KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr M Soewandhie Surabaya mengklarifikasi pemberitaan yang menyebut rumah sakit milik Pemerintah Kota Surabaya ini telah menahan pasien atas nama Ella Priyanti karena kurang membayar biaya rumah sakit dan mengaku sudah membayar Rp 5 juta. Kejadian tersebut terjadi pada 20 Juli 2015 lalu.
Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata
Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.
Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi
Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.
Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS
Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).
Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah
Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.
Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga
Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.
Senin, 27 Juli 2015
Masyarakat Dihimbau Ikuti SOP Pelayanan Kesehatan
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr M Soewandhie Surabaya mengklarifikasi pemberitaan yang menyebut rumah sakit milik Pemerintah Kota Surabaya ini telah menahan pasien atas nama Ella Priyanti karena kurang membayar biaya rumah sakit dan mengaku sudah membayar Rp 5 juta. Kejadian tersebut terjadi pada 20 Juli 2015 lalu.
Dandim 0815 Ingatkan Masyarakat : Peristiwa Tolikara Sebagai upaya Oknum untuk Melegitimasi Campur Tangan Asing
Dandim 0815/Mojokerto Letkol Inf Djohan Darmawan menghimbau untuk tidak mudah terprovokasi oleh ajakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, terutama untuk berjihad ke Tolikara, karena peristiwa Tolikara bukanlah konflik antar agama tetapi ada tujuan politis oleh oknum tertentu yang terindikasikan atas pesanan asing terkait perebutan Sumber Daya Alam yang ada di Papua, dengan membenturkan dua kelompok Agama sehingga diharapkan ada pelanggran HAM di Papua, yang akan melegitimasi masuknya campur tangan asing dengan bendera HAM dan lain – lain.
Demi tetap tegaknya NKRI, seluruh Elemen Masyarakat khususnya di wilayah Kab. Mojokerto harus turut menjaga kerukunan umat beragama dengan memberikan informasi yang bernuansa damai, yang tertuju pada terjaganya situasi wilayah Kab. Mojokerto yang selalu kondusif, dan bukan ikut Emosional sehingga cenderung turut memanaskan emosi masyarakat.
Masih dalam acara tersebut, Kapolres Mojokerto AKBP Budhi Herdi Susanto mengajak semua elemen masyarakat Kab. Mojokerto untuk dapat menjaga perdamaian dan ketertiban di wilayah Kab. Mojokerto , seraya berharap agar semua tokoh Agama, Tokoh Masyarakat beserta seluruh Elemen Masyarakat, untuk tidak mudah terprovokasi oleh ajakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang cenderung Emosional dalam menyikapiu peristiwa tersebut.
Disampaikan juga oleh Kapolres bahwa peristiwa Tolikara sudah sepenuhnya ditangani oleh Polri dan sudah ditangkap beberapa tersangka terkait kejadian tersebut untuk diproses sesuai hukum yang berlaku di Negara kita. “ Untuk itu, mari selalu menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa di wilayah Kab. Mojokerto, agar bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia selalu dalam keadaan aman dan damai “, harapnya.
Sementara Bhiksu Nyanna Virya menguraikan bahwa terciptanya perdamaian di Kab. Mojokerto karena dilandasi semangat persaudaraan yang tinggi dari semua golongan, maka kewajiban seluruh umat golongan tersebut untuk selalu menjaga keamanan, ketertiban dan kedamaian, dan peristiwa Tolikara hendaknya kita percayakan untuk tetap dip roses sesuai hokum yang berlaku di Negara Indonesia.
Bupati Mojokerto dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten-1 Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesra Mojokerto Kab. Mojokerto berharap agar semua elemen Masyarakat Kab. Mojokerto dapat mempertahankan situasi dalam menjaga ketentraman dan kedamaian di wilayah Kab. Mojokerto, juga menghimbau kepada segenap insan Pers untuk tidak memuat berita yang bersifat provokatif terkait peristiwa Tolikara yang dapat memicu merenggangnya komunikasi antar umat beragama, dan dapat memicu konflik antara umat beragama, tetapi hendaknya dapat saling bahu membahu dalam mempererat tali silahturahmi antara umat beragama dengan berlandaskan semangat persaudaraan.
Pada pukul 14.40 WIB dilaksanakan pembacaan sikap pernyataan Pemerintah Kab. Mojokerto bersama segenap Elemen Masyarakat Kab. Mojokerto bahwa Pemerintah Kab. Mojokerto bersama segenap Elemen Masyarakat Kab. Mojokerto, mengutuk keras kejadian di Kab. Tolikara, dan peristiwa Tolikara harus di proses secara tuntas sesuai prosedur hukum dengan mengedepankan Persatuan dan Kesatuan, serta pernyataan bahwa segenap Elemen Masyarakat Kab. Mojokerto tidak akan terprovokasi oleh isu - isu yang berkembang terkait masalah Tolikara dan berjanji untuk saling menjaga kerukunan antar umat beragama di wilayah Kab. Mojokerto.
Turut hadir dalam acara tersebut Pimpinan Muhamadiyah Kab/Kota Mojokerto Moh. Qoyum, Pimpinan tempat ibadah Klenteng Mojosari,Mojokerto Bapak Soeroso Santoso, Ketua LDII Kab.Mojokerto Sdr.Johan Abdulah, PC NU Kab. Mojokerto Sdr.Ahmad Nurkholis, Ketua FKUB Mojokerto Drs.H.Sihabul Irfan Arif dan Ketua PHDI Kab. Mojokerto Sdr Katiran
Pada pukul 14.50 WIB Penandatanganan sikap Pernyataaan Bersama Pemerintah Kab. Mojokerto beserta Segenap Elemen Masyarakat dan sekaligus mengakhiri acara tersebut dengan damai, aman,tertib dan lancar. (arf)
Dandim 0812/Lamongan menyiapkan tim sepak bola dalam turnamen “ Danrem Cup “
Komandan Kodim dalam meberikan pengarahannya bahwa pertandingan akan digelar pada 27 Juli sampai dengan 6 Agustus 2015, dalam dua Group di dua tempat, yaitu Stadion Brawijaya Kediri untuk wilayah Selatan dan Stadion Surajaya Lamongan untuk wilayah Utara kita sebagai tuan rumah diharapkan memperoleh hasil yang maksimal dan dapat berlanjut dan dapat mewakili tim dari Korem 082 sampai tingkat Kodam V/Brw jadi dalam fikiran kita harus terbenak mental juara jangan hanya sebagai pelangkap atau hanya ikut serta dalam ajang bergengsi ini.
Adapun juara tingkat Korem 082/CPYJ disediakan Trophy Bergilir, Trophy Tetap dan dana pembinaan untuk juara satu tingkat Korem sebesar 10 juta, juara dua sebesar 7,5 juta dan juara tiga sebesar 5 juta rupiah, disamping panitia juga memberikan dukungan transport bagi masing – masing Tim selama Tim tersebut bertanding dalam kompetisi Danrem Cup yang sedang berlangsung.
Hadir dalam pemberian motivasi kepada tim sepak bola binaan Kodim 0812 Lamogan antara lain Letkol Inf Jemz Andre.R.E,S.Sos ( Dandim 0812 Lamongan ), Mayor Inf Wiyono (Kasdim 0812 Lamongan), Kapten Arh Suherman ( Pasi Intel Dim 0812 ), Kapten Cpl Kusmin ( Pasi Log Dim 0812 ) dan Kapten sudjono Graha ( Pa Siaga Dim 0812 ) dan Pelatih tim sepak bola dan pemain sekitar 27 Orang. Komandan Kodim 0812 juga melihat langsung tim sepak bola melaksanakan Game ( Main ) untuk melihat kwualitas atau kemampuan dalam bermain.(arf)
Dandim 0815 Tekankan Prajuritnya untuk Tidak Mudah Terprovokasi Peristiwa Tolikara
Dalam sambutannya, Letkol Inf Djohan Darmawan selaku Irup menekankan bahwa hendaknya materi/ilmu yang diperoleh selama Latnis/Tis Intel yang meliputi materi penyelidikan, pengamanan dan penggalangan serta penyelenggaraan administrasi Intelijen, dapat diterapkan dalam pelaksanaan tugas sehari – hari, sehingga dapat mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan deteksi dini dan cegah dini terhadap setiap hakekat ancaman yang mungkin timbul di wilayah Kodim 0815 /Mojokerto, juga diharapkan agar personel Unit Inteldim 0815 selalu membekali diri dengan kemampuan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi serta mampu beradaptasi dalam segala situasi dan kondisi, serta diatmbahkan olehnya agar kemampuan SDM Apintel, khususnya dalam penguasaan teknologi informasi akan membuat Apintel lebih percaya diri dalam melaksanakan tugas di lapangan dalam rangka mendukung tugas pokok satuan.
Dalam kesempatan tersebut juga ditekankan tentang penekanan dalam menyikapi permasalahan di Tolikara – Papua, agar para Danramil bersama Kapolsek dan Camat menggandeng Tokoh Lintas Agama, Tomas, Toga dan Pihak Terkait yang ada di wilayahnya guna menetralisir situasi, jangan mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Para Danramil dan Muspika bertanggung jawab atas terciptanya kondusifitas di wilayah tanggung jawabnya. (arf)
Sabtu, 25 Juli 2015
Masyarakat Perlu Waspada Hadapi Fenomena Mudik Lebaran
Ronny Tri P. Nugroho, SIK, Pasis Spesimen Polri Dokter ke-55 /2015
Datangnya bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri merupakan momen yang sangat dinantikan oleh seluruh umat Islam, tidak hanya sebagai bagian dari kewajiban beribadah puasa namun ada saat dimana seluruh masyarakat yang tengah berada dalam perantauan baik di dalam maupun di luar negeri untuk berupaya datang dan kembali berkumpul dengan keluarga di kampung halaman.
Beberapa alasan kenapa hingga kini masyarakat Indonesia masih melestarikan budaya mudik. Diantaranya adalah, mudik merupakan salah satu jalan mencari keberkahan dengan memerpanjang silaturahim kepada orang tua, kerabat, dan tetangga hingga teman-teman masa sekolah. Mudik dijadikan sebagai pengingat asal usul daerah bagi mereka yang merantau. Sebagai sarana berbagi pengalaman dan pengetahuan bagi keluarga untuk dapat mengetahui bagaimana situasi dan perkembangan daerah perantauan. Mudik adalah terapi psikologis memanfaatkan libur lebaran untuk berwisata setelah setahun sibuk dalam rutinitas pekerjaan, sehingga saat kembali bertugas dan bekerja diharapkan dapat memiliki semangat dan motivasi yang tinggi.
Akan tetapi dalam kenyataannya mudik tidak hanya mengisahkan sisi melankolis kebahagiaan semata, disisi lain banyak kisah haru dan menyakitkan bagi sebagian masyarakat yang tadinya membayangkan mendapatkan momen bahagia, namun sebaliknya bahkan mendapatkan hal yang tidak menyenangkan. Berbagai peristiwa yang menyertai aktifitas mudik seringkali terjadi dan berulang disetiap tahunnya. Nilai kebahagiaan yang diharapkan, sirna dalam sekejap oleh berbagai hal yang tidak terduga. Fenomena kembalinya masyarakat dari perantauan dalam kegiatan mudik seringkali dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melancarkan berbagai kejahatan.
Pesatnya aktifitas transaksi dengan menggunakan uang tunai pada masa bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri membuat sebagian orang memanfaatkan peluang dengan melakukan tindak pidana pemalsuan uang. Pencetakan dan peredaran uang menjelang hari raya semakin meningkat karena frekuensi perputaran uang yang begitu besar adakalanya tidak diikuti dengan kepekaan terhadap uang yang digunakan. Hal ini karena pada umumnya masyarakat belum begitu paham dalam membedakan dan mengidentifkasi mana uang asli dan mana uang palsu, sehingga banyak masyarakat akhirnya mendapatkan kerugian yang tidak sedikit akibat peredaran uang palsu tersebut.
Peningkatan tindakan kriminalitas saat ramadhan dan Hari Raya pun kian tajam, dengan dalih ingin menambah uang untuk berlebaran / berhari raya, para pelaku kriminal melakukan tindakan kejahatan, seperti penodongan, perampasan, hingga perampokan. Bandara, pelabuhan, terminal dan stasiun serta rest area menjadi tempat yang seringkali didapati tindakan kriminal.
Keberangkatan dan kepulangan pemudik menjadi sasaran tindak kejahatan, TKI/TKW dan para pemudik yang umumnya kaum wanita yang baru datang dari luar negeri untuk berkumpul dengan keluarga menjadi sasaran empuk para pelaku kejahatan dengan melakukan berbagai cara untuk mengelabui, dari mulai melakukan hipnotis, pembiusan di kendaraan, hingga ancaman dan tindakan kekerasan. Bayangan untuk berkumpul dengan keluarga para pemudik menjadi sirna dengan raibnya harta benda yang telah dikumpulkan untuk dinikmati seluruh keluarga, tidak jarang bahkan pemudik harus berakhir di rumah sakit ataupun meninggal dunia akibat tindak kejahatan tersebut.
Kosongnya rumah yang ditinggalkan pun menjadi salah satu potensi yang selalu dimanfaatkan para pelaku tindak kriminal. Perampokan rumah kosong menjadi kegiatan yang meningkat di setiap momen mudik hari raya. Kelalaian dalam melakukan pengamanan sebelum keberangkatan menjadi pemicu terjadinya perampokan, walaupun masih banyak rumah-rumah yang diberikan pengamanan tetap saja ditimpa perampokan.
Koordinasi yang masih belum optimal antara pemudik dan aparat keamanan setempat serta RT/RW dalam pengelolaan pengamanan rumah-rumah yang ditinggal mudik menjadi bagian yang harus diperhatikan. Perlunya izin dan memberi tahu ketika rumah ditinggalkan merupakan salah satu cara untuk menghindarkan dari perampokan rumah kosong.
Dan potensi lainnya adalah terjadinya kebakaran terhadap rumah-rumah yang ditinggalkan. Perhatian terhadap benda-benda yang dapat memicu kebakaran selayaknya menjadi catatan penting, seperti pemeriksaan kompor, kelistrikan dan kelalaian meninggalkan setrika yang masih terkontak merupakan kebiasaan yang seringkali masyarakat lupakan karena kesibukan dan kegembiraan akan melakukan mudik ke kampung halaman.
Fenomena mudik tidak terlepas dari proses perjalanan menuju daerah tujuan. Volume kendaraan yang meningkat dan pergerakan manusia yang juga mengalami peningkatan menjadi potensi kerawanan terhadap kecelakaan lalu lintas. Pemakaian kendaraan pribadi yang tidak laik jalan menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Penggunaan kendaraan yang tidak sesuai peruntukannya serta over capacity pun semakin membuka lebar potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Penggunaan kendaran bermotor dengan mengangkut barang dan orang secara berlebihan, penggunaan mobil-mobil bak terbuka yang dimodifikasi ditambah dengan pemahaman dan pengalaman pengemudi dalam melakukan perjalanan jauh, serta pengetahuan akan medan yang dilalui semakin memperburuk kondisi keselamatan berlalu lintas. Walaupun tidak dipungkiri bahwa kurangnya fasilitas rambu lalu lintas dan kelayakan infrastruktur jalan dan kondisi alam pun menjadi salah satu diantara potensi kecelakaan lalu lintas.
Kegembiraan setelah berkumpul dengan keluarga selalu dinikmati dengan bertamasya ke daerah-daerah yang menjadi objek wisata dan selalu penuh dengan orang-orang yang berpandangan sama untuk menikmati liburan dengan keluarga untuk bergembira dengan mengunjungi pantai, wahana permainan, air terjun dan tempat-tempat wisata lainnya. Peningkatan kunjungan wisatawan lokal di momen liburan hari raya tidak disertai dengan peningkatan sistem pengamanan secara signifikan. Masih banyaknya peristiwa tenggelamnya pengunjung disaat bermain di pantai, kecelakaan dan hilangnya anak-anak di wahana permainan maupun di mall-mall, serta yang terakhir adalah terjadinya longsor di air terjun. Merupakan fenomena yang selalu diwaspadai dikala kita menikmati liburan dan berkunjung dengan sanak famili ke tempat-tempat hiburan tersebut.
Yang terakhir adalah peningkatan kewaspadaan pada saat arus balik, dimana para pemudik harus tetap memperhatikan keselamatan seperti layaknya ketika keberangkatan. Kondisi kendaraan, kesehatan dan tingkat kebugaran yang prima dalam melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraaan pribadi harus menjadi perhatian lebih. Dan yang menggunakan kendaraan dan faslilitas umum tingkat kewaspadaan terhadap keselamatan diri dan harta benda menjadi bagian penting yang harus menjadi perhatian selama perjalanan.
Fenomena dan gejala-gejala yang terjadi yang telah penulis gambarkan di atas, merupakan fenomena kasat mata dan peristiwa yang selalu terjadi di momen Ramadhan dan idul fitri terutama disaat musim mudik yang dilakukan masyarakat. Kejadian-kejadian tersebut, seperti berulang dan selalu berakhir dengan adanya korban, baik harta maupun korban jiwa. Namun masyarakat sepertinya kurang memiliki kepekaan dan kewaspadaan terhadap fenomena di atas, sehingga diperlukan adanya media edukasi dan sosialisasi terhadap seluruh potensi kerawanan yang terjadi di tengah perjalanan mudik tersebut. Koordinasi instansi terkait dan kepolisian serta masyarakat sangat penting untuk terus ditingkatkan untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan selama melakukan perjalanan hingga ke tempat tujuan.
Dan bagi para pemudik, diperlukannya kecerdasan dalam menangkap fenomena yang terjadi setiap tahunnya agar dapat mewaspadai dan mengantisipasi seluruh potensi kerawanan dan mampu melakukan persiapan yang matang dalam melaksanakan perjalanan mudik tersebut, sehingga dapat berjalan lancar selamat sampai tujuan dan kembali ke perantauan dengan aman. (*)
TOKOH UMAT BERAGAMA KOTA SURABAYA SERUKAN KERUKUNAN DAN KEHARMONISAN
Dalam kesempatan tersebut Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengingatkan agar perbedaan tidak menjadi pemecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, karena kemerdekaan yang diperjuangkan oleh para pahlawan pada masa lalu, berhasil diraih tanpa melihat perbedaan satu sama lain. “Kita bersama-sama harus sepakat bahwa dulu kita merdeka itu satu bangsa, satu negara dan satu tanah air, satu bahasa, bahwa memang ada perbedaan agama itu ada dari dulu, tapi kita kan gak pernah (mempermasalahkan). Kita tidak perlu memperlebar yang namanya perbedaan. Justru kita kemarin merdeka itu karena kita sepakat memperbesar persamaan itu, sekarang sudah waktunya kita melangkah lebih maju lagi, kok kita malah mundur lagi, gak ada gunanya,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Kolonel Inf M. Nur Rahmad menghimbau kepada seluruh masyarakat Surabaya agar menyikapi kejadian tersebut secara arif dan bijaksana, selain itu agar tetap mewaspadai terhadap perilaku masyarakat yang dianggap mencurigakan atau mengancam keamanan serta ketentraman hidup masyarakat, sebagai bentuk upaya menjaga keutuhan serta keamanan Kota Surabaya. “Tentunya dengan pernyataan sikap ini kita jadikan sebuah momen untuk lebih lagi meningkatkan peran kita di tengah-tengah masyarakat khususnya pengawasan-pengawasan kita terhadap isu-isu yang berkembang dari luar, sehingga tidak merebak menjadi konflik yang merugikan masyarakat Kota Surabaya” tegasnya.
Sementara itu menurut romo Aloysius Widya Yanuar Nugraha dari Keuskupan Surabaya, upaya menjaga kedamaian serta kerukunan antar umat beragama merupakan tugas bersama semua umat beragama, yang dilandasi ajaran cinta kasih dan saling menghormati antar umat manusia.
“Kami mengharapkan banyak dari umat Katolik untuk semakin menampilkan keutamaan kristiani, soal bagaimana kita menghargai orang lain karena semua perjumpaan, bentuk relasi itu kita awali dengan perjumpaan, perjumpaan antar manusia, bukan perjumpaan dengan teknologi, apalagi dengan alat-alat praktis yang kadang memisahkan kita. Karena itu tidak bisa kita ini menempatkan person itu diganti dengan teknologi macam apa pun, sehingga akan mereduksi. Rupanya ini yang menjadi soal, tantangan kita bersama,” kata Romo Aloysius.
Pernyataan Sikap Bersama ini sebagai bentuk antisipasi Pemerintah Kota, untuk mencegah konflik berlatar belakang agama seperti yang terjadi di Tolikara, Papua dan ditandatangani oleh 6 enam pemuka agama, Walikota Surabaya serta para Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Surabaya.(asmo).
Kodim 0832/Surabaya Selatan Gelar Hallal bi hallal
Sementara itu Kodim 0832/Surabaya selatan, Letkol Inf Rudi Andriono, dalam sambutannya, mengucapkan, tidak ada kesalahan yang tidak bisa dimaafkan, semua harus punya jiwa yang "Legowo" Ikhlas, memaafkan satu sama yang lainya, tanpa melihat derajat/pangkat dan kedudukan, dengan demikian kedamaian dan ketenangan jiwa akan selalu ada didalam hati sanubari kita masing-masing.
Rudi Andriono, menambahkan, saya secara pribadi juga mengucapkan selamat hari raya Iedul Fitri 1 Syawal 1436 H, kepada seluruh personil Kodim 0832/Surabaya selatan, mohon maaf lahir dan bathin, Sugeng riyadin.
Turut hadir dalam undangan Hallal bi Hallal, Kodim 0832/Surabaya selatan, Seluruh personil TNI Kodim 0832/Surabaya selatan dan PNS. (asmo)
Tanggapi Edaran Kementrian Pendidikan, Surabaya Telah Lakukan Pendidikan Karakter Terlebih Dahulu.
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Keingingan Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya untuk melakukan pembaruan dan pembangunan di sektor pendidikan, semakin membawa angin segar. Setelah satu tahun kebelakang Pemkot terfokus pada pembangunan infrastruktur, tahun ini Pemkot bersama Dinas Pendidikan berencana menjadikan pendidikan di Kota Surabaya menjadi kota dengan predikat pendidikan berkarakter.
Warga Mulai Manfaatkan UPTSA Surabaya Pusat
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Unit pelayanan terpadu satu atap (UPTSA) Surabaya Pusat di eks Gedung Siola perlahan tapi pasti mulai dimanfaatkan masyarakat. Pusat pelayanan perizinan yang baru diresmikan Walikota Tri Rismaharini pada 15 Juli lalu itu diharapkan mampu memecah kepadatan yang terjadi di UPTSA Surabaya Timur di Jl. Raya Menur.
Sepakat Bersama Jaga Kerukunan Umat Beragama di Surabaya
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Warga Surabaya diimbau untuk tidak mudah terprovokasi dan menolak segala bentuk kekerasan dan tindakan yang mengatasnamakan agama atau suku. Bahwa kedamaian dan kerukunan umat beragama di Surabaya yang sudah terwujud, harus selalu tetap terjaga.
Jumat, 24 Juli 2015
Kejari Surabaya Launching Aplikasi Berbasis Teknologi Informasi
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja dan transparansi informasi guna peningkatan pelayanan publik, Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya terus melakukan terobosan. Salah satunya dengan meluncurkan aplikasi teknologi informasi yang dikemas dalam bentuk website.
Aplikasi berbasis teknologi itu diresmikan, Kamis (23/7/2015). "Tujuan proyek ini untuk memudahkan masyarakat pencari keadilan untuk mengakses informasi terkait perkembangan proses penanganan perkara yang sedang ditangani Kejari Surabaya. Cukup klik www.kejari-surabaya.go.id, maka semua informasi perkembangan perkara mudah dilihat oleh publik,"ujar Kajari Surabaya, Tomo Sitepu.
Dijelaskan Tomo, peluncuran program tersebut dilatar belakangi oleh besarnya jumlah perkara yang ditangani Kejari Surabaya saat ini.
Dengan besarnya jumlah perkara yang ditangani ini, secara otomatis meningkatkan kinerja dan menyita banyak waktu jaksa di Pengadilan.
Hal itu berdampak pada kesulitan masyarakat untuk mendapatkan informasi perkembangan penanganan perkara yang sudah masuk di Kejari Surabaya melalui keterangan langsung dari jaksa yang bersangkutan.
Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan masyarakat lebih mudah mengikuti perkembangan proses penanganan perkara tanpa harus jauh-jauh datang ke kantor kejaksaan.
"Disamping itu, aplikasi ini juga bertujuan untuk mengajak masyarakat bisa sama-sama melakukan pengawasan penanganan perkara yang sedang ditangani. Selain untuk peningkatan pelayanan publik, aplikasi keterbukaan informasi publik ini diharapkan mampu menciptakan kepercayaan publik (trust public) terhadap kinerja jaksa," tambah Tomo.
Tak hanya bisa mengikuti dan menanyakan perkembangan informasi penanganan perkara, masyarakat pun bisa menuangkan aspirasi, opini, informasi maupun pendapatnya terhadap kinerja jaksa dan segala hal yang berkaitan dengan perkara dalam website tersebut.
"Pertanyaan dari stakehoulder atau masyarakat yang ditujukan di website tersebut, nantinya bakal dijawab langsung oleh jaksa yang bersangkutan," tambah Tomo.
Tomo menambahkan, nantinya masyarakat dapat menuangkan aspirasinya atau menulis komentar atau kritik terhadap kinerja Jaksa Kejari Surabaya melalui website tersebut.
Selain itu, dengan adanya website ini, pimpinan (Kajati Jatim) maupun Asisten Pengawasan (Aswas) dapat memantau setiap penanganan perkara yang ditangani Jaksa Kejari Surabaya dan bila ditemukan penanganan perkara yang tidak sesuai SOP, maka pimpinan maupun Aswas dapat menindak tegas Jaksa yang menangani perkara itu.
“Selain dapat menjawab aspirasi atau kritikan publik terkait kinerja Kejari Surabaya dalam penanganan perkara. Aplikasi ini juga dapat sebagai pantauan pimpinan dalam mengawasi kinerja Jaksa di Kejari Surabaya,” tambahnya.
Tampak juga hadir dalam acara ini Elvis Johnny Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jatim didampingi Asisten Pengawasan (Aswas) Arif dan Masnunah Asisten Pembinaan (Asbin) Kejati Jatim.
Menurut Elvis, program yang diluncurkan Kejari Surabaya ini, merupakan hal positif yang bisa dicontoh oleh jajarannya lainnya.
"Bagus sekali program yang diluncurkan ini, hal ini merupakan upaya peningkatan pelayanan dan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja jaksa dan dapat dicontoh dan diaplikasikan oleh Kejari-kejari lainnya di jajaran Kejati Jatim," terang Elvis.(Komang)