Selasa, 03 Februari 2015


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) DPC PDIP Surabaya masih terus menunggu kesediaan Tri Rismaharini untuk diusung kembali menjadi Calon Wali Kota Surabaya.

Pasalnya, hingga kini Tri Rismaharini belum memberikan jawaban atas tawaran PDIP.

Ketua DPC PDIP Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengatakan, keputusan apakah PDIP akan mengusung kembali Tri Rismaharini ataupun tidak nantinya ada di DPP PDIP.

Sesuai mekanisme partai, jika Tri Rismaharini bersedia diusung PDIP kembali maka harus mengikuti prosedur yang ada.

"Prosedur itu harus diikuti jika bu Risma bersedia kembali diusung PDIP dalam Pilwali tahun ini," kata Whisnu Sakti Buana, Selasa (3/2/2015).

Bila Tri Rismaharini tidak lagi bersedia diusung maka PDIP akan siap bersaing dengannya dalam Pilwali Surabaya.

"Yang pasti, PDIP Surabaya siap segalanya dalam Pilwali Surabaya. Jika harus bersaing dengan bu Risma tentu akan siap semuanya," tandas Whisnu. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sidang paripurna DPRD Surabaya dengan agenda perubahan susunan Komisi diwarnai interupsi, Selasa (3/2/2015).

Ini setelah posisi wakil ketua Komisi A dari Anugrah Ariyadi diganti Adi Sutarwiyono belum melalui mekanisme pemilihan sesuai tata tertib DPRD.

"Kami meminta pergantian jabatan Wakil Ketua Komisi A harus melalui mekanisme pemilihan meski itu menjadi hak FPDIP," kata Reni Astuti, anggota FPKS dalam rapat paripurna DPRD Surabaya, Selasa (3/2/2015).

Interupsi juga disampaikan Anggota FPD, H Junaidi. Menurutnya, untuk menghindari persoalan di depan, pergantian jabatan Wakil Ketua Komisi A harus tetap dilakukan dengan pemilihan atau mufakat semua anggota Komisi.

Dengan demikian pejabat pengganti posisinya akan lebih kuat dan menghindari persoalan dibelakang hari.

Ketua DPRD Surabaya, Armuji kemudian menskors rapat paripurna selama lima menit untuk memberi kesempatan anggota Komisi A memilih atau musyawarah mufakat.

Setelah digelar pertemuan anggota Komisi A, akhirnya rapat paripurna DPRD Surabaya dilanjutkan. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama, dan Rektor Unmer Madiun Ir. Muryanto,MP, Rektor Unmer Ponorogo H. Muhammad Amin, SH. MH serta Direktur Akademi Perkeretaapian Indonesia yang diwakili Bpk Jamaludin Jabatan Pudir I, menandatangani Momerandum of Understanding (MOU), yang berlangsung di fakultas Hukum Unmer Madiun Jl.  Serayu No. 79 Kota Madiun, Selasa (03/II).

Pada kesempatan itu, Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama menjelaskan, bahwa Penandatanganan kesepakatan ini, dalam rangka menindaklanjuti kerjasama dengan Perguruan Tinggi yang ada di Wilayah Korem 081/DSJ.

Lebih lanjut Danrem dalam sambutannya mengatakan, Kerjasama antara Korem 081/DSJ dengan Unmer Madiun, Unmer  Ponorogo dan Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun kali ini difokuskan pada kegiatan tentang Wawasan kebangsaan dan Kewarga negaraan.

Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud tanggung jawab sosial dan pengabdian kita sebagai bagian dari komponen bangsa, untuk membantu pemerintah dan masyarakat, karena Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia merupakan sebuah pedoman yang masih bersifat filosofia normatif. Sebagai perwujudan dari rasa dan semangat kebangsaan yang melahirkan bangsa Indonesia. Akan tetapi situasi dan suasana lingkungan yang terus berubah sejalan dengan proses perkembangan kehidupan bangsa dari waktu ke waktu. Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia harus senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dan berbagai bentuk implementasinya.

Memahami serta mempedomani secara baik ajaran yang terkandung di dalam konsepsi Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia akan menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan dari setiap warga/bangsa tentang posisi dan peran masing-masing di tengah-tengah masyarakat yang serba majemuk. Hal ini berarti menumbuhkan suasana kondisi yang mendorong perkembangan setiap individu sehingga terwujud ketahanan pribadi yang pada gilirannya dapat menciptakan suatu ketahanan nasional Indonesia.

Sehubungan dengan pelaksanaan kerjasama ini, selaku Danrem dan atas nama pribadi, saya mengucapkan terima kasih kepada Rektor Unmer Madiun, Rektor Unmer Ponorogo serta Direktur Akademi Perkeretaapian Indonesia, atas kepercayaannya untuk bekerjasama dengan Korem 081/DSJ.

Rektor Unmer Madiun dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kesediaan dan kerjasama yang dijalin dalam meningkatkan wawasan kebangsaan dan kewarganegaraan khususnya pada mahasiswa Unmer Madiun/Ponorogo maupun Akademi Perkeretaapian Indonesia. Rektor menyampaikan bahwa kewajiban bela negara bukanlah tanggung jawab TNI semata, namun itu merupakan tanggung jawab semua warga negara. Oleh karena itu, kita perlu menanamkan nilai-nilai kebangsaan bagi generasi muda. Unmer Madiun/Ponorogo maupun Akademi Perkeretaapian Indonesia terbuka kepada masyarakat dan juga Korem 081/DSJ dan jajarannya, kita ingin kampus kita steril dari kegiatan yang dapat mengganggu stabilitas bangsa dan negara. Kita juga menganut Kebhinekaan.

Sementara itu, Direktor Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun mengatakan, kerjasama ini sangat diperlukan karena masing-masing institusi memiliki keunggulan-keunggulan yang harus diadopsi oleh institusi pendidikan lain. Salah satu institusi yang unggul di Indonesia dari segala aspek adalah TNI. Salah satu hal yang diperlukan dalam meningkatkan daya saing adalah disiplin dan kekompakan. TNI merupakan institusi yang paling cepat dalam mengorganisir anggotanya untuk kompak dan mengasah disiplin. Oleh sebab itu, Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun memiliki keyakinan bahwa TNI dapat mengajak dan dalam waktu singkat dapat menurunkan sikap kompak dan menegakkan disiplin kepada sesama mahasiswa di Unmer Madiun, Unmer Ponorogo dan Akademi Perkeretaapian Indonesia. Tanpa adanya kekompakan dan kebersamaan maka Unmer Madiun, Unmer  Ponorogo dan Akademi Perkeretaapian Indonesia akan sulit untuk mencapai kemajuan yang lebih besar.

Hadir pada acara tersebut Dandim 0802/Ponorogo, Dandim 0803/Madiun, Para Kasi Korem 081/DSJ, Dan/Ka Satdisjan Wil. Madiun, Rektor Unmer Madiun, Rektor Unmer Ponorogo, Direktur Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun Ketua Yayasan Unmer Madiun dan Ketua Yayasan Unmer Ponorogo serta para Staf Unmer. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dalam rangka meningkatkan fisik dan profesionalisme, prajurit Yonif-1 Marinir melaksanakan halang rintang di Akademi Angkatan Laut (AAL) Bumimoro, Krembangan, Surabaya, Senin (2/2/2015).

Kegiatan yang dipimpin Lettu  Marinir Tirta Ferdiansyah tersebut merupakan rangkaian dari Latihan Perorangan Dasar (LPD) / Latihan Perorangan Kesenjataan (LPK) TW.I TA.2015.

Pada latihan tersebut, dengan perlengkapan helm dan senjata, seluruh prajurit wajib melewati 20 macam rintangan yang ada.

“Tujuan latihan halang rintang ini selain untuk melatih kemampuan fisik prajurit Batalyon Infanteri-1 Marinir agar tetap terbina dan terjaga dengan baik sehingga mampu menghadapi berbagai macam rintangan dan hambatan di medan operasi saat bertugas nantinya,” kata Pasi Ops Yonif-1 Marinir Mayor Mar Widarta Kusuma mewakili Komandan Batalyon Infantri-1 Marinir Letkol Mar Edi Prayitnno.  (arf)

Saat Bersaksi dalam Kasus Korupsi MERR II C



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sidang lanjutan perkara dugaan korupsi pembebasam lahan MERR II C kembali dihelat di Pengadilan Tipikor Surabaya di Juanda Sidoarjo, Senin (2/2/2015).

Pada persidangan ini, Jaksa Kejari Surabaya menghadirkan 16 saksi, yang terdiri dari pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya dan Badan Pertanahan Nasional (BPN)  Surabaya! Mereka bersaksi atas terdakwa Ir Djoko Waloyu, Olli Faisol dan Terdakwa Euis Darliana.

Persidangan ini  berlangsung dua tahap. Pertama, 10 orang pejabat menjadi saksi dalam sidang dengan terdakwa Olli Faisol dan Euis Darlina. Sepuluh orang saksi itu antara lain, Kadis PU Bina Marga dan Pematusan, Erna Purnawati; Sekda Kota Surabaya, Hendro Gunawan; Asisten I Sekda, Yayuk Eko Agustin Wahyuni; Kabag Pemerintahan, Halim Musthofa Kamal; Plt Kadis Cipta Karya dan Tata Ruang, Eri Cahyadi, dan Mantan Kadis Pertanian, Samsul Arifin. Semuanya juga berstatus sebagai anggota P2T (Penitia Pengadaan Tanah) proyek MERR IIC.

Empat saksi lain adalah Isman Hadi dan Virgo Eresta Jaya, keduanya berstatus PNS Kota Surabaya yang juga menjadi anggota P2T. Serta Camat dan Lurah Gunung Anyar, Dewanto dan Anita Hapsari turut menjadi saksi dalam sidang yang dipimpin oleh ketua majelis hakim, Maratua Rambe.

Dalam kesaksiannya, para pejabat itu kompak menjawab tidak tahu ketika hakim bertanya tentang perubahan data bangunan dan terjadinya markap dalam proyek ini. “Tidak tahu pak hakim,” jawab sepuluh saksi tersebut serentak. Alasannya pun sama, mereka tahu terjadi penyelewengan setelah dimintai keterangan pihak kejaksaan.

Erna Purnawati, dalam kesaksiannya menyampaikan bahwa setelah dirinya dimintai keterangan pihak kejaksaan, langsung memanggil Olli Faisol dan Euis Darliana. Ya, keduanya merupakan anak buah Erna di Dinas PU Bina Marga dan Pematusan. “Saat kami panggil itu, mereka mengakuinya. Mengakui telah merubahnya,” ungkap Erna.

Namun, wanita berjilbab yang sudah sejak November 2010 menjadi Kadis PU ini menyampaikan bahwa dirinya tidak sampai detail bertanya, siapa yang menyuruh merubah data dalam proyek itu. Tapi, ketika itu kedua terdakwa sempat mengakui bahwa disuruh Djoko Waluyo. “Iya pak hakim, mereka mengaku disuruh Djoko,” tandasnya.

Pada sidang ini, terungkap pula bahwa panitia P2T tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya. Draft, data dan dokumen tidak pernah mereka verifikasi terlebih dulu sebelum tanda tangan. Kepada Dinas PU, Kepala Dinas Cipta Karya, Asisten dan semua mengakuinya. “Semua mengaku tidak pernah verifikasi dan mengecek draft nominative dengan data yang ada sebelum tanda tangan. Kami menilai bahwa kerja P2T tidak maksimal,” tukas hakim Maratua Rambe sebelum sidang ditutup.

Meski sidang atas terdakwa Olli Faisol dan Euis Darliana selesai, sepuluh orang saksi itu tidak boleh pulang. Sebab, mereka harus menjadi saksi dalam sidang berikutnya. Yakni sidang kasus serupa dengan terdakwa Djoko Waluyo, terdakwa utama dalam perkara penyelewengan ganti rugi proyek MERR IIC.

Bahkan, selain 10 orang itu masih ada tambahann enam saksi lain. Yakni Hadi Siswanto Anwar, Imam Siswandi, Sigit Sugiharsono, Agus Imam Sonhaji, Sri Mulyono dan Muhadi, semuanya berstatus sebagai PNS Pemkot Surabaya yang juga menjabat sebagai anggota P2T dalam proyek MERR.

Dan kesaksian mereka juga tidak jauh beda dengan saat sidang sebelumnya. Mereka kompak menjawab tidak tahu tentang adanya perubahan data nominal ganti rugi, dan adanya markap nilai bangunan. Mengenai proses dalam P2T, lagi-lagi terungkap bahwa kinerja parapejabat itu tidak maksimal. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Tuban) Senin 2 Pebruari 2015, bertempat di Aula PCNU Kampus A Stikes Nu Jl. Diponegoro No. 17 Tuban, Dandim 0811/Tuban Letkol Kav Rahyanto Edy Yunianto, berkesempatan memberikan pembekalan kepada 154 orang mahasiswa Stikes NU Tuban tentang wawasan kebangsaan, dimana hal tersebut diberikan berkaitan dengan upaya satuan dalam merespon berbagai informasi terkait dengan masalah baik nasional maupun kedaerahan, yang dikhawatirkan dapat melemahkan semangat nasionalisme para pemuda.

Alumnus Akmil 1995 dari kecabangan Kavaleri tersebut memberikan pembekalan yang diberi judul “ Peran Pemuda dalam menghadapi Proxy War “, dimana materi itu dirasakan sangat relefan dalam menjawab tantangan yang saat ini menjadi permasalahan kaum muda, terutama jika ditinjau dari berbagai indikasi  meredupnya semangat, rasa, jiwa dan paham kebangsaan , yang seolah tergantikan oleh jiwa dengan penuh kebebasan bahkan seolah tak terbatas.  Dijelaskan olehnya bahwa Proxy War adalah  perang melalui berbagai aspek berbangsa dan bernegara yang meliputi Geografi, Demografi, Sumber Kekayaan Alam dan Ipoleksosbudhankam ( Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan ), dengan memanfaatkan pihak ketiga tetapi pihak yang dimanfaatkan sama sekali tidak mengetahui dan menyadarinya, dengan mempengaruhi aspek – aspek berbangsa dan bernegara tersebut sehingga terjadi perubahan pola pikir dan budaya pada generasi muda kita, dengan alasan menghadapi potensi krisis energy dunia, dan krisis tersebut dapat terjawab karena melimpahnya sumber daya nasional Indonesia, maka atas dasar itu berdasarkan indikasi yang ada baik pada skala Global maupun Regional, banyak negara didunia yang berusaha menghambat kemajuan Negara Indonesia, agar mereka dapat memanfaatkan sumber kekayaan alam Indonesia dalam menghadapi krisis energy dunia.

Sasaran kegiatan ini adalah para pemuda khususnya lingkungan pendidikan sehingga perlu  diberikan pengetahuan tentang pengertian Proxy War dengan harapan agar para mahasiswa sebagai generasi muda memahami dan mengerti bahaya yang diakibatkan oleh Proxy War, agar para mahasiswa dapat membantu memberikan pencerahan tentang hal ini kepada segenap pemuda lainnya.

Disinilah peran penting para pemuda sebagai generasi pemimpin bangsa dalam menghadapi Proxy War , untuk itu hendaknya para pemuda menggunakan akal sehat, hati nurani, berpikir jernih, bijak namun kritis melihat hal-hal yg aneh, menjadi tokoh dan contoh dilingkungannya dan bangga menjadi warga Indonesia.

Sementara Bpk Karyo, S.Kep, Ns mewakili Rektor Stikes Nu Tuban menyambut positif kegiatan yang dilaksanakan oleh Dandim 0811/Tuban,  dan mengharapkan agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dalam kerja sama lainnya, dan berterima kasih atas pencerahannya dalam mengantisipasi dampak negatif dari Proxy War terutama kepada generasi muda termasuk para mahasiswa Stikes NU Tuban,  yang di tengarai bahwa Proxy War  sedang terjadi di bumi Indonesia.

Acara berjalan dengan lancar, tertib dan aman, selain diikuti oleh 154 mahasiswa juga  diikuti oleh beberapa dosen Stikes Tuban, sebelum acara berakhir Dandim menambahkan dengan himbauan agar kita semua mampu menjaga ke Indonesiaan kita, tidak ada gunanya kita makmur dan modern namun kehilangan yang fundamental dan yang terbaik dari bangsa kita. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dalam rangka meningkatkan ketahanan fisik prajurit, Batalyon Infanteri-1 Marinir melaksanakan lari lintas alam di daerah Tanjung Perak, Surabaya, Senin (02/02/2015).

Kegiatan diawali dari Markas Batalyon Infanteri-1 Marinir Jl. Teluk Bayur 62 menuju ke Kobangdikal melewati Jl. Tanjung Tembaga, kemudian putar balik menuju Yonif-1 Marinir, dengan menempuh jarak sejauh 9 km.

Perwira Seksi Operasi (Pasi Ops) Mayor Marinir Widarta Kusuma mewakili Komandan Batalyon Infanteri-1 Marinir Letkol Mar Edi Prayitno mengatakan,  lari lintas alam tersebut merupakan  bagian dari   Latihan Perorangan Dasar (LPD) / Latihan Perorangan Kesenjataan (LPK) TW.I TA.2015, dengan tujuan untuk melatih ketahanan fisik prajurit agar mampu mengatasi rintangan alam dan rintangan buatan serta membangun kekompakan dan ketelitian sesama prajurit. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Jelang kopyok ulang jabatan, Gubernur Soekarwo akan menggelar assessment terhadap semua pejabat eselon II di lingkungan Pemprov Jatim.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim Akmal Boedianto mengatakan, assessment terhadap 67 orang pejabat eselon II akan dilakukan selama dua hari di Gedung Assesment Center, Badan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pemprov Jatim, Jalan Balongsari Tama, Surabaya.

Hanya 13 orang pejabat eselon II yang tidak diikutkan assessment, karena tahun ini mereka memasuki usia pensiun (60 tahun).

“Waktunya tanggal 10 dan 11 Februari nanti,” ujarnya, Selasa (3/2/2015).

Menurut Akmal, assessment dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan, kapasitas, kapabilitas, dan profesionalitas dari setiap pejabat, baik yang saat ini sedang memegang jabatan di Dinas, Badan, mapun Biro atau yang tidak sedang menjabat.

“Hasilnya akan dipakai sebagai bahan lelang terbuka dan kopyok ulang jabatan,” tegasnya.

Khusus hasil assessment, nantinya akan diserahkan kepada Gubernur Soekarwo selaku user.

Nah, dari situ, Gubernur akan memelototi untuk memetakan, dimana masing-masing pejabat eselon II akan ditempatkan. Apakah di Dinas, Badan, Biro, atau posisi lain di Pemprov. (arf)

Senin, 02 Februari 2015


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Asisten Operasional (Asops) Kasdam V/Brawijaya Kolonel Inf Budiman menerima Satgas UP4B (Usaha Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat) Batalyon Zipur 5 yang baru melaksanakan tugas di daerah operasi Papua dan Papua Barat pada hari Minggu (1/2) di Lapangan Makodam V/Brawijaya.

Prajurit Yonzipur-5 melaksanakan tugas di Papua tepatnya di daerah perbatasan Batu-Mamugu selama lebih kurang 14 bulan. Dalam pelaksanaan tugasnya Prajurit Yonzipur-5 ikut berpartisipasi membuat atau memperbaiki jalan di daerah Papua dan Papua Barat.

Dalam penyambutan ini, Asops yang didampingi Danyonzipur V/Brawijaya Letkol Czi Asep Rahmat Sukmana, S.Ip. mengucapkan penghargaan dan terima kasih atas pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan oleh 45 prajurit Yon Zipur-5 dibawah pimpinan Lettu Czi Hadi Eko Santoso karena dapat melaksanakan tugas dengan baik dan sukses sehingga kembali ke Satuan membawa prestasi yang membanggakan bagi Kodam V/Brawijaya.

Asops berharap agar para prajurit Yon Zipur-5 selesai melaksanakan tugas segera beradaptasi kembali dengan lingkungan dan kondisi yang ada. Upayakan untuk menemui Orang tua dan keluarga. Ikuti petunjuk Komandan dan atasan serta rekan-rakan kalian.

Di samping itu, Asops menyampaikan kebijakan KSAD agar para prajurit memiliki kemampuan Beladiri Yong Modo dan menembak.

Hadir dalam penyambutan ini Irdam V/Brawijaya dan para pejabat Kodam V/Brawijaya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Satuan Kapal Amfibi Koarmatim (Satfibarmatim) melaksanakan serah terima dua jabatan Komandan unsur di bawah jajarannya. Serah terima jabatan tersebut dilaksanakan dengan upacara militer di atas Geladak Helly KRI Surabaya-591 yang sandar di Dermaga Koarmatim, Ujung Surabaya, Jumat (30/1). Bertindak selaku Inspektur Upacara Komandan Satfibarmatim Kolonel Laut (P) OC. Budi Susanto, S.H.

Kedua jabatan Komandan Unsur Satfibarmatim yang diserahterimakan tersebut adalah Komandan KRI Surabaya-591 dari Letkol Laut (P) Irwan S.P. Siagian kepada Letkol Laut (P) Wawan Trisatya Atmaja dan Komandan KRI Teluk Sangkulirang-542 dari Letkol Laut (P) Whisnu Kusardianto kepada Mayor Laut (P) I Gede Putu Iwan.

Dalam amanatnya Komandan Satfibarmatim mengatakan bahwa serah terima jabatan komandan unsur merupakan hal yang wajar dan rutin serta akan berlangsung terus-menerus dan merupakan proses dinamisasi organisasi serta peningkatan jenjang karir selanjutnya, dilingkungan TNI khususnya TNI Angkatan Laut.

KRI Surabaya-591 dan KRI Teluk Sangkulirang-542 merupakan unsur Satfibarmatim yang mempunyai proyeksi operasi tinggi dalam rangka mendukung Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sehubungan dengan hal tersebut Komandan Satfibarmatim berharap agar dilaksanakan pemeliharaan dan perbaikan dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin untuk mencapai kondisi yang diharapkan karena tantangan yang dihadapi di masa yang akan datang semakin bertambah berat dan komplek.

Diakhir amanatnya Komandan Satfibarmatim mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Letkol Laut (P) Irwan S.P. Siagian dan Letkol Laut (P) Whisnu Kusardianto yang telah mencurahkan segala daya dan pikiran dalam membina dan mengembangkan unsurnya sehingga dapat tampil dalam postur yang membanggakan. Sedangkan kepada Letkol Laut (P) Wawan Trisatya Atmaja dan Mayor Laut (P) I Gede Putu Iwan selaku pejabat baru, Komandan Satfibarmatim mengucapkan selamat bertugas dan berharap dapat meningkatakan prestasi yang telah dicapai oleh pejabat sebelumnya.  (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Yong Moo Do sebagai beladiri khas Angkatan Darat merupakan keterampilan wajib  setiap prajurit dan telah menjadi bagian dari identitas TNI – AD dalam upayanya mendukung menjadi Patriot Sejati yang Profesional dan di Cintai Rakyat. Program latihan wajib beladiri Yong Mo Do yang  diikuti oleh anggota militer gabungan Makorem 082/CPYJ, Kodim 0815 serta seluruh Bapras wilayah Korem 082 karena efektifitas penggunaan pelatih yang terbatas, saat ini memasuki tahap ujian kenaikan sabuk yang diselenggarakan di Balai Pertemuan Cikaran jalan Gajahmada kota Mojokerto, dimana oleh Kasiopsrem 082/CPYJ Mayor Inf Agus Sudjiyanto telah diatur bahwa tahap ujian ini dijadwalkan dilaksanakan selama tiga hari mulai Senin tanggal 2 hingga Rabu tanggal 5 Pebruari 2015, dan pada tanggal 2 Pebruari ini diikuti oleh 75 orang dari Makorem dan 43 orang dari Denbekang Mojokerto, sisanya akan dilaksanakan ujian pada hari Selasa dan Rabu.

Sementara itu Sertu Sugiono penyandang Dan-2 sabuk hitam Yong Moo Do dari Jasrem 082/CPYJ sekaligus sebagai ketua tim pelatih yang dibantu oleh para penyandang Dan-1 sabuk hitam lainnya, diantaranya  Serka Samian, Serda Efendi,  Sertu Dwi Heryanto, dan Serda Rahmadsyah mengatakan bahwa materi ujian untuk kenaikan sabuk dari sabuk putih ke sabuk kuning meliputi Ki Bon So Ghi ( sikap dasar ), Kodghi ( gerak langkah ), Jumok ( pukulan ), Balchagi ( tendangan ),  Nakbob ( jatuhan ), Son Kisul ( kuncian tangan ), dan Mom Kisul ( bantingan ) dan pada hari pertama ini kita telah menyatakan bahwa 118 orang peserta layak untuk menyandang sabuk kuning.dan kelayakan itu bukan semata formalitas belaka , tetapi benar – benar atas prestasi yang telah mereka tunjukkan saat diuji didepan dewan Sabuk Hitam Yong Mo Do.

Danrem 082/CPYJ yang sedang melaksanakan kegiatan di Makodam V/Brawijaya  ketika dihubungi mengatakan bahwa ujian kenaikan sabuk ini  sebagai ajang unjuk kebolehan para peserta dalam menunjukkan prestasinya dibidang bela diri, sampai dimana mereka mampu menunjukkan penguasaan jurus yang sudah dilatihkan, sehingga pada saat yang telah diprogramkan oleh pimpinan bahwa pada awal semester II tahun 2015 ini para peserta harus mampu meraih Dan-1 sabuk hitam Yong Moo Do, benar – benar dapat terpenuhi sesuai prestasi . Dan disamping sebagai bagian dari identitas TNI – AD, bela diri Yong Moo Do juga sebagai .pendukung utama kita dalam memenuhi tututan profesionalisme keprajuritan.

Tim Pelatih melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat serta dedikasi yang tinggi, sehingga tanpa terasa para peserta ujianpun termotivasi untuk selalu bersemangat. Kasiopsrem menyampaikan diakhir ujian bahwa hendaknya kita pandai memotivasi diri sendiri dalam berlatih, agar tidak cepat merasa bosan dan dapat menindaklanjuti petunjuk Danrem untuk menjadikan bela diri Yong Moo Do ini sebagai bagian dari identitas prajurit TNI – AD.  Sehingga dikemudian hari bela diri Yong Moo Do dapat berkembang dilingkungan masyarakat umum. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Satuan Khusus (Satsus)  Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim kembali melakukan penggeledahan, Senin (2/2/2015). Kali ini geledah dilakukan di kantor PT Jatim Marga Utama (JMU) dalam kasus dugaan korupsi pembangunan tol Surabaya-Mojokerto (Sumo). Namun, tidak ada uang sepeser pun berhasil disita petugas.

Ada enam orang dari Kejati yang menggeledah kantor yang bersebelahan dengan rumah dinas Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, di Jalan Puncak Permai Utara II, Surabaya itu. Menumpangi dua mobil, mereka tiba di kantor JMU sekitar pukul 13.00 WIB. Penggeledahan berlangsung singkat, hanya sekitar satu jam.

Ruangan di lantai 2 menjadi fokus penggeledahan penyidik. Dari situ petugas menyita tiga kardus dan satu tas dokumen. Penyidik juga menemukan satu lembar kuitansi penyerahan uang berwarna kuning. Kuitansi tersebut bukti pemberian duit dari PT JMU ke PT NAM, berkaitan dengan pekerjaan proyek tol Sumo.

Syahroli, Ketua Tim Penyidikan kasus ini, mengatakan, penggeledahan dilakukan terkait penyidikan kasus dugaan korupsi tol Sumo. Hanya dokumen terkait pekerjaan tol Sumo yang disita dalam penggeledahan ini. "Kami belum menyita uang. Hanya kuitansi senilai lima ratus juta," ujarnya usai penggeledahan.

Sebelumnya, informasi diperoleh menyebutkan bahwa penyitaan uang sebesar Rp 500 juta lebih akan dilakukan di kantor JMU. Itu setelah PT NAM, rekanan JMU, mengembalikan uang yang diduga sebagai kerugian negara. "Kurang lebih Rp 550 juta yang akan dikembalikan. Tapi totalnya semua hampir satu miliar," ujar Kasidik Pidana Khusus Kejati Jatim Mohammad Rohmadi beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Arifin, kuasa hukum PT JMU, mengatakan bahwa kasus ini terjadi di masa direktur lama. Perusahaan yang kini berganti nama PT Jatim Prasarana Utama (JPU) itu sudah dipimpinan orang lain. "Makanya kami juga pening. Tersangka dari JMU sudah purna," elak dia.

Untuk diketahui, kasus yang membelit PT JMU, BUMD Pemprov Jatim, ini diusut Kejati Jatim sejak tahun 2014 lalu. JMU diusut saat mengerjakan proyek tol Sumo 2007 lalu. Kuat dugaan terjadi penggunaan keuangan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

JMU yang bergerak di bidang pembangunan tol adalah salah satu rekanan proyek tol Sumo. Untuk mengerjakan proyek itu, JMU diharuskan mencari investor. Sebagai modal awal, JMU digerojok dana APBD Jatim Rp 30 miliar. Dalam proyek ini, JMU menggandeng PT NAM.

Dalam perjanjian, PT NAM diharuskan mencari investor dan biayanya ditanggung sendiri. Namun, kenyataannya PT NAM menggunakan duit PT JMU dengan total sebesar Rp 800 juta. Itu pun investor yang dibutuhkan tidak diperoleh oleh PT NAM. Menurut penyidik, penggunaan uang tersebut menyalahi ketentuan. 

Kejati sudah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah Bambang Koesbandono (mantan Dirut PT JMU), Slamet Santoso (mantan Direktur Keuangan PT JMU), dan Supriatna (mantan direktur PT NAM). Penetapan tersangka disampaikan Kepala Kejati Jatim Elvis Johnny pertengan Desember lalu. (Komang)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive