KABARPROGRESIF.COM : (Jak Timur) Di Halaman Kantor Koramil 06 Kalideres telah di laksanakan Latihan PBB dan Penghormatan oleh Wanra ( Ratih ) sejumlah75 orang dari masing masing kelurahan yg ada di Wilayah Koramil 06 Kalideres yang di pimpin langsung oleh Danramil 06 Kalideres kapten Inf Irwan Triyono.
Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata
Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.
Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi
Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.
Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS
Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).
Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah
Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.
Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga
Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.
Senin, 11 Mei 2015
DANRAMIL 06KALIDERES PIMPIN PEMBINAAN DAN PELATIHAN WANRA (RATIH)
KABARPROGRESIF.COM : (Jak Timur) Di Halaman Kantor Koramil 06 Kalideres telah di laksanakan Latihan PBB dan Penghormatan oleh Wanra ( Ratih ) sejumlah75 orang dari masing masing kelurahan yg ada di Wilayah Koramil 06 Kalideres yang di pimpin langsung oleh Danramil 06 Kalideres kapten Inf Irwan Triyono.
140 PRAJURIT TNI BANTU MASYARAKAT CILODONG
KABARPROGRESIF.COM : (Jak Timur) Pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sebanyak 140 prajurit TNI, perpaduan antara TNI AU, TNI AD, dan TNI AL, diterjunkan untuk membantu masyarakat di wilayah Kecamatan Cilodong. Panglima Operasional TNI AU, Marsda Agus Dwi Putranto, menyatakan selama 20 hari ke depan, 140 prajurit tersebut akan membaur bersama dan akan tinggal bersama dengan masyarakat. Para prajurit TNI tersebut juga akan melaksanakan kegiatan sehari-sehari bersama dengan masyarakat sekitar.
Pesona Festival Rujak Uleg 2015, Kembang Jepun Jadi Lautan Manusia
Kawasan sepanjang 750 meter dan lebar 20 meter yang pada zaman kolonial Belanda menjadi pusat perdagangan ini bak menjelma menjadi lautan manusia. Tanpa memedulikan sengatan panas matahari, ribuan warga datang demi menikmati tarian dan yel-yel peserta Festival Rujag Uleg 2015 plus kostum yang unik dan menarik.
Apalagi, dibandingkan dengan penyelenggaraan tahun lalu, Festival Rujak Uleg 2015 yang menjadi bagian kemeriahan perayaan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-722 ini lebih ‘banjir peserta’. Ada 1500 peserta yang berasal dari SKPD Pemkot Surabaya, BUMD, perusahaan swasta, media, hingga tamu kehormatan negara sahabat.
Mereka tampil all out dan ekspresif dengan kostum masing-masing. Ada peserta dari bagian Bina Program yang tampil dengan kostum Peterpan dan bajak laut. Ada dari Dinas tenaga Kerja yang mengusung tema “Suempel” (Surabaya Elok Manis Supel) dengan berpakaian ala dokter, juga tukang sulap. Ada pula Bagian Humas Pemkot Surabaya yang tampil dengan kostum burung garuda berwarna-warni plus banner dengan tulisan “Sarang Huleg” (Humas Nguleg).
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ketika membuka Festival Rujag Uleg 2015, mengatakan, agenda ini merupakan event rutin tahunan yang digelar Pemkot Surabaya dalam rangka menyambut HJKS. Menurutnya, dari tahun ke tahun, pesertanya semakin meningkat. Sebelum menyampaikan sambutan, walikota perempuan pertama di Kota Surabaya ini berkeliling untuk menemui dan menyapa peserta Festival Rujak Uleg 2015.
“Untuk tahun ini ada peserta dari luar kota seperti Kota Probolinggo dan Samarinda. Juga hadir tamu dari berbagai negara sahabat. Ini merupakan wujud kebersamaan dari pimpinan dan warga Surabaya, juga persahabatan dengan pemimpin luar negeri,” tegas walikota.
Setelah itu, Walikota Risma bersama kepala daerah yang hadir, nguleg bareng diikuti oleh peserta yang sedari awal sudah tidak sabar untuk nguleg. Dan, momen inilah yang paling ditunggu-tunggu oleh penikmat Festival Rujag Uleg yang datang ke Kembang Jepun. Ketika rujak selesai diuleg, warga pun berlomba-lomba untuk ikut mencicipi rujak.
“Acara ini khas Surabaya. Di kota saya belum ada acara seperti ini. Makanya, setiap tahun saya selalu menyempatkan untuk datang ke sini. Acaranya sangat menarik dan yang paling saya tunggu tentu bisa mencicipi rujak uleg,” ujar Arif (20), warga Gedangan, Sidoarjo.
“Kapan lagi bisa makan rujak bareng ribuan orang. Acara ini saya tunggu setiap tahun. Ya semoga tahun depan semakin meriah,” imbuh Prasetyo (26), warga Pegirian.
Hasil dari Festival Rujak Uleg 2015, peserta dari Bagian Humas Pemkot Surabaya dinilai oleh tim juri sebagai yang terbaik. Selain dinilai menampilkan kostum dan yel-yel yang atraktif, rujak uleg racikan tim Bagian Humas Pemkot Surabaya juga memiliki cita rasa yang sedap.
Sebelumnya, Asisten I Bidang Pemerintahan Sekkota Surabaya, Yayuk Eko Agustin mengatakan, panitia dari tahun ke tahun selalu berupaya meningkatkan kualitas dengan membuat event tahunan ini lebih atraktif. Unsur atraktif masuk dalam salah satu skala penilaian dewan juri. Itulah alasan peserta Festival Rujak Uleg tampil dengan kostum dan penampilan unik. “Jadi, selain rasa rujaknya enak, peserta juga harus menguleg dengan gaya menghibur,” terang Yayuk Eko.
Pemkot Surabaya berharap Festival Rujak Uleg 2015 ini dimanfaatkan warga sebagai salah satu bentuk upaya pelestarian budaya khas Surabaya. Sebab, rujak uleg atau rujak cingur memang dikenal sebagai kuliner khas Kota Pahlawan. Untuk itu, sudah sewajarnya bila segenap warga kota merasa turut memiliki jenis kuliner berbahan buah-buahan, tahu, tempe, sayur serta racikan bumbu kacang dan petis ini.(arf)
KASAD Mendapat Penganugerahan Sabuk DAN VII Kehormatan INKAI
Dalam sambutannya Ketua Pengurus Pusat INKAI Mayjen TNI Agus Kriswanto mengatakan “INKAI sebagai salah satu perguruan karate tertua dan terbesar di Indonesia, tentu telah memberi kontribusi nyata bagi perkembangan olahraga karate di Indonesia. Dengan memperingati HUT INKAI akan lebih mempersatukan jiwa dan segenap raga kita untuk memperkokoh keluarga besar INKAI, sesuai dengan tema HUT tahun ini yaitu DENGAN SEMANGAT BUSHIDO KITA PERKOKOH PERSATUAN, JAUHKAN PEPRPECAHAN DAN TINGKATKAN PRESTASI”
Pada ulang tahun ke 44 kali ini INKAI memberikan apresiasi kepada tokoh atau pihak-pihak yang telah berjasa dalam pengembangan olahraga beladiri karate INKAI yaitu Ketua Umum PB FORKI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dengan memberikan sabuk kehormatan DAN VII INKAI yang langsung dipasangkan oleh Ketua PP INKAI dan disaksikan oleh segenap Dewan Guru INKAI.
Pada kesempatan tersebut Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan kepada seluruh karateka yang mengikuti kegiatan tersebut bahwa “Saya bangga melihat anak-anak didepan saya yang masih kecil sudah berlatih beladiri karate dan sudah mencapai tingkat yang cukup tinggi. Ketahuilah dengan mengikuti latihan beladiri karate ataupun beladiri lainnya, itu akan mengisi hal-hal yang tidak diajarkan dan tidak didapatkan di sekolah. Karena beladiri itu akan membentuk pribadi-pribadi yang jujur dan luhur, sopan santun, sportivitas dan siap bertarung untuk membela bangsa dan negara.” Tegasnya.
“lambang INKAI yang menutupi dunia dengan merah putih dan dilingkari dengan sabuk hitam, artinya dengan sikap berani namun tetap berhati bersih INKAI siap kuasai dunia dengan karate. Itu artinya karateka-karateka yang tergabung dalam INKAI harus tunjukkan prestasi di dunia internasional sehingga dapat mengharumkan merah putih.” ucap Jenderal Gatot Nurmantyo.
Dalam kesempatan itu juga dianugerahkan sabuk kehormatan DAN V INKAI kepada Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen Agus Sutomo, S.E., atas kontribusi beliau selama ini dalam pengembangan olahraga beladiri Karate INKAI.
Acara diakhiri dengan penampilan atraksi beladiri Karate INKAI oleh atlet-atlet berprestasi dari INKAI yang telah banyak memenangkan kejuaraan di Indonesia. Turut hadir pada acara tersebut antara lain, para ketua perguruan karate Se-Indonesia, ketua KONI wilayah, Asisten Kasad, Kasdam Jaya, para Asisten Kasdam Jaya, Kabalakdam Jaya beserta jajaran. (arf)
PROGRAM TMMD DEPOK, TNI PERBAIKI JALAN DI KALIBARU CILODONG
“Pelaksanaan TMMD selama 21 hari. Tujuannya membantu pemerintah daerah dalam percepatan pembangunan dalam upaya menyejahterakan masyarakat,” jelas Santosa. Dengan perbaikan jalan tersebut, warga setempat mengaku senang dan bersyukur karena jalan lingkungan diwilayahnya diperbaiki TNI dalam program TMMD tahun 2015. “Kami senang sekali jalan ini diperbaiki. Jalan ini sangat dibutuhkan warga sebagai jalan alternatif,” ujar Andreas, warga setempat, saat membantu perbaikan jalan bersama anggota TNI.
Menurut Andreas, jalan lingkungan dengan lebar 2,5 meter dan panjang 300 meter itu awalnya merupakan jalan tanah dan berbatu sehingga saat musim hujan jalan licin dan cukup membahayakan. Walaupun sempit, jalan itu sangat dibutuhkan warga untuk menuju Jalan Palautan dan Jalan Abdul Gani (Setu).“Meskipun jalan tanah, tapi ini jalan hidup dan dibutuhkan warga. Hanya jalan ini saja yang belum dicor, yang lain sudah semua,” ungkapnya.
Ketua RW 01, Kelurahan Kalibaru, Sanam Efendi, mengaku tidak menyangka dan sedikit terkejut kalau jalan ini diperbaiki TNI. “Memang waktu itu Babinsa Koramil Sukmajaya menawarkan ke saya kalau jalan ini akan diperbaiki. Ternyata benar-benar diperbaiki,” ungkap Sanam. Meski demikian, Sanam juga meminta maaf kepada anggota TNI yang begitu peduli dengan lingkungannya, sementara warganya tidak banyak yang membantu. “Hanya ada beberapa warga yang membantu, sedangkan warga lainnya sibuk bekerja,” tandas Sanam. (arf)
Sabtu, 09 Mei 2015
Kasus Pungli Tera SPBU Segera disidangkan di Pengadilan Tipikor.
Tiga hakim pun sudah dibentuk untuk menyidangkan perkara ini, yakni Tahsin (ketua majelis), Titi Sansiwi dan Samhadi (anggota majelis). Sedangkan jaksa penuntut umum yang ditunjuk adalah jaksa Agung dan Rohman, keduanya dari Kejati Jatim.
"Agendanya pembacaan surat dakwaan,"jelas Kasi Penuntutan Pidana Khusus (Kasitut Pidsus), Sabtu (9/5/2015).
Tersangka Hadi Witomo akan didakwa melanggar pasal 2 ayat 1 subsidair pasal 3 atau pasal 12 F atau pasal 11 Undang-undang nomor 31/1999, sebagaimana diubah dengan Undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. "Sesuai dengan perbuatan yang dilakukan tersangka,"lanjutnya.
Dandeni berharap, saat persidangan digelar, tak menuntup kemungkinan adanya fakta baru yang terungkap. Salah satunya ditemukan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. Bila ditemukan, Dandeni tak segan akan menambah tersangka kasus ini.
Seperti diketahui, Hadi Witomo ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan oleh penyidik Kejati Jatim bersamaan dengan proses pelimpahan tahap II pada 16 April lalu. Saat ini, diapun meringkuk di dalam Rutan Kelas 1 Surabaya di Medaeng, Sidoarjo untuk menunggu proses sidang atas perkaranya.
Hadi Witomo disebut terbukti bersalah melakukan pungutan melebihi ketentuan ketika dia menjabat sebagai Kepala UPT Metrologi Madiun.
Dugaan korupsi itu terjadi sejak tahun 2000 hingga 2011. Dari sekian miliar uang pungutan Tera, dia dinyatakan terbukti menikmatinya untuk diri sendiri sebanyak Rp 900 juta. Rinciannya, Rp 500 juta dikeruk dari hasil penarikan ke sejumlah SPBU dan Rp 400 juta dari hasil pemotongan anggaran operasional untuk anak buahnya.
Pengusutan kasus Tera oleh Kejati Jatim terbilang antiklimaks. Perkara yang awalnya digembar-gemborkan superbesar karena terjadi di hampir semua SPBU se-Jatim selama bertahun-tahun dengan nilai puluhan miliar itu ternyata hanya menyeret satu tersangka yang nilai kerugian negaranya cuma Rp 900 juta.
Penyidik berdalih, kasus yang awalnya terlihat sangat besar saat proses pengumpulan data itu ternyata hanya biasa-biasa saja, atau tidak terlalu besar, ketika proses penyelidikan dan penyidikan. (Komang)
Kajati Jatim Jujur Akui Tak Mampu Ungkap dugaan Korupsi Pembangunan Gedung Asrama Haji.
Sejumlah jalan buntu menghadang penyidik pidsus dalam mengungkap kasus ini. " kami banyak menemui jalan buntu," kata Kepala Kejati Jatim Elvis Johnny, Sabtu (9/5).
Diakui Elvis, proses penyelidikan yang dilakukan Satgasus (Satuan Petugas Khusus) Kejati Jatim selama beberapa minggu belakangan ini belum membuahkan hasil maksimal. Bahkan, penyidik masih kesulitan mencari pintu masuk dalam pengusutan perkara ini.
"Cari pintu masuknya yang sulit. Terutama pintu ke atas. Semua sudah pada terkunci," papar Elvis. Maksudnya, penyidik sulit mendapat bukti atau keterangan awal untuk membuktikan dugaan korupsi di sana, terutama mencari alat bukti tentang keterlibatan pejabatnya.
Kendati demikian, Elvis nenyebut bahwa Satgasus masih terus berupaya menelusuri perkara ini. Pendalaman terhadap beberapa data dan keterangan yang sudah didapat, masih terus dilakukan.
Dengan kondisi ini, jikapun perkara itu terungkap, diyakini butuh waktu yang cukup lama bagi penyidik. "Intinya, kami masih berupaya membuka pintu masuknya," sambungnya mengulangi.
Perkara yang sedang ditelusuri penyidik kejaksaan adalah proyek pembangunan gedung empat lantai yang saat ini sudah berdiri di area asrama haji Sukolilo. Pembangunan gedung itu mestinya sudah harus selesai tahun lalu, namun hingga sekarang pengerjaannya belum juga tuntas.
Apakah pengerjaan proyek yang tak kunjung selesai hingga melebihi batas waktu tersebut menyalahi ketentuan atau tidak, pihak kejaksaan masih enggan berkomentar. Alasannya, sampai sekarang ini masih dalam tahap penyelidikan.
Perkara ini bukan proyek pertama di Kemenang Jatim yang diduga diselewengkan dan ditangani Kejati Jatim. Sebelumnya, ada proyek dua gedung mess santri di komplek kantor Kemenag di jalan Juanda yang disidik kejaksaan. Yakni gedung dua lantai dan tiga lantai bernilai Rp 14,5 miliar yang proyeknya tidak sesuai spesifikasi. Lima orang telah ditetapkan menjadi tersangka dalam perkara tersebut.(Komang)
Kapolsek Gubeng Sebut 17 Butir Inex Tan Bien Kiet Palsu
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kepala Kepolisian Sektor Gubeng, Surabaya, Komisaris Polisi (Kompol) Bagus Dwi Rusiawan membenarkan, jika kasus kepemilikan 17 butir inex yang ditemukan dalam mobil Tan Bien Kiet saat mengalami kecelakaan di jalan Dharma Wangsa Surabaya tidak akan sampai keranah pengadilan.
Pria yang memiliki pangkat satu melati dipundaknya tersebut mengakui , jika 17 butir yang diduga pil setan itu bukan tergolong exstasy atau biasa disebut inex.
Hal itu diketahui Kompol Bagus setelah melalui proses pemeriksaan dan penelitian lapfor. Hasil lapfor tersebut diketahui setelah tiga hari pasca ditemukan. "Kami ketahui hasilnya setelah tiga hari, ternyata hasilnya bukan termasuk jenis narkotika atau inex palsu,"terangnya saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Sabtu (9/5/2015).
Kompol Bagus juga membantah , sebuah pipet yang sebelumnya terdapat bekas narkoba jenis sabu. "Nggak ada kok, hanya pipet kosong,"Bantahnya.
Selain itu, Kompol Bagus juga memberikan alasan yang tak logis, terkait tidak dilanjutkannya kasus ini ke ranah pengadilan , melainkan langsung melimpahkan kasus ini ke BNNP Jatim. Tan Bin Kiet dinyatakan hanyalah pengguna dan mejalani rehab medis , meski sebelumnya Kompol Bagus menyatakan kalau 17 butir pil tersebut bukanlah jenis obat yang mengandung zat narkoba.
"Kebetulan saat ini , BNNP ada kegiatan untuk merehabilitasi korban Narkoba,"pungkasnya.
Kasus Tan Bien Kiet ini menjadi buah bibir dikalangan jaksa Kejari Surabaya. Mereka menilai, semestinya proses kasus Tan Bien Kiet harus tetap melalui putusan pengadilan, Mengingat jumlah barang bukti yang ditemukan saat kecelakaan tersebut tidak wajar bagi seorang pengguna. "Bisa saja dia seorang bandar atau pengedar, untuk membuktikan itu harus melalui proses persidangan,"jelas beberapa jaksa di Kejari Surabaya yang enggan namanya disebutkan.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Kejari Surabaya, Joko Budi Dharmawan membenarkan kasus Tan Bien Kiet tidak pernah dilimpahkan ke institusinya. "SPDP perkaranya juga gak ada, kami juga tidak punya hak untuk menanyakan ke penyidik,"terang Joko saat dikonfirmasi, Jum'at (8/5/2015) di Kejari Surabaya.
Seperti diketahui, Polisi menemukan 17 butur inex dalam mobil Tan Bien Kit saat mengalami kecelakaan. Mobil Kijang Innova warna putih dengan nopol L 1549 XM tiba-tiba menabark tiga mobil, sepeda motor, dan rombong PKL, lalu berhenti hingga nangkring di pembatas jalan Dharmawangsa Surabaya di depan RSUD dr Soetomo. Sebelum menabrak, mobil Innova itu juga sempat menyerempet dua mobil lain yakni kijang dan Suzuki ertiga di sekitar Jl Ngagel.
Dari keterangan pihak Kepolisan, sebelum kecelakaan, Tan Bieng Kit, telah berpesta di salah satu diskotik di Surabaya dengan satu teman wanitanya.
Usai dugem, Tan Bien Kiet mengantar teman perempuannya bernama Cicilia pulang ke kos di daerah Barata Jaya. Lantas pelaku pulang ke rumahnya di Jalan Lebak Arum, Surabaya.
Tapi, sesampai di jalan Dharmawangsa, Tan Bien Kiet mengantuk dan menabrak pembatas jalan tepat di depan RSUD Dr.Soetomo. Selanjutnya dia diamankan di Polsek untuk dikembangkan lebih lanjut.
Selain menemukan 17 butir inex, Polisi juga menemukan sebuah pipet yang ada bekas sabu. (Asmo/Komang)
Festival Rujak Uleg Janjikan Aksi Atraktif dan Menghibur
Asisten I Bidang Pemerintahan Sekkota Surabaya, Yayuk Eko Agustin mengatakan, sebanyak 1.500-an peserta dipastikan bakal turut memeriahkan Festival Rujak Uleg kali ini. Peserta festival datang dari berbagai latar belakang. Antara lain, pelajar, mahasiswa, komunitas, pemerintah, BUMD, perusahaan swasta hingga tamu kehormatan negara sahabat.
Secara garis besar, Yayuk menjelaskan, pelaksanaan Festival Rujak Uleg hampir sama dengan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja, panitia dari tahun ke tahun selalu berupaya meningkatkan kualitas dengan membuat event tahunan ini lebih atraktif. Unsur atraktif memang masuk dalam salah satu skala penilaian dewan juri. Selama ini memang peserta Festival Rujak Uleg identik dengan kostum dan penampilan unik bin nyeleneh. Tapi, tahun ini panitia “menuntut” peserta lebih all out bergaya dengan kostum masing-masing.
“Jadi, selain rasa rujaknya enak, peserta juga harus menguleg dengan gaya menghibur,” terang mantan Kepala BKD Surabaya ini ketika dijumpai di kantornya, Jumat (8/5).
Pemkot berharap acara ini dimanfaatkan warga sebagai salah satu bentuk upaya pelestarian budaya khas Surabaya. Sebab, rujak uleg atau rujak cingur memang dikenal sebagai kuliner khas Kota Pahlawan. Untuk itu, sudah sewajarnya bila segenap warga kota merasa turut memiliki jenis kuliner berbahan buah-buahan, tahu, tempe, sayur serta racikan bumbu kacang dan petis ini.
Terkait persiapan acara, Yayuk menuturkan, proses loading perlengkapan akan dilakukan sejak Sabtu sore (9/5). Dengan demikian arus lalin di sepanjang Kembang Jepun yang menjadi venue acara akan sedikit terhambat. Penutupan total baru akan dilakukan pada Sabtu malam hingga sepanjang pelaksanaan festival pada Minggu siang (10/5). “Festival akan dimulai pukul 13.00 WIB pada Minggu siang,” imbuh dia.
Demi kenyamanan dan keamanan pengunjung maupun peserta, pemkot bekerja sama dengan TNI dan kepolisian akan menjaga sejumlah titik. Mobil toilet juga disiapkan di lokasi-lokasi strategis sekitar venue festival. (arf)
DANREM 052 WIJAYAKRAMA PIMPIN KORP SERAH TERIMA JABATAN KEPALA SEKSI KOREM
Komandan Korem 052/Wijayakrama Kolonel Kav Muhammad Zamroni memimpin acara Korp Serah Terima Jabatan Kepala Seksi Intel, Logistik, Teritorial Korem 052/Wkr bertempat di Loby Makorem 052/Wkr Lippo Karawaci Tangerang Banten.
Kasi Intel Korem 052/Wkr yang semula dijabat Letkol Inf Eston Dolok Saribu di serahkan kepada Danrem 052/Wkr menunggu penggantinya, Kasi Logistik tadinya dijabat Letkol Inf Roby Bulan diserahkan kepada Letkol Arh Noval Alwi dan pejabat Kasi Teritorial di serahkan kepada Letkol Arh Osmar Silalahi dari Danrem 052/Wkr.
Sebelumnya Danrem 052/Wkr dalam sambutannya menngucapkan banyak terima kasih kepada Letkol Inf Eston Dolok Saribu dan Letkol Inf Roby Bulan beserta Istri atas pengabdianya di Korem 052/Wkr serta mengucapkan selamat datang kepada Letkol Arh Noval Alwi dan Letkol Arh Osmar Silalahi beserta Istri dengan harapan sebagai pendekar-pendekar yang dapat menambah kekuatan Korem 052/Wkr. (Arf)
WADANRAMIL 04/GAMBIR KOMSOS DENGAN PEMULUNG
Komsos dengan pemulung sengaja dilaksanakan guna bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada mereka agar mau peduli terhadap kebersihan lingkungannya, terutama kebersihan di sepanjang aliran Sungai Ciliwung, ungkap Suratno.
Lebih lanjut Suratno menjelaskan, “Mereka setiap harinya sering mengumpulkan botol-botol plastik yang hanyut di aliran Sungai Ciliwung, oleh karena itu diharapakan selain mengumpulkan botol-botol plastik yang bisa mereka jual, mereka nantinya juga mau membersihkan sampah-sampah lainnya yang berada di aliran Sungai Ciliwung”, jelas Suratno.
Selain kepada pemulung, kami juga akan melaksanakan Komsos dengan warga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Ciliwung, guna menumbuhkan kesadaran bagi mereka agar peduli terhadap kebersihan Sungai Ciliwung dan tidak membuang sampah lagi ke Sungai Ciliwung, tutup Suratno. (arf)
MEMBENDUNG GERAKAN RADIKALISME DAN TERORISME UNTUK MENJAGA KEUTUHAN NKRI
Dauroh sendiri berarti Kajian Intensif tentang pengetahuan yang ilmiah tentang Islam. Acara tersebut berlangsung selama 3 hari yakni 8-10 Mei dibuka untuk umum dilanjutkan dengan Bhakti Sosial (Baksos). Dalam acara tersebut disimpulkan bahwa dinamika dan kekerasan sudah ada sebelum islam lahir, munculnya kekerasan yang berkedok agama lebih disebabkan oleh adanya otoritas yang seolah-olah Al-Quran mengajakan kekerasan. Kekerasan yang berkedok agama sesungguhnya bersumber dari manusia bukan agama karena secara normatif agama-agama di dunia mengajarkan kasih sayang, rahmat bukan kekerasan.
Pada acara tersebut bertindak selaku pengisi acara yaitu Dr. H. Patrialis Akbar (Hakim Mahkamah Konstitusi RI), Laksma Dr. Harjo Susmoro (Mabes TNI). Kombespol Drs. Giri Purwanto (Mabes Polri), Kombespol Aries Syarief (Densus 88), Ust. Mubarak, Lc., Ust Aunur Rofiq, Lc. Hadir mendampingi Kasrem dalam acara tersebut yaitu Dandim 0830/Surabaya Utara, Kapolres Tanjung Perak, Kasdim 0830/SU, Wakapolres Tanjung Perak. (asmo)