Sabtu, 20 Juni 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki komitmen dalam mengembangkan jaringan jalan demi mengurai kepadatan kendaraan di jalan-jalan utama sekaligus mempermudah akses warganya. Pemkot tidak mau Surabaya jadi kota mati karena kemacetan akut di jalanan kota sehingga membatasi gerak produktif warganya.  Maka, akses berupa jalan-jalan baru dibangun melalui program pengembangan jaringan jalan.

Pengembangan jaringan jalan tersebut meliputi diantaranya Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) dan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB). Rencana alignment JLLB telah dituangkan dalam Peraturan Walikota (Perwali) Surabaya Nomor 2 Tahun 2014. Sedangkan rencana alignment JLLT dituangkan dalam Perwali Nomor 51 tahun 2014.

“Kami sudah konsultasi ke Kementrian Pekerjaan Umum. Kami juga sudah menghadap gubernur dan Alhamdulillah gubernur telah menyepakati penetapan lokasi untuk JLLT dan JLLB,” tegas Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ketika jumpa pers di ruang kerja wali kota, Jumat (19/6).

Dijelaskan wali kota,  JLLT yang dilakukan secara bertahap jangka panjang, dibangun dari akses ke Jembatan Suramadu sampai dengan Gunung Anyar. Rencana pembangunan JLLT kurang lebih sepanjang 17 kilometer dengan lebar 60 meter (termasuk ruang milik jalan) . JLLT membentang melewati wilayah Kenjeran-Bulak-Mulyorejo-Sukolilo-Rungkut-Gunung Anyar.

Sementararencana pembangunan JLLB sepanjang kurang lebih 26,1 kilometer dengan lebar 55 meter (termasuk ruang milik jalan). JLLB dibangun untuk mengurangi kemacetan di koridor Utara Selatan Kota Surabaya membentang melewati Romokalisari, Pakal, Sememi dan Lakarsantri.

“Untuk Jalur Lingkar Luar Barat men-support akses menuju Pelabuhan Teluk Lamong. Sementara Jalur Lingkar Luar Timur men-support akses menuju Bandara Juanda Baru terminal 2-3,” ujar wali kota.

Pembangunan JLLB maupun JLLT dipandangs angat efisien karena kurang lebih 80 persen menggunakan prasarana/sarana utilitas (PSU) milik pengembang yang akan diserahkan untuk kepentingan pembangunan jalan. Dengan demikian, Pemkot tidak terlalu terbebani dengan masalah pembebasan lahan. “Pembebasan lahan kurang lebih 20 persen. Yang dikerjakan Pemkot yang lahan ada masyarakatnya, untuk yang lain dikerjakan pengembang. Saya prediksi pengerjaannya dua tahun,” sambung mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Pemkot Surabaya juga concern pada kelanjutan pembangunan Frontage Road Jalan Ahmad Yani sisi Timur dan sisi Barat. Pemkot masih terus berupaya melakukan pembebasan lahan secara bertahap mulai dari Jalan Manunggal sampai dengan Royal Plaza (sisi Barat). Keberadaan Frontage Road sisi Barat dan Timur ini bisa menambah kapasitas jalan Ahmad Yani sehingga akan mengurangi kemacetan di jalan utama yang menghubungkan ke arah Sidoarjo itu. “Kalau jalur Frontage Road ini jadi, kemacetan di Jalan Ahmad Yani akan turun,” sambung wali kota. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Pusat) Mengingat pentingnya peran Pemuda dalam menjaga kesinambungan pembangunan bangsa, dimana saat ini sangat dimungkinkan terkontaminasi oleh dampak negatif perkembangan Iptek yang dapat berimbas pada melemahnya pemahaman Ketahanan Nasional dalam hal ini  FKPPI adalah Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI –Polri Generasi muda harus punya karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, miliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Maka hendaknya generasi muda aktif dalam turut menjaga keamanan, ketertiban, stabilitas dan ketentraman dalam kehidupan kita. Jauhkan aksi-aksi kekerasan, jauhkan tindakan main hakim sendiri, jauhkan tindakan ektrimitas apalagi terorisme. Oleh karena itu dalam hal ini  FKPPI adalah Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI –Polri sebagai generasi muda bangsa harus dapat menjadi pelopor, motivator dan inovator bagi seluruh kalangan generasi muda lainnya untuk selalu berbuat yang terbaik bagi bangsa dan Negara di wilayah.Kamis 18/6

Penyampaian Ketua FKPPI di forum FKPPI Memperkenalkan diri beserta rombongan ucapan trimakasih sdh diterima P5 meluangkan waktu utk menerima kunjungan rombongan Maksud kedatangan memberi laporan ttg hasil Musyawarah daerah yg di laksanakan di Magelang pd Tgl 28 Maret 2015. memberikan masukan ttg dahulu bahwa FKPPI itu terpisah dgn Ormas " lain ( KNPI) . Sehingga mnjadi Ormas FKPPI GM FKPPI Mempersatukan kembali menjadi satu lagi. Namun hal tsb justru terbalik bila di daerah" Ormas FKPPI justru yg muda-muda, klo GM FKPPI malah anggtanya yg Tua - tua.

Rencana FKPPI akan mengadakan Musda DKI, dgn memohon kepada bpk Panglima dan Aster agar masuk menjadi Presidium sbg Pembina kita. Yang akan memilih sebagai kepala adalah Bpk Jarot , pelantikan pejabat baru nantinya setelah selesai bulan Puasa, 

Dalam sambutannya Pangdam Jaya Jayakarta Mayjen TNI  Agus  Sutomo mengatakan  kita sementara ini dalam belenggu dan kita di kendalikan pihak-pihak lain kita sebagai tentara harus menjaga kesatuan NKRI, disatu sisi ada pihak  yang memusuhi kita yaitu PKI yg masih memusuhi TNI AD & NU dan berkesan balas dendam.

Satu-satunya yg bisa tampil adalah generasi muda FKPPI yg dapat mengajak mereka, dalam hal ini Panglima sangat mendukung giat FKPPI Panglima menerima kedatangan Mereka dan merespon rencana FKPPI yang akan melaks Musda yang di rencanakan bulan ini juga. Adapun yang hadir pada kegiatan audensi yaitu Aster Kasdam Jaya, Kapendam Jaya, Asintel diwakili oleh (Dandenintel) Hariyanto Bajduri Ketua FKPPI DKI, Jonggi S.    Wakil, Anna Sentot Sekretaris, Isa Rambet Ugaera sebagai Anggta. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Pusat) Guna mencegah terjadinya tawuran antar warga di bulan suci Ramadhan, Tiga Pilar yakni Koramil 04/Gambir, Kecamatan Gambir dan Polsek Metro Gambir melaksanakan kegiatan pengamanan bersama, bertempat di Lapangan Monas Jakarta.

Kegiatan pengamanan tersebut, selain dihadiri oleh jajaran Muspika Gambir, juga dihadiri oleh Wakapolres Metro Jakarta Pusat.

Kegiatan pengamanan kali ini dilaksanakan dengan berpatroli melewati pos-pos keamanan yang telah disediakan guna mengantisipasi terjadinya tawuran antar warga. Pos-pos keamanan itu sendiri berada di depan Istana Negara, depan Roxy mas, RW 09 Kel. Duri Pulo, depan kantor Pelni, depan Musatek RW 01 dan di Jl. Suryo Pranoto, jelas Wadanramil Gambir Kapten Inf Suratno.

Lebih lanjut Suratno menjelaskan, penempatan pos-pos tersebut sudah sesuai dengan tingkat kerawanan tawuran antar warga yang sering terjadi di wilayah tersebut.

“Sudah semestinya merupakan kewajiban kita bersama untuk memeberikan rasa keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan”, tutup Suratno. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Depok) Panen perdana padi Sidenuk hasil intensifikasi padi aerob terkendali- berbasis organik(IPAT-BO) Demplot Kodim 0508/Depok berhasil dipanen  sesuai target yang diharapkan. Hal ini disampaikan Komandan Kodim (Dandim) 0508/Depok pada panen perdana di Kecamatan Tapos.

Dandim 0508/Depok Letkol Inf. Santosa mengatakan sejumlah keunggulan dari Padi Sidenuk IPAD-BO, di antaranya pertama  hasil produksi dapat meningkat sampai 100 persen.

”Sebelumnya hasil panen sekitar 4-5 ton tapi sekarang ini sampai 10,2 ton,” ujar Dandim.
Kedua, lanjut dia, dapat menghemat air sampai 25 persen, ketiga menghemat pupuk an-organik seperti Urea, MPK, ZA dan pupuk kimia lain sejenisnya sampai 50 persen dan keempat hemat bibit 25 persen.

”Padi Sidenuk lebih banyak menggunakan pupuk organik seperti kompos. Bibit juga lebih hemat karena satu lubang cukup satu benih atau satu pohon,” paparnya.   

Dandim menambahkan, Demplot IPAT-BO Varietas sidenuk,  disebar pada tanggal 19 Februari 2015, tanggal tanam 5 Maret 2015 dengan jarak tanam 35 cm x 30 cm dengan luas lahan 1 Ha. ”Harapannya adalah petani dapat menggunakan bibit ini agar hasil produksi meningkat,” pungkasnya. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Adanya dugaan korupsi pada pengadaan alat peraga/praktik untuk sekolah SD pada tahun 2014 di dinas pendidikan kabupaten Jember, senilai Rp. 3,32 milyar dilaporkan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim), oleh lembaga Wardana.

Menurut Wardana, dalam release yang dikirim ke redaksi kabarprogresif.com,dugaan korupsi ini terjadi karena  penyedia barang, yakni  CV. Ardin Karya Bersama, yang beralamat di. Jl. RA Kartini RT 02/ RW 07, desa Dinoyo, kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur dalam mengirim barang ternyata mengurangi jumlah dan kualitas barang yang ditentukan didalam dokumen pengadaan.

"Ini bisa dilihat dan diperiksa oleh aparat hukum agar diketahui bahwa sampai sekarang barang yang dikirim diindikasikan banyak yang berupa kardus atau kemasan kosong tidak ada isinya. Diduga hal ini adalah untuk mengelabui bahwa seolah-olah barang sudah dikirim sesuai jumlah yang ditentukan dalam dokumen pengadaan, akan tetapi sebenarnya hanya dikirim separuhnya saja", tutur Choirul koordinator Wardana

Menurut lembaga yang berkantor di daerah jalan Kalibutuh Surabaya ini, meskipun barang hanya dikirim separuh, akan tetapi oleh PPK dan PPTK dalam pemeriksaan menyatakan bahwa barang sudah dikirim sebanyak jumlah yang ditentukan dalam dokumen pengadaan. Dan penyedia barang akhirnya dibayar 100% meskipun barang yang dikirim hanya 60%, akan tetapi dibuat pelaporan bahwa seolah-olah barang sudah dikirim 100%.

"Ini menandakan ada indikasi bahwa penyedia barang dan dinas pendidikan yakni PPK (pejabat pembuat komitmen)  serta PPTK (pejabat pelaksana teknis) melakukan persekongkolan untuk mencari keuntungan dan memperkaya diri dengan merugikan keuangan negara melalui cara mengurangi jumlah barang yang ditentukan dalam dokumen pengadaan", ujar choirul yang wanti-wanti agar alamat lengkap lembaganya tidak dipublikasikan

"Selain diduga mengurangi jumlah barang, diduga penyedia barang bersama PPK dan PPTK juga diindikasikan mengurangi kualitas yang ditentukan oleh petunjuk teknis DAK pendidikan, ini bisa dilihat diantaranya pada papan basket, dimana seharusnya papan terbuat dari kayu, akan tetapi yang dikirim adalah papan dari triplek. Akibatnya papan basket tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya, karena dengan papan dari triplek, bola tidak bisa memantul", ujar koordinator Wardana - warga peduli dana pendidikan ini.

"Ini sama saja dengan mubazir dan merupakan pemborosan uang negara, karena membeli barang yang tidak bisa dipakai karena barang yang dikirim dikurangi kualitasnya", tambahnya

Selain itu menurut Wardana, juga bisa diperiksa bahwa barang-barang lain yang dikirim hampir semua dikurangi jumlah dan kualitasnya.

Lebih lanjut Wardana menjelaskan bahwa dugaan persekongkolan ini sebenarnya tampak sejak awal dimulainya pelelangan, dimana PPK dan panitia pengadaan menempatkan syarat yang aneh2 agar bisa menjadi pemenang atau penyedia barang, misalnya untuk bola sepak harus mendapat sertifikat FIFA, padahal dalam petunjuk teknis DAK hanya disebut bahwa bola harus berstandard FIFA.

Dengan memasang ketentuan harus bersertifikat FIFA hanyalah alasan untuk menggugurkan peserta lelang yang lain. Padahal pemenang lelang yang akhirnya ditunjuk menjadi penyedia barang itu sendiri, produknya juga tidak mempunyai sertifikat FIFA. Karena produk bola yang ditawarkan dan dikirim oleh penyedia bukan produk yang sudah mendapat sertifikat FIFA.

Selain itu juga ada syarat agar peserta lelang bisa menjadi penyedia, yakni bahwa produk dari produsen yang ditawarkan harus sudah mendapatkan rekomendasi dari PSSI

Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah memang ada pabrik/produsen bola di Indonesia yang produknya sudah diuji oleh FIFA dan mendapat sertifikat dari FIFA? dan apakah memang benar PSSI mengeluarkan rekomendasi bahwa hanya produk dari produsen tertentu saja yang boleh dijual di masyarakat?

Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Jember, bapak Bambang Hariono ketika dikonfirmasi pada ponselnya 081336150999 belum memberi jawaban terkait laporan dari  Wardana ini. (arf)

Jumat, 19 Juni 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Nganjuk) Korem 081/DSJ,  Jajaran Kodim 0810/Nganjuk selama tiga hari mulai Tgl. 17 s.d 19 Juni 2015, menggelar kegiatan latihan posko I, dalam rangka mempersiapkan diri guna membantu pemerintah daerah (Pemda) menangani bencana alam. Kegiatan tersebut berlangsung di Makodim 0810/Nganjuk. Jum’at (19/6).
Latihan Posko I kali ini dilaksanakan dengan thema “Kodim 0810/Nganjuk Melaksanakan Operasi Membantu Menanggulangi Akibat Bencana Alam Banjir, Pengungsian dan Kemanusiaan Kepada Pemda Dalam Rangka Operasi Militer Selain Perang“. Thema tersebut sungguh tepat pada situasi saat ini, karena sering terjadinya bencana alam disetiap wilayah dan berubahnya situasi yang sulit untuk diprediksi. Terang Dandim Nganjuk Letkol Inf Akatoto.

Dandim 0810 Nganjuk Letkol Inf Akatoto menjelaskan Latihan dalam rangka kesiapan operasional tugas pokok baik Operasi Militer untuk Perang (OPM) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMPS) secara khusus membantu pemerintah daerah dalam  menanggulangi bencana alam. Untuk mencapai kesiapan operasional satuan tersebut memang tidak mudah karena dibutuhkan pembinaan latihan yang intensif. Oleh karena itu saya berharap kepada seluruh prajurit jajaran Kodim 0810/Nganjuk agar jangan malas dalam belajar dan berlatih. Jangan pernah melihat ke belakang tapi lihatlah manfaat ke depan. Mari kita terus memelihara dan meningkatkan kemampuan melalui budaya belajar dan berlatih sehingga setiap saat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat diandalkan untuk melaksanakan tugas pokok secara profesioanal dan proporsional,” himbaunya.

Dengan telah berakhirnya Latihan Posko I ini,  Dandim berharap agar hasil yang didapat selama mengikuti latihan dapat dijadikan sebagai b ekal pengalaman yang harus dipelihara dan ditingkatkan sehingga setiap saat dapat digunakan dalam rangka pelaksanaan tugas. Sedangkan adanya temuan dan evaluasi pelaksanaan latihan, agar temuan dan evaluasi tersebut dapat diterima dengan lapang dada, agar kedepan kita lebih baik. (arf).

Meski Sibuk Terjun ke Sawah , namun Harus Tetap Mahir Menembak

KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Sejumlah 430 personel militer Kodim 0815/Mojokerto melaksanakan latihan menembak senjata ringan sebagai bagian dari program rutin latihan menembak senjata ringan Triwulan II  tahun 2015, menggunakan senapan M16 A1 dan pistol P-1 (FN)  yang berlangsung selama 2 hari, mulai hari Selasa 16 Juni 2015 sampai dengan Rabu 17 Juni  2015  bertempat di lapangan tembak Yonif Linud 503/MK Mojosari .                 

 
Kegiatan menembak yang terdiri dari materi menembak dengan satu sikap yakni sikap tiarap dengan 10 butir peluru dengan jarak 100 Meter untuk senapan M16A1, di mana sebelumnya di dahului dengan  tembak koreksi jarak 100 meter dengan 3 butir peluru, sedangkan pada  latihan menembak pistol P-1 , hanya menggunakan 10 butir peluru dengan sikap berdiri yang aplikasinya boleh dengan satu atau dua tangan.
        
Di awal kegiatan menembak Pasi Opsdim 0815/Mojokerto Kapten Inf Hari Subiyanto menyampaikan, bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut sebagai salah satu bentuk pembinaan keterampilan personel khususnya di bidang latihan yang terprogram, yang dilaksanakan setiap triwulan, untuk dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan personel Kodim 0815/ Mojokerto secara optimal.

Tujuan latihan ini untuk meningkatkan keterampilan sebagai tuntutan dari profesionalitas prajurit Kodim 0815/Mojokerto, meski merupakan Satuan Komando Kewilayahan yang saat ini tengah sibuk dengan tugas pendampingan pada ketahanan pangan, namun  harus tetap mahir dalam taktik dan teknik kemampuan dasar keprajuritan, dan salah satu diantaranya adalah kemampuan dan keterampilan menembak, yang harus secara terus menerus terpelihara dengan baik.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebanyak 45 orang Militer/PNS mengikuti pelatihan fotografi yang diselenggarakan oleh Pendam V/Brawijaya, penyelenggaraan ini merupakan program yang dilakukan setiap semester, sebagai langkah untuk kaderisasi tenaga fotografer. Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari tanggal 16-17 Juni 2015 yang digelar di Aula Mapendam V/Brawijaya Jalan Kesatrian Surabaya.

Kapendam V/Brawijaya Letnan Kolonel Inf Woshington S. Selasa 16 Juni 2015 secara resmi membuka Pelatihan Fotografi Pendam V/Brawijaya, dalam amanatnya menekankan kepada seluruh anggota Pendam V/Brawijaya yang mengikuti pelatihan fotografi agar bersungguh-sungguh dan dapat menyerap materi/ilmu yang disajikan serta dapat dipraktekkan dilapangan dalam pelaksanaan tugas pembuatan dokumentasi dan pembuatan realise berita.

Tugas dan fungsi Penerangan Angkatan Darat adalah membangun citra positif Angkatan Darat. Cara membangun citra tersebut dengan memberdayakan secara maksimal fungsi Penerangan satuan, penerangan umum, Penerangan Khusus dan penulisan strategis dalam rangka mendukung tugas pokok Angkatan darat. Salah satunya kegiatan pembuatan dokumentasi, untuk meningkatkan pengetahuan dalam pendokumentasian foto dibutuhkan suatu pelatihan bagi personel yang bergerak dibidangnya dan secara umum bagi personel Penerangan sebagai kebutuhan dasar dalam meningkatkan ketrampilan.

Materi yang diberikan antara lain, Selasa 16 Juni 2015 pengenalan fotografi meliputi, Pengetahuan tentang camera foto, Pemanfaatan tool camera foto dan Tehnik pengambilan foto. Rabu 17 Juni 2015 dasar-dasar pengambilan foto meliputi Etika dalam pengambilan gambar/foto, pembuatan realise berita dan tahap evaluasi.

Kegiatan pelatihan fotografi  yang berlangsung selama dua hari   berjalan, tertib, lancar dan aman, Rabu 17 Juni 2015 secara resmi ditutup oleh  Waka Pendam V/Brawijaya. (asmo)

Kamis, 18 Juni 2015

Tuntutan Keluarga Korban Usai persidangan

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Keluarga besar Budi Hartono Tamadjaja, Bos Keramik yang dibunuh oleh Alex CS terlihat tak terima dengan kematian Budi. Usai persidangan, mereka menuntut agar penegak hukum yang menangani kasus pembunuhan ini menggunakan hati nuraninya dalam menjatuhkan hukuman.

"Nyawa harus dibayar dengan nyawa," teriak Veragustin alias Veve, istri korban usai memberikan kesaksian dalam kasus pembunuhan suaminya.

Sejumlah poster pun dipampangkan, tampak foto korban semasa hidup dan beberapa foto terdakwa Alex dan Manasye Rieneke (istri Alex) yang juga menjadi pesakitan dalam kasus ini. "Mereka bisa jalan jalan keluar negeri usai membunuh suami saya, mereka memang bukan manusia,"teriak Veve.

Terpisah, Muarif selaku pengacara dari keluarga korban juga turut angkat bicara. Pengacara muda berkacamata ini menceritakan secara detail peristiwa kematian Budi yang begitu tragis.

Muarif juga menunjukkan sejumlah foto korban,  dalam foto-foto itu terlihat wajah korban yang lebam, bagian kepalanya ada dua bekas bacokan, sedang bagian dadanya penuh dengan luka memar dan sulutan rokok.

"Kematian korban berakhir saat menuju pandaan, saat itu kondisinya masih hidup. Tapi oleh eksekutor, kepala korban ditutup pakai tas kresek hingga tak lagi bernyawa,"terang Muarif.

Dijelaskan Muarif, menurut informasi yang dia terima saat penyidikan, awalnya korban tidak ada niat dibunuh, namun dikarenakan identitas salah satu pelaku diketahui oleh korban, maka direncanakanlah pembunuhan ini.

"Salah satu pelaku diketahui korban, dia dari kalangan militer, karena takut, akhirnya korban dibunuh,"terangnya.

Seperti diberitakan, peristiwa pembunuhan bermula dari permasalahan hutang piutang antara korban, Budi Hartono, dengan Alex, salah satu terdakwa. Alex sakit hati karena korban menagih utang dengan marah-marah. 20 Desember 2014, Alex melakukan pertemuan dengan Tarsono dan rekannya. Di situ Alex menyampaikan apa yang dilakukan korban terhadapnya.

Keesokannya, Tarsono cs yang disuruh Alex membuntuti korban. Tarsono menculik korban dan membawa keliling di sekitar Surabaya. Saat penculikan, salah satu terdakwa juga mengambil ATM korban dan menguras isinya. Saat korban tak berdaya, terdakwa Alex lantas mengeksekusi korban dengan cara dibekap kepalanya dengan plastik hingga meninggal dunia.

Setelah tewas, para terdakwa lalu membawa korban ke daerah Pacet, Pasuruan. Di sana jasad korban dibuang dan ditemukan warga pada 23 Desember 2014. Selain Alex, kasus ini juga melibatkan enam orang lain sebagai terdakwa. Mereka adalah Tarsono Rendro Wibowo alias Wid (41), warga Pacar Kembang II; Fitroni alias Roni (29), warga Mulyorejo; istri Alex, Manasye Rieneke (32).

Dua terdakwa lain ialah anggota TNI aktif, WR dan JS. Keduanya disidang terpisah di Pengadilan Militer. "Perbuatan terdakwa sebagaimana diatut dalam Pasal 340 ayat (1) Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang Pembunuhan Berencana," kata jaksa Hasanuddin. (Komang).

KABARPROGRESIF.COM : (Magelang) Lomba Peleton Tangkas TNI Angkatan Darat TA. 2015 secara resmi ditutup oleh Kepala Staf  TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam suatu upacara militer di Lapangan Sapta Marga Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Senin sore (15/6).

Dalam lomba Peleton Tangkas TNI AD TA. 2015 yang berlangsung mulai tanggal 9 s.d 15 Juni 2015 ini Juara Umum diraih oleh Div 1/Kostrad dengan perolehan medali 3 Emas, 2 Perak dan 1 perunggu, sedangkan Juara kedua diraih oleh Kodam IX/Udy dengan perolehan medali 2 Emas, 1 Perak dan 2 perunggu dan kontingen Kodam I/BB Berada di posisi ketiga dengan perolehan medali 2 Emas dan 2 Perak.

Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam sambutannya mengatakan, selama seminggu ini, para peserta Lomba Ton Tangkas TNI AD telah menunjukkan kegigihan, keuletan dan semangat juang yang tinggi dalam berkompetisi secara sehat dan sportif, sehingga seluruh rangkaian lomba dapat diselesaikan dengan baik, aman dan lancar.

Peserta Ton Tangkas TNI AD TA. 2015 yang diselenggarakan di Magelang diwakili oleh Ton 3 Rai B Yon Armed, untuk menyikapi hasil dari lomba Ton tangkas tersebut Pangdam V/Brawijaya dalam amanat Upacara Bendera 17an bulan Juni 2015 yang dibacakan oleh Irdam V/Brawijaya Kolonel Arh Andi Sumangerukka kepada seluruh satuan Satpur, Banpur, dan jajaran satuan di Kodam V/Brawijaya,  menekankan  “Kepada satuan jajaran Kodam V/Brawijaya mempersiapkan diri, untuk berlatih secara lebih intensif dan sungguh-sungguh, guna menghadapi lomba Ton Tangkas berikutnya yang akan digelar bulan Desember 2015”. (arf)

Sejumlah Fakta Baru Terungkap diketerangan Saksi Veve 

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Persidangan  kasus pembunuhan bos keramik, Budi Hartono Tamadjaja kembali berlanjut. Dalam persidangan yang digelar diruang sidang cakra Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (18/6/2015), Jaksa Penuntut Umum (JPU) Hasanudin dari Kejari Tanjung Perak menghadirkan istri korban yakni Veragustin alias Veve sebagai saksi dalam kematian suaminya.

Beberapa cerita yang tak terungkap saat diusut kepolisian terungkap di persidangan. Selain prosedur penyelidikan dan penyidikan, kasus terungkap juga berkat sokongan insting istri korban, Veragustin alias Veve.

Veve menjelaskan, sore sehari sebelum jenazah Budi ditemukan di Pacet, Pasuruan, 22 Desember 2014 lalu, ia didera kebingungan karena suaminya tak kunjung pulang ke toko. Sebelum itu, pagi sekitar pukul 10.00 WIB, Budi pamitan untuk mengurus tagihan  ke toko terdakwa Alex yakni Toko Karya Jaya Abadi (KJA) dijalan Penghela No 6 Surabaya.

"Tapi Sampai malam Budi tidak juga datang. Saya telpon temannya, dia juga malah nanya koq Budi tidak datang ke gereja untuk persiapan Natal. Padahal suami saya tidak pernah absen urusan natalan, kecuali berhalangan karena urusan kerja," terangnya  di hadapan majelis hakim yang diketuai Mustofa.

Ketidakpulangan Budi membuat Veve tambah gelisah. Ia  kemudian mengecek data keuangan yang tersimpan di rekening BCA melalui e-banking di perangkat telpon genggamnnya. Ia berinisiatif melakukan itu karena ATMnya dibawa Budi. Setelah dicek, ternyata terjadi penarikan uang via ATM sebanyak enam kali. Setiap penarikan uang keluar antara Rp 1 juta dan Rp 2 juta.

"Saya curiga karena cara penarikan uang tidak seperti biasanya Budi lakukan. Biasanya suami saya melakukan penarikan sekali saja dalam jumlah banyak, sesuai kebutuhan," ujar Veve. Didorong rasa curiga itulah ia kemudian berinisiatif melaporkan hal itu ke Polsek Sukolilo. Ia juga ikut membantu ketika kasus hilangnya suaminya ditangani Polrestabes.

Hingga jenazah suaminya ditemukan warga tanpa busana di Pacet, Pasuruan, 23 Desember 2014, Veve mengaku belum tahu kabar tersebut. Ia fokus berkoordinasi dengan Polrestabes mencari keberadaan suaminya. "Saya baru tahu informasi itu ketika teman memberitahu saya. Teman saya mengetahui kabar itu dari internet (berita online), katanya.

Singkat cerita, polisi berhasil mengidentifikasi identitas jenazah yang ditemukan di Pacet: Budi, suami Veve. Pelakunya pun berhasil diungkap, salah satunya berkat keterangan Veve, termasuk dari cerita Veve soal penarikan uang melalui ATM suaminya yang mencurigakan itu.

Soal motif sakit hati karena ditagih utang sehingga terdakwa membunuh Budi, Veve menjelaskan bahwa hubungan suaminya dengan Alex adalah mitra kerja dalam bisnis keramik. Toko KJA milik Alex, lanjut dia, biasa mengambil barang keramik ke toko milik suaminya, agen keramik dari Cina. "Tapi suami dan saya tidak pernah kenal Alex dan keluarganya. Karena transaksi kami lakukan melalui perantara," ujarnya.

Rupanya, Alex belum memberesi tagihan keramik yang diambilnya dari toko Budi sekitar Rp 40 juta. Pegawai Budi yang menagih juga tak berbuah hasil, hanya diberi janji. Karena itu, lanjut Veve, Budi mendatangi toko KJA untuk menagih sendiri. Tak dinyana, perkara tagih-menagih itu membuat nyawa Budi melayang. "Karena tak berhasil menagih, Budi sempat melaporkan Alex ke Polsek Bubutan. Saya tahu itu karena Budi telpon," ucap Veve.

Seperti diberitakan, peristiwa pembunuhan bermula dari permasalahan hutang piutang antara korban, Budi Hartono, dengan Alex, salah satu terdakwa. Alex sakit hati karena korban menagih utang dengan marah-marah. 20 Desember 2014, Alex melakukan pertemuan dengan Tarsono dan rekannya. Di situ Alex menyampaikan apa yang dilakukan korban terhadapnya.

Keesokannya, Tarsono cs yang disuruh Alex membuntuti korban. Tarsono menculik korban dan membawa keliling di sekitar Surabaya. Saat penculikan, salah satu terdakwa juga mengambil ATM korban dan menguras isinya. Saat korban tak berdaya, terdakwa Alex lantas mengeksekusi korban dengan cara dibekap kepalanya dengan plastik hingga meninggal dunia.

Setelah tewas, para terdakwa lalu membawa korban ke daerah Pacet, Pasuruan. Di sana jasad korban dibuang dan ditemukan warga pada 23 Desember 2014. Selain Alex, kasus ini juga melibatkan enam orang lain sebagai terdakwa. Mereka adalah Tarsono Rendro Wibowo alias Wid (41), warga Pacar Kembang II; Fitroni alias Roni (29), warga Mulyorejo; istri Alex,
Manasye Rieneke (32).

Dua terdakwa lain ialah anggota TNI aktif, WR dan JS. Keduanya disidang terpisah di Pengadilan Militer. "Perbuatan terdakwa sebagaimana diatut dalam Pasal 340 ayat (1) Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang Pembunuhan Berencana," kata jaksa Hasanuddin. (Komang).

Desak PT Star segera dibubarkan 

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kasus sengketa antara Pemkot Surabaya dan PT Star selaku pengelola Taman Remaja Surabaya (TRS) yang tak kunjung menemui titik temu bakal diselesaikan di meja hijau.

Pemkot Surabaya akan melakukan jalur hukum di pengadilan dan tetap mendesak agar PT Star, perusahaan yang mengelola tempat hiburan murah di Surabaya itu dibubarkan lantaran dianggap tidak menguntungkan.

Saat ini, Pemkot Surabaya menghendaki PT Star dibubarkan karena nilai tanah yang menjadi aset semakin meningkat daripada sarana dan prasarana yang ada.

Berdasar hasil appraisal terakhir pada Januari lalu, harga tanah pemkot seluas 1,6 hektare yang ditempati Taman Remaja Surabaya ditaksir senilai Rp 161 miliar. Sedangkan aset di atasnya hanya sekitar Rp 11 miliar. Dari taksiran tersebut, Pemkot Surabaya ingin mendapat saham lebih besar.

Saat ini, Pemkot Surabaya hanya mendapatkan pembagian dividen sebesar 37,5%. Sisanya miliki Farn East Organisation (FEO), holding PT Star, yang diketahui memiliki home base di Hong Kong dan terdaftar di Panama. “Kami akan gugat mereka (FEO). Kemungkinan besar gugatan akan kami layangkan tahun ini,” ujar Kepala Dinas Pengelolaan Tanah dan Bangunan (DPTB) Surabaya, Maria Theresia Rahayu.

Ketika Taman Remaja Surabaya nanti berhasil diambil alih, Pemkot Surabaya berencana mengubah tempat rekreasi yang berusia lebih dari 30 tahun itu menjadi kampung seni.

Kerugian yang dialami Taman Remaja Surabaya tidak hanya soal deviden. Tapi lebih pada pemanfaatan aset secara maksimal. Apalagi dari grand design yang telah dibuat, Taman Remaja Surabaya dan bagian belakang Hi-Tech Mall akan dikembangkan menjadi kampung kesenian yang terintegrasi.

Selama ini lokasi belakang Hi-Tech Mall memang sudah dijadikan kampung ludruk. Namun, sejak 20 tahun terakhir, pertunjukan ludruk di tempat itu selalu sepi pengunjung. “Kami ingin agar tanah di TRS itu bisa memiliki nilai yang lebih produktif dari sebelumnya,” pungkas Yayuk, panggilan Maria Theresia Rahayu. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive