Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Senin, 04 Mei 2015

Koramil 02/Tambora Bina Karang Taruna

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Timur) Dalam rangka pembinaan terhadap generasi muda di wilayah Kel. Kalianyar Kec. Tambora dilakukan wadah melalui Karang Taruna. Pembinaan diarahkan agar generasi muda memiliki rasa cinta tanah air, memiliki kesadaran dalam berbangsa dan bernegara, memiliki rasa tanggung jawab dan sikap gotong royong, serta memiliki kepedulian terhadap lingkungannya,

untuk hal tersebut maka Babinsa Koramil 02/Tambora Serka Mi'an dan Serda Edy Saputra Saragih secara rutin melaksanakan pembinaan terhadap generasi muda melalui karang Taruna. 
Pembinaan yang dilakukan melalui kegiatan non fisik dan fisik, non fisik dengan memberikan pengarahan pada setiap ada kesempatan pertemuan dan fisik adalah melalui kegiatan sosial misalnya melibatkan generasi muda dalam kegiatan karya bakti, olah raga bersama dan penggerakan Remaja Masjid.

Selain bertujuan positif kegiatan Karang Taruna diharapkan dapat mengurangi tingkat kenakalan remaja diantaranya adalah tawuran yang pada akhir akhir ini sering terjadi. (arf)

Koramil 07/Kembangan Adakan Sosialisasi 4 Pilar

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Barat) Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) 07 Kembangan Kapten Inf Abdul Kholik mengadakan kegiatan Sosialisasi 4 Pilar kepada Karang Taruna se-Kecamatan Kembangan bertempat di Aula Kantor Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

Materi sosialisasi 4 Pilar (Pancasila, UUD'45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) ini dibawakan narasumber Aryo PS. Djojohadikusumo (anggota MPR RI) dan Yudha Permana (Staf Ahli Gubernur DKI). Peserta mencapai 120 orang terdiri dari Karang Taruna, RT dan RW se-Kecamatan Kembangan. Dihadiri juga wakil Camat Kembangan Muh. Effendi dan tokoh masyarakat.

Menurut Kapten Inf Abdul Kholik, Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia dan kita sebagai Bangsa Indonesia. Jadi sesama umat beragama harus saling menghormati, bebas menjalankan ibadah sesuai agama/keyakinannya masing-masing. Jangan sampai kita terjebak jaringan teroris / ISIS. Saling tolong menolong antar sesama umat beragama.

Selain itu kita harus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara bersama baik dari elemen Mahasiswa, Karang Taruna, Pemuda-pemudi, dan Rakyat khususnya seluruh Rakyat Indonesia. Kita jangan mudah kena isu dari orang lain, karena kita sebagai penerus bangsa tetap menjaga NKRI. (arf)

PRAJURIT KOREM 052 WIJAYAKRAMA BANGUN JALAN PEMKOT TANGERANG DENGAN KARYA BAKTI

KABARPROGRESIF.COM : (Tangerang) Kodim 0506 Tangerang Korem 052/Wkr melaksanakan kegiatan Karya Bhakti TNI skala besar tahun 2015 bersama dengan warga kota Tangerang dengan pengerasan jalan di RW.01, 02, 03 Kelurahan Ketapang Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang.

Kegiatan karya bakti TNI skala besar yang pelaksanaannya dibuka oleh Danrem 052/Wkr Kolonel M. Zamroni dan Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah. Dengan mengerjakan pengurukan serta pengerasan dengan batu makadam 150 meter dan pembersihan lahan 600 meter di RW.01, 02, 03 Kelurahan Ketapang sampai batas wilayah DKI Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut Danrem 052/Wkr Kolonel Muhammad Zamroni mengatakan, TNI siap membantu Pemerintah Kota Tangerang, “sekalipun harus turun kelapangan atau ke sungai seperti sungai Ciliwung di Jakarta.  TNI harus berkarya, “Mumpung tidak ada perang maka libatkanlah TNI, asal pekerjaannya bila dilihat, dipegang dan masih terjangkau, “ujar Danrem 052 WKR laksanakan setiap kegiatan dengan penuh rasa  semangat.

Sementara kegiatan tersebut melibatkan 80 Prajurit TNI, dan akan selesai dalam waktu seminggu, kedepan Kata Danrem. (arf)

Rumkit Tk.IV Madiun dan Gereja Immanuel Gelar Pengobatan Massal Gratis

KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Korem 081/DSJ, Rumah Sakit Tk.IV Madiun bekerja sama dengan Gereja Immanuel Madiun menggelar pengobatan massal secara gratis kepada Jemaat Gereja dan masyarakat sekitar Gereja bertempat Gereja Pantekosta Immanuel Jl. Dr. Sutomo  No. 98-100 Madiun. Minggu (3/5)

Kepala Rumah Sakit Tk.IV Madiun Mayor Ckm (K) dr. Inikke Kusumaway, Sp.A.M.Si.Med. mengemukakan pengobatan massal secara gratis adalah merupakan Program Kerja bidang Teritorial bertujuan untuk meningkatkan kedekatan TNI dengan Masyarakat dan mengenalkan DKT TNI ke masyarakat agar masyarakat tidak takut kepada TNI.

Pengobatan massal gratis yang dilakukan adalah pelayanan terhadap penyakit umum  yang dialami masyarakat. Dalam kegiatan itu,  hadir dua dokter gi umum dan para tenaga medis dari Rumah Sakit Tk.IV Madiun yang melakukan pemeriksaan kesehatan serta memberikan obat kepada masyarakat sekitar Gereja Pantekosta Immanuel yang datang memeriksakan kesehatannya. Terang Karumkit.

Sementara itu Bpk Pendeta Elizer mengatakan, kegiatan pengobatan massal sangat positif dan bagus sekali yang mana kerja sama antar Lembaga Umat akan terjalin dengan baik dan hasilnya sangat bermanfaat dan dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat sekitar Gereja.

Dalam kesempatan itu, saat ditemui Bpk. Jarwanto salah satu diantara warga masyarakat sekitar Gereja Immanuel Madiun mengucapkan terima kasih kepada Rumah Sakit Tk.IV Madiun yang sudah melakukan pengobatan masal secara gratis.(arf)

Minggu, 03 Mei 2015

Prona Penjaringansari, Giliran Kejaksaan Sentuh BPN

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Rangkain penyidikan terhadap pelaksanaan dugaan punli proyek opeasi nasional agraria (Prona) di wilayah Kelurahan Penjaringan Sari, Kecamatan Rungkut, Surabaya, mengalami kemajuan. Setelah hampir 120 warga selaku pemohon sertifikat diperiksa, dalam waktu dekat tim penyidik Pidana Khusus (Pidsus) bakal melakukan pemeriksaan terhadap pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Surabaya. Langkah ini dilakukan, untuk memastikan sejauh mana proses sertifikasi yang menurut pihak BPN gratis alias tak dipungut biaya sama sekali.

“Ke arah sana pasti (BPN,red). Tapi kita masih harus menyelesaikan pemeriksaan terhadap saksi pemohon untuk mencari tambahan keterangan. Sementara ini, saksi-saksi warga membenarkan dipungut biaya pengurusan,” ujar Roy Rovalino, Kepala Seksi (Kasi) Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Surabaya, kemarin.

Sekedar diketahui, jika sampai saat ini, tim masih terus menelisik mencari tahu kemana saja aliran dana pungutan sertifikasi selain dialirkan ke Lurah Penjaringan Sari, Wahyu Priherdianto yang sudah lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka.Karena tidak menutup kemungkinan, aliran dana itu juga mengalir ke oknum pejabat lain setingkat lurah. Ada dugaan, jika aliran dana itu mengalir kepada camat.  

Informasinya, dugaan aliran dana yang kabarnya juga mengalir ke camat, mulai menemukan titik terang. Itu dibuktikan dari pemeriksaan warga yang mengatakan, jika selain melibatkan panitia, juga ada oknum di luar panitia ikut bermain dalam masalah ini. Diduga, dua orang yang disebut oleh warga, 'Fe' dan 'So' ini juga menerima aliran dana dari pemohon.

Sementara itu, menurut keterangan salah satu jaksa, jika pihak penyidik telah melayangkan surat kepada BPN Surabaya II, untuk kesediannya untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus prona ini.

“Secepatnya, BPN akan kita periksa. Tentunya, yang kita periksa petugas lapangan yang mengukur tanah dan yang memeriksa berkas yang diajukan oleh pemohon. Kalau tidak salah, untuk Panita A ini di wialayah ini, ada 2 tim yang akan kita periksa,” ujarnya, belum lama ini.

Sekedar diketahui, kasus ini mencuat setelah sepanjang tahun 2013 ada sekitar 150 pemohon sertifikat. Sementara di tahun  2014, ada sekitar 250 sertifikat. Oleh pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) program ini dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat dalam pengurusan sertifikat. Namun kenyataanya oleh oknum panitia di kelurahan, justru pemohon dikenakan biaya.

Dalam prakteknya, pemohon dipungut biaya sebesar Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta rupiah. Pungutan itu dilakukan oleh panitia yang sudah dibentuk dari masing-masing RW sekelurahan Penjaringan Sari. Dalam perkembangan pemeriksaan, jika pemohon tak hanya mengeluarkan biaya antara Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta. Tetapi, ada warga yang harus menguras kocek hingga Rp 14 juta. (arf)

Panitia Baksos Partai Demokrat Dituding Sunat Sembako Warga

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ironi, Pra Kongres IV Partai Demokart (PD) di wilayah Kendung, Kelurahan Sememi, Kecamatan, Benowo yang dikemas dalam baksos (bakti sosial), Minggu (3/5), ternoda. Kekecewaan itu, dirasakan oleh warga yang menghadiri kegiatan tersebut sejak pagi hari. Bingkisan berupa sembako yang dibagi-bagikan kepada warga yang nilainya Rp 100 ribu, setelah diterima warga jumlah barang yang diberikan tak sampai Rp 100 ribu.

“Katanya bingkisan sembakonya Rp 100 ribu, kok setelah saya terima nggak ada segitu. Nggak sampai Rp 50 ribu. Gini saja sudah disunat, mana bisa percaya lagi sama partai,” ujar salah satu warga Kendung yang mengaku bernama Solekan, kemarin.

Kegiatan yang merupakan rangkaian untuk pemilihan Ketua Umum ini, dimaksudkan untuk mendekatkan Partai Demokrat ke masyarakat. Mengingat, selama ini masyarakat sudah tak lagi percaya dengan partai. Tetapi, disaat partai hendak memberikan citra baik, malah dikotori oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab.

Bingkisan yang dikemas dalam sebuat tas warna biru bertuliskan Kongres IV Partai Demokrat Surabaya, 12 - 14 Mei ini, oleh panitia baksos diisi sembako berupa mie instant, gula, beras dll. Informasinya, kegiatan di wilayah itu sendiri dimaksudkan untuk lebih mempopulerkan partai berlambang mersi segitiga biru itu.

“Kalau sudah main sunat seperti ini, sudah termasuk tindakan kriminalitas. Paling tidak, polisi maupun kejaksaan harus turun,” ujarnya.

Sementara itu, rangkaian acara pra kongres, Minggu (3/5), dimulai dengan acara jalan sehat di Jatim Expo. Lalu bakti sosial juga diadakan di wilayah Kenjeran dan Benowo, Surabaya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya yang juga Bendahara DPC Partai Demokrat Surabaya, Ratih Retnowati dikonfirmasi terkait hal ini, langsung membantah.

“Nggak ada nilai seratus ribu. Cuma membagi sembako sesuai kupon, nominalnya juga tidak segitu. Terus uangnya siapa..?,” ujar Ratih. (arf)

Ribuan Warga “Jadi Saksi” Semarak Parade Budaya dan Pawai Bunga

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Keinginan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk membuat parade budaya dan pawai bunga yang lebih semarak dibanding tahun lalu dan juga tidak kalah indah dengan pawai bunga di Pasadena, Amerika Serikat, sepertinya bukan harapan yang muluk-muluk.

Nyatanya, agenda parade budaya dan pawai bunga yang digelar Minggu (3/5/2015) pagi, mampu menyedot perhatian ribuan pasang mata. Agenda yang memang disebut-sebut mirip “Rose Parade Pasadena” ini untuk kali pertama diselenggarakan pagi hari, tidak sore hari seperti sebelumnya.

Warga Surabaya dan luar kota, termasuk turis mancanagera, terlihat antusias menyaksikan iring-iringan mobil berhias desain aneka rupa yang menjadi rangkaian acara  menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) Surabaya ke-722 pada 31 Mei mendatang. Rintik gerimis dan cuaca mendung, tidak menyurutkan semangat warga untuk ikut menjadi saksi event tahunan tersebut. Mereka menyemut di sepanjang jalan yang dilalui peserta pawai. Dari mulai kawasan Tugu Pahlawan hingga Taman Surya. Kemudian untuk pawai bunga berlanjut hingga ke Jalan Darmo.

Aneka mobil berhias rangkaian bunga dari SKPD Pemkot Surabaya, BUMD Pemkot Surabaya, perguruan tinggi, instansi/perusahaan juga duta dari kota tetangga  dan juga kota-kota dari luar provinsi dan luar pulau, menjadi pemandangan yang  menyejukkan mata. Diantaranya dari Dinas Pertanian Kota Surabaya yang ‘memajang’ hasil buah dan sayur. Ada hiasan bunga bermotif “kran air raksasa” dari PDAM Surya Sembada, juga topeng badut raksasa dari Surabaya carnival. Untuk peserta dari luar kota diantaranya dari Sleman yang mengusung tampilan miniatur candi Borobudur. Selain mobil hias, juga ada ratusan model busana aneka aksesoris, juga tampilan budaya lokal khas Surabaya seperti Manten Pegon.

“Tahun ini lebih ramai dibanding tahun lalu. Mobil hiasnya juga lebih kreatif. Harapan saya sebagai warga Surabaya, dari tahun ke tahun parada budaya dan pawai bunga ini semakin bagus dan tidak kalah dengan yang ada di kota lain atau bahkan dari negara lain,” tutur Anton (28), warga Bulak Banteng yang datang ke Taman Surya bersama istrinya.

“Saya rasa lebih enak pagi. Hawanya lebih segar jadi kalau ngajak anak tidak repot,” ujar Rahma (33), ibu rumah tangga asal Tambaksari yang mengajak anak semata wayangnya.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menegaskan, parade budaya dan pawai bunga tahun 2015 ini memang lebih semarak dibandingkan tahun sebelumnya. Itu sesuai dengan tema yang diusung, “Semarak Surabaya Dalam Keberagaman Budaya”. Parameternya adalah jumlah peserta yang meningkat drastis dibanding penyelenggaraan sebelumnya. Tidak hanya dari dalam kota, tetapi juga dari luar Kota Surabaya.

“Jumlah peserta yang ikut berpartisipasi mencapai 87 peserta. Itu naik 100 persen dibanding tahun sebelumnya,” ujar walikota.

Dijelaskan walikota, agenda seperti ini sangat penting dalam rangka untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Surabaya, yang muaranya adalah untuk semakin menghidupkan denyut perekonomian di Kota Pahlawan. Apalagi, Surabaya tidak memiliki potensi wisata alam yang ‘menjual’ panorama keindahan seperti daerah lainnya.

“Sebetulnya ini (parade budaya dan pawai bunga) bagian dari upaya kita untuk menghidupkan perekonomian di Surabaya. Kita memerlukan momen untuk adanya bangkitan pendatang melalui kegiatan seperti ini,” sambung walikota.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati meyakini, parade budaya dan pawai bunga ini mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan lokal dan juga turis asing untuk datang ke Surabaya. Apalagi, Disbudpar Kota Surabaya sudah melakukan promosi ke banyak pihak. Selama ini, di hari biasa saja, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Surabaya, jumlahnya sudah cukup banyak.

“Ada banyak event yang kita siapkan, salah satunya parade budaya dan pawai bunga ini kita gelar untuk memperkuat Surabaya sebagai kota tujuan wisatawan. Kita berharap kedatangan turis ke Surabaya akan semakin meningkat. Jadi selain melakukan bisnis di Surabaya, para wisatawan juga bisa hang out,” ujarnya.

Parade budaya dan pawai bunga menjadi satu dari sekian banyak acara yang diselenggarakan Pemkot Surabaya dalam menyambut hari jadi ke-722. Pekan depan, Minggu (10/5), akan digelar Festival Rujak Uleg. Ada juga Festival Kalimas yang digelar pada 16-17 Mei. Acara yang digelar pada malam hari ini merupakan yang pertama kali digelar.(arf)

Peresmian Museum Surabaya Warga Surabaya Kini tahu Walikotanya Sejak Tahun 1916

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Warga Surabaya kini punya destinasi wisata edukasi baru berupa Museum Surabaya. Tagline tersebut tidak berlebihan. Nyatanya, setelah diresmikan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, Minggu (3/5/2015) pagi, museum berisikan koleksi benda-benda bersejarah dalam kaitan perjalanan Kota Surabaya yang berada di lantai I gedung SIOLA ini langsung diserbu warga Kota Pahlawan.

Dari mulai pelajar hingga orang tua yang mengajak putra-putrinya, terlihat antusias menyaksikan satu demi satu koleksi Museum Surabaya. Dari mulai arsip kependudukan sejak tahun 1837, baju Dinas Pemadam Kebakaran sejak zaman Belanda, juga dua becak yang berwarna biru dan putih.

Salah satu ‘corner’ di Museum Surabaya yang menjadi favorit pengunjung adalah deretan foto walikota Surabaya dari mulai walikota pertama, Mr A Meyroos, yang menjabat pada 1916 hingga 1920, sampai era Walikota Tri Rismaharini sekarang. Beberapa warga Surabaya terlihat bergantian menjadikan deretan foto pemimpin mereka itu sebagai latar untuk berfoto selfie.

“Menurut saya bagus sekali. Dengan adanya Museum Surabaya ini, saya bisa mengajarkan kepada anak-anak tentang sejarah Surabaya. Saya pun yang awalnya hanya tau walikota Surabaya mulai era pak Soenarto Soemaprawiro, ternyata sejak tahun 1916 sudah ada walikota,” tegas Farid (38), warga Mulyorejo yang mengajak istri dan kedua anaknya untuk menikmati koleksi Museum Surabaya.

Antusiasme dan respon positif warga terhadap Museum Surabaya, sekaligus menjadi jawaban dari harapan Walikota Tri Rismaharini terkait keberadaan museum tersebut. Dalam sambutannya ketika meresmikan Museum Surabaya, walikota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini berharap warga Surabaya terutama pemuda dan anak-anak, bisa lebih mengetahui sejarah kotanya melalui “rumah benda-benada bersejarah” tersebut.

“Ide ini sebenarnya sudah ada sejak saya menjabat walikota. Dengan adanya Museum Surabaya ini, anak-anak bisa belajar. Generasi muda bisa tahu tentang sejarah Kota Surabaya,” tegas walikota.

Setelah menyampaikan sambutan kemudian memotong pita untaian bunga, tanda diresmikannya Museum Surabaya, walikota lantas mengajak undangan yang hadir untuk berkeliling ke tiap sudut museum. Dijelaskan walikota, koleksi yang ada di Museum Surabaya dibuat per tema. Semisal tentang sejarah daftar Walikota Surabaya, catatan kependudukan, penanganan kebakaran semisal mobil PMK tahun 60 –an yang dulunya dipakai untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di SIOLA, juga pengelolaan kota, serta transportasi. Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini mencontohkan becak yang berwarna biru, itu dulunya merupakan becak untuk mengangkut penumpang pada pagi hari. Sementara becak yang berwarna putih digunakan pada malam hari.

“Mungkin ini (koleksinya) belum lengkap. Tetapi kami mencoba untuk menghargai peninggalan sejarah. Dan kita yakin koleksinya masih akan terus bertambah. Kami juga ingin (data/foto) seniman Surabaya juga ada di sini. Dan masyarakat boleh ikut berperan untuk menyumbangkan koleksinya,” sambung walikota.

Dalam peresmian tersebut, hadir Forum Pimpinan Daerah, Wakil DPRD Surabaya, Aden Darmawan, SKPD Pemkot Surabaya. Juga budayawan dan pemerhati sejarah Surabaya. Salah satunya Dukut Imam Widodo. Pria yang juga sastrawan ini mengaku sangat mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya karena telah memulai langkah untuk mewujudkan Museum Surabaya. Menurutnya, dulu, jauh sebelum perang kemerdekaan, Surabaya sebenarnya pernah punya museum yang digagas Gh Von Faber.

“Untuk koleksinya mungkin memang belum sepenuhnya mewakili sejarah Surabaya, tetapi harus dimulai. Memang belum sempurna, tetapi harus segara dilakukan. Dan itu langkah bagus. Jadi jangan cuma bilang “kok cuma begini”. Saya berharap warga mau untuk ikut menyumbangkan koleksinya. Karena ini semangatnya sudah bagus,” jelas Dukut.

Penulis buku Hikajat Soerabaia Tempo Doeloe ini menambahkan, dirinya kini tengah menyiapkan semacam diorama  berupa koleksi foto sejarah Surabaya yang dimilikinya, untuk disumbangkan ke Museum Surabaya. “Ada diorama mulai berdirinya Surabaya, hingga lambang Kota Surabaya. Ini sedang saya siapkan. Mudah-mudahan satu bulan lagi sudah selesai,” jelasnya.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya, Suharto Wardoyo yang ikut hadir dalam peresmian Museum Surabaya tersebut mengatakan, dengan adanya museum tersebut, warga bisa mengetahui bahwa sejarah pencatatan penduduk di Kota Surabaya sudah ada sejak tahun 1837. “Daripada dokumen bersejarah ini hanya disimpan di gudang, akan lebih baik bila kita tunjukkan kepada warga sehingga warga bisa mendapatkan informasi baru,” terangnya.

Selain Museum Surabaya, di gedung bersejarah tersebut, Pemkot Surabaya juga akan membuka pelayanan masyarakat mulai pukul 09.00 hingga 21.00. Diantaranya layanan kependudukan. Juga ada area makanan khas Surabaya, live performance dari para seniman, pameran lukisan serta sentra usaha kecil menengah (UKM).(arf)

Sabtu, 02 Mei 2015

Persiapan Masuki Tahap Akhir, Museum Surabaya Siap Diresmikan

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Museum Surabaya akan menjadi destinasi wisata baru di Kota Pahlawan. Saat ini, persiapan museum yang bertempat di lantai dasar eks-Gedung Siola tersebut sudah memasuki tahap akhir. Rencananya, Museum Surabaya akan di-launching pada Minggu pagi (3/5) oleh Walikota Tri Rismaharini.

Sudah sejak beberapa pekan terakhir, aktivitas di eks-Gedung Siola mengalami peningkatan. Dinas pengelolaan bangunan dan tanah (DPBT) dan dinas kebudayaan dan pariwisata (disbudpar) tampak boyongan memindahkan arsip mereka dari kantor lama. Sementara, lantai dasar yang dimanfaatkan sebagai museum terus diisi barang-barang penuh nilai historis. Di samping itu, pengerjaan taman pada bagian depan bangunan terus dikebut.

H-1 jelang peresmian, Walikota Tri Rismaharini terjun langsung di lokasi. Dia ikut mengarahkan penataan barang-barang koleksi museum yang terus berdatangan. “Iki klambi PMK zaman Belanda, mestine topine sing iki (Ini pakaian PMK zaman Belanda, mestinya topinya yang ini),” ujar Risma sambil memakaikan topi PMK jadul pada manekin.

Sekilas, jika diperhatikan koleksi Museum Surabaya kental nuansa satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Beberapa dinas memang ‘menyumbangkan’ beberapa benda yang dipandang memiliki nilai historis. Misalnya, dinas pemadam kebakaran (PMK). Sudut PMK memamerkan pakaian petugas PMK mulai dari zaman Belanda, Jepang, awal kemerdekaan hingga sekarang. Baju-baju tersebut terpajang pada manekin-manekin lengkap mulai dari topi hingga sepatu. Perlengkapan lainnya seperti alat penyemprot dan lonceng tanda kebakaran juga dipamerkan.

Sedangkan dinas perhubungan (dishub) mengusung komputer server yang pernah digunakan untuk operasional area traffic control system (ATCS). “Perangkat ini dulu mulai digunakan sejak 1994 hingga 2009. Dikarenakan sudah ada alat yang lebih canggih, maka perangkat ini tidak lagi dipakai,” terang Plt. Kadishub Surabaya Irvan Wahyudrajat.

Berjarak sekitar lima meter dari panggung etalase dishub, terdapat dua mesin proporsi manual dari dinas pendapatan dan pengelolaan keuangan (DPPK). Dalam keterangannya tertulis bahwa alat ini dahulu digunakan untuk pengesahan karcis maupun retribusi oleh Pemkot Surabaya.

Risma -sapaan Tri Rismaharini- menyatakan, banyak nilai-nilai yang mungkin warga belum mengetahui namun benda tersebut merupakan bagian dari perjalanan pembangunan Kota Surabaya. Jadi, museum ini sengaja menampilkan perpaduan antara masa lalu dan masa kini.

Dia menambahkan, pemkot sudah menyiapkan konsep matang demi menunjang keberadaan museum ini. Selain panggung etalase benda-benda bersejarah, dalam gedung tersebut juga dilengkapi area makanan khas Surabaya, live performance dari para seniman, pameran lukisan serta sentra usaha kecil menengah (UKM).

Tak hanya itu, pemkot juga akan membuka pelayanan masyarakat mulai pukul 09.00 hingga 21.00. “Tempat ini akan menjadi sarana yang komplet bagi masyarakat. Mulai museum, kuliner, UKM dan pelayanan semua ada di sini,” kata Risma saat dijumpai di Museum Surabaya, Sabtu (2/5).

Walikota tidak menampik bahwa museum ini belum sempurna dan masih perlu pengembangan. Oleh karenanya, pihaknya akan terus menambah koleksi benda-benda bersejarah. “Ini (pengembangan museum) tidak berhenti sampai di sini. Ke depan pasti akan terus ditambah koleksinya,” imbuh dia.

Soal tiket masuk, walikota menegaskan bahwa museum ini dibuka gratis. Siapa saja boleh masuk dan menikmati suasana di dalamnya. Tapi, jangan coba-coba mengambil atau merusak koleksi museum sebab pemkot sudah menyiapkan CCTV di setiap sudut ruangan.  (arf)

Walikota Ajak Warga Sekolah Siap Hadapi Tantangan Global

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Peringatan Hari Pendidikan Nasional (hardiknas) ditandai dengan pelaksanaan upacara di Taman Surya, Sabtu (2/5). Walikota Surabaya Tri Rismaharini bertindak sebagai inspektur upacara, sedangkan tugas pemimpin upacara diemban oleh Kepala Sekolah SMAN 9 Moch. Sadeli.

Mengutip sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Tri Rismaharini mengatakan, aset terbesar bangsa Indonesia terletak pada aspek manusianya. Sehingga, tanggung jawab utama yang harus diemban adalah bagaimana mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Lebih lanjut, dikatakan bahwa pendidikan mampu membuka peluang untuk menggapai hidup yang lebih baik. “Mulai hari ini, kita harus mengubah perspektif pendidikan bukan sekadar urusan kedinasan,” kata walikota.

Usai membacakan sambutan menteri, walikota yang mendapat gelar doktor honoris causa dari ITS ini mengajak generasi muda agar siap mengadapi persaingan multi-negara. Pasalnya, pemberlakuan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) per Januari 2015 membuat tantangan menjadi lebih berat dari sebelumnya.

“Persaingan siswa kini sudah tidak lagi antar sekolah, antar kota, atau antar provinsi. Melainkan sudah antar negara, khususnya negara-negara ASEAN. Bahkan, pada 2020 nanti sudah memasuki era perdagangan bebas tingkat dunia. Untuk itu kita harus siap,” tegas Risma dihadapan para kepala sekolah, guru dan siswa.

Kunci sukses memenangi persaingan global, kata Risma, terletak pada tiga hal. Yakni, cerdas secara intelektual, kuat secara emosional dan sehat secara fisik. Jika ketiga unsur tersebut diterapkan dengan benar, walikota yang masuk jajaran 50 pemimpin terbaik versi Fortune ini optimis, anak-anak Surabaya mampu ‘berbicara banyak’ di level global.

Di samping itu, Risma mengingatkan pentingnya menanamkan nilai kerja keras jika anak didik ingin berhasil.

Sementara, Ketua Dewan Pendidikan Surabaya Martadi, mengatakan, Hardiknas merupakan momen yang bagus untuk menata kembali sistem pendidikan. Dia mengapresiasi niatan pemerintah yang akan mengembalikan pendidikan kepada hal dasar, yakni pembentukan karakter dan akhlak mulia yang dilandasi dengan nilai-nilai Pancasila.

Pada kesempatan tersebut, dia mengungkapkan bahwa pendidikan hendaknya harus mulai ditata secara sistemik, bukan parsial. Artinya, tanggung jawab sektor pendidikan bukan hanya ditangai oleh dinas saja, melainkan seluruh lapisan masyarakat harus terlibat di dalamnya.

Dikatakan Martadi, riset menunjukkan sebanyak 57 persen pendidikan dipengaruhi faktor keluarga dan masyarakat. “Untuk itu, perlu ada yang memberi perhatian ketika anak-anak berada di luar sekolah. Peran ini khususnya bisa dijalankan oleh keluarga maupun masyarakat untuk ikut aktif mengawasi dan mengarahkan generasi muda,” ujarnya saat ditemui usai upacara Hardiknas.

Setelah upacara, dilaksanakan penyerahan penghargaan bagi para pelajar berprestasi. Selain itu, dilanjutkan dengan launching program Kampung Pendidikan. (arf)

Resimen Arhanud 1/F Selenggarakan Ujian Kenaikan Sabuk Yongmodo

KABARPROGRESIF.COM : ( Jak Timur) Personel Militer Resimen Arhanud 1/F Kodam Jaya/Jayakarta melaksanakan ujian kenaikan sabuk Yongmoodo. Ujian yang dilaksanakan di Markas Komando Resimen Arhanud 1/F ini merupakan ujian kenaikan sabuk menuju sabuk hitam Dan 1 Yongmodo.

Beladiri Yongmoodo harus dapat dikuasai oleh setiap prajurit resimen Arhanud 1/F. Beladiri Yongmoodo memerlukan latihan yang kontinyu dan kekal, harus dilatihkan sebaik mungkin untuk memperkecil resiko latihan yang bersifat fatal. Apalagi harus memerlukan persiapan yang cukup lama dan pengenalan tentang tehnik-tehnik dasar, untuk meminimalisir kemungkinan cidera yang dialami oleh prajurit. Maka dari pada itu perlu adanya pengawasan dan latihan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut agar resiko dan keselamatan latihan tidak berakibatkan fatal.

Materi yang diujikan adalah gerakan dalam tingkat sabuk Hitam, Beberapa gerakan pukulan, tendangan, bantingan dan kuncian menjadi gerakan utama yang harus dikuasai oleh para peserta ujian. Ujian ini dilaksanakan secara berpasangan agar bisa langsung mempraktekkan cara bantingan dan kuncian yang benar. Diharapkan dengan kemampuan beladiri yang dimiliki oleh setiap personel, yang bersangkutan minimal mampu untuk melindungi dirinya sendiri beserta keluarga. Selain itu, pada akhir tahun 2015 juga diharapkan seluruh personel Resimen 1/F berada di tingkat Dan 1 Yongmoodo.

Dalam ujian ini tampak seluruh prajurit melakukan dengan sungguh-sungguh agar dapat lulus dalam melaksanakan ujian. Kegiatan yang diselenggarakan secara berkesinambungan diharapkan akan membentuk sosok prajurit yang militan dalam bertugas. (arf)

KORAMIL 04/GAMBIR BANTU TERTIBKAN TEMPAT KOST

KABARPROGRESIF.COM :  (Jak Pusat) Guna mencegah terjadinya tindak kejahatan dan hal-hal negatif yang marak terjadi di tempat kos, seperti tindakan asusila atau prostitusi dan narkoba, Koramil 04/Gambir beserta dengan Petugas Kelurahan Duri Pulo dan Binmas Polsek Metro Gambir melaksanakan pendataan dan penertiban tempat-tempat kos yang berada di wilayah Kel. Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat.

Kegiatan ini sengaja diselenggarakan untuk  memelihara dan meningkatkan Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) di wilayah Gambir, serta memberikan rasa nyaman terhadap masyarakat, ungkap Wadanramil 04/Gambir Kapten Inf Suratno.

Di samping hal tersebut, pendataan dan penertiban tempat kos ini juga bertujuan guna mencegah penyebaran faham-faham radikal yang bisa menyesatkan masyarakat, dan mencegah terjadinya kejahaan-kejahatan lainnya yang di lakukan oleh para remaja putra maupun putri yang sedang beranjak dewasa imbuh Suratno.

Dari hasil pendataan yang dilaksanakan, masih banyak terdapatnya penghuni kos yang berasal dari luar Jakarta dan belum mempunyai KTP Jakarta dan mereka masih memiliki KTP daerah asalnya masing-masing, maka dari itu setelah dilakukan pendataan terhadap warga baik pendatang maupun yang sudah lama tinggal di Jakarta, tetap dilaksanakan pendataan. Bagi warga yang belum memiliki KTP, disarankan segera membuat di kantor kelurahan maupun kecamatan dengan membawa surat pengantar dari RT/RW setempat agar pada saat pendataan berikutnya mereka sudah memiliki KTP Jakarta. (arf)