Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Senin, 10 November 2014

Tiga Event Pendidikan Skala Nasional Digelar di Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : (surabaya) Sedikitnya ada tiga event pendidikan yang digelar di Surabaya bertepatan dengan momen peringatan Hari Pahlawan. Yakni, pameran pendidikan, lomba peneliti belia dan Kongres Pelajar Indonesia 2014.

Pameran pendidikan dihelat di kompleks Balai Pemuda pada 9-11 November. Kegiatan bertajuk Widya Wahana Pendidikan tersebut resmi dibuka Walikota Surabaya pada Minggu (9/11). Turut hadir dalam acara pembukaan, Kadispendik Jatim Harun.

Kadispendik Surabaya Ikhsan menyatakan pameran pendidikan merupakan kegiatan rutin tahunan yang bertujuan guna memberikan wadah bagi bakat serta kreativitas pelajar. Dia mengatakan, biasanya acara ini dilaksanakan di Jatim Expo, namun agar masyarakat lebih mudah menjangkau jadilah pameran dilaksanakan di kompleks yang berstatus cagar budaya tersebut.

Tahun ini, sebanyak 119 stan sekolah-sekolah di Surabaya siap menampilkan produk terbaiknya selama tiga hari penyelenggaraan. Berdasar pantauan di lapangan, beberapa stan memamerkan batik, lukisan, produk daur ulang, aneka kerajinan kreatif, makanan/minuman olahan, hingga robot. “Sebenarnya ada lebih dari 119 stan, namun karena keterbatasan tempat maka yang bisa terakomodir hanya 119 saja,” ungkap mantan Kepala Bapemas & KB Surabaya ini.

Selain pameran, Kota Pahlawan juga menjadi tuan rumah lomba peneliti belia tingkat Nasional. Peserta lomba dari Surabaya sendiri sebanyak 80 orang. Secara keseluruhan, lomba ini diikuti oleh 200 peserta.

Sementara itu, Walikota Tri Rismaharini dalam sambutannya menyatakan, pameran ini terselenggara atas dasar kesadaran bahwa masing-masing anak dikaruniai kelebihan yang berbeda-beda. Maksudnya adalah, kepandaian tidak hanya diukur oleh hal-hal bersifat akademik. Namun juga sisi kreativitas dan inovasi. “Ini semua untuk mewujudkan sistem pendidikan yang multitalenta,” katanya.

Dia menilai, kegiatan ini sangat positif dan dapat memotivasi para pelajar untuk berbuat yang terbaik demi karyanya. Dengan demikian, pelajar atau generasi muda akan terjauhkan dari potensi kenakalan remaja.

Meski hasil karya yang ditampilkan secara kuantitas cukup banyak, walikota masih memandang ada sedikit kekurangan yang perlu mendapat perhatian. Alumnus ITS tersebut memandang selama ini hasil karya anak negeri kuat di konsep namun lemah di hasil akhir. Itulah sebabnya, hingga kini belum banyak karya inovasi dalam negeri yang mampu menembus dan bersaing di pasaran.

Untuk itu, Risma -panggilan Tri Rismaharini- mengisyaratkan perlunya jam terbang dan pelatihan untuk mengasah motorik halus para siswa sehingga bisa lebih menghasilkan inovasi-inovasi terbaik.

Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Pendidikan Surabaya Martadi. Dia setuju dengan apa yang disampaikan walikota. Selama ini kekuatan pelajar terletak pada ide-idenya. Sayangnya, menurut dia, ide tersebut kurang mendapat dukungan sehingga hasil karya kurang optimal.

Oleh karenanya, Martadi menyimpulkan bahwa apa yang menjadi ‘pekerjaan rumah’ selanjutnya adalah bagaimana mewadahi ide-ide yang baik itu. “Dalam hal ini sinergi antara pemerintah, perusahaan serta elemen masyarakat termasuk orang tua memegang peranan penting,” ujarnya.

Kalau sub-sistem sinergi tersebut berjalan dengan baik, Martadi optimistis kelak akan lahir karya-karya luar biasa yang tentunya tidak berhenti pada tataran ide, namun sudah menjangkau pada hak cipta.

Surabaya Tuan Rumah Kongres Pelajar 2014

Kehadiran Walikota Tri Rismaharini pada event Widya Wahana Pendidikan di Balai Pemuda sekaligus juga membuka secara simbolik Kongres Pelajar Indonesia 2014. Rangkaian kegiatan sejatinya sudah diawali dengan penanaman 500 pohon cemara udang di sepanjang Pantai Kenjeran pada Minggu (9/11) pagi oleh para peserta kongres bersama Walikota Surabaya.

Kadispendik Ikhsan menjelaskan, Kongres Pelajar merupakan agenda tahunan dimana pelajar se-Indonesia yang diwakili oleh pengurus OSIS berkumpul dalam satu tempat. Mereka akan membahas sejumlah topik yang menjadi isu utama. “Hingga hari ini peserta kongres yang sudah datang sekitar 600 pelajar dari berbagai daerah. Jumlahnya diprediksi mencapai ribuan saat seluruh peserta hadir dalam kongres besok (10/11),” tuturnya.

Dikatakan Ikhsan, peserta Kongres Pelajar berencana akan berpartisipasi dalam Parade Surabaya Juang. Mereka akan mengikuti parade dengan pakaian adat masing-masing daerah. “Besok mereka akan kongres seharian penuh serta mendapat pencerahan dari sejumlah tokoh Nasional di antaranya Ketua KPK Abraham Samad, Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan,” pungkas Ikhsan.

Jemput Bola, Dispendukcapil Terjunkan Mobil Layanan Keliling


KABARPROGRESIF.COM : (surabaya) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya memberikan kemudahan pelayanan kepada warga yang ingin mengurus akta kelahiran. Dispendukcapil menerjunkan mobil pelayanan keliling di Taman Bungkul, mobil ini beroperasi setiap hari Sabtu. Namun, memperingati hari Pahlawan mobil keliling layanan akta kelahiran melayani masyarakat pada hari minggu (9/11), di taman bungkul.

Bagi, masayarkat yang belum mengurus akte kelahira, akte kematian dan verifikasi data kependudukan bisa mengurusnya di taman bungkul, atau di kantor smart office royal plaza dan ITC.  Mobil layanan keliling ini setiap Sabtu berada di Taman Bungkul mulai pukul 10.00 sampai 15.00 wib.

Menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Muhamad Suharto Wardoyo sebenarnya mobil keliling ini untuk mempermudah masyarakat yang tidak bisa datang langsung ke kantor Dispendukcapil mengurus akte kelahiran.

“Kita memberikan kemudahan bagi masyarakat yang libur bekerja di hari Sabtu, biasanya mereka ini tidak sempat mengurus akte kelahiran di hari Senin – Jumat. Kita terus berupaya mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan,” imbuhnya.

Disamping mengurus akte kelahiran, masyarakat bisa melakukan verifikasi data kependudukan dengan cara mengisi formulir yang telah disediakan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya identitas kependudukan ganda. Misalnya, terang Suharto, ada warga tidak terdaftar di Kartu Keluarga bisa segera melaporkan ke Dispendukcapil atau di mobil layanan keliling.

Sementara itu, Dwi Indah Ayu petugas mobil layanan keliling menjelaskan disini petugas hanya melakukan klarifikasi syarat-syarat pengurusan akte kelahiran. Apabila, syarat yang diperlukan tidak lengkap, maka dianjurkan langsung ke kantor Dispendukcapil atau kembali pada Sabtu berikutnya.

“Kebanyakan masyarkat yang datang menanyakan syarat-syarat yang diperlukan untuk mengurus akte kelahiran. Ada juga yang berkasnya sudah lengkap langsungn kita bawa untuk diproses di Dispendukcapil. Proses pembuatan akte selama 7 hari kerja,” jelasnya.

Selfi (38) warga Manukan Lor merasa sangat dipermudah dengan adanya mobil layanan keliling ini. Dirinya, tahu ada mobil layanan keliling dari temannya yang kebetulan mengurus perpanjangan SIM di Taman Bungkul yang bersebelahan dengan mobil layanan keliling Dispendukcapil. “Kebetulan saya juga mengurus perpanjangan SIM, sekalian saya mengurus akte kelahiran anak saya. Sekarang saya tidak perlu harus meluangkan waktu di hari kerja untuk mengurus akte kelahiran,” pungkasnya. (*/arf)

Surabaya Menuju Green City 2020


KABARPROGRESIF.COM : (surabaya) Bersamaan akan dilaksanakannya Hari Bangunan Indonesia (HBI) tanggal 11 Nopember 2014. Komunitas pecinta gedung tinggi atau pencakar langit yang disebut skyscrapercity, menggelar gathering nasional ke IV, Sabtu (8/11), di pusat perkantoran Spazio.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sekaligus membeberkan konsep dan realisasi pembangunan green city Surabaya. Sebagai dasar menuju Surabaya 2020.

Sebagai negara yang berkembang, kebutuhan rakyat terhadap bangunan masih sangat tinggi, baik perumahan, fasilitas publik ataupun infrastruktur, sehingga diperlukan percepatan pelaksanaan pembangunan dengan kualitas yang baik, sehat dan berkelanjutan, biaya yang relatif terjangkau serta sesuai dengan kondisi Indonesia.

Wali Kota Surabaya mengatakan kedepan di Surabaya sudah tidak memungkinkan pembangunan dilakukan secara horizontal. Dikarenakan lahan di Surabaya semakin hari semakin sempit, mau tidak mau pembangunan gedung perkantoran dan perumahan (apartemen,red) di bangun vertikal (menjulang tinggi,red).

“Sekarang ini kita sudah sangat sulit untuk memiliki ruang publik, makanya dengan dibangunnya bangunan secara vertikal. Juga gedung yang dibangun harus peduli terhadap lingkungan, dengan menerapkan green building. Hal itu sangat diperlukan untuk masa depan anak-anak kita kelak,” ujarnya.

Pemkot Surabaya juga membantu masyarakat ekonomi menengah dan kurang mampu dengan membangun rumah susun. Sebab, sebanyak 60 persen masyarakat lebih memilih tinggal di perkotaan, karena dekat dengan pekerjaan mereka. Namun, yang terjadi sekarang, lanjut Risma, mereka tinggal di pinggir perkotaan karena nilai jual rumah relatif murah dibandingkan di kota.

“Akan tetapi, yang terjadi adalah biaya hidup mereka menjadi membengkak, apalagi bagi ekonomi menengah dan bawah. Berapa biaya transportasi yang mereka hasbiskan per bulannya. Kenapa di China banyak membangun rusun di perkotaan, karena mereka sadar kota menjadi salah satu tujuan untuk mencari pekerjaan,” terangnya.

Pembangunan gedung vertikal harus dibarengi dengan transportasi massal yang memadai, kata Risma, untuk itu Pemkot Surabaya akan membangun Angkutan Massal Cepat (AMC) trem dan monorel. Karena, transportasi massal akan sangat dibutuhkan agar di pusat kota tidak macet.

“Untuk itu, Pemkot akan membangun enam gedung parkir, sehingga masyarakat yang mau kearah kota bisa memarkir kendaraannya disana, kemudian naik AMC menuju kota. Dengan bagitu kemacetan ditengah kota akan teratasi,” pungkasnya.

Menurut Sinarto Dharmawan, Chief Operating Officer Surabaya PT Intiland Development Tbk, Indonesia sebagai salah satu negara yang rawan bencana juga memerlukan standar bangunan yang cocok dengan kondisi tersebut dan seharusnya seluruh pelaku konstruksi dan masyarakat harus memahami standar bangunan.

Disamping itu Indonesia juga memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang telah meninggalkan bangunan-bangunan bersejarah dan arsitektural yang memiliki nilai budaya tinggi, maka hal tersebut harus terus dijaga, dilestarikan dan dikembangkan

“Dengan banyaknya isu-isu penting tentang bangunan maka beberapa orang inisiator menggagas momentum yang secara rutin setiap tahun dapat terus menumbuhkan kesadaran untuk mengembangkan kualitas bangunan untuk masa depan serta menjaga dan merawat bangunan yang dimiliki untuk Indonesia yang lebih baik,” tukasnya.

HBI mempunyai visi yakni Membentuk manusia pembangun yang berkualitas untuk mewujudkan bangunan dan infrastruktur berkualitas serta berkelanjutan bagi generasi masa depan yang sehat dan sejahtera. (*/arf)

Parade Surabaya Juang akan Tandai Puncak Peringatan Hari Pahlawan




KABARPROGRESIF.COM : (surabaya) Puncak peringatan Hari Pahlawan akan ditandai dengan Parade Surabaya Juang pada Minggu besok (9/10). Event tersebut dipastikan bakal menyedot animo masyarakat. Untuk mensukseskan kegiatan ini, personel gabungan telah disiapkan guna bersiaga di sejumlah titik.

Kabag Humas M. Fikser menerangkan, sedikitnya 23 kelompok turut ambil bagian dalam event yang sudah menjadi agenda rutin tahunan ini. Total ada ribuan orang yang menjadi peserta parade. Mulai dari komunitas pejuang Roode Burg, Drum Band Taruna AAL, serta para pelajar dan organisasi kemasyarakatan di Surabaya.

Sebagaimana penyelenggaraan pada tahun-tahun sebelumnya, Fikser menyebut Parade Surabaya Juang akan kental dengan nuansa perjuangan dan militer. Oleh karenanya, sejumlah perlengkapan militer akan ditampilkan. Walikota beserta muspida akan menaiki panser dari titik start hingga Hotel Majapahit. Selanjutnya, dari hotel yang dulunya dikenal sebagai Hotel Yamato itu, walikota bersama muspida akan berjalan kaki mendorong para veteran di atas kursi roda.

Masih kata Fikser, adapun rute yang nantinya akan dilalui peserta parade yakni Tugu Pahlawan – Jl. Gemblongan – Jl. Tunjungan – Jl. Gubernur Suryo – Jl. Yos Sudarso – Jl. Jaksa Agung Suprapto dan finish di Taman Surya. “Start dimulai pukul 14.00 WIB, sedangkan jarak yang akan ditempuh dari start hingga finish sekitar 3,3 kilometer,” ujarnya.

Sementara untuk persiapan acara, dua lajur sisi timur Jl. Pahlawan akan ditutup sejak pagi. “Hanya dua lajur yang ditutup, tapi lajur lain tetap dibuka,” kata Kabid Dalops Dishub Surabaya Subagio Utomo.

Sebagio menuturkan, sebagaimana hasil rapat pengamanan, bahwa jalan-jalan yang menjadi rute parade akan ditutup satu jam sebelum pelaksanaan, tepatnya sekitar pukul satu siang,” katanya.

Untuk event ini, Dishub Surabaya mengerahkan 150 personel yang akan bersinergi dengan petugas dari Satpol PP, linmas dan aparat kepolisian. Petugas gabungan akan membantu pengalihan arus lalu lintas di sekitaran lokasi parade.(arf)

Kejari Surabaya Dideadline Seminggu, Temukan Berkas Kasus Korupsi PD Pasar yang Hilang


KABARPROGRESIF.COM : (surabaya) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur memberikan tanggapan terkait informasi hilangnya berkas penyidikan kasus dugaan korupsi tunjangan direksi PD Pasar Surya. Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, institusi yang menangani kasus itu, diberi waktu seminggu untuk menemukan berkas kasus yang sudah menjerat empat mantan direksi sebagai tersangka itu.

Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jatim Febry Adriansya mengatakan, begitu mendengar informasi hilangnya berkas kasus korupsi, ia langsung menghubungi Kepala Kejari Surabaya Tomo Sitepu. “Saya sudah hubungi Pak Kajari, itu berkas tidak hilang, karena penyimpanan berkas pasti teregister,” katanya, Jumat (7/11).

Febry menjelaskan, berkas lama biasanya tersimpan di kardus di tempat penyimpanan berkas. Hanya pihak Kejari Surabaya belum membongkarnya untuk mencari berkas kasus yang hingga empat tahun disidik belum juga dilimpahkan ke pengadilan itu. “Nanti kalau sudah ada berkas, tinggal untuk progresnya,” ujarnya.

Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati Jatim Romy Arizyanto menambahkan, kejaksaan akan mencari keberadaan berkas itu dalam waktu seminggu. Selain mencari berkas di tempat penyimpanan data perkara, untuk memudahkan pencarian korps adhyaksa juga akan mengkonfirmasi itu kepada Kasipidsus yang dulunya menangani kasus tunjangan direksi PD Pasar, Nur Cahyo Jungkung Madyo.

Terkait kelanjutan penanganan kasus ini, Romy mengatakan kasus ini pasti akan ditindaklanjuti begitu berkas ditemukan. Adapun gugatan tersangka terhadap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) menurutnya tidak bisa menangguhkan proses penyidikan. “Dipelajari dulu begitu berkasnya ditemukan, setelah itu penyidikannya dilanjutkan,” tandas Kasipenkum asal Jambi itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Kejari Surabaya Tomo Sitepu mengaku tidak menerima laporan dan tidak menemukan data sedikit pun terkait penanganan kasus dugaan korupsi tunjangan direksi PD Pasar Surya. Kasus ini ngendon di Kejaksaan sejak diusut tahun 2010 silam. “Empat bulan saya menjabat Kepala Kejari Surabaya, tidak ada satu pun data terkait kasus itu,” kata kepada wartawan, Selasa (4/11).

Kasus ini diusut Kejari Surabaya sejak tahun 2010, di masa kepemimpinan Fadil Zumhana. Kasus diusut berdasarkan laporan hasil audit BPK tahun 2009 yang menyebutkan ada kelebihan duit tunjangan direksi di PD Pasar Surya sebesar Rp 200 juta yang tidak dikembalikan kepada negara.

Kasus ini terus didalami hingga Kajari Surabaya dijabat Mukri, dengan Kasipidsusnya Nur Cahyo Jungkung Madyo. Awal 2012, penyidik menaikkan status kasus ini ke tingkat penyidikan. Empat mantan direkssi ditetapkan tersangka. Mereka adalah mantan Dirut Ahmad Ganis Purnomo, mantan Dirtek Rahmad Kurnia, mantan Direktur Pembinaan Pedagang Fatma Irawati Malaka, dan mantan Dirkeu Agus Dwi Sasono. Hingga kini, mereka masih belum diadili. (Komang)

Buat LP Palsu, Bos Salon De Grace Dituntut Setahun Penjara


KABARPROGRESIF.COM : (surabaya) Ini merupakan peringatan sekaligus himbauan bagi masyarakat, agar tidak sembarangan membuat laporan palsu ke Polisi yang dapat berdampak menimbulkan fitnah hingga menimbulkan kerugian bagi orang lain.

Seperti yang dilakukan
Thio Inge Catherine, pemilik salon De Grace.
Akibat membuat laporan palsu di Polda Jatim, wanita 48 tahun ini harus berurusan dengan hukum dan berakhir kursi  pesakitan  Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Saat itu, terdakwa telah  menuduh Nanik Sutrisno, (pelapor,red) melakukan penipuan terhadapnya. Inge pun melaporkan
pemilik Salon Yemember ini dengan tuduhan jika obat kecantikan milik Salon Yemember palsu dan tidak memiliki ijin.

Namun, laporan terdakwa inge tak terbukti, hingga akhirnya Nanik melaporkan balik ulah terdakwa.

Oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Swaskito yang diwakilkan oleh Feri selaku Jaksa pengganti dari Kejari Surabaya, terdakwa wanita yang tinggal di Perum Puncak Permai I No 30 Surabaya ini dituntut bersalah dan meminta hakim agar menjatuhkan hukuman setahun penjara.

Selain itu,  Jaksa juga meminta agar terdakwa wanita berkulit putih ini langsung ditahan.

"Menuntut terdakwa dengan hukuman 1 tahun penjara dengan perintah ditahan,"ucap Jaksa Feri saat membacakan surat tuntutannya.

Terdakwa Inge dinyatakan terbukti bersalah melanggar pasal 317 dan 318 KUHP terkait penghinaaan.

"Tuduhan terdakwa tak terbukti. Mulai dari obat palsu sampai ijin usaha keliru, tak terbukti," ujar Ferry, SH, JPU asal Kejaksaan Negeri (kejari) Surabaya usai membacakan tuntutan

Pemicu laporan terdakwa kepada korban ini diduga karena konflik yang sudah lama terjadi ini, tak pernah menguntungkan terdakwa Inge. Dua kali Ia melaporkan korban ke polisi, namun selalu berujung dikeluarkannya SP-3 (surat pemberhentian penyidikan) oleh Polda Jatim. Tak puas, keduanya pun saling lapor.

Kronologisnya, Senin, 23 Juli 2012, bertempat di Polda Jatim, terdakwa dengan sengaja mengadukan atau pemberitahuan palsu kepada penguasa baik secara tertulis maupun dituliskan tentang seseorang sehingga kehormatan atau nama baik seseorang terserang.

Sebelumnya, terdakwa merupakan rekan kerja Nanik, meminta lisensi kepada korban dengan nilai Rp 700 juta lebih untuk mencantukman nama Yemember Salon yang sudah dikenal dimunculkan pada Salon De Grace milik Inge. Karena sudah kerjasama, korban lantas menyuplai obat-obatan khusus kecantikan kepada salon De Grace.

Di tengah perjalanan, Inge dikabarkan curang. Obat yang disuplai dari Yemember Salon diganti. Sampai akhirnya, salah satu costumer komplain. Terdakwa lantas menuduh jika obat-obatan kecantikan itu penyuplainya Yemember Salon. Bahka di tengah perjalanan pun, Inge melanggar kontrak dan merubah nama salon.

Obat-obatan yang selama ini disuplai Yemember Salon diganti. Lalu, costumer komplain lantaran setelah memakai obat kecantikan, kulitnya melepuh. Lantas terdakwa mengatakan jika itu milik Yemember. Karena tidak terima, korban lantas melaporkan kasus ini.

Sementara Kuasa hukum pelapor, Joko Cahyono, SH. MH dikonfirmasi mengatakan, jika terdakwa sangat pantas dihukum akibat perbuatan yang dilakukan.

"Setelah mengikuti persidangan dan melihat keteranagan saksi dan bukti jpu, seharusnya perkara semacam ini harus dipidanakan penjara minimal 2 pertiga dari tuntutan jaksa," ujar Joko. (Komang)

Sabtu, 08 November 2014

Sat Sabhara Polrestabes Surabaya Unjuk Sembilan Kemampuan


KABARPROGRESIF.COM : Satuan Sabhara Polrestabes Surabaya dibawah pimpinan AKBP Gatot Repli Handoko, Jumat (7/11/2014) pagi, menunjukan sembilan kemampuan diantaranya, komunikasi, negosiasi, koordinasi lintas instansi, pengamanan status quo TKP, kemampuan melakukan TPTKP, penegakan hukum Tipiring, represif terbatas, pengamanan terbuka satuan fungsi lain, serta pelacak menggunakan satwa K-9.

Dalam aksi peragaan itu, anggota elit Sat Sabhara Polrestabes Surabaya, menunjukan kemampuan menembak dalam beberapa posisi, membidik menggunakan kaca, membidik sasaran dengan bergerak serta membelakangi sasaran.

Selain menunjukan kebolehan dalam membidik sasaran tembak, anggota Sat Sabhara Polrestabes Surabaya juga dituntut dapat menguasai serta mampu melakukan bongkar pasang senjata api yang macet saat digunakan.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta mengatakan, sangat berterima kasih terhadap Dir Sabhara Polda Jatim dan Kasat Sabhara AKBP Gatot Repli Handoko yang telah melatih anggota Sabhara sehingga mampu jadi pasukan elit. “Anggota Sabhara Polrestabes Surabaya ini merupakan pasukan elit yang dapat menjalankan tugas dengan baik. Dengan kemampuan ini, mereka akan dapat memback up satuan lainnya,” terangnya.

Sementara Dir Sabhara Polda Jatim Kombes Pol Imam Sayuti sangat bangga dengan peragaan yang ditunjukkan anak buahnya di halaman Mapolrestabes Surabaya Jl Sikatan kali ini. Sebagai bentuk apresiasi, pihaknya akan menghadiahkan 10 unit motor Raimas (Pengurai Massa) sebagai penunjang operasional. “Sat Sabhara Polrestabes Surabaya layak diberi apresiasi 10 motor Raimas untuk menunjang tugasnya,” ulasnya.

Sedangkan Kasat Sabhara Polrestabes. Surabaya AKBP Gatot Repli Handoko menjelaskan, satuan di baah pimpinannya ini sangat mempersilahkan bisa ada anggota dari satuan lain yang meminta perbantuan. Namun, dirinya juga berharap ada penambahan anggota untuk memaksimalkan fungsi Sat Sabhara Polrestabes Surabaya. “Bila melihat luas wilayah dan tingkat keamanan, Polrestabes Surabaya idealnya diperkuat 1000 personel Sabhara, sementara saat ini yang ada baru sekitar 600 anggota,” terangnya. (arf)

Jumat, 07 November 2014

Diduga Memukul Siswa, Guru SMP Dilaporkan Polisi


KABARPROGRESIF.COM : Bambang, seorang guru IPA SMP Barunawati dilaporkan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak karena diduga memukul AES (12), salah satu muridnya,  Kamis (6/11/2014).

Orang tua AES, Agus Tri Sumarsono terpaksa melaporkan Bambang ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pelabuhan Tanjung Perak, karena merasa anaknya diperlakukan kasar saat mengikuti proses belanjar mengajar.

Warga Jl Kalimas Baru itu, sejatinya berusaha menyelesaikan persoalan ini secara baik-baik dengan pihak sekolah. Tapi tidak ada iktikad baik dari pihak sekolah.

"Saya sangat kecewa dengan pristiwa ini, pihak sekolah tidak ada empati. Saya sudah konfirmasi ke sekolah, tapi sekolah malah terkesan membela gurunya," sebut Agus di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Kamis (6/11/2014).

Agus menuturkan, dirinya memutuskan melaporkan peristiwa yang dialami anakanya kepada polisi, setelah tidak ada perhatian dan niatan baik dari sekolah. "Tidak boleh ada pemukulan kepada siswa, ini catatan buruk dunia pendidikan. Kejadian ini tidak boleh terjadi lagi," harap Agus.

Peristiwa ini terjadi saat AES berada di laboratorium. AES berada di laboratorium tersebut, saat mengikuti praktik pelajaran IPA. Obyek yang jadi penelitian adalah bawang merah dan bawang putih menggunakan alat mikroskop. Saat AES melihat bawang merah dan putih lewat mikroskop, tiba-tiba Bambang mendorongkan tangannya ke kepala AES. Akibatnya, mata AES mengenai mikroskop hingga memar dan luka-luka.

"Saya sedang menempelkan mata ke kaca mikroskop, tapi dipukul. Saya tidak tahu penyebabnya," aku AES.

SMP Barunawati belum memberikan konfirmasi terkait peristiwa ini. Saat dimintai konfirmasi, sekolah yang beralamat di Jl Perak Barat ini tidak ada yang mau memberikan keterangan. Karena kepala sekolah sedang ada dinas luar sekolah. (***)

Buruh Surabaya Cibir Risma Dianggap Ingkari Janji


KABARPROGRESIF.COM : Sikap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang terkesan cuek untuk segera menyampaikan usulan nilai UMK 2015 ke Pemprov Jatim menjadi bahan rasan-rasan (perbincangan) buruh yang menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi, Kamis (6/11/2014).

Dalam rasan-rasan itu, buruh menilai Risma ingin enaknya sendiri. Wali kota Surabaya perempuan pertama ini dinilai tidak pro buruh dan tidak berani mengambil risiko sebagai pemimpin.

"Masak daerah lain sudah pada mengusulkan UMK, Surabaya malah pilih belakangan," ujar Yudi, salah satu buruh yang ikut demo, kepada temannya.

Yudi menduga, sikap Risma yang menunggu DKI Jakarta dalam menetapkan UMK Surabaya serta menunggu usulan UMK dari daerah lain di wilayah ring satu, seperti Sidoarjo dan Gresik, karena mantan Kepala Dinas Pertamanan ini tidak mau malu dan tersandera seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Buktinya kan terlihat dari beberapa tahun terakhir. Meski Surabaya adalah Kota Metropolitan dan ibukota Provinsi Jawa Timur, tapi usulan UMK yang disampaikan Risma nilainya selalu kalah dibandingkan beberapa daerah lain," tukas buruh yang bekerja di kawasan Margomulyo, Surabaya.

Bambang, buruh lainnya membenarkan pernyataan Yudi. Dia mencontohkan ketika terjadi penetapan UMK 2014 tahun lalu. Waktu itu, Risma hanya berani mengusulkan nilai UMK Surabaya Rp 2,20 juta. Padahal daerah lain, seperti, Gresik mengusulkan Rp 2,37 juta sedangkan Kabupaten Pasuruan nilai UMK 2013 yang diusulkan sebesar Rp 2,31 juta.

Rendahnya usulan UMK Surabaya waktu itu memicu terjadinya demo buruh besar-besaran. Demo baru reda setelah Gubernur Soekarwo mengambil kebijakan UMK Surabaya sebagai ibukota provinsi harus lebih tinggi dibandingkan daerah lain, yakni Rp 2,2 juta.

"Nah, Risma sepertinya tak ingin hal itu terjadi lagi," sergah Bambang, seraya mencibir Risma.

Ribuan Buruh Surabaya Desak Risma Tetapkan UMK 2015 Rp 3 Juta


KABARPROGRESIF.COM : Ribuan buruh Surabaya mendesak Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menetapkan UMK 2015 sebesar Rp 3 juta per bulan, saat demo di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (6/11/2014).

Desakan tersebut disampaikan, ketika mereka menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi, Kamis (6/11/2014).

Dalam aksinya, ribuan massa buruh dari berbagai elemen, seperti Sarbumusi, KSPSI,  FSBK,SPN, Produktiva, dan SBSI tersebut membawa aneka spanduk dan poster.

Tuntutan mereka antara lain, "Naikkan UMK Surabaya Rp 3 Juta, Hapus Iuran BPJS Kesehatan bagi Pekerja, Jangan Perjualbelikan Penanggulan Pembayaran UMK, dan Tolak Kenaikan Harga BBM".

Koordinator Aksi Andi Pecie mengatakan, pentingnya Wali Kota Tri Rismaharani menetapkan UMK Surabaya minimal Rp 3 juta agar buruh dan keluarganya bisa lebih sejahtera.

"Sudah saatnya negara memperhatikan kesejahteraan buruh. Jangan malah sebaliknya, menjadikan rakyat, khususnya buruh sebagai budak dan kuli di negeri sendiri," tegasnya.

Jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, Andi Pecie menyatakan, buruh dari berbagai elemen akan kembali turun ke jalan dengan massa yang jauh lebih besar.

Setelah menggelar aksi selama sekitar 1,5 jam, sekitar pukul 14.00 WIB, 30 orang perwakilan buruh diterima oleh Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, di Gedung Grahadi.

Ketika menerima buruh, Gus Ipul didampingi Kepala Disnakertransduk Edi Purwinarto dan Kapolrestabes Surabaya Setija Junianta.(arf)

Kamis, 06 November 2014

Bandar Sabu Sampang Hanya Dijerat Pasal Rehabilitasi


KABARPROGRESIF.COM : Prilaku Jaksa Retno Wulan dari Kejati Jatim dalam penegakan supremasi hukum dan program pemerintah dalam memberantas peredaran narkoba patut dipertanyakan.

Jaksa wanita bertubuh tambun ini terlihat memberikan perlakuan khusus bagi Tajul Arifin, Bandar sabu asal sampang yang menjadi pesakitan di PN Surabaya dalam kasus narkotika.

Perlakuan istimewa itu dapat dilihat dalam surat dakwaan Jaksa Retno yang mencantumkan pasal 127 UU RI No 35 tahun 2009 tentang rehabilitasi. Padahal saat ditangkap oleh Polisi, terdakwa memiliki timbangan dan barang bukti sabu seberat 4,2 gram.

Untuk memuluskan  penerapan pasal rehabilitasi ini, Jaksa Retno tak bekerja sendiri, pasal rehab tersebut muncul dari penyidik Kepolisian.

Nah, dalam kasus Tajul Arifin ini, penyidik juga menggunakan jasa dokter Arifin, dokter Rutan Medaeng Surabaya.

dr Arifin memang tak asing lagi di dunia penikmat maupun bandar  narkoba. Status dokter rutan inilah digunakannya untuk mencari tambahan rejeki selain menjadi PNS.

Dari data yang dihimpun,
Untuk bisa memakai jasa dr Arifin, penikmat maupun bandar harus mengeluarkan kocek yang nilainya puluhan juta rupiah.

Tak ayal, dr Arifin juga bersaksi dalam kasus ini. Dalam keteranganya yang disampaikan dalam persidangan yang digelar di PN Surabaya, Kamis (6/11/2014), Ia menjelaskan jika mengaku kenal dengan terdakwa Tajul Arifin.

"Sehari setelah penangkapan, saya dipanggil penyidik untuk memeriksa terdakwa. Kondisinya saat itu tampak sakit, berkeringat, lemes seperti orang lemah. Saat dibawa ke Rutan Medaeng, kondisinya agak lebih baik," jelasnya pada majelis hakim yang diketuai Hariyanto.

Menurut Saksi yang sudah langganan sebagai dokter rehabilitasi, sebelumnya pada 2005, terdakwa dalam seminggu mengkonsumsi sabu-sabu bisa 4 kali dalam seminggu.

"Biasanya dalam paketan 1 gram, dipakai beberapa kali. Dan bila sabu tidak dipakai, bisa sakit," ujarnya.

Sementara, Jaksa Retno menyangkal jika terdakwa Tajul adalah bandar, melainkan hanyalah seorang pecandu saja.

"Terdakwa melanggar Pasal 112 KUHP jo Pasal 127 KUHP UU Narkotika. Jadi terdakwa hanya ketergantungan, bukan bandar mas," katanya didepan Ruang Tirta 1 Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (6/11/2014).

Persidangan ini terkesan aneh, Pasalnya saat penangkapan berlangsung oleh Polda Jatim, locus delicty bukan berada di Surabaya melainkan di Sampang, Namun oleh Jaksa Kasus ini di limpahkan ke  PN Surabaya.

Seperti diketahui setelah mendapat informasi dari masyarakat, terdakwa dirumahnya ditangkap, 21 Mei 2014 lalu. Dirumahnya di Desa Banyuates, Sampang. Dalam penggeledahan, petugas berhasil menemukan tiga poket sabu-sabu dengan berat 4,2 gram, satu timbangan dan bom alat hisap yang baru saja dipakai terdakwa di dalam kamar. Pada Jaksa, terdakwa mengaku mendapatkan barang harap tersebut dari temannya PRD, yang kini jadi DPO Polisi. (Komang)

Kejaksaan Perak Periksa Pejabat Kemenag Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : Kejari Tanjung Perak terus melakukan pendalaman dalam dugaan korupsi dana BOS dan BOPDA di MI AL Hidayah Surabaya.

Setelah melakukan pemeriksaan para guru di sekolah tersebut, kini  Pejabat Kementrian Agama (Kemenag) Surabaya juga akan diperiksa.

Diakui Jaksa Penyelidik, Ferdi Ferdinan, saat ini pihaknya telah melakukan pemanggilan terhadap  Abdul Rahman, Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan di Kemenag Surabaya yang mengurusi pencairan dana BOS dan BOPDA

“Kami sudah panggil pejabat Kemenag Surabaya yang jabatannya sebagai Kasi Pendidikan dan stafnya,” ujar Ferdi kepada wartawan, Kamis (6/11).

Dijelaskan Ferdi, materi  Pemeriksaan terhadap Kasi Pendidikan dan Stafnya itu  hanyalah seputar pendalaman pencairan BOS dan BOPDA yang diduga tidak digunakan sesuai dengan  speksifikasinya. Mengenai materi lainnya, Ferdi enggan mengemukakan hal itu, dengan alasan pengusutan masih dalam tingkat penyelidikan.

"Sementara, masih seputar pencairan dana BOS dan BOPDA,"terangnya.

Selain itu, pemeriksaan oleh tim penyelidik dilakukan pada pihak-pihak terkait pencairan dana tersebut. Menurutnya, pihak yang dimaksud adalah dari tingkat bawah sampai nantinya ketingkat atasan. Dirinya pun tak menampik apabila pemeriksaan akan dilakukan kepada Kepala Kemenag.

“Bila dibutuhkan, kami akan mengirimkan undangan bagi Kepala kemenag. Tentunya terkait pengusutan kasus BOS dan BOPDA,” tegas Ferdi.

Rencana menggundang Kepala Kemenag dalam permintaan keterangan kasus ini, menurut Ferdi, sebab yang bersangkutan pasti melakukan teken terhadap pencairan dana BOS dan BOPDA. “Mau tidak mau yang bersangkutan akan kita mintai keterangan terkait peruntukan dana tersebut,” jelasnya.

Disinggung terkait hasil pemeriksaan dari Kasi Pendidikan Kemenag Surabaya, Ferdi tak mau berkomentar banyak. Yang pasti, pemeriksaan masih seputar pencairan dana BOS dan BOPDA, serta peruntukan dana tersebut apakah sudah sesuai dengan spek atau tidak.

“Masih penyelidikan mas, kami tidak berani membuka informasi lebar-lebar. Penyelidikan masih seputar pencairan dana dan peruntukan saja,” tambahnya.

Sementara terkait adakah sekolah MI lainnya yang juga terindikasi menyelewengkan dana BOS dan BOPDA, Ferdi mengaku sampai saat ini pihaknya hanya menyelidiki Madrasah Ibtidaiyah yang ada dikawasan Surabaya Utara saja. “MI yang kami selidiki masih satu, yakni dikawasan Surabaya Utara,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Tanjung Perak Bayu Setyo Pratomo, yang mengatahkan bahwa pemeriksaan pihak-pihak terkait kasus ini, masih sebatas pada pencairan dana dan penggunaan dana. Menurutnya, tim masih perlu mengumpulkan data dan bahan keterangan dari pihak-pihak terkait kasus ini. “Tim masih puldata dan pulbaket, jadi sabar dulu,” katanya. (Komang)