian agar kelompok tani bisa mengelola jika ada kelebihan atau kekurangan komoditas yang dihasilkan.(*/arf)

Minggu, 14 September 2014




KABARPROGRESIF.COM : Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Eko Wiratmoko, pada Hari Sabtu 13 September 2014 pukul 08.00 WIB, menutup pendidikan Sekolah Calon Tamtama TNI AD gelombang I Tahap I Program TA. 2014, di Depo pendidikan Secata A Rindam V/Brawijaya Magetan, bertindak selaku Komandan Upacara Letkol Inf I. Nyoman Sukasana, S.E. Jabatan sehari-hari Kabag Dik Rindam V/Brw. Pendidikan yang diikuti oleh 205 orang calon Tamtama TNI AD, dinyatakan lulus 100%, dan dilantik menjadi prajurit Tamtama TNI AD dengan pangkat pertama Prajurit Dua. Selanjutnya para prajurit baru ini akan mengikuti pendidikan kejuruan, sesuai kesenjataan masing-masing, Menurut rencana, setelah mendapatkan kualifikasi kecabangan, masing-masing prajurit yang sudah menyandang pangkat Prada tersebut, akan ditempatkan di Kesatuan-kesatuan jajaran TNI AD seluruh wilayah Indonesia. (13/9)

Pangdam V/Brawijaya dalam amanatnya mengharapkan, kehadiran para Tamtama baru, di satuan jajaran TNI AD nanti, dapat membawa peningkatan kinerja bagi kehidupan organisasi, sehingga pembinaan satuan dapat lebih dinamis dan berkualitas, dalam membangun profesionalisme dan disiplin prajurit. Semua ilmu kemiliteran yang telah didapat, hendaknya dapat dipelihara dan dijadikan sebagai modal dasar dalam mengabdi kepada bangsa dan negara Indonesia. Sebagai unsur pelaksana pemula, prajurit Tamtama dituntut untuk memiliki kemampuan tehnis dan taktis militer. Sebagai unsur terdepan diharapkan dapat menjadi tenaga penggerak satuan dan dapat meningkatkan kualitas tempur satuan jajaran TNI AD.

Menurut Jenderal tegas dan lugas ini, TNI AD dalam menghadapi segala tantangan tugas saat ini, penuh dengan tantangan dan resiko yang sangat tinggi. Terutama dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dinilainya begitu pesat. Khususnya dibidang komunikasi dan informasi, sehingga prajurit TNI dituntut untuk memiliki keunggulan komparatif, dituntut memiliki keunggulan dibidang profesionalisme keprajuritan, agar selalu dapat menjawab tuntutan tugas dengan penuh keyakinan dan keikhlasan.

Orang nomor satu ditubuh Kodam V/Brawijaya ini selanjutnya menjelaskan bahwa, setiap prajurit TNI AD senantiasa dituntut untuk memiliki keunggulan di bidang profesionalisme keprajuritan agar selalu dapat menjawab tuntutan tugas yang penuh dengan tantangan yang tidak ringan. Salah satu upaya dalam membangun profesionalisme tersebut, dilakukan melalui pendidikan. Sehingga setiap prajurit yang berkesempatan mengikuti pendidikan harus sungguh-sungguh disertai satu tekad ingin memperoleh prestasi yang terbaik.

Selanjutnya Pangdam menambahkan bahwa merubah mental dalam pendidikan yang singkat ini tidak cukup bagi kalian untuk memiliki jiwa kejuangan sebagai prajurit sejati. Oleh karena itu kalian harus senantiasa mempedomani Sapta Marga Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI yang penjabarannya adalah senantiasa patuh dan taat kepada atasan, bersikap tegas, tabah dan berani untuk menghadapi tantangan dengan resiko apapun serta selalu berlaku baik dengan masyarakat, dalam kehidupan sehari-hari. Hindari pelanggaran dan tindakan indisipliner, karena akan bisa merusak citra dan nama baik diri sendiri dan TNI AD. Disela-sela kegiatan Upacara Pangdam V/Brw mengadakan peninjau kolam renang Manunggal di Secata Magetan yang merupakan aset latihan Prajurit/Dikma. (Ls/arf).




Sabtu, 13 September 2014




KABARPROGRESIF.COM : Sukamto Hadi, Mantan Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya menjalani pemeriksaan dalam dugaan korupsi proyek pembangunan MERR II C Gunung Anyar.

Sukamto diperiksa lantaran diduga turut andil akan hilangnya uang negara dalam kasus ini. Hal ini disampaikan sumber internal Kejari Surabaya, Jum'at (12/9)

"Yang jelas, Pak Kamto sudah diperiksa penyidik Pidsus , saya lupa harinya, tapi sudah diperiksa,"lanjut sumber yang tak mau namanya dipublikasikan.

Selain Sukamto Hadi, sumber juga menyebut Kepala Dinas Bina Marga Pemkot Surabaya , Ir Erna Purnamawati juga tak luput dari pemeriksaan penyidik Pidsus Kejari Surabaya."Erna Juga diperiksa dihari yang sama,"terang Sumber.

Pemeriksaan Sukamto dan Erna ini buntut dari 'nyanyian' Arifin Saibu selaku pengacara dari tersangka Djoko Waluyo.

Menurut Arifin, Sukamto dan Erna merupakan tim Panitia Pembebasan Tanah (P2T) proyek pembangunan Merr II C.

Selain dua orang ini, Ketua BPN Kota Surabaya dan Asisten Pemerintahan Pemkot Surabaya juga disebut Arifin layak untuk menjadi tersangka.

"P2T Layak Jadi tersangka, karena pintu masuk korupsi kasus ini berawal dari bobroknya kinerja P2T yang tidak turun langsung. Mereka hanya percaya dengan Mantan Camat Gunung Anyar, Kanti dan Mantan Lurah Gunung Anyar, Muhadi yang melakukan 'mark up' dalam penghitungan ganti rugi luas bangunan milik warga,"kata Arifin saat dikonfirmasi saat itu.

Sementara, keterlibatan Ir Erna Purnamawati dalam kasus ini, dikarenakan pihaknya telah menyalahgunakan kewenangan, dimana Bina Marga bukanlah lembaga yang melakukan pembebasan dan pembayaran ganti rugi lahan warga." Institusinya hanya memberiksan sosialisasi ke masyarakat yang terlokalisir proyek Merr II C, bukan melakukan pembebasan dan pembayaran ganti rugi,"jelas Arifin.

Sementara, saat dikonfirmasi terkait kebenaran pemeriksaan Sukamto Hadi dan Erna ke  Plh Kasipidsus Kejari Surabaya, Agus Candra tidak berada dalam ruang kerjanya di ruang Kasidatun yang terletak dilantai 3 gedung Kantor Kejari Surabaya. "Bapak ada gak ada, bapak lagi ke Jakarta,"kata staf bidang datun kepada wartawan, Jum'at (12/9). (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : Penangkapan Nuri Subagyo, Staf DPRD Kota Surabaya dalam perkara narkoba jenis sabu seberat 0,036 gram yang ditangkap oleh Polsek Genteng berbuntut Panjang.

Nuri Subagyo melalui kuasa hukumnya, Hans Edward Hehakaya melakukan perlawan atas penangkapan tersebut.

Jum'at (12/9), Hans mengajukan gugatan Pra Peradilan terhadap Polsek Genteng di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Persidangan tersebut di pimpin oleh hakim tunggal yakni Hariyanto. Menurut Hakim Hariyanto persidangan ini akan berjalan selama 7 hari jam kerja."Gugatannya kita anggap dibacakan ya,"kata hakim Hariyanto.

Sementara dalam gugatan pra peradilan ini, pengacara Hans Edward Hehakaya menyatakan, penangkapan yang dilakukan Polsek Genteng terhadap kliennya cacat hukum dan tidak sah, berdasarkan Pasal 18 ayat (1) KUHAP.

"Saat ditangkap, tidak ada sprint penangkapan, surat penangkapannya baru diberikan sehari setelah di tangkap, "ungkap Hans usai persidangan yang digelar diruang sidang garuda PN Surabaya, Jum'at (12/9).

Selain menyoal penangkapan, dalam gugatan pra peradilan tersebut juga masalahkan hak kliennya yang tidak didampingi penasehat hukum saat dilakukan pemeriksaan. Penyidik dianggap mengabaikan Pasal 56 KUHAP. "Sehingga pengabaian atas prosedur penahanan ini dapat berakibat tidak sahnya penahanan ini,"jelasnya.

Hans menduga, penangkapan kliennya ini bukan operasi ketangkap tangan, melainkan sebuah  Jebakan batman atau under cover yang dilakukan pihak kepolisian. Pasalnya sebelum penangkapan Nuri, keberadaan Kanit Reskrim Polsek Genteng, Iptu  Iwan Dwi Purwanto terlihat mondar madir di gedung DPRD Kota Surabaya.

"Keberadaannya Terekam dalam CCTV yang ada di gedung dewan," ungkap Hans.

Sementara, Kuasa hukum Polsek Genteng , AKP Karim dari Bidkum Polda Jatim mengajukan jawaban atas gugatan pra peradilan No 10/Pra.Per/2014/PN.Sby.

Dalam suratnya, AKP Karim menolak dalil dalil yang diajukan dalam gugatan pra peradilan tersebut." Penangkapan ini telah sesuai dengan prosedur. Penangkapan yang dilakukan termohon berdasarkan laporan Polisi model A, No K/LP-A/05/VIII/2014/Reskoba tertanggal 11 Agustus 2014,"jelas AKP Karim dalam surat jawabannya.

Sementara, Kanit Reskrim Polsek Genteng, Iptu Iwan Dwi Purwanto terlihat ikut memantau jalannya persidangan. Saat dikonfirmasi, Iwan membantah telah melakukan jebakan."Ini ketangkap tangan, dia di tangkap di depan taman prestasi, saat digeledah  ditemukan sabu seberat 0,036 gram  di helm yang di pakai tersangka. Tersangka tidak mengakui, tapi barang itu kan kedapatan pada badannya,"jelas Iwan di PN Surabaya, Jum'at (12/9).

Sementara, I Wayan Oja Miasta, Jaksa yang menangani perkara ini menyatakan kasus ini telah dinyatakan sempurna atau P21, Rabu (10/9). Namun Ia belum menerima tahap 2   (penyerahan BAP, barang bukti dan tersangka,red) dari penyidik Polsek Genteng.

"Tahap 2 nya kita tunggu setelah gugatan Pra Peradilannya selesai dulu,"ujar Jaksa yang bertugas di Kejari Surabaya saat dikonfirmasi melalui Ponsel selulernya, Jum'at (12/9).

Seperti diketahui, Nuri Subagyo ditangkap anggota Polsek Genteng di 11 Agustus 2014 lalu di Taman Prestasi Jalan Ketabang Kali Surabaya. Polisi berhasil menemukan sabu seberat 0,036 gram didalam helm milik tersangka. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama memberikan pengarahan kepada para Danramil dan Danposramil Jajaran Korem 081/DSJ, bertempat di Ruang Aula Makorem 081/DSJ Jl. Pahlawam Madiun, Kamis (11/9).

Pengarahan Danrem 081/DSJ kepada Danramil dan Danposramil Jajaran Korem 081/DSJ yang di laksanakan ini, bertujuan untuk meningkatkan wawasan serta penyamaan visi, persepsi, dan interpretasi dalam menyikapi permasalahan aktual yang terjadi di wilayah, sehingga diperoleh kesamaan sikap dan tindakan di lapangan dalam rangka mendukung tugas pokok Kodam V/Brw dan Angkatan Darat pada umumnya. Seperti di ketahui bersama, bahwa sampai dengan  saat  ini  di  beberapa  daerah  di  Tanah Air masih dilingkupi oleh berbagai permasalahan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dan pertahanan Negara, bahkan bisa menggoyahkan dan menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, bila permasalahan itu tidak ditangani secara serius dan sungguh-sungguh. Demikian Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama dalam pengarahannya kepada para Danramil dan Danposramil Jajaran Korem 081/DSJ.

Keberadaan Komando Kewilayahan, mulai dari  tingkat  Kodam sampai dengan Koramil pada hakikatnya merupakan bagian dari gelar kekuatan TNI Angkatan Darat yang bertugas pokok menyiapkan kekuatan untuk menjaga keutuhan wilayah dan menegakkan kedaulatan Negara serta melindungi segenap bangsa Indonesia. Perkembangan lingkungan strategis yang kita hadapi saat ini, menunjukkan adanya pengaruh  yang   kurang   kondusif,  terutama   yang   berkaitan dengan permasalahan sosial yang potensial menimbulkan adanya konflik antar warga. Menghadapi perkembangan tersebut, kita  selalu mengatakan bahwa membangun komunikasi dua arah dan membangun komunikasi sosial itu sangat penting, sehingga Aparat Teritorial menjadi responsif terhadap permasalahan yang muncul dan berkembang di wilayahnya.

 Lebih lanjut Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama meyakini bahwa 5 (lima) Kemampuan Teritorial tersebut merupakan kemampuan penangkal yang handal, apabila dilaksanakan dengan tehnik atau cara yang benar, maka Aparat Teritorial akan dapat mengantisipasi setiap permasalahan yang mungkin terjadi, sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan itu, juga diberikan sosialisasi ISIS oleh Komandan Kodim 0807/Tulungagung Letkol Inf Gunawan Permadi,SE, tentang bahaya ISIS yang merupakan bahaya laten bagi kita semua, karena ISIS adalah paham ideologi berbahaya yang tidak mengakui PANCASILA dan NKRI, untuk itu para Danramil agar memberikan apresiasi yang besar terhadap masyarakat khususnya tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang mengetahui dan melaporkan tentang keberadaan ISIS kepada pihak yang berwenang, dan instruksikan keseluruh jajarannya (Babinsa) untuk mewasdai keberadaan ISIS demi menjaga kedaulatan NKRI,

Pada acara itu, Komandan Korem 081/DSJ juga memberikan hadiah kepada Komandan Kodim 0808/Blitar Letkol Arm Tejo Widhuro, S.Sos, sebagai Kodim terbaik dalam pelaksanaan Latihan Posko I Tahun 2014, acara yang dihadiri oleh, Danrem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama, Kasrem 081/DSJ Letkol Czi Djoko Wibowo, Para Kasi Rem 081/DSJ, Para Dandim Jajaran Rem 081/DSJ terlihat meriah dan para peserta sangat antusias dikarenakan acara juga diisi dengan lomba menyayi dan joget antar Kodim yang dipimpin oleh masing-masing Komandan Kodim. Untuk penampilan terbaik dalam lomba menyayi dan joget adalah Kodim 0802/Ponorogo. (Ls/arf).

Jumat, 12 September 2014




KABARPROGRESIF.COM : Audiensi antara Danrem 084/Bhaskara Jaya yang diwakili Kasi-ter Korem 084/BJ Letnan Kolonel Inf S. Adi Birowo, para Kasi Korem 084/BJ dan 6 orang Pengurus Alumni Menwa di Ruang Merah Makorem 084/BJ, berlangsung sejuk, penuh keakraban dan keterbukaan. Audiensi ini bertujuan untuk lebih meningkatkan silaturahmi, kebersamaan, kerjasama dalam membantu tugas-tugas Korem 084/BJ dan jajarannya.

Danrem 084/BJ Kolonel Arh Nisan Setiadi, S.E, melalui Kasiter Korem 084/BJ Letkol Inf S. Adi Birowo menyampaikan bahwa tugas Korem 084/BJ diantaranya adalah menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI di wilayahnya melalui kegiatan Pembinaan Teritorial (Binter) di wilayah Korem 084/BJ. Dalam melaksanakan Binter, Korem juga bertugas dan berkepentingan untuk selalu membina para anggota Alumni Menwa, karena alumni Menwa merupakan Komponen Cadangan Ke-2 bilamana negara dalam keadaan perang dan membutuhkan perkuatan cadangan.

Sesuai himbauan Bapak Kasad bahwa Alumni Menwa mempunyai peranan yang sangat strategis dalam membantu Komando Kewilayahan, agar bisa lebih mendekatkan diri kepada seluruh lapisan masyarakat terutama di lingkungan sekolah-sekolah, Perguruan Tinggi, Organisasi Pemuda dan Organisasi Kemasyarakatan. Selain itu Alumni Menwa diharapkan juga mau terjun ke lapangan yaitu ke Desa-Desa/Kelurahan-Kelurahan, di mana Alumni Menwa dapat mencari keberadaan Bintara Pembina Desa (Babinsa) setempat untuk diajak bekerjasama, bersinergi dan bahu membahu dalam memberikan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara kepada seluruh lapisan masyarakat. Keberadaan dan kebersamaan Babinsa dan Alumni Menwa di Desa/Kelurahan diharapkan mampu menjaga dan meningkatkan stabilitas keamanan di wilayah masing-masing.

Yudi Susanto selaku ketua Pengurus Alumni Menwa Sidoarjo menyampaikan bahwa ikatan Alumni Menwa Sidoarjo telah menjalankan program untuk membantu Korem 084/BJ, mensosialisasikan kepada lapisan masyarakat terutama siswa-siswi di Sidoarjo tentang Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara. Selain itu Alumni Menwa Sidoarjo memberikan saran masukan bahwa tugas mulia mensosialisasikan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara membutuhkan komunikasi, koordinasi dan kerjasama yang erat antara Korem 084/ BJ dan Alumni Menwa Sidoarjo.

Hadir dalam Audiensi tersebut, para Kasi Korem, Kabalak dan para perwira Korem 084/BJ. Audiensi di akhiri dengan ramahtamah dan foto bersama . (Pen084/arf). 


  


KABARPROGRESIF.COM : Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Kasirun Situmorang menerima kunjungan prajurit Marinir Amerika Serikat (USMC) di Mako Pasmar-1 Jl. A. Yani No. 1A Gedangan, Sidoarjo, Jumat (12/09/2014).

Kedatangan empat prajurit Marinir Amerika dibawah pimpinan Lt.Col USMC Jackson yang didampingi Komandan Batalyon Infanteri-3 Marinir Letkol Mar Agus Gunawan Wibisono dan Pabandya Ops Sops Kormar Mayor Marinir Temmy di Mako Pasmar-1 disambut oleh Komandan Pasmar-1 didampingi Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Purwadi dan Asisten Operasi Pasmar-1 Kolonel Marinir Sarjito.

Kegiatan tersebut dilaksanakan disela mengikuti latihan bersama Korps Marinir TNI AL dengan USMC yang bertajuk “Marines Tactical Warfare Simulation (MTWS)-14” yang digelar di gedung Edianto Balai Prajurit Brigif-1 Marinir hingga 18 September 2014.

Kunjungan prajurit USMC tersebut bertujuan mempererat persahabatan Marinir kedua Negara khususnya prajurit USMC yang sedang berlatih dengan pejabat Teras Pasmar-1.

Usai diterima di Mako Pasmar-1, dilanjutkan dengan melaksanakan latihan menembak pistol di lapangan Tembak Denmako Pasmar-1.

Materi yang dilatihkan meliputi penembakan percobaan 3 butir, kemudian dilanjutkan dengan penembakan slowfire 10 butir selama 3 menit dan rapid fire 10 butir selama 63 detik dari jarak 20 meter. (*/RF)



KABARPROGRESIF.COM : Perkembangan rencana pembangunan proyek angkutan massal cepat (AMC) di Surabaya menunjukkan progres menggembirakan. PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan siap mendanai 100 persen pelaksanaan proyek trem. Keputusan itu diketahui setelah adanya pertemuan antara Walikota Surabaya Tri Rismaharini dengan Dirut PT KAI Ignasius Jonan di balai kota, Kamis (11/9).

Jonan mengatakan, pihaknya bersedia membangun moda transportasi trem dengan jalur rel sepanjang 17 kilometer. Anggaran sepenuhnya berasal dari PT KAI. “Pemkot nanti yang berkewajiban menyiapkan lahannya, sedangkan kami (PT KAI) yang akan membangun, investasi dan mengoperasikannya,” ujarnya saat ditemui usai pertemuan antara jajaran PT KAI dengan para pejabat Pemkot Surabaya.

Untuk memuluskan pembangunan proyek tersebut, dalam waktu dekat PT KAI dan Pemkot Surabaya akan menyiapkan MoU proyek trem. Kendati demikian, Jonan belum mau mengungkapkan target penyelesaian secara gamblang. “Targetnya nanti sajalah. Yang penting ujug-ujug tremnya sudah jadi, Bu Walikota potong pita, terus difoto. Nanti anda kami undang,” katanya kepada awak media dengan nada berkelakar.

Walikota Tri Rismaharini menyambut gembira tanggapan positif dari PT KAI ini. Pasalnya, kebutuhan akan moda transportasi publik berupa trem dan monorel memang sudah sangat urgen. Dia menjelaskan, awalnya pemkot memperkirakan untuk proyek trem dana yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 2,2 triliun. Besarnya biaya dikarenakan meliputi pembangunan infrastruktur seperti pengadaan depo dan sebagainya.

Sementara jika ditangani PT KAI pembiayaan bisa lebih murah lantaran menggunakan beberapa fasilitas dan saran milik PT KAI. Pembagian tanggung jawab antara pemkot dan PT KAI dipandang sebagai suatu langkah yang saling menguntungkan.

Selama ini, biaya pembangunan rel yang dilakukan PT KAI selalu lebih banyak tersedot untuk urusan pembebasan lahan. Misalnya, yang terjadi di Bandara Kualanamu Medan. Untuk proyek itu, lanjut walikota, kabarnya menyedot anggaran sekitar Rp 1 triliun hanya untuk pembebasan lahan saja. “Sedangkan kalau di sini pembebasan lahan kan jadi kewenangan pemkot sehingga untuk pembangunan trem saja tidak membutuhkan dana yang melambung dari PT KAI,” urai Risma -sapaan Tri Rismaharini-.

Dikatakan Risma, menurut hitungan Dirut PT KAI, proyek trem di Surabaya akan membutuhkan biaya Rp 400 miliar. Namun, versi walikota, anggaran yang dibutuhkan bisa berkisar Rp 600-800 miliar.

Risma memprediksi groundbreaking bisa terlaksana satu bulan lagi. Sedangkan, pembangunan fisik memerlukan waktu lebih kurang satu setengah tahun. Itu karena gerbong trem didatangkan dari luar negeri.

Terkait bahan bakar, sudah disepakati bahwa trem akan menggunakan teknologi batere. Dengan teknologi tersebut, trem dapat melaju rata-rata 30 km/jam. “Kami juga gerak cepat menyiapkan segala sesuatunya, supaya proyek trem ini berjalan dengan lancar,” ungkapnya dengan nada optimis.(*/arf)

Kamis, 11 September 2014


KABARPROGRESIF : Berkas yang menyeret nama Nuri Subagyo, Staf Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Surabaya, dinyatakan P21 (Pemberitahuan bahwa berkas penyidikan sudah lengkap) oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya. Dan tinggal menunggu tahap dua (pelimpahan tersangka dan barang bukti) dari penyidik kepolisian.

Kasi Pidum Kejari Surabaya Joko Budi Darmawan membenarkan, berkas narkoba sekwan memang sudah kami P21. Namun, terkait kapan P21 itu dilakukan, Joko mengaku tidak tahu pasti hal itu. Menurutnya, hal ini dapat ditanyakan langsung kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menangani kasus ini dari awal ditunjuk.

“Kapan P21 nya, saya lupa mas. Coba tanya ke Jaksanya langsung. Tapi, berkas atas nama Nuri Subagyo memang sudah sempurna,” terang Kasi Pidum saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (10/9).

Lebih lanjut, Joko menjelaskan saat ini Kejaksaan hanya menunggu pelimpahan tersangka beserta barang bukti dari penyidik kepolisian. Mengenai pelimpahan berkas ke Pengadilan, Joko mengaku kalau saat ini pihaknya masih menunggu proses tahap dua dari kepolisian. “Kami inginnya perkara ini segera disidangkan. Tapi mau gimana lagi, kita juga masih menunggu tahap dua dari penyidik Polisi,” tegasnya.

Tak hanya itu, adik kandung dari Kajari Surabaya lama M Dhofir ini menegaskan, Ia masih belum mengetahui kapan jadwal sidang untuk perkara narkoba Staf Sekwan ini. Yang pasti, pihaknya mengharap agar kasus ini segera disidangkan ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

“Belum tahu mas, kapan jadwal persidangan Nuri Subagyo akan digelar ke Pengadilan. Kalau sudah selesai tahap dua, pasti kami beritahu,” ungkap Joko.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Genteng Iptu Iwan Dwi Poerwanto mengaku, pihaknya menerima P21 kasus ini pada Rabu (10/9) kemarin. Mengenai tahap dua kasus ini, Iwan menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan koordinasi dengan JPU Kejari Surabaya.

“Tahap duanya masih kita koordinasikan dengan Jaksa penyidiknya. Dan kita tidak berani mengambil keputusan sendiri dalam pelimpahan tahap dua kasus ini,” tambah Iwan.

Mengenai kebenaran tersangka atas keterlibatannya dengan narkoba, Iwan tidak menampik hal itu. Menurutnya, apabila berkas sudah dinyatakan P21 oleh Jaksa, otomatis unsur pidana kasus ini benar terbukti adanya. “Kalau P21 berati dinyatakan komplit, dan unsur pidananya masuk,” imbuhnya.

Sementara terkait adakah tersangka baru dalam pengembangan kasus ini, Iwan mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menemukan tersangka lainnya dalam kasus ini. Namun, penyidik Polsek Genteng tetap melakukan pengembangan atas kasus yang menimpa Staf Sekwan DPRD Surabaya itu.

“Belum ada tersangka baru. Tapi, kami tetap melakukan pengembangan atas tertangkapnya Nuri Subagyo,” pungkasnya. (Komang)




KABARPROGRESIF.COM : Keberhasilan alihprofesi warga di kawasan lokalisasi menjadi concern utama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pascapenutupan lokalisasi Dolly dan Jarak. Karena itu, Pemkot Surabaya terus berupaya untuk mendorong kemandirian warga terdampak penutupan lokalisasi. Salah satunya dengan intensif mengadakan pelatihan berwirausaha bagi warga terdampak.

 Mulai Rabu (10/9), Pemkot Surabaya dengan difasilitasi PT Terminal Petikemas Surabaya dan PT Wangta Agung, menggelar pelatihan kewirausahaan bagi warga terdampak penutupan gang Dolly dan Jarak di kantor Kecamatan Sawahan. Pelatihan yang melibatkan 80 warga di ring I (di kawasan lokalisasi) dan ring II (di sekitar lokalisasi) ini akan digelar selama 15 hari. Mayoritas pesertanya adalah ibu-ibu.

Hadir dalam pelatihan tersebut, Asisten IV Sekkota Surabaya (membidangi kesejahteraan rakyat), Eko Hariyanto, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) KB Surabaya, Nanis Chaerani dan Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Surabaya, Arini Pakistyaningsih, serta Camat Sawahan, Muslich Hariadi.

Eko Hariyanto ketika membuka pelatihan tersebut mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk intervensi dari Pemkot Surabaya untuk memberdayakan warga Surabaya.  Apalagi, tahun depan, era Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah akan dimulai di mana pengusaha-pengusaha di negara ASEAN, bisa membuka usaha di Surabaya.  

“Ini adalah bentuk komitmen ibu walikota untuk menyejahterakan warganya. Bu wali berharap agar ibu-ibu mandiri dan bisa bersaing dengan warga negara-negara ASEAN sehingga tidak menjadi penonton di kota sendiri,” tegas Eko Hariyanto.

Eko berharap, para peserta pelatihan wirausaha tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Apalagi, pelatihan ini digelar cukup singkat. “Saya salut dengan ibu-ibu yang memiliki motivasi untuk membantu keluarganya mendapatkan penghasilan. Pesan saya, tolong ikut pelatihan sampai selesai tahapan-tahapannya. Pemkot juga akan terus memberikan pendampingan,” sambung Eko Hariyanto.

Selain ibu-ibu, Eko menegaskan bahwa Pemkot juga membuka pintu bagi warga terdampak untuk bisa bekerja sebagai tenaga kerja harian di Pemkot Surabaya. Mereka akan bekerja di berbagai dinas seperti Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematuan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Satpol PP dan Bakesbanglinmas. “Ada 168 remaja dan bapak –bapak di kelurahan Putat Jaya yang kita undang jadi tenaga kerja harian. Ini sudah jalan-Nya, keikhlasan panjenengan telah membuka jalan,” sambung Eko.

Asisten Manajer CSR PT Petikemas Surabaya, Djudjuk Darmanto mengatakan, pihaknya selama ini memiliki komitmen untuk menggunakan corporate social responsibility (CSR) melalui kegiatan social. “Dan kami ikut peduli dengan warga terdampak penutupan Dolly da Jarak. Kita bantu ibu-ibu untuk berwirausaha agar nantinya bisa mendapatkan penghasilan untuk kehidupan sehari-hari,” ujar Djudjuk.

Camat Sawahan, Muslich Hariadi mengatakan, pelatihan akan digelar dari pagi hingga siang. Muslich meyakini, ibu-ibu yang akan antusias mengikuti pelatihan. Sebab, pelatihan yang diberikan akan sangat menarik. Diantaranya pelatihan pembuatan kulit pangsit, pembuatan bakso, pembuatan nugget dan juga pembuatan roti. “Setelah pelatihan ini, ibu-ibu akan terus mendapatkan pendampingan dari Pemkot,” jelas Muslich.

Erni (42 tahun), warga RT 5 Kelurahan Putat Jayamengaku sangat tertarik untuk mengikuti pelatihan ini. Ibu tiga orang anak ini berharap bisa mendapatkan ilmu wirausahan kemudian bisa berusaha sendiri. “Acara ini bagus untuk membuat kami bisa mandiri. Saya tertarik dengan pelatihan pembuatan nugget. Semoga setelah pelatihan ini, saya bisa membuat usaha sendiri,” ujar perempuan berjilbab ini.

Dalam seremoni pembukaan pelatihan tersebut, ikut hadir Purwanto, warga Sawahan yang telah sukses menjadi pengusaha kulit pangsit. Pria berusia 48 tahun ini dihadirkan untuk memberikan testimoni guna mendorong semangat ibu-ibu tersebut. Purwanto mengisahkan, sekitar 15 tahun lalu, awalnya dirinya bekerja ikut orang. Karena merasa membuat sendiri, dia lantas memulai usaha sendiri. Awalnya, sehari dirinya hanya menghabiskan lima (5) kilogram tepung dan hasilnya dijual keliling di pasar-pasar di Surabaya. Lambat laun, usaha pembuatan kulit pangsitnya ternyata sukses besar. Kini, dia sudah menjadi bos dengan memiliki 15 orang karyawan. “Produksi sehari rata-rata mencapai 1,5 ton dengan menghabiskan 80 sak. Omset sehari bisa mencapai 12 juta,” ujarnya. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama sebagai Irup pada upacara penutupan Latihan Posko I Kodim 0803 Madiun tahun 2014, acara itu dihadiri oleh para Kasi Korem 081/DSJ, para Komandan Kodim jajaran Korem 081/DSJ, para Dan/Ka Balak Rem 081/DSJ, Polres Kota/Ka. Madiun, BPBD Madiun dan Forpimda Kota/Kab. Madiun bertempat di Ruang Aula Makodim 0803 Madiun Jl. Pahlawan-Madiun, Kamis (11/9).

Kegiatan Latihan Posko I Kodim 0803 Madiun TA 2014 yang dimulai pada hari Selasa 9 September  hingga Kamis 11 September 2014, ini harus bisa meningkatkan pemahaman tentang bagaimana cara menanggulangi bencana di daerah, Kegiatan ini harus membawa dampak positif bagi Kodim 0803 Madiun dalam sinergitas dengan unsur terkait lainnya di wilayah Kodim 0803 Madiun, dan semangat berlatih yang telah ditunjukan para pelaku Latihan Posko I sangat mendukung kelancaran  pelaksanaan latihan, sehingga sasaran latihan yang diharapkan secara umum telah dapat dicapai. Untuk  itu, diucapkan terima kasih atas upaya dan kerja keras Komandan Kodim 0803 Madiun beserta unsur stafnya, serta instansi terkait lainnya yang terlibat. Demikian disampaikan Komandan Korem 081/DSJ dalam arahannya pada upacara Penutupan Latihan Posko I Kodim 0803 Madiun.

Lebih lanjut, disampaikan bahwa jika dalam Latihan Posko I ini masih terdapat kekurangan, maka harus segera di evaluasi untuk kemudian bisa di benahi pada masa yang akan datang. Diharapkan dengan adanya Latihan Posko I ini bisa meningkatkan pemahaman dalam operasi penanggulangan bencana alam. Semua materi latihan harus dipahami secara baik dan dilaksanakan dilapangan. Sikap Kesiap siagaan dan ketanggap segeraan harus selalu tertanam pada diri setiap anggota dalam mengatasi bencana. Tujuan dari latihan posko I ini untuk menguji kemampuan komandan dan staf serta meningkatkan kemampuan dalam operasi bantuan menanggulangi akibat bencana alam, penanganan pengungsi dan pemberian bantuan kemanusiaan dalam rangka operasi bantuan TNI kepada pemerintah daerah, Kecakapan seperti ini tentunya sangat penting, agar  mampu menyiapkan  diri  sejak  dini  apabila permasalahan tersebut benar-benar  terjadi di lapangan. jelas Danrem 081/DSJ.

Dari hasil evaluasi atas pelaksanaan Latihan kali ini secara keseluruhan  dinilai dan disimpulkan bahwa tujuan Latihan Posko I ini telah dapat tercapai dengan baik.  Di harapkan agar pengalaman mengikuti latihan ini dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam pelaksanaan tugas di lapangan. Dengan selesainya kegiatan Latihan Posko I ini, selaku Danrem 081/DSJ menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Komando Latihan  yang telah bekerja keras dalam merencanakan dan melaksanakan  kegiatan ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar. (Ls/arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive