Jumat, 10 Juli 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Magetan) Korem 081/DSJ, Komandan koramil 0804/12 lembeyan kapten inf sugeng haryono beserta Babinsa menghadiri dan melaksanakan Pengamanan pelaksanaan "peringatan hari krida pertanian ke 43 tahun 2015 dengan tema "KITA WUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN Untuk MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015" yang dilaksanakan di lapangan bola lembeyan wetan kec lembeyan kab magetan. Kamis (9/7).

Acara yang dihadiri bapak bupati magetan Dr Drs H Sumantri  MM beserta staf-stafnya  dan seluruh pejabat, serta masayarakat, pelajar sekecamatan lembeyan. Pada acara itu, ditunjukan hasil-hasil pertanian, ternak dari kelompok-kelompok  tani  dan produk-produk unggulan dari lembeyan.

 Bupati Magetan Dr Drs H Sumantri  MM mengatakan, pada hakekatnya Hari Krida Pertanian merupakan hari bersyukur atas prestasi dan hasil yang diperoleh masyarakat pertanian dalam bidang pembangunan, khususnya pembangunan disektor pertanian. "Untuk itu, melalui momentum HKP ini, mari kita tingkatkan inovasi petani, baik para pelaku utama pertanian maupun pelaku usaha dalam meningkatkan produksi dan pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal untuk mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan.

Mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, saya mengucapkan terima kasih atas peningkatan pertanian ini demi kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Magetan. ujarnya.

Peningkatan di bidang pertanian, maka inovasi petani harus dapat terus digalakkan dan ditingkatkan. Dengan demikian, maka Kabupaten Magetan akan dapat bersaing, tidak hanya di tingkat provinsi saja, namun di tingkat nasional bahkan internasional. Jadi, guna mewujudkan peningkatan atau kemajuan dibidang pertanian ini, maka kita minta
jangan hanya dilakukan dalam bentuk laporan saja, namun harus dilakukan pengecekan dilapangan apakah yang dilaporkan tersebut sesuai dengan fakta yang ada dilapangan, tegasnya.

Dalam acara tersebut peran TNI dalam hal ini Koramil 0804/12 Lembeyan mengambil peran pendampingan pangan dan peran pengamanan dalam acara tersebut yang bergabung dengan polsek Lembeyan.  (arf).

KABARPROGRESIF.COM  : (Blitar) Korem 081/DSJ,  bertempat di Masjid Al-Hidayah Yonif 511/DY Blitar, Danrem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama, melaksanakan safari ramdhan dan acara buka puasa bersama dengan Forpimda Blitar, Tomas, Toga, Prajurit dan keluarga besar Yonif 511/DY serta Kodim 0808/Blitar. Rabu (8/7).
Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama, mengatakan bahwa perjalanan Safari Ramadhan saya selama bulan Suci Ramadhan ini, merupakan yang keenam di jajaran Korem 081/DSJ yakni di Kodim 0808/Blitar dan Yonif 511/DY. Terang Danrem.

Lebih lanjut Danrem dalam amanatnya menyampaikan, Kita patut bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan Ramadhan 1436 H tahun 2015 M ini, dan saat ini kita sedang memasuki hari ke 22, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan kepada kita, agar kita dapat menunaikan ibadah puasa ini dengan penuh keikhlasan dan hanya semata-mata mengharap Ridho Allah Subhanahu Wata’ala.

Pada kesempatan itu, Danrem mengucapkan Selamat berpuasa, dengan harapan kita selalu mendapat Ridho dari Allah Subhanahu Wata’ala, karena bulan Ramadhan adalah bulan yang padat dengan nilai-nilai Rahmat, Maghfirah dan pembebasan dari Neraka, serta pahala amal ibadah dilipat gandakan pada hitungan yang tak terhingga yang hanya diketahui oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
Pada Safari Ramadhan tersebut disampaikan ceramah agama oleh Bapak Kyai Rohmat Hariyadi dari Pondok Pesantren Udanawu Kota Blitar diikuti para anggota Kodim 0808/Bltar dan Yonif 511 serta para undangan yang hadir.

Mengakhiri kegiatan Safari Ramadhan Danrem 081/DSJ didampingi Ketua Persit KCK Koorcab Rem 081 PD V Brawijaya serta Dandim 0808/Blitar memberikan santunan kepada 40 anak Yatim-Piatu dari Yayasan Minggir sari Kanigoro-Blitar. (arf).

KABARPROGRESIF.COM : (Tuban) Di Area persawahan Ds. Punggulrejo Kec. Rengel Kab. Tuban Seluas 29 Ha, dilaksanakan penyemprotan masal terhadap hama Kepinding Tanah pada Rabu 08 Juli 2015 mulai pukul 08.00 oleh anggota Koramil 0811/05 Rengel bersama Gapoktan Ds. Punggulrejo serta UPTD dan UPTB Kec. Rengel Kab. Tuban, yang dilaksanakan secara terkoordinasi antara instansi yang terkait Swasembada Pangan di wilayah Kec. Rengel secara cepat dan tepat , agar tidak berdampak pada kerugian yang lebih  besar pada para petani.
              
Berawal dari komunikasi sosial yang dilaksanakan oleh segenap Babinsa Koramil 0811/05 Rengel dengan warga masyarakat binaan yang disertai kesadaran wajib lapor kepada Danramil 0811/05 Rengel Kapten Inf Subiyanto maka didapatlah kesimpulan yang diputuskan oleh Danramil, kemudian menyusun rencana cepat dan tepat guna untuk membantu petani persawahan Ds. Punggulrejo dan koordinasi dengan UPTD dan UPTB Kec. Rengel Kab. Tuban untuk segera membasmi hama kepinding tanah yang menyerang area persawahan tersebut agar tidak menjalar ketanaman lainnya.
             
Danramil Rengel yang mantan prajurit pasukan khususnya TNI – AD tersebut mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan implementasi tanggung jawab prajurit Satuan Komando Kewilayahan dalam tugas pendampingan pada upaya mensukseskan Program Ketahanan Pangan Nasional 2017 yang akan datang, untuk itu diperlukan kerja sama yang terpadu antara semua pihak yang terkait upaya khusus dalam pensuksesan Swasembada Pangan di wilayah Kec. Rengel Kab. Tuban.       

Harapannya kegiatan  pembasmian hama kepinding tanah tersebut dapat mencegah penyebaran hama pada sektor pertanian  yang lebih luas, sehingga dapat menekan kerugian para petani pada tingkat kerugian yang lebih besar. (arf)

Kodim Jombang Gelar Pelatihan Peningkatan Kemampuan Babinsa

KABARPROGRESIF.COM : ( Jombang) Upaya mensukseskan Program Ketahanan Pangan Nasional telah menjadi issue yang paling aktual, betapa tidak anggota TNI yang biasa memegang senjata siap berperang, kali ini semenjak diinstruksikan oleh Presiden Jokowi pada akhir Desember tahun 2014 lalu, melaksanakan tugas pendampingan kepada para petani dalam bantu wujudkan Swasembada Pangan Nasional pada tahun 2017 yang akan datang.

Pada Selasa dan Rabu tanggal  7 dan 8 Juli 2015,  pukul 14.00 Wib , Kodim Jombang menggelar Latihan peningkatan kemampuan bagi para Babinsa jajaran Kodim Jombang dalam upayanya mensukseskan tugas pendampingan kepada para petani untuk program swasembada pangan di wilayah Kab. Jombang, yang diikuti oleh 310 orang Babinsa jajaran Kodim dalam kegiatan pelatihan dengan tema “ Melalui penyelenggaraan latihan peningkatan kemampuan Babinsa di bidang pertanian khususnya tanaman padi, jagung dan kedelai kita wujudkan ketahanan pangan nasional di wilayah Kab. Jombang “.

Dalam sambutan diawal acara, Dandim Letkol Arm Muhamad Haidir dengan adanya Mou dengan Menteri pertanian,tugas kita bertambah yaitu pendampingan kepada para petani untuk mewujudkan Swasembada Pangan di wilayah, “ namun demikian “ kata Dandim, masih banyak kekurangan atau kendala bagi Babinsa dalam melaksanakan pendampingan, untuk itu Kodim selalu berupaya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan prajuritnya khususnya para Babinsa, untuk mempertajam pengetahuan Babinsa agar dapat meningkatkan hasil panen, mulai  dari perluasan lahan pertanian di masyarakat,memantau dan memperbaiki irigasi, menjadwal pemupukan di tiap lahan, memantau logistik pupuk agar tepat sasaran agar tidak diselewengkan, memantau hasil panen petani agar tahu peningkatan hasil panen.
          
Perencanaan waktu diluar kebiasaan, dengan memanfaatkan momentum bulan Ramadhan, sehingga dijawalkan kegiatan ada waktu istirahat pada sore hari untuk melaksanakan buka puasa bersama. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Bojonegoro) Sekitar pukul 11.30 di lokasi kantor pertamina  Kawengan sebanyak kurang lebih 37 Orang personil Brigif 16 dan anggota Stafter dim 0813?bojonegoro,  telah menerima pengarahan   sosialisasi  aturan penegakan hukum selama pelaksanaan  Satgas Pam Obyek Vital sumur pengeboran minyak di Kab Bojonegoro .

Tujuanya sosialisasi tersebut bukan untuk membatasi ruang gerak anggota dalam pelaksanaan tugas tersebut , tapi  untuk mensosialisasikan rambu – rambu  atau payung hukum bagi anggota yang bertugas dilapangan, demikian di sampaikan Pakumrem 082/CPYJ  Kapten Chk Tabah Prasetyo, kemudian dilanjutkan dengan pembagian Rules Of  Engagement ( ROE ) sebagai bagian  buku saku pedoman prajurit dalam Operasi  “ TAMENG YUDHA “, yaitu operasi  pengamanan Obyek Vital sumur pengeboran minyak  di wilayah Bojonegoro.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Dandim 0813/Bojonegoro selaku Dansub Satgaspam Obvit Letkol Kav Donova Pri Pamungkas yang memberikan penekanan tentang pentingnya faktor keamanan baik personil maupun material, dan untuk mencapai itu semua kita harus fokus dalam tugas, juga menganjurkan untuk melaksanakan Oservasi di sekitar sector dengan melakukan  komunikasi dengan masyarakat di sekitar lingkungan dengan Senyum dan Sapa Ter.  Sementara Kasiops Rem 082/CPYJ selaku Kasi Ops Satgas Mayor Inf Agus Sudjijono menekankan kepada anggota Satgas agar melaksanakan tugas tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab dan anggota yang bertugas dilapangan jangan sampai bersinggungan dengan aparat yang lain.                    

Hadir juga dalam kegiatan tersebut  Perwira Kumdam V/brw Mayor Chk Syamsul H. , Pasi Ops dim 0813,  Pasi Intel Dim 0813,  Danramil Kedewan. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Kediri)  Informasi tentang Permohonan Maaf secara resmi dan kontekstual oleh Pemerintah RI kepada eks. Tapol PKI dan keluarganya , mendapat respon masyarakat , melalui organisasi Bela Negara Provinsi Jawa Timur , pada hari rabu tanggal 8 Juli 2015 pukul 15.00 Wib berlangsung di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kediri , mengadakan silaturahmi dan buka puasa bersama.
Dandim 0809/Kediri , Letkol Inf Purnomosidi dalam penjelasan di awal acara , menyampaikan  bahwa generasi muda , pada khususnya yang lahir di tahun 1965 keatas dan pada umumnya masyarakat Kediri  yang secara langsung mengetahui jelas peristiwa di tahun 1965 , agar tidak terprovokasi atas isu – isu yang berkembang serta pemutarbalikan fakta yang tersebar saat ini , baik di media cetak , media TV , media radio dan media sosial.

Letkol Purnomosidi menjelaskan secara singkat Peristiwa Pemberontakan PKI di tahun 1948 yang dikenal dengan Pemberontakan di Madiun,  tahun 1965 dikenal dengan peristiwa G 30 S / PKI dan tahun 1968 yang dikenal dengan Pemberontakan di Blitar.                  

Korban dari masyarakat berjatuhan akibat dari Pemberontakan PKI yang sistematis dan terkoordinasi, termasuk pada Peristiwa Kanigoro di Kediri , tetapi pada akhir – akhir ini banyak informasi yang beredar bermuatan “kesesatan” yang tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.                       

Letkol Inf Purnomosidi ,SIP menambahkan , bukti Komunisme merupakan Ideologi yang bertentangan dengan nilai – nilai Ketuhanan dan moral keagamaan , dapat dilihat dari negara – negara eks. Komunis di daratan Eropa , yang rata – rata penganut Faham Atheis cukup besar dan jumlah tempat ibadah yang sangat sedikit.

Mayjen TNI (Purn) H. Kivlan Zein dalam paparannya , dengan tegas menjelaskan bahwa tidak logika dan masuk akal apabila Permohonan Maaf (secara resmi dan kontekstual) oleh Pemerintah RI kepada eks. Tapol PKI dan keluarganya dilakukan , sebagaimana diketahui PKI secara jelas dan terang benderang melakukan tindakan Kudeta Berdarah di tahun 1965 , itupun sudah pernah dilakukannya pada tahun 1948 di Madiun.        

Korban berjatuhan dari masyarakat akibat kekejaman PKI , secara jelas dan benar – benar terjadi. Disambung lagi oleh Pak Kivlan , bahwa Pemberontakan PKI tidak ada kaitannya dengan isu – isu tentang Konflik Internal di tubuh TNI pada waktu itu (tahun 1965).                       

TNI pada waktu itu tidak menyetujui adanya “Angkatan Kelima” yang mempersenjatai Buruh , Petani , Wanita , Rakyat dan Pemuda, dikarenakan angkatan kelima di indikasikan akan melakukan Kudeta kepada Pemerintah RI yang sah.

Kivlan Zein menutup penjelasannya dengan penekanan dan harapan bahwa seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya, dan masyarakat Kediri pada khususnya , tetap dan selalu waspada terhadap kebangkitan ideologi Komunis di Indonesia.

Hubungan dan keterkaitan antara Pemberontakan PKI dengan Pengalihan Ideologi dari Pancasila ke Ideologi Komunis  sudah sangat jelas , ditambah penolakan nilai – nilai moralitas agama yang ada dalam AD / ART PKI ( berdasarkan dokumen – dokumen dan pengakuan para pelaku / tokoh PKI ). Tanda – tanda kebangkitan ideologi Komunis di Indonesia sudah nampak , terbukti adanya Forum – Forum yang dilakukan oleh Keluarga Besar eks. Tapol PKI yang ada dimana-mana baik didalam negeri maupun luar negeri dan patut diwaspadai.

Supriyadi Ahmad , selaku Panitia Forum Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama , menambahkan tentang Fakta dan Realitas kejadian , sengaja diputarbalikan oleh oknum – oknum tertentu yang berlatar belakang eks. Tapol PKI maupun keluarga eks. Tapol PKI , yang secara struktural terkomunikasi terbuka / tertutup baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri.          Pihaknya mengumpulkan mantan – mantan saksi sejarah Kanigoro , anggota FKPPI , anggota GMFKPPI , Banser NU serta tokoh – tokoh agama dari Muhammadiyah dan NU untuk mengetahui secara jelas dan tidak terprovokasi oleh berita – berita yang memutar balikan sejarah.

Demikian halnya dengan H. Fanani Sumali selaku Ketua Muhammadiyah Kabupaten Kediri memberi penekanan dan  himbauan agar perbedaan latar belakang baik pada Muhammadiyah , NU atau yang lainnya  hendaknya jangan dijadikan acuan , tetapi kesepahaman dan kesamaan kepercayaan adanya Tuhan dan keyakinan pada ideologi Pancasila adalah  “ Final ”. 
Acara yang dihadiri kurang lebih 200 orang tersebut berakhir pukul 17.30 Wib , dilanjutkan dengan buka puasa bersama. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kepala Staf Kodam V/Brawijaya Brigadir Jenderal TNI Joppye Onesimus Wayangkau beserta jajaran Staf Kodam V/Brawijaya menghadiri acara buka puasa bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forpimda) Jawa Timur, Rabu (8/7/2015) petang.

Acara yang berlangsung di Aula Lantai 8 Kejaksaan Tinggi Jatim Jl. Jenderal Ahmad Yani Surabaya tersebut diprakarsai oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur Elvis Johny beserta staf Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

Sebelum buka bersama, acara diawali dengan ceramah agama oleh Prof.Dr.KH.Imam Mawardi dari Surabaya. Dalam tausiyahnya pengasuh salah satu Ponpes di Surabaya ini menjelaskan bahwa ibadah puasa hendaknya dijadikan sebagai sarana untuk menumbuhkan jiwa sosial. Puasa sebagai sarana untuk pengendalian diri dari sifat-sifat negatif, ucap KH. Imam.

Lebih lanjut KH. Imam Mawardi menjelaskan, sebagai orang tua hendaklah kita harus mampu menjadi panutan bagi anak-anak kita, selain menjadi panutan yang tidak kalah pentingnya yaitu sebagai orang tua juga harus memperhatikan pendidikan bagi anak - anaknya. Diakhir tausiahnya Dosen Paska sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya ini menghimbau agar Al Qur'an tidak hanya sekedar dibaca saja, namun yang lebih penting yaitu bagaimana kita mampu mengamalkan dalam kehidupan kita sehari-sehari.
Turut hadir dalam buka puasa bersama : Ketua KPK, Gubernur Jatim, Kapolda Jatim, Pangarmatim, Gubernur AAL, Ketua DPRD Jatim, Dankobangdikal, dan  pejabat lainnya. (asmo)

Kamis, 09 Juli 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kota Surabaya akan menjadi role mode bagi kota-kota lain di Indonesia dalam pengembangan jaringan gas bumi untuk rumah tangga oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ini karena Surabaya dinilai telah memenuhi persyaratan dasar dalam pembangunan jaringan gas, yakni tersedianya infrastruktur pipa, pasokan gas, dan pasar.

Penegasan tersebut disampaikan Menteri ESDM, Sudirman Said dalam pertemuan dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini beserta jajaran SKPD Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di Balai Kota Surabaya, Kamis (9/7).

“Saya sudah mendapatkan penegasan dari Bu Wali bahwa Surabaya siap jadi pioneer. Ada harapan besar pada Surabaya karena kotanya sudah tertata dengan baik. Bila ini sudah jadi, Surabaya akan jadi role model (percontohan) bagi kota-kota lain. Kami akan dorong walikota/bupati di Indonesia untuk belajar di Surabaya,” tegas Sudirman Said.

Sudirman menjelaskan, pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Surabaya telah dilakukan oleh Kemnetrian ESDM melalui Direktorat Jenderal Migas pada tahun 2009, yakni sebanyak 2900 sambungan rumah di Kelurahan Kali Rungkut dan Rungkut Kidul dengan menggunakan dana APBN. Hingga saat ini, di Surabaya telah terdapat sekitar 15.900 sambungan rumah yang terdiri dari 2900 sambungan rumah yang dibangun dengan dana APBN. Serta, sekitar 13.000 sambungan rumah yang dibangun dengan dana milik BUMN.

“Rencana pengembangan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Kota Surabaya akan dilakukan Kementrian ESDM bersama dengan BUMN pada tahun 2016 sebanyak 24.000 sambungan rumah, terdiri dari tiga wilayah. Yaitu Surabaya Pusat, Surabaya Selatan dan Surabaya Timur,” jelas menteri kelahiran Brebes, Jawa Tengah ini.

Sebelumnya, pada akhir Mei 2015 lalu, Wali Kota Tri Rismaharini telah bertemu Menteri ESDM di Jakarta untuk menjalin kesepakatan kerja sama dengan sektor energy bersih, termasuk energy terbarukan dan gas. Bentuk kerja sama yang akan dilakukan adalah menjadikan kota Surabaya sebagai pilot project percepatan pemanfaatan energy bersih (clean energy). Nah, salah satu poin yang disepakati adalah percepatan pembangunan infrastruktur gas kota maupun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Kunjungan Menteri ESDM, Kamis (9/7) ke Surabaya untuk melakukan peninjauan langsung, merupakan bentuk tindak lanjut dari pertemuan tersebut.

Sudirman menambahkan, untuk mempercepat pembangunan dan pemanfaatn infrastruktur gas, dirinya mempersilahkan seluruh pemerintah daerah untuk menyiapkan empat aspek yakni penyediaan lahan, kelembagaan, sosial dan leadership. Kota-kota yang akses dan juga sumber gas nya dekat serta infrastruktur nya terpasang, akan diutamakan. “Saya mendorong pemimpin kota untuk berkompetisi mendapatkan akses duluan, tentunya yang telah siap empat syarat tersebut. Surabaya dipilih karena siap dan juga memiliki leadership,” ujar  Menteri ESDM.

Merespon pernyataan Menteri ESDM, Wali Kota Tri Rismaharini menginstruksikan asisten Sekkota da para camat untuk melakukan sosialisasi kepada para warga terlebih dulu, tanpa menunggu gerak PGN. Wali kota menyebut punya strategi dalam mengajak warga agar mau melakukan konversi ke gas.

“Kita gerak dulu. Supaya jangan sampai PGN siap tapi kita terlambat sosialisasnya. Nanti warga kita ajak ke kampung yang telah memakai gas ini, salah satunya di Kampung Lontong. Nanti biar warga di sana yang cerita kelebihan dan manfaat pemakaian gas ini. Menurut saya itu paling mujarab,” ujar wali kota.

Wali kota menegaskan, dirinya memang mendorong penggunaan gas bumi di Kota Surabaya. Tidak hanya sebagai upaya mewujudkan ketahanan dan kedaulatan energi untuk bisa mencukupi kebutuhan energi nasional seperti visi Kementrian ESDM, tetapi karena dampak positifnya bisa dirasakan langsung oleh warga. “Saya dorong pakai gas karena ini efektif dan efisien . Alhamdulillah sekarang sudah jalan. Sudah ada beberapa kampung karena PGN sudah mulai empat tahun lalu. Tahun ini dibantu pak Menteri untuk percepatannya,” jelas wali kota.

Sebelum pertemuan di Balai Kota tersebut, Menteri ESDM Sudirman Said bersama Wali Kota Tri Rismaharini mengunjungi sentra industri Kampung Lontong di kawasan Banyu Urip Lor. Di sana, Menteri ESD dan wali kota berbincang-bincang dengan beberapa pelaku sentra industry kampung lontong yang telah merasakan manfaat dari penggunaan gas. Salah satunya Hidayati, warga gang V.

“Dulu saya pakai elipiji sehari bisa habis 4-5 tabung. Sekarang lebih hemat karena lebih irit. Pengeluaran juga tidak besar,” ujar Hidayati.

Setelah dari sentra industri Kampung Lontong, kunjungan dilanjutkan ke SPBG Ngagel. Di sana, Menteri ESDM dan wali kota berbincang dengan beberapa warga yang mengisi kendaraannya dengan gas. Termasuk sopir taksi. Untuk wilayah Surabaya, ada dua armada taksi yang telah menggunakan pengisian gas, yakni taksi Silver dan Taksi. “Pakai gas irit. Hematnya bisa separoh. Per hari saya bisa dapat tambahan 50 ribu. Juga nggak ada gangguan mesin dan ada banyak tempatnya (SPBG),” ujar Kusno, sopir taksi yang menekuni profesi itus ejak 2004 silam.(arf)   

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sugeng Priyanto akhirnya harus meringkuk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (9/7). Pria yang sehari-hari bekerja sebagai kuli batu itu diadili lantaran mengedarkan narkoba jenis sabu-sabu. Dalam kasus ini, Sugeng dijerat pasal rehabilitasi karena juga turut mengkonsumsi barang haram itu.

Dalam dakwaan terungkap, kasus ini bermula saat polisi menggerebek dua pengedar sabu-sabu yaitu terdakwa Didot Irawanto (30), warga Pulo Wonokromo dan terdakwa Sugeng Priyanto (37), warga Pulo Tegalsari pada April lalu. Saat petugas datang, dua terdakwa kasus narkoba itu sedang membungkus sabu ke dalam paket kecil-kecil.

Dalam penggrebekan itu, polisi berhasil menyita barang bukti sebanyak 15 paket sabu total berat dua gram, timbangan elektrik, dua handphone yang biasa dipakai transaksi dan uang Rp 640.000. "Saat digerebek petugas, kedua terdakwa ini juga hendak mengonsumsi sabu bersama,” ungkap Jaksa Penuntut Umum (JPU) Marsandi.

Untuk setiap gram sabu yang dijualnya, kedua terdakwa mendapat untung sekitar Rp 100 ribu. Mereka juga bisa mendapat untung gratis memakai sabu-sabu. Caranya, terkadang dapat gratisan mengonsumsi sabu dari bandar, juga menyedot sabu dari hasil mengambil sedikit dari paketan yang hendak dijual.

Atas perbuatannya, kedua terdakwa ini dijerat dengan pasal 114 ayat 1 UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Tak hanya itu, jaksa juga menjeratnya dengan Pasal 112 ayat 1 UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. "Atas perbuatannya kedua terdakwa juga dijerat dengan pasal 127 ayat 1 huruf a UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika," pungkas jaksa Marsandi. (Komang)

Rabu, 08 Juli 2015

Jaksa Anggap Lurah Diah terbukti Memalsukan Surat Riwayat Tanah Saat Menjabat Lurah Jemur Wonosari

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah melalui proses persidangan yang cukup lama, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ahmad Jaya akhirnya menjatuhkan tuntutan 1 tahun penjara terhadap terdakwa Dra Diah Ernawati Bin H Sudardo, Lurat Rungkut Kidul.

Surat tuntutan tersebut dibacakan dalam persidangan yang digelar diruang sidang sari Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (9/7/2015).

Diah dianggap terbukti membuat surat keterangan riwayat tanah atas nama Sofiyah Imam Kodrat (terdakwa lain dalam berkas terpisah,red)

"Terdakwa terbukti melanggar pasal 263 ayat 1 KUHP,"kata Jaksa Ahmad Jaya Saat membacakan surat tuntutannya.

Dijelaskan dalam tuntutan, peristiwa pemalsuan surat keterangan tanah tersebut dilakukan, ketika terdakwa Diah menjabat sebagai Lurah Jemur Wonosari. Terdakwa menjabat sejak bulan september 2007 hingga juli 2013.

"Pada 2012 lalu, terdakwa didatangi oleh warganya yakni Sofiyah Imam Kodrat (berkas terpisah,red)  dan saksi Sunardji untuk meminta dibuatkan surat keterangan atas nama kepemilikkan tanah dengan buku penetapan huruf c No 1332 atas nama  Sofiyah imam kodrat dengan luas tanah 4.020 meter persegi yang terletak di jalan jemur sari 7,9,11. Surabaya,"sambung Jaksa yang bertugas di Kejari Surabaya.
Kemudian,terdakwa memerintahkan stafnya yaitu Sapto Hadi untuk mengetik surat yang sebelumnya sudah dikonsep oleh terdakwa berisi tentang surat keterangan Nomor 590/41/436.9.14.4/2012 tanggal 4 september 2012 yang dibuat dan ditanda tangani oleh terdakwa selaku lurah jemur wonosari

Dimana isi surat menerangkan persil No 63 d II terletak di dalam kelurahan jemur wonosari kec wonocolo menurut didaftar C No 1332 tertulis atas nama Safiah Imam Kodrat

Dalam menerbitkan surat keterangan itu isinya tidak sesuai dengan kenyataan sebagaimana yang terdapat dalam penetapan huruf c yang ada di kantor kelurahan hemur wonosari atas obyek persil 63 d seluas 4.020 m tercatat dalam buku letter c no 359.

" Dalam buku resmi letter c no 359 bukanlah no 1332 dan tidak pernah ada pencatatan pada letter c sampai dengan 1332, karena dalam pencatatan terahkir adalah nomor 1051 dengan nama wajib IPEDA adalah  pertamina. "Dengan demikian surat itu tidak benar,"jelas Ahmad Jaya.

Meski mengetahui jika letter C No 1332 merupakan atas nama Heru Kamaldi Mangundjojonegoro, Namun terdakwa tetap membuatkan surat keterangan riwayat tanah tersebut.

"Terdakwa sendiri telah mengetahui sebenarnya letter C no 1332 atas nama Ny Safiyah Imam Kodrat seluas 4.020 m tidak tercatat karena pada buku letter C tercatat atas nama Heru Kamaldi Mangundjjonegoro selaku pemilik bekas Yayasan Kama Loka,"terangnya.

Atas tuntutan tersebut, terdakwa Diah dan tim pembelanya yakni Ilhamto mengaku akan mengajukan keberatan dalam bentuk nota pembelaan."Kami ajukan pledoi, dan mohon akan agar persidangan ditunda usai lebaran,"ujar Ilhamto yang diamini oleh Hakim Maksi Sigerlaki selaku ketua majelis hakim yang menyidangkan perkara ini.

Sementara dalam persidangan terpisah, terdakwa lain dalam kasus ini yakni Sofiyah Imam Kodrat juga dijatuhi tuntutan hukuman  yang sama dengan terdakwa Diah. Namun, hanya jeratan pasal yang berbeda dalam tuntutannya.

Terdakwa Sofiyah dijerat dengan pasal menggunakan surat palsu. Selain itu Terdakwa berusia 80 tahun ini juga akan mengajukan pembelaan. "Terdakwa Sofiyah terbukti melanggar pasal 263 ayat 2 KUHP,"Kata Jaksa Ahmad Jaya.
Meski keduanya dinyatakan terbukti bersalah, namun mereka  bernasib mujur. Sejak perkara bergelinding di penyidikan Kepolisian  Hingga berahkirnya proses pembuktian jaksa atau  tuntutan yang dibacakan di Pengadilan, kedua terdakwa ini tak perlu merasakan pengapnya udara dibalik jeruji penjara alias tidak ditahan.  (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah sukses dengan Surabaya Eco School 2014 yang menghasilkan banyak sekolah di Surabaya mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTS) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) yang berstatus Eco School.

Kini, di tahun 2015, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama  Tunas Hijau dan PT Pembangkit Jawa Bali (PJB), kembali me-launching Surabaya Eco School (SES) 2015 dengan tema “Lanjutkan Konservasi Air dan Kembalikan Siklus Air” yang juga bersamaan dengan pemberian penghargaan Ecopreneur, wirausaha peduli lingkungan hidup 2015. Berlangsung di Graha Sawunggaling, Rabu (9/7)

Dalam laporannya, Tunas Hijau menyebutkan bahwa tujuan SES 2015 adalah, melaksanakan program lingkungan hidup yang melibatkan segenap stakeholder sekolah. Salah satunya adalah dengan melakukan pemilahan sampah dilanjutkan dengan upaya pengomposan dan daur ulang. Sekolah juga wajib memiliki tim lingkungan hidup dan juga jurnalisme lingkungan hidup yang dimotori oleh siswa dibantu dengan peran aktif guru. Selain itu, sekolah juga diharsukan untuk melakukan program lingkungan hidup kepada masyarakat sekitar sekolah.

Tunas Hijau turut menjelaskan mengenai pemberiaan penghargaan Ecopreneur 2015, wirausaha peduli lingkungan hidup, terdiri dari 60 tim perusahaan siswa Ecopreneur yang dilakukan selama 12 bulan dan menghasilkan 88 produk ramah lingkungan yang berkaitan dengan sampah, 143 produk olahan makanan dan minuman, dan lebih dari 16 macam produk jasa. Dijelaskan juga bahwa, pendapatan dari penjualan produk dari 35 sekolah sebesar Rp. 93.826.900.

Walikota Risma yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Ikhsan, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Chalid Buchari, Kepala Badan Lingkungan Hidup, Musdiq Ali Suhudi, dalam sambutannya menjelaskan rencana pemkot dalam menjaga lingkungan dengan cara menanam pohon cemara udang di bibir pantai Kenjeran, dan memasang solar cell sebagai alternatif pengganti sumber daya listrik.

“Surabaya saat ini merupakan kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia, kita akan menjaganya. Dengan memasang solar cell sebagai energi alternatif, sementara hanya gedung balai kota yang menggunakan solar cell untuk uji coba, selanjutnya seluruh gedung pemerintahan dan masuk ke sekolah-sekolah di Kota Surabaya, semuanya akan menggunakan solar cell.,” tegas walikota.

Selain itu pemberian penghargaan sekolah Eco School 2015, diraih oleh SDN Kaliasin I sebagai Juara 1 tingkat SD/MI, SMPN 23 Juara 1 untuk tingkat SMP/MTS, dan SMAN 5 Juara 1 untuk tingkat SMA/SMK.

Kepala sekolah SMAN 5, Sri Widiati menjelaskan cara agar SMAN 5 bisa meraih juara tahun ini adalah, memberikan pemahan kepada seluruh stakeholder sekolah secara berkelanjutan tentang kegiatan berbasis lingkungan.

“kebetulan di SMAN 5 kita juga mempunyai produk berupa blimbing wuluh, kami jadikan berbagai variasi produk makanan dan minuman seperti sirup dan dodol. Selain itu kami juga punya budidaya jamur tiram di sekolah. Kami juga memiliki rumah kompos di sekolah, yang tak hanya menghasilkan pupuk kompos namun juga menghasilkan pupuk cair,” imbuh Perempuan yang juga mendapat predikat kepala sekolah terbaik eco school 2015 ini.

Di tingkat SMP/MI, Juara 1 Eco School diraih oleh SMPN 23 yang juga pemenang pada tahun 2013. Mereka menjadikan kuliner Es Kepo (es kulit pisang kepok) yang kulitnya digunakan menjadi minuman segar. Tahun ini mereka melakukan inovasi yaitu, dengan mengolah kulit pisang yang awalnya dijadikan minuman, kini diolah menjadi es krim.

“es krim kami bebas limbah, karena disajikan dengan cone yang bisa dimakan dengan es krimnya. Laba penjualan es krim dan es kepo ini sudah kami gunakan untuk membeli mesin pendingin dan etalase pembeku untuk menjual produk. Tak hanya di sekolah, produk kami juga sudah dicicipi oleh tamu dari konsulat jendral Amerika, Malaysia dan Jepang yang sedang berkunjung di SMPN 23. Ujar “Kun Mariyani selaku pembina Eco School yang juga pernah meraih penghargaan teacher of the year 2011. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam membangun kota menjadi hunian yang sejuk dan nyaman untuk ditinggali warganya, rupanya menggugah kepedulian instansi dan perusahaan, untuk ikut peduli. Yang terbaru, Bank Indonesia dan Djarum Foundation, ikut berpartisipasi dalam mendukung kinerja Pemkot Surabaya melalui bantuan Corporate Social Responsibility (CRS) mereka.

Djarum Foundation menyerahkan bantuan dalam wujud satu unit mobil tangki air. Sementara Bank Indonesia memberikan bantuan berupa satu mobil operasional untuk perpustakaan keliling di Surabaya. Penyerahan CSR yang ditandai dengan penandatanganan naskah perjanjian hibah, dilakukan di halaman Taman Surya, Rabu (8/7). Hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan beberapa kepala SKPD Pemkot Surabaya.

Vice Presiden Direktur Djarum Foundation, Agus Siswandi Wibawa dalam sambutannya mengaku senang mendapatkan kesempatan untuk ikut berkontribusi kepada Pemkot Surabaya. “Satu unit mobil tangki ini kami maksudkan untuk membantu penyiraman setiap hari taman-taman di Surabaya,” ujar Agus Siswandi.

Menurutnya, Surabaya kini menjadi lebih cantik dengan keberadaan taman-taman kota. Agus juga menyebut banyaknya taman-taman kota di Surabaya, telah memberikan efek nyata pada kesegaran udara di Kota Pahlawan. “Dulu Surabaya itu terkenal panas cuacanya. Sekarang Surabaya lebih dingin dari Semarang,” sambung dia.

Sementara Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Syarifudin Basarah berharap bantuan yang diberikan kepada Pemkot Surabaya bisa bermanfaat bagi warga Surabaya. “Mohon maaf bila mobil yang diberikan tidak baru. Tetapi semoga ini bermanfaat,” ujarnya.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengapresiasi penyerahan bantuan CSR oleh Djarum Foundation dan Bank Indonesia. Wali kota perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan Kota Surabaya ini menyebut tidak mempermasalahkan kondisi mobil yang diberikan baru atau tidak. “Bagi kami, bukan soal baru atau tidak. Tetapi bagaimana kegiatan yang kami lakukan, bisa terbantukan dengan bantuan ini. Mudah-mudahan apa yang diberikan ini bisa bermanfaat untuk pembangunan Surabaya sehingga pelayanan warga terjaga,” jelas wali kota.

Terkait bantuan mobil tangki, wali kota menjelaskan bahwa di Surabaya, fungsi mobil tangki air yang diperuntukkan bagi Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), tidak hanya sebatas untuk menyirami tanaman. Lebih dari itu, selama ini, mobil tangki juga ikut berperan untuk menyuplai air bila terjadi kebakaran. “Karena mobil (pemadam kebakaran) terbatas, mobil tangki bukan hanya untuk siram air tetapi juga untuk membantu pemadaman kebakaran. Air kita suplai pakai mobil tangki taman ini,” jelas mantan Kepala DKP ini.

Wali kota juga mengimbau kepada SKPD terkait agar di bagian mobil bantuan tersebut, nantinya ditempeli stiker logo pihak yang memberikan bantuan sebagai bentuk penghargaan kepada perusahaan tersebut.

Sebelumnya, beberapa perusahaan juga telah memberikan bantuan CSR nya kepada Pemkot Surabaya. Diantaranya Bank Nasional Indonesia (BNI) yang memberikan CSR berupa mobil tangki untuk menyiram taman kota pada Juni 2014 lalu. Lalu pada Oktober 2013 lalu, PT Bank Danamon Indonesia Tbk juga memberikan CSR nya dalam pembangunan kembali (revitalisasi) Taman Nginden Intan berupa perlengkapan taman.(arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive