Pada kesempatan itu, Dandim 0802 Ponorogo Letkol Inf Slamet Sarjianto, S.E. menyampaikan tentang pentingnya Komunikasi dengan Aparat Pemerintah untuk menunjang Kinerja di Daerah pada TA. 2015, dalam pelaksanaan upaya Komsos dengan Aparat Pemerintah. Ini juga menunjang dan mendukung program swasembada pangan dari pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan rakyat, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan kemanunggalan TNI dengan Rakyat. Terang Dandim.
Lebih lanjut Dandim katakana kegiatan ini merupakan kegiatan sinergitas Kodim, Pemerintah Kabupaten dan Polres Ponorogo untuk melaksanakan upaya pencegahan dengan melibatkan peran serta seluruh komponen masyarakat se-Kabupaten Ponorogo agar tidah mudah terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kelompok yang dilarang dan sangat berbahaya terhadap kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Dengan melibatkan peran serta masyarakat sangat penting dilakukan agar paham ini tidak efektif mempengaruhi, menggalang maupun merekrut generasi-generasi bangsa yang memanfaatkan ideologi dan doktrin yang menyimpang dari ajaran dan kaidah agama dan pilar bangsa yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, Kebhinekaan tunggal Ika,
Dandim mengharapkan, agar setiap komponen bangsa Indonesia senantiasa waspada, gunakan hati nurani, logika dan akal sehat karena saat ini telah terjadi disinformasi, fitnah, penyesatan, provokasi, pengalihan isu dan pembunuhan karakter. Menggunakan isu domestik seperti otonomi daerah, otonomi khusus, pemekaran wilayah, lingkungan hidup, HAM, demokratisasi, amandemen UU dan konstitusi dan sengketa Pemilu /Pemilu Kada. Bukan itu saja, kita diciptakan untuk saling curiga, meragukan Pancasila sebagai dasar negara, meruntuhkan rasa percaya diri dan delegitimasi pemerintah.
Namun demikian, Dandim berkeyakinan bahwa masih banyak generasi muda yang juga bisa menjadi pejuang-pejuang dalam menghadapi Proxy War. Mari kita hadapi Proxy War dengan wawasan kebangsaan. Pinta Dandim.
Dandim 0802 Ponorogo Letkol Inf Slamet Sarjianto, S.E. mengajak seluruh peserta yang hadir untuk menyatukan visi dan misi dalam sebuah kata “Bhinneka Tunggal Ika”. Harus kita ingat bahwa untuk menjadi bangsa yang maju kita harus membuat kondisi di dalam negeri kita damai dan kondusif, selama negara kita masih timbul perpecahan satu sama lain janganlah berharap untuk menjadi bangsa yang besar dan maju", tegasnya. (arf).