KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya)190 orang Danramil, Babinsa dan Tokoh masyarakat se-wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Madura menerima siraman materi Buku praktis Danramil/Babinsa mengenai Wawasan Kebangsaan dari Pabandya Bakti TNI Sterdam V/Brw Letkol Drs. Didi Suryadi di Aula Makorem 084/BJ. Materi Wawasan Kebangsaan telah dikemas sedemikian rupa telah berhasil memberikan kesadaran dan pemahaman para peserta tentang pentingnya sosialisasi materi wawasan kebangsaan kepada seluruh lapisan dan komponen masyarakat.
Sosialisasi ini diadakan dengan beberapa alasan yang mendasari diantaranya : munculnya fenomena/gejala luntur semangat kebangsaan di masyarakat, menurunnya kesadaran bela negara, peran strategis Danrami/Banbinsa sebagai ujung Binter TNI AD di wilayah dan upaya menyamakan persepsi tentang wawasan kebangsaan.
Dalam awal paparannya Letkol Didi menyinggung tentang betapa pentingnya kita mempelajari sejarah perjuangan bangsa, agar bangsa kita tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu seperti perjuangan yang bersifat lokal/kedaerahan (belum bersatunya para pejuang). Perjuangan yang bersifat kedaerahan tersebut yang menyebabkan bangsa Indonesia sulit bersatu dan mudah diadu-domba/dipecah-belah, akibatnya bangsa ini mudah di jajah dan dikuasai penjajah sampai dengan 300 tahun.
Kemudian muncul kesadaran/kebangkitan nasional yang dipelopori dr. Soetomo (Budi Utomo), dilanjutkan Sumpah Pemuda yang melahirkan energi sosial yang meliputi rasa kebersamaan, persatuan/kesatuan, senasib sepenanggungan dan bibit-bibit nasionalisme. Setelah kesadaran nasionalisme terbentuk, dalam perkembangannya kemudian timbul kesadaran baru berupa energi patriotisme yaitu kesadaran untuk berani melawan penjajah dan merebut kemerdekaan yang pada akhirnya mendorong tercapainya Proklamasi Kemerdekaan 1945 oleh Soekarno-Hatta.
Dalam masa mengisi kemerdekaan sampai saat kini ternyata permasalahan-permasalahan bangsa mulai muncul dan berkembang sangat kompleks meliputi permasalahan geografi, demografi dan kondisi sosial. Masalah Geo, Demo, Konsos yang menonjol diantaranya adalah ledakan jumlah penduduk, terbatasnya kesediaan pangan dan energi fosil yang pada giliranya memunculkan kelangkaan energi, pangan dan air. Kelangkaan tersebut telah menyebabkan tingginya angka kematian anak dan terpuruknya kualitas hidup manusia yang diakibatkan karena kemiskinan, kelaparan dan kondisi kesehatan yang buruk.
Selain itu kondisi sosial yang rawan saat ini seperti bahaya laten komunis, paham ISIS, terorisme, korupsi, tawuran, kerusuhan, konflik antar warga dan lain-lain juga membutukan perhatian dan kewaspadaan kita semua. Contoh-contoh perilaku menyimpang para remaja, pelajar, mahasiswa, pemuda, warga masyarakat dan potensi ancaman dari dalam maupun luar negeri, telah menyadarkan dan memaksa Negara melalui TNI untuk semakin dekat dan menyatu dengan rakyat. Hanya dengan kemanunggalan TNI-Rakyat maka segala ancaman militer maupun non militer dapat ditanggulangi, karena TNI memang di design untuk selalu bersama-sama rakyat( TNI tidak bisa hidup dan berjuang sendiri). Bersama rakyat TNI kuat, bersama TNI rakyat kuat.
Mendekati akhir paparannya Letkol Didi menjelaskan kepada peserta tentang betapa pentingnya wawasan kebangsaan bagi bangsa dan Negara. Hal ini tiada maksud lain kecuali untuk mengingatkan kita semua bahwa tanda-tanda kehancuran bangsa dan Negara nyata-nyata sudah terlihat gejalanya di depan mata kita seperti: konflik elit yang berkepanjangan, krisis ekonomi yang tidak terselesaikan, bangkitnya semangat tribalisme yang berlebihan, pudarnya wawasan kebangsaan dan nasionalisme, tidak berperannya ideologi sebagai pemersatu bangsa dan hancurnya soliditas angkatan bersenjata. Untuk itu seluruh elemen bangsa harus bersama-sama, bekerjasama, bersatu-padu dan bersinergi melawan segala bentuk potensi ancaman termasuk Proxy W (arf)