Selasa, 11 November 2014


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya)190 orang Danramil, Babinsa dan Tokoh masyarakat se-wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Madura menerima siraman materi Buku praktis Danramil/Babinsa mengenai Wawasan Kebangsaan dari Pabandya Bakti TNI Sterdam V/Brw Letkol Drs. Didi Suryadi di Aula Makorem 084/BJ. Materi Wawasan Kebangsaan telah dikemas sedemikian rupa telah berhasil memberikan kesadaran dan pemahaman para peserta tentang pentingnya sosialisasi materi wawasan kebangsaan kepada seluruh lapisan dan komponen masyarakat.

Sosialisasi ini diadakan dengan beberapa alasan yang mendasari diantaranya : munculnya fenomena/gejala luntur semangat kebangsaan di masyarakat, menurunnya kesadaran bela negara, peran strategis Danrami/Banbinsa sebagai ujung Binter TNI AD di wilayah dan upaya menyamakan persepsi tentang wawasan kebangsaan.

Dalam awal paparannya Letkol Didi menyinggung tentang betapa pentingnya kita mempelajari sejarah perjuangan bangsa, agar bangsa kita tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu seperti perjuangan yang bersifat lokal/kedaerahan  (belum bersatunya para pejuang). Perjuangan yang bersifat kedaerahan tersebut yang menyebabkan bangsa Indonesia sulit bersatu dan mudah diadu-domba/dipecah-belah, akibatnya bangsa ini mudah di jajah dan dikuasai penjajah sampai dengan 300 tahun.

Kemudian muncul kesadaran/kebangkitan nasional yang dipelopori dr. Soetomo (Budi Utomo), dilanjutkan Sumpah Pemuda yang melahirkan energi sosial yang meliputi rasa kebersamaan, persatuan/kesatuan, senasib sepenanggungan dan bibit-bibit nasionalisme. Setelah kesadaran nasionalisme terbentuk, dalam perkembangannya kemudian timbul kesadaran baru berupa energi patriotisme yaitu kesadaran untuk berani melawan penjajah dan merebut kemerdekaan yang pada akhirnya mendorong tercapainya Proklamasi Kemerdekaan 1945 oleh Soekarno-Hatta.

Dalam masa mengisi kemerdekaan sampai saat kini ternyata permasalahan-permasalahan bangsa mulai muncul dan berkembang sangat kompleks meliputi permasalahan geografi, demografi dan kondisi sosial. Masalah Geo, Demo, Konsos yang menonjol diantaranya adalah ledakan jumlah penduduk, terbatasnya kesediaan pangan dan energi fosil yang pada giliranya memunculkan kelangkaan energi, pangan dan air. Kelangkaan tersebut telah menyebabkan tingginya angka kematian anak dan terpuruknya kualitas hidup manusia yang diakibatkan karena kemiskinan, kelaparan dan kondisi kesehatan yang buruk.

Selain itu kondisi sosial yang rawan saat ini seperti bahaya laten komunis, paham ISIS, terorisme, korupsi, tawuran, kerusuhan, konflik antar warga dan lain-lain juga membutukan perhatian dan kewaspadaan kita semua. Contoh-contoh perilaku menyimpang para remaja, pelajar, mahasiswa, pemuda, warga masyarakat dan potensi ancaman dari dalam maupun luar negeri, telah menyadarkan dan memaksa Negara melalui TNI untuk semakin dekat dan menyatu dengan rakyat. Hanya dengan kemanunggalan TNI-Rakyat maka segala ancaman militer maupun non militer dapat ditanggulangi, karena TNI memang di design untuk selalu bersama-sama rakyat( TNI tidak bisa hidup dan berjuang sendiri). Bersama rakyat TNI kuat, bersama TNI rakyat kuat.

Mendekati akhir paparannya Letkol Didi menjelaskan kepada peserta tentang betapa pentingnya wawasan kebangsaan bagi bangsa dan Negara. Hal ini tiada maksud lain kecuali untuk mengingatkan kita semua bahwa tanda-tanda kehancuran bangsa dan Negara nyata-nyata sudah terlihat gejalanya di depan mata kita seperti: konflik elit yang berkepanjangan, krisis ekonomi yang tidak terselesaikan, bangkitnya semangat tribalisme yang berlebihan, pudarnya wawasan kebangsaan dan nasionalisme, tidak berperannya ideologi sebagai pemersatu bangsa dan hancurnya soliditas angkatan bersenjata. Untuk itu seluruh elemen bangsa harus bersama-sama, bekerjasama, bersatu-padu dan bersinergi melawan segala bentuk potensi ancaman termasuk Proxy W (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Untuk mantapkan Wawasan Kebangsaan di lingkungan pendidikan,    Danrem 082/CPYJ dan Dandim 0815/Mojokerto turun langsung ke SMAN – I Mojokerto, Selasa (11/11/2014).

Acara yang dikemas dalam bentuk Foot Mobility dengan start Makorem 082/CPYJ menuju SMAN - I Mojokerto, diikuti kurang lebih 400 prajurit Makorem 082/CPYJ dan Kodim 0815/Mojokerto. Anjangsana Wawasan Kebangsaan ini digelar sebagai upaya untuk dapat meningkatkan pemahaman kehidupan bernegara pada semua Komponen Bangsa, hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan budaya masyarakat yang lebih beretika yang didasarkan pada Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.

Budaya itulah yang akan menyiapkan anak bangsa untuk menggeluti persoalan sosial dalam realitas kehidupan, dalam bentuk atensi dan partisipasi dalam mengisi kemerdekaan, menyiapkan mereka untuk mengemban tanggung jawab dan memberi kesempatan menjalankan hak dan kewajibannya secara konsisten dan konsekuen, sehingga mereka paham terhadap ideologi yang dianutnya untuk kemudian membelanya dan bersamanya mereka wujudkan cita-cita dan tujuan nasional.

Route yang ditempuh kurang lebih 10 km, sepanjang jalan para peserta menyanyikan lagu – lagu khas mars militer yang dipandu oleh Tim Jas Korem 082/CPYJ bersama Provost. Setelah beberapa waktu rombongan Anjangsana Wawasan Kebangsaan tiba didepan pintu gerbang SMAN – I Mojokerto, dan disambut oleh Kepala sekolah Bpk Suhariyono S. Pd  dengan segenap guru pengajar dan siswa / siswi SMAN-I Mojokerto.

Dalam sambutannya kepala sekolah mengatakan adalah suatu kehormatan yang sangat besar bagi kami warga besar SMAN - I karena kami kedatangan rombongan tamu bapak - bapak dari TNI pelindung NKRI, dan sekolah kami sangat terbuka bagi bapak - bapak terutama putra – putrinya yang ingin bersekolah disini. Kami segenap warga besar SMAN-I sangat berharap bahwa siswa – siswi kami dapat mentauladani jiwa patriotisme yang dimiliki bapak – bapak TNI.

Ditempat yang sama Danrem 082/CPYJ menyampaikan bahwa kami hadir disini bermaksud untuk bersilaturahmi guna mempererat hubungan kerja dengan lingkungan pendidikan sehingga memungkinkan untuk bermitra dan bekerja sama, karena kami sadar sepenuhnya bahwa kami tidak akan mampu melaksanakan tugas secara optimal tanpa dukungan dari segenap Komponen Bangsa yang ada diwilayah, termasuk warga besar SMAN-I ini, demikian uraian dalam sambutannya.

Dalam Anjangsana yang bernuansa Wawasan Kebangsaan tersebut oleh prajurit Korem 082/CPYJ dan Kodim 0815/Mojokerto didemonstrasikan gerakan Peraturan Baris Berbaris (PBB) bersenjata untuk menunjukkan kepada siswa-siswi bagaimana latihan dasar dalam membentuk kerja sama yang solid, dan bongkar pasang senjata ringan FNC, M-16 dan Pistol dengan mata tertutup sebagai wujud profesionalisme prajurit dalam keterampilan perorangan, untuk menumbuhkan minat atau animo para siswa – siswi agar kelak setelah lulus berkeinginan untuk bergabung menjadi prajurit TNI.

Tampak kemeriahan acara meski terlihat sederhana namun para siswa-siswi SMAN-I sangat antusias, yang ditunjukkan dengan mencoba membongkar pasang senjata ringan dengan didampingi instruktur dari Korem 082/CPYJ dan Kodim 0815/ Mojokerto, selanjutnya acara berakhir setelah Danrem menyerahkan cindera mata dari Korem kepada Kepala Sekolah sebagai bentuk ikatan bathin kemitraan di daerah.(arf)



KABARPROGRESIF.COM : (surabaya)Jaksa Penuntut Umum (JPU) Mochamad Solton dari Kejari Tanjung Perak terlihat berontak atas vonis ringan hakim Jalili Sairin yang diberikan ke Endang Setyowati dkk, para terdakwa kasus narkoba.

Jaksa Solton merasa vonis 2 tahun penjara yang dijatuhkan ke tiga terdakwa  penikmat sabu ini kurang
memenuhi rasa keadilan, Pasalnya,  sebelumnya ketiganya dituntut 4 tahun penjara. "Saya banding pak hakim," ujarnya dengan nada lantang di Persidangan yang digelar di PN Surabaya, Senin (10/11/2014).

Dalam kasus ini, Endang diadili secara bersama-sama dengan terdakwa
lainnya diantaranya, Mariono dan Jumali. Ketiganya, duduk jadi
pesakitan lantaran telah melakukan pesta narkoba di Cafe Asolole dan
digrebek polisi pada April lalu.

Dalam amar putusannya, Ketua Majelis Hakim, M. Jalili Sairin
mengatakan, Endang dkk diganjar hukuman 2 tahun penjara. "Akibat
perbuatannya, mengadili dan menjatuh hukuman selama 2 tahun penjara
kepada masing-masing terdakwa," ujar hakim Jalili.

Hakim Jalili menjelaskan, terdakwa Endang, Jumali, dan Mariono
terbukti menyalahgunakan narkoba jenis sabu-sabu. Penyalahgunaan itu
dilakukan saat ketiga terdakwa melakukan pesta sabu-sabu bersama purel Cafe Asolole, Widya Anjani. Widaya sendiri divonis 5 bulan penjara
oleh majelis hakim pada Agustus lalu.

Dalam pertimbangannya, hakim Jalili mengungkapkan, hal-hal yang meringankan terdakwa antara lain adalah terdakwa sedang hamil 8 bulan.

"Selain itu, terdakwa telah berperilaku sopan selama perjalanan
persidangan," tandasnya.

Namun, beberapa pertimbangan justru memberatkan terdakwa dan menjadikan perbuatan terdakwa tidak bisa diampuni lagi. "Perbuatan
terdakwa telah meresahkan masyarakat karena terdakwa telah
menyalahgunakan narkoba," jelas hakim Jalili.

Atas vonis tersebut bisa dipastikan, terdakwa Endang bakal melahirkan
di Rutan Medaeng Surabaya. Pasalnya, majelis hakim menjatuhkan hukuman
selama 2 tahun penjara kepada terdakwa Endang.

Perlu diketahui, terdakwa Widya Anjani dan ketiga terdakwa digrebekpolisi pada April lalu di Cafe Asolole, Benowo, Surabaya.

Saat itu Mariono, Jumali, Endang Setyowati, Widya Anjani sedang melakukan pesta
narkoba secara bersama-sama.

Secara bergantian para terdakwa dan kawan-kawannya menikmati narkoba tersebut sebelum digrebek oleh anggota polisi Polsek Benowo.

Saat ditangkap, polisi berhasil menemukan seperangkat alat hisap, pipet kaca dengan sisa sabu-sabu dengan berat 0,5 gram.

Dalam kasus ini terdakwa Endang dkk dijerat dengan pasal 112 ayat 1 jo pasal 132 ayat 1 undang-undang Republik Indonesia no 35 tahun 2009 tentang narkotika.

Selain itu, mereka juga dijerat dengan pasal 127 ayat 1 huruf a UU RI no 35 tahun 2009 jo 55 ayat ke-1 KUHP. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (surabaya) Herlambang Adi Pamungkas , terdakwa kasus pembunuhan  harus mendekam lebih lama lagi didalam jeruji sel penjara.

Pasalnya, pemuda kelahiran 16 tahun silam ini dinyatakan terbukti bersalah melakukan pembunuhan terhadap Mulyadi yang tak lain kakek nya sendiri.

Oleh Antonius Simbolon selaku hakim tunggal ini, Pemuda yang tinggal di Jalan Pakis Sidokumpul 2 Surabaya ini terbukti melanggar pasal 340 KUHP tentang pemunuhan berencana.

Hakim Antonius bersepakat dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kusbiyantoro dari Kejari surabaya yang sebelumya menuntut terdakwa dengan hukuman 9 tahun penjara.

"Sehingga dakwaan JPU kedua pasal 362 tidak perlu dibuktikan, mengadili menjatuhkan pidana penjara selama 9 tahun penjara dikurangi dengan kurungan yang telah dijalani,"kata hakim Antonius Simbolon dalam amar putusaanya yang dibacakan diruang sidang anak PN Surabaya, Senin (10/10/2014)

Atas vonis tersebut, terdakwa yang masih duduk di bangku SMK kelas 1 ini masih belum menyatakan sikap apakah akan menerima atau menolaknya.

"Pikir pikir pak,"kata terdakwa Herlambang usai berkordinasi dengan tim pembelanya dari Surabaya Children Crisis Centre (SCCC).

Usai persidangan, Muhammad Umar salah seorang tim pembela SSCC menganggap vonis tersebut terlalu berat.

Umar menilai, hakim Antonius tidak melihat kehidupan terdakwa yang sering mengalami penyiksaan dari korban.

Selain itu, hakim Antonius dianggap menyampingkan Peraturan Mahkamah Agung (Perma) no 4 tahun 2014  pasal 3 tentang diversi atau perdamaian.

"Selama proses persidangan hakim tidak pernah melakukan diversi dan tidak pernah mempertimbangkan kondisi psikis terdakwa,"pungkasnya.

Sementara menurut hakim Antonius, Diversi itu akan dilakukan jika masa hukumanya dibawah 5 tahun.

"Tapi ini ancamannya diatas 5 tahun,"terang hakim Antonius saat dikonfirmasi usai persidangan.

Diterangkan Umar, keluarga terdakwa sungguh memprihatinkan, sejak orang tuanya bercerai, Ia tinggal bersama kakeknya.

Nah, saat itulah terdakwa sering kali menerima perlakuan buruk dari sang Kakek, mulai dari cacian hingga sikap kasar.

"Terlebih ketika kakek nya  memasukkan wanita ke dalam kos, Ia merasa kelakuan Kakek nya sama dengan orang tuanya,"terang umar.

Dalam peristiwa pembunuhan itu, Umar tak menampik kliennya didakwa pembunuhan. Pasalnya terdakwa sendiri telah menyiapkan kayu balok untuk memukul korban.

"Setelah dipukul terdakwa pergi ke warnet, dan korban di bawa ke RSAL, namun sayang sore harinya korban sudah tak bernyawa,"jelasnya. 

Dijelaskan dalam surat dakwaan Jaksa, peristiwa pembunuhan ini terjadi pada 9 oktober 2014. Pembunuhan di Pakis Sidokumpul gang 2 ini bermotif dendam dan sakit hati yang dipendam sejak masa kecil. Kakek dari pelaku dahulunya dipandang menjadi penyebab perceraian kedua orang tuanya.

Dari perceraian tersebut pelaku menyimpan rapat hingga saat ini. Sebelumnya pelaku pun telah meminta pertolongan tiga temannya untuk merencanakan pembalasan sakit hatinya. Namun ketiga temannya tak mau menuruti permintaan pelaku.

Dendam pun semakin memuncak saat sang kakek beberapa hari yang lalu memarahi pelaku, lantaran dipandangnya malas dari pemuda yang duduk dibangku SMK.

Pembunuhan tersebut  sudah direncanakan, Tiga hari sebelum mengeksekusi kakeknya, pelaku sudah menyiapkan sebuah balok kayu yang ditaruh dikandang ayam milik korban. Selain itu terdakwa  juga sudah mengawasi kebiasaan korban dan akhirnya penganiayaan terjadi pada pagi hari.

Meski sudah menghabisi nyawa sang kakek, Herlambang  tidak menyesali perbuatannya. Ia bahkan mengaku puas karena telah menuntaskan dendamnya. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (surabaya) Warga Kota Surabaya kembali mendapatkan berbagai kemudahan dalam kaitan dengan pelayanan publik. Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meluncurkan Kios Pelayanan Publik di Balai Kota Surabaya, Senin (10/11). Sebuah anjungan dengan berbagai pelayanan publik ini merupakan upaya Pemkot Surabaya untuk mempercepat proses pelayanan publik dalam rangka penyelenggaraan  good governance.

Kios Pelayanan Publik dilengkapi dengan layar touchscreen, keyboard, scanner dan printer untuk mempercepat proses pelayanan. Termasuk juga penjelasan dalam bahasa jawa dan bahasa Madura demi memudahkan pemahaman warga. Melalui kios tersebut, warga Surabaya dapat melakukan layanan publik secara online sehingga tak perlu mendatangi loket dinas terkait.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ketika me-launching Kios Pelayanan Publik mengatakan, inovasi terbaru Pemkot Surabaya ini terdiri dari tiga menu utama dengan peruntukan yang berbeda. Tiga menu tersebut yakni SSW (Surabaya Single Window) khusus untuk perizinan, lalu e-Health untuk layanan kesehatan dan e-Lampid untuk administrasi kependudukan. Lampid merupakan kependekan dari (akta) kelahiran-kematian-pindah-datang.

“Ini teman-teman (SKPD Pemkot Surabaya) yang ciptakan. Kita buat kreasi sendiri dan ternyata bisa. Ini akan sangat memudahkan warga Surabaya. Saya kira, di Indonesia, kita yang pertama kali,” tegas Walikota Tri Rismaharini.

Perihal e-Health, walikota perempuan pertama di Kota Surabaya ini menjelaskan, program layanan kesehatan secara online ini ‘lahir’ karena keprihatinan yang seringkali menyaksikan antrean panjang di rumah sakit. Nah, dengan digagasnya e-Health, warga dapat melakukan pendaftaran secara online sehingga meminimalisir antrian di loket.

Adapun untuk prosedur pendaftarannya, pasien penduduk Kota Surabaya datang ke Puskesmas dengan membawa e-KTP, apabila pasien tersebut belum tersimpan datanya (berupa RFID). Pasien memberikan e-KTP kepada petuga s untuk dilakukan penyimpanan data, data akan muncul dan petugas cukup mengarahkan pada poli  yang dituju. Pada kunjungan berikutnya pasien cukup menempelkan e-KTP pada RFID dan system akan otomatis melakukan pencarian.  Pasien penduduk Kota Surabaya datang tanpa membawa e-KTP, menyebutkan nama atau nama dan tanggal lahir atau nama dan alamat, petugas melakukan pencarian data dan penyimpanan dan mengarahkan langsung pada poli yang dituju. Untuk pasien yang datanya sudah ada di Puskesmas , dapat dilakukan edit data untuk melengkapi data pasien tersebut dengan data kependudukan.

Dikatakan walikota, selama ini, alurnya adalah pasien yang berobat dari Puskemas kemudian dirujuk dan didaftar di rumah sakit, pihak rumah sakit kemudian mengirim pasien tersebut ke ruang poli. Bila seperti itu, maka antreannya dua kali.

“Itu kan lama. Ini ndak lagi. Ini dari Puskesmas ndak perlu lagi ke umum, langsung ke poli. Jadi yang sudah masuk di Puskesmas bukan pasien baru lagi, dia sudah pasien lama. Data dari Puskemas bisa dikirim  ke poli masing-masing di rumah sakit. Di poli, data sudah ada karena dikirim dari Puskesmas. Jadi pasien dapat nomor antrean di sini (kios pelayanan) nggak perlu nunggu di rumah sakit,” jelas walikota.

Sementara melalui e-Lampid, warga dapat melakukan pencatatan sipil sehingga tidak perlu mengantri panjang di loket Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Cukup dengan mengakses anjungan Kios Pelayanan Publik, warga dapat melakukan pengurusan administrasi kelahiran, kematian, pindah dan datang.  “Kalau buat akta, ndak perlu datang ke kantor Dispendukcapil karena bisa daftar lewat online. Waktunya juga cepat, tiga hari,” sebut walikota.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menambahkan, sesuai dengan tujuannya untuk memudahkan layanan publik, maka warga Surabaya akan bisa dengan mudah memanfaatkan keberadaan kios pelayanan publik ini. Kios pelayanan publik dapat diakses di ratusan titik di wilayah Surabaya seperti di kantor kelurahan , kantor kecamatan, Puskesmas dan kantor SKPD Pemkot Surabaya.

“Total ada 203 kios pelayanan yang akan kita berikan ke seluruh kelurahan, kecamatan dan beberapa Puskesmas. Warga bisa daftar layanan kesehatan dan Lampid serta  perizinan.Teman-teman yang memiliki jaringan internet, bisa akses di rumah, kalau yang tidak punya, bisa memanfaatkan kios layanan ini,” ujar Antiek Sugioharti.

Launching yang digelar setelah pelaksanaan upacara Hari Pahlawan ke-69 dan hari Kesehatan Nasional ke-50 di halaman Taman Surya ini dihadiri Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Hendro Gunawan beserta asisten, Kepala Dinas Kesehatan, Febria Rahmanita, Kepala Dinas kependudukan dan Catatan Sipil, Suharto Wardoyo serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya.

Sebelum meluncurkan program kios pelayanan publik, Walikota Tri Rismaharini juga me-launching broadband learning center (BLC) di 10 lokasi. Walikota lantas melakukan video conference dengan ibu-ibu yang tengah beraktivitas di BLC Kupang Gunung dan BLC Karang Pilang.

Ibu-ibu tersebut lantas mengisahkan pengalaman pertama mereka ‘berkawan’ dengan komputer dan mengenal internet. Mereka juga berkisah perihal hobi mereka yakni berdagang secara online dengan mempromosikan produk-produk hasil UKM via online. “Kami menyampaikan terima kasih kepada Bu Risma atas perhatian dan kepeduliannya kepada kami,” ujar salah seorang ibu.

BLC Karang Pilang berlokasi di kantor kecamatan. Sementara BLC Karang Gunung merupakan salah satu tindakan konkret Pemkot Surabaya dalam mengalihfungsikan lokalisasi Dolly yang di kawasan Putat Jaya. BLC Karang Gunung berada di bekas bangunan wisma Barbara. “Itu nanti untuk enam lantai. Selain BLC, nantinya juga untuk Paud, ibu-ibu senam dan juga Balai RW. Ada lift nya juga. Kalau gedung siap, kita isi perpustakaan,” ujar walikota.

Sebelumnya, walikota bersama jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya, veteran pejuang, SKPD Pemkot Surabaya melakukan upcara peringatan hari Pahlawan di halaman Taman Surya. Nuansa peringatan Hari Pahlawan sangat terasa karena semua hadirin yang hadir mengenakan seragam perjuangan. Seusai upcara peringatan Hari Pahlawan  yang bertema “Pahlawanku Idolaku”, walikota secara simbolis  meresmikan sentra wisata kuliner di Gunung Anyar, Siwalankerto, Krembangan, Pegirian, Semolo Waru dan Manukan Lor. Walikota juga menyerahkan penghargaan kepada warga berprestasi yang telah berjasa dalam pembangunan Kota Surabaya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dalam memperingati hari Pahlawan 10 Nopember 2014, 15.000 orang mengikuti gerak jalan Napak Tilas/Parade Juang di Tugu Pahlawan Surabaya. Start gerak jalan Parade Juang diberangkatkan dari halaman Tugu Pahlawan dan berakhir finish di Taman Surya Balai Kota Surabaya. Para peserta gerak jalan yang mayoritas berasal dari organisasi kemasyarakatan banyak menggunakan berbagai kostum pakaian yang bernuansa perjuangan, diantaranya pakaian tentara jaman dulu, pakaian veteran pejuang, pakaian adat tradisional dan pakaian simbol kedaerahan lainnya.

Gerak jalan parade juang tersebut juga dikuti dan dimeriahkan oleh demonstrasi parade marching band Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL), parade pasukan pengibar bendera (Paskibra) dan parade pasukan TNI AD. TNI AL dan TNI AU. Tidak ketinggalan ikut dalam barisan yaitu parade kendaraan tempur/Panser, parade jeep, parade sepeda kuno yang melambangkan kendaraan yang dinaiki para pejuang tempo dulu.

Sebelum pelaksanaan start pemberangkatan, para peserta gerak jalan dan seluruh masyarakat yang hadir, ikut menyaksikan pagelaran drama kolosal atraksi pertempuran arek-arek Surabaya melawan tentara Belanda. Drama kolosal tersebut menceritakan  secara singkat perjuangan arek-arek surabaya yang dipimpin oleh Bung Tomo dengan gigih, heroik dan semangat yang membara akhirnya berhasil memukul mundur tentara Belanda.

Para pejabat Forpimda Kota Surabaya menggunakan kostum pejuang tempo dulu berkeliling menaiki kendaraan tempur Panser.

Turut hadir dalam gerak jalan parade juang Surabaya diantaranya Walikota Surabaya Ir. Tri Rismaharini, Danrem 084/BJ Kolonel Arh Nisan Setiadi, SE, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Drs. Setija Junianta, para Dandim, para Kasirem dan para Kabalakrem 084/BJ, acara berjalan aman, tertib dan lancar.(arf).


KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Dalam rangka Hari Pahlawan Korem 082/CPYJ menggelar lomba burung berkicau Se-Jawa Timur di Lapangan Cikaran Jalan Gajah Mada, Kota Mojokerto, Minggu (09/11/2014). Acara tersebut terwujud berkat kerjasama antara Korem 082/CPYJ dengan IKPBM (Ikatan Keluarga Pedagang Burung Mojokerto).

Dalam pembukaan acara Danrem 082/CPYJ Kolonel Czi Suparjo menyatakan salah satu upaya untuk mengembangkan satwa burung di tanah air yang kini mulai terancam kepunahannya, diperlukan upaya dan langkah terobosan dalam pengembangan dan pelestarian satwa, yaitu dengan menambah volume perlombaan burung berkicau yang berkelanjutan setiap tahunnya.

Lomba burung selain penting untuk pengembangan satwa itu sendiri, juga ternyata eksesnya sangat luar biasa pada masyarakat, terutama dapat menyerap tenaga kerja dan bisa meningkatkan perekonomian bagi rakyat kecil. Misalnya, pembuatan sangkar burung dari yang murah sampai yang mahal, dan aksesoris sangkar burung, serta berbagai makanan burung, ini bisa melibatkan dan membutuhkan tenaga kerja dari manusia.

Selain dapat mengembangkan dunia kepariwisataan kata Kolonel Czi Suparjo, lomba burung ternyata juga dapat menghasilkan dan mengembangbiakkan burung-burung yang sudah langka dengan baik, seperti di Jawa yang dulu terkenal dengan burung cucak rowonya yang hampir punah, namun sekarang burung cucak rowo, cucak hijau dan cucak lainnya dapat dikembangkan disini, maka dari itu saya sangat mendukung lomba burung berkicau ini untuk dijadwalkan secara rutin tiap tahunnya.

Di masa mendatang diharapkan panitia penyelenggara dan komunitas burung berkicau dapat meningkatkan manajemennya menjadi yang lebih luas, karena lomba semacam ini dapat memberikan masukan nilai ekonomi bagi negara melalui dunia pariwisata, baik dari manca negara maupun dari dalam negeri sendiri, meski saat ini sifatnya masih domestik, namun yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai upaya melestarikan jenis hewan unggas terutama burung. 

Danrem 082/CPYJ hadir bersama Bupati Mojokerto H. Mustafa Kamal Pasha SE, Asisten – I Kota Mojokerto mewakili Walikota Mojokerto H. Mas’ud Yunus,  Dandim 0815 Mojokerto Letkol Arm Putranto Gatot Sri Handoyo, Kapolres Kab. Mojokerto , Kapolres Kota Mojokerto , Kepala Pengadilan Negeri Mojokerto dan Kajari Mojokerto. Dalam kesempatan itu Danrem 082/CPYJ, didampingi segenap Forpimda Kabupaten dan Kota Mojokerto berkenan menaikkan sangkar burung favoritnya ke atas Bantangan saat mengawali lomba.

Sementara itu Ketua Panitia Lomba Burung Berkicau Danrem Cup-I se Jawa Timur Tahun 2014, Mayor Inf Gandu Widiyo Putro  mengatakan maksud dan tujuan lomba adalah untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat perburungan dalam mendukung pembangunan kepariwisataan dan perluasan lapangan kerja di Mojokerto, khususnya usaha mandiri disektor informal, disamping untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap satwa piaraan, sekaligus mempererat tali persaudaraan sesama penghobi burung berkicau se Jawa Timur.

Lomba diikuti 657 kicau mania dengan ribuan ekor burung terbagi dalam 24 kelas yang meliputi berbagai jenis memeriahkan Lomba Burung Berkicau dalam rangka memperebutkan Danrem Cup - I Tahun 2014, adalah sebagai ajang pertemuan bagi pencinta burung berkicau (ocehan), dimana selama ini jumlah pemilik dan pencinta burung ocehan amat banyak dan tersebar di berbagai daerah, dengan demikian mereka bisa saling berbagi pengalaman dalam arena perlombaan, juga bertujuan memperkenalkan burung ocehan kepada masyarakat dan meningkatkan pendapatan pedagang burung dan makanan burung, sambil melestarikan sejumlah jenis burung tertentu.

Beginilah suasana perlombaan burung ocehan yang digelar di Lapangan Cikaran Jalan Gajah Mada Kota Mojokerto yang dapat memberikan nilai positif dan dapat memupuk rasa persatuan dan persahabatan, tidak saling membeda-bedakan, satu komunitas yang tergabung dalam kicau mania.  Keluar sebagai juara umum untuk kelas “ Bird Club ( BC ) “ adalah Duta Valentin dari Jogyakarta, sedangkan juara umum pada kelas “ Single Fighter “ adalah Mr. David dari Mojokerto. (arf).

Senin, 10 November 2014


KABARPROGRESIF.COM : (surabaya) Suasana di Jalan Pahlawan yang biasanya padat oleh lalu lalang kendaraan, Minggu (9/11) siang kemarin berubah ‘mencekam’. Ruas jalan di samping monumen Tugu Pahlawan ini mendadak jadi “arena perang”. Suara ledakan bom, bunyi desingan peluru dan ‘raungan’ senapan laras panjang, bersahut-sahutan. Puluhan Arek-Arek Surabaya dengan memanggul senapan laras panjang dan bambu runcing, tengah bertempur melawan tentara sekutu.

Sebelumnya, “Bung Tomo” dengan suara menggelegar, berpidato membakar semangat arek-arek Suroboyo diikuti suara “Ketut Tantri”, sahabat Bung Tomo, yang menerjemahkan pidato itu ke dalam bahasa Inggris.

Nuansa heroisme perjuangan Arek-Arek Surabaya pada 10 November 1945 silam, serasa hadir kembali melalui suguhan teatrikal  yang diperankan dengan apik oleh anak-anak muda Surabaya. Dan teatrikal bertema “Radio Pemberontak” itu menjadi awal dimulainya Parade Surabaya Juang 2014 yang merupakan rangkaian peringatan Hari Pahlawan.

Agenda yang menjadi puncak peringatan Hari Pahlawan ini disaksikan ratusan warga yang membludak di sepanjang jalan pahlawan. Anak-anak, remaja, hingga ibu-ibu, ikut larut dalam semangat heroik teatrikal tersebut. Mereka tak memedulikan terik matahari yang menyengat kulit.

“Merinding saya. Saya seperti berada di peperangan tahun 45 dan ikut merasakan bagaimana semangat arek-arek Surabaya kala itu,” ujar Ramadan, pelajar asli Surabaya yang menyaksikan langsung Parade Surabaya Juang.

Tak hanya warga Surabaya, Parade Surabaya Juang juga disaksikan oleh warga luar kota. Salah satunya Utami (41). Warga Probolinggo ini mengaku berangkat dari rumahnya sejak pukul 09.00 WIB. “Ini kayak sungguhan. Saya merasakan suasana seperti perang sungguhan.,” ujarnya.

Setelah aksi teatrikal, pemeran Bung Tomo dan Ketut Tantri kemudian menyerahkan bendera merah putih kepada Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, kemudian secara bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu, Walikota Tri Rismaharini bersama jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda)  Kota Surabaya, menaiki kendaraan panser dari titik start menuju Hotel Majapahit. Di sini, kembali ditampilkan teatrikal untuk mengenang aksi penyobekan bendera Belanda di atas gedung hotel yang dulunya bernama Hotel Yamato ini. Selanjutnya, walikota bersama Forpimda berjalan kaki dan mendorong para veteran di atas kursi roda menuju Balai Kota Surabaya.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, kegiatan Parade Surabaya Juang ini digelar untuk menggugah warga Surabaya, utamanya anak-anak muda agar menapaktilasi semangat perjuangan para pejuang di tahun 1945 dalam mempertahankan kemerdekaan dari sekutu. Melalui Parade Surabaya Juang ini, anak-anak Surabaya bisa mengetahui sejarah Surabaya mendapat sebutan Kota Pahlawan.

 “Surabaya ini beda dengan kota-kota lainnya. Kita adakan acara ini supaya anak-anak kita mengerti momen perjuangan arek-arek Suroboyo. Melalui acara ini, anak-anak bisa tahu bahwa kemerdekaan tidak diraih dengan cara mudah, tetapi dengan mengorbankan jiwa dan raga,” tegas walikota.

Di acara tahunan tersebut, Forpimda Surabaya, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Surabaya, para veteran pejuang dan anak-anak muda Surabaya, seperti melebur menjadi satu kesatuan. “Kolaborasi anak-anak muda, pemangku jabatan dan veteran, kita harapkan bisa bersinergi  untuk menyongsong hari esok yang lebih baik,” sambung walikota.

Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhamad Fikser yang ikut serta dalam pawai Parade Surabaya Juang mengatakan, sedikitnya ada 23 kelompok turut ambil bagian dalam event yang sudah menjadi agenda rutin tahunan ini. Diantaranya dari komunitas pejuang Roode Burg, Drum Band Taruna AAL, Drum Band VSNMN dari ITS Surabaya, Drum Band SMAN 19 Surabaya, dan juga komunitas masyarakat seperti paguyuban PKL hingga Laskar Modin.

Dengan berjalan kaki, mereka menapaki rute sejauh 3,3 kilometer mulai Jalan Pahlawan– Jl. Gemblongan – Jl. Tunjungan – Jl. Gubernur Suryo – Jl. Yos Sudarso – Jl. Jaksa Agung Suprapto dan finish di Taman Surya. Di Taman Surya, ratusan warga antusias menunggu kedatangan rombongan peserta Parade Surabaya Juang.

Parade Surabaya Juang merupakan satu dari banyaknya kegiatan yang digagas oleh Pemkot Surabaya untuk memperingati Hari Pahlawan. Kegiatan lainnya diantaranya Sekolah Kebangsaan dan Surabaya Membara. Itu menunjukkan bahwa Surabaya memang beda dengan kota-kota lainnya di Indonesia. Karena Surabaya adalah Kota Pahlawan.(*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : (surabaya) Sedikitnya ada tiga event pendidikan yang digelar di Surabaya bertepatan dengan momen peringatan Hari Pahlawan. Yakni, pameran pendidikan, lomba peneliti belia dan Kongres Pelajar Indonesia 2014.

Pameran pendidikan dihelat di kompleks Balai Pemuda pada 9-11 November. Kegiatan bertajuk Widya Wahana Pendidikan tersebut resmi dibuka Walikota Surabaya pada Minggu (9/11). Turut hadir dalam acara pembukaan, Kadispendik Jatim Harun.

Kadispendik Surabaya Ikhsan menyatakan pameran pendidikan merupakan kegiatan rutin tahunan yang bertujuan guna memberikan wadah bagi bakat serta kreativitas pelajar. Dia mengatakan, biasanya acara ini dilaksanakan di Jatim Expo, namun agar masyarakat lebih mudah menjangkau jadilah pameran dilaksanakan di kompleks yang berstatus cagar budaya tersebut.

Tahun ini, sebanyak 119 stan sekolah-sekolah di Surabaya siap menampilkan produk terbaiknya selama tiga hari penyelenggaraan. Berdasar pantauan di lapangan, beberapa stan memamerkan batik, lukisan, produk daur ulang, aneka kerajinan kreatif, makanan/minuman olahan, hingga robot. “Sebenarnya ada lebih dari 119 stan, namun karena keterbatasan tempat maka yang bisa terakomodir hanya 119 saja,” ungkap mantan Kepala Bapemas & KB Surabaya ini.

Selain pameran, Kota Pahlawan juga menjadi tuan rumah lomba peneliti belia tingkat Nasional. Peserta lomba dari Surabaya sendiri sebanyak 80 orang. Secara keseluruhan, lomba ini diikuti oleh 200 peserta.

Sementara itu, Walikota Tri Rismaharini dalam sambutannya menyatakan, pameran ini terselenggara atas dasar kesadaran bahwa masing-masing anak dikaruniai kelebihan yang berbeda-beda. Maksudnya adalah, kepandaian tidak hanya diukur oleh hal-hal bersifat akademik. Namun juga sisi kreativitas dan inovasi. “Ini semua untuk mewujudkan sistem pendidikan yang multitalenta,” katanya.

Dia menilai, kegiatan ini sangat positif dan dapat memotivasi para pelajar untuk berbuat yang terbaik demi karyanya. Dengan demikian, pelajar atau generasi muda akan terjauhkan dari potensi kenakalan remaja.

Meski hasil karya yang ditampilkan secara kuantitas cukup banyak, walikota masih memandang ada sedikit kekurangan yang perlu mendapat perhatian. Alumnus ITS tersebut memandang selama ini hasil karya anak negeri kuat di konsep namun lemah di hasil akhir. Itulah sebabnya, hingga kini belum banyak karya inovasi dalam negeri yang mampu menembus dan bersaing di pasaran.

Untuk itu, Risma -panggilan Tri Rismaharini- mengisyaratkan perlunya jam terbang dan pelatihan untuk mengasah motorik halus para siswa sehingga bisa lebih menghasilkan inovasi-inovasi terbaik.

Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Pendidikan Surabaya Martadi. Dia setuju dengan apa yang disampaikan walikota. Selama ini kekuatan pelajar terletak pada ide-idenya. Sayangnya, menurut dia, ide tersebut kurang mendapat dukungan sehingga hasil karya kurang optimal.

Oleh karenanya, Martadi menyimpulkan bahwa apa yang menjadi ‘pekerjaan rumah’ selanjutnya adalah bagaimana mewadahi ide-ide yang baik itu. “Dalam hal ini sinergi antara pemerintah, perusahaan serta elemen masyarakat termasuk orang tua memegang peranan penting,” ujarnya.

Kalau sub-sistem sinergi tersebut berjalan dengan baik, Martadi optimistis kelak akan lahir karya-karya luar biasa yang tentunya tidak berhenti pada tataran ide, namun sudah menjangkau pada hak cipta.

Surabaya Tuan Rumah Kongres Pelajar 2014

Kehadiran Walikota Tri Rismaharini pada event Widya Wahana Pendidikan di Balai Pemuda sekaligus juga membuka secara simbolik Kongres Pelajar Indonesia 2014. Rangkaian kegiatan sejatinya sudah diawali dengan penanaman 500 pohon cemara udang di sepanjang Pantai Kenjeran pada Minggu (9/11) pagi oleh para peserta kongres bersama Walikota Surabaya.

Kadispendik Ikhsan menjelaskan, Kongres Pelajar merupakan agenda tahunan dimana pelajar se-Indonesia yang diwakili oleh pengurus OSIS berkumpul dalam satu tempat. Mereka akan membahas sejumlah topik yang menjadi isu utama. “Hingga hari ini peserta kongres yang sudah datang sekitar 600 pelajar dari berbagai daerah. Jumlahnya diprediksi mencapai ribuan saat seluruh peserta hadir dalam kongres besok (10/11),” tuturnya.

Dikatakan Ikhsan, peserta Kongres Pelajar berencana akan berpartisipasi dalam Parade Surabaya Juang. Mereka akan mengikuti parade dengan pakaian adat masing-masing daerah. “Besok mereka akan kongres seharian penuh serta mendapat pencerahan dari sejumlah tokoh Nasional di antaranya Ketua KPK Abraham Samad, Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan,” pungkas Ikhsan.


KABARPROGRESIF.COM : (surabaya) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya memberikan kemudahan pelayanan kepada warga yang ingin mengurus akta kelahiran. Dispendukcapil menerjunkan mobil pelayanan keliling di Taman Bungkul, mobil ini beroperasi setiap hari Sabtu. Namun, memperingati hari Pahlawan mobil keliling layanan akta kelahiran melayani masyarakat pada hari minggu (9/11), di taman bungkul.

Bagi, masayarkat yang belum mengurus akte kelahira, akte kematian dan verifikasi data kependudukan bisa mengurusnya di taman bungkul, atau di kantor smart office royal plaza dan ITC.  Mobil layanan keliling ini setiap Sabtu berada di Taman Bungkul mulai pukul 10.00 sampai 15.00 wib.

Menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Muhamad Suharto Wardoyo sebenarnya mobil keliling ini untuk mempermudah masyarakat yang tidak bisa datang langsung ke kantor Dispendukcapil mengurus akte kelahiran.

“Kita memberikan kemudahan bagi masyarakat yang libur bekerja di hari Sabtu, biasanya mereka ini tidak sempat mengurus akte kelahiran di hari Senin – Jumat. Kita terus berupaya mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan,” imbuhnya.

Disamping mengurus akte kelahiran, masyarakat bisa melakukan verifikasi data kependudukan dengan cara mengisi formulir yang telah disediakan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya identitas kependudukan ganda. Misalnya, terang Suharto, ada warga tidak terdaftar di Kartu Keluarga bisa segera melaporkan ke Dispendukcapil atau di mobil layanan keliling.

Sementara itu, Dwi Indah Ayu petugas mobil layanan keliling menjelaskan disini petugas hanya melakukan klarifikasi syarat-syarat pengurusan akte kelahiran. Apabila, syarat yang diperlukan tidak lengkap, maka dianjurkan langsung ke kantor Dispendukcapil atau kembali pada Sabtu berikutnya.

“Kebanyakan masyarkat yang datang menanyakan syarat-syarat yang diperlukan untuk mengurus akte kelahiran. Ada juga yang berkasnya sudah lengkap langsungn kita bawa untuk diproses di Dispendukcapil. Proses pembuatan akte selama 7 hari kerja,” jelasnya.

Selfi (38) warga Manukan Lor merasa sangat dipermudah dengan adanya mobil layanan keliling ini. Dirinya, tahu ada mobil layanan keliling dari temannya yang kebetulan mengurus perpanjangan SIM di Taman Bungkul yang bersebelahan dengan mobil layanan keliling Dispendukcapil. “Kebetulan saya juga mengurus perpanjangan SIM, sekalian saya mengurus akte kelahiran anak saya. Sekarang saya tidak perlu harus meluangkan waktu di hari kerja untuk mengurus akte kelahiran,” pungkasnya. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : (surabaya) Bersamaan akan dilaksanakannya Hari Bangunan Indonesia (HBI) tanggal 11 Nopember 2014. Komunitas pecinta gedung tinggi atau pencakar langit yang disebut skyscrapercity, menggelar gathering nasional ke IV, Sabtu (8/11), di pusat perkantoran Spazio.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sekaligus membeberkan konsep dan realisasi pembangunan green city Surabaya. Sebagai dasar menuju Surabaya 2020.

Sebagai negara yang berkembang, kebutuhan rakyat terhadap bangunan masih sangat tinggi, baik perumahan, fasilitas publik ataupun infrastruktur, sehingga diperlukan percepatan pelaksanaan pembangunan dengan kualitas yang baik, sehat dan berkelanjutan, biaya yang relatif terjangkau serta sesuai dengan kondisi Indonesia.

Wali Kota Surabaya mengatakan kedepan di Surabaya sudah tidak memungkinkan pembangunan dilakukan secara horizontal. Dikarenakan lahan di Surabaya semakin hari semakin sempit, mau tidak mau pembangunan gedung perkantoran dan perumahan (apartemen,red) di bangun vertikal (menjulang tinggi,red).

“Sekarang ini kita sudah sangat sulit untuk memiliki ruang publik, makanya dengan dibangunnya bangunan secara vertikal. Juga gedung yang dibangun harus peduli terhadap lingkungan, dengan menerapkan green building. Hal itu sangat diperlukan untuk masa depan anak-anak kita kelak,” ujarnya.

Pemkot Surabaya juga membantu masyarakat ekonomi menengah dan kurang mampu dengan membangun rumah susun. Sebab, sebanyak 60 persen masyarakat lebih memilih tinggal di perkotaan, karena dekat dengan pekerjaan mereka. Namun, yang terjadi sekarang, lanjut Risma, mereka tinggal di pinggir perkotaan karena nilai jual rumah relatif murah dibandingkan di kota.

“Akan tetapi, yang terjadi adalah biaya hidup mereka menjadi membengkak, apalagi bagi ekonomi menengah dan bawah. Berapa biaya transportasi yang mereka hasbiskan per bulannya. Kenapa di China banyak membangun rusun di perkotaan, karena mereka sadar kota menjadi salah satu tujuan untuk mencari pekerjaan,” terangnya.

Pembangunan gedung vertikal harus dibarengi dengan transportasi massal yang memadai, kata Risma, untuk itu Pemkot Surabaya akan membangun Angkutan Massal Cepat (AMC) trem dan monorel. Karena, transportasi massal akan sangat dibutuhkan agar di pusat kota tidak macet.

“Untuk itu, Pemkot akan membangun enam gedung parkir, sehingga masyarakat yang mau kearah kota bisa memarkir kendaraannya disana, kemudian naik AMC menuju kota. Dengan bagitu kemacetan ditengah kota akan teratasi,” pungkasnya.

Menurut Sinarto Dharmawan, Chief Operating Officer Surabaya PT Intiland Development Tbk, Indonesia sebagai salah satu negara yang rawan bencana juga memerlukan standar bangunan yang cocok dengan kondisi tersebut dan seharusnya seluruh pelaku konstruksi dan masyarakat harus memahami standar bangunan.

Disamping itu Indonesia juga memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang telah meninggalkan bangunan-bangunan bersejarah dan arsitektural yang memiliki nilai budaya tinggi, maka hal tersebut harus terus dijaga, dilestarikan dan dikembangkan

“Dengan banyaknya isu-isu penting tentang bangunan maka beberapa orang inisiator menggagas momentum yang secara rutin setiap tahun dapat terus menumbuhkan kesadaran untuk mengembangkan kualitas bangunan untuk masa depan serta menjaga dan merawat bangunan yang dimiliki untuk Indonesia yang lebih baik,” tukasnya.

HBI mempunyai visi yakni Membentuk manusia pembangun yang berkualitas untuk mewujudkan bangunan dan infrastruktur berkualitas serta berkelanjutan bagi generasi masa depan yang sehat dan sejahtera. (*/arf)




KABARPROGRESIF.COM : (surabaya) Puncak peringatan Hari Pahlawan akan ditandai dengan Parade Surabaya Juang pada Minggu besok (9/10). Event tersebut dipastikan bakal menyedot animo masyarakat. Untuk mensukseskan kegiatan ini, personel gabungan telah disiapkan guna bersiaga di sejumlah titik.

Kabag Humas M. Fikser menerangkan, sedikitnya 23 kelompok turut ambil bagian dalam event yang sudah menjadi agenda rutin tahunan ini. Total ada ribuan orang yang menjadi peserta parade. Mulai dari komunitas pejuang Roode Burg, Drum Band Taruna AAL, serta para pelajar dan organisasi kemasyarakatan di Surabaya.

Sebagaimana penyelenggaraan pada tahun-tahun sebelumnya, Fikser menyebut Parade Surabaya Juang akan kental dengan nuansa perjuangan dan militer. Oleh karenanya, sejumlah perlengkapan militer akan ditampilkan. Walikota beserta muspida akan menaiki panser dari titik start hingga Hotel Majapahit. Selanjutnya, dari hotel yang dulunya dikenal sebagai Hotel Yamato itu, walikota bersama muspida akan berjalan kaki mendorong para veteran di atas kursi roda.

Masih kata Fikser, adapun rute yang nantinya akan dilalui peserta parade yakni Tugu Pahlawan – Jl. Gemblongan – Jl. Tunjungan – Jl. Gubernur Suryo – Jl. Yos Sudarso – Jl. Jaksa Agung Suprapto dan finish di Taman Surya. “Start dimulai pukul 14.00 WIB, sedangkan jarak yang akan ditempuh dari start hingga finish sekitar 3,3 kilometer,” ujarnya.

Sementara untuk persiapan acara, dua lajur sisi timur Jl. Pahlawan akan ditutup sejak pagi. “Hanya dua lajur yang ditutup, tapi lajur lain tetap dibuka,” kata Kabid Dalops Dishub Surabaya Subagio Utomo.

Sebagio menuturkan, sebagaimana hasil rapat pengamanan, bahwa jalan-jalan yang menjadi rute parade akan ditutup satu jam sebelum pelaksanaan, tepatnya sekitar pukul satu siang,” katanya.

Untuk event ini, Dishub Surabaya mengerahkan 150 personel yang akan bersinergi dengan petugas dari Satpol PP, linmas dan aparat kepolisian. Petugas gabungan akan membantu pengalihan arus lalu lintas di sekitaran lokasi parade.(arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive