KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ribuan anggota gabungan TNI (termasuk Korem 084/Bhaskara Jaya dan jajarannya), Polri, Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya, LSM, Ormas, Pemuda, Mahasiswa dan Pelajar mengikuti dan menyukseskan apel Gerakan Pesisir Berseri, ayo tumbuhkan Mangrove dan bersih-bersih di Pesisir Tambak Wedi dan pantai Kenjeran Surabaya.
Upaya membersihkan kawasan pantai dan penanaman 5000 bibit pohon mangrove maupun cemara udang sangat berguna untuk mencegah banyaknya bencana dan kerugian yang terjadi akibat rusak/hilangnya hutan mangrove, seperti: abrasi pantai, intrusi air laut, banjir, hancurnya pemukiman penduduk diterpa badai laut, hilangnya sumber perikanan alami, hilangnya kemampuan dalam meredam emisi gas rumah kaca.
Menurut pendapat Bapak Wawan seorang tokoh pemerhati kebersihan (LSM Nol Sampah), abrasi pantai di sepanjang pantai Tambak Wedi sampai dengan pantai Kenjeran Kec. Kenjeran telah mengakibatkan tangkis laut rusak. Dampak dari rusaknya tangkis laut itu menyebabkan jalan raya tergerus, banyak tanaman mangrove diantaranya bakau yang mati, daerah pesisir laut menjadi gersang, serta merusak aneka jenis tanaman lainnya.
Ibu Rini selaku ketua penyelenggara dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur menjelaskan, jika anda setiap hari berkunjung perkampungan desa Tambak Wedi dan sepanjang pantai Kenjeran Kec. Kenjeran, maka abrasi yang disebabkan oleh faktor manusia akan nampak kelihatan dengan jelas. Di sepanjang pesisir pantai utara itu banyak sekali aktivitas pembangunan, baik yang dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah. Adanya reklamasi pantai, penambangan batu dan pasir, bangunan rumah, gudang, pabrik dan gedung milik pemerintah, mengakibatkan jarang sekali ditemukan hutan mangrove, bahkan tanaman bakau sebagai salah satu penyusun hutan mangrove tiap tahun jumlahnya semakin menyusut.
Lebih jauh penyelenggara mengharapkan masyarakat mengetahui tentang beberapa manfaat hutan mangrove dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Pertama, manfaat dari segi fisik (menjaga agar garis pantai tetap stabil, melindungi pantai dan sungai dari bahaya erosi dan abrasi, menahan badai/angin kencang dari laut, menahan hasil proses penimbunan lumpur, sehingga memungkinkan terbentuknya lahan baru, menjadi wilayah penyangga, serta berfungsi menyaring air laut menjadi air daratan yang tawar, mengolah limbah beracun, penghasil O2 dan penyerap CO2.
Kedua, manfaat dari segi biologi (menghasilkan bahan pelapukan yang menjadi sumber makanan penting bagi plankton, sehingga penting pula bagi keberlangsungan rantai makanan, tempat memijah dan berkembang biaknya ikan-ikan, kerang, kepiting dan udang, tempat berlindung, bersarang dan berkembang biak dari burung dan satwa lain, sumber plasma nutfah dan sumber genetik, merupakan habitat alami bagi berbagai jenis biota).
Ketiga, manfaat dari segi ekonomi (penghasil kayu : bakar, arang, bahan bangunan, penghasil bahan baku industri : pulp, kertas, tekstil, makanan, obat-obatan, kosmetik, penghasil bibit ikan, nener, kerang, kepiting, tempat wisata, penelitian dan pendidikan).
Hutan mangrove merupakan salah satu bagian dari ekosistem pantai (pesisir). Tipe hutan ini beserta tipe-tipe ekosistem lainnya (terumbu karang, estuaria) saling berinteraksi dalam upaya memelihara produktivitas perairan pantai dan kestabilan habitat atau lingkungan pantai.
Untuk mengatasi persoalan abrasi ini, pemerintah bersama masyarakat seharusnya mempunyai komitmen yang kuat untuk melakukan penghijauan hutan mangrove dan upaya pelestariannya di sekitar pantai yang terkena ancaman abrasi
Turut hadir dalam acara apel Gerakan Pesisir Berseri tersebut Dirjen Kelautan dan Perikanan, Irdam V/Brw, Para Dandim, Danyon 516/CY, Kabalak, perwira, bintara dan tamtama Yonif 516/CY, apel berjalan aman, tertib dan lancar.(arf).