KABARPROGRESIF.COM : (Tuban) Dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan Nasional, bertempat di gedung Letda Sucipto Kodim 0811 Tuban sebanyak 414 orang telah hadir untuk mengikuti sosialisasi Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi ( GP3K ) yang diprakarsai oleh PT. Petro Kimia Gresik dengan Ir. Arief Karsanto AK, MM yang bertindak sebagai nara sumbernya.
Peserta yang hadir dalam acara tersebut terdiri dari beberapa unsur dan profesi diantaranya dari unsur TNI yang berperan sebagai pendamping program swasembada pangan, dari Dinas Pertanian dan BP2KP sebagai fasilitator dan teknisi di bidang tanaman pangan, distributor dan pengecer pupuk bersubsidi serta puluhan perwakilan kelompok tani dari seluruh Kecamatan se Kabupaten Tuban sebagai pelaku utama di lapangan yang dengan semangat dan penuh antusias mendengarkan sosialisasi yang disampaikan oleh Bapak Ir. Arief Karsanto AK, MM.
Hal ini dapat dibuktikan dari banyaknya pertanyaan dan saran oleh para peserta yang terkait dengan peningkatan produksi tanaman pangan khususnya padi, yang inti permasalahannya adalah keberadaan pupuk yang menjadi kendala utama. Harapan dari para peserta khususnya petani agar pupuk bersubsidi bisa di dapat dengan mudah. Harga terjangkau dan tentunya tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran.
Namun demikian sebelum acara tanya jawab dilaksanakan Dandim 0811 Tuban Letnan Kolonel Kav Rahyanto Edy Yunianto dalam sambutannya telah menyampaikan banyak hal, diawali dari tugas pendampingan TNI AD dalam program swasembada pangan nasional juga berkomitmen untuk mengawal program yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah agar dapat terealisasi sesuai target waktu yang sudah ditentukan.
Dan sebagai puncak dari acara tersebut adalah penjelasan dari Ketua Tim Posko PT. Petro Kimia Gresik Ir. Arief Karsanto AK, MM yang menyangkut masalah pengolahan lahan, pola tanam dan teknik pemupukan dan perawatan sampai mencapai saatnya panen tiba. Disamping hal diatas Pak Arief juga menyampaikan tentang apa keharusan dan larangan bagi distributor dan pengecer pupuk bersubsidi termasuk di dalamnya konsekuensi bilamana ada penyimpangan yang dilakukan.
Dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada hari Kamis 12 Maret 2015 tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari semua peserta yang hadir pada acara tersebut bersepakat untuk meningkatkan produksi padi guna menuju swasembada Nasional, sehingga ketergantungan kepada negara lain dibidang pangan tidak akan terjadi di negara yang kita cintai ini.(arf)
Peserta yang hadir dalam acara tersebut terdiri dari beberapa unsur dan profesi diantaranya dari unsur TNI yang berperan sebagai pendamping program swasembada pangan, dari Dinas Pertanian dan BP2KP sebagai fasilitator dan teknisi di bidang tanaman pangan, distributor dan pengecer pupuk bersubsidi serta puluhan perwakilan kelompok tani dari seluruh Kecamatan se Kabupaten Tuban sebagai pelaku utama di lapangan yang dengan semangat dan penuh antusias mendengarkan sosialisasi yang disampaikan oleh Bapak Ir. Arief Karsanto AK, MM.
Hal ini dapat dibuktikan dari banyaknya pertanyaan dan saran oleh para peserta yang terkait dengan peningkatan produksi tanaman pangan khususnya padi, yang inti permasalahannya adalah keberadaan pupuk yang menjadi kendala utama. Harapan dari para peserta khususnya petani agar pupuk bersubsidi bisa di dapat dengan mudah. Harga terjangkau dan tentunya tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran.
Namun demikian sebelum acara tanya jawab dilaksanakan Dandim 0811 Tuban Letnan Kolonel Kav Rahyanto Edy Yunianto dalam sambutannya telah menyampaikan banyak hal, diawali dari tugas pendampingan TNI AD dalam program swasembada pangan nasional juga berkomitmen untuk mengawal program yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah agar dapat terealisasi sesuai target waktu yang sudah ditentukan.
Dan sebagai puncak dari acara tersebut adalah penjelasan dari Ketua Tim Posko PT. Petro Kimia Gresik Ir. Arief Karsanto AK, MM yang menyangkut masalah pengolahan lahan, pola tanam dan teknik pemupukan dan perawatan sampai mencapai saatnya panen tiba. Disamping hal diatas Pak Arief juga menyampaikan tentang apa keharusan dan larangan bagi distributor dan pengecer pupuk bersubsidi termasuk di dalamnya konsekuensi bilamana ada penyimpangan yang dilakukan.
Dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada hari Kamis 12 Maret 2015 tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari semua peserta yang hadir pada acara tersebut bersepakat untuk meningkatkan produksi padi guna menuju swasembada Nasional, sehingga ketergantungan kepada negara lain dibidang pangan tidak akan terjadi di negara yang kita cintai ini.(arf)