Rabu, 25 Maret 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Danrem 084/Bhaskara Jaya Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad memimpin upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Dandim 0829/Bangkalan dari Letkol Inf Lucky Avianto kepada Letkol Inf Sunardi Istanto, SH dan Tradisi Satuan di Aula Bhaskara Makorem 084/BJ, Rabu (25/3). Upacara Sertijab dan Tradisi Satuan diikuti oleh 125 orang perserta upacara.

Dalam amanatnya, Danrem 084/Bhaskara Jaya Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad mengatakan bahwa serah terima jabatan bertujuan untuk kepentingan pembinaan personel dan pembinaan satuan, sebagai upaya regenerasi, semangat pembaharuan dan penyegaran pemikiran dalam tubuh organisasi yang diproyeksikan bagi peningkatan kinerja organisasi.

Kemudian Danrem mengingat pentingnya pembinaan teritorial sebagai fungsi utama TNI AD, dimana setiap prajurit sebagai insan teritorial dituntut mampu melaksanakan serbuan teritorial di tengah-tengah masyarakat. Sebagai pilar utama tetap tegaknya Kemanunggalan TNI-rakyat, keberadaan prajurit selalu dinantikan dan diharapkan oleh masyarakat, sehingga prajurit selalu mencintai dan dicintai rakyatnya. Setiap prajurit harus mampu menunjukkan sikap dan perilaku prajurit yang jujur, disiplin, bermoral, santun, arif bijaksana dan akomodatif, serta tidak arogan dan merasa paling hebat.

Lebih jauh Danrem berharap agar Kodim sebagai aparat komando kewilayahan mampu menciptakan iklim yang kondusif melalui komunikasi, dialog, interaksi, koordinasi dan kerjasama yang intensif serta konstruktif dengan aparat terkait, stake holder dan segenap komponen masyarakat dalam membangun naluri, kepekaan dan keberpihakan sosial kepada masyarakat kecil terutama kaum petani, guna mensukseskan program ketahanan pangan untuk mencapai target swasembada pangan.

Danrem juga mengingatkan seluruh prajurit jajaran Korem 084/BJ untuk memahami, melaksanakan dan mentaati Komitmen Netralitas TNI AD yaitu tidak berpolitik praktis. Tingkatkan kekompakan, kerjasama dan sinergitas dengan Pemda, Kepolisian dan Instansi terkait, dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat termasuk para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda yang ada di wilayah, guna deteksi dini, antisipasi cepat dan cegah dini dalam menangkal berkembangnya penyalahgunaan Narkoba dan ideologi radikal ISIS di wilayah masing-masing.

Hadir dalam upacara Sertijab dan tradisi satuan, Danrem, Kasrem, para Dandim, para Kasi, Ketua dan pengurus Persit KCK Koorcabrem 084/BJ, Dan/Kabalak, Perwira Bintara, Tamtama dan PNS Kodim 0829/Bangkalan dan Korem 084/BJ, upacara Sertijab berlangsung aman, tertib dan lancar. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Dalam rangka menyambut  peringatan Hari Ulang Tahun Persit ke 69 Tahun 2015, berbagai kegiatan diselenggarakan oleh Persit KCK Koorcab Rem 081 PD V Brawijaya. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Ketua Persit KCK Koorcab Rem 081 PD V Brawijaya Ny. Inonk Reza Utama, bertempat di Lapangan Makorem 081/DSJ Jl. Pahlawan No. 50 Kota Madiun. Selasa (24/3).

Dalam kesempatan tersebut Ketua Persit KCK Koorcab Rem 081 PD V Brawijaya Ny. Inonk Reza Utama, menyampaikan bahwa kegiatan ini hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, gunakan kesempatan ini untuk ajang komunikasi dan saling kenal satu sama lainnya serta lebih mempererat tali silaturahmi.

Lebih lanjut Ketua Persit KCK Koorcab Rem 081 PD V Brawijaya dalam kesempatan itu, menyampaikan hendaknya turnamen ini dapat dijadikan ajang latihan untuk lebih memantapkan kesiapan para pemain dalam menghadapi pertandingan-pertandingan pada even lain yang lebih besar, sehingga mampu meraih prestasi yang lebih membanggakan serta senantiasa dilandasi dengan rasa kebersamaan dan kekeluargaan juga semangat juang pantang menyerah dari seluruh peserta, dan kegiatan ini sekaligus menjadi wahana yang efektif dalam membina dan menjalin ikatan yang kokoh kuat antara sesama Angota Persit maupun dengan para Ketua Persit, yang memiliki motto “silih asih, silih asah dan silih asuh”.

Sedangkan pertandingan kali ini, Persit KCK Koorcab Rem 081 menyelenggarakan pertandingan yang dilaksanakan satu hari penuh dari mulai pukul 08.00 s.d 17.00 WIB, antara lain pertandingan Volly Bal, Tenes Lapangan dan Futsal yang diikuti oleh ibu-ibu Persit KCK cabang Kodim 0801 s.d Kodim 0808, Kodim 0810 dan Persit Yonif 511. Dalam pertandingan tersebut keluar sebagai pemenang: (1). Volly Bal Juara satu Persit Cabang XXII Kodim 0808 Blitar, Juara dua Persit Cabang XVII Kodim 0803 Madiun Juara tiga Persit Cabang XXIII Kodim 0810 Nganjuk (2). Tenis lapangan Juara satu Persit Cabang XXI Kodim 0807 Tulungagung, Juara dua Persit CabangXX Kodim 0806 Trenggalek, Juara tiga Persit Cabang XXII Kodim 0808 Blitar  (3). Futsal Juara satu Persit Cabang XX Kodim 0806 Trenggalek, Juara dua Persit Cabang XXII Kodim 0808 Blitar Juara tiga Persit Yonif 511/DY Blitar.

Yang lebih menarik saat pertandingan Futsal dimulai, dimana para peserta dari masing-masing persit Cabang jajaran Korem 081 menggunakan seragam beraneka ragam ada yang menggunakan sarung, topi, kaos dihiasi dengan asesoris dan bahkan ada yang menghiasi seragamnya dengan kertas kardus layaknya para badut yang sedang menghibur para pengunjung, sehingga pertandingan penuh dengan tepuk tangan, sorak sorai penonton bahkan pertandingan sangat mengundang antusias para seporter dari masing-masing kodim untuk menyaksikan dan gelak tawa para penonton seakan tidak ada hentinya. (arf)

KABARPROGRESIF.COM  : (Surabaya) Dalam rangka menjaga silaturahmi dan menyamakan visi dan misi serta berbagi informasi, Kowad Kodam V/Brawijaya wilayah Jawa Timur melaksanakan corps call yang dibuka oleh Letnan Kolonel Arh Sonny Septiono Molen Karmanto Aspers Kasdam V/Brawijaya selaku pembina harian Kowad Kodam V/Brawijaya pada hari Rabu (25/3) di Aula Mapomdam V/Brawijaya.

Acara yang merupakan kegiatan rutin di triwulan I ini diikuti oleh ratusan Kowad wilayah Jawa Timur dengan di dahului apel pengecekan personil.

Sesuai dengan motto Kowad “Bukan mawar penghias taman tetapi Melati Pagar Bangsa”, Aspers dalam pengarahannya mengharapkan agar para Kowad Kodam V/Brawijaya dalam melaksanakan tugas tidak hanya berfungsi sebagai penghias lingkungan kerja tetapi merupakan prajurit wanita yang profesional, memiliki sopan santun, bersih hati, ramah, jujur, teliti, mandiri dan ikut bertanggung jawab dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Dalam pengarahannya, Aspers juga memberikan penekanan antara lain : Pertama, tingkatkan keimanan dan ketakwaan. Kedua, harus memiliki kepribadian yang baik dan budaya timur. Ketiga, jangan melakukan tindakan yang tidak terpuji/melanggar norma dan etika yang telah ditentukan baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Keempat, harus dapat berpikir dan bertindak sesuai dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI. Kelima, wajib mengikuti dimanapun suami bertugas. Keenam, tidak melupakan tugas dan tanggung jawab sebagai Ibu untuk mengurus suami dan mendidik anak.

Setelah menerima pengarahan dari Aspers, Perwira Koordinator (Pakor) Kowad Letkol Cku (K) Nurhayati Azis, SE. menyampaikan hasil Rakernis Kowad TA. 2015 di Jakarta bulan lalu.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Pusat) Komandan Korem 051/Wijayakarta Kolonel Inf Suharyanto, S.Sos., M.M memberikan pengarahan kepada Prajurit dan Pegawai Negeri Sipil Korem dalam kegiatan JamDan, Rabu (25/03) di Lapangan Apel Makorem 051/Wkt.

Dihadapan 150 orang prajurit dan PNS Danrem menghimbau, mengajak sekaligus memerintahkan agar prajurit untuk berbuat yang terbaik, tulus dan ikhlas serta tetap semangat dalam menjalankan tugasnya. “Prajurit harus berani, jujur, ikhlas dan selalu bersemangat didalam menjalankan tugas serta berikan yang terbaik dalam pengabdian terhadap bangsa dan negara serta di tengah-tengah masyarakat,” tegasnya.

Didalam keluarga agar prajurit senantiasa mendidik anak-anak, berikan nasihat , anak-anak kita harus lebih baik daripada kita. Oleh karena itu anak harus di didik dibina dan diperjuangkan sampai berhasil guna meneruskan cita-cita orang tuanya.

Senantiasa bersyukur, karena dengan bersyukur maka nikmat Tuhan akan ditambah. Sebaliknya, jika tidak pernah bersyukur dan khufur, maka nikmat itu akan ditarik kembali oleh Allah SWT. “Kenapa saya sampaikan seperti ini, sebetulnya kita itu boleh dikatakan sudah sangat bahagia dan sudah sangat sejahtera, akan tetapi karena kita kurang bersyukur, kurang mensyukuri apa yang sudah kita peroleh yang ada pada diri kita,” tutur Danrem.

Kemudian, lanjut Danrem, kita menjadi sibuk memikirkan apa yang tidak ada pada diri masing-masing, hingga akhirnya menjadi pusing sendiri. Artinya merasa kekurangan terus, tidak pernah merasa puas, dan selanjutnya tidak pernah menyadari nikmat yang telah diberikan Allah SWT dari yang paling sederhana sekalipun.

“Kita telah lupa bahwa kita di sini dan keberadan kita sekarang ini adalah sebenarnya merupakan nikmat yang sangat besar dari Allah SWT, untuk itu bersyukur dan teruslah bersyukur agar kita terhindar dari khufur nikmat,” tandasnya.

Mengolah perasaan, apapun yang dihadapi tergantung bagaimana menyikapi selalu pinter mensyukuri segala sesuatau yang kita punya.Mengolah fisik, olahraga secara teratur sebagai kebutuhan bukan paksaan sehingga sehat dan keluarga menjadi harmonis. Mengolah Dana, menghindari tekanan Duit yaitu menyesuiakan kebutuhan dan kemampuan sehingga tidak memaksakan diri secara financial. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Pusat) Bertempat di Aula Makodim 0501/Jakarta Pusat BS, Dandim 0501/Jakarta Pusat BS Letkol Inf Edwin Adrian Sumantha, S.H. membuka acara pelaksanaan Komsos dengan Keluarga Besar TNI di wilayah Jakarta Pusat, Rabu (25/3/15).

Kegiatan Komsos dengan Keluarga Besar TNI tersebut dihadiri oleh FKPP Jakpus, GM FKPPI Jakpus, PPM Jakpus, Pepabri Jakpus, LVRI Jakpus dan KNPI Jakpus.

Dalam sambutannya Dandim berharap kepada seluruh Keluarga Besar TNI di wilayah Jakarta Pusat agar dapat menjadi penyambung lidah dalam menyampaikan setiap kebijakan-kebijakan dari Pimpinan TNI kepada seluruh komponen masyarakat di wilayah Jakarta Pusat.

Di samping hal tersebut, Dandim juga menekankan  kepada Keluarga Besar TNI di wilayah Jakarta Pusat agar mau dan dapat meningkatkan sinergitas dan soliditasnya dalam setiap pelaksanaan tugas dan pengabdiannya.

Di akhir sambutannya, Dandim berharap dengan kegiatan ini dapat meningkatkan rasa kebersamaan sebagai Keluarga Besar TNI di wilayah Jakarta Pusat. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Pusat) “Hukum mengandung implikasi serius terhadap perjalanan karier prajurit dan harkat insani serta kesejahteraan moril keluarganya, terlebih di era keterbukaan informasi, seiring peningkatan pemahaman hukum, maka kesalahan dalam mengambil tindakan, di samping merugikan anggota juga membawa dampak negatif bagi satuan terutama komandan, terkait pertanggungjawaban wewenang yang diemban” Terang Kasdam Jaya Brigjen TNI Teddy Lhaksmana membacakan amanat Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo, S.E., dalam acara Penutupan Mobile Training Team Hukum sebagai Fungsi Komando di Kodam Jaya/Jayakarta, Rabu (25/03).

Potensi penyimpangan terhadap pengambilan keputusan pimpinan dan proses lanjutan penyelesaian perkara yang tidak tepat, akan dengan mudah dan cepat untuk ditelusuri dan ditemukan, apa, bagaimana, mengapa dan siapa yang berperan didalamnya. Untuk itu, sebagai Pimpinan/Komandan Satuan, Pejabat Personel dan Intelijen, diharapkan harus lebih memberikan perhatian serius dan kepedulian yang tinggi terhadap masalah kedisiplinan anggota serta pembinaan hukum di satuan.

Lebih lanjut Kasdam Jaya menyampaikan “Di satu sisi, kalian harus menemukan, mencermati dan menangani secara tuntas setiap pelanggaran hukum dan menghindari proses penanganan yang rumit serta berlarut-larut, yang dapat menimbulkan rasa frustasi anggota. Di sisi lain, berikan pengetahuan dan pemahaman kepada anggota secara terus menerus dengan penjelasan yang mudah dimengerti, sehingga semakin tumbuh kesadaran mereka untuk tidak melakukan pelanggaran, karena akan mendatangkan banyak kerugian”.

Pangdam Jaya/Jayakarta menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta panataran Hukum, atas kesungguhan yang telah ditunjukkan selama mengikuti dan menyerap semua materi pelajaran yang diberikan oleh tim penatar. Semoga hasil yang diperoleh dari mengikuti kegiatan ini dapat dijadikan sebagai bekal untuk lebih meningkatkan kualitas pembinaan dan penegakkan hukum di satuan.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Pusat) Normalisasi daerah aliran sungai Ciliwung memang tidak semudah yang dipikirkan. Perlu keseriusan, kerja keras, semangat dan kerja sama yang baik dari segala pihak tanpa terkecuali. Di samping itu, hal yang lebih mendasar adalah kesadaran dari masyarakat untuk menjadikan ciliwung lebih indah sebagai icon Ibukota Jakarta.

Beberapa pekan lalu Kodam Jaya menggandeng Iwan Fals untuk memberikan kesadaran bagi warga Ibukota untuk menjadikan Ciliwung lebih indah, Kali ini Kodam Jaya berhasil menggandeng 50 Mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia untuk membantu Kodam Jaya/Jayakarta membersihkan aliran sungai Ciliwung dari tumpukan sampah. Aksi bersih-bersih kali ini mengambil tempat di Kali Item.

Ini adalah bukti keseriusan Kodam Jaya dengan cara membangunkan kesadaran para mahasiswa ini untuk menggugah kaum muda lainnya untuk mulai peduli terhadap Ciliwung agar menjadi indah dan bersih serta untuk meminimalisir banjir Ibukota.

Tanpa takut merasa kotor, rekan-rekan mahasiwa dan mahasiswi ini berani terjun langsung meraih sampah-sampah yang sangat mengganggu, kemudian dikumpulkan menjadi satu. Adapun pasukan yang terlibat dalam kegiatan ini anggota Kodim 0504/JS sebanyak 50 anggota, Kodim 0505/JT 50 anggota, Pemda DKI 10 anggota, Satpol PP 10 anggota, Dinas Kebersihan 50 anggota. (arf)

Selasa, 24 Maret 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Keputusan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) PDIP Surabaya berdasar usulan 31 Pengurus Anak Cabang (PAC) untuk mengusung Whisnu Sakti Buana sebagai Cawali PDIP direspons positip sejumlah Parpol. Peluang Tri Rismaharini untuk diusung Parpol lain semakin terbuka.

Wakil Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Surabaya, Sudirjo mengatakan, pihaknya menyambut baik dengan tidak diusungnya Tri Rismaharini dalam Pilwali Surabaya 2015 oleh PDIP. Peluang PAN untuk bisa mengusung Tri Rismaharini sebagai Cawali Surabaya tanpa syarat bakal menjadi kenyataan.

"PAN sejak awal sudah menyatakan akan mengusung Bu Risma tanpa syarat dalam Pilwali. Bila PDIP betul-betul melepasnya maka kami serius untuk mengusung Bu Risma bersama Parpol koalisi lain," kata Sudirjo, Selasa (24/3/2015).

Dijelaskan Sudirjo, PAN melihat sosok Tri Rismaharini menjadi yang paling layak untuk memimpin Kota Surabaya. Terlebih dengan berbagai pemikiran dan terobosanya membuat Kota Surabaya kini cukup nyaman dan aman untuk ditinggali. Selain itu, diciptakanya keindahan di sudut-sudut kota Surabaya dengan taman-taman telah mampu mengubah wajah Kota Surabaya menjadi asri dan sejuk.

"Makanya, kami ingin Bu Risma meneruskan kreasinya untuk Kota Surabaya sebagai Wali Kota periode 2015-2020," ucap Sudirjo yang juga anggota tim 8 DPW PAN Jatim tersebut.

Hal sama disampaikan Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya, Endy Suhedi. Menurutnya, sosok Wali Kota Surabaya sekarang ini dinilai memiliki kepopuleran sangat tinggi di mata rakyat Surabaya. Tipe pemimpin yang suka bekerja dan tidak macam-macam sangat cocok dengan karakteristik Kota Surabaya.

"Atas dasar itulah kami bersama partai koalisi nantinya siap mengusung Bu Risma dalam Pilwali Surabaya," kata Endy. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Mengusung konsep pembangunan akhlak, Djadi Galajapo yang selama ini dikenal sebagai seniman lawak di Surabaya mengaku siap mendampingi Risma di Pilwali Surabaya 2015 sebagai wakil dan melalui Mat Mochtar berharap pinangan dari PDI Perjuangan sebagai partai pengusung.

Meskipun masih belum ada kejelasan soal pencalonannya, namun dengan yakin Djadi Galajapo yang selama ini dikenal sebagai seniman lawak di Surabaya mengaku siap mendampingi Risma di pilwali Surabaya 2015.

Djadi Galajapo mengatakan jika pembangunan akhlak dan kejujuran merupakan hal utama untuk membangun bangsa. Maka program untuk perbaikan akhlak di Kota Surabaya sangat perlu diterapkan. Hal ini akan dijadikan modal Djadi Galajapo menjadi Bacawawali mendampingi Tri Rismaharini dalam pemilihan walikota 2015, mendatang.

Ditegaskan oleh Djadi bahwa konsentrasi pembangunan kota Surabaya masih pada pembangunan fisik dan infrastruktur, namun belum ada yang fokus ke persoalan akhlak. Untuk itu, dirinya berkeinginan menjadi wakil walikota kota Surabaya karena melihat Surabaya sudah siap internasional.

"Keinginan saya muncul mendampingi bu Risma karena telah diakui sebagai salah satu Walikota terbaik tingkat dunia, namun persoalan akhlak, Surabaya masih belum internasional, dan saya siap dipinang PDI Perjuangan atas bantuan bapak Mat Mochtar," kata Djadi Galajapo.

Paling anyar, dikabarkan bahwa tokoh komedian asli Surabaya ini dipastikan akan diusung PDI-Perjuangan untuk menjadi calon wakil wali kota Surabaya mendampingi Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

"Pembangunan akhlak itu yang akan saya buktikan dan jalankan, karena menjadi seniman sudah dapat semuanya dan sekarang giliran untuk membaktikan diri untuk orang lain terutama kota Surabaya," tegas pelawak yang bernama Haji Muhamad Cheng Hoo Djadi Galajapo ini. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Satpol PP Kota Surabaya melepas stiker tanda pelanggaran pada 112 toko modern. Ini setelah pemilik toko modern yang terkena stiker pelanggaran karena belum melengkapi izin ternyata bisa menunjukkan izin HO (gangguan).

Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, pelepasan stiker pelanggaran yang terpasang di toko modern yang awalnya belum melengkapi izin HO setelah Satpol PP mendapat kepastian dari Badan Lingkungan Hidup (BLH).

Pelepasan stiker pelanggaran pada toko modern tidak begitu saja dilakukan tapi dilakukan kroscek terlebih dahulu.

"Itu kami lakukan agar tidak ada pemalsuan dan kesalahan dalam penertiban toko modern nantinya," kata Irvan Widyanto, Selasa (24/3/2015).

Irvan menjelaskan, pihaknya sampai saat ini telah menempelkan dua stiker pelanggaran di toko modern yang belum melengkapi izin HO. Di mana pada stiker pelanggaran yang kedua tersebut ditulis jelas peringatan terakhir pelanggaran izin HO.

Dengan demikian pemilik toko modern tidak bisa berkelit dan menghalangi penertiban yang akan dilakukan Satpol PP untuk menghentikan sementara operasionalnya sampai dimiliki izin HO.

"Kami ingin tertib administrasi dan tidak disalahkan dalam melakukan penertiban toko modern. Makanya kami buat stiker pelanggaran dengan jelas tulisanya," ucap Irvan.

Apabila ada toko modern yang melepas stiker pelanggaran, menurut Irvan, pihaknya tidak akan segan untuk memprosesnya sesuai hukup pidana. Hal itu dilakukan karena melepas stiker sama artinya melepas segel resmi Pemkot Surabaya.

"Untuk itu, kami siap melaporkan pemilik toko modern yang diketahui melepas stiker pelanggaran yang kami tempelkan ke Polisi. Karena perbuatan melepas stiker sebagai pelanggaran hukum," tutur Irvan.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Jika sebelumnya sempat dikecewakan oleh beberapa SKPD terkait, akhirnya Komisi C DPRD Surabaya bisa mendapatkan laporan perkembangan kegiatan penertiban dan penutupan minimarket tak berijin dari Satpol-PP serta Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Surabaya. Namun, suasana hearing masih saja terjadi perdebatan panjang terkait tahapan penutupan minimarket.

Rencana penertiban toko modern yang tidak memiliki izin kembali dibahas di Komisi C (pembangunan) DPRD Surabaya. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Irvan Widyanto menyatakan, berdasarkan data terbaru yang dimilikinya ada perubahan data yang signifikan terkait jumlah minimarket.

Irvan Widyanto menyebutkan, bardasarkan data sebelumnya jumlah minimarket di Surabaya mencapai 667. Namun setelah pihaknya memberikan stiker peringatan ke II kepada sejumlah toko modern, jumlahnya berkurang menjadi 578 toko modern.

Dengan rincian, 182 diketahui telah mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Sementara sisanya yang mencapai 396 tidak memiliki izin gangguan (HO). “Itu data terbaru setelah kita beberapa waktu lalu memberikan stiker peringatan,” ujar Irvan Widyanto, Selasa (24/3/15).

Irvan menegaskan, dalam rencana penegakkan peraturan daerah (perda) selama ini pihaknya selalu mengedepankan proses administratif. Itu artinya, Satpol PP tidak akan sembarangan dalam melakukan penutupan sebelum prosedur yang semestinya sudah dijalankan.

“Dalam melakukan penertiban, kita menjadikan proses administratif sebagai panglima. Apa istntruksi yang ada di dalam Perda itulah yang kita jalankan,” tegasnya.

Semantara Plt Kepala Dinas Cipta karya dan tata ruang (DCKTR) Eri Cahyadi menuturkan, dalam rencana penertiban toko modern ada dusar hokum yang digunakan. Yaitu berupa Perda No 7 tahun 2009 tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Perda No 4 tahun 2010 tentang izin gangguan.

Menurut Eri, untuk rencana penertiban toko modern pihaknya memakai dasar HO. Mengingat untuk IMB sudah ada beberapa minimarket yang telah memilikinya. “Untuk penertiban sekarang kita pakai dasar HO. Jadi yang belum memiliki izin gangguan itu yang kita tertibkan,” kata Eri.

Suasana rapat sempat memanas ketika anggota Komisi C Akhmad Suyanto meminta agar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tidak menerapkan standar ganda dalam melakukan penetiban.

Akhmad Suyanto mencontohkan pemberian stiker kepada Alfamidi di Jalan Kartini yang tanpa didahului dengan Surat Peringatan (SP) satu, dua. Padahal untuk beberapa minimarket yang lain, pemberian SP selalu diberikan sebelumnya.

“Saya minta penjelasan soal itu. Kapan Alfamidi itu diberi, ini harus dijelaskan. Dan kenapa?,” ujar Yanto dengan suara lantang.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan pemberikan stiker untuk Alfamidi di Jalan Kartini dilakukan pada tanggal 3 Maret. Menurutnya, pemberikan stiker itu dilakukan setelah pihaknya menerima Bantib dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR). “Alfamidi itu sebagai contoh. Waktu itu yang kita gunakan adalah Perda IMB,” jawab Irvan.

Mendapat jawaban demikian, Akhmad Suyanto kemudian mempertanyakan kebijakan Satpol PP yang tidak menerepkan kebijakan serupa bagi toko modern yang lain. Menurut dia, jika Alfamidi di Jalan Kartini dibantib, mestinya toko modern yang lain juga diperlakukan sama.

“Kalau semua pakai bantib berarti tidak perlu lagi SP I II dan III. Lalu kenapa lainnya tidak dibantib juga yang 396 itu,” sergahnya.

Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini semakin lantang ketika Ketua Komisi C Syaifudin Zuhri memintanya untuk diam. Syaifudin meminta agar permasalahan soal Bantib dihentikan. Karena dalam forum dengar pendapat kali ini membahas soal toko modern secara keseluruhan.

“Jangan membela pemkot. Rakyatlah yang harus kita bela. Saya ini anggota anda, jadi saya pasti mendengarkan dan mentaati sampean,” jawab Yanto sekenanya.

Tidak hanya itu, ia juga meminta agar asisten II M. Taswin tidak dijadikan kambing hitam dalam permasalahan ini. Sebab yang perlu dijawab sekarang kenapa 396 minimarket yang lain tidak dibantib seperti Alfamidi di jalan Kartini.

Irvan kemudian menjelaskan jika pemberian bantib oleh DCKTR kepada satpol PP berarti sudah ada sosialisasi sebelumnya yang dilakukan Dinas Cipta Karya kepada pihak terkait.  Irvan menjelaskan, pelanggaran oleh Alfamidi adalah soal IMB.

“Sebelumnya proses sudah dilakukan oleh DCKTR dengan memberikan surat dan pemanggilan. Karena tidak dihiraukan akhirnya dikeluarkan bantib,” terangnya.

Tidak mau perdebatan terus berlanjut, anggota Komisi C lainnya Mochammad Machmud meminta agar rapat kali ini ditutup. Sebab saat ini yang ditunggu oleh seluruh anggota dewan adalah langkah konkrit dari satpol PP dalam menertibkan minimarket.

“Lebih baik ditutup saja pak ketua. Kita menunggu langkah nyata saja dari pemkot,” pungkas Machmud. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Innalillahi Wa inna Lillahi Rojiun..Telah berpulang kawanku Wahyu Nugroho Reporter Radio Mercuri.  Setelah mendapatkan rawat jalan selama sekitar 8 bulan dan sempat dirawat di RSUD Dr Soewandhi Surabaya, Wahyu Nugroho wartawan Radio Mercuri Surabaya akhirnya menghembuskan nafas terakhir pukul 01.45 wib (24/3/15). Jenazah disucikan di rumah duka di Jl Ngagel Baru I no 45, dan kemudian disemayamkan di pemakaman umum Ngagel Surabaya.

Melalui media social (FB dan BBM), kabar mengagetkan sempat di rilis oleh wartawan soal telah meninggalnya Wahyu Nugroho yang merupakan salah satu wartawan senior dan masih berstatus aktif sebagai reporter Radio Mercuri Surabaya, setelah mendapatkan perawatan di RSUD Dr Soewandhi Surabaya.

Diusianya ke 41 tahun, Wahyu Nugroho kembali kehadirat Ilahi meninggalkan seorang istri dan tiga orang putri, yang dua masih berusia sekolah, dan yang terakhir masih sekitar usia lima tahun.

Beberapa tokoh Kota Surabaya juga tampak hadir berta’ziah ke rumah jl Ngagel Baru I no 45 Surabaya seperti Arif Affandi mantan Wawalikota Surabaya, Armuji ketua DPRD Surabaya, M Mahmud mantan ketua DPRD Surabaya yang kini masih aktif sebagai anggota, Aden Dharmawan wakil ketua DPRD Surabaya.

Namun saat jenazah akan diberangkatkan, ternyata Tri Rismaharini Walikota Surabaya berserta romobongan juga menyempatkan diri untuk hadir sekaligus turut melepaskan jenazah ke tempat pemakaman.

“Wahyu itu kawan baik saya sekaligus mitra saya, untuk itu saya meminta kepada semuanya saja untuk memaafkan dia jika pernah melakukan kesalahan, serta turut mendoakan agar arawahnya diterima di sisiNya,” ucap Tri Rismaharini, yang ternyata juga turut menghantarkan jenazah sampai ke tempat pemakaman yang jaraknya hanya beberapa meter dari kediaman.

Sementara Lasiono mantan ketua pokja waratawan DPRD Surabaya menegaskan bahwa kepribadian almarhum memang dikenal sangat baik dalam bergaul, ramah dan sopan terhadap siapapun, baik kepada wartawan yang baru apalagi kepada para seniornya.

“dia itu humoris, karakternya pandai bergaul, ramah dengan siapapun dan sopan dalam bertutur kata serta jujur saat mendapatkan tanggung jawab dan tugas dalam pokja,” tegasnya.

Pernyataan Lasiono ini memang sangat berdasar dan terbukti karena jumlah pe-ta'ziah yang datang utamanya para wartawan jumlahnya sangat banyak, bahkan ada beberapa yang datang dari luar kota.

Menurut beberapa sumber, Wahyu Nugroho memang sempat menderita kanker hati akut, sehingga dalam waktu yang singkat berat badannya turun drastic, padahal sebelumnya merupakan sosok yang berperawakan tinggi besar dengan warna kulit yang khas.

Dua minggu sebelum meninggal, Wahyu sempat mengalami anfal beberapa kali dirumah, sehingga seluruh kawan-kawan wartawan mendorong keluarga untuk segera dirujuk ke rumah sakit yakni RSUD Dr Soewandhi Surabaya. Saat dirumah sakit, kondisi Wahyu sempat membaik namun beberapa hari kemudian kembali drop dan kondisi perutnya masih membesar, sehingga sempat masuk ruang ICU. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive