KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ternyata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, tak mau jadi pengangguran, Ia ingin memiliki pamor dan ditakuti banyak orang terutama dilingkungan birokrasi Pemkot Surabaya.
Untuk itu dalam Pilkada Surabaya 2015 nanti, Tri Rismaharini berusaha maju lagi dalam pertarungan memperebutkan kursi Surabaya 1.
Alasan Risma untuk bertarung dalam Pilkada 2015 nanti, dikarenakan adanya godaan “setan” yang selalu membuat hawa nafsunya terusik.
“Saya tetap manusia, kan ada setan yang nggoda saya (untuk menjadi wali kota lagi). Hawa nafsunya itu luar biasa. Saya tidak mau warga saya punya masalah karena nafsu saya. Tuhan yang akan ngatur,” kata Risma kepada wartawan seusai upacara peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-722 tahun di halaman Taman Surya, Minggu (30/5/2015).
Risma sempat berkai-kali mengatakan tak ingin maju kembali karena tak mau mengingkari pesan orang tua agar meneruskan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Di sisi lain, Permendagri mengatur dalam Pilkada kali ini setiap calon dari PNS, TNI, dan Polri wajib mengundurkan disi sebelum mendaftar sebagai calon kepala daerah.
Tapi Risma menegaskan belum memutuskan apakah maju lewat jalur parpol atau independen. Dirinya berdalih saat ini masih memikirkan bagaimana melanjutkan program kerja membangun Surabaya.
Hal ini dikarenakan ketika dia maju kembali menjadi calon wali kota Surabaya, maka konsentrasinya sebagai kepala daerah akan terpecah. Sebab, dia akan disibukkan dengan agenda-agenda pemenangan dirinya.
“Saya khawatir konsentrasi saya terpecah karena saya ingin menang. Saya sekarang punya tanggung jawab hingga September mendatang (sebagai wali kota),” katanya. (arf)
Untuk itu dalam Pilkada Surabaya 2015 nanti, Tri Rismaharini berusaha maju lagi dalam pertarungan memperebutkan kursi Surabaya 1.
Alasan Risma untuk bertarung dalam Pilkada 2015 nanti, dikarenakan adanya godaan “setan” yang selalu membuat hawa nafsunya terusik.
“Saya tetap manusia, kan ada setan yang nggoda saya (untuk menjadi wali kota lagi). Hawa nafsunya itu luar biasa. Saya tidak mau warga saya punya masalah karena nafsu saya. Tuhan yang akan ngatur,” kata Risma kepada wartawan seusai upacara peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-722 tahun di halaman Taman Surya, Minggu (30/5/2015).
Risma sempat berkai-kali mengatakan tak ingin maju kembali karena tak mau mengingkari pesan orang tua agar meneruskan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Di sisi lain, Permendagri mengatur dalam Pilkada kali ini setiap calon dari PNS, TNI, dan Polri wajib mengundurkan disi sebelum mendaftar sebagai calon kepala daerah.
Tapi Risma menegaskan belum memutuskan apakah maju lewat jalur parpol atau independen. Dirinya berdalih saat ini masih memikirkan bagaimana melanjutkan program kerja membangun Surabaya.
Hal ini dikarenakan ketika dia maju kembali menjadi calon wali kota Surabaya, maka konsentrasinya sebagai kepala daerah akan terpecah. Sebab, dia akan disibukkan dengan agenda-agenda pemenangan dirinya.
“Saya khawatir konsentrasi saya terpecah karena saya ingin menang. Saya sekarang punya tanggung jawab hingga September mendatang (sebagai wali kota),” katanya. (arf)