KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Bertempat di Pendopo Griya Paramitra Korem 082/Citra Panca Yudha Jaya diadakan acara Sosialisasi Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K). Acara ini dihadiri oleh Kasdim, perwakilan dari Danramil, Pasiter dan Babinsa masing-masing Kodim serta perwakilan dari PPL dan Gapoktan se-wilayah Korem 082/CPYJ berjumlah 256 orang. Acara dibuka oleh Kasiter Korem 082/CPYJ Letnan Kolonel Arh Muharto Cusumo.
Kasiter membuka kegitan ini dengan membacakan sambutan Danrem 082/CPYJ yang isinya pertama mengucapkan selamat datang kepada ketua posko GP3K Petrokimia Gresik Bapak Arif Karsanto beserta rombongan di Korem 082/CPYJ Mojokerto. Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Irham Waroihan berharap agar para perwakilan dari masing-masing Kodim yang mengikuti sosialisasi dapat menyimak dan memahami apa yang di sampaikan oleh penceramah sehingga apa yang kita harapkan dapat tercapai dan nantinya bisa sebagai bekal dalam pendampingan kepada para petani di masing-masing wilayah. Silahkan para peserta menanyakan apa yang belum di mengerti sehingga saudara kembali dari sini akan membawa ilmu yang bermanfaat baik untuk sendiri maupun untuk orang lain/ para petani.
Selanjutnya paparan dari ketua team posko GP3K PT Petrokimia Gresik Bp Arief Karsanto yang menyampaikan bahwa Inpres No. 5 Tahun 2011 tentang “Pengamanan Produksi beras Nasional dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim” dimana BUMN ikut berperan aktif dalam memperkuat pengadaan dan pengelolaan cadangan gabah/beras pemerintah. GP3K bertujuan untuk (1) Mendukung program swasembada beras Kementerian Pertanian, (2) Meningkatkan produktivitas lahan pertanian padi dan kesejahteraan petani dan (3) Mendukung penyediaan stok gabah/beras nasional untuk mendukung penguatan ketahanan pangan nasional. Selain itu GP3K juga bermanfaat untuk (1) Petani memperoleh kebutuhan pupuk tepat waktu dan Jumlah sesuai yang diperlukan petani, sepanjang tercantum dalam RDKK, (2) Harga pupuk maksimal HET di lini IV (Kios/Pengecer), (3) Hasil panen meningkat rata-rata 1 ton/Ha (GKP) dan (4) Mendapat kawalan Brigade Hama PT Petrosida Gresik mulai dari olah lahan hingga pasca panen.
Arief Karsanto juga menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian mempunyai upaya kusus (upsus) pada tahun 2015 ini untuk mendukung swasembada padi, jagung dan kedelai dalam waktu 3 tahun yang akan datang. Kementerian Pertanian mendukung pelaksanaan program optimasi lahan serta perbaikan jaringan irigasi, untuk mendukung pelaksanaan peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai minimal 10% dari capaian produksi tahun sebelumnya. Target produksi padi 73,40 juta ton dengan pertumbuhan 2,21% per tahun, target produksi jagung 20,33 juta ton dengan pertumbuhan 5,57% per tahun dan target produksi kedelai 1,50 juta ton deengan petumbuhan 60,81% per tahun.Perwakilan dari Direktur PLA Kementan menyatakan bahwa program GP3K dilaksanakan melalui intensifikasi pertanian yaitu paket teknologi terekomendasi dan ekstensifikasi pertanian yaitu pencetakan areal persawahan baru (Kabupaten Ketapang, Kalimantan Selatan seluas 2000 ha dari target total 40000 ha pada tahun 2014). Semua kegiatan di atas perlu mendapatkan dukungan dari semua elemen masyarakat baik dari petani, penyuluh, TNI-AD maupun pemerintah untuk dapat mewujudkan swasembada pangan sehingga kedaulatan pangan Indonesia dapat terwujud,
Seperti yang di Instruksikan oleh Bpk Presiden RI Ir. Joko Widodo bahwa tahun 2017 Indonesia tidak akan impor beras lagi, kalau swasembada beras tidak berhasil berarti Mentan akan dicopot.(arf)
Kasiter membuka kegitan ini dengan membacakan sambutan Danrem 082/CPYJ yang isinya pertama mengucapkan selamat datang kepada ketua posko GP3K Petrokimia Gresik Bapak Arif Karsanto beserta rombongan di Korem 082/CPYJ Mojokerto. Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Irham Waroihan berharap agar para perwakilan dari masing-masing Kodim yang mengikuti sosialisasi dapat menyimak dan memahami apa yang di sampaikan oleh penceramah sehingga apa yang kita harapkan dapat tercapai dan nantinya bisa sebagai bekal dalam pendampingan kepada para petani di masing-masing wilayah. Silahkan para peserta menanyakan apa yang belum di mengerti sehingga saudara kembali dari sini akan membawa ilmu yang bermanfaat baik untuk sendiri maupun untuk orang lain/ para petani.
Selanjutnya paparan dari ketua team posko GP3K PT Petrokimia Gresik Bp Arief Karsanto yang menyampaikan bahwa Inpres No. 5 Tahun 2011 tentang “Pengamanan Produksi beras Nasional dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim” dimana BUMN ikut berperan aktif dalam memperkuat pengadaan dan pengelolaan cadangan gabah/beras pemerintah. GP3K bertujuan untuk (1) Mendukung program swasembada beras Kementerian Pertanian, (2) Meningkatkan produktivitas lahan pertanian padi dan kesejahteraan petani dan (3) Mendukung penyediaan stok gabah/beras nasional untuk mendukung penguatan ketahanan pangan nasional. Selain itu GP3K juga bermanfaat untuk (1) Petani memperoleh kebutuhan pupuk tepat waktu dan Jumlah sesuai yang diperlukan petani, sepanjang tercantum dalam RDKK, (2) Harga pupuk maksimal HET di lini IV (Kios/Pengecer), (3) Hasil panen meningkat rata-rata 1 ton/Ha (GKP) dan (4) Mendapat kawalan Brigade Hama PT Petrosida Gresik mulai dari olah lahan hingga pasca panen.
Arief Karsanto juga menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian mempunyai upaya kusus (upsus) pada tahun 2015 ini untuk mendukung swasembada padi, jagung dan kedelai dalam waktu 3 tahun yang akan datang. Kementerian Pertanian mendukung pelaksanaan program optimasi lahan serta perbaikan jaringan irigasi, untuk mendukung pelaksanaan peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai minimal 10% dari capaian produksi tahun sebelumnya. Target produksi padi 73,40 juta ton dengan pertumbuhan 2,21% per tahun, target produksi jagung 20,33 juta ton dengan pertumbuhan 5,57% per tahun dan target produksi kedelai 1,50 juta ton deengan petumbuhan 60,81% per tahun.Perwakilan dari Direktur PLA Kementan menyatakan bahwa program GP3K dilaksanakan melalui intensifikasi pertanian yaitu paket teknologi terekomendasi dan ekstensifikasi pertanian yaitu pencetakan areal persawahan baru (Kabupaten Ketapang, Kalimantan Selatan seluas 2000 ha dari target total 40000 ha pada tahun 2014). Semua kegiatan di atas perlu mendapatkan dukungan dari semua elemen masyarakat baik dari petani, penyuluh, TNI-AD maupun pemerintah untuk dapat mewujudkan swasembada pangan sehingga kedaulatan pangan Indonesia dapat terwujud,
Seperti yang di Instruksikan oleh Bpk Presiden RI Ir. Joko Widodo bahwa tahun 2017 Indonesia tidak akan impor beras lagi, kalau swasembada beras tidak berhasil berarti Mentan akan dicopot.(arf)