KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sampah kerapkali menjadi masalah serius bagi warga perkotaan. Apalagi
dengan jumlah warga Kota Surabaya yang terus bertambah, volume sampah pun
cenderung naik. Menghadapi hal tersebut,
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya
bersama dengan sejumlah perusahaan, kembali menggelar lomba kebersihan
Merdeka dari Sampah (MDS) 2015. Lomba kebersihan tingkat RT di seluruh
kelurahan ini di-launching oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini di Graha
Sawunggaling, lantai VI kantor Pemkot Surabaya, Senin (11/5/2015).
Walikota Risma dalam sambutannya mengatakan, setiap tahun, penurunan
volume sampah di Surabaya rata-rata mencapai 10 persen. Ini karena Pemkot
Surabaya telah berhasil mengendalikan laju sampah dari warga dengan cara
mendaur ulang. “Karenanya, ini harus
terus kita gerakkan. Kita harus terus kerja keras. Sekarang, beberapa sampah
pasar yang ke TPA Benowo tinggal 20 persen. Sampah dari pasar Keputran, DTC
juga Kapas Krampung, 80 persen sudah diolah,” tegas walikota.
Sesuai dengan tema MDS 2015 “stop penggunaan sampah plastik, pilah
sampah organik dan an organik”, Risma mengajak warga Surabaya untuk
bersama-sama melakukan pembatasan penggunaan sampah plastik. Ini karena sampah
plastik merupakan jenis sampah yang sulit terurai.
“Sampah plastik itu menakutkan karena selama puluhan tahun susah sekali
terurai. Karena itu, mari kampanye batasi penggunaan plastik. Nanti hari Minggu
ketika Car Free Day, kita sosialisasi ke pedagang kaki lima (PKL) tentang
pembatasan plastik ini,” sambung mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Surabaya ini.
Dalam kesempatan tersebut, walikota juga memberi pengumuman bahwa lomba
kebersihan “Merdeka dari Sampah 2015”, tidak hanya diperuntukkan bagi warga
antar RT di Surabaya. Walikota yang masuk jajaran 50 sosok berpengaruh di dunia
versi Fortune ini juga berinisiatif untuk mengadakan lomba kebersihan antar
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Nantinya, lingkungan tempat kerja SKPD
juga akan dinilai kebersihan.
“Nanti seluruh SKPD dinilai. Ini juga bagian dari lomba Merdeka dari
Sampah. Tapi untuk kantor kelurahan/kecamatan, hadiahnya dari saya. Saya hanya
minta bersih. Saya harap fasilitator dan kader lingkungan ikut men-training di
kecamatan masing-masing,” sambung walikota yang semasa muda hobi naik gunung
ini.
Menurut mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Kota
Surabaya ini, penting agar SKPD di Pemkot Surabaya bisa menjaga lingkungannya
agar tetap bersih. Ini karena orang lain akan menilai SKPD tersebut berbudaya
atau tidak, dari penampakan kantor yang bersih. Apalagi, sebagai seorang
pemimpin, sudah seharusnya memberikan teladan bagi warganya. “Kalau sudah
dianggap kemproh, itu susah. Karena itu, kita harus jaga. Kita harus peduli.
Siapa lagi kalau bukan kita,” ujarnya.
Ditambahkan walikota, kebersihan tidak hanya sekadar untuk menjaga
lingkungan dan juga upaya hidup sehat. Lebih dari itu, kebersihan juga
merupakan sarana promosi bagi Pemkot Surabaya untuk menarik orang datang ke
Kota Pahlawan. Ini karena Surabaya tidak memiliki hasil tambang maupun kekayaan
alam yang bisa dijual kepada wisatawan asing. “Karena kota ini bersih, makanya
banyak orang belajar ke Surabaya. Dan itu menjadi sumber pendapatan bagi
Surabaya karena hotel dan restoran akan ramai,” sambung walikota.
Lomba kebersihan Merdeka dari Sampah 2015 yang berhadiah total Rp 250
juta terbagi dalam tiga item. Yakni
kampung MDS 2015 dengan empat kategori: partisipasi terbaik, pemilahan sampah
terbaik, penghijauan terbaik, sanitasi terbaik. Lalu pejuang lingkungan MDS
2015 dan road show terbaik. (arf)