Selasa, 27 Januari 2015


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Para Danramil dan Babinsa mengikuti praktek lapangan menanam padi, jagung dan kedelai dilahan percontohan Dinas Pertanian Kota Surabaya. Praktek menanam ini diikuti oleh 150 Babinsa se-wilayah kota Surabaya.

Dalam sambutannya Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Pembibitan Dinas Pertanian Ir. Toeti Liliani menyampaikan rasa terima kasih dengan adanya kerjasama antara Dinas Pertanian dengan Korem 084/BJ. Para Babinsa semuanya mengikuti praktek menanam dengan sangat penuh bersemangat, antusias dan merasa senang sekali. Para Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) di Dinas Pertanian sampai merasa kwalahan karena para Babinsa begitu bersemangat dan aktif belajar menanam padi, jagung dan kedelai, artinya jajaran TNI AD sudah bergerak maju mendahului jajaran pertanian.

Lebih jauh Ir. Toeti Liliani menyebutkan bahwa jika Bapak-bapak Babinsa terus bersemangat belajar menanam maka kendala-kendala kecil yang ada di lapangan akan dapat diselesaikan. Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan para Babinsa di lapangan diharapkan terus bekerjasama, kompak, bersinergi sehingga mampu mendampingi, membina dan membimbing para petani untuk bersama-sama mendukung kebijakan pemerintah mencapai target Swasembada Pangan tahun 2017.

Petugas PPL Bapak Suprianto, Bapak Suparjo, dan Bapak Langgeng pada kesempatan tersebut memperkenalkan cara bertanam Padi, Jagung dan Kedelai diantaranya model tanam Jarwo ( Jajar Legowo) yaitu cara menanam mundur 20 cm dan lebar 40 cm dan model Sri (pengiritan air) padi yang ditanam sudah berumur 10 hari yang masih ada bijinya.

Hadir dalam acara praktek lapangan menanam, Kepala Dinas Pertanian, Kepala UPTD Balai Pembibitan, Para Pasirem, PPL Dinas Petanian Kota Surabaya, Para Danramil dan Babinsa se-wilayah Surabaya, acara berlangsung dalam keadaan aman, tertib dan lancar. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Usai melaksanakan serah terima jabatan di Koarmatim Surabaya, Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos., mengadakan tatap muka sekaligus briefing dengan prajurit Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya bertempat di Mako Satlinlamil Surabaya baru-baru ini.

Dalam tatap muka tersebut, Pangkolinlamil mengawali dengan perkenalan singkat dilanjutkan dengan memberi penekanan kepada seluruh prajurit, agar selalu melaksanakan tugas secara ikhlas cerdas dan tuntas serta mengingatkan kepada seluruh prajurit akan bahaya menggunakan obat-obatan berbahaya sekaligus menghindari dan menjauhi Narkoba karena  penyalahgunaan nar­koba saat ini sudah menjadi masalah yang sangat memprihatinkan dan per­sentasenya terus meningkat. Ini merupakan masalah bersama yang memerlukan suatu strategi dengan melibatkan seluruh kompo­nen masyarakat.

Lebih Lanjut Pangkolinlamil juga menambahkan, bahwa pimpinan akan memberikan sanksi dan tindakan hukum yang tegas serta tidak akan memberikan toleransi kepada prajurit yang berani mencoba-coba menggunakan Narkoba apalagi sampai menjadi bandar Narkoba “hukumannya dipecat”. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan efek jera sehingga tidak ada lagi prajurit yang berani menggunakan Narkoba apalagi sampai menjadi bandar Narkoba. Kepada prajurit yang sudah terindikasi menggunakan maupun mengedarkan narkoba, dianjurkan me­ngikuti proses hukum berlaku dan harus menerima bila dijatuhi sanksi hukum sebagai konsekuensinya.

Selaku Pangkolinlamil yang baru, akan meneruskan kebijakan yang telah ada sesuai dengan kebijakan Pangkolinlamil sebelumnya dengan mengembangkan melalui perubahan-perubahan menuju perbaikan serta tetap memelihara kesinambungan. Selanjutnya kita juga tetap menjaga kebersamaan di antara prajurit Kolinlamil sebagai modal dasar dalam mengawaki organisasi dengan kebersamaan kita dalam menghadapi semua tantangan, Tambah Pangkolinlamil.

Turut hadir dan mendampingi Pangkolinlamil pada kegiatan tatap muka dengan prajurit Satlinlamil Surabaya tersebut, Kaskolinlamil Laksma TNI Karma Suta, S.E., Asops Pangkolinlamil Kolonel Laut (P) Umar Arief, Aspers Pangkolinlamil Kolonel Laut (E) Yudi Cahyadi, S.T., Aslog Pangkolinlamil Kolonel Laut (T) Amrein, S.E., dan Komandan Satlinlamil Surabaya Kolonel Laut (P) Bambang Irawan, S.E., serta Kasetum Kolinlamil Letkol Laut (KH) Muhadi, S.Pd. (arf)

Senin, 26 Januari 2015

Terkait Gratifikasi Toyota Camry dan Uang 5 Milliar, Agar Tak Nyentuh Soekarwo dalam Kasus P2SEM





KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah Bambang Wijayanto (BW) dan Pandu, Kini giliran Zulkaranen, Wakil Ketua KPK bakal  tersandung masalah. Oleh Mantan Ketua DPRD Jatim, Fathur Rosyid, terpidana kasus korupsi P2SEM, Wakil Ketua KPK ini dikabarkan telah menerima suap dalam bentuk pemberian hadiah mobil Toyota Camry dan uang sebesar Rp 5 milliar.

Pemberian suap ini dimaksudkan untuk menghadang keterlibatan Gubernur Jatim, Soekarwo yang diduga ikut andil dalam hilangnya uang negara sebesar Rp 2,4 trilyun dalam kasus P2SEM.

Pemberian gratifikasi tersebut diterima Zulkarnaen saat menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jatim.Hal ini diungkapkan Mantan Wakil Ketua DPRD Jatim Tahun 2010, Zaenal Abidin. "Tanggal 28 besok, kita akan laporkan ke Mabes Polri, saya sudah ada bukti berupa Dokumen dan saksi,"  Zaenal Abidin pada sejumlah awak media.

Menurut Zaenal, Pak De Karwo, panggilan akrab Gubernur Jatim ini disebut sebut sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam kasus P2SEM. Dia menilai Fathor Rosyid hanyalah dijadikan tumbal dalam kasus ini.

"Pak Fathur ini hanyalah tumbal,yang jelas pada saat itu Imam Utomo sudah lengser dan Gubernurnya sudah pak de Karwo,"ungkap Zaenal.

"Sebenarnya pelaku korupsi bukan hanya Teman saya Fathul tetapi pak karwo yang membuat Kometmen bisa dijadikan tersangka juga kenyataannya dia lolos,teman saya yang jadi tumbal,"sambungnya.

Diakui Zaenal, dirinya melihat sendiri Soekarwo mengadakan pertemuan dengan Zulkarnaen saat menjabat sebagai Kajati Jatim.

"Apa yang dibahas kalau gak masalah dirinya yang sempat dicaplok sama fathur,Zulkarnaen terima Mobil Camri Type Al News,dari kepala Bapeda pada saat itu,supaya tidak dimasukkan dalam daftar penahanan,sedangkan Zulkarnaen juga terima uang sebanyak 5 milliar berbentuk Dolar,saya saksinya mas,"ungkapnya.

Saat bursa pencalonan pimpinan KPK, Zaenal mengaku sempat melayangkan surat ke Ketua DPR RI agar menolak pencalonan Zulkarnaen. "Namun sayangnya surat saya tidak direspon,"pungkasnya.

Pengungkapan masalah ini dikatakan Zaenal bukan untuk memperkeruh hubungan antara KPK dan Polri. Ia menolak dibilang mencari keuntungan dalam kisruh KPK VS Polri.

"Sama sekali kami mau menunggangi kisruhnya KPK dan Polri, tapi saya cinta KPK ,biar ditubuh KPK itu bersih dan jangan dikelilingi orang-orang kotor seperti Zulkarnaen,"terangnya.

Selain itu, Zaenal juga membenarkan statement Ketua KPK, Abraham Samad yang mengatakan  ada koruptor kelas wahid di Jawa Timur." namun sayangnya, koruptor kelas wahid yang disebut Abraham Samad malah berlindung di diketiak rekannya,"tandasnya. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Jatim akan menerjunkan tim siluman berpakaian preman untuk memantau pelaksanaan penurunan tarif bus, yang resmi berlaku mulai Selasa besok (27/1/2015).

Kepala Dishub dan LLAJ Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan, tim siluman yang diterjunkannya berjumlah 30 orang. Mereka berpakaian preman dan akan menyaru sebagai penumpang dari Surabaya menuju sejumlah trayek utama di Jatim. Seperti, Surabaya-Malang, Surabaya- Madiun, Surabaya-Banyuwangi, Surabaya-Sumenep, Surabaya-Tulungagung, dan Surabaya-Bojonegoro.

"Keberadaan tim siluman tersebut untuk memastikan, apakah tarif bus yang dikutip sudah menggunakan tarif baru atau tarif lama," ujarnya, Senin (26/1/2015).

Jika hasil pantauan lapangan menunjukkan ada awak PO bus yang melanggar dan menarik tarif lebih tinggi dari tarif batas atas yang ditentukan, maka pihaknya akan memberikan sanksi tegas.

Menurut Wahid, sikap tersebut dilakukan sebagai upaya Dishub dan LLAJ mengawal pemberlakuan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Tarif dasar, tarif jarak batas atas dan batas bawah angkutan penumpang antar kota dalam provinsi kelas ekonomi menggunakan mobil bus umum di provinsi Jatim.

Pergub penurunan tarif menyikapi turunnya harga BBM ini akan resmi berlaku mulai tengah malam nanti atau Selasa (27/1/2015) pukul 00.00 WIB.

Berdasar Pergub tersebut, tarif batas bawah (TBB) dan tarif batas atas (TBA) bus AKDP di Jatim ke semua jurusan langsung terkoreksi turun.

Untuk bus besar jurusan Surabaya - Malang, TBB Rp 9.000 dan TBA Rp 14.500. Jurusan Surabaya - Tulungagung dikenai TBB Rp 17.000 dan TBA Rp 27.000. Jurusan Surabaya - Banyuwangi lewat Situbondo TBB Rp 30.000 dan TBA Rp 48.000.

Untuk jurusan Surabaya - Bojonegoro dan Surabaya - Tuban tarif yang dikutip sama, yakni TBB Rp 14.000 dan TBA Rp 22.500. Sedangkan jurusan Surabaya - Sumenep TBB Rp 20.000 dan TBA Rp 32.500. (arf0


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Bekerja di luar negeri tidak melulu menyenangkan. Misalnya seperti yang dialami Anies Deka Sany. Tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia ini sudah setahun terakhir berniat pulang ke tanah air. Namun apa daya paspor miliknya ditahan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Alhasil, dia pun harus bersabar memendam hasratnya berjumpa dengan keluarga di Kota Pahlawan.

Jalan keluar bagi Anies bermula saat dia menceritakan keluh kesahnya kepada orang tua yang berdomisili di Surabaya. Akhirnya dengan difasilitasi salah satu LSM, mereka menulis surat kepada Walikota Tri Rismaharini. Setelah melalui sejumlah prosedur, pada Senin pagi (26/1), Aline berhasil pulang ke kampung halaman. Dia membawa serta Arief Amir, anaknya yang baru berusia enam bulan. Begitu menginjakkan kaki di Surabaya, Anies langsung menemui Walikota Risma untuk mengucapkan terima kasih.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemkot Surabaya dan Ibu Walikota pada khususnya yang telah sangat membantu memudahkan proses kepulangan saya,” ujar Anies saat dijumpai di balai kota.

Perempuan kelahiran 13 Februari 1994 ini lantas menuturkan kronologis pengalamannya selama bekerja di Negeri Jiran. Anies pertama kali memulai karirnya di sebuah perusahaan bidang elektronik pada 2012. Penghasilannya per bulan berkisar 1.100 ringgit, atau jika dikurskan ke rupiah sebesar Rp 3.850.000 (asumsi 1 ringgit = Rp 3.500).

Setelah setahun bekerja, Anies merasa tidak betah. Pasalnya, atasan kerap bertindak tidak adil. Hak cuti dan hak-hak pekerja lainnya tidak diberikan sebagaimana mestinya. Akhirnya, wanita yang tercatat warga Sidotopo ini memutuskan berhenti.

Keputusannya berhenti bekerja tidak serta-merta mengakhiri masalah. Perusahaan menganggap Anies mengingkari kontrak kerja. Imbasnya, paspor Anies ditahan pihak perusahaan. Tanpa paspor, dia was-was lantaran takut dianggap tenaga kerja ilegal. Maklum, beberapa waktu terakhir, pemerintah Malaysia gencar melakukan razia imigran. Sementara, di sisi lain, dia tak bisa pulang tanpa dokumen paspor yang lengkap.

Cerita Anies tersebut mendapat respon dari Risma. “Sudah mendingan nggak usah kerja-kerja di luar negeri. Kalau tau kondisinya seperti itu, lebih baik kerja di sini (Surabaya) saja,” kata walikota perempuan pertama di Surabaya.

Risma mengaku menerima surat keluh-kesah dari orang tua Anies. Setelah membaca surat tersebut, dia langsung menginstruksikan dinas sosial untuk menelusuri dan melakukan survei langsung. Tujuannya, guna memastikan bahwa Anies adalah benar warga Surabaya. “Ketika mengetahui ada warga Surabaya yang mendapat kesulitan di luar negeri, kami langsung tindak lanjuti,” terangnya.

Memulangkan Anies ternyata bukan perkara mudah. Perusahaan tetap bersikukuh menahan paspor Anies karena dianggap bekerja tak sesuai kontrak. Untuk itu, pemkot berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur. Setelah melalui proses lobi-lobi alot, akhirnya Anies diperbolehkan pulang ke Surabaya.

Menurut Risma, langkah pertama yakni koordinasi dengan KBRI sangat krusial. Hal itu guna memastikan terlebih dahulu bahwa Anies dalam kondisi sehat dan aman. “Yang penting pekerja ini diamankan dulu. Untuk urusan dokumen akan diselesaikan kemudian,” katanya.

Proses pemulangan Anies memakan waktu lebih kurang satu minggu sejak pelaporan hasil survei dinsos ke walikota. Kendati demikian, menurut Risma, Anies hanya satu dari sekian banyak warga Surabaya yang mempunyai problem ketenagakerjaan di Malaysia. Oleh karenanya, pemkot akan mencoba menelusuri kejelasan warganya yang mengais rejeki di negeri orang.

Tak Setuju Pengiriman TKI

Walikota Risma menegaskan dirinya sejak dulu tidak sepakat dengan konsep pengiriman TKI ke luar negeri tanpa adanya bekal keterampilan. Sebab, tanpa skill, dikhawatirkan akan membawa situasi kurang menguntungkan bagi pekerja.

Untuk meningkatkan kualitas pekerja Surabaya, pemkot menerapkan upgrade skill. Dikatakan Risma, sedikitnya 50 pelajar jurusan keperawatan dikursuskan bahasa Jepang. Mereka memang diproyeksikan bekerja di Negeri Matahari Terbit. Informasinya, Jepang memang membutuhkan banyak perawat guna ditempatkan di berbagai fasilitas kesehatan.

Selain itu, sekitar 80-an anak mendapat beasiswa sekolah juru masak. “Anak-anak itu belajarnya di Surabaya tapi penempatan kerjanya di Singapura dan Malaysia. Di sana, kesempatan bekerja sebagai chef profesional terbuka lebar,” imbuh dia.

Ke depan, pemkot bakal menggagas sekolah perfilman, animasi dan software berbasis teknologi informasi. Saat ini sudah ada 48 anak yang dijadikan pioner pendidikan khusus ini. Nantinya, kata walikota, bidang studi ini akan diarahkan untuk sektor industri kreatif.

Dengan berbekal skill dan keterampilan yang mumpuni, tenaga kerja Indonesia bisa lebih dihargai dan mempunyai nilai tawar yang baik. Hal itu otomatis juga berdampak pada penghasilan mereka.

Tak ketinggalan, Risma mengingatkan pentingnya mempelajari kontrak sebelum memutuskan bekerja di luar negeri. “Sampai saat ini kami tetap mengontrol kontrak para pekerja yang bekerja di Malaysia melalui fasilitasi pemkot. Dengan begitu, kondisi mereka bisa tetap dipantau,” paparnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Sebagai abdi negara yang bersentuhan langsung dengan masyarakat , Kodim memegang peranan penting dalam mengawasi dan mendukung suksesnya program – program penting pemerintah di daerah, khususnya program ketahanan pangan nasional yang telah di instruksikan oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo pada apel Dansat terpusat TNI-AD Desember 2014 lalu  di Pangkalan Bun Kalteng, dimana hal tersebut juga dipertegas kembali oleh Bapak Kasad Jendral TNI Gatot Nurmantyo, dan dilingkungan Kodam V/Brw kembali dipertajam oleh Bapak Pangdam V/ Brw Mayjen TNI Eko Wiratmoko   tentang tugas pemdampingan Apkowil dalam mensukseskan program ketahanan pangan nasional di wilayah Kodam V/Brawijaya .

Dalam merealisasikan tugas tersebut, maka diperlukan Optimalisasi peran dan tugas Apkowil terutama Danramil dan Babinsa di wilayah sebagai Garda terdepan Binter, yang tentunya sangat memerlukan dukungan kesadaran masyarakat secara timbal - balik guna meminimalisir kendala ataupun hambatan yang mungkin akan terjadi dalam upaya mensukseskan program tersebut. Untuk itulah Dandim 0815/Mojokerto Letkol Arm Putranto Gatot Sri Handoyo bersama Pemkot Mojokerto pada hari Senin 26 Januari 2015 bertempat di areal persawahan Desa Gunung Gedangan Kota Mojokerto, menandatangani MoU dalam rangka Refocusing upaya khusus padi guna peningkatan swasembada pangan di wilayah kota Mojokerto, dimana penandatanganan MoU tersebut disaksikan oleh Danrem 082/CPYJ Kolonel Czi Suparjo dan Walikota Mojokerto Bapak KH. Mas’ud Yunus beserta segenap Forpimda Kota Mojokerto.

Dalam sambutannya Letkol Arm Putranto Gatot Sri Handoyo mengatakan bahwa  maksud dan tujuan penanda tanganan MoU ini adalah sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden bahwa pada 3 tahun mendatang Negara kita harus mampu berswasembada pangan, sehingga kita tidak perlu lagi melaksanakan import beras dari Negara lain.  Adapun keberadaan Danramil dan Babinsa dalam kegiatan ini adalah melaksanakan tugas pendampingan, bukan untuk mengambil alih tugas – tugas dinas terkait. Terutama tugas pendampingan musim tanam, menghadapi hama terutama tikus, distribusi pupuk dan lain-lain dalam rangka mensukseskan program ketahanan pangan nasional di wilayah Kota Mojokerto, untuk itulah baik Danramil maupun Babinsa selalu berkoordinasi dengan pihak – pihak yang terkait dengan program tersebut. Itulah implementasi dari perintah Kasad dalam menindaklanjuti Instruksi Presiden, bahwa Kasad memerintahkan kepada segenap Prajuritnya untuk memberikan dukungan secara total dan harus sukses, dan ditambahkan oleh Dandim bahwa segenap anggota Kodim 0815 Mojokerto sangat mensupport program ini.

Ketua Kelompok Tani Gedang Sari dari Desa Gunung Gedangan Bapak Suhartono mengatakan dalam sambutannya bahwa petani Desa Gunung Gedangan hanya mampu tanam 2 kali dalam setahun, terutama disebabkan oleh beberapa kesulitan diantaranya karena kesulitan air pada masa tanam kedua sehingga hal ini juga berpengaruh pada hasil panen yang tidak bisa maksimal, untuk itu dengan adanya kegiatan pendampingan dari TNI kami sungguh sangat menyambut baik dan positif , dengan harapan semoga dapat meningkatkan hasil panen kami, dan tentunya kami dari Kelompok Tani Gedang Sari siap berkoordinasi dan memberikan informasi seputar permasalahan yang kami hadapi dengan bapak – bapak dari TNI dalam mensukseskan program ini.

Sementara Asisten-1 Sekda Kota Mojokerto Drs. Mariono S.Sos yang membacakan sambutan atas nama Walikota Mojokerto, mengatakan diantaranya Kota Mojokerto bertekad mendukung suksesnya program Ketahanan Pangan Nasional, untuk itu Pemkot Mojokerto siap bekerja sama dengan Kodim 0815 dalam rangka meningkatkan hasil panen di masa yang akan dating, dimana dalam pelaksanaannya akan selalu dikoordinasikan dengan Dinas Pertanian Kota Mojokerto.

Acara penandatanganan MoU dilaksanakan antara Dandim 0815/Mojokerto dengan Kepala Dinas Pertanian Kota Mojokerto, disaksikan oleh Danrem dan Walikota Mojokerto, dan acara diakhiri dengan penanaman padi secara simbolis oleh Danrem 082/CPYJ, Walikota Mojokerto dan segenap anggota Forpimda kota Mojokerto, demikian  acara berjalan aman, lancar dan tertib. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 4 Tahun 2015 tentang penurunan tarif angkutan umum di Jatim sudah diteken oleh Gubernur Soekarwo.

Kepala Biro Hukum Setdaprov Jatim Himawan Estu Bagijo mengatakan, Pergub yang berisi penyesuaian tarif menyusul turunnya harga BBM, yakni Tarif jarak batas atas dan batas bawah angkutan penumpang antar kota dalam provinsi (AKDP) di Jatim ditandatangani Gubernur, Sabtu (24/1/2015).

Sehari setelah berkas usulan penurunan tarif yang disampaikan Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) masuk ke Biro Hukum. "Pergub penurunan tarif tersebut akan resmi diberlakukan mulai hari Selasa (27/1/2015), pukul 00.00," ujarnya, Minggu (25/1/2015) petang.

Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Pemprov Jatim Wahid Wahyudi menambahkan, dengan resmi ditandatanganinya Pergub 4/2015 tentang penurunan tarif, maka semua PO bus antar kota dalam provinsi (AKDP) di Jatim wajib mentaati dan memberlakukan tarif baru yang sudah diturunkan kepada para penumpang. "Jika tidak, mereka (PO) akan kita beri sanksi," tegasnya.

Wahid menyebut, rata-rata tarif bus turun sebesar lima persen untuk semua jurusan. Dengan begitu, tarif yang sebelumnya Rp 134/penumpang per-kilometer turun menjadi Rp 127,26/penumpang per-kilometer.

"Dengan penurunan tarif ini, berarti Jatim mendahului Pusat. Karena sampai saat tarif bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) belum diturunkan oleh Menteri Perhubungan," tandasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto). Setelah tiga hari berlalu mulai 23 Januari hingga 25 Januari 2015, pelaksanaan KKN Nusantara bagi 512 mahasiswa Unimas berbagai jurusan sore hari ini 25 Januari 2015 pukul 15.00 wib resmi ditutup dalam suatu acara resmi di pendopo Kec. Dlanggu Kab. Mojokerto. Pada acara tersebut ketua panitia penyelenggara Dr. Drs. Jajuli M.si  menyampaikan ucapan terima kasih kepada Danrem 082/CPYJ dan Dandim 0815 yang telah berkenan bekerja sama dalam pelaksanaan KKN Nusantara, terutama pada saat pembekalan awal menjelang pelaksanaan KKN Nusantara dimana Dandim telah menyampaikan orasi ilmiah tentang “ Proxy War “ dan tentu saja hal itu menambah perbendaharaan pengetahuan kami.

Sementara Asisten-1 Sekda Kab. Mojokerto Dr. Drs. Jajuli M.si yang hadir mewakili Bupati Mojokerto menyampaikan bahwa sesuatu yang istimewa telah terjadi di lingkungan Unimas yaitu kerja sama yang baru pertama digelar antara Unimas dengan TNI dalam kegiatan KKN Nusantara tahun 2015.

Danrem 082/CPYJ Kolonel Czi Suparjo yang mengawali sambutannya dengan memimpin meneriakkan yel –yel : “ Siapa kita  . . . . . Unimas “ , Siapa kita . . .  .KKN Nusantara “, Siapa kita  . . . . . Unimas . .Unimas . . .Unimas . . . Yes “ dan penyampaian ucapan terima kasih kepada Rektor Unimas atas pelaksanaan kerja samanya, serta ungkapan bahwa TNI  adalah manusia biasa yang tidak pernah lepas dari khilaf, maka  atas kesadaran akan hal tersebut Danrem menyampaikan permohonan ma’af atas segala kekurangan maupun keterbatasan yang dimilikinya.  Ditambahkan olehnya bahwa dengan  profesionalitas  yang sudah dimiliki oleh mahasiswa, tentunya kita dituntut untuk bisa membaca tentang  apa yang sebenarnya  terjadi di luar kampus, terkadang  kita  hanya berputar-putar dengan ilmu profesi yang sedang kita tempuh tanpa mempedulikan situasi dan permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat, sehingga  teori yang kita dapat di kelas seolah tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya, untuk itu melalui KKN Nusantara Unimas di kecamatan Dlanggu ini,  kita secara tidak langsung sudah dididik oleh bapak Kepala Desa dan juga seluruh masyarakat kecamatan Dlanggu.

Danrem juga menyampaikan ucapan  terima kasih kepada Camat Dlanggu serta warganya yang telah banyak membantu mahasiswa dalam pelaksanaan KKN , dengan sambutan yang luar biasa hangat dan juga dukungan, bimbingan serta motivasinya kepada para mahasiswa,  juga kepada panitia dalam pelaksanaan kegiatan KKN Nusantara tahun ini, sehingga seluruh program kerja KKN Unimas 2014 - 2015 di kecamatan Dlanggu dapat berjalan dengan lancar dan sukses.

Ucapan selamat juga terucap oleh Rektor Unimas kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan KKN Nusantara ini, terutama kepada para mahasiswa peserta KKN Nusantara karena telah dapat mengikuti semua kegiatan sesuai program dalam keadaan aman, lancar dan tertib, hal ini terbukti dengan tidak adanya informasi negative tentang kegiatan ini.  Rektor juga berpesan kepada para mahasiswa peserta KKN Nusantara, hendaknya dapat mengkaji serta mengevaluasi  tentang disiplin ilmu yang mereka miliki setelah mengaplikasikannya di tengah – tengah masyarakat, yang biasanya tentu saja ada beberapa pengembangan yang mungkin belum pernah dibahas secara teori didalam kampus hal itulah yang akan membuat para mahasiswa menjadi lebih matang sebelum pada akhirnya benar – benar terjun ke tengah – tengah masyarakat dalam pengabdiannya.

Sementara Dandim 0815/Mojokerto akan melaksanakan evaluasi pada internal satuannya tentang pelaksanaan pendampingan selama kegiatan KKN Nusantara Unimas berlangsung, terutama dalam penyajian materi terkait Wawasan Nusantara, Kedisiplinan dan Jasmani sehingga bisa diketahui segala kelemahan dan kekurangannya untuk dapat diperbaiki guna penyempurnaan pelaksanaan tugas dimasa yang akan datang, dia juga menambahkan ucapan terima kasih kepada segenap panitia penyelenggara atas terlaksananya kerja sama dalam kegiatan ini, serta permohonan ma’af atas segala kekurangan dan keterbatasan yang dimilikinya.  (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki kepedulian tinggi untuk ikut merawat budaya kearifan lokal agar tidak lenyap dan tergusur oleh modernitas zaman. Salah satu upaya Pemkot Surabaya untuk  melestarikan kearifan lokal adalah dengan menggelar festival topeng Maulud yang digelar di halaman Taman Surya, Surabaya, Minggu (25/1/2015).

Ini merupakan kali kedua penyelenggaraan festival Topeng Maulud. Namun, dibanding acara pertama yang digelar di Taman Bungkul, acara kali ini jauh lebih semarak. Ada 1000 lebih warga Surabaya yang ikut ambil bagian untuk memeriahkan acara tahunan ini. Halaman Taman Surya pun serasa disulap menjadi panggung pesta rakyat dengan hamparan karpet merah. Ada puluhan ragam topeng Maulud yang seperti dipajang di sebuah etalase. Juga ada gunungan hasil bumi seperti sayur-sayuran, buah-buahan serta gunungan apem (jajanan) khas Surabaya.

Selain itu, ada beragam penampilan dari siswa-siswi sekolah, komunitas sanggar tari/seni, dan juga dari pewakilan kecamatan yang terkemas dalam parade topeng Maulud 2015. Diantaranya, tari topeng Shalawat dari SMPN 12 Surabaya, juga drum band SMAN 19 Surabaya.

Setelah pembacaan doa, acara dilanjutkan dengan ritual keberkahan yang diawali dengan Tarian Topeng Gedeg oleh Sanggar Surabaya Menari, dilanjutkan pembagian topeng Maulud oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Kemudian dilanjutkan dengan rebuan gunungan apem dan gunungan hasil bumi.

Kegiatan Festival Topeng Maulud tahun 2015 ini merupakan ide dari Walikota Surabaya yang kemudian ditindaklanjuti oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya. “Sebenarnya ini penyelenggaraan yang kedua kalinya. Memang saya minta ke Disbudpar. Tujuannya supaya anak-anak Surabaya tahu ada budaya seperti ini di Surabaya. Anak-anak kecil jadi tahu ada Topeng Maulud,” tegas Walikota Tri Rismaharini.

Karenanya, walikota sarat prestasi ini menegaskan, acara seperti ini akan rutin diselenggarakan oleh Pemkot Surabaya. “Ke depannya akan terus kita sempurnakan sehingga anak-anak tahu kekayaan budaya di Surabaya. Kali ini pun packagingnya beda dengan sebelumnya. Bila sebelumnya adanya topeng Maulud saja, sekarang ada gunungan buah adan apem seperti di aara ruwat desa,” sambung walikota perempua pertama dalam sejarah pemerintahan di Kota Surabaya ini.

Topeng Maulud merupakan salah satu budaya kearifan lokal yang ada di Surabaya selain ludruk, manten pagon, tari remo, undukan doro dan gulat okol. Pemkot Surabaya telah melakukan berbagai upaya untuk merawat budaya lokal tersebut agar tetap ada dan dikenal generasi muda.

Fauzie M Yos dari Disbudpar Kota Surabaya mengatakan, Festival Topeng Maulud 2015 diramaikan olehs sekitar 1200 warga. Mereka terdiri dari pelajar sekolha, komunitas sanggar tari dan seni, serta juga partisipasi dari kecamatan-kecamatan di Surabaya. “Selain untuk melestarikan budaya, kami juga berharap kegiatan tahunan ini nantinya bisa menjad destinasi wisata di Surabaya,” ujarnya.

Sementara Herry Lento selaku salah satu penggagas acara Festival Topeng Maulud 2015 mengatakan, sejak dulu, di Surabaya ada tradisi perayaan Maulud Nabi Muhammad SAW di mana anak-anak akan memakai topeng Maulud. “Dulu, ibu-ibu yang yang pergi ke pasar, membelikan anak-anaknya topeng Maulud. Di kampung-kampung semuanya pakai topeg itu. Itu yang kemudian kita hidupkan kembali tradisi ini,” ujar Herry Lento. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir melaksanakan latihan SKPD M-1 (Standar Kemampuan Perorangan Dasar) TA 2015 yang diawali dengan upacara pembukaan latihan bertempat di kolam Tank Karangpilang, Senin (26/1/2015).

Bertindak selaku Irup dalam pembukaan latihan ini yaitu Pasi Log Yontaifib-1 Mar Kapten Marinir Suharto yang mewakili Komandan Yontaifib-1 Mar. Upacara pembukaan latihan diikuti sebanyak 103 personel yang terdiri dari 66 personel pelaku, 37 personel pelatih dan pendukung. Dalam sambutan Danyontaifib-1 Mar yang dibacakan oleh Irup menekankan kepada seluruh personel yang terlibat latihan agar melaksanakan latihan ini dengan serius, gembira dan profesional dengan tidak mengurangi faktor keamanan dalam latihan (zero accident).

Adapun materi yang dilatihkan yaitu lari 8 km, renang fin swiming 5000 m, tembak tempur reaksi/barikade dan menembak diatas PK, tehnik beladiri perorangan, Patroli Intai Tempur, teori dan praktek IMMP, CQB dan latihan praktek motoris PK serta sea rider. Latihan ini akan dilaksanakan mulai tanggal 26 Januari sampai dengan 20 Februari 2015, didaerah latihan Karangpilang, dermaga Ujung Koarmatim dan sekitarnya.

Pada puncak latihan ini tepatnya minggu ke III Bulan Februari 2015 akan dilaksanakan uji nilai kemampuan perorangan renang Selat Madura pulang-pergi (PP), sebagai wujud profesionalisme prajurit Tri Media dalam mendukung tugas ke depan. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya Ir. Joestamaji, M.Si membuka Pembekalan Ketahanan Pangan untuk para Komandan Koramil (Danramil) dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) se-wilayah kota Surabaya di Aula Bhaskara Makorem 084/Bhaskara Jaya, Senin (26/1). Pembekalan Ketahanan Pangan akan berlangsung selama 4 (empat) hari diikuti oleh 150 orang Babinsa dan 15 orang Petugas Penyuluh Pertanian (PPL). Hari pertama akan diisi oleh materi tentang teori-teori praktis bidang pertanian, sedangkan hari kedua, ketiga dan keempat langsung diberikan praktek lapangan di Dinas Pertanian Kota Surabaya.

Dalam sambutan pembukaan Pembekalan Kepala Dinas Pertanian Ir. Joestamaji, MSi mengatakan bahwa sesuai petunjuk Presiden Ir. Joko Widodo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam tempo 3 tahun Indonesia harus Swasembada Pangan. Memang sangat berat memperjuangkan target swasembada pangan karena kita telah kehilangan produksi 20 juta ton sebelumnya. Semua kehilangan produksi tersebut pada dasarnya adalah akibat dari keterbatasan jumlah Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) di lapangan. Kedepan diharapkan Indonesia membutuhkan 50 ribu PPL, sementara yang ada baru 30 ribu PPL.

Lebih jauh Ir. Joestamaji, Msi menyebutkan dan menggarisbawahi pernyataan Bapak Kasad bahwa TNI AD mempunyai 70 ribu Babinsa, mudah-mudahan kekuatan Babinsa yang akan dibekali tentang pengetahuan dan keterampilan pertanian tersebut bisa menutupi kekurangan PPL yang ada guna mencapai Ketahanan Pangan.

Sebagai Koordionator Pembekalan/Pelatihan Pertahanan Pangan, Kepala Seksi Teritorial (Kasiter) Letkol Inf S. Adi Birowo menegaskan bahwa ke depan seluruh Babinsa wajib menguasai pengetahuan dan keterampilan  di bidang pertanian, karena diharapkan para Babinsa di lapangan mampu mendampingi, membina dan membimbing para petani untuk bersama-sama mendukung kebijakan pemerintah mencapai target Swasembada Pangan tahun 2017.

Pemateri pertama dari Dinas Pertanian kota Surabaya, Ir Bagas Swadaya Adjie menyampaikan bahwa Dinas Pertanian Kota Surabaya selama ini sebenarnya telah menyiapkan bantuan bibit unggul, pupuk bersubsidi, Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) serta peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang pertanian. Peningkatan SDM pertanian dilakukan dengan mengadakan sekolah-sekolah lapangan pertanian dan pelatihan-pelatihan menggunakan tehnologi usaha tani, teknologi budidaya pertanian dan penggunaan Alsintan. Lebih jauh Ir Bagas Swadaya Adjie mengatakan bahwa kota Surabaya dengan karakteristik wilayah yang khusus memang memprioritaskan pembangunan pada sektor jasa dan perdagangan, sehingga sektor pertanian memang kurang diperhatikan sehingga mengalami beberapa keterbatasan. Keterbatasan terutama terletak pada minimnya ketersediaan lahan pertanian di kota Surabaya, di mana selama ini menghadapi beberapa kendala di antaranya karena adanya kecenderungan mutasi lahan yaitu penyusutan lahan pertanian yang disebabkan oleh beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman. Beralihnya fungsi lahan pertanian biasanya karena tuntutan tingginya angka kebutuhan rumah bagi masyarakat perkotaan dan kepentingan para pengembang.

Selanjutnya Pemapar kedua adalah Ir. Sri Indahati seorang Penyuluh Pertanian yang berpendapat bahwa bertanam padi boleh jadi merupakan kegiatan turun-temurun yang sudah dilakukan sejak nenek moyang, tetapi dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, petani seharusnya bisa menerapkan sistem tanam yang lebih efisien dan produktif sehingga kebutuhan pangan akan tercukupi dari produksi dalam negeri dan kesejahteraan petani pun akan semakin meningkat. Untuk mendapatkan hasil para petani perlu memperhatikan tahapan budidaya padi mulai dari penentuan benih dan pembibitan, pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama/penyakit serta penanganan panen dan pasca panen.

Pada kesempatan tersebut Mayor Inf Eko Rismojo Perwira Seksi Perlawanan Wilayah (Pasiwanwil) sebagai sekretaris penyelenggara berharap agar para Babinsa dapat mengikuti secara serius pembekalan/pelatihan ketahanan pangan, sehingga diharapkan setelah terjun di lapangan benar-benar dapat mendampingi para petani dalam mengolah lahan pertaniannya dengan baik guna memperoleh hasil panen yang maksimal.

Hadir dalam acara pembekalan/pelatihan ketahanan pangan, Kepala Dinas Pertanian, Kasiterem 084/BJ, Para Kasi dan PPL Dinas Petanian Kota Surabaya, acara berlangsung dalam keadaan aman, tertib dan lancar. (Pen084).


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Muasanah (40), terdakwa kasus penipuan memori card merk V Gen senilai Rp 2,1 Milliar didudukan sebagai pesakitan di PN Surabaya, Senin (26/1/2015).

Dalam persidangan yang digelar diruang garuda, JPU Muhlis menghadirkan dua orang saksi, yakni Anggid Sugiyanto dan Ismail.

Sugiyanto merupakan saksi pelapor, sedangkan Ismail merupakan saksi yang mengenalkan bisnis antara terdakwa dengan saksi Anggid.

Diakui saksi Anggid, modus penipuan itu dilakukan terdakwa sekitar bulan Agustus 2008. Saat itu terdakwa menawarkan bisnis penjualan memori card merk V Gen,  dengan komposisi bagi presentase untuk terdakwa 45 persen dan untuk saksi Anggid 45 persen sedangkan yang 10 persen untuk saksi Ismail selaku penghubung bisnis ini.

"Modalnya saya transefer secara bertahap hingga Rp 2,1 milliar, melalui rekening Bank BCA dan BNI serta melalui Billyet Giro," kata saksi Anggid menjawab pertanyaan Hakim Ferdinandus dalam persidangan.

Modus penipuan ini akhirnya terungkap pada bulan Mei 2015, saat terdakwa yang tinggal di Jalan Alam Gunung Anyar Gang B 32 Surabaya ini diminta untuk membuat laporan keuangan. "Ternyata bisnis yang ditawarkan tidak ada, ketahuan saat saya minta untuk membuat laporan keuangan," terangnya.

Pada saksi Anggid, Hakim Ferdinandus sempat mencurigai adanya hubungan spesial antara terdakwa dan saksi Anggid hingga nekat mengucurkan dana sebesar milliaran rupiah.

"Jangan jangan anda punya hubungan khusu dengan terdakwa , kok bisa bisa nya percaya begitu saja," kata hakim Ferdinandus yang disangkal kata tidak oleh saksi Anggid.

Sementara, saksi Ismail membenarkan adanya hubungan bisnis antara terdakwa dan saksi Anggid. "Saya yang menghubungkan, saya dan terdakwa adalah rekan kerja, karena dia bilang ada bisnis sampingan, lantas saya kenalkan dengan mas Anggid," jelas Saksi Ismail.

Seperti diketahui, Saksi Anggid merupakan adik kandung dari Anggota DPRD Kota Surabaya, yakni Baktiono. Oleh JPU Muhlis dari Kejari Surabaya, terdakwa kelahiran 40 tahun silam ini dijerat pasal tunggal, yakni melanggar pasal 372 tentang penipuan.

Kasus penipuan ini bukanlah yang pertama, dia juga pernah diadili dalam kasus yang sama pada 10 Juni 2010 lalu. Dan oleh hakim PN Surabaya, terdakwa diganjar dengan hukuman 1 tahun dan 10 bulan penjara. (Komang)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive