KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Baliho atau Billboard sebagai media promosi pada umumnya ditempatkan di lokasi-lokasi strategis yang dipasang dengan bantuan tiang penyangga, akan tetapi baliho yang satu ini yang ditampilkan Korps Marinir dalam memperingati HUTnya ke-69, Senin (17/11) cukup unik dan menakjubkan. Baliho berukuran mini 2,5 x 2,5 m yang bergambar Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio bertuliskan “Jayalah Marinirku” dikembangkan di udara oleh lima peterjun handal Korps Marinir.
Lima peterjun Korps Marinir tersebut, masing-masing Kapten Mar Arismoko, Kapten Mar Dave Lomboan, Lettu Mar Alamsyah, Lettu Mar Huda dan Lettu Mar Tombak diterjunkan dari pesawat Casa TNI AL dari ketinggian 15.000 feet. Dengan teknik Free Fall, kelima peterjun ini beberapa detik sebelum membuka parasutnya mengembangkan baliho Kasal tersebut yang selanjutnya berkibar-kibar di udara di atas langit Surabaya.
Dalam melakukan aksinya, kelima peterjun tersebut didampingi 19 peterjun Marinir lainnya gabungan dari Denjaka dan Taifib, 12 peterjun menampilkan flag jump dengan membawa bendera-bendera satuan yang ada di Marinir, bendera TNI AL, bendera Mabes TNI dan bendera merah putih. Sedangkan tujuh peterjun Marinir lainnya menampilkan atraksi kerjasama udara Canopy Relative Work (CRW).
Selain demonstrasi terjun payung, upacara HUT ke-69 Korps Marinir yang dilaksanakan di lapangan tembak Marinir FX. Soepramono, Karangpilang, Surabaya dan Irup Kasal juga menampilkan sejumlah atraksi menarik seperti tarian kolosal gabungan prajurit dan Jalasenastri Marinir Wilayah Timur serta demo serbuan infanteri dan beberapa kesenjataan Marinir untuk membebaskan kendaraan opleiger Marinir yang dibajak gerombolan bersenjata.
Keunikan lain yang ditonjolkan Korps Marinir dalam peringatan HUT kali ini adalah keluarnya sebagian pasukan upacara dari lubang-lubang yang sengaja digali di sepanjang lokasi parade pasukan. Demikian pula saat pengucapan Sapta Marga, tujuh prajurit yang terlibat dalam pengucapan, keluar dari lubang-lubang persembunyian, persis beberapa meter di depan podium Inspektur Upacara. Lebih unik lagi, selama bersembunyi di lubang yang sempit, gelap dan pengab, salah seorang dari mereka menyempatkan diri untuk melukis wajah Kasal selaku Irup yang selanjutnya diserahkan kepada Kasal. (*/arf)