Sabtu, 14 Maret 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Pus) Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo, SE., meminta komunikasi dua arah yang baik sehingga bertemu kesepakatan yang baik untuk memecahkan masalah yang ada agar permasalahan tersebut dapat dihadapi dan diatasi bersama di Kodam Jaya, Terangnya saat bertemu dengan perwakilan dari Gereja Gimindo. Bertemat di Ruang Bina Yudha Makodam Jaya. Kamis (12/03).

Lebih lanjut Pangdam Jaya menyampaikan lewat paparan kepada Perwakilan dari Gereja Gimindo karena Rencana akan di bangun dua gereja salah satunya gereja Gimindo. Bahkan Pangdam Jaya memerintahkan untuk membangun lebih cepat dengan dibantu anggota Kodam Jaya.

Turut hadir mendampingi Pangdam Jaya dalam kegiatan ini Aster Kasdam Jaya Kolonel Inf Arudji, Aslog Kasdam Jaya, Kazidam Jaya, Kakumdam Jaya, Kakudam Jaya dan Kapendam Jaya. Sementara perwakilan dari Gereja Gimindo diwakili oleh Pendeta Nontje Rondo Nuwa beserta perwakilan jemaat. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Pus) Komandan Kodim 0501/JP BS Letkol Inf Edwin Adrian Sumantha S.H. melaksanakan olah raga bersama dengan Kanwil Bea Cukai Jakarta Pusat yang dipimpin oleh Kabid P2 Hatta Wardhana, di lapangan makodim 0501/JP BS, Kamis (12/03).

Kegiatan tersebut pertama kali dilaksanakan dan kedepannya kegiatan semacam ini akan melibatkan seluruh instansi yang ada di kawasan Pusat Pengelolaan Kawasan Kemayoran (PPKK). Kegiatan semacam ini merupakan ajang silahturahmi antara Kodim 0501/JP BS dengan Kanwil Bea Cukai Jakarta Pusat.

Dengan kegiatan tersebut diharapkan kedua instansi dapat saling mengenal lebih dekat sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing. “Dengan kegiatan ini juga diharapkan akan terjalin hubungan kerja yang sinergi dan berkesinambungan di lapangan. Keduanya perlu kerjasama dalam hal penegakan hukum yang ada di wilayah Jakarta Pusat sesuai program-program pemerintah pusat“ Jelas Pasi Intel Kodim 0501/JP BS Kapten Inf Tatang S. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Depok) Kodim 0508 Depok menggelar program Bersih untuk Sungai Ciliwung. Program ini diadakan secara rutin dan berkelanjutan. Kamis (12/03).

Tidak hanya unsur prajurit TNI, tapi Pemkot Depok, Polri, Dinas PU, tim SAR dan masyarakat pun dilibatkan dalam program ini. Seperti disampaikan Kapten Inf Ibrahim, sebagai korlap pengganti dari Koramil 05 Sawangan, Depok, pada kegiatan Selasa lalu pihaknya menurunkan 120 orang personil menyisir Sungai Ciliwung, dimulai dari Kecamatan Sukma Jaya, Kecamatan Pancoran Mas sampai Kecamatan Beji.

"Kegiatan ini rutin diadakan dan semoga dapat menyadarkan kita semua agar tidak membuang sampah ke kali sembarangan," kata Kapten Inf Ibrahim.

Menurutnya, membersihkan kali merupakan ibadah. Seminggu sekali walaupun hanya 2 jam manfaatnya sangat besar. Dia berharap dunia usaha termasuk hotel, mal tidak lagi membuang sampah ke Ciliwung.

Saat ditemui di lapangan pos banjir RT 02 RW 20, para peserta Selasa Bersih tengah istirahat menikmati singkong rebus dan pisang goreng di bantaran kali. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (JakPus) Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Agus Sutomo selaku Dansatgaspamwil-1 didampingi Kasdam Jaya Brigjen TNI Teddy Lhaksmana selaku Wadansatgaspamwil-1 memimpin Rapat lanjutan mengenai pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika ke 60 dan Peringatan ke 10 New Asian – African Strategic Partnership Tahun 2015 merupakan pertemuan antara Kepala Negara dan Pemerintahan Negara-negara dibawah dua Benua yang bertetangga.

Kegiatan ini merupakan moment berskala Internasional yang perlu mendapat perhatian dan pengamanan yang maksimal. Sebagai tuan rumah tentunya perlu merencanakannya dengan matang agar nama baik Bangsa Indonesia sebagai Bangsa yang besar tetap terjaga.

Untuk itu Kodam Jaya telah siap menjaga keamanan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika ke 60 dan Peringatan ke 10 New Asian – African Strategic Partnership Tahun 2015. Pengamanan ini telah direncanakan dengan efektif dan efisien serta terencana dihadapkan dengan obyek pengamanan karena menyangkut nama baik, kewibawaan dan kehormatan Bangsa Indonesia dimata Internasional.

Atas dasar tersebut Kodam Jaya menyiapkan dan menyiagakan 3550 Pasukan terbaiknya untuk Pengamanan Ibukota dalam hal ini khususnya Tamu Negara serta seluruh rangkaian kegiatan tersebut. Adapun Obyek-obyek fisik yang menjadi perhatian khusus  Bandara Soekarno Hatta, Lanud Halim PK, Tempat Pertemuan (JCC dan Hotel Shangri-La), Penginapan Tamu Negara.

Terlebih dari itu Rute perjalanan dari Bandara Soekarno Hatta sampai dengan penginapan, Rute perjalanan dari Lanud Halim PK sampai dengan penginapan. Rute dan Tempat kegiatan Ladies Program dan Free Program. Sarana angkutan darat Presiden RI dan para Kepala Negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika ke 60 dan Peringatan ke 10 New Asian – African Strategic Partnership Tahun 2015 selama di Jakarta.

Disamping pengamanan Fisik, Kodam Jaya juga mempersiapkan Pengamanan Non Fisik melalui Dukungan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pertemuan, Pemberitaan dari hasil pertemuan, Wartawan peliput pelaksanaan pertemuan dan Sasaran Pengamanan Lingkungan.

Lebih lanjut Kodam Jaya juga menyorot terhadap Barang-barang terlarang yang masuk wilayah Jakarta, Pengamanan terhadap masyarakat dan orang asing yang masuk dalam daftar cekal atau ada indikasi sebagai bagian/anggota ataupun jaringan teroris nasional dan internasional, Kerawanan kondisi sosial masyarakat. Kerawanan Kamtibmas baik sebagai akibat pengaruh situasi politik maupun pengaruh ekonomi.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Tuban)  Dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan Nasional, bertempat di gedung Letda  Sucipto Kodim 0811 Tuban sebanyak 414 orang telah hadir untuk mengikuti sosialisasi Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi ( GP3K ) yang diprakarsai oleh PT. Petro Kimia Gresik dengan Ir. Arief Karsanto AK, MM yang bertindak sebagai nara sumbernya.
Peserta yang hadir dalam acara tersebut terdiri dari beberapa unsur dan profesi diantaranya dari unsur TNI yang berperan sebagai pendamping program swasembada pangan, dari Dinas Pertanian dan BP2KP sebagai fasilitator dan teknisi di bidang tanaman pangan, distributor dan pengecer pupuk bersubsidi serta puluhan perwakilan kelompok tani dari seluruh Kecamatan se Kabupaten Tuban sebagai pelaku utama di lapangan yang dengan semangat dan penuh antusias mendengarkan sosialisasi yang disampaikan oleh Bapak Ir. Arief Karsanto AK, MM.

Hal ini dapat dibuktikan dari banyaknya pertanyaan dan saran oleh para peserta yang terkait dengan peningkatan produksi tanaman pangan khususnya padi, yang inti permasalahannya adalah keberadaan pupuk yang menjadi kendala utama. Harapan dari para peserta khususnya petani agar pupuk bersubsidi bisa di dapat dengan mudah. Harga terjangkau dan tentunya tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran.
Namun demikian sebelum acara tanya jawab dilaksanakan Dandim 0811 Tuban Letnan Kolonel Kav Rahyanto Edy Yunianto dalam sambutannya telah menyampaikan banyak hal, diawali dari tugas pendampingan TNI AD dalam program swasembada pangan nasional juga berkomitmen untuk mengawal program yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah agar dapat terealisasi sesuai target waktu yang sudah ditentukan.

Dan sebagai puncak dari acara tersebut adalah penjelasan dari Ketua Tim Posko PT. Petro Kimia Gresik Ir. Arief Karsanto AK, MM yang menyangkut masalah pengolahan lahan, pola tanam dan teknik pemupukan dan perawatan sampai mencapai saatnya panen tiba. Disamping hal diatas Pak Arief juga menyampaikan tentang apa keharusan dan larangan bagi distributor dan pengecer pupuk bersubsidi termasuk di dalamnya konsekuensi bilamana ada penyimpangan yang dilakukan.

Dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada hari Kamis 12 Maret 2015 tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari semua peserta yang hadir pada acara tersebut bersepakat untuk meningkatkan produksi padi guna menuju swasembada Nasional, sehingga ketergantungan kepada negara lain dibidang pangan tidak akan terjadi di negara yang kita cintai ini.(arf)

KABARPROGRESIF.C0M : (Jombang)  Bertempat dipasar Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang, pada hari Kamis 12 Maret 2015 mulai pukul 08.30 wib, telah dilangsungkan acara Lounching program unggulan Polda Jatim tentang “ Tiga Pilar Kamtibmas “, sebagai upaya mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif di wilayah Jatim yang di gagas dan dilaksanakan secara bersinergi dengan Kodam V/Brawijaya.  Istilah tiga pilar tersebut biasa disebut Trisula Jatim, dimana pada tingkat Propinsi Jatim terdiri dari Gubernur, Pangdam dan Kapolda, di tingkat Kabupaten / Kota terdiri dari Bupati/Walikota, Dandim dan Kapolres, dan di tingkat Kecamatan terdiri dari Camat, Danramil dan Kapolsek, serta ditingkat Desa / Kelurahan terdiri dari  Kepala Desa/ Lurah, Babinsa dan Babinkamtibmas.

Peluncuran program unggulan Polda Jatim ini digelar dalam rangka merespon berbagai kesulitan masyarakat terkait Kamtibmas, terutama dalam pengurusan  “ SIM “ sehingga melalui pelatihan praktek ujian SIM yang digelar oleh tiga Pilar Kamtibmas di tingkat desa, di harapkan dapat membantu mengatasi berbagai kesulitan masyarakat dalam mengurus SIM di tingkat Polres, dan masyarakat tidak perlu mengantri sampai berjubel di Polres dan dapat menghemat biaya, karena dapat memangkas biaya percaloan.

Hadir dalam acara adalah Kabagharkamnas Polri Komjen Pol Putut Bayu Seno, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko, Kakoorlantas Polri Irjen Pol Chondro Kirono, Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf, selain para Jendral juga hadir Kadispenda Propinsi Jawa Timur, Bupati Jombang Nyono Suherli W, Dandim 0814/Jombang Letkol Arm Muhammad Haidir S.IP, Kapolres Jombang AKBP A. Yusuf G selaku ketua panitia penyelenggara. Juga dihadirkan para Kapolres jajaran Polda Jatim, Muspika se Kabupaten Jombang, perwakilan Babinsa jajaran Kodim 0814/ Jombang, perwakilan Babinkamtibmas jajaran Polres Jombang, dan para Kepala Desa se Kabupaten Jombang, dengan jumlah keseluruhan peserta lounching mencapai 958 orang. Dan program ini merupakan program pertama di Jatim dan bahkan di Indonesia, yang layak ditiru oleh wilayah lainnya di seluruh Indonesia, maka dari Museum Record Indonesia ( MURI ) memberikan apresiasi dalam bentuk penghargaan berupa piagam MURI atas prestasi dan pengabdiannya untuk masyarakat yang digagas oleh Tiga Pilar Kamtibmas tingkat Kabupaten Jombang, yang diserahkan kepada Bupati Jombang, Dandim 0814/Jombang dan kepada Kapolres Jombang.

Acara peluncuran program ini ditandai secara simbolis dengan penekanan tombol dan pelepasan balon  yang dipimpin oleh Kabagharkamtibmas Polri bersama Pangdam V/Brawijaya, Kakoorlantas Polri, Kapolda Jatim, Bupati Jombang, Dandim Jombang dan Kapolres Jombang.

Pada kesempatan tersebut, oleh Bupati Jombang juga diserahkan secara simbolis berupa kunci kontak sepeda motor Honda Revo sebagai kendaraan operasional bagi tiga pilar kamtibmas di tingkat desa, secara keseluruhan berjumlah 918 unit sepeda motor.

Program ini adalah yang pertama di Jawa Timur dan bahkan di Indonesia, untuk itu hendaknya dapat dicontoh oleh wilayah – wilayah lain yang ada di Indonesia, dan program ini juga merupakan salah satu bukti sinergitas peran antar komponen bangsa, demikian penggalan kalimat sambutan Kabagharkamtibmas Polri.

Sementara Pangdam V/Brawijaya masih dalam acara tersebut, pada kesempatan dialog melalui video streaming dengan Babinsa Mojokrapak Serda Matadi, ditanyakan oleh Pangdam apakah instruksi bapak Kasad tentang peningkatan Program Ketahanan Pangan Nasional sudah sampai ke Babinsa, program pendampingannya sudah sejauh mana dan bagaimana dengan sistim GP3K apakah sudah dilaksanakan, dan bagaimana hasil panen pertama tahun ini. Sontak saja Serda Matadi menjawab dengan patah – patah jawaban khas militer bahwa Instruksi Kasad telah sampai ke Babinsa dan sedang giat – giat nya melaksanakan instruksi tersebut, adapun program pendampingan yang meliputi pengawasan distribusi pupuk, penanaman padi, serta permasalahan lain di bidang pertanian dilaksanakan bersama petugas PPL dan unsur  tiga pilar lainnya secara terpadu. Dan disampaikan juga bahwa saat ini masyarakat sedang panen dan siap masuk masa tanam padi kedua di tahun 2015.

Sementara Dandim 0814/Jombang usai acara mengatakan bahwa pihaknya saat ini akan selalu berbuat yang terbaik dalam menjawab dan menindak lanjuti  berbagai kesulitan masyarakat Kabupaten Jombang, khususnya permasalahan petani terkait dengan Swasembada Pangan  dan tentunya hal ini dilaksanakan secara terpadu, apalagi dengan telah tersosialisasikannya tiga pilar Kamtibmas, maka sesuai intruksi bapak Kasad dan bapak Pangdam V/Brawijaya dan juga bapak Danrem 082/CPYJ bahwa kami harus All Out mendukung suksesnya program Ketahanan Pangan Nasional, khususnya di wilayah Kabupaten Jombang. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jombang)  Bertempat dilahan seukuran kurang lebih satu hektar di wilayah Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang, pada hari Kamis 12 Maret 2015 mulai pukul 11.30 wib, telah dilaksanakan tanam perdana padi secara bersama untuk musim tanam kedua tahun  2015.  Situasi yang luar biasa terjadi pada acara suksesi Program Ketahanan Pangan Nasional di wilayah Kab. Jombang ini adalah ikut sertanya secara langsung 4 orang Jendral dalam penanaman padi  di lahan tersebut, yaitu Kabagharkamnas Polri Komjen Pol Putut Bayu Seno, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko, Kakoorlantas Polri Irjen Pol Chondro Kirono, Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf, selain para Jendral juga ikut terlibat pada penanaman padi tersebut adalah Kadispenda Propinsi Jawa Timur, Bupati Jombang Nyono Suherli W, Dandim 0814/Jombang Letkol Arm Muhammad Haidir S.IP, Kapolres Jombang AKBP A. Yusuf G.
Acara tanam padi bersama yang diselenggarakan oleh tiga pilar daerah Kabupaten Jombang, yaitu Bupati, Dandim dan Kapolres Jombang dimaksudkan untuk merefleksikan tegak kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa di daerah, serta sebagai implementasi sinergitas peran masing – masing komponen bangsa di daerah secara terkoordinasi, terutama dalam upaya mensukseskan Swasembada Pangan di wilayah Kabupaten Jombang menuju suksesnya Program Ketahanan Pangan Nasional.

Pada kesempatan dialog antara Pangdam V/Brawijaya dengan insan pers, diperoleh suatu keterangan dari Pangdam V Brawijaya bahwa maksud program ketahanan nasional adalah agar masyarakat bangsa kita dapat mencukupi kebutuhan pangannya sendiri dari dalam negeri sehingga tidak perlu mengimport bahan makanan, sedang pada masalah kenaikan harga beras pada hari – hari kemarin yang mencapai kenaikan sekitar Rp. 2.000,- per kilo gramnya, dikatakan bahwa hal tersebut karena ulah tengkulak nakal yang tidak memiliki rasa kasihan kepada rakyat, mereka hanya berfikir pada keuntungan pribadi. 

Selanjutnya, Pangdam menjawab masalah ISIS, bahwa saat ini kita semua perlu melaksanakan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat, bahwa ISIS itu adalah kelompok dengan ideologi yang salah, ditambahkan oleh Pangdam V bahwa untuk berjihad kita tidak perlu pergi ke Suriah, didalam negeri sendiri banyak peluang untuk berjihad,  ikut bersama masyarakat menanam padi bersama guna mensukseskan program Ketahanan Pangan Nasional, tidak memberi peluang kepada para tengkulak atau para spekulan yang cenderung membuat harga beras semaunya sendiri tanpa mempertimbangkan kesulitan rakyat, itu adalah sebagian dari perbuatan Jihad .

Sementara Letkol Arm Muhammad Haidir S.IP mengatakan bahwa dengan memasyarakatnya istilah tiga pilar yaitu Bupati, Dandim dan Kapolres di tingkat Kabupaten, Camat, Danramil dan Kapolsek di tingkat Kecamatan, Kepala Desa, Babinsa dan Babinkamtibmas di tingkat Desa, apabila ditambah peran segenap komponen bangsa lainnya yang ada di wilayah, sesuai tataran tugas masing – masing, dan telah diperoleh sinergitas peran dari masing – masing kelompok,  maka dipastikan dapat mendongkrak semakin mantapnya stabilitas segala bidang di wilayah, dan khususnya pada upaya – upaya mensukseskan program ketahanan pangan nasional di wilayah Kabupaten Jombang, tegasnya. Acara penanaman padi bersama yang melibatkan para Jendral berlangsung dengan penuh keguyuban,  disamping mereka juga diikutkan para petani dan para Babinsa yang secara lansung ikut terjun kesawah dalam acara tersebut, dan berjalan dengan tertib, aman dan  lancar hingga berakhir acara pada 12.30 wib. (arf)

Penyimpangan Distribusi Pupuk

 
KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Jajaran Kodim 0804/Magetan melaksanakan pengrebekan pupuk bersubsidi lagi di Desa Tambak Mas RT 01/ 01 Kec Sukomoro Kab. Magetan. Rabu (11/3).

Kegiatan berawal setelah anggota Den Intel Dam V/ Brawijaya Serma Budi Utomo dan Sertu Agus Efendi Unit Intel Dim 0804/ Magetan mendapatkan informasi di lapangan terkait dengan adanya penimbunan dan penjualan pupuk subsidi yg dilakukan oleh Ike Yuniarsih. Setelah dilaksanakan pengumpulan data ternyata yang bersangkutan memang sudah lama melakukan penimbunan dan penjualan pupuk subsidi di rumahnya dengan  harga diatas HET.

Dandim 0804/ Magetan Letkol Sulistyo Bawono memimpin langsung operasi penggerebakan bersama tim gabungan dari Polres magetan. Dari hasil penggerebekan diperoleh Barang Bukti (BB) sebanyak sekitar 12,9 ton pupuk subsidi berbagai jenis antara lain : pupuk jenis urea 203 sak, pupuk petroganik 60 sak dan pupuk SP-36 7 sak.

Pengakuan dari tersangka pupuk tersebut diperoleh dari pengambilan sisa pupuk di beberepa  kios pupuk di wilayah Magetan dan sebagian dari kios resmi yang juga dimiliki tersangka yang ada di Desa Botok dan Desa Taji Kec. Sukomoro Kab. Magetan serta Desa Maron Kec. Karangrejo Kab. Magetan.

Menurut pengakuan tersangka pupuk tersebut  dijual  ke masyarakat secara bebas dengan harga di atas HET dan tidak dijual ke Gapoktan di wilayah kios yg dimiliki. Tersangka juga berusaha untuk bisa mendapatkan sisa kelebihan pupuk yg diserap petani dan kemudian dijual ke daerah atau  wilayah lain dengan harga tinggi atau melebihi HET. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama memberikan penghargaan kepada Prajurit TNI Kodim 0804/Magetan yang telah berhasil melakukan pembongkaran dan penangkapan terhadap pelaku penimbunan pupuk bersubsidi, bertempat di Aula Makodim 0804 Magetan. Rabu (11/3).

Pada kesempatan itu, Danrem 081/DSJ menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada prajurit yang telah berhasil mengungkap terhadap pelaku penimbunan pupuk bersubsidi, yang dilakukan salah satu tersangka atas nama Yono (50 tahun) alamat Ds. Klagen Kec. Barat Kab. Magetan.

Saya sangat bangga sekali dengan kalian, yang telah berhasil mengamankan 13 Ton pupuk bersubsidi dari berbagai jenis mulai dari OREA, ZA, DAN PHONSKA PETROGANIK DAN SP-36, serta menangkap satu buah Truk yang biasa digunakan untuk mengangkut pupuk. Tegas Danrem.

Selain acara tersebut Prajurit Kodim 0804/Magetan juga menerima Jam Danrem, yang diikuti oleh seluruh anggota Kodim Magetan, dalam kesempatan itu, Danrem menyampaikan tentang serbuan teritorial dan kegiatan Latnis Ter yang dilaksanakan di tiap-tiap kodim.

Danrem katakan yang dimaksud serbuan teritorial yakni melakukan pendekatan kepada warga dengan berbagai program-program yang langsung mengena bagi masyarakat, dan diminta  seluruh Bintara Pembina Desa (BABINSA) di jajaran Kodim Magetan melakukan serbuan teritorial. Yakni, babinsa diharuskan mampu membina dan menggalang masyarakat untuk diarahkan menjadi Bangsa Indonesia yang lebih tangguh sehingga memiliki daya tangkal yang bagus.

Lebih lanjut Danrem juga meminta dalam program-program tersebut, jajaran Kodim juga harus bisa merangkul Pemerintah Daerah agar wujud kebersamaan itu semakin dapat dirasahan warga. Selain itu koordinasi antar jajaran seperti Kepolisian juga harus dilakukan agar setiap terjadi dinamika yang berkembang di masyarakat maka prajurit bisa dengan cepat melakukan antisipasi.(arf)

Kamis, 12 Maret 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sidang lanjutan perkara pemalsuan surat dengan terdakwa Dra Diah Ernawati Binti H Sudardo, Lurah Rungkut Kidul kembali digelar Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (11/3/2015).

Dalam persidangan yang digelar diruang sidang sari ini,  Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ahmad Jaya menghadirkan Saptohadi, Sekretaris Kelurahan (Sekkel) Jemur Wonasari Surabaya sebagai saksi dalam kasus yang menjadikan Erna sebagai pesakitan.

Dalam keterangannya, Saptohadi mengakui hanya diperentah untuk mengetik surat keterangan tanah atas nama Sofiyah Imam Kodrat, Petok D Nomor 1332. Saat itu, saksi Saptohadi menjabat sebagai Kepala Seksi Pemerintahan (Kasipem).

"Saat itu sudah ada konsep dari Bu Lurah, saya hanya mengetik saja,"terangnya menjawab pertanyaan majelis hakim yang diketuai Maksi Sigerlaki.Usai melakukan pengetikan, Tohadi langsung menyerahkan kembali ke terdakwa. Saat itu didalam ruangan terdakwa sudah ada Safiyah Imam Kodrat. "Lalu sama Bu Lurah, Suratnya diteliti dan ditandatangani,"Jelasnya.

Dijelaskan Saptohadi, dia tak mengetahui kalau Petok D Nomor 1332 yang diketik atas perentah terdakwa ini tidak tercatat didalam buku letter c di Kelurahan Jemur Wonosari."Saya taunya ketika ada panggilan dari Polretabes Surabaya," ujarnya.

Sekkel Jemur Wonosari ini mengaku tidak pernah mengecek kebenaran materiil surat keterangan yamg diketiknya."saya ini cuma bawahan pak dan saya gak berani negur bu Lurah,"pungkasnya.

Namun hampir semua keterangan yang disampaikan Saptohadi disanggah oleh terdakwa. Bahkan, Mantan Lurah Jemur Wonasari ini menuding Tohadi telah memberikan keterangan yang tidak sebenarnya. "Keterangannya tidak benar dan telah berbohong,"ucapnya saat dikonflotir dengan saksi Saptohadi.

Terdakwa berdalih tidak pernah memberikan konsep, Dia hanya meminta agar surat yang dibuat berdasarkan dalam buku tambahan yang ada dikelurahan. Selain itu saksi dianggap mengetahui
setiap adanya perubahan data data tanah yang ada di Kantor Kelurahan Jemur Wonosari."Setiap adanya perubahan, saksi ini tau, karena jabatannya sebagai Kasi Pemerintahan,"kata Terdakwa.

Sementara majelis hakim yang diketuai Maksi Sigerlaki meminta agar JPU Ahmad Jaya bisa menghadirkan buku leyter C Asli Kelurahan Jemur Wonosari dan buku tambahan yang dimaksud dalam bukti yang ditunjukan oleh terdakwa.Usai persidangan, Irhamto selaku penasehat hukum terdakwa menjelaskan, buku tambahan tersebut sudah ada sebelum kliennya menjabat. Buku tersebut sebagai catatan perubahan data yang tidak ada dalam letter c.

"Karena dakwaannya menerbitkan atau membuat surat palsu dengan isi yang tidak benar. Sementara terdakwa sendiri membuat surat keterangan ini berdasarkan buku tambahan itu sudah ada sebelum terdakwa menjabat,"jelasnya.

Terpisah,  Sofiyah Imam Kodrat selaku pemohon surat riwayat tanah ini juga didudukan sebagai pesakitan. Nenek 79 tahun ini didakwa oleh JPU Ahmad Jaya melanggar pasal 263 ayat (2) KUHP tentang menggunakan surat palsu.Melalui penasehat hukumnya, terdakwa Sofiyah Imam Kodrat mengajukan eksepsi atau keberatan atas dakwaan Jaksa. Persidanganya ini sempat tertunda dua kali, lantaran terdakwa Sofiyah mengalami gangguan kesehatan.

Seperti diketahui,  Perkara ini bermula ketika terdakwa Diah Ernawati menjabat sebagai Lurah Jemur Wonosari telah membuat surat keterangan riwayat tanah atas nama Sofiah bin Imam Kodrat. Padahal sesuai data yang tercatat dibuku letter C No 1332, obyek seluas 4020  tersebut milik Heru Kamaldi Djojonegoro.

Surat itu digunakan Sofiyah Imam Kodrat sebagai bukti untuk menggugat perdata Heru Kamaldi. Dengan bukti itulah terdakwa Diah Ernawati dilaporkan ke Polrestabes Surabaya karena dianggap menerbitkan surat keterangan riwayat tanah yang isinya tidak benar atau palsu.Atas perbuatannya itulah, Terdakwa Diah didakwa melanggar pasal 263 ayat (2) tentang pemalsuan surat dengan ancaman hukuman  6tahun penjara. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengajak serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surabaya untuk terus bersama menangani permasalahan anak-anak yang menjadi korban efek buram keberadaan lokalisasi. Sebab, jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan anak-anak tersebut akan menularkan “efek buruk” tersebut kepada anak-anak lainnya.

Penegasan tersebut disampaikan Walikota Surabaya Tri Rismaharini di sela acara pengukuhan pengurus dewan pimpinan Majelis Ulama Indonesia Kota Surabaya periode 2015-2020 di Graha Sawunggaling, Lantai VI Kantor Pemkot Surabaya, Rabu (11/3). Ikut hadir dalam acara tersebut, Asisten IV Sekkota Surabaya bidang Kesejahteraan Rakyat, Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya, dan juga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Surabaya

Dikatakan walikota, meski keberadaan lokalisasi di Kota Pahlawan sudah dialihfungsikan, tetapi Pemkot dalam beberapa kesempatan razia, masih menemukan ada beberapa anak yang terkena imbasnya. Diumur yang masih bocah, mereka sudah kecanduan narkoba dan juga kecanduan seks. Kebanyakan mereka bukan anak-anak Surabaya, melainkan berasal dari luar Surabaya.

“Ini pekerjaan rumah (PR) kita bersama. Mohon kami dibantu. Kita harus menyelamatkan mereka. Ibu-ibu juga ikut aktif. Karena kalau tidak disembuhkan, dia akan menulari temannya. Kalau tidak segera diselamatkan, anak-anak itu akan hancur masa depannya,” tegas Risma.

Walikota yang pekan lalu mendapatkan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Institut Tekologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini mengatakan, dirinya sudah meyakini sejak lama bahwa keberadaan  lokalisasi akan bisa berimbas pada kemunculan anak-anak yang sex addict ataupun narkoba addict. Dan keyakinan itu benar adanya. Dari hasil sweeping di kawasan eks lokalisasi Sememi beberapa waktu lalu, ditemukan anak-anak yang kecanduan seks dan narkoba.

“Mereka lalu kita rawat di shelter. Kami nekad menutup lokalisasi karena saya yakin, akan muncul anak-anak yang kecanduan seks. Dan itu benar. Bahkan ada anak yang tingkat kecanduannya sudah sangat berat sehingga  harus ditangani psikiatri karena psikolog menyerah,” sambung walikota.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) KB Kota Surabaya, Nanis Chairani menambahkan, pihaknya bersama dengan personel Satpol PP dan juga kepolisian, rutin melakukan sweeping di tempat-tempat eks lokalisasi. Termasuk juga di diskotek yang diketahui memperkerjakan anak-anak.

Terkait pengukuhan pengurus dewan MUI Kota Surabaya periode 2015-202, Ketua MUI Jawa Timur, KH Abdussomad Bukhari menegaskan, MUI siap untuk diajak berkontribusi  dalam membangun Kota Surabaya. Terutama dalam hal pembinaan umat, tatanan masyarakat, pendidikan, efek prostitusi ataupun penggusuran PKL.

“MUI bisa membantu walikota dalam bersama-sama membangun Surabaya. Tentunya sesuai porsinya. Karena itu,  pengurus dewan MUI Kota Surabaya harus memiliki kemampuan untuk menjabarkan masalah yang ada,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, KH Abdussomad Bukhari juga mengapresiasi kinerja dan prestasi Walikota Tri Rismaharini dalam membangun Kota Surabaya. Terutama terkait upaya untuk menutup dan mengalifungsikan lokalisas-lokalisasi di Surabaya. Dia juga menegaskan bahwa MUI tidak terlibat dalam kepentingan politik dan bargaining apapun.

“Kami sangat mengapresiasi Bu Wali. Surabaya menjadi kota yang hebat. Tetapi tentunya, meski tata kota, ekologi dan ekonomi  nya sudah bagus, akhlak juga harus hebat. Pembangunan tidak cukup materi tetapi juga dengan akhlak,” jelasnya.(arf)

Pemeriksaan Dilakukan di Rutan Medaeng
 



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Penyidik pidana khusus Kejati Jatim kembali memeriksa Dinar Kusuma Putra dan Nelson Sembiring, tersangka kasus dugaan korupsi dana hibah dari Pemerintah Propinsi Jawa Timur (Pemprop Jatim) ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim sebesar Rp 20 milliar, yang dikucurkan pada tahun anggaran 2013-2014.

Pemeriksaan itu bukan dilakukan digedung Kejati Jatim, melainkan di Rumah Tahanan (Rutan)  Klas I Surabaya di Medaeng lantaran keduanya telah ditahan oleh penyidik Selasa,(10/3/2015) kemarin.

Kedua pengemplang dana hibah itu diperiksa oleh Dua Jaksa penyidik pidsus, yakni Jaksa Wijaya dan Syahroli, mereka  mendatangi Rutan Klas I Surabaya di Medaeng, Rabu (11/3/2015) sekitar pukul 13.00 WIB. Kedatangan penyidik tiada lain untuk meminta keterang kedua tersangka yang dirasa kurang. Selain itu, penyidik juga menanyakan aset kekayaan yang dimiliki kedua tersangka.

“Penyidik menilai keterangan kedua tersangka dirasa kurang, dan melakukan pemeriksaan kembali di dalam Rutan,” terang Kasi Penkum Kejati Jatim Romy Arizyanto  Rabu (11/3/2015).

Mengenai pemeriksaan aset kekayaan kedua tersangka, Romy mengaku, nantinya aset inilah yang akan digunakan sebagai ganti rugi pertanggungjawaban kerugian negara yang dilakukan keduanya. Penyidik juga berkoordinasi dengan bidang intelijen Kejaksaan, guna melacak seluruh aset yang dimilki tersangka.

Lanjut Romy, penelusuran aset tersangka sudah dikoordinasikan dengan bidang intelijen. Kemungkinan tim intelijen sudah jalan guna melacak aset tersangka. “Tim intelijen diminta bantuan terkait pelacakan aset tersangka kasus tindak pidana korupsi, termasuk kasus dugaan korupsi Kadin Jatim,” katanya.

Apakah nantinya Ketua Kadin Jatim turut diperiksa atas kasus ini ? Jaksa asal jambi ini enggan menjelaskan hal itu. Ia mengaku hal itu kemungkinan bisa terjadi, tergantung dari pengumpulan data dan alat bukti yang didapati penyidik.

“Kalau dari data dan alat bukti ditemukan keterlibatan pihak lain, maka dipastikan penyidik akan memeriksa pihak tersebut,” tegas Romy.

Sebagaimana diberitakan, usai menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 8 jam, penyidik pidana khusus (Pidsus) Kejati Jatim resmi menahan dua pengurus Kadin Jatim, yakni Diar Kusuma Putra yang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Kerjasama Antar Provinsi, dan Nelson Sembiring yang menjabat Wakil Ketua Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.

Sebelum ditahan di Rutan Klas I Surabaya di Medaeng, kedua terduga kasus dugaan korupsi dana hibah Pemprov Jatim ke Kadin Jatim sebesar Rp 20 miliar ini sempat dicek kesehatan oleh Dokter RSUD Dr Soetmo, Surabaya. Usai adzan maghrib, kedua tersangka langsung dimasukkan ke dalam mobil tahanan Kejati Jatim. (Komang)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive