Selasa, 12 Mei 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Korem 081/DSJ, Dalam pelaksanaan Pembinaan Teritorial ( Binter ) yang dilaksanakan oleh Koramil 0804/03 Panekan, pada dasarnya untuk mempererat tali silaturohmi, mewujudkan ruang,alat dan kondisi juang yang tangguh serta meningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat melalui kegiatan yang bersifat lintas sektoral, terpadu dan melibatkan seluruh komponen masyarakat melalui kegiatan karya bhkati TNI yang dilakukan pendekatan silaturohmi berbaur dengan masyarakat membantu pelaksanaan pembangunan tempat ibadah tanpa mengabaikan kesiapsiagaan satuan dalam melaksanakan tugas pokoknya. Selasa (12/5/2015).

Karya Bhakti merupakan salah satu Metode Binter, selanjutnya pelaksanaan di satuan dujabarakan melalui kegiatan yg dilaksanakan secara terpadu dengan seluruh komponen masyarakat yang ada diwilayah guna mewujudkan guna mewujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat serta meningkatkan persatuan dan kesatuan dengan komponen masyarakat, peran Danramil 0804/03 Panekan yang mempunyai tanggung jawab wilayah Kecamatan Panekan dalam melaksanakan UU No 34 th.2004 khususnya Operasi Militer selain perang berperan aktif dalam menjaga keutuhan dan keamanan wilayah dari pengaruh (Islam Garis keras) yang sedang berkembang akir-akir ini yaitu Isis serta upaya Proxy War Negara asing terhadap Indonesia. Pelaksanaan karya Bhakti dengan mengikuit sertakan komponen masyarakat (Pemuda, Toga, Tomas, Todat dll serta perangkat Kel..Panekan dan seluruh Masyarakat Kel. Panekan khususnya Rw.1, dilokasi renovasi pembangunan masjid suhada yang berada di Kel. Panekan

Danramil 0804/03 Panekan Kapten Inf Suyud beserta anggota Koramil 03/Panekan bersama masyarakat bahu membahu bergotong royong melaksanakan pengecoran bagian atap masjid yang direnovasi sampai dengan selesai.

          Dalam kegiatan karya bhakti tersebut disambut dan direspon sangat baik oleh seluruh lapisan masyarakat kususnya yang berada di Kel. Panekan, terbukti dengan adanya peran serta dari personel Koramil yang ikut membantu pelaksanaan Renovasi pembangunan masjid dapat mendorong semangat kebersamaan dan gotong royong diantara sesama warga yang ikut membantu kegiatan tersebut.  (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Tulungagung) Anggota Koramil 0804/04 Parang melaksanakan Kerja Bakti di salah satu Desa binaan berupa pembersihan dan perehapan Makam Monumen korban PKI 1948 tepatnya di Dsn. Guyangan Ds. Nglopang Kec. Parang, hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Desa Nglopang Bpk Sugiharto, Sekdes Ds. Nglopang Purwanto, Kaur Pemerintahan, serta segenap warga Desa Nglopang sebanyak 30 orang (12/5(2015).

Bati Bakti TNI Pelda Funindyanto sebelum Kerja bakti dimulai memberikan pengarahan akan pentingnya kegiatan Kerja bakti dalam kehidupan bermasyarakat, karena itu merupakan Adat dan cermin dari kepribadian bangsa kita. Selain untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan gotong royong antar warga, juga menumbuhkan rasa Nasionalisme yang tinggi, karena yang dibersihkan dan direhap berupa Makam Monumen korban PKI 1948. Hal ini untuk menghormati jasa-jasa para Pahlawan terdahulu. Bati Bakti TNI juga menyampaikan pesan Komandan Koramil 0804/04 Parang Kapten Arm Agus Haryono tentang perkembangan situasi Nasional dan Internasional yaitu dengan gencarnya kelompok ISIS yang berusaha merekrut anggota dengan berbagai macam cara, untuk itu Komandan Koramil berpesan agar segenap masyarakat Desa Nglopang pada umumnya dan warga Dsn. Guyangan khususnya agar senantiasa berhati-hati dan waspada terhadap hasutan yang mengiming – imingi  berupa harta benda ataupun iming – iming berupa janji – janji untuk masuk sorga, yang ujung – ujungya tidak lain adalah untuk masuk dalam kelompok yang mengatas namakan perjuangan Islam, tegasnya.

Kepala Desa Nglopang Bpk Sugiharto dalam kesempatan yang sama juga memberikan sambutan mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak-bapak TNI Anggota Koramil 0804/04 Parang Umumnya dan Babinsa khususnya yang telah berkerja keras dan memberi contoh kepada masyarakat dan memberi semangat tentang pentingnya persatuan dan kesatuan. Kepala desa juga berpesan kepada warganya agar hasil kerja yang sudah ada supaya bersama-sama kita rawat. Hal ini untuk menghormati jasa-jasa para Pahlawan terdahulu, ungkapnya. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Bertempat di lapangan upacara Makodam V/Brawijaya, Danrem 084/Bhaskara Jaya Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad selaku Dansatgaspamwil memimpin apel gelar pasukan pengamanan VVIP Kunjungan Presiden dan Wakil Presiden RI beserta rombongan di wilayah Provinsi Jawa Timur, khususnya kota Surabaya dan Sidoarjo, Selasa (12/05). Apel gelar pasukan pengamanan VVIP diikuti gabungan anggota TNI, Polri dan Pemda.

Dalam amanatnya, Danrem selaku Dansatgaspamwil menegaskan bahwa tujuan diselenggarakan Apel gelar pasukan pengamanan wilayah Jawa timur khususnya kota  surabaya dan sidoarjo,  adalah untuk menegaskan komitmen tugas dan mengecek kesiapan baik personil dan materil yang akan dilibatkan dalam pengamanan VVIP. Pada kesempatan tersebut Beliau menegaskan kembali bahwa “tugas pokok Korem 084/BJ selaku satgaspamwil dengan perkuatannya adalah melaksanakan operasi pengamanan VVIP kunjungan Presiden RI dan Wapres beserta rombongan di wilayah Korem 084/BJ guna menjamin keselamatan serta kelancaran keduanya beserta rombongan dalam rangka mendukung tugas pokok koops Pam VVIP, untuk itu pengamanan harus dilaksanakan secara profesional, dalam mengantisipasi setiap kecenderungan perkembangan situasi yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan tegasnya”.

Lebih lanjut Danrem mengatakan untuk masing-masing kepada para Dansubsatgas agar meyakinkan kembali subsatgasnya masing-masing tentang tugas yang harus dimengerti, dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh personil. manfaatkan waktu yang ada untuk memberikan Briefing dan melaksanakan tinjau medan di obyek yang menjadi tanggung jawab masing-masing.

Hadir dalam Apel Gelar Pasukan Pengamanan VVIP, Dansubsatgaspamwil, Kapolrestabes surabaya, perwakilan Lanudal, perwakilan Kasat Brimob serta unsur Pemda Surabaya setempat. Gelar pasukan berlangsung aman, tertib dan lancar. (asmo)

KABARPROGRESIF.COM : (Lamongan) Memasuki hari ke-6 pelaksanaan TMMD di Desa Sukorame Kecamatan Sukorame  Kabupaten Lamongan, semakin nyata keterlibatan masyarakat untuk bahu membahu bersama pasukan TNI, baik dalam kegiatan yang bersifat fisik maupun non fisik, yang mencirikan kedekatan masyarakat kepada TNI dan sekaligus mencerminkan  mantapnya kemanunggalan TNI dengan Rakyat.

Kondisi tersebut tentu saja tidak lepas dari peran kepemimpinan Danramil setempat bersama segenap anggotanya dalam melaksanakan pembinaan teritorial, terutama peran Babinsa dalam aktifitasnya untuk mau dan sering ber-anjangsana kepada masyarakat yang menjadi tanggung jawab binaannya, apalagi saat ini ditunjang oleh perintah Kasad dengan program Serbuan Teritorial.

Kapten Inf Supriyadi, Danramil Sukorame ketika ditemui Tim Penrem 082 mengatakan bahwa kondisi keakraban antara masyarakat dengan TNI di lokasi TMMD memang sangat terasa dan terlihat nyata, terutama dalam pelaksanaan pekerjaan, hal ini tentu saja karena peran Serda Tamu selaku Babinsa Desa Sukorame yang sudah dikenal dekat dengan masyarakat binaannya, disamping itu karena Dandim Lamongan Letkol Jem Ratu Edo yang selalu memberikan arahan kepadanya dan secara umum kepada seluruh prajurit Kodim Lamongan, agar selalu berpedoman pada perintah dan petunjuk pimpinan dalam setiap pelaksanaan tugas, baik dalam bidang administrasi maupun tugas  di lapangan.

Kondisi dilapangan seperti itu bisa dilihat langsung oleh siapapun, bahkan kepala desa setempat Anton Susilo Spd, mengatakan bahwa kegiatan seperti itu bukan hanya terlihat saat digelarnya TMMD saja, tetapi hal itu memang terjadi karena kedekatan bathin antara masyarakat dengan bapak – bapak tentara, dan ditambahkan juga oleh Kades bahwa pihaknya telah mengatur jadwal kegiatan masyarakat desanya dan terjadwal secara tertib di kantor desa, sehingga setiap harinya selalu ada masyarakat yang bekerja sama dengan bapak – bapak tentara dalam mengerjakan proyek TMMD tersebut, setidaknya setiap hari dikerahkan kurang lebih 50 sampai 75 orang yang tersebar diseluruh sektor pekerjaan, namun pihaknya juga minta ma’af karena mereka kebanyakan para pekerja buruh tani, sehingga setiap hari juga harus memikirkan urusan dapur keluarganya, tetapi mereka sangat menyadari bahwa hasil pekerjaan pada TMMD tersebut betul – betul untuk kepentingan masyarakat.

Sementara Letkol Jem Ratu Edo ketika dihubungi melalui telephon genggamnya mengatakan bahwa program TMMD harus berjalan secara maksimal, untuk itu diperlukan koordinasi yang mantap antara Staf Teritorial Kodim selaku supervisi Teknis, Danramil Sukorame selaku penanggung jawab wilayah dan kepala desa dengan segenap perangkatnya serta Pemda Kab. Lamongan yang terkait program ini, agar pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan sesuai rencana serta sasaran, dan untuk itulah Pasiopsdim 0812 telah mengatur jadwal kegiatannya secara cermat, tegasnya. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Bertempat di Gedung Setyo Santoso Makodim 0809 / Kediri, pada hari Senin 11 Mei 2015, mulai pukul 08.15  s.d  10.45 wib telah diselenggaran kegiatan sosialisasi pendistribusian pupuk, khususnya pupuk bersubsidi oleh wakil dari PT. Petro Kimia Gresik Bpk. Arif  kepada parajurit Kodim Kediri, dimana kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menghadapi masa tanam kedua di tahun 2015.

           Dandim Kediri Letkol Inf Purnomosidi S.IP yang berkesempatan memimpin kegiatan tersebut, menyampaikan  ucapan selamat datang kepada segenap Tim dari PT. Petro Kimia Gresik serta mengharapkan kerjasama yang baik antara Distributor, Kios dan  Kelompok Tani serta para petugas dilapangan, baik dari PPL Pertanian maupun para Babinsa,  sehingga progam kegiatan ketahanan pangan khususnya di wilayah Kabupaten dan Kota Kediri dapat berjalan lancar, aman dan tertib serta sesuai sasaran yang diharapkan.

            Sambutan Dandim tersebut mendapat respon positif dari Bapak Arif selaku Tim Sosialisasi dan mengatakan bahwa  pihaknya dilapangan selalu berkoordinasi dengan para Danramil dan juga dengan Dispertan baik Kabupaten maupun Kota Kediri, dan hal itu terbukti pada pelaksanaan masa tanam pertama yang telah berhasil, meski masih perlu adanya berbagai upaya untuk meningkatkannya.
Kadispertan Ir.Widodo menyampaikan agar petani yang belum menerima pupuk  untuk tidak segan – segan ataupun tidak takut berkoordinasi dengan para petugas PPL di lapangan dan para Babinsa wilayahnya, agar dapat mencarikan solusi sehingga dapat mempercepat pendistribusiannya ke para petani.

            Kegiatan yang di selenggarakan dengan tujuan demi terciptanya kelancaran progam pemerintah khususnya progam ketahanan pangan nasional di wilayah Kabupaten dan Kota Kediri, serta di harapkan bahwa dengan pendistribusian pupuk secara lancar ke distributor, kios hingga  ke kelompok Tani, sehingga mampu meningkatkan hasil pertaniannya secara maksimal khususnya tanaman padi, jagung dan kedelai.pada masa tanam ke dua, serta mampu mendorong terwujudnya swasembada pangan khususnya di wilayah Kabupaten maupun Kota  Kediri, diikuti oleh Seluruh Danramil jajaran Kodim Kediri dan perwakilan Babinsa Koramil jajaran Kodim Kediri, serta PPL Penyuluh, Mantri Tani, Distributor  dan para pemilik Kios Pupuk Se Kabupatendan / Kota Kediri kurang lebih 150 Orang, juga dihadiri oleh Kasdim 0809 Mayor Inf Suko Edi W, wakil dari Disperindag Kediri Bpk. Dwi Rahman.

Diperoleh keterangan bahwa distribusi pupuk bersubsidi berdasarkan RDKK yang disusun oleh Kelompok Tani atas bimbingan penyuluh, kemudian diserahkan ke kantor desa atau Kepala Desa setempat untuk diketahui, kemudian oleh Kepala Desa di himpun bersama RDKK Kelompok Tani lainnya, selanjutnya di ajukan ke Kepala Cabang Dispertan tingkat Kecamatan, selanjutnya ditingkat kecamatan sebelum mengajukannya ke Dispertan tingkat Kabupaten maupun Kota, maka memberikan tembusan kepada Kios  Pupuk yang ditunjuk di tingkat kecamatan sesuai Peraturan Bupati atau Walikota.
        
             Sehingga bagi Kios Pupuk di tingkat kecamatan sudah dapat memperhitungkan    sebelum     distribusi pupuk dari Distributor tingkat Kabupaten atau Kota datang, berapa     kebutuhan     pupuk     per Desa atau per kelompok tani di wilayahnya. (arf)

Tim Pembela Sebut Kasus Ini Masuk Ranah Hukum Perdata 
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Meski telah menduduki posisi bergengsi dan gaji besar sebagai  Kepala Cabang (Kacab)  Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana di Surabaya, Namun masih membuat Ari Pengindra gelap mata.

Wanita berkerudung ini harus berurusan dengan hukum dan duduk sebagai pesakitan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya lantaran telah menggelapkan uang nasabahnya yakni Utdje Djamari  sebesar Rp 4,1 milliar.

Dalam persidangan yang digelar diruang sidang garuda PN Surabaya, Senin (11/5/2015), Jaksa Penuntut Umum (JPU) Christina dari Kejari Tanjung Perak menghadirkan Udtje Djamari.

Dalam keterangannya, Utdje menerangkan , pada 13 November 2013 lalu, dia telah melakukan penyimpanan uang berupa deposito berjangka di KPS Intidana sebesar Rp 4,1 milliar dengan jangka waktu 1 bulan dan akan mendapatkan keuntungan suku bunga 11 sampai 12 persen pertahunnya.

Dia pun tertarik dan mendepositokan uangnya ke KSP Intidana melalui transfer dari Bank BNI Syariah. Lalu pada desember 2014, Utdje  bermaksud untuk menarik dana sebesar Rp 3,1 milliar tapi terdakwa mengatakan Billyet tersebut baru bisa dicairkan pada bulan Januari 2015 dengan syarat  Korban harus menyerahkan Billyet berjangka senilai 3,1 milliar. Dan nantinya akan diganti dengan Billyet yang baru. "Setelah persyaratannya saya serahkan, ternayat uangnya juga tidak bisa dicairkan, karena  dua billyet depositonya tidak tercatat dalam sistim di KSP Intidana,"jelasnya dalam persidangan.

Merasa telah tertipu, Saksi Utdje pun melaporkan kasus penipuan dan penggelapan ini ke Polisi. Dan oleh Jaksa Christina, terdakwa didakwa dengan pasal berlapis yakni melanggar pasal 378 KUHP, 372 KUHP dan Pasal 362 KUHP.
Usai persidangan, Matheis Haluruk selaku tim pembela terdakwa menjelaskan hal yang berbeda atas pidana yang menjerat kliennya ini. Pengacara dari Kantor Hukum Insan Pencinta Bung Karno ini memandang kasus ini lebih pantas tidak masuk ke ranah hukum pidana.

Dia beralasan, jika kliennya telah memberikan jaminan tanah kepada saksi korban. Tanah tersebut seharga Rp 18 milliar. "Semua ada perjanjiannya, karena itu, saya beranggapan kasus ini lebih tepat masuk ke perdata,"jelasnya usai persidangan. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ahmad Jaya dari Kejari Surabaya menjatuhkan tuntutan 2 tahun penjara terhadap Nur Mufid , terdakwa kasus penipuan calon jamaah Umroh.

Tuntutan tersebut dibacakan dalam persidangan yang digelar diruang tirta Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Senin (11/5/2015).

Menurut Ahmad Jaya , Tuntutannya  tersebut dibuat  berdasarkan fakta-fakta persidangan yang menguatkan perbuatan terdakwa. Di antaranya keterangan saksi Ricky Bernadus Surupandhy, seorang pengacara yang menjadi salah satu korban. "Bahwa benar saksi akhirnya tidak jadi diberangkatkan umrah oleh PT Religi Sukses Jaya Sakti (PT yang dikelola terdakwa," jelas jaksa yang bertugas di Kejari Surabaya dalam tuntutannya,

Selain Ricky, keterangan belasan saksi korban dalam sidang juga menjadi pertimbangan jaksa dalam tuntutannya. Di situ dijelaskan, bahwa para korban rata-rata mendaftarkan diri untuk umrah ke PT Religi Sukses Jaya Sakti Februari-Maret 2014. Setiap korban ditarik biaya pemberangkatan umrah sebesar Rp 32 juta lebih.

Dalam prakteknya, terdakwa Nur Mufid bekerjasama dengan Hj Roro Meity Soetihadi. Ia berperan sebagai koordinator jemaah umrah. Uang ratusan juta rupiah dari para korban yang diterima Roro lalu diberikan kepada Nur Mufid selaku Komisaris PT Religi. Ternyata, kendati sudah lunas, para korban tak berangkat-berangkat umrah.

Ricky dalam kesaksiannya beberapa waktu lalu mengatakan, dari 240 pendaftar umrah yang batal berangkat, baru uang 96 jemaah yang dikembalikan oleh terdakwa. Sementara sisanya, 144 orang, hingga kini belum dikembalikan oleh terdakwa. (Komang)

Kasus Pungli Tera SPBU di Metrologi Madiun 

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Mantan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Metrologi Surabaya Hadi Utomo menjalani persidangan perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya dijalan Juanda Sidoarjo, Senin (11/5/2015).

Hadi didudukkan sebagai pesakitan dalam kasus dugaan korupsi pungutan retribusi tera pada Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) semasa menjabat Kepala UPT Metrologi Madiun periode 2009-2011.

Status Hadi pun berubah dari tersangka menjadi terdakwa, pria kelahiran 54 tahun lalu ini, dijerat pasal berlapis oleh Jaksa Penuntut Umum Adung dari Kejati Jatim.

Pada surat dakwaan primer , Hadi didakwa melanggar Pasal 2 dan dakwaan sukunder , dijerat melamggar Pasal 3 Undang Undang nomor 31/1999, sebagaimana diubah dengan Undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

“Terdakwa juga dijerat dakwaan primer kedua Pasal 12 e dan subsider kedua pasal 12 f, serta lebih subsider lagi Pasal 11 Undang-undang nomor 31 tahun 1999, sebagaimana diubah dengan Undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,”Terang  Jaksa Adung saat membacakan surat dakwaannya  dihadapan majelis hakim yang diketuai Tahsin Senin (11/5/2015.

Dijelaskan Jaksa Adung, tindakan terdakwa dilakukan ketika dirinya menjabat sebagai kepala UPT Metrologi Madiun. Tindakan terdakwa dianggap sebagai penyalagunaan kewenangan untuk memperkaya diri sendiri dan atau orang lain. Diketahui, lanjut Adung, dalam proses tera ulang SPBU, terdakwa tidak bekerja sendiri.

Untuk melakukan tera ulang SPBU, terdakwa menunjuk CV Anugrah Madiun untuk pelaksanaan teknis di lapangan. “Pihak ketiga ini adalah ahli tera, dia merupakan pensiunan Pertamina,” ungkap Adung.

Adung mengaku, penunjukkan CV Anugrah Madiun sebagai rekanan di lapangan ini tidak ada landasaran hukumnya. Selain itu, dalam pelaksanaannya, CV Anugrah Madiun juga bertugas untuk menarik uang atau retribusi dari pihak SPBU.

“Penarikan disertai dengan kuitansi diantaranya untuk biaya retribusi, biaya harian dan biaya transportasi. Secara prosedural, yang berhak untuk melakukan penarikan adalah UPT Metrologi langsung, bukan pihak ketiga,” terang Adung.

Uang penarikan dari CV Anugrah Madiun ini kemudian diberikan kepada terdakwa. Selama tahun 2009-2011, jumlah penarikan yang dilakukan CV Anugrah Madiun dan diserahkan ke terdakwa mencapai Rp 555.600.000. Selain itu, terdakwa juga diduga melakukan pemotongan anggaran operasional untuk anak buahnya sebesar Rp 460.000.000.

Seharusnya, uang tersebut dimasukkan ke kas negara. Namun, oleh tersangka uang tersebut tidak dimassukkan dalam kas daerah, sehingga negara dalam mengalami kerugian Rp 555.600.000 dan Rp 460.000.000.

Usai pembacaan nota dakwaan, Ketua Majelis Hakim Tahsin menanyakan kepada terdakwa apakah melakukan upaya eksepsi atau tidak. Pengacara terdakwa, Kukuh mengaku akan mengajukan eksepsi. “Kami akan mengajukan eksepsi yang mulia,” kata Kukuh Pramono.

Tak hanya itu, Kukuh juga mengajukan data riwayat kesehatan terdakwa Hadi Witomo guna penanguhan penahanan. Hakim Tahsin mengaku akan memikirkan pemberitahuan ini. “Di Rutan kan ada dokternya. Silahkan diperiksa di dokter Rutan,” tandas Hakim Tahsin sembari mengetuk palu berakhirnya persidangan. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ulah arogansi Satpol PP Surabya sangat keterlaluan. Tidakan reperesif menjurus kasar yang dilakukannya terhadap Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Agustin Paulina ditengah penertiban PKL di Pasar Tembok, mendapat reaksi keras dari para anggota dewan.

Tindakan premanisme yang dilakukan anak buah Irvan ini bukan pertama kalinya. Hal serupa juga terjadi beberapa waktu lalu terhadap istri seorang wartawan yang saat itu pulang kerja.

Mengetahui ulah kasar ini, sejumlah anggota DPRD Surabaya tidak terima apalagi anggotanya diperlakukan kasar, pimpinan DPRD pun meluruk ke kantor Satpol PP Surabaya,  Senin (11/05/2015).

Wakil Ketua DPRD Surabaya, Masduki Toha menyesalkan sikap berlebihan yang dilakukan oknum Satpol PP tersebut. Bahkan, pihaknya akan ada evaluasi lebih lanjut terhadap kinerja penegak Perda itu.

“Anggota dewan saja dilakukan seperti ini, apalagi masyarakat biasa. Jelas harus ada evaluasi menyeluruh terhadap Satpol PP Surabaya. Ini sudah keterlaluan,” kata politisi PKB di Kantor Satpol PP Surabaya.

Reaksi keras juga ditunjukkan Ketua Fraksi PDIP Sukadar. Ia mengecam argansi petugas Satpol PP terhadap anggotanya. Pihaknya menegaskan harus ada tindakan kongkrit terhadap Pimpinan Satpol PP karena tidak bisa mengatur anak buahnya.

“Kalau Pak Irvan Widyanto (Kasatpol PP) mewakili anak buahnya meminta maaf. Saya juga begitu, sabagai Ketua Fraksi (PDIP) saya jelas tidak terima ada perlakuan seperti itu terhadap anggota saya. Ini kan termasuk penganiayaan,” tegasnya dihadapan Kasatpol PP Irvan Widyanto.

Sementara itu, Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Syafudin Zuhri juga secara langsung manyampaikan evaluasi terhadap Satpol PP Surabaya akan dilakukan secara khusus oleh Komisi A.

“Kalau menendang itu kan ibaratnya dilakukan kepada penjahat atau apalah. Ini kan sudah mengaku Anggota Dewan Surabaya. Seharusnya menjadi pengayom, bukan bertindak adigang-adigung,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya Agustin Poliana mendapat tindakan penganiayaan ringan karena ditarik dan ditendang oleh Satpol PP Surabaya saat dirinya meminta Satpol PP tidak bertindak berlebihan saat melakukan penertiban PKL di Pasar Tembok. Bukanya digubris, anggota Fraksi PDIP DPRD Surabaya ini malah ‘ditaek-taekkan’, bahkan sempat ditarik-tarik.

Bukan hanya Agustin, saat itu anaknya yang kebetulan ikut belanja juga mendapat perlakuan kasar dari Satpol PP.

“Secara pribadi saya bisa memaafkan, tatapi penghinaan terhadap institusi DPRD Surabaya sangat keterlaluan. Bagaimana pembinaan yang dilakukan terhadap Anggota Satpol PP kok sampai begitu,” ungkap Agustin. (arf)

Senin, 11 Mei 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Satpol PP Surabaya kembali mendapat sorotan karena dianggap melakukan penganiayaan ringan terhadap Ketua Komisi D DPRD Surabaya Agustin Poliana saat melakukan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Tembok.

Berdasarkan informasi, Agustin Poliana bersama anaknya sedang berada di lokasi saat penertiban PKL di Pasar Tembok, Senin (12/05/2015).

Karena ingin tahu lebih lanjut proses penertibab, Agustin yang melihat tindakan menertiban dianggap berlebihan dan bermaksud menegurnya.

Namun, karena anggota Satpol PP tidak mengenalnya, terjadi adu mulut dan berujung pada tindakan penganiayaan ringan yang terhadap Agustin dan anaknya.

“Saya sudah mengaku sebagai anggota dewan, tapi malah di tarik-tarik sampai sakit,” kata Agustin ketika mediasi di Kantor Satpol PP Surabaya, Senin (11/05/2015).

Bahkan, dirinya mengatakan ada kata-kata yang dilontarkan Agustin yang isinya melecehkan institusi DPRD Surabaya.

“Anggota DPRD taek, nek gak wedok tak pateni koen (Anggota dewan tai, kalau bukan perempuan sudah kubunuh kau, red) ,” tutur Agustin menirukan ucapan anggota Satpol PP kepada dirinya.

Bahkan, politisi yang menjabat sebagai anggota dewan selama empat periode ini dibawa ke Markas Komando (Mako) Satpol PP Surabaya di Jl Jaksa Agung Suprapto bersama-sama pedagang lainya.

“Secara pribadi saya bisa memaafkan, tapi penghinaan terhadap institusi sangat-sangat tidak bisa diterima,” kata politisi PDIP yang akrab disapa Titin.

Sementara itu, Kasatpol PP Irvan Widyanto mengatakan membenarkan tindakan represif yang dilakukan anak buahnya. Bahkan, sejak tadi malam pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Agustin Poliana dan Ketua DPRD Surabaya untuk menjelaskan dan meminta maaf.

“Sebagai pimpinan, saya yang bertanggung jawab atas tindakan tadi malam. Sejak tadi malam saya sudah melakukan evaluasi terhadap anak buah saya,” kata Irvan Widyanto, (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sampah kerapkali menjadi masalah serius bagi warga perkotaan. Apalagi dengan jumlah warga Kota Surabaya yang terus bertambah, volume sampah pun cenderung naik.  Menghadapi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya  bersama dengan sejumlah perusahaan, kembali menggelar lomba kebersihan Merdeka dari Sampah (MDS) 2015. Lomba kebersihan tingkat RT di seluruh kelurahan ini di-launching oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini di Graha Sawunggaling, lantai VI kantor Pemkot Surabaya, Senin (11/5/2015).

Walikota Risma dalam sambutannya mengatakan, setiap tahun, penurunan volume sampah di Surabaya rata-rata mencapai 10 persen. Ini karena Pemkot Surabaya telah berhasil mengendalikan laju sampah dari warga dengan cara mendaur ulang.  “Karenanya, ini harus terus kita gerakkan. Kita harus terus kerja keras. Sekarang, beberapa sampah pasar yang ke TPA Benowo tinggal 20 persen. Sampah dari pasar Keputran, DTC juga Kapas Krampung, 80 persen sudah diolah,” tegas walikota.

Sesuai dengan tema MDS 2015 “stop penggunaan sampah plastik, pilah sampah organik dan an organik”, Risma mengajak warga Surabaya untuk bersama-sama melakukan pembatasan penggunaan sampah plastik. Ini karena sampah plastik merupakan jenis sampah yang sulit terurai.

“Sampah plastik itu menakutkan karena selama puluhan tahun susah sekali terurai. Karena itu, mari kampanye batasi penggunaan plastik. Nanti hari Minggu ketika Car Free Day, kita sosialisasi ke pedagang kaki lima (PKL) tentang pembatasan plastik ini,” sambung mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya ini.

Dalam kesempatan tersebut, walikota juga memberi pengumuman bahwa lomba kebersihan “Merdeka dari Sampah 2015”, tidak hanya diperuntukkan bagi warga antar RT di Surabaya. Walikota yang masuk jajaran 50 sosok berpengaruh di dunia versi Fortune ini juga berinisiatif untuk mengadakan lomba kebersihan antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Nantinya, lingkungan tempat kerja SKPD juga akan dinilai kebersihan.

“Nanti seluruh SKPD dinilai. Ini juga bagian dari lomba Merdeka dari Sampah. Tapi untuk kantor kelurahan/kecamatan, hadiahnya dari saya. Saya hanya minta bersih. Saya harap fasilitator dan kader lingkungan ikut men-training di kecamatan masing-masing,” sambung walikota yang semasa muda hobi naik gunung ini.

Menurut mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Kota Surabaya ini, penting agar SKPD di Pemkot Surabaya bisa menjaga lingkungannya agar tetap bersih. Ini karena orang lain akan menilai SKPD tersebut berbudaya atau tidak, dari penampakan kantor yang bersih. Apalagi, sebagai seorang pemimpin, sudah seharusnya memberikan teladan bagi warganya. “Kalau sudah dianggap kemproh, itu susah. Karena itu, kita harus jaga. Kita harus peduli. Siapa lagi kalau bukan kita,” ujarnya.

Ditambahkan walikota, kebersihan tidak hanya sekadar untuk menjaga lingkungan dan juga upaya hidup sehat. Lebih dari itu, kebersihan juga merupakan sarana promosi bagi Pemkot Surabaya untuk menarik orang datang ke Kota Pahlawan. Ini karena Surabaya tidak memiliki hasil tambang maupun kekayaan alam yang bisa dijual kepada wisatawan asing. “Karena kota ini bersih, makanya banyak orang belajar ke Surabaya. Dan itu menjadi sumber pendapatan bagi Surabaya karena hotel dan restoran akan ramai,” sambung walikota.

Lomba kebersihan Merdeka dari Sampah 2015 yang berhadiah total Rp 250 juta terbagi dalam tiga item.  Yakni kampung MDS 2015 dengan empat kategori: partisipasi terbaik, pemilahan sampah terbaik, penghijauan terbaik, sanitasi terbaik. Lalu pejuang lingkungan MDS 2015 dan road show terbaik. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jombang) Bertempat di Balai Dinas Pertanian Jln.Soekarno-Hatta no 170 Jombang, pada hari  Minggu 10-5-2015  pukul 09.00 wib, telah dilaksanakan penyerahan Alsintan berupa Hand Tracktor kepada para Pok Tani Kab. Jombang oleh Tiga Pilar Kabupaten Jombang, yaitu Bupati Drs.Ec.H.Nyono Suharli.W bersama Dandim 0814 Letkol Arm Muhammad Haidir,S.IP dan Kapolres Jombang AKBP Ahmad Yusep Gunawan,S.H .      

Kagiatan itu dilakukan untuk membantu petani dalam mengatasi kelangkaan dan kemahalan tenaga kerja dalam meningkatkan produksi serta pendapatan petani guna mewujudkan Jombang Sejahtera.

Bupati Jombang menyampaikan bahwa hal tersebut  merupakan salah satu wujud nyata  keinginan pemerintah daerah Kabupaten Jombang agar semua rakyatnya bisa sejahtera, maka pemerintah daerah memberikan program bantuan kepada petani berupa alat-alat mekanisasi pertanian.

Dandim Jombang Letkol Arm Muhammad Haidir S.Ip mengatakan bahwa meski hari minggu dimana umumnya masyarakat menikmati hari liburnya, tetapi tiga pilar Kabupaten Jombang bersama segenap SKPD Kabupaten Jombang memanfaat liburannya  untuk bertatap muka langsung dengan masyarakat sambil berolah raga sepeda gowes dan menyerahkan bantuan Alsintan kepada Kelompok Petani Kabupaten Jombang, sebagai wujud nyata kepedulian pemerintah daerah dalam mendorong terwujudnya swasembada pangan di Kabupaten Jombang.

Pendistribusian bantuan tersebut dirasakan oleh para petani sebagai suatu tindakan yang sangat membantu, apalagi peran serta tiga pilar Kabupaten Jombang yang  turut serta secara nyata dalam mengawal dan mengamankan hasil panen rakyat, sehingga masyarakat merasa terbantu dan tidak merasa  was was lagi terutama dalam menyikapi harga gabah,  dimana biasanya pada setiap musim panen selalu dipermainkan oleh para tengkulak,  para petani juga berharap agar pengendalian harga terutama saat  panen  dapat dikelola oleh Bulog.   

 Turut hadir selain tiga pilar Kabupaten Jombang adalah para Kepala SKPD Kabupaten Jombang, Anggota DPR RI Muhammad Suryo Alam dan seluruh Muspika se Kabupaten Jombang. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive