Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Rabu, 20 Mei 2015

Kuras Uang Terdakwa, Kajari Tanjung Perak 'Angkat Tangan'

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kepala Kejaksaan (Kajari) Tanjung Perak Bambang Permadi mengaku 'angkat tangan' atas ulah bawahannya bernama Rahmat Wiryawan (BW) yang menguras uang barang bukti sebesar Rp 1,5 milliar dari rekening milik Dermawan, terdakwa kasus penggelapan.

Pria berkumis tebal ini menyatakan sikap 'pasrah' atas pemeriksaan yang dilakukan Asisten Pengawasan (Aswas) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim.

Sikap angkat tangan dan pasrah itu diungkapkan Bambang Permadi saat konfrensi pera yang digelar di gedung Kejati Jatim, Selasa (19/5/2015).

Kepada sejumlah awak media, Kajari yang baru menjabat seumur jagung ini menyerahkan sepenuhnya kepada Kejati Jatim."Saya serahkan masalah ini ke Aswas atau ke Kasipenkum Saja,"ucap Bambang dengan nada malu.

Saat konfrensi pers ini digelar, orang nomor satu di Kejari Perak ini terlihat kerap menutupi wajahnya dengan sebuah map ketika sejumlah kuli tinta ini membidikkan kameranya kearah Bambang.

Sementara,  Asisten Pengawas (Aswas) Kejati Jatim meminta agar jaksa RW diskors sementara alias tidak diperkenankan menangani perkara baik pidana umum (pidum) maupun pidsus (pidana khusus).

" Sebaiknya diskors dululah, biar lebih fokus penanganan kasusnya, namun itu terserah atasannya (Kajari Tanjung Perak)," ujar asisten pengawas (aswas) Kejati Jatim, Arif.

Arif menambahkan, dalam seminggu ini pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan pihak-pihak terkait. Sejauh ini sudah 10 orang sudah dimintai keterangan, lima diantaranya dari internal Kejaksaan Perak.

Masih menurut Arif, pihak pengawasan sementara akan menerapkan PP nomer 53 tahun 2007 tentang disiplin Pegawai Negeri dengan sanksi berat, sedang, ringan." Tapi putusan akhir di kejaksaan agung nanti," tukas Arif.

Terkait dugaan ikut terlibatnya Kasipidum Ahmad Fatoni, Arif mengaku masih akan menyelidiki, "Masih kami telusuri," ujar Arif.

Dugaan keterlibatan Kasipidum Fatoni lantaran kemarin turut diperiksa , Senin (18/5/2015). Fatoni turut diperiksa karena dia diduga terlibat dalam pengurasan isi ATM terdakwa tersebut.

Dugaan keterlibatan itu, Fatoni yang memerintahkan RW untuk mengambil uang di dalam rekening terdakwa. Dugaan itu semakin mengkuat karena ada rekaman pembicaraan antara Fatoni dengan Wirawan. Dalam rekaman tersebut, terdengar ucapan Fatoni memerintahkan Wirawan untuk menemui terdakwa, mengajaknya ke bank, dan sebagainya.

Seperti diketahui ,Rahmat Wirawan (RW) bertindak sebagai jaksa penuntut umum (JPU) dalam perkara penggelapan dengan terdakwa Dermawan (Dr), pria asal Bekasi.

Rekening dan ATM milik terdakwa disita sebagai barang bukti. Ternyata, uang Rp 1,5 miliar yang ada di dalamnya menyusut. RW diduga menguras isi ATM itu dengan tiga cara. Dipindah ke rekening pribadinya, dialihkan ke rekening atas nama seorang petugas honorer Kejari Sidoarjo (atas perintahnya), dan ada yang diambil secara tunai.

Sejak 1 April 2015, perkara ini mulai disidangkan. Sejak proses sidang, semua barang bukti dibawa oleh jaksa Wirawan selaku JPU. Sampai 7 Mei, baru dikembalikan ke petugas barang bukti. “Padahal, seharusnya setiap selesai sidang barang bukti harus dikembalikan,” sambungnya. (Komang)

Hakim Burhanudin Mendramatisir Peristiwa Penganiayaan Keluarga Advokad Bowo.

Diingatkan memori kejadian, saksi Endang Menangis 

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Persidangan kasus penganiayaan keluarga advokat Sunarno Edi Wibowo dengan terdakwa Muji Hari Susanto (42) berlangsung secara dramatis.

Dalam persidangan yang dihelat diruang sidang sari Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (19/5/2015) tersebut menghadirkan saksi Endang (korban) dan Sunarno Edi Wibowo.

Endang diperdengarkan kesaksiannya lebih dahulu, sedangkan kesaksian Sunarno Edi Wibowo akan didengarkan dalam persidangan mendatang, lantaran jam persidangan yang sudah melebihi jam kerja.

Dalam kesaksiaannya, Endang menceritakan secara detail, peristiwa penganiaayan keji yang dilakukan warga Jalan Kedung Tarukan itu. Bahkan tak sesekali Endang terlihat sesenggukan dan berlinang air mata saat majelis hakim yang diketuai Burhanudin mengingatkan peristiwa tragis tersebut.

Endang tak menyangka, terdakwa yang bergelar sarjana hukum tersebut tega melakukan penganiayaan terhadap anak dan dirinya.

Penganiayaan itu membuat luka pada bagian wajah Endang dan anaknya bernama Roy Prasojo Wibowo. Endang juga menunjukan bukti-bukti foto akibat pukulan terdakwa.

"Peristiwa itu begitu cepat, awalnya anak saya dulu yang di pukul, kemudian terdakwa memukul saya,"jelas Endang sambil menangis saat menjawab pertanyaan Hakim Burhanudin.

Dijelaskan Endang, peristiwa penganiayaan tersebut ditonton oleh kedua anaknya dan mengakibatkan gangguan psikis."Sampai sekarang anak saya mengalami trauma,"sambungnya.

Selain itu, Endang juga menyebut ada pihak ke tiga yang mengetahui peristiwa itu tapi tidak berusaha melerai. Endang awalnya tak mengetahui, jika pihak ketiga tersebut adalah kerabat terdakwa, dia awalnya menyangka kalau orang tersebut adalah seorang security dilokasi kejadian perkara.

"Namanya Mujiarto, dia juga mendorong-dorong saya," ucapnya.

Dalam persidangan tersebut terlihat tak ada sedikit rasa penyesalan dari diri terdakwa. Dia malah terlihat mengumbar senyum selama persidangan ini digelar. Bahkan terdakwa juga menyangkal beberapa keterangan saksi Endang.

Dijelaskan dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suseno dari Kejari Surabaya, peristiwa penganiayaan itu terjadi pada 24 Januari 2014. Saat itu saksi korban Endang Susiana dan anaknya yakni Roy Prasojo Wibowo pergi ke Ciputra World.

Setibanya di Ciputra World, korban menuju area parkir, dan posisi mobil korban tepat berada disisi kanan mobil milik terdakwa.

Setelah parkir, tiba-tiba, istri terdakwa yakni Elfia membuka pintu mobilnya dengan keras hingga menggenai body mobil korban. Untuk memastikan mobilnya dalam kondisi baik, saksi Roy pun turun dari mobil, setelah dicek ternyata pintu mobilnya pesok akibat benturan dari pintu mobil terdakwa.

Merasa ada kerusakan, Roy pun melapor ke ibunya, Lantas saksi korban Endang pun menegur istri terdakwa dengan cara mengingatkan agar lebih berhati-hati kalau membuka pintu. Teguran itu disambut sanggahan, hingga akhirnya terjadi debat kusir antara saksi korban dan isteri terdakwa.

Perdebatan itu diakhiri dengan pemukulan, terdakwa turun dari mobil dan langsung memukul wajah saksi Roy secara bertubi-tubi.

Tak terima dengan perbuatan terdakwa, saksi Endang pun memaki terdakwa dengan mengatakan 'beraninya cuma dengan anak kecil'. Kalimat itu menambah tekanan darah terdakwa memuncak dan saksi Endang pun menjadi juga terimbas  pelampiasan amarah terdakwa. (Komang)

Rudi Mulianto Cuma Dituntut 4 Bulan.

Jaksa Hanya Buktikan Pasal Penganiayan, Pasal Pengerusakan Tidak Terbukti

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kasus penganiayaan dan pengerusakan dengan terdakwa Rudi Mulianto memasuki babak akhir. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sabetania Paembonan akhirnya menjatuhkan tuntutan ringan untuk warga Jalan Kartini No 35 Surabaya ini. Tuntutan tersebut dibacakan dalam persidangan yang digelar diruang sidang Kartika 2 Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (19/5/2015).

Ironisnya, meski dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan penganiayaan terhadap Edi Jasin (saudara kandungnya), Namun terdakwa berprofesi sebagai pengusaha ini masih bernasib mujur, dia hanya dituntut 4 bulan penjara dikurangi selama menjalani penahanan di Lembaga Pemasyarakatan Sidoarjo.

Selain itu, dalam surat tuntutannya, jaksa wanita asal Kejati Jatim ini tidak dapat membuktikan dakwaan kedua yakni melanggar pasal 406 tentang pengerusakan,  dengan dalih jeratan pasal yang didakwakan adalah alternatif, sehingga dakwaan kasus pengerusakannya tidak perlu lagi dibuktikan. "Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 351 ayat 1,"kata Jaksa Sabetania saat membacakan surat tuntutannya.

"Hal yang memberatkan, perbuatan terdakwa membuat korban Edi Jasin menjadi luka dan tidak dapat melaksankan aktifitas, sedang hal yang meringankan , terdakwa tidak pernah dihukum,"sambungnya.

Dijelaskan dalam tuntutan, efek penganiayaan bukan hanya menimbulkan luka pada tubuh  korban, melainkan akibat perbuatan yang disengaja itu menimbulkan masalah psikis bagi korban. "Dari fakta persidangan, korban juga  mengalami trauma psikis akibat peristiwa ini,"lanjutnya.

Usai persidangan, terdakwa Rudi Mulianto melalui dua orang tim pembelanya yakni Triprijanto dan Kusairi akan melakukan perlawanan penolakan atas tuntutan jaksa. Perlawanan yang dituangkan dalam bentuk pledoi atau pembelaannya tersebut sedianya akan dibacakan dalam persidangan satu pekan mendatang.

"Kalau begitu sidang ditunda sampai hari selasa tanggal 26 Mei 2015 ," ucap Hakim Musa Arief Aini selaku ketua majelis perkara ini diakhir persidangan.

Kasus ini sempat menghebohkan PN Surabaya, pasalnya kasus yang tergolong 'ecek-ecek' ini selalu mendapat pantuan media.  Hampir disetiap persidangan ini digelar, terdakwa Rudi mendapat perlakuan istimewa. Mulai dari jadwal sidang yang dipisahkan dari tahanan lain hingga fasilitas ruang sidang yang disertai microphone. Bahkan terdakwa Rudi juga pernah tidak menggunakan rompi tahanan saat persidangan perdananya.

Seperti diketahui, Perkara ini merupakan buntut dari  saling lapor, sebelumnya Terdakwa melaporkan kakak kandungnya yakni Edi Jasin alias Vinsen yang telah menganiayanya. Dan oleh Hakim PN Surabaya, Edi Jasin divonis 2 bulan 10 hari.

Dijelaskan dalam dakwaan, peristiwa saling mengkalim sama sama dianiaya ini terjadi pada 16 Oktober 2013 lalu. Saat itu kedua orang tua  mereka dan Terdakwa Rudi mendatangi rumah yang 'gono gini' yang dibuat kantor oleh saksi Edi Jasin yang terletak di Jalan Musi 40 Surabaya dan meminta mengosongkannya.

Namun, saksi Edi Jasin menolaknya dengan dalih, rumah tersebut telah diwariskan padanya. Sontak, hal itu membuat terdakwa naik pitam. Lantas, terdakwa menarik kerah baju korban dan memukul korban yang mengenai beberapa bagian dari tubuh korban.

Setelah sempat jatuh akibat didorong, terdakwa mengambil telepon jenis wareless yang berada dimeja kantor dan melempar kearah korban, namun lemparan itu tak mengenai korban dan cuma mengenai dinding tembok hingga menyebabkan wareless itu rusak.

Sambil marah-marah, terdakwa kembali mengambil kursi tamu dan melemparkannya ke arah pintu masuk yang berbahan kaca hingga menyebabkan kursinya rusak, kacanya tergores dan dinding temboknya gumpil dan cat temboknya terkelupas.

Atas perbuatannya,  Jaksa mendakwa terdakwa yang tinggal di jalan Kartini 35 Surabaya ini  dengan pasal berlapis. Pada dakwaan pertama, terdakwa dianggap melanggar pasal pasal 351 ayat 1 tentang penganiayaan,  dan pada dakwaan kedua, dia didakwa melanggar  Pasal 406 ayat 1 tentang pengerusakan. (Komang)

Layani Warga di “Wilayah Sulit Air PDAM” dengan Master Meter

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya, terus melakukan upaya percepatan demi mewujudkan target cakupan pelanggan 100 persen pada 2019 mendatang. Salah satunya melalui program “Master Meter” yang diperuntukkan bagi warga Kota Pahlawan yang selama ini tinggal di kawasan “sulit dijangkau” pipa PDAM.

Selasa (19/5/2015) kemarin, dilakukan peresmian simbolis lima (5) “Master Meter” oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di kawasan Legundi, Kelurahan Ketabang, Kecamatan Genteng. Hadir dalam acara tersebut, Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya Sembada Surabaya, Ashari Mardiono, Deputi Chief of Party IUWash (Indonesian Urban Water Sanitation and Hygiene), Dewan Pengawas PDAM Surya Sembada, SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemkot Surabaya, LKMK juga tokoh masyarakat.

Dirut PDAM Surya Sembada, Ashari Mardiono mengatakan, Master Meter ini merupakan upaya PDAM Surya Sembada untuk melayani warga yang selama ini menempati wilayah yang tidak bisa dipasangi pipa PDAM dikarenakan status tanahnya merupakan tanah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Karena status legal tanahnya itulah, PDAM harus membayar sewa bila ingin memasang pipa. Nah, Master Meter ini merupakan upaya solutif untuk mengatasi masalah tersebut. “Ini merupakan upaya PDAM agar warga yang dulu tidak dapat menikmati air bersih secara langsung, bahkan tidak dapat mengurus pemasangan sambungan air baru, kini dapat menikmati air bersih secara langsung,” tegas Ashari Mardiono.



Dijelaskan Ashari, sejauh ini, layanan “Master Meter” sudah mencakup 259 rumah tangga yang berada di beberapa titik. Diantaranya meliputi wilayah Kanginan, Legundi, Ngemplak, Greges I dan Greges II. Program yang merupakan kerjasama dengan Indonesia Urban Water Sanitation and Hygine (IUWASH) melalui  USAID serta PDAM Kota Surabaya juga dibantu oleh Forum Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) agar masyarakat mampu secara swadaya melakukan perawatan dan sosialisasi kepada warga sekitar tentang master meter.



Wali Kota Tri Rismaharini seusai peresmian, mengungkapkan apresiasinya terhadap program Master Meter yang merupakan bagian dari komitmen Pemkot Surabaya untuk melayani warganya dalam hal mendapatkan air bersih.  Dijelaskan wali kota, tanpa adanya program ini, semisal bila PDAM Surya Sembada memasang pipa air di tanah milik PT KAI, maka harus membayar sewa.

“Ada cara lain untuk kita tetap bisa membantu masyarakat. Caranya kemudian kita buat Master Meter. Ini merupakan solusi yang sangat tepat. Ini merupakan upaya untuk melayani warga dalam penggunaan air bersih,” tegas wali kota.

Walikota perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan Kota Surabaya ini berharap, karena warga bisa memakai layanan air PDAM, maka, biaya yang dikeluarkan akan jauh berbeda dari sebelumnya. Karena itu, wali kota berharap uang kelebihan imbas dari manfaat hemat layanan air PDAM Surya Sembada tersebut, bisa dimaksimalkan warga untuk kepentingan sekolah anak-anaknya. “Kalau sudah gunakan PDAM, tagihannya murah sekali. Uang nya yang kemarin bayar mahal, bisa ditabung untuk sekolahkan anak-anaknya. Kalau sebelumnya sampai SMA, sekarang harus bercita-cita sampai perguruan tinggi,” jelas wali kota yang semasa muda suka naik gunung ini.

Deputi Chief of Party USAID, Foort Bustraan mengatakan, program Master Meter ini merupakan program strategis yang perlu direplikasi, baik oleh PDAM Surya Sembada dan Pemkot Surabaya. Menurutnya, masyarakat secara swadaya berkontribusi menggali, memasang pipa, melakukan sambungan ruang, dan melakukan perbaikan kembali bekas galian. “IUWASH melalui PDAM meningkatkan program akses air minum 2 juta orang di Indonesia, dan akses sanitasi 250 orang di beberapa lokasi di Indonesia, juga mengurangi biaya air bagi masyarakat berpenghasilan rendah di beberapa daerah di Indonesia,” ujarnya.

Sementara Kepala Humas PDAM Surya Sembada, Ari Bimo Sakti menjelaskan, untuk teknis kerja Master Meter ini, PDAM memasangnya di tanah yang bisa dipasang (tidak ada masalah legal status) untuk kemudian disambungkan ke rumah warga. “Untuk meter induk nya sama jaringannya, kita yang siapkan. Warga tinggal siapkan pipa down stream. Dari meter induk distribusi ke rumah disiapkan warga dalam hal ini dibantu USAID dan IAWash. Itu dikelola KSM,” jelas Bimo.

Menurut Bimo, sebenarnya, program Master Meter ini sudah berjalan dalam beberapa tahun terakhir. PDAM berinisiatif menggulirkan program ini demi merealisasi target capaian layanan. “Salah satu target kami, pada 2019 nanti cakupan layanan 100 persen. Kalau tidak dipergerakan dengan cara alternatif ini, kita tidak bisa jangkau warga yang tanahnya tidak bisa dipasang pipa,” sambung dia.(arf)

KASAD Lepas Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI Malaysia

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melepas pemberangkatan satuan tugas pengamanan perbatasan RI Malaysia di Mako Yonif 527 Laba-Laba, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (19/5/2015).

Prajurit yang diberangkatkan sebanyak dua Batalyon atau 700 personel pasukan TNI AD dari 1 SSY Yonif 521 Macan Kumbang Kediri dan 1 SSY Yonif 527 Laba-Laba Lumajang diberangkatkan ke tempat tugas di daerah perbatasan Nunukan Kalimantan Utara dan ke Malinau Kalimantan Timur menggantikan personel sebelumnya yang bertugas selama 9 bulan.

Pergantian satuan penugasan pengamanan perbatasan RI Malaysia yaitu Yonif 521 Macan Kumbang menggantikan Yonif 433 Kostrad Makassar dan Yon 527 Laba-Laba menggantikan Yonif 405 Kodam IV Diponegoro Jawa Tengah.

Sebelumnya Jenderal Gatot Nurmantyo telah memberikan pengarahan kepada prajurit batalyon 521 Macan Kumbang Kediri dan dilanjutkan di batalyon 527 Baladibya Yudha  Lumajang.

Menurut Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo menuturkan bahwa Yonif 527 Baladibya Yudha  Lumajang merupakan Batalyon terbaik dari jajaran Kodam V Brawijaya ketika di medan perang.

Dalam pengarahannya, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan prajurit yang bertugas di perbatasan agar bisa membawa diri, mendekati dan mencintai masyarakat. Menjaga kehormatan TNI, Bangsa dan Negara.  "Selama di tempat tugas, jaga disiplin. Ini tugas negara, jaga perbatasan Negara dan laksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dan jangan sampai ada pelanggaran sedikitpun," kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang dijawab serentak oleh prajurit dengan kalimat “Siap”. Selain itu agar para prajurit senantiasa tidak melakukan perbuatan tercela/ karena tugas yang diemban adalah menjaga perbatasan dengan Malaysia

Kemudian, Jenderal Gatot menambahkan, jika ada pelanggaran patok batas, tangkap sebisa mungkin tidak dilukai dan kemudian diserahkan ke pihak kepolisian guna proses pengusutan.

Kasad Jenderal Gatot juga mengingatkan agar prajurit juga ikut mewaspadai kerawanan penyelundupan narkoba dan minuman keras, melalui perbatasan.  "Yang perlu kalian waspadai termasuk bahaya penyelundupan Miras dan Narkoba di perbatasan, camkan itu," lanjutnya.

Ditambahkan, prajurit yang berprestasi selama bertugas di perbatasan ‎juga akan diproyeksikan untuk mengemban tugas, dikirim mewakili pasukan penjaga perdamaian di luar negeri.

Di acara pemberangkatan satuan penugasan perbatasan RI Malaysia tersebut juga dihadiri oleh Pangdam V/ Brawijaya, Danrem 083 dan para Asisten Kodam V/Brawijaya. (asmo)

Danpomdam : Provost Satuan Jajaran Kodam V Brawijaya harus profesional

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Untuk meningkatkan kualitas profesionalisme provost satuan, Kodam V/Brawijaya menggelar penataran provost yang diikuti sekitar 45 orang prajurit Bintara dan Tamtama Provost satuan jajaran Kodam V/Brawijaya bertempat di Aula Mapomdam V/Brawijaya Jl. Raden Wijaya No. 1 Surabaya, Senin (18/5/2015).

Sebagai penyelenggara penataran provost satuan adalah Danpomdam V/Brawijaya Kolonel Cpm Ujang Martenis, S.H. di Aula Pomdam V/Brawijaya. Upacara pembukaan penataran provost ditandai dengan penyematan tanda peserta penataran oleh Danpomdam selaku Pimpinan acara.

 Penataran provost yang akan berlangsung selama   5 (lima) hari, hingga tanggal 22 Mei 2015 mendatang, para peserta akan dibekali dengan berbagai materi, baik yang bersifat teori maupun praktek, meliputi penegakan disiplin dan tata tertib dalam markas, pengendalian lalu-lintas dan pengaturan parkir dalam markas, patroli dalam markas, tindakan pertama di tempat kejadian perkara dalam markas, pengawasan terhadap kegiatan dan materiil, penyidikan terbatas, hukum dan peraturan perundang-undangan, serta pengamanan.

Danpomdam, dalam amanat tertulis mengatakan bahwa sesuai ketentuan Undang-undang Nomor : 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, Provost merupakan penyidik pembantu, provost adalah pembantu para Komandan Satuan dalam mewujudkan kondisi disiplin, ketertiban dan ketaatan hukum di satuannya.

Oleh sebab itu, sambung Dampomdam,  Provost   satuan harus benar-benar diberdayakan dan dioptimalkan perannya, dengan jalan memberikan pembekalan dan pengetahuan tentang tugas dan fungsi provost satuan diantaranya melalui penataran ini, sehingga memiliki bekal yang memadai dalam melaksanakan tugasnya.

Lebih lanjut Danpomdam mengatakan bahwa melalui penataran diharapkan dapat meningkatkan kualitas profesionalisme para provost satuan jajaran Kodam V/Brawijaya, sehingga mempunyai kemampuan dalam bidang pemeliharaan ketertiban, pengendalian lalu lintas dan penyidikan terbatas.   Dengan demikian provost satuan dapat membantu para komandan melakukan upaya preventif/pencegahan dan represif/penindakan apabila terjadi pelanggaran hukum, disiplin dan tata tertib di satuannya.

Di akhir amanatnya, Danpomdam berpesan keberadaan provost di satuan harus mampu memberikan kontribusi yang positif dalam mewujudkan   satuan   jajaran   Kodam  V/Brawijaya    yang  tertib,  aman dan  terbebas dari segala bentuk pelanggaran.

Hadir pada kesempatan upacara pembukaan penataran tersebut para Dandenpom jajaran Pomdam V/Brawijaya, Komandan Satuan penataran Kapten Cpm Heri Sihono, para Gumil/Penatar, para Perwira, Bintara dan Tamtama Pomdam V/Brawijaya. (asmo)

PATOGA SILATURAHMI DENGAN KOMANDAN KODIM 0503/JAKARTA BARAT

KABARPROGRESIF.COM : (Jakarata) Persatuan Tokoh Agama (PATOGA) Jakarta Barat silaturahmi dengan Komandan Kodim 0503/Jakarta Barat Letkol Inf M.Asmi di lobby Makodim, Jakarta (15/03).

    Para Tokoh Agama yang hadir, antara lain: Ust Syaifuddin (Islam), Pendeta Johanes Herimanto (Kristen), Pandhita Go Tjeng Sun (Budha), Tamil Selvan (Hindu), dan Nali (KongHuCu).

    Mereka para tokoh agama disambut dan diterima oleh Komandan Kodim 0503/JB yang didampingi Pasintel Dim 0503/JB Kapten Inf Jefriansen Sipayung, SE.
   
Dandim  mengucapkan terima kasih atas kesediaan para tokoh agama yang telah berkunjung ke Markas Kodim ini. Kodim terbuka untuk para tokoh agama, dan jangan cuma sekali ini silaturahmi.

    Sambutan dari wakil Budha, jangan mencari perbedaan tetapi kita lihat adanya kebersamaan, prinsiup Bhinneka Tunggal Ika. Contohnya kalau bunga 1 (satu) warna, kurang indah. Tapi kalau bunga berwarna-warni, dipandang mata sangatlah indah. Begitu juga indahnya dengan umat beragama. (arf)

DANDIM 0503 JB KEBERHASILAN TUGAS KARENA ADANYA KEBERSAMAAN YANG SOLID

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Barat) Keberhasilan tugas pada Komando kewikayahan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) karena adanya kerja sama yang baik antara Komandan kewilayahan dengan staf/prajuritnya.

Hal inilah yang ditunjukkan Komandan Kodim (Dandim) 0503/Jakarta Barat (JB) Letkol Inf M Asmi dengan mantan Dandim 0503/JB Letkol Arh Riksawan Ardhianto, ketika melakukan silahturahmi ke markas Koramil 02/Tambora, Jakarta Barat, Senin (18/5), yang disambut dengan hangat oleh Komandan Koramil (Danramil) 02/Tambora Kapten Inf Sukma dengan anggotanya.

Para Perwira staf Kodim 0503/JB pun turut hadir, untuk mencairkan suasana silahturahmi tersebut, seperti Pasintel 0503/JB Kapten Inf Jefriansen Sipayung, SE, Pasilog 0503/JB Kapten Inf Suwarno, Pasiops, dan Perwira Staf lainnya.

“Kami mengajak  semua unsur Perwira Staf  Kodim 0503/JB, agar selalu bekerja sama yang baik untuk keberhasilan tugas, terutama antara masyarakat di wilayah dengan unsur Staf yang berada di Makodim 0503/JB,” terang Dandim 0503/Jakarta Barat (JB) Letkol Inf M Asmi.

Unsur pimpinan lanjutnya, juga harus selalu bersama-bersama dengan anggota di wilayah, sebagai salah satu bentuk rasa kebersamaan yang eràt antara yang memimpin dengan yang dipimpin. (arf)

SETELAH MENANAM PADI KORAMIL 06 CIPUTAT LAKUKAN PENYIANGAN DAN PEMUPUKAN

KABARPROGRESIF.COM : (Tangerang Selatan) Setelah menanam padi beberapa waktu lalu dalam rangka Upsus (Upaya Khusus ) program TNI AD dalam mendukung program pemerintah untuk Swasembada Pangan, Koramil 06 Ciputat melakukan penyiangan dan pemupukan padi yang sudah mulai tumbuh subur di lahan persawahan kelurahan Sawah baru Tangerang Selatan.

Didampingi PPL Ciputat Nani Suhartini dan dihadiri Danramil Ciputat Kapten Inf Supardi bersama puluhan personil melakukan penyiangan sawah Serua kidul dengan semangat kebersamaan  agar padi ini bisa tumbuh subur.

"Saya berterima kasih kepada TNI khususnya koramil 06 Ciputat yang membatu tugas saya untuk memberi penyuluhan sekaligus percontohan menanam pagi yang benar, tanam jajar legowo bagi kelompok tani berhasil satu dan kelompok tani berhasil dua yang ada di wilayah kelurahan sawah Baru ciputat.

Untuk lebih dekat dengan masyarakat sekaligus memberi pembelajaran yang baik ,agar masyarakat dapat mencontoh dan meningkatkan hasil produksi pangan mereka masing masing serta menambah nilai ekonomi demi kesejahteraan rakyat indonesia,jelas Nani Suhartini

Apa yang dilakukan koramil 06 Ciputat  sebagai pengabdian bagi masyarakat sesuai arahan pimpinan TNI AD kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo membantu pemerintah dalam rangka program swasembada pangan,Jelas Danramil Supardi. (arf)

LETKOL ARM STEFIE JANTJE NUHUJANAN PIMPIN ACARA KORPS PELEPASAN DAN PENERIMAAN PERWIRA KODIM 0502/JU

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Utara) Komandan Kodim (Dandim) 0502/Jakarta Utara (JU) Letkol Arm Stefie Jantje Nuhujanan,S.I.P memimpin acara Korps pelepasan dan penerimaan Perwira Kodim 0502/JU, di Makodim 0502/JU, Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

Pada acara tersebut, dilaksanakan pelepasan Kapten Arh Hafda Prima Agung yang sebelumnya menjabat Pasi Intel Kodim 0502/JU melaksanakan pindah satuan, dalam rangka menduduki jabatan baru sebagai Komandan Koramil (Danramil) 02/ Tarumajaya, Kodim 0509/ Kabupaten Bekasi dan jabatan Pasi Intel Kodim 0502/JU digantikan oleh Kapten Arh Arian Purwantoro.

“Kami menyampaikan ucapan selamat datang kepada Kapten Arh Arian Purwantoro semoga dapat segera beradaptasi dan dapat membantu tugas dari Kodim 0502/JU.   Ucapan terima kasih juga kepada Kapten Arh Hafda Prima Agung atas pelaksanaan tugas selama menjabat Pasi Intel Kodim 0502/JU,” kata Dandim 0502/JU Letkol Arm Stefie Jantje Nuhujanan.

Pada kesempatan ini juga dilaksanakan perputaran Jabatan Wakil Komandan Koramil (Wadanramil) 01/Koja yang sebelumnya dijabat oleh Kapten Inf Tri Edi Sudaryanto, digantikan oleh Kapten Chb Sutisna, sedangkan Kapten Inf Tri Edi Sudaryanto menempati Jabatan Wadanramil 06/Kelapa Gading yang sebelumnya dijabat Kapten Chb Sutisna.

“Dengan adanya pergantian personel yang menjabat di Kodim 0502/JU, diharapkan dapat mendukung tugas-tugas yang dihadapi oleh Kodim 0502/JU,” ujar Letkol Arm Stefie Jantje Nuhujanan. (arf)

DANDIM 0501/JAKARTA PUSAT BS BUKA LATNISTER TA. 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Pusat) Bertempat di lapangan Makodim 0501/Jakarta Pusat, Dandim 0501/Jakarta Pusat BS Letkol Inf Martin S.M. Turnip, S.H. secara resmi membuka pelaksanaan Latnister (latihan teknis teritorial) Tingkat Kodim 0501/Jakarta Pusat TA. 2015.

Dalam sambutannya Dandim menjelaskan bahwa dengan waktu latihan yang singkat dan dihadapkan dengan sasaran latihan yang diharapkan tidaklah imbang, tetapi jangan pula dijadikan sebagai alasan sehingga sasaran latihan tidak tercapai. Manfaatkan waktu, sarana dan prasarana latihan yang tersedia dengan seefektif dan seefisien mungkin untuk mengeleminir kendala yang ada.

Lebih lanjut Dandim mengingatkan agar satuan jajaran Kodim 0501/Jakarta Pusat BS dapat meningkatkan pelaksanaan tugas yang telah dibebankan oleh Satuan Atas, baik itu kegiatan serbuan teritorial dan tugas dalam rangka pengamanan VVIP/VIP.

Di akhir sambutannya Dandim menekankan agar Latnister ini dapat dilakukan dengan serius dan sungguh-sungguh, sehingga ada manfaat dan hasil nyata yang dapat di petik, guna peningkatan pelaksanaan Binter di wilayah. (arf)

KASREM 082/CPYJ PIMPIN BRIEFING PENGAWAS, PENGENDALI DAN PENDUKUNG LAT POSKO-I

KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Bertempat di ruang data Makorem 082/CPYJ, pada Selasa 19 Mei 2015 mulai pukul 08.00 hingga 09.30 wib, telah dilangsungkan acara briefing bagi Pengawas, Pengendali dan Pendukung ( Wasdal dan Kung ) yang terlibat dalam latihan Pos Komando-I ( Posko-I ) untuk Kodim 0811/Tuban, 0812/ Lamongan dan Kodim 0813/Bojonegoro.

            Acara yang dipimpin oleh Kasrem Letkol Inf Agus Prasetiyo Ari Wibowo dihadiri oleh semua unsur latihan Wasdal dan Kung  yang terlibat, yang terdiri dari para Kasirem, Para Pasirem dan Dankimarem dan Wadan Denkes Mojokerto, termasuk dari Kepolisian Tuban, BPBD Kab. Tuban, Dispertan Kab. Tuban dan Kesbangpol Kab. Tuban.  

Disampaikan oleh Kasrem bahwa dihadirkannya mereka dalam pelaksanaan briefing tersebut dengan maksud agar diperoleh gambaran yang jelas tentang peran masing – masing Wasdal dan Kung dalam latihan, sehingga sinergitas dan soliditas latihan yang melibatkan berbagai unsur kewilayahan dapat menciptakan suatu realisme latihan, dan manfaat latihan benar – benar dapat meningkatkan bekal satuan yang dilatih, khususnya unsur Komandan dan Staf terutama dalam menghadapi tugas dimasa mendatang.       

Ditambahkan juga oleh Kasrem bahwa hendaknya kita jangan terjebak pada rutinitas, karena sudah sering mengikuti latihan seperti itu, namun benar – benar pelajari, bagaimana skenario latihan, dan peran serta tugas masing – masing dalam setiap tahapan latihan  sebagai wujud kesiapan latihan yang dibuat oleh Tim Penyelenggara Latihan.

            Sementara Kasiopsrem Mayor Inf Agus Sudjijanto memaparkan tugas dan peran masing – masing Wasdal dan Kung Latihan Posko-I, juga disinggung olehnya bahwa latihan tersebut akan diisi dengan persoalan seputar Banjir Bengawan Solo yang terkait dengan tugas satuan dalam pendampingan pada Program Ketahanan Pangan Nasional di wilayah, secara rinci kepada peserta briefing, sehingga masing – masing Wasdal dan Kung mengetahui apa tugasnya serta perannya dalam latihan.

            Pada sesi dialog, didapat berbagai masukan yang sangat berguna bagi staf perancang latihan ( SPL ) dalam menajamkam realisme latihan, karena memberikan informasi nyata yang terjadi dilapangan, seperti dari Dinas PU Kab. Tuban beri informasi  tentang dimulainya proyek pembuatan tanggul Bengawan Solo di wilayah Rengel Kab. Tuban, sehingga hal tersebut dapat dijadikan salah satu materi bahasan yang dapat dikembangkan dalam latihan nantinya, juga tentang kesiapan BPBD Kab. Tuban dalam mendukung latihan Posko-I dan  diucapkan terima kasih atas dilibatkannya mereka dalam latihan tersebut.(arf)