Kamis, 18 Juni 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Irdam V/Brawijaya Kolonel Arh Andi Sumangerukka,  pimpin upacara 17-an yang diikuti prajurit dan PNS jajaran Kodam V/Brawijaya wilayah Surabaya,  Rabu 17 Juni 2015 bertempat di lapangan Kodam V/Brawijaya.

Pangdam V/Brawijaya dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Irdam V/Brawijaya Kolonel Arh Andi Sumangerukka, mengatakan : ” Terkait dengan pelaksanaan Program Ketahanan yang dicanangkan oleh pemerintah, hendaknya aparat kewilayahan lebih kreatif dan inovatif dalam   menghadapi musim kemarau. Lebih lanjut Pangdam dalam amanatnya menyampaikan bahwa program Ketahanan Pangan harus tetap berjalan dan berhasil”.

Melalui kegiatan serbuan teritorial yang dilakukan oleh TNI AD bertujuan untuk mempercepat terwujudnya program Ketahanan Pangan Nasional. Peningkatan fungsi dan kemampuan dari aparat teritorial seperti Babinsa sangat diperlukan guna mendukung program pemerintah tersebut. Berdasarkan evaluasi dan hasil penilaian di seluruh wilayah Indonesia maka Kodam V/Brawijaya, dinilai telah berhasil dalam mewujudkan Ketahanan Pangan, hal ini membuktikan bahwa seluruh satuan jajaran Kodam V/Brawijaya telah mendukung dan bekerja secara maksimal demi suksesnya program swasembada pangan nasional.

Pangdam lebih lanjut dalam amanatnya menekankan agar pelaksanaan penyaluran anggaran untuk Babinsa dan Koramil, karena Babinsa dan Koramil adalah ujung tombak dalam kegiatan teritorial, Program UPSUS (upaya khusus) untuk masa Tanam April sampai dengan September 2015 harus dapat tercapai dan terealisasi dalam rangka mendukung Swasembada Pangan. (arf)

Disiagakan di Bogor, Sentul, dan Jawa Barat

KABARPROGRESIF,COM : (Jakarta Pusat) Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko meresmikan pembentukan pasukan elit TNI baru bernama  Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI. Pasukan paling elit di TNI ini jumlah anggotanya cuma 90 personel.

“Pada hari ini, Komando Operasi Khusus Pasukan TNI saya nyatakan diresmikan,” kata Panglima TNI di Lapangan Monas, Jakarta..

Peresmian pasukan elit TNI ini dihadiri Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijatno, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, Danjen Kopassus Mayjen TNI Dony Monardo, Komandan Korps Marinir Brigjen (Mar) Buyung Lalana, dan Komandan Kopaskhas Marsda TNI A Wattimena.

Koopssusgab langsung dibawah kendali operasi Panglima TNI. Pembinaan Koopssugab dilakukan tiga komandan satuan elit TNI. Perdana, tongkat komando Koopssugab di bawah pembinaan Danjen Kopassus.
Personel pasukan elit ini direkrut dari pasukan elit masing-masing matra TNI. Yaitu, Satuan Gultor-81 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat, Detasemen Jala Mengkara (Denjaka) Marinir TNI Angkatan Laut, dan Satuan Bravo-90 Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI Angkatan Udara.
Acara berlangsung khidmat, meski diguyur hujan. Suasana terkesan bersahaja dan tidak terlihat kesan angker selama prosesi peresmian satuan yang terbilang memiliki level tertinggi di TNI ini.

Panglima Moeldoko menegaskan bahwa setiap negara berhak mengoptimalkan peran angkatan perangnya guna menjaga stabilitas nasional. Tantangan dan ancaman dari internal maupun eksternal yang semakin meningkat, perlu disikapi TNI dengan embentukan Koopssusgab.

Ketika negara membutuhkan, pasukan ini harus siap digerakan tanpa pengecualian. Peran pasukan ini menyempurnakan operasi yang digelar TNI. Seluruh personiel Koopssusgab dalam kondisi siaga operasi, dan disiagakan di daerah Sentul, Bogor, Jawa Barat.

“Seluruh warga bisa berbangga hati, dan bisa tenang memiliki pasukan khusus yang siap digerakkan dalam hitungan menit,” tegas jenderal yang belum lama ini mendapat anugerah “The Right man On The Right Place” –versi lima tahun portal nasional lensaindonesia.com– terkait perannya sukses menjaga stabilitas nasional dalam mengawal masa transisi pemerintahan Presiden Joko Widodo ini. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sejarah telah mencatat bahwa perjuangan untuk mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang saat ini menjadi bangsa berdaulat dan terhormat bukan hadiah atau pemberian dari pihak manapun, tetapi melalui proses perjuangan yang sangat panjang, heroik, dan disertai dengan pengorbanan yang luar biasa dari para pejuang dan para pahlawan pendahulu kita. Demikian sambutan yang disampaikan Walikota Surabaya Ibu Tri Rismaharini saat menggelar acara silaturahmi dengan Veteran Cabang Surabaya dalam rangka HUT Kota Surabaya yang Ke-722 dan menyambut datangnya Ramadhan 1436 H. Bertempat di Taman Surya Balai Kota Surabaya.

Dalam sambutannya Tri Risma menyampaikan bahwa “perjuangan para pahlawan yang telah gugur di medan pertempuran menjadi catatan sejarah dan cerminan keberanian rakyat Indonesia dalam mengusir penjajah, yang dibayar dengan harga mahal sampai titik darah penghabisan, kemenangan bangsa Indonesia melawan penjajah menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, bahwa senjata paling utama dalam memenangkan peperangan menghadapi segala bentuk penjajahan dan penindasan adalah semangat perjuangan yang terus berkobar, perasaan senasib sepenanggungan dan ikatan persatuan dan kesatuan seluruh bangsa Indonesia dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia”pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut Beliau juga mengatakan telah menyediakan 50 unit  rumah untuk para pensiunan/veteran serta berjanji akan memberikan TMP baru tempat yang layak bagi para Pahlawan, lebih lanjut Walikota menyampaikan bahwa tiap hari bersama Danrem serta Kapolres berusaha untuk memberantas Narkoba karena Negara lain menghancurkan Indonesia lewat generasi-generasi muda lewat Narkoba dan kehidupan pergaulan bebas, tiap malam Camat, Polsek, Babinsa “saya perintahkan sweeping di tempat-tempat hiburan untuk mencegah Narkoba menyebar luas belum lagi saat ini kita sedang menghadapi tantangan dengan melawan kemiskinan dan kebodohan”pungkasnya. Sementara itu, Hartoyik, Ketua Legiun Veteran Kota Surabaya dalam laporannya mengatakan, hingga kini veteran baik pejuang maupun pembela berjumlah sekitar 2.300 orang yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di kota Surabaya. Menurutnya, Veteran adalah aset berharga dari bangsa Indonesia. Untuk itu sesuai Undang-undang no. 15 tahun 2015 semua orang yang memiliki gelar veteran akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.

Pada acara silaturahmi tersebut tampak hadir Danrem 084/BJ Kolonel Inf Nur Rahmad, Dandim 0831/ST Letkol Inf H.D. Arifin Simanjuntak, Ketua LVRI Surabaya Bpk. Hartoyik, Perwakilan Lantamal Letkol (L) Didik D. Toro, Perwakilan Lanud Surabaya Letkol (W) DRG. Retha, Kapolsek Surabaya Timur, setelah acara tersebut Para veteran kemudian menikmati kuliner khas Surabaya sembari dihibur Campursari Guyub Rukun.(asmo)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kegiatan kepramukaan akan menjadi wahana menyalurkan energi para generasi muda yang masih penuh semangat ke arah kegiatan yang positif dan konstruktif. "Sehingga energi yang dikeluarkan akan menghasilkan sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi saudara-saudara sendiri, keluarga dan masyarakat yang pada muaranya akan membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik," Hal tersebut disampaikan Danrem 084/Bhaskara Jaya Kolonel Inf M. Nur Rahmad dalam amanatnya saat membuka kegiatan Pramuka Saka Wira Kartika tingkat Korem. Bertempat di Aula Makorem.

Dalam amanat tersebut Beliau menyampaikan bahwa Saka Wira Kartika adalah wadah kegiatan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk meningkatkan kesadaran bela negara melalui pengetahuan dan keterampilan di bidang matra darat. Membentuk patriot bangsa yang setia, berbakti, dan menjunjung tinggi nilai luhur bangsa serta tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, melalui Pelatihan Pramuka ini diharapkan menghasilkan kader Bela Negara yang handal, karena para kader Pramuka memiliki peran penting sebagai motor pengerak dalam membentuk karakter dan jati diri generasi muda sebagai Penerus Bangsa.

Gerakan Pramuka sangat dibutuhkan, karena merupakan wadah pendidikan untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan meningkatkan pengetahuaan, kemampuan dan keterampilan serta memotivasi kegiatan nyata yang produktif, sehingga dapat memberikan bekal bagi kehidupan bangsa dan pengabdian kepada Masyarakat, bangsa, dan Negara sesuai dengan aspirasi dan tuntutan perkembangan pembangunan dalam rangka meningkatkan Ketahanan Nasional.

Pelaksanaan kegiatan selama 1 hari di mulai pukul 08.00 s.d 16.00, adapun berbagai materi yang diajarkan oleh kakak pembina yang sebagaian besar berasal dari anggota Korem 084/BJ yang pertama adalah wawasan kebangsaan tentang hak bela negara, Navigasi Darat (kompas siang dan malam, menentukan tanda-tanda peta), Tali-temali, Survival, Penanggulangan bencana (asmo)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Korem 084/BJ bertekat memberantas peredaran Narkoba di wilayah Surabaya, hal tersebut diwujudkan dengan menggelar kegiatan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) TW. II TA. 2015  oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sidoarjo, tercatat sebanyak 100 orang personel Makorem melaksanakan Tes Urine, pada pukul 08.00-10.00 WIB. Bertempat di aula Korem 084/BJ.

Maraknya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba telah membangkitkan komitmen kita untuk memerangi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba. Hal ini dapat dilihat dari berbagai upaya Badan Narkotika Nasional (BNN) beserta komunitas-komunitas yang ikut serta mensosialisasikan tentang pencegahan dan pemberantasan narkoba yang telah diratifikasi hampir seluruh indonesia, seperti yang dikatakan AKP Agus Suwandi yang menjabat sebagai Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK Sidoarjo.

Dengan slogan “Global Action For Healthy Comunities Without Drugs”yang artinya aksi global untuk mendapatkan hidup sehat tanpa menggunakan Narkoba” Dari komunitas tersebut Korem 084/Bhaskara Jaya bertekad untuk terus berupaya dengan sungguh-sungguh dalam menangani segala bentuk penyebaran Narkoba. Kedatangan Tim BNNK diharapkan dapat memberikan masukan dan wawasan bagi seluruh prajurit Korem bahwa efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi berhalusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata selain itu, efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu, dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu contohnya : Shabu dan Ekstasi Serta Kokain. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ketika memimpin upacara bendara 17-an, Danrem 084/ Bhaskara Jaya Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad memberikan penghargaan kepada 2 orang anggota Kodim 0828/Sampang atas keberhasilannya dalan menangkap pelaku penyelewengan alat pertanian di Kabupaten Sampang Madura, 2 orang anggota yang menerima penghargaan tersebut  yaitu atas nama Kapten Arm Edi Purwanto Danramil 0828/02 dan Lettu Inf M. Ruzen jabatan Pasi Intel Kodim sampang.

Dalam amanatnya Danrem 084/BJ Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad, menyampaikan rasa bangga dan berterima kasih serta apresiasi yang tinggi atas apa yang telah dilakukan oleh Kapten Arm Edi Purwanto Danramil 0828/02 dan Lettu Inf M. Ruzen dengan keberaniannya, tulus dan ikhlas telah berhasil menangkap tersangka pelaku penyelewengan alat pertanian di Kabupaten Sampang Madura. Pemerintah telah berusaha membantu seluruh petani di seluruh Nusantara dengan pengadaan pupuk bersubsidi, alat pertanian salah satunya yang berada di Kabupaten Sampang, sungguh sangat disayangkan apabila bantuan Pemeritah tersebut disalah gunakan untuk kepentingan individu ataupun golongan.

“Sikap dan perilaku prajurit kewilayahan yang senantiasa mendukung penegakan hukum khususnya pengungkapan kasus penyelewengan tersebut sangat patut dicontoh oleh rekan-rekan prajurit lain, hal tersebut dapat mengangkat citra dan  kredibilitas TNI-AD”pungkasnya.

Danrem berharap agar apa yang telah dilakukan anggota 2 anggota Kodim 0828/Sampang dapat menjadi contoh serta dapat  menginspirasi dan memotivasi rekan-rekan prajurit TNI-AD lainnya untuk mendukung Pemerintah dalam mensukseskan Program Ketahanan Pangan. (asmo)

Rabu, 17 Juni 2015

Kasus Pemalsuan Surat Riwayat Tanah Jemur Wonosari 

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ahmad Jaya mengaku belum bisa merampungkan surat tuntutan kasus pemalsuan surat yang dilakukan terdakwa Diah Ernawati, Mantan Lurah Jemur Wonosari, padahal semestinya, tuntutan tersebut sediannya akan dibacakan pada persidangan hari ini, Rabu (17/6/2015).

"Penyusunan surat tuntutannya belum kelar, semoga minggu depan sudah bisa kami bacakan,"ujar jaksa yang bertugas di Kejari Surabaya di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Selain  itu, Jaksa Ahmad Jaya juga belum merampungkan tuntutan terdakwa lain dalam kasus ini, yakni Sofiah bin Imam Kodrat. "Itu juga belum selesai,"pungkasnya.

Seperti diketahui,  Perkara ini bermula ketika terdakwa Diah Ernawati menjabat sebagai Lurah Jemur Wonosari telah membuat surat keterangan riwayat tanah atas nama Sofiah bin Imam Kodrat. Padahal sesuai data yang tercatat dibuku letter C No 1332, obyek seluas 4020  tersebut milik Heru Kamaldi Djojonegoro.

Surat itu digunakan Sofiyah Imam Kodrat sebagai bukti untuk menggugat perdata Heru Kamaldi. Dengan bukti itulah terdakwa Diah Ernawati dilaporkan ke Polrestabes Surabaya karena dianggap menerbitkan surat keterangan riwayat tanah yang isinya tidak benar atau palsu.

Atas perbuatannya itulah, Terdakwa Diah didakwa melanggar pasal 263 ayat (2) tentang pemalsuan surat dengan ancaman hukuman  6tahun penjara.  (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Nasib Hairanda, Advokat sekaligus terdakwa dalam kasus penipuan terhadap Mulyanto (Kliennya) untuk lolos dari jeratan hukum benar-benar diujung tanduk.

Oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ahmad Jaya, terdakwa Hairanda dituntut hukuman 1 tahun dan 6 bulan penjara. Tuntutan tersebut dibacakan dalam persidangan yang digelar diruang sidang Cakra Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (17/6/2015).

"Terdakwa Hairanda terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal  378 KUHP," ucap Jaksa Ahmad Jaya saat membacakan amar putusanya.

Dijelaskan dalam surat tuntutan jaksa, peristiwa penipuan tersebut terjadi pada tahun 2013 silam. Saat itu, korban yang terkena masalah hukum kasus penganiayaan ini menemui terdakwa untuk meminta bantuan hukum dan mendampingi korban yang saat itu jadi terlapor.

Beberapa hari kemudian, korban bersama anak dan isterinya dipanggil pihak Polrestabes Surabaya dan korban meminta agar didampingi dan akhirnya didampingi rekan terdakwa yang bernama Agus Hariyanto.

Terdakwa kemudian memberitahukan ke korban bahwa perkaranya bisa dilakukan SP3 (Dihentikan) karena tidak cukup bukti dan korban disuruh menyediakan uang Rp 100 juta untuk diserahkan ke pejabat Polrestabes Surabaya.

"Permintaan tersebut kemudian disetujui korban dan dilakukan beberapa kali transfer ke terdakwa. Setelah menyerahkan uang dengan total Rp 165 juta, termasuk untuk sucses fee terdakwa sebesar Rp 30 juta, namun janji terdakwa tidak terealisasi, "terang Jaksa Ahmad Jaya.

Dipersidangan sebelumnya, terdakwa  membatah telah melakukan penipuan, dia mengaku uang yang diminta dari Mulianto bukan digunakan untuk menyuap Kapolrestabes Surabaya, Kasat Reskrim Surabaya, Penyidik Polrestabes Surabaya melainkan sebagai honor pendampingan saat saksi Mulianto beserta istri dan anaknya tersandung kasus penganiayaan.

Selain mencatut nama Kapolrestabes, Kasatreskrim dan Penyidik, ternyata juga terungkap dalam sms terdakwa yang meminta sejumlah dana untuk mengkondisikan Kasipidum Kejari Surabaya. Tapi lagi-lagi fakta yang terungkap dipersidangan tersebut disangkal terdakwa.

Atas tuntutan tersebut, terdakwa Hairanda maupun tim pembelannya mengaku akan mengajukan perlawanan dalam bentuk nota pembelaan. "Saya ajukan pembelaan dan minta waktu satu minggu,"ucap Hairanda yang juga disambung kalimat serupa dari tim pembelanya. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam melindungi konservasi satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS), kian hari semakin menunjukan perkembangan. Salah satunya dengan dilakukannya Penandatanganan Nota Kesepahaman Corporate Social Responsibilty (CSR) antara Perusahaan Daerah (PD) Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya dengan tiga Perusahaan yaitu: PT. Pelindo III, PT. Indosat Tbk. dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Acara yang dilaksanakan rabu (17/6) siang kemarin di Lobby Balai Kota Pemerintah Kota Surabaya, dihadiri oleh Wali Kota Surabaya, Jajaran Forpimda Kota Surabaya, Konsulat Jenderal Amerika dan Jepang, Pejabat sementara (Pjs). Direktur Utama PD Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya, Direktur Teknik dan Teknologi Informasi PT. Pelindo III, Chief Information Officer PT. Indosat Tbk, dan Pemimpin Cabang Bank BRI Kusuma Bangsa.

Aschta Boestani-Tajudin, selaku Pjs. Direktur Utama PDTS KBS menyatakan, bahwa konservasi adalah suatu kebutuhan dan gaya hidup. Dikarenakan seringnya kita melihat lingkungan sekitar yang mulai berubah akibat efek Climate Change, oleh karena itu, partisipasi dari berbagai pihak mengenai konservasi sangat diperlukan.

“PDTS KBS membuka diri bukan hanya soal dukungan namun juga kritikan, dalam artian kita harus membangun KBS bersama. Saya teringat akan akan ucapan Komunitas Surabaya bahwa KBS tidak akan menjadi lebih baik jika kita hanya diam dan mendiamkan, namun KBS akan berubah jika kita mempunyai hasrat untuk turun tangan, dengan cara membenahi, memperkenalkan dan kemudian mencintai”.

Ia merasa bahwa program turun tangan seperti ini sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya padah tahun 2010, dan sekarang jejaknya diiukuti oleh tiga instansi besar. Ia juga berharap agar program seperti ini tidak hanya berhenti setelah ini.

Dan sebagai ucapan terima kasih atas turut membangun KBS menjadi lebih baik, Walikota  memberikan piagam penghargaan kepada para perusahaan pemberi CSR. PT. Pelindo III dengan dukungan berupa renovasi untuk fasilitas dan gedung Aquarium, PT. Indosat Tbk dengan aplikasi Surabaya Zoo, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) menginisiasi program e-ticketing.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan, bahwa dukungan untuk KBS tak hanya berasal dari dalam negeri, namun juga datang dari luar negeri. Salah satunya bantuan dari Kebun Binatang Washington, bantuan yang diberikan berupa pelatihan untuk para penjaga dan pelatih satwa di KBS.

“KBS adalah salah satu simbol Kota Surabaya, Pemkot Surabaya hanya pengelola, pemilik aslinya adalah seluruh warga Surabaya. KBS adalah satu sarana untuk anak-anak kita belajar mengenal jenis satwa, mari kita jaga KBS agar anak kita memiliki wadah untuk belajar,” tegas Walikota.

Menurut Walikota, Fungsi KBS selain tempat hiburan warga Surabaya, adalah sebagai tempat pendidikan, dan ruang terbuka hijau. Walikota menyarankan agar infrasturktur dan kesejahteraan satwa lebih dahulu diperhatikan dalam pembangunan kedepan. (arf)

Tanpa Ijin, Satwa dibunuh dan dijadikan Souvenir lalu dijual hingga ke luar negeri 

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Nasib Terdakwa Basuki Ongko Rahardjo bisa dibilang mujur, meski dinyatakan terbukti bersalah menangkar dan memperjualbelikan satwa tanpa ijin, namun warga Dieng Malang ini cuma divonis hukuman percobaan.


Vonis tersebut dibacakan majelis hakim Ferdinandus dalam persidangan yang digelar diruang garuda Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (17/6/2015).

Selain menjatuhkan hukuman 6 bulan dengan masa percobaan 1 tahun penjara, Hakim Ferdinandus selaku ketua majelis hakim dalam perkara ini juga menghukum denda.

"Terdakwa juga dihukum denda Rp 1 juta, dan apabila tidak dibayar, maka sesaui ketentuan akan diganti dengan pidana kurungan selama 1 bulan,"ucap Hakim Ferdinandus saat membacakan amar putusannnya.

Dalam amar putusaanya, terdakwa Basuki terbukti melakukan tindak pidana memperniagakan satwa yang dilindungi baik dalam keadaan hidup maupun mati. Fakta persidangan terungkap bahwa satwa-satwa yang dilindungi itu dibunuh dan kemudian dijadikan souvenir untuk dijual ke luar negeri.

Dari fakta yang terungkap dalam persidangan, Terdakwa berkulit putih dan  bermata sipit ini tidak memiliki surat izin dari pihak yang berwajib terkait kepemilikan satwa yang dilindungi tersebut. Selain itu, hakim juga menolak eksepsi yang menyatakan bahwa terdakwa tidak mengetahui jika satwa-satwa liar itu dilindungi negara. "Perbuatan terdakwa Basuki sangat keji karena membunuh dan tidak mendungkung upaya negara untuk melestarikan satwa-satwa langka,"kata Hakim Ferdinandus

Hakim juga memerintahkan jaksa agar beberapa satwa yang dilindungi diantaranya seperti burung merak, kucing hutan, kepala rusa, ekor penyu yang semuanya dalam kondisi mati dirampas untuk negara. Vonis percobaan ini ternyata sesuai dengan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) Hardijono Sidayat dari Kejati Jatim.

Kasus ini bermula saat Polda Jatim berhasil menggrebek rumah terdakwa Basuki di Jl Simpang Dieng, Malang pada 23 Desember 2014. Dalam pengrebekan itu, polisi berhasil mengamankan terdakwa Basuki dirumahnya, yang sekaligus sebagai tempat penyimpanan kerangka hewan tersebut.

Pengungkapan kasus ini berawal dari info kepolisian Inggris unit kriminal hewan langka yang menyebutkan bahwa terdakwa Basuki telah memperdagangkan kerangka hewan dilindungi ini ke negara-negara Eropa dan Amerika. Tersangka menjual satwa yang dilindungi dalam keadaan mati, serta bagian-bagian satwa lain keluar negeri melalu E-BAY yang berkedudukan di Amerika Serikat.

Atas pelanggaran pasal 21 ayat 2 huruf b dan d, serta pasal 40 ayat 2, UU RI No 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Namun, ternyata terdakwa hanya dijatuhi hukuman percobaan, padahal dengan pasal ini terdakwa Basuki bisa dipidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 100 juta. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Menteri Kesehatan (menkes) RI Nila F. Moeloek memberikan penghargaan kepada para stakeholder yang telah bekerja keras dalam proses identifikasi korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501. Penghargaan tersebut diberikan kepada Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf, Kadinkes Jawa Timur Harsono (mewakili Gubernur Jatim), Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Ketua Tim Disaster Victim Identifikation (DVI).

“Musibah Air Asia QZ8501 yang hilang kontak pada 28 Desember lalu sungguh sangat memprihatinkan. Kondisi medan yang sulit membutuhkan tenaga yang luar biasa dari para personel demi menyelesaikan misi evakuasi. Selain itu, kesedihan dan kecemasan keluarga korban, serta besarnya perhatian masyarakat internasional menjadi tantangan tersendiri bagi para petugas di lapangan,” kata Moeloek di aula Polda Jatim, Rabu (17/6).

Menkes menegaskan, upaya penanggulangan krisis pada kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501mendapat apresiasi dari berbagai pihak, baik nasional maupun internasional. Di tengah derasnya perhatian itu, Moeloek menggarisbawahi pentingnya peran koordinasi antar instansi. Sebab, tanpa koordinasi yang solid proses evakuasi dan identifikasi tidak akan berjalan maksimal.

“Sekali lagi saya sampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam rangka penanggulangan krisis pasca insiden Air Asia QZ8501,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim DVI Kombes Pol Budiyono memaparkan pengalamannya selama berlangsungnya proses identifikasi korban. Sejak dinyatakan hilang kontak, tim segera melakukan assessment awal. Setelah itu, dalam melaksanakan tugasnya, tim berpedoman pada instrumen interpol DVI airlines. “Hal ini agar hasil identifikasi dapat dipertanggungjawabkan secara internasional. Sebab, beberapa penumpang pesawat merupakan orang asing,” paparnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, personel yang terlibat saat itu ada lebih dari 160 orang. Mereka merupakan gabungan dari TNI, Polri, serta tenaga ahli dari luar negeri yang berinisiatif membantu proses identifikasi. Banyaknya sumber daya manusia (SDM) yang terlibat juga menuntut pengaturan soliditas tim. “Syukurlah, soliditas tim tetap terjaga hingga akhir masa identifikasi,” imbuhnya.

Berdasar data maskapai, Air Asia QZ8501 mengangkut 155 penumpang plus 7 awak pesawat. Dari jumlah tersebut, tim DVI berhasil mengidentifikasi 115 korban dari total 116 jasad yang ditemukan.

Menurut Budiyono, kerja keras tim di lapangan sudah maksimal. Dia juga berterima kasih kepada Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya yang telah banyak membantu kelancaran di lapangan. “Kami mengucapkan terima kasih sudah dibantu pemkot berupa pakaian pelindung sekali pakai. Itu sangat penting bagi perlindungan dan kenyamanan personel kami saat melaksanakan tugas,” ujar Budiyono yang juga menjabat Kabid Dokkes Polda Jatim ini.

Proses penanganan yang cepat dan responsif tersebut mendapat pujian dari masyarakat internasional. Ujungnya, tim DVI Polda Jatim diberi kehormatan memaparkan pengalamannya pada forum interpol di Perancis beberapa waktu lalu.

Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf menyatakan, tim DVI dari Indonesia memang kerap menangani kejadian musibah yang memakan banyak korban. Bahkan, tak jarang DVI Indonesia dilibatkan membantu penanganan pasca musibah di negara lain. “Ini terjadi karena di Indonesia memang sering terjadi bencana. Dengan kata lain, Indonesia ini “mal”nya musibah,” terangnya.

Kendati demikian, di sisi lain pengalaman personel menjadi lebih terlatih menghadapi situasi-situasi sulit. Dan Anas bersyukur jika pada akhirnya pengalaman serta keahlian yang dimiliki personelnya dapat berguna bagi tanah air dan negara lain.

Sementara Walikota Tri Rismaharini mengatakan, saat kejadian hilang kontak, pemkot langsung membantu berupa dukungan kejelasan administrasi kependudukan para korban. Hal ini cukup membantu kinerja tim DVI untuk mencocokkan DNA dengan keluarga korban. Bahkan, pemkot membuka posko khusus untuk memonitor hubungan keluarga melalui database yang dimiliki dinas kependudukan dan catatan sipil.

Terkait asuransi dan hak ahli waris korban, Risma -sapaan Tri Rismaharini- mengaku hingga kini masih terus melakukan pemantauan. Meski bukan wewenang pemkot, namun mantan kepala Bappeko Surabaya itu menempuh sejumlah upaya demi memudahkan keluarga korban. Salah satunya dengan menjalin komunikasi dengan otoritas jasa keuangan (OJK).

“Ya kita tunggu saja karena memang prosesnya tidak sederhana. Tragedi Adam Air saja dulu butuh waktu dua tahun sampai proses ahli waris dan asuransinya beres. Yang pasti kami sudah bersurat kepada OJK dan pengadilan terkait hal ini,” ujar Risma kepada wartawan. (arf)

“Jombang Stabil, Jawa Timur Stabil, dan Insya Alloh Indonesia Stabil “

KABARPROGRESIF.COM : (Jombang) Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Irham Waroihan meski baru memasuki bulan ke-4 dalam mengemban amanahnya, namun dengan gaya lugasnya yang agamis, santun dan disegani meski masih terbilang baru menjabat, namun semangatnya untuk melaksanakan Serbuan Teritorial tidaklah terhambat, harus terus menerus dilaksanakan pada setiap kesempatan dengan masyarakat atau dengan komponen masyarakat lainnya, guna memantapkan komunikasi antara TNI – AD dengan komponen masyarakat dalam menciptakan situasi kemanunggalan TNI dengan Rakyat agar semakin mantap, demi terwujudnya situasi ketahanan wilayah yang kondusif.       


Pada hari Selasa 16 Juni 2015 mulai pukul 08.00 wib, bertempat di ruang pertemuan Makodim 0814/Jombang, oleh Dandim Jombang Letkol Arm Muhammad Haidir S.Ip digelar pertemuan yang bertajuk “Cofee Morning Danrem 082/CPYJ dengan Forpimda Kab. Jombang , Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat se Kab. Jombang “, dengan maksud untuk mempererat tali silaturrahmi dan saling beri dan terima informasi tentang kondisi wilayah terkait dengan kemungkinan permasalahan yang memerlukan upaya penyelesaian bersama.

Ketua Forpimda Kab. Jombang yang dihadiri oleh Wakil Bupati Jombang Ibu Hj. Mudjidah  Wahab dalam sambutannya menyampaikan ucapan  selamat datang di Kab. Jombang kepada Danrem 082 beserta staf, dan menguraikan secara singkat bahwa Kab. Jombang merupakan barometernya Jawa Timur, dan Jawa Timur merupakan barometernya Indonesia, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa wilayah Kab. Jombang adalah barometer Indonesia, itulah posisi strategis wilayah Kab. Jombang.                 

Berbagai alasan yang kuat dan logis disampaikan Wakil Bupati, kenapa Jombang dianggap Barometernya Indonesia, diantaranya adalah karena kondisi Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan serta Keamanannya yang sangat kondusif, jika dibandingkan dengan wilayah Kab. Lainnya di Jawa Timur, dan kondisi tersebut dapat tercipta atas kerja sama yang terkoordinasi dan sinergis oleh semua pihak, terutama keberadaan 3 pilar Kab. Jombang yang telah direalisasikan sampai ke tingkat Desa.  

Untuk itulah, pihaknya tidak pernah berhenti untuk merintis kerja sama dengan semua pihak, terutama dengan TNI dan Polri dalam rangka mewujudkan situasi Kamtibmas di wilayah Jombang yang semakin mantap dan  kondusif, sambung Wabup.

            Sementara Danrem 082 dalam sambutannya disamping perkenalan sebagai pejabat baru di Korem Mojokerto, juga mengatakan bahwa alasannya berkunjung ke Kodim 0814/Jombang merupakan urutan terakhir dari jadwal kunjungannya ke Kodim jajaran Korem Mojokerto, karena wilayah Kab. Jombang menurutnya merupakan wilayah yang paling “Guyub” di antara wilayah lainnya di jajaran Korem 082/CPYJ, dan sontak saja mendapat applous dari para hadirin, terbukti pada suatu hari ia telephon Dandim di waktu sore hari masalah Pupuk, dan malam harinya langsung ada gerakan atau aksi, itulah salah satu hal yang meyakinkan Kolonel Irham bahwa wilayah Kab. Jombang sangat Guyub.                     

Mantan Asisten Intelijen Kasdam V/Brawijaya itu juga menambahkan bahwa  dari 34 juta lebih penduduk Jawa Timur, 24 juta lebih  diantaranya adalah warga Nahdhiyin ( NU ), dan warga Nahdhiyin terbesar ada di wilayah Kab. Jombang sebagai pusatnya NU yang mempunyai karakter sangat patuh pada Amirul Mukminin, dan hasil kajiannya selama bertugas di wilayah Indonesia Timur, disimpulkan bahwa wilayah Indonesia Timur sangat tergantung pada Jawa Timur, terutama pada kondisi stabilitas Ipoleksosbud Hankam, dan Jawa Timur banyak ditentukan oleh bagaimana soliditas warga NU yang berpusat di Jombang, maka dapatlah diambil kesimpulan bahwa wilayah Kab. Jombang sebagai barometernya Indonesia, terutama terhadap wilayah Indonesia Timur. Jika Jombang stabil, maka Jawa Timur pasti stabil, dan kondisi Indonesia terutama wilayah Indonesia Timur Insya Alloh  stabil dan kondusif, tegasnya.

            Acara yang tergelar dengan penuh keramahan dari semua pihak yang hadir, di lanjutkan dengan saling memberi dan menerima cindera mata dari Wakil Bupati Jombang kepada Danrem 082/CPYJ dan dari Danrem 082/CPYJ kepada Wakil Bupati Jombang, dan acara diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh  Bp.  KH. Abdul Rohman ketua FKUB Kab. Jombang  dan berakhir pada 09.15 wib. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive