Kamis, 21 Mei 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Korem 081/DSJ, Kepala Seksi Teritorial Korem 081/DSJ Letkol Inf S. Adi Birowo. K, S.E. bertindak selaku Inspektur Upacara pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2015 di Lapangan Gajah Mada Mojorejo Kota Madiun, Rabu (20/5), Upacara ini diikuti oleh Dandim 0803/Madiun, Kaodmil Madiun, para Kasi Rem 081/DSJ, para Dan/Kadisjan Wilayah Madiun dan  peserta upacara dari unsur TNI / PNS Korem 081/DSJ, Kodim 0803/Madiun serta TNI / PNS Satdisjan Wilayah Madiun.

Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dalam sambutannya yang dibacakan Kasrem 081/DSJ mengatakan, Melalui peringatan Harkitnas, marilah kita kenang kembali bagaimana semangat perjuangan The Founding Fathers bangsa besar ini untuk diambil sebagai teladan bagi kita semua. Perjuangan Bangsa Indonesia belum berakhir.

Perjuangan ini adalah abadi, untuk menuju Indonesia maju dan modern, berkeadilan, sejahtera, berdemokrasi serta bermartabat. Jika dihitung dari titik awal kebangkitan nasional tahun 1908, berarti kita telah berproses lebih dari seratus tahun menjadi bangsa yang berdaulat, dan secara terus menerus bergelut dengan perubahan. Perubahan-perubahan tersebut, mau tidak mau pasti akan menyatu dan menandai proses perjalanan sejarah bangsa kita. Oleh sebab itu, kita harus tetap waspada dan menjaga konsistensi dan kesinambungan nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh pejuang terdahulu.

Sedangkan tujuan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 107 adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan kita sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara, mempererat persaudaraan untuk mem-percepat terwujudnya visi dan misi sebagai bangsa yang maju dan sejahtera dalam bingkai NKRI.

Sejalan dengan semangat dan jiwa kebangkitan nasional tersebut, maka peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-107 tahun 2015 ini mengambil tema “MELALUI HARI KEBANGKI-TAN NASIONAL KITA BANGKITKAN SE-MANGAT KERJA KERAS MEWUJUDKAN INDO-NESIA MAJU DAN SEJAHTERA”. Tema ini mengandung makna bahwa Kebangkitan Nasional sekarang lebih difokuskan pada perwujudan kerja nyata dengan bekerja lebih keras dan bukan sekadar pengembangan wacana. Tuntutan untuk terus maju dan mewujudkan Indonesia sebagai Negara sejahtera telah menjadi pemicu pentingnya merealisasikan semangat kebangkitan nasional dengan kerja keras, kerja cerdas dan produktif. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Pusat) Kodim 0501/Jakarta Pusat BS yang dipimpin langsung oleh Dandim 0501/Jakarta Pusat BS Letkol Inf Martin S.M. Turnip, S.H. turut serta membantu Polri mengamankan aksi unjuk rasa dalam rangka peringatan hari kebangkitan nasional di wilayah Jakarta Pusat, bertempat di Lapangan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (20/5/15).

Sebelum pelaksanaan pengamanan, Dandim 0501/Jakarta Pusat BS Letkol Inf Martin S.M. Turnip, S.H. beserta unsur satuan pengamanan lainnya menerima pengarahan langsung dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono.

Aksi unjuk rasa kali ini nanti akan terpusat di dua titik utama yaitu di Istana Negara dan Gedung DPR/MPR, serta intensitas massa pengunjuk rasa cukup tinggi di rencanakan mencapai puluhan ribu orang, jelas Kapolda.

Pada kesempatan tersebut, Kapolda menghimbau kepada seluruh Perwira TNI/Polri di yang terlibat pengamanan ini nantinya untuk lebih refresif dalam menghadapi aksi unjuk rasa sesuai dengan protap dan jalur Komando. “Jangan ada satupun anggota yang bertindak tanpa perintah dari Komando/Pimpinannya, baik itu TNI maupun Polri sesuai dengan fungsinya masing-masing”.

Sementara dalam kesempatan tersebut Dandim 0501/Jakarta Pusat BS Letkol Inf Martin S.M. Turnip, S.H. menyampaikan, “Sudah semestinya kita sebagai Satkowil yang bertugas di wilayah Jakarta Pusat, harus senantiasa berbuat yang terbaik demi menciptakan situasi wilayah di Jakarta Pusat yang semakin kondusif”.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kader pendata Kecamatan Wonokromo didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur telah mendata dan mengobsevasi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko, S.Sos pada Rabu (20/05/2015) bertempat di kantor Pangdam V/Brawijaya.

Hal ini terkait dengan pelaksanaan Pendataan Keluarga 2015 (PK 2015) di Jawa Timur yang akan dilaksanakan secara serentak pada tanggal 25 Mei 2015 s.d. 12 Juni 2015. Pendataan akan disesuaikan dengan formulir pendataan keluarga yaitu F/I/PK/2015.

Salah satu hasil pendataan keluarga tahun 2015 diharapkan dapat menjawab kebutuhan akan ketersediaan data dan informasi keluarga yang akan mendukung program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.   Keunggulan hasil pendataan keluarga adalah dapat ditelusuri by name by address sehingga memberikan kepastian terhadap sasaran program yang tepat dan akurat.

Kegiatan ini mempunyai peran penting, pasalnya melalui pencanangan pendataan kepada Pangdam V/Brawijaya diharapkan bisa menjadi percontohan bagi anggota TNI lainnya sehingga tidak ada satu pun anggota TNI di Jawa Timur yang keluarganya tidak terdata. Selain itu, hal ini berpengaruh terhadap kesuksesan pelaksanaan Pendataan Keluarga 2015.  Mengingat, jumlah anggota TNI yang cukup banyak dan juga selama ini TNI turut membantu kesuksesan program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga di Jawa Timur melalui berbagai kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Pendataan keluarga kepada jajaran Forum Pimpinan Daerah (FORPIMDA) ini dimaksudkan sebagai contoh dan wujud peran serta para pimpinan daerah. Dengan pendataan keluarga yang telah dilaksanakan kepada Pangdam V/Brawijaya diharapkan bisa menjadi contoh khususnya bagi prajurit TNI. Pendataan akan dilaksanakan oleh kader pendata dan diimbangi oleh Petugas Lapangan keluarga Berencana (PLKB), serta jajaran dari Bappemas Kota Surabaya dan Lurah/Camat. (asmo)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Pusat) Bertempat di Kantor Logistik PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Babinsa Koramil 05/Tanah Abang  Dim 0501/Jakarta Pusat BS Srd Sukirno mendampingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam rangka peresmian “Teknologi Inovatif Air Terbaik  di Indonesia”.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta beserta jajarannya, Dubes Perancis untuk Indonesia dan segenap Direksi PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA), ungkap Sukirno.

PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA), merupakan operator penyediaan dan pelayanan air bersih untuk wilayah DKI Jakarta yang secara terus menerus mengembangkan inovasinya guna bertujuan untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta akan air yang bersih, jelas Sukirno.

Peresmian kali ini adalah karena PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) telah mampu mengembangkan inovasinya dalam mengolah air sungai menjadi air bersih yang siap dikonsumsi oleh masyarakat Jakarta sehari-hari, tutup Sukirno. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-107 tahun 2015, Kodam V/Brawijaya melaksanakan upacara bendera yang dipimpin oleh PA Liaison AU Kodam V/Brawijaya Kolonel Tek Surip Suparjo pada Rabu, (20/5/2015) di lapangan Makodam V/Brawijaya dan diikuti para prajurit dan PNS Kodam V/Brawijaya.

Dalam sambutan tertulis Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara yang dibacakan Kolonel Tek Surip Suparjo mengatakan bahwa Hari Kebangkitan Nasional menjadi momentum perjuangan seluruh rakyat Indonesia merupakan masa bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan dan kesadaran sebagai sebuah bangsa untuk memajukan diri melalui gerakan organisasi modern yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan.

Membangun mental dan karakter bangsa menjadi salah satu prioritas utama dalam program pembangunan pemerintah Indonesia. Pembangunan karakter tidak hanya di jajaran birokrasi pemerintah tetapi juga dilaksanakan pada seluruh komponen masyarakat. Melalui pembangunan karakter yang disebut dengan ”Revolusi Mental” diharapkan akan menghasilkan Sumber Daya Manusia Indonesia yang kreatif, inovatif, berdedikasi, disiplin, bekerja keras dan taat aturan yang pada akhirnya terwujud masyarakat yang tertib dan terbuka sebagai modal sosial yang positif bagi kemajuan Bangsa Indonesia.

Sejalan dengan semangat dan jiwa kebangkitan nasional, pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-107 tahun 2015 ini mengambil tema ”Melalui Hari Kebangkitan Nasional Kita Bangkitkan Semangat Kerja Keras Mewujudkan Indonesia Maju Dan Sejahtera”. Tema ini mengandung makna bahwa kebangkitan nasional sekarang lebih difokuskan pada perwujudan kerja nyata dengan bekerja lebih keras dan bukan sekedar pengembangan wacana. Tuntutan untuk terus maju dan mewujudkan Indonesia sebagai negara sejahtera telah menjadi pemicu pentingnya merealisasikan semangat Kebangkitan Nasional dengan kerja keras, kerja cerdas dan produktif, tambah Menkoinfo RI.

Dalam mengakhiri sambutannya Menteri Komunikasi dan Informatika berharap agar Momentum Harkitnas ini hendaknya mampu membangkitkan kembali nilai kebersamaan persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi tantangan yang ada dengan menggelorakan rasa bangga dan cinta tanah air, tidak ada bangsa yang maju tanpa perjuangan dan kerja keras, tidak ada bangsa yang maju tanpa pengorbanan, dan Tuhan tidak akan merubah nasib suatu bangsa kecuali mereka merubah diri mereka masing-masing. (asmo)

Rabu, 20 Mei 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyatakan kinerja PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jatim dinilai sudah sangat bagus. Oleh karena, kinerja ke depan, khususnya menghadapi tiga even besar pada tahun ini diharapkan bisa diselesaikan dengan baik, khususnya dalam pemberian santunan kepada ahli waris korban kecelakaan lalu lintas.

“Kedatangan kami ke sini (kantor JR Jatim) untuk memantau kinerja Jasa Raharja sebelum menghadapi tiga event besar yang akan berlangsung, yaitu liburan sekolah, angkutan logistik dan angkutan lebaran. Berdasarkan pantauan kami, kinerja Jasa Raharja Jatim sudah cukup bagus,” kata Anggota Komisi VI DPR RI, Bambang Haryo, di Surabaya, beberapa waktu lalu Jumat (15/5) .

Sebelumnya, dalam kunjungan pada Kamis (13/5) kemarin di kantor perwakilan Jl Diponegoro,  Bambang menyampaikan harapannyaan kepada Jasa Raharja Jatim agar dapat selalu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, yakni ada kecepatan pemberian dan kenaikan santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas).

Menurutnya, kinerja Jasa Raharja saat ini yang sudah sangat mengena tepat sasaran untuk selalu ditingkatkan dalam berbagai programnya. Dalam hal ini, tidak hanya gencarnya sosialisasi pada masyarakat, tapi juga mendorong pemerintah melakukan sosialisasi secara maksimal dan berkesinambungan .

“Ini terlihat dari menurunnya angka kecelakaan dan pemberian santuan yang relatif cepat. Tapi, kita harap ada peningkatan. Baik itu nilai dan pemberian santunan," tuturnya.

Di sisi lain, ia berharap adanya revisi nilai santunan yang masih pada  UU No 33 dan 34  Tahun 1964, ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No 36/PMK.010/2008 dan 37/PMK.010/2008 tertanggal 26 Februari 2008.

Dia mencontohkan untuk korban laka, nilai santunan perawatan saat ini  sebesar Rp 10 juta. "Kita berharap ada revisi dari nilai itu menjadi lebih dari Rp 10 juta. Karena nilai santunan itu masih pada tahun 2008, sebisa mungkin dilakukan revisi, ini kan sudah tahun 2015,".

Mengenai hal itu, lanjut dia, pihaknya akan meminta pusat menanggapi hal itu segera. Dari Komisi VI  akan mengkoordinasikan dengan komisi XI dimana komisi ini yang membidangi tentang keuangan.

Sementara itu, Kepala PT Jasa Raharja Jatim Armanda mengatakan, klaim  kecelakaan lalu lintas (laka lantas) untuk wilayah surabaya turun sekitar 33 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini dikarenakan gencarnya sosialisasi yang dilakukan Jasa Raharja.

Faktor penurunan ini, katanya, dikarenakan gencarnya sosialisasi ke kepolisian,  mitra kerja dan pemerintah daerah ke masyarakat. "Kami juga aktif bersinergi dengan dinas perhubungan," ujarnya.

Ia mengungkapkan,  guna menekan angka laka lantas, pihaknya juga gencar melakukan dialog publik di kampus-kampus dan beberapa sekolah.  Kegiatan semacam ini, masih kata dia, tidak hanya dilakukan di Surabaya saja, tapi juga di pelosok desa yang melibatkan masyarakat dan instansi terkait. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kepala Kejaksaan (Kajari) Tanjung Perak Bambang Permadi mengaku 'angkat tangan' atas ulah bawahannya bernama Rahmat Wiryawan (BW) yang menguras uang barang bukti sebesar Rp 1,5 milliar dari rekening milik Dermawan, terdakwa kasus penggelapan.

Pria berkumis tebal ini menyatakan sikap 'pasrah' atas pemeriksaan yang dilakukan Asisten Pengawasan (Aswas) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim.

Sikap angkat tangan dan pasrah itu diungkapkan Bambang Permadi saat konfrensi pera yang digelar di gedung Kejati Jatim, Selasa (19/5/2015).

Kepada sejumlah awak media, Kajari yang baru menjabat seumur jagung ini menyerahkan sepenuhnya kepada Kejati Jatim."Saya serahkan masalah ini ke Aswas atau ke Kasipenkum Saja,"ucap Bambang dengan nada malu.

Saat konfrensi pers ini digelar, orang nomor satu di Kejari Perak ini terlihat kerap menutupi wajahnya dengan sebuah map ketika sejumlah kuli tinta ini membidikkan kameranya kearah Bambang.

Sementara,  Asisten Pengawas (Aswas) Kejati Jatim meminta agar jaksa RW diskors sementara alias tidak diperkenankan menangani perkara baik pidana umum (pidum) maupun pidsus (pidana khusus).

" Sebaiknya diskors dululah, biar lebih fokus penanganan kasusnya, namun itu terserah atasannya (Kajari Tanjung Perak)," ujar asisten pengawas (aswas) Kejati Jatim, Arif.

Arif menambahkan, dalam seminggu ini pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan pihak-pihak terkait. Sejauh ini sudah 10 orang sudah dimintai keterangan, lima diantaranya dari internal Kejaksaan Perak.

Masih menurut Arif, pihak pengawasan sementara akan menerapkan PP nomer 53 tahun 2007 tentang disiplin Pegawai Negeri dengan sanksi berat, sedang, ringan." Tapi putusan akhir di kejaksaan agung nanti," tukas Arif.

Terkait dugaan ikut terlibatnya Kasipidum Ahmad Fatoni, Arif mengaku masih akan menyelidiki, "Masih kami telusuri," ujar Arif.

Dugaan keterlibatan Kasipidum Fatoni lantaran kemarin turut diperiksa , Senin (18/5/2015). Fatoni turut diperiksa karena dia diduga terlibat dalam pengurasan isi ATM terdakwa tersebut.

Dugaan keterlibatan itu, Fatoni yang memerintahkan RW untuk mengambil uang di dalam rekening terdakwa. Dugaan itu semakin mengkuat karena ada rekaman pembicaraan antara Fatoni dengan Wirawan. Dalam rekaman tersebut, terdengar ucapan Fatoni memerintahkan Wirawan untuk menemui terdakwa, mengajaknya ke bank, dan sebagainya.

Seperti diketahui ,Rahmat Wirawan (RW) bertindak sebagai jaksa penuntut umum (JPU) dalam perkara penggelapan dengan terdakwa Dermawan (Dr), pria asal Bekasi.

Rekening dan ATM milik terdakwa disita sebagai barang bukti. Ternyata, uang Rp 1,5 miliar yang ada di dalamnya menyusut. RW diduga menguras isi ATM itu dengan tiga cara. Dipindah ke rekening pribadinya, dialihkan ke rekening atas nama seorang petugas honorer Kejari Sidoarjo (atas perintahnya), dan ada yang diambil secara tunai.

Sejak 1 April 2015, perkara ini mulai disidangkan. Sejak proses sidang, semua barang bukti dibawa oleh jaksa Wirawan selaku JPU. Sampai 7 Mei, baru dikembalikan ke petugas barang bukti. “Padahal, seharusnya setiap selesai sidang barang bukti harus dikembalikan,” sambungnya. (Komang)

Diingatkan memori kejadian, saksi Endang Menangis 

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Persidangan kasus penganiayaan keluarga advokat Sunarno Edi Wibowo dengan terdakwa Muji Hari Susanto (42) berlangsung secara dramatis.

Dalam persidangan yang dihelat diruang sidang sari Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (19/5/2015) tersebut menghadirkan saksi Endang (korban) dan Sunarno Edi Wibowo.

Endang diperdengarkan kesaksiannya lebih dahulu, sedangkan kesaksian Sunarno Edi Wibowo akan didengarkan dalam persidangan mendatang, lantaran jam persidangan yang sudah melebihi jam kerja.

Dalam kesaksiaannya, Endang menceritakan secara detail, peristiwa penganiaayan keji yang dilakukan warga Jalan Kedung Tarukan itu. Bahkan tak sesekali Endang terlihat sesenggukan dan berlinang air mata saat majelis hakim yang diketuai Burhanudin mengingatkan peristiwa tragis tersebut.

Endang tak menyangka, terdakwa yang bergelar sarjana hukum tersebut tega melakukan penganiayaan terhadap anak dan dirinya.

Penganiayaan itu membuat luka pada bagian wajah Endang dan anaknya bernama Roy Prasojo Wibowo. Endang juga menunjukan bukti-bukti foto akibat pukulan terdakwa.

"Peristiwa itu begitu cepat, awalnya anak saya dulu yang di pukul, kemudian terdakwa memukul saya,"jelas Endang sambil menangis saat menjawab pertanyaan Hakim Burhanudin.

Dijelaskan Endang, peristiwa penganiayaan tersebut ditonton oleh kedua anaknya dan mengakibatkan gangguan psikis."Sampai sekarang anak saya mengalami trauma,"sambungnya.

Selain itu, Endang juga menyebut ada pihak ke tiga yang mengetahui peristiwa itu tapi tidak berusaha melerai. Endang awalnya tak mengetahui, jika pihak ketiga tersebut adalah kerabat terdakwa, dia awalnya menyangka kalau orang tersebut adalah seorang security dilokasi kejadian perkara.

"Namanya Mujiarto, dia juga mendorong-dorong saya," ucapnya.

Dalam persidangan tersebut terlihat tak ada sedikit rasa penyesalan dari diri terdakwa. Dia malah terlihat mengumbar senyum selama persidangan ini digelar. Bahkan terdakwa juga menyangkal beberapa keterangan saksi Endang.

Dijelaskan dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suseno dari Kejari Surabaya, peristiwa penganiayaan itu terjadi pada 24 Januari 2014. Saat itu saksi korban Endang Susiana dan anaknya yakni Roy Prasojo Wibowo pergi ke Ciputra World.

Setibanya di Ciputra World, korban menuju area parkir, dan posisi mobil korban tepat berada disisi kanan mobil milik terdakwa.

Setelah parkir, tiba-tiba, istri terdakwa yakni Elfia membuka pintu mobilnya dengan keras hingga menggenai body mobil korban. Untuk memastikan mobilnya dalam kondisi baik, saksi Roy pun turun dari mobil, setelah dicek ternyata pintu mobilnya pesok akibat benturan dari pintu mobil terdakwa.

Merasa ada kerusakan, Roy pun melapor ke ibunya, Lantas saksi korban Endang pun menegur istri terdakwa dengan cara mengingatkan agar lebih berhati-hati kalau membuka pintu. Teguran itu disambut sanggahan, hingga akhirnya terjadi debat kusir antara saksi korban dan isteri terdakwa.

Perdebatan itu diakhiri dengan pemukulan, terdakwa turun dari mobil dan langsung memukul wajah saksi Roy secara bertubi-tubi.

Tak terima dengan perbuatan terdakwa, saksi Endang pun memaki terdakwa dengan mengatakan 'beraninya cuma dengan anak kecil'. Kalimat itu menambah tekanan darah terdakwa memuncak dan saksi Endang pun menjadi juga terimbas  pelampiasan amarah terdakwa. (Komang)

Jaksa Hanya Buktikan Pasal Penganiayan, Pasal Pengerusakan Tidak Terbukti

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kasus penganiayaan dan pengerusakan dengan terdakwa Rudi Mulianto memasuki babak akhir. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sabetania Paembonan akhirnya menjatuhkan tuntutan ringan untuk warga Jalan Kartini No 35 Surabaya ini. Tuntutan tersebut dibacakan dalam persidangan yang digelar diruang sidang Kartika 2 Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (19/5/2015).

Ironisnya, meski dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan penganiayaan terhadap Edi Jasin (saudara kandungnya), Namun terdakwa berprofesi sebagai pengusaha ini masih bernasib mujur, dia hanya dituntut 4 bulan penjara dikurangi selama menjalani penahanan di Lembaga Pemasyarakatan Sidoarjo.

Selain itu, dalam surat tuntutannya, jaksa wanita asal Kejati Jatim ini tidak dapat membuktikan dakwaan kedua yakni melanggar pasal 406 tentang pengerusakan,  dengan dalih jeratan pasal yang didakwakan adalah alternatif, sehingga dakwaan kasus pengerusakannya tidak perlu lagi dibuktikan. "Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 351 ayat 1,"kata Jaksa Sabetania saat membacakan surat tuntutannya.

"Hal yang memberatkan, perbuatan terdakwa membuat korban Edi Jasin menjadi luka dan tidak dapat melaksankan aktifitas, sedang hal yang meringankan , terdakwa tidak pernah dihukum,"sambungnya.

Dijelaskan dalam tuntutan, efek penganiayaan bukan hanya menimbulkan luka pada tubuh  korban, melainkan akibat perbuatan yang disengaja itu menimbulkan masalah psikis bagi korban. "Dari fakta persidangan, korban juga  mengalami trauma psikis akibat peristiwa ini,"lanjutnya.

Usai persidangan, terdakwa Rudi Mulianto melalui dua orang tim pembelanya yakni Triprijanto dan Kusairi akan melakukan perlawanan penolakan atas tuntutan jaksa. Perlawanan yang dituangkan dalam bentuk pledoi atau pembelaannya tersebut sedianya akan dibacakan dalam persidangan satu pekan mendatang.

"Kalau begitu sidang ditunda sampai hari selasa tanggal 26 Mei 2015 ," ucap Hakim Musa Arief Aini selaku ketua majelis perkara ini diakhir persidangan.

Kasus ini sempat menghebohkan PN Surabaya, pasalnya kasus yang tergolong 'ecek-ecek' ini selalu mendapat pantuan media.  Hampir disetiap persidangan ini digelar, terdakwa Rudi mendapat perlakuan istimewa. Mulai dari jadwal sidang yang dipisahkan dari tahanan lain hingga fasilitas ruang sidang yang disertai microphone. Bahkan terdakwa Rudi juga pernah tidak menggunakan rompi tahanan saat persidangan perdananya.

Seperti diketahui, Perkara ini merupakan buntut dari  saling lapor, sebelumnya Terdakwa melaporkan kakak kandungnya yakni Edi Jasin alias Vinsen yang telah menganiayanya. Dan oleh Hakim PN Surabaya, Edi Jasin divonis 2 bulan 10 hari.

Dijelaskan dalam dakwaan, peristiwa saling mengkalim sama sama dianiaya ini terjadi pada 16 Oktober 2013 lalu. Saat itu kedua orang tua  mereka dan Terdakwa Rudi mendatangi rumah yang 'gono gini' yang dibuat kantor oleh saksi Edi Jasin yang terletak di Jalan Musi 40 Surabaya dan meminta mengosongkannya.

Namun, saksi Edi Jasin menolaknya dengan dalih, rumah tersebut telah diwariskan padanya. Sontak, hal itu membuat terdakwa naik pitam. Lantas, terdakwa menarik kerah baju korban dan memukul korban yang mengenai beberapa bagian dari tubuh korban.

Setelah sempat jatuh akibat didorong, terdakwa mengambil telepon jenis wareless yang berada dimeja kantor dan melempar kearah korban, namun lemparan itu tak mengenai korban dan cuma mengenai dinding tembok hingga menyebabkan wareless itu rusak.

Sambil marah-marah, terdakwa kembali mengambil kursi tamu dan melemparkannya ke arah pintu masuk yang berbahan kaca hingga menyebabkan kursinya rusak, kacanya tergores dan dinding temboknya gumpil dan cat temboknya terkelupas.

Atas perbuatannya,  Jaksa mendakwa terdakwa yang tinggal di jalan Kartini 35 Surabaya ini  dengan pasal berlapis. Pada dakwaan pertama, terdakwa dianggap melanggar pasal pasal 351 ayat 1 tentang penganiayaan,  dan pada dakwaan kedua, dia didakwa melanggar  Pasal 406 ayat 1 tentang pengerusakan. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya, terus melakukan upaya percepatan demi mewujudkan target cakupan pelanggan 100 persen pada 2019 mendatang. Salah satunya melalui program “Master Meter” yang diperuntukkan bagi warga Kota Pahlawan yang selama ini tinggal di kawasan “sulit dijangkau” pipa PDAM.

Selasa (19/5/2015) kemarin, dilakukan peresmian simbolis lima (5) “Master Meter” oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di kawasan Legundi, Kelurahan Ketabang, Kecamatan Genteng. Hadir dalam acara tersebut, Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya Sembada Surabaya, Ashari Mardiono, Deputi Chief of Party IUWash (Indonesian Urban Water Sanitation and Hygiene), Dewan Pengawas PDAM Surya Sembada, SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemkot Surabaya, LKMK juga tokoh masyarakat.

Dirut PDAM Surya Sembada, Ashari Mardiono mengatakan, Master Meter ini merupakan upaya PDAM Surya Sembada untuk melayani warga yang selama ini menempati wilayah yang tidak bisa dipasangi pipa PDAM dikarenakan status tanahnya merupakan tanah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Karena status legal tanahnya itulah, PDAM harus membayar sewa bila ingin memasang pipa. Nah, Master Meter ini merupakan upaya solutif untuk mengatasi masalah tersebut. “Ini merupakan upaya PDAM agar warga yang dulu tidak dapat menikmati air bersih secara langsung, bahkan tidak dapat mengurus pemasangan sambungan air baru, kini dapat menikmati air bersih secara langsung,” tegas Ashari Mardiono.



Dijelaskan Ashari, sejauh ini, layanan “Master Meter” sudah mencakup 259 rumah tangga yang berada di beberapa titik. Diantaranya meliputi wilayah Kanginan, Legundi, Ngemplak, Greges I dan Greges II. Program yang merupakan kerjasama dengan Indonesia Urban Water Sanitation and Hygine (IUWASH) melalui  USAID serta PDAM Kota Surabaya juga dibantu oleh Forum Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) agar masyarakat mampu secara swadaya melakukan perawatan dan sosialisasi kepada warga sekitar tentang master meter.



Wali Kota Tri Rismaharini seusai peresmian, mengungkapkan apresiasinya terhadap program Master Meter yang merupakan bagian dari komitmen Pemkot Surabaya untuk melayani warganya dalam hal mendapatkan air bersih.  Dijelaskan wali kota, tanpa adanya program ini, semisal bila PDAM Surya Sembada memasang pipa air di tanah milik PT KAI, maka harus membayar sewa.

“Ada cara lain untuk kita tetap bisa membantu masyarakat. Caranya kemudian kita buat Master Meter. Ini merupakan solusi yang sangat tepat. Ini merupakan upaya untuk melayani warga dalam penggunaan air bersih,” tegas wali kota.

Walikota perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan Kota Surabaya ini berharap, karena warga bisa memakai layanan air PDAM, maka, biaya yang dikeluarkan akan jauh berbeda dari sebelumnya. Karena itu, wali kota berharap uang kelebihan imbas dari manfaat hemat layanan air PDAM Surya Sembada tersebut, bisa dimaksimalkan warga untuk kepentingan sekolah anak-anaknya. “Kalau sudah gunakan PDAM, tagihannya murah sekali. Uang nya yang kemarin bayar mahal, bisa ditabung untuk sekolahkan anak-anaknya. Kalau sebelumnya sampai SMA, sekarang harus bercita-cita sampai perguruan tinggi,” jelas wali kota yang semasa muda suka naik gunung ini.

Deputi Chief of Party USAID, Foort Bustraan mengatakan, program Master Meter ini merupakan program strategis yang perlu direplikasi, baik oleh PDAM Surya Sembada dan Pemkot Surabaya. Menurutnya, masyarakat secara swadaya berkontribusi menggali, memasang pipa, melakukan sambungan ruang, dan melakukan perbaikan kembali bekas galian. “IUWASH melalui PDAM meningkatkan program akses air minum 2 juta orang di Indonesia, dan akses sanitasi 250 orang di beberapa lokasi di Indonesia, juga mengurangi biaya air bagi masyarakat berpenghasilan rendah di beberapa daerah di Indonesia,” ujarnya.

Sementara Kepala Humas PDAM Surya Sembada, Ari Bimo Sakti menjelaskan, untuk teknis kerja Master Meter ini, PDAM memasangnya di tanah yang bisa dipasang (tidak ada masalah legal status) untuk kemudian disambungkan ke rumah warga. “Untuk meter induk nya sama jaringannya, kita yang siapkan. Warga tinggal siapkan pipa down stream. Dari meter induk distribusi ke rumah disiapkan warga dalam hal ini dibantu USAID dan IAWash. Itu dikelola KSM,” jelas Bimo.

Menurut Bimo, sebenarnya, program Master Meter ini sudah berjalan dalam beberapa tahun terakhir. PDAM berinisiatif menggulirkan program ini demi merealisasi target capaian layanan. “Salah satu target kami, pada 2019 nanti cakupan layanan 100 persen. Kalau tidak dipergerakan dengan cara alternatif ini, kita tidak bisa jangkau warga yang tanahnya tidak bisa dipasang pipa,” sambung dia.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melepas pemberangkatan satuan tugas pengamanan perbatasan RI Malaysia di Mako Yonif 527 Laba-Laba, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (19/5/2015).

Prajurit yang diberangkatkan sebanyak dua Batalyon atau 700 personel pasukan TNI AD dari 1 SSY Yonif 521 Macan Kumbang Kediri dan 1 SSY Yonif 527 Laba-Laba Lumajang diberangkatkan ke tempat tugas di daerah perbatasan Nunukan Kalimantan Utara dan ke Malinau Kalimantan Timur menggantikan personel sebelumnya yang bertugas selama 9 bulan.

Pergantian satuan penugasan pengamanan perbatasan RI Malaysia yaitu Yonif 521 Macan Kumbang menggantikan Yonif 433 Kostrad Makassar dan Yon 527 Laba-Laba menggantikan Yonif 405 Kodam IV Diponegoro Jawa Tengah.

Sebelumnya Jenderal Gatot Nurmantyo telah memberikan pengarahan kepada prajurit batalyon 521 Macan Kumbang Kediri dan dilanjutkan di batalyon 527 Baladibya Yudha  Lumajang.

Menurut Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo menuturkan bahwa Yonif 527 Baladibya Yudha  Lumajang merupakan Batalyon terbaik dari jajaran Kodam V Brawijaya ketika di medan perang.

Dalam pengarahannya, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan prajurit yang bertugas di perbatasan agar bisa membawa diri, mendekati dan mencintai masyarakat. Menjaga kehormatan TNI, Bangsa dan Negara.  "Selama di tempat tugas, jaga disiplin. Ini tugas negara, jaga perbatasan Negara dan laksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dan jangan sampai ada pelanggaran sedikitpun," kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang dijawab serentak oleh prajurit dengan kalimat “Siap”. Selain itu agar para prajurit senantiasa tidak melakukan perbuatan tercela/ karena tugas yang diemban adalah menjaga perbatasan dengan Malaysia

Kemudian, Jenderal Gatot menambahkan, jika ada pelanggaran patok batas, tangkap sebisa mungkin tidak dilukai dan kemudian diserahkan ke pihak kepolisian guna proses pengusutan.

Kasad Jenderal Gatot juga mengingatkan agar prajurit juga ikut mewaspadai kerawanan penyelundupan narkoba dan minuman keras, melalui perbatasan.  "Yang perlu kalian waspadai termasuk bahaya penyelundupan Miras dan Narkoba di perbatasan, camkan itu," lanjutnya.

Ditambahkan, prajurit yang berprestasi selama bertugas di perbatasan ‎juga akan diproyeksikan untuk mengemban tugas, dikirim mewakili pasukan penjaga perdamaian di luar negeri.

Di acara pemberangkatan satuan penugasan perbatasan RI Malaysia tersebut juga dihadiri oleh Pangdam V/ Brawijaya, Danrem 083 dan para Asisten Kodam V/Brawijaya. (asmo)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Untuk meningkatkan kualitas profesionalisme provost satuan, Kodam V/Brawijaya menggelar penataran provost yang diikuti sekitar 45 orang prajurit Bintara dan Tamtama Provost satuan jajaran Kodam V/Brawijaya bertempat di Aula Mapomdam V/Brawijaya Jl. Raden Wijaya No. 1 Surabaya, Senin (18/5/2015).

Sebagai penyelenggara penataran provost satuan adalah Danpomdam V/Brawijaya Kolonel Cpm Ujang Martenis, S.H. di Aula Pomdam V/Brawijaya. Upacara pembukaan penataran provost ditandai dengan penyematan tanda peserta penataran oleh Danpomdam selaku Pimpinan acara.

 Penataran provost yang akan berlangsung selama   5 (lima) hari, hingga tanggal 22 Mei 2015 mendatang, para peserta akan dibekali dengan berbagai materi, baik yang bersifat teori maupun praktek, meliputi penegakan disiplin dan tata tertib dalam markas, pengendalian lalu-lintas dan pengaturan parkir dalam markas, patroli dalam markas, tindakan pertama di tempat kejadian perkara dalam markas, pengawasan terhadap kegiatan dan materiil, penyidikan terbatas, hukum dan peraturan perundang-undangan, serta pengamanan.

Danpomdam, dalam amanat tertulis mengatakan bahwa sesuai ketentuan Undang-undang Nomor : 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, Provost merupakan penyidik pembantu, provost adalah pembantu para Komandan Satuan dalam mewujudkan kondisi disiplin, ketertiban dan ketaatan hukum di satuannya.

Oleh sebab itu, sambung Dampomdam,  Provost   satuan harus benar-benar diberdayakan dan dioptimalkan perannya, dengan jalan memberikan pembekalan dan pengetahuan tentang tugas dan fungsi provost satuan diantaranya melalui penataran ini, sehingga memiliki bekal yang memadai dalam melaksanakan tugasnya.

Lebih lanjut Danpomdam mengatakan bahwa melalui penataran diharapkan dapat meningkatkan kualitas profesionalisme para provost satuan jajaran Kodam V/Brawijaya, sehingga mempunyai kemampuan dalam bidang pemeliharaan ketertiban, pengendalian lalu lintas dan penyidikan terbatas.   Dengan demikian provost satuan dapat membantu para komandan melakukan upaya preventif/pencegahan dan represif/penindakan apabila terjadi pelanggaran hukum, disiplin dan tata tertib di satuannya.

Di akhir amanatnya, Danpomdam berpesan keberadaan provost di satuan harus mampu memberikan kontribusi yang positif dalam mewujudkan   satuan   jajaran   Kodam  V/Brawijaya    yang  tertib,  aman dan  terbebas dari segala bentuk pelanggaran.

Hadir pada kesempatan upacara pembukaan penataran tersebut para Dandenpom jajaran Pomdam V/Brawijaya, Komandan Satuan penataran Kapten Cpm Heri Sihono, para Gumil/Penatar, para Perwira, Bintara dan Tamtama Pomdam V/Brawijaya. (asmo)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive