Senin, 29 September 2014


KABARPROGRESIF.COM : Jangan buang waktu kalian dengan kegiatan tidak berguna. Keberhasilan dan kesuksesan tergantung dari diri sendiri bukan orang lain. Hal itu disampaikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dihadapan ribuan anak-anak Surabaya pada puncak peringatan Hari Anak Nasional 2014, Jumat (26/9), di Empire Palace.

Dalam memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2014 yang diperingati setiap tanggal 23 Juli, Kota Surabaya telah melakukan berbagai kegiatan. Seperti lomba mencari bakat anak, MTQ, Puisi, dan sebagainya. Paling spesial pada puncak HAN 2014, yakni dilaunching Rumah Sahabat Anak yang bertempat di gedung balai pemuda.

Rumah sahabat anak ini didirikan untuk membantu anak-anak mengatasi permasalahan mereka. Misalnya, permasalahan pelajaran maupun masalah yang dihadapi di sekolah. Anak-anak bisa curhat melalui telepon dengan menelpon ke nomor halo anak Surabaya 08001111000 dan 031-5462233. Selain itu, juga dilakukan pembacaan deklarasi Pelajar Penggerak Perubahan Kota Surabaya. Mereka akan menjadi duta internet sehat dan konselor sebaya bagi teman-teman sekolah mereka.

Isi deklarasi tersebut diantaranya, mengajak menggunakan teknologi internet untuk mendorong kemajuan negeri, secara sehat, aman, dan berbudya. Berperan aktif mendampingi rekan sebaya dalam setiap permasalahan yang dihadapi. Menyatukan tekad dan tujuan demi kemajuan pemuda Surabaya. Berkepribadian luhur serta senantiasa menjaga integritas dalam berkehidupan bermasyarakat.

Setelah dilakukan launching, wali kota surabaya bersama Kepala Bapemas dan KB, Dinas Pendidikan, Asisten Kesejahteraan Rakyat, Bagian Humas, melakukan percobaan bersama-sama perwakilan anak-anak yang hadir diacara tersebut melakukan konsultasi melalui saluran telepon.

Banyak pertanyaan yang disampaikan anak-anak tersebut. Seperti mereka bosan dengan pelajaran matematika yang terlalu banyak hitungan. Kemudian disarankan psikolog yang bertugas pada saat itu untuk menggambar sesuai hati mereka utk menghilangkan kebosanan tersebut.

Sementara itu, Wali Kota dalam sambutannya mengatakan peringatan HAN ini sangat penting, karena baik buruknya sebuah bangsa tergantung dari keberhasilan anak-anak. Jika mereka salah arah, lanjut Risma maka Negara ini juga akan salah arah. Salah satu kunci keberhasilan sebuah Negara maju adalah pendidikan.

“Pendidikan adalah jalan menuju kesuksesan. Kenapa pendidikan menjadi penting. Negara ini bisa berhasil atau tidak, tergantung pada kalian semuanya. Saya juga ingin menyampaikan bahwa prestasi anak-anak kita adalah prestasi bangsa. Kenapa demikian karena negara ini bisa berjaya karena anak-anak kita,”imbuhnya.

Risma menambahkan menjadi manusia modern bukan menggunakan narkoba, merokok, pergaulkan bebas. Wali Kota perempuan Surabaya pertama ini berpesan kepada anak-anak menjadi manusia modern dengan berpikir untuk masa depan yang lebih baik. “Orang tua kalian dan bangsa ini sudah menunggu keberhasilan kalian semua. Arek-arek Surabaya harus mampu bersaing dengan anak-anak dari Negara lain. Ibu yakin kita mewarisi jiwa pejuang untuk bisa bertempur melebihi anak-anak di dunia,” pesannya.

Keberadaan rumah sahabat anak menurut Rima sangat penting untuk mengontrol tumbuh kembang anak-anak Surabaya. Karena mereka secara tidak sadar bahwa diluar ancaman dan gangguan sangat luar biasa, terkadang mereka bisa terjebak didalamnya. Untuk itu, melalui Rumah Sahabat Anak dan Halo Anak Surabaya ini mampu mengarahkan mereka agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (bapemas dan KB), Nanis Chairani menjelaskan bahwasanya keberadaan rumah sahabat anak ini untuk menguatkan psikologis anak. "Ketika anak-anak malu untuk menceritakan masalah pribadi mereka kepada guru atau orang tua. Mereka bisa curhat ke rumah sahabat anak bisa datang langsung atau via telepon," jelasnya.

Komitmen pemkot Surabaya terhadap anak tidak hanya dalam bentuk rumah sahabat anak. Melainkan atas kerjasama Dinas Pendidikan dan Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya berhasil membentuk kader pelopor pengerak perubahan. Mereka ini akan menjadi duta  internet sehat dan konselor sebaya.

"Kegiatan peringatan hari anak nasional. Kami terus melakukan inovasi untuk menjadikan kota surabaya layak dan nyaman bagi anak-anak. Bahwasanya kerjasama dengan stakeholder sudah berjalan dengan baik bersama-sama mewujudkan Kota Surabaya sebagai kota layak anak," pungkasnya. (*/arf)



KABARPROGRESIF.COM : Peringatan ke-69 Hari TNI Tahun 2014 benar-benar menjadi momentum positif yang dimanfaatkan oleh Lembaga Pemasyarakatan Militer (Lemasmil/Lapas Militer) Surabaya yang berlokasi di Sidoarjo, untuk memberikan wujud dan tindakan nyata bahwa TNI menyatu bersama rakyat serta turut menggugah kepedulian terhadap sesama.

Berkaitan dengan hal tersebut Lemasmil Surabaya melaksanakan kegiatan donor darah sebagai wujud kepedulian Prajurit TNI, guna bersama-sama seluruh warga masyarakat agar memiliki kesadaran, rasa simpati dan empati terhadap sesama yang sedang membutuhkan pertolongan dan bantuan dalam bentuk sumbangan darah karena setetes darah bisa menyelamatkan jiwa sesama.

Kegiatan donor darah dilaksanakan pada hari Jumat (26/09/2014) di lapangan upacara yang berada di dalam area perkantoran dan area pembinaan Narapidana Militer. Diikuti oleh seluruh anggota Lemasmil baik prajurit maupun PNS, Ibu-Ibu IKKT (Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI) serta 60 Narapidana Militer. Kegiatan donor darah ini merupakan kerjasama Lemasmil dengan komunitas Forum Pimpinan Kec. Wonoayu di bawah Pimpinan Camat Wonoayu Ibu Prati Kusdiyani yang merasa terpanggil untuk turut serta dalam kegiatan donor darah memperingati Hari TNI ke-69 Tahun 2014.

Masyarakat Kec. Wonoayu yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan donor darah ini berjumlah sekitar 200 orang terdiri dari para Kepala Desa dan Sekretaris Desa beserta staf, para Kepala Seksi Kedinasan beserta staf dan para Kepala Sekolah dan Guru SD, SMP, SMA se-Kecamatan Wonoayu. Tak lupa Koramil-13/Wonoayu Kodim 0816/Sidoarjo dan Polsek Wonoayu juga ikut berpartisipasi.

Sebelum melaksanakan donor darah, peserta terlebih dahulu melaksanakan senam pagi bersama, yang merupakan kegiatan rutin hari Jumat bagi seluruh anggota Forum Pimpinan Kec. Wonoayu. Senam pagi yang biasa dipimpin oleh instruktur senam kali ini tampak lain karena dipimpin oleh salah satu Napi Militer. Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi tentang proses dan manfaat donor darah serta proses penggunaan darah yang telah disumbangkan oleh Bapak Yusni Adi Wiyanto,SE Kasi Humas Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kab. Sidoarjo. Sebagai informasi bahwa kegiatan donor darah bisa dilakukan secara rutin setiap 3 bulan sekali. Bahkan dari data yang terkumpul ada pendonor yang sudah melakukan donor darah sampai dengan 63 kali dan kebetulan yang bersangkutan adalah anggota Masmil Surabaya.        

Kamasmil Surabaya Letkol Chk Timbul Wahyudi, SH, MAP. dalam penjelasannya mengatakan bahwa acara kegiatan Donor Darah TNI bersama Rakyat ini dilaksanakan secara terpisah dari pelaksanaan donor darah TNI dan Polri serta Ormas sekota Surabaya pada tanggal 2 September 2014 yang lalu atau sewilayah Kodam V/Brawiyaya yang secara serentak oleh Panitia Peringatan ke-69 Hari TNI dipusatkan di RSAL Dr. Ramelan.

Lebih lanjut, Kepala Lemasmil menerangkan dikarenakan para Napi TNI juga masih berstatus sebagai Prajurit TNI aktif, maka mereka juga berhak untuk ikut serta menyumbangkan darahnya, namun tempat pelaksanaannya di intern Lemasmil Surabaya. Hal ini, juga sebagai tindak lanjut dari hasil pelaksanaan tes urine yang telah dilakukan oleh BNN Kab. Sidoarjo pada tanggal 10 September 2014 terhadap para Napi TNI semuanya negatif.

Sambil menunggu giliran antrian donor darah, para peserta bisa melihat hasil kerajinan tangan Napi Militer dari daur ulang barang bekas menjadi rangkaian lampu hias, tempat tisu, lampu meja dan merangkai biji buah pelung menjadi tasbih yang menarik dan bagi pengunjung yang berminat bisa membawanya secara gratis disamping adanya hiburan musik dari para Napi Militer.

Hadir dalam kegiatan ini Kaotmilti III Surabaya Kolonel Laut (KH) Sarwoko, S.H. selaku Ketua Badan Yustisi TNI di wilayah Jawa Timur jajaran Babinkum TNI.(arf)



KABARPROGRESIF.COM: M Abdurrahman Wahid alias Wahid (20), salah satu penyebar isu penculikan anak lalu kepalanya dipenggal ternyata hanyalah pengangguran yang mengaku iseng menyebar kabar menyesatkan itu karena tak ada kerjaan.

Warga Desa Plandi, Kecamatan Jombang Kota ini alumni MAN 5 Jombang yang cuma dua bulan saja menjadi sales dealer motor ini mengaku menyebar isu itu agar status Facebooknya banyak digemari orang sehingga namanya terangkat.

Pada petugas penyidik Polres Jombang, Wahid mengaku isu penculikan anak itu diunggahnya melalui akun Facebook pada 23 September 2014. Akun itu bernama ‘Wachid Sang Malaikat Cinta (Wartawan JTV). Wachid bersikeras meyakinkan bahwa kejadian itu benar adanya. Bahkan dia menulis bahwa dirinya bersama tim JTV sedang melakukan investigasi di lapangan.

“Dari Polres Jombang memberitahukan pada warga masyarakat, Yang punya anak, adik dan keponakan kecil agar hati2 skrng marak penculikan…Tadi ditemukan mayat anak kecil tanpa kepala d dusun,.Petengan..Ds tambak beras. Kec.,tembelang-jombang..waspada sama pedagang keliling yg asing dikmpung.dan pengamen2 badut.serta mobil avansa putih yg blm diketahui nopolnya.tolong sebarkan ini supya keluarga kita lebih hati2. Terimakasih atas partisipasinya”. demikian isi isu penculikan yang ditulisnya.

Institusinya dicatut, petugas Polres Jombang langsung melakukan penyelidikan. Petugas lalu menemukan data-data yang diposting Wahid lewat Facebook. Tersangka akhirnya ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya. Dia dijerat UU RI No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), dengan ancaman 6 tahun penjara. (*/Iko)


KABARPROGRESIF.COM : Penyebar isu penculikan anak lalu kepalanya dipenggal berhasil diringkus petugas Reskrim Polres Jombang, Sabtu (27/4/2014). Tersangka adalah M Abdurrahman Wahid (20), warga Desa Plandi, Kecamatan Jombang Kota.

Untuk meyakinkan orang agar percaya bahwa isu penculikan anak itu benar-benar terjadi, dalam menjalankan aksinya, Wahid mengaku sebagai wartawan JTV. Dia lalu memposting dalam status facebook tentang kabar menyesatkan itu. Akibatnya warga terutama ibu-ibu banyak yang menelan mentah-mentah isu penculikan anak ini sehingga banyak yang resah.

Status Facebook wartawan JTV gadungan ini memancing puluhan orang berkomentar hingga memunculkan pro-kontra. Namun Wachid berupaya meyakinkan bahwa penculikan dan pemenggalan kepala anak-anak itu adalah fakta. “Saya wartawan JTV. Saat ini saya bersama tim sedang melakukan investigasi di lapangan untuk memburu pelaku penculikan,” tulisnya dengan sok.

Polres Jombang yang sering mendapat keluhan masyarakat terkait gencarnya isu penculikan diam-diam melakukan penyelidikan. Hasilnya, petugas menangkap Wandi yang gencar menyebarkan isu penculikan anak lalu kepalanya dipenggal itu.

Kasubbag Humas Polres Jombang AKP Lely Bahtiar membenarkan penangkapan oknum wartawan JTV gadungan ini. “Pelaku menyebarkan berita bohong lewat media sosial. Untuk meyakinkan khalayak, dia mengaku sebagai wartawan JTV yang bertugas di Jombang,” terangnya.

AKP Lely Bahtiar juga menunjukkan barang bukti berupa print out Facebook pelaku. Dalam acount bernama ‘Wachid Sang Malaikat Cinta’ itu, pelaku mengunggah kabar penculikan pada 23 September 2014. Isinya, di Dusun Petengan, Desa Tambakberas ditemukan mayat balita tanpa kepala. Dia kemudian meminta masyarakat untuk berhati-hati.

“Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 28 ayat (1) Junto pasal 45 ayat (1), UU RI No 11 tahun 2008 tentang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik). “Pelaku telah menyebarkan berita bohong dan menyesatkan. Dia dijerat UU ITE dengan ancaman enam tahun penjara,” pungkasnya. (Iko)


KABARPROGRESIF.COM : Sebanyak 200 guru sekolah dasar (SD) di Surabaya akan mendapatkan kesempatan langka yang jarang didapat guru-guru SD pada umumnya. Demi meningkatkan kompetensi profesi mereka yang tentunya akan berimbas positif pada kemampuan siswa-siswi, para guru tersebut akan mendapatkan pelatihan khusus metode mengajar yang interaktif.

Poin tersebut merupakan poin utama dari hasil pertemuan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, ketika menerima kunjungan Kartika Sari Dewi Soekarno (putri Presiden pertama RI Soekarno), pendiri yayasan Kartika Soekarno Foundation (KSF) bersama Dubes Selandia Baru, David Taylor dan Konsul Kehormatan Selandia Baru untuk Jawa Timur, Hari Soenogo di ruang kerja walikota, Jumat (26/9).

Ikut hadir dalam pertemuan tersebut, Asisten III Sekkota, M Taswin, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan, Kepala Bagian Kerja Sama Kota Surabaya, Ifron Hady Susanto, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya, Widodo Suryantoro, Kepala Bagian Perekonomian Kota Surabaya, Chalid, serta Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surabaya, Wiwiek Widayati.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 60 menit tersebut, Walikota Risma bersama Kartika Soekarno dan Dubes Selandia Baru, lebih banyak membahas perihal pendidikan di Surabaya. Utamanya terkait peningkatan kualitas tenaga pengajar di Kota Pahlawan.

Risma menyambut baik program pelatihan untuk guru-guru SD di Surabaya. “Guru-guru yang mengikuti pelatihan ini nantinya diharapkan akan menjadi pelopor. Harapan kita, setelah mengikuti training, mereka kelak juga bisa menjadi trainer bagi guru-guru lainnya,” terangnya.

Dikatakan mantan Kepala Bappeko itu, guru memang harus mendapatkan pendidikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi mereka. Utamanya guru sekolah dasar. Sebab, mereka harus menyiapkan anak-anak sejak dini untuk bisa bersaing di kancah global. Karena itu, di zaman yang serba digital seperti sekarang, seharusnya tidak ada lagi guru yang tidak memahami internet atau tidak paham cara mengoperasikan komputer.

“Banyak sekali anak-anak SD sekarang yang punya intelektualitas luar biasa tetapi tidak bisa menekuni secara intens karena dari awal karakter mereka tidak dilatih untuk menjadi pemenang tetapi hanya menerima saja. Saya ingin anak-anak Surabaya tidak mudah menyerah dan bisa mengaplikasi ilmunya. Sehingga kita tidak hanya menjadi user tetapi juga negara produsen,” jelas walikota.

Budyanto Soetanto selaku juru bicara Kartika Soekarno Foundation menyampaikan, pihaknya selama ini telah banyak mendengar tentang kerja keras Walikota Surabaya dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Surabaya. Karenanya, KSF antusias untuk ikut berperan memajukan pendidikan di Surabaya.

“Bu Risma selama ini sudah luar biasa melalui upaya-upayanya dalam meningkatkan kualitas SDM. Bu Risma concern untuk memastikan anak-anak Surabaya siap bersaing di level internasional. Apa yang telah dilakukan oleh Bu Risma itu sevisi dengan standar kami di KSF,” terang Budy Soetanto.

Dikatakan Budyanto, sejak didirikan pada tahun 1998 silam, KSF telah melakukan kerja sama dengan UNICEF (lembaga PBB yang concern mengurusi kemanusiaan dan anak-anak), termasuk juga bekerja sama dengan pemerintah Selandia Baru. Kerja sama itu diwujudkan tidak dengan membangun gedung-gedung sekolah baru, tetapi dengan memperbaiki kualitas pendidikannya.

“Karena itu, kedatangan kami ini selain untuk memperkenalkan diri, juga menyampaikan akan ada bantuan dari pemerintah Selandia baru untuk Surabaya di bidang pendidikan dan nanti juga kerja sama di bidang lainnya. Kita akan segera melakukan pelatihan untuk 200 guru sekolah dasar di Surabaya. Ini adalah tahap awal. Kita buat model pelatihan dulu,” sambung dia.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan menambahkan, pihaknya sudah bertemu dengan beberapa perwakilan dari tim trainer tersebut. Dia berharap pelatihan untuk guru-guru SD di Surabaya tersebut bisa segera dimulai.

“Mereka juga berharap bisa secepatnya. Saya juga sudah bertemu dengan beberapa anggota timnya. Mereka memang berkompeten juga berpengalaman karena sudah melatih guru di beberapa tempat. Ini kita lagi menyusun beberapa programnya,” jelas Ikhsan.(*/arf)

Jumat, 26 September 2014




KABARPROGRESIF.COM : Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur kembali menghentikan pengusutan kasus korupsi. Kali ini yang dihentikan adalah penyelidikan dugaan korupsi proyek pembangunan gedung Bea Cukai Jatim tahap pertama senilai Rp 30 miliar.

Kasus ini pengembangan dari penyidikan kasus dugaan korupsi pembangunan gedung Bea Cukai Jatim tahap kedua. Kasus yang menjerat PPK Agus Kuncoro dan Dirut CV Bintang Timur Nangdi, Nanang N, ini sudah disidangkan di Pengadilan Tipikor Surabaya.

“(Untuk kasus pembangunan gedung Bea Cukai tahap pertama) Sudah dihentikan,” kata Kepala Seksi Penyidikan (Kasidik) Pidana Khusus Kejati Jatim Mohammad Rohmadi, Kamis (25/9).

Dia menuturkan, kasus ini dihentikan setelah penyelidik menerima hasil kajian dari ahli Dinas PU Cipta Karya Pemprov Jatim. Hasil kajian, pembangunan gedung yang dilaksanakan tahun 2011 itu sudah sesuai spesifikasi sebagaimana disebutkan dalam kontrak. “Kami memang meminta pendapat ahli untuk menentukan apakah ada unsur korupsi dalam kasus ini,” ujar Rohmadi.

Untuk diketahui, pembangunan gedung Bea Cukai Jatim di Jalan Raya Juanda, Sidoarjo, dilaksanakan tiga tahap. Tahap pertama dilaksanakan tahun 2011 dengan anggaran Rp 26 miliar dari pagu Rp 30 miliar. Pembangunan gedung lantai 1 dan 2 tersebut rampung dan selesai sesuai waktu.

Pembangunan tahap kedua dilaksanakan tahun 2012 untuk lantai 3 dan 4 dengan anggaran Rp 6,5 miliar. Proyek ini dilaksanakan oleh rekanan CV Bintang Timur Nangdi. Kejaksaan mencium penyimpangan karena hingga batas waktu ditentukan proyek tersebut tidak rampung, tapi dananya 100 persen cair.

Kejati kemudian menetapkan Agus Kuncoro, Pejabat Pembuat Komitmen, dan Nanang N, Direktur CV Bintang Timur Nangndi, sebagai tersangka. Kini keduanya proses disidang di Pengadilan Tipikor Surabaya. Gara-gara kasus ini, pembangunan tahap ketiga sempat dihentikan. (Komang)




KABARPROGRESIF.COM : Optimalisasi pelayanan publik melalui inovasi teknologi yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, mendapatkan apresiasi positif dari jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Metro, Provinsi Lampung. Apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh Walikota Metro, Lukman Hakim ketika melakukan kunjungan kerja ke Balai Kota Surabaya, Kamis (25/9).

Lukman Hakim datang bersama jajaran SKPD Pemkot Metro dengan didampingi Ketua DPRD Kota Metro, Anna Morinda serta sejumlah anggota legislatif Kota Metro. Mereka diterima langsung oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, bersama jajaran SKPD Pemkot Surabaya.

Dalam pertemuan yang berlangsung hampir dua jam tersebut, Walikota Metro beserta rombongan, menanyakan banyak hal demi mengetahui kiat-kiat Walikota Risma dalam penyediaan pelayanan publik di Surabaya. Mulai dari membangun potensi sumber daya manusia, penataan sentra Pedagang Kaki Lima (PKL), optimalisasi lahan pertanian, pengurusan administrasi kependudukan, hingga cara untuk meningkatkan partisipasi warga dalam program pembangunan kota.

“Kunjungan kami ke Surabaya karena kami ingin mendapatkan ilmu lebih banyak. Kami ingin belajar atas keberhasilan Surabaya. Karena itu, kami juga mengajak serta tim kerja sama daerah (TKSD). Bagi kami, tidak perlu belajar jauh-jauh ke luar negeri, belajarnya ke Surabaya saja,” tegas Lukman Hakim.

Dikatakan Lukman, dirinya menyadari, Kota Metro yang memiliki luas wilayah 68,74 kilometer persegi dengan total populasi warga 160 ribu jiwa, akan sulit berkembang seperti Surabaya. Namun, menurutnya, yang paling penting adalah adanya semangat dan kemauan untuk belajar.

“Kota kami terus berbenah. Kami sudah mendapat Adipura, tetapi kami ingin tingkatkan lagi. Apalagi setelah melihat di Surabaya, sama sekali tidak ada sampah berceceran di jalan-jalan. Karena itu, kami ingin bekerja sama dengan Surabaya dalam penyediaan pelayanan publik,” sambung dia.

Sementara ketua DPRD Kota Metro, Anna Morinda menanyakan perihal kiat sukses Walikota Risma dalam mengubah mindset warga yang awalnya apatis menjadi ikut aktif dan peduli terhadap program Pemkot.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku senang bisa berbagi ilmu dengan Pemkot Metro. Menurutnya, jika ke depannya ada semakin banyak kota atau kabupaten yang maju, berarti Indonesia akan semakin bagus. “Bukan berarti yang bertanya itu enggak ngerti dan bukan berarti kami lebih pintar. Kami hanya melakukannya lebih dulu. Intinya ilmu itu jangan disimpan saja,”ujar Walikota Risma.

Walikota yang telah membawa Surabaya meraih banyak penghargaan level nasional dan internasional ini kemudian “mengajak jalan-jalan” walikota Metro bersama rombongan melalui paparan di layar display. Mulai dari cara pengelolaan sampah, pemanfaatan lahan pertanian warga melalui kampung budidaya pertanian dan urban farming, penataan sentra PKL hingga kiat mengintegrasikan pelayanan publik dengan teknologi. Termasuk pemanfaatan CCTV untuk pengaturan arus lalu lintas.

“Setiap tahun, jumlah pegawai kita berkurang karena ada yang pensiun. Itu kita atasi dengan pemakaian teknologi informasi untuk pelayanan publik. Warga senang karena selain lebih transparan, juga memangkas waktu karena pelayanan bisa lebih cepat dibandingkan dengan cara manual. Kita harus membuat trust pada masyarakat bahwa pemerintah layak dipercaya. Caranya dengan membuat semua transparan,” jelas Walikota Risma.

Walikota Risma juga menjelaskan perihal upaya Pemkot Surabaya dalam melakukan efisiensi anggaran. Salah satunya dengan meniadakan kegiatan Pemkot Surabaya di hotel. Termasuk juga tentang bagaimana cara mendorong partisipasi warga. “Kita beri contoh dengan ikut turun langsung. Seperti kerja bakti tiap Jumat pagi. Jadi tidak hanya sekadar teori atau perintah. Lama-lama warga juga akan terbiasa sehingga akan melakukannya sendiri,” jelas mantan kepala Bappeko Surabaya ini.

Kota Surabaya memang menjadi kota yang terdepan dalam hal pelayanan publik. Faktanya, Surabaya meraih dua penghargaan inovasi pelayanan publik 2014 melalui inovasi pelayanan publik Surabaya Single Windows (SSW) dan Government Resource Management System (GRMS) dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada 2 Mei 2014 lalu. Surabaya juga meraih predikat kepatuhan pelayanan publik dari Ombudsman Republik Indonesia pada 23 Juli 2014 lalu. Ada 14 SKPD di Kota Surabaya yang masuk dalam zona hijau yang artinya pelayanannya optimal. Diantaranya Dinas Cipta Karya dan tata Ruang, Unit Pelayanan Terpadau Satu Atap (UPTSA), administrasi kependudukan pada Dispendukcapil, pelayanan rumah sakit RSUD dr.Soewandhie dan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan.(*/arf)

Kamis, 25 September 2014


KABARPROGRESIF.COM : Bola panas pertanggung jawaban atas adanya tower liar di jalan Tanah Merah Sayur Surabaya semakin tak karuan arah-nya. Setelah Dinas Komunikasi dan Infor-matika ( Dinkominfo) yang menjadi sasa-ran empuk oleh Ali Murtadlo, Kasi pengen-dalian Bangunan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Pemkot Surabaya.

    Kini, Ali melemparkan masalah tower liar ini ke penegak Perda Pemkot Suraba-ya, yakni Satuan Pilisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Surabaya.

    Ali berkilah, bila pihaknya dalam kasus tower liar di Tanah Merah Sayur ini tak ting-gal diam, pihaknya masih terus berupaya menagih ijin pada pemilik tower.

    ” Saya sudah mengirim surat panggilan ke tiga mas, namun pihak tower tidak me-ngindahkan panggilan Instansi kami,” Ujar Ali .

    Bahkan untuk menyiasati kelemahan-nya, Ali juga berdalih, akan segera melaku-kan ‘eksekusi’ untuk ‘merobohkan’ tower tersebut melalui dinas terkait pasalnya pendirian tower itu telah menyalahi aturan salah satunya belum mengantongi ijin mendirikan bangunan (IMB).

    “ Sekarang saya sudah mengirim surat ke Satpol PP Kota untuk minta bantuan penertiban bangunan tower liar yang ada di Jalan Tanah Merah Sayur VII , untuk se-gera ditindak lanjuti ,” dalih Ali.

    Sementara Endang Wahyuni Kabid Pe-nindakan Satpol PP Kota Surabaya dikon-firmasi via SMS, menampik keras bila DCKTR melalui Ali Murtadlo, telah mengi-rimkan rekomendasi penertiban tower liar di jalan Tanah Merah Sayur oleh sat Pol PP Surabaya.

 ” Kami belum tau mas , belum ada surat dari Dinas Cipta Karya terkait permintaan bantuan penertiban tower liar di Jalan Tanah Merah Sayur VII, ” jelasnya.

    Ketidak mampuan Ali Murtadlo dengan menyebar berbagai kebohongan tersebut, semakin menunjukkan bila Ali Murtadlo tak becus dalam menjalankan pekerjaannya.

    Seperti diberitakan, tower liar di jalan tanah merah sayur ini bener-benar keterla-luan. Meski telah berdiri kokoh, namun tower tersebut tak mengantongi secuil ijin resmi yang dikeluarkan oleh Pemkot Surabaya.

    Rumor berkembang di daerah Tanah Merah Sayur tepatnya lokasi tower tersebut, lancarnya pendirian tower tersebut lanta-ran adanya bagi-bagi kompensasi oleh pe-milik tower terhadap warga sekitar.             Parahnya tak hanya warga yang men-dapat jatah tiap kepala keluarga (KK) tapi pihak RT maupun RW juga kecipratan.

    Kabarnya juga pihak Lurah dan Camat setempat juga tak luput dari besaran nilai kompensasi yang diberikan pemilik tower.

    Informasi berkembang, nilai kompen-sasi tiap KK sebesar Rp. 2-3 juta, sedangkan Lurah dan Camat menerima Rp. 5 Juta.(*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : Viktor Markus (33), WNA Nigeria sepertinya tak memiliki rasa jera berhadapan dengan penegak hukum di Indonesia.

Meski sudah menyandang status terpidana kasus narkoba dan masih  menjalani proses hukuman di LP Nusa Kambangan, Cilacap Jawa Tengah, kini Pria berkulit hitam pekat ini kembali tersandung kasus yang sama dan kasusnya di sidangkan di PN Surabaya Rabu (25/9/2014)

Victor Markus diadili bersama tiga komplotannya yakni Victor Nainggolan (28), Nurmalasari Nababan(54) warga bandung (pacar Viktor Markus), dan Aji hidayat (24) warga Bandung sebagai kurir.

Dalam sidang perdana ini, Bandar narkoba internasional ini didakwa Jaksa I  Putu Sudarsana dari Kejati Jatim dengan  jeratan pasal 113 ayat 2 jo pasal 132 ayat 1 UU RI No. 35 tahun 2009 tentang narkotika.

Seperti diketahui, Jaringan narkoba internasional ini berhasil dibongkar Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya pada Selasa (29/4/2014). Petugas berhasil menggagalkan pengiriman paket narkoba jenis sabu seberat 1.680 gram lewat jalur
laut, yang disimpan dalam gagang tas travel bag.

Barang haram ini merupakan pesanan Victor Markus warga Negara Nigeria yang saat ini mendekam di Lapas Nusa Kambangan.

Terungkapnya pengiriman tersebut dari kecurigaan petugas bea cukai bidang pengawasan dan penindakan, dengan adanya paketan perusahaan jasa titipan(PJT) berupa dus besar berisi 5 tas travel bag dan Makanan ringan yang akan dikirim ke Jalan Rancaloa Rt 004/02 no 21 RT 4/2 Kelurahan Cipamokolan Kecamatan Rancasari Bandung.

Setelah dilakukan pemeriksaan menggunakan sinar X-Ray, dalam gagang terdapat benda yang mencurigakan dan terdapat shabu seberat 1.680 gram. Barang tersebut atas nama Victor Nainggolan (28).

Dalam penyelidikan lebih lanjut, petugas berhasil menangkap pemesan barang yakni Nurmalasari Nababan(54) warga bandung (pacar Viktor Markus), Aji hidayat (24) warga Bandung berperan sebagai kurir, sedang Victor Nainggolan
(28) anak kandung Nurmalasari berperan sebagai kurir (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : Dugaan perbuatan yang tak lazim yang dilakukan Lurah Simo Mulyo Baru, Rahadian Satria Nanda terhadap warganya yakni Sukadi dengan alih-alih dapat me-ngurus sertifikat tanah dengan biaya Rp. 10 juta semakin meruncing.

    Ternyata, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah bertindak cepat, diam-diam Pemkot Surabaya telah menerjunkan tim terkait adanya kebenaran berita tersebut.

    Asisten I bidang Pemerintahan Yayuk Eko Agustin mengaku akan segera menin-dak lanjutinya setelah itu pihaknya lantas memberikan laporan tersebut ke instansi penindakan kedisiplinan pegawai negeri sipil (PNS) Pemkot Surabaya.” Kita cek dulu, hingga atasannya, setelah itu dilaporkan ke Inspektorat.” janji Yayuk.

    Sementara itu, Lurah Simo Mulyo Baru, Rahadian Satria Nanda, saat dikonfirmasi bersikukuh membantah adanya berita ter-sebut.” Mohon maaf mas, berita itu tidak benar.” kelitnya saat dikonfirmasi lewat SMS.

    Bahkan Rahadian seolah menantang atas dugaan penipuan yang dilakukannya, meski adanya bukti berupa kwitansi yang telah di tanda tanganinya. Rahadian malah berkilah agar Progresif menanyakan kebe-naran hal tersebut ke korban (Sukadi-red).” Monggo di cek ke pak Sukadi aja pak.” tepisnya.

    Seperti diberitakan Lurah Simo Mulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Sura-baya, Rahadian Satria Nanda benar-benar keterlaluan. Perbuatan Lurah yang satu ini tak patut dijadikan suri tauladan terutama bagi warganya sendiri. Bayangkan  Rahadi-an telah berani memperdayai warganya.

    Sikap Rahadian ini mencerminkan bila Rahadian tak pantas menjadi ‘bapak’ di Simo Mulyo Baru. Rahadian telah ‘meng-kencingi’ wilayahnya sendiri

    Berbekal jabatan yang disandangnya, warga pun dapat dibuainya. Warga pun mengira bila Rahadian dengan jabatan yang disandangnya saat ini memiliki jari-ngan yang cukup luas.

    Alih-alih dapat menguruskan sertifikat tanah dengan mudah, ternyata Rahadian ini dapat menghipnotis Sukadi, warga ja-lan Simo Tambaan Sekolahan Surabaya.

    Jurus jitu yang dilancarkan Rahadian ini ternyata cukup ampuh. Alhasil uang se-besar Rp. 10 juta yang ada di kantong Su-kadi berpindah tangan ke Rahadian.

    Namun sayangnya, modus yang dila-kukan Rahadian ini terbilang sangat kasar. Ini terbukti dari cara Rahadian yang sangat sembrono.

    Setelah mengambil alih uang sebesar Rp. 10 juta dari Sukadi, dengan mudah, Rahadian juga memberikan tanda jadi be-rupa sebuah bukti kwitansi parahnya lagi bukti itu juga ditandatanganinya.

    Akibatnya cara Rahadian dengan memberikan tanda bukti tersebut ternyata berbuntut panjang. Ini lantaran sudah dua tahun telah ber-lalu sesuai dengan bukti kwitansi tertanggal Surabaya, 25 Juli 2012, Sertifikat yang di-janjikan Rahadian belum juga kelar. Su-kadi pun merasa sewot. Sukadi juga men-cak-mencak bila Rahadian telah meni-punya. Sukadi lantas mempermasalahkan Rahadian.
  
    Menurut sumber yang mengetahui per-sis terjadinya transaksi pembayaran biaya sertifikat tanah antara  Sukadi dan Lurah mengatakan, bahwa saat itu dirinya telah mengingatkan Rahadian namun hal terse-but tak digubrisnya.

    Perbuatan Rahadian Satria Nanda ini bisa dikatakan perbuatan melawan hukum dengan tindak pidana penipuan yang da-pat dikenakan pasal  berlapis 378  tentang penipuan dan 372 KUHP tentang pe-ngelapan. Pada pasal 378 ancaman pida-nanya paling lama 4 (empat) Tahun pen-jara sedangkan untuk pasal 372 ancaman juga 4 Tahun penjara ditambah denda Rp. 900 ribu.

    Kabarnya, Rahadian juga terbelit ber-bagai kasus terkait tindak pidana korupsi, sehingga tidak hanya Inspektorat Surabaya yang bertindak namun Kejaksaan juga ha-rus memelototinya. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : Pemain narkoba sepertinya tak akan bisa jera dalam melakukan perbuatannya. Pasalnya peranan penegak hukum untuk mensukseskan progam pemerintah dalam pemberantas narkoba masih setengah hati.

Salah satunya  pada kasus  Jimmy Paxy (40), terdakwa perkara narkoba di Apartemen Metropolis Surabaya.

Terdakwa berkulit putih ini,  terlihat mendapatkan keistimewaan dari aparat penegak hukum.

Setelah mendapatkan tuntutan ringan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Siska Christina dari Kejari Perak yakni 1 tahun dan 3 bulan kurungan. Rabu (24/9) majelis hakim yang terdiri dari Rifandaru E Setiawan SH,M.Hum (Ketua), M Yapi (Anggota) dan Bandung Suhermoyo (Anggota) terlihat 'sepakat' atas jeratan pasal yang dituntutkan ke terdakwa Jimmy.

Oleh majelis hakim yang diketuai Rifandaru E Setiawan SH,M.Hum, Jimmy Paxy diganjar hukuman 3 bulan lebih ringan dari tuntutan Jaksa Siska."Menjatuhkan hukuman 1 tahun penjara,"kata Rifandaru dalam amar putusan yang dibacakan diruang sidang Kartika 1 PN Surabaya, Rabu (24/9).

Hakim Rifandaru menyatakan Terdakwa Jimmy Paxy terbukti secara sah dan meyakinkan mengkonsumsi narkoba jenis sabu sabu. Ia dinyatakan melanggar Pasal 127  ayat (1) huruf (a) UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Sebelumnya dalam surat dakwaan Jaksa Christina Siska, terdakwa Jimmy Paxy didakwa dengan pasal alternatif yakni melanggar pasal  pasal 112 ayat (1) jo pasal 312 UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, dan atau juga didakwa dengan pasal 127 ayat (1) huruf (a) UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Dijelaskan dalam surat dakwaan Jaksa, Terungkapnya narkoba ini berawal dari penangkapan terdakwa Agung Wicaksono, yang dilakukan lima orang anggota reskoba Polrestaboes Surabaya.

Agung ditangkap polisi, Rabu (8/1) pukul 23.00 Wib di depan ruah kos yang berada di Jalan Karang Asem IV Surabaya. Saat dilakukan penggeledahan, polisi menemukan barang bukti narkoba berupa satu paket sabu dan beberapa butir pil ekstasi.

Dari pemeriksaan yang sudah dilakukan polisi, terdakwa Agung Wicaksono mengaku jika barang bukti narkoba itu milik terdakwa Jimmy Pexy. Dari pengakuan terdakwa Agung itu, polisi kemudian melakukan penangkapan. Terdakwa Jimmy Pexy ditangkap polisi, Kamis (9/1) pukul 01.00 Wib, di area parkir Apartemen Metropolis, Jalan Raya Tenggilis Surabaya.

Polisi pun melakukan penggeledahan. Dari penggeledahan yang dilakukan polisi, dan ditemukan barang bukti narkoba jenis sabu-sabu dengan berat keseluruhan 0,85 gram dan serbuk warna pink yang diduga kuat narkoba jenis ekstasi dengan berat keseluruhan 1,19 gram.

Barang bukti sabu-sabu seberat 0,85 gram yang saat ini sudah disita polisi tersebut, diakui terdakwa Jimmy Pexy adalah sisa narkoba yang sebelumnya dibuat pesta narkoba bersama terdakwa Agung dan terdakwa David.

Terpisah, terdakwa lain dalam kasus ini yakni David Alianto mengajukan pembelaan. Sedangkan Agung sendiri masih belum mengajukan pledoi. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : Animo pelajar di Surabaya untuk melakukan penelitian dan menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, semakin meningkat. Itu terlihat dari jumlah pelajar di Kota Pahlawan yang mengikuti ajang Surabaya Young Scientist Competition 2014 alias lomba peneliti muda yang digelar Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya di Gedung Perpustakaan Bank Indonesia, Rabu (24/9).

Tahun ini, ada 217 pelajar SMP, SMA dan SMK se-Surabaya yang berani menampilkan karya-karya penelitiannya di bidang matematika, fisika, ekologi dan komputer. Jumlah peserta tersebut naik dari ajang yang sama pada tahun 2013 di mana pesertanya mencapai 160 peserta.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini yang hadir untuk membuka acara, menyampaikan harapan besarnya agar siswa-siswi di Surabaya terus aktif menghidupkan keingintahuan melalui pengamatan terhadap lingkungan yang kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan penelitian dan mengaplikasikan ilmu yang didapat di sekolah.

“Saya senang tahun ini pesertanya semakin banyak. Harapan saya, temuannya aplikatif dan problem solving sehingga bisa bermanfaat bagi banyak orang. Saya ingin di Surabaya lahir peneliti muda yang sukses dan temuannya dipakai industri dunia,” tegas walikota yang lantas disambut tepuk tangan oleh ratusan pelajar.

Risma berharap para pelajar di Surabaya tidak hanya menjadikan aktivitas penelitian sebagai tugas sekolah, praktik ataupun sekadar untuk mengikuti lomba. Lebih dari itu, walikota menekankan, image yang selama ini muncul bahwa menjadi peneliti itu kurang pergaulan (kuper) dan tidak ada duitnya, dengan sendirinya akan terhapus. Sebab, bila produk hasil penelitian memang menarik dan berguna, itu akan bisa menjadi sumber penghasilan bagi si peneliti.

Walikota mencontohkan kisah sukses Linus Nara yang ketika masih berstatus siswa SMP Petra  5 Kelas 9, berhasil membuat produk helm berpendingin. Helm berpendingin tersebut kemudian diproduksi massal dan sudah dikontrak perusahaan sehingga membuat Nara kebanjiran hasil royalti produknya.

“Penemu Twitter (Jack Dorsey), hasil temuannya awalnya juga hanya dipakai di kampusnya saja. Kini, dia sudah jadi salah satu orang terkaya di dunia. Jadi tidak benar kalau jadi peneliti itu minim penghasilan karena lama di laboratorium. Saya tahu ini sulit, tetapi selama kalian punya kemauan, kalian akan bisa,” sambung walikota.

Walikota pemilik gelar magister manajemen pembangunan kota di ITS Surabaya ini juga mengingatkan para guru dan kepala sekolah agar melaporkan ke Dinas Pendidikan bila ada hasil penelitian yang bagus.

“Kalau hasil penelitiannya bagus harus segera dipatenkan, daripada diambil orang lain. Ibu siap membantu hak patennya. Intinya kita akan terus bina anak-anak ini,” imbuh walikota. 

Sebelum membuka acara, walikota didampingi Asisten IV Sekkota Surabaya, Eko Hariyanto, Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Ikhsan dan Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhamad Fikser, meninjau beberapa poster hasil penelitian siswa-siswi yang dipajang di ruang tengah Perpustakaan Bank Indonesia. Selain menanyakan hasil penelitian, walikota juga memotivasi para pelajar untuk terus belajar dan mengembangkan minat dalam penelitian.(*/arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive