KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Korem 081/DSJ, Kepala Seksi Territorial Korem 081/DSJ Letkol Inf Saptono Adi Birowo yang mewakili Danrem 081/DSJ menghadiri acara pagelaran wayang kulit bertempat di Lapangan Kelurahan Nambangan Kidul Jl. Merak Kota Madiun, Kamis malam (27/8).
Pagelaran Wayang Kulit, diselenggarakan oleh Persaudaraan “Setia Hati Terate” Pusat Madiun, dengan menampilkan Dalang Ki H. Manteb Sudarsono dari Karanganyar, dan mengambil lakon “Sangkakrasana”. Pagelaran itu, dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 70 juga dalam rangka Kejurnas Terate Cup memperebutkan piala Menpora Cup.
Dalam amanat Danrem yang dibacakan Kasiter Rem 081/DSJ Letkol Inf Saptono Adi Birowo diantaranya mengatakan atas nama Komandan Korem 081/DSJ dan selaku pribadi menyambut gembira diselenggarakannya acara Pagelaran Wayang Kulit malam ini, dalam memperingati HUT RI Ke 70 tahun 2015 yang bernuansa penuh keakraban, kekeluargaan dan persaudaraan.
Pagelaran wayang kulit merupakan kebudayaan tradisional yang mengandung beberapa unsur diantaranya unsur tontonan, unsur tuntunan dan unsur panutan. Ketiga unsur tersebut satu dengan lainnya ada keterkaitan dan dapat kita artikan sebagai berikut awalnya kita cuma mempunyai niat menonton atau hiburan namun dalam cerita atau lakon mengandung unsur nasehat, petuah dan sejarah yang patut kita hayati dan kita jabarkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Pada akhir dari cerita atau lakon kalau kita simak bisa dijadikan panutan, ini akan tersirat pada akhir penayangan lakon dan diharapkan kesenian ini dapat kita lestarikan sebagai hasil karya para seniman yang merupakan budaya yang tidak ternilai harganya
Lebih lanjut dalam amanatnya Danrem mengatakan Pagelaran Wayang Kulit ini tentunya juga bertujuan melestarikan salah satu budaya bangsa, agar kita mampu memahami akan sifat-sifat kepahlawanan dan kejuangan yang tergambarkan dalam cerita pewayangan, apalagi dalam peringatan ke 70 Kemerdekaan RI sungguhlah tepat keluarga besar Setia Hati Terate menyelenggarakan acara ini. Disamping itu, acara yang digelar seperti ini merupakan wahana yang sangat baik untuk bersilaturahim saling berkomunikasi, bertukar pikiran dan sharing pengetahuan serta berbagi pengalaman dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan tugas kita masing-masing demi kemajuan masyarakat madiun khususnya dan jawa timur pada umunya.
Kita pahami bersama bahwa sinergitas antar berbagai komponen bangsa yang ada di daerah ini, merupakan modal dasar yang sangat kuat guna mendorong terlaksananya pembangunan di berbagai bidang. Berbekal dengan jiwa kebersamaan, kekompakan, kekeluargaan dan gotong royong yang mengakar kuat didalam diri kita serta visi dan misi dari Persaudaraan “Setia Hati Terate”. Saya yakin dan percaya bahwa organisasi yang tergabung dalam Keluarga Besar “Setia Hati Terate”, akan mampu terus memberi andil yang besar dalam kelangsungan dan kesuksesan pembangunan bangsa ini, serta senantiasa dapat menjadi pelopor dan contoh dalam mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih adil, demokratis aman dan sejahtera serta mampu mengayomi lingkungannya. (arf).
Pagelaran Wayang Kulit, diselenggarakan oleh Persaudaraan “Setia Hati Terate” Pusat Madiun, dengan menampilkan Dalang Ki H. Manteb Sudarsono dari Karanganyar, dan mengambil lakon “Sangkakrasana”. Pagelaran itu, dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 70 juga dalam rangka Kejurnas Terate Cup memperebutkan piala Menpora Cup.
Dalam amanat Danrem yang dibacakan Kasiter Rem 081/DSJ Letkol Inf Saptono Adi Birowo diantaranya mengatakan atas nama Komandan Korem 081/DSJ dan selaku pribadi menyambut gembira diselenggarakannya acara Pagelaran Wayang Kulit malam ini, dalam memperingati HUT RI Ke 70 tahun 2015 yang bernuansa penuh keakraban, kekeluargaan dan persaudaraan.
Pagelaran wayang kulit merupakan kebudayaan tradisional yang mengandung beberapa unsur diantaranya unsur tontonan, unsur tuntunan dan unsur panutan. Ketiga unsur tersebut satu dengan lainnya ada keterkaitan dan dapat kita artikan sebagai berikut awalnya kita cuma mempunyai niat menonton atau hiburan namun dalam cerita atau lakon mengandung unsur nasehat, petuah dan sejarah yang patut kita hayati dan kita jabarkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Pada akhir dari cerita atau lakon kalau kita simak bisa dijadikan panutan, ini akan tersirat pada akhir penayangan lakon dan diharapkan kesenian ini dapat kita lestarikan sebagai hasil karya para seniman yang merupakan budaya yang tidak ternilai harganya
Lebih lanjut dalam amanatnya Danrem mengatakan Pagelaran Wayang Kulit ini tentunya juga bertujuan melestarikan salah satu budaya bangsa, agar kita mampu memahami akan sifat-sifat kepahlawanan dan kejuangan yang tergambarkan dalam cerita pewayangan, apalagi dalam peringatan ke 70 Kemerdekaan RI sungguhlah tepat keluarga besar Setia Hati Terate menyelenggarakan acara ini. Disamping itu, acara yang digelar seperti ini merupakan wahana yang sangat baik untuk bersilaturahim saling berkomunikasi, bertukar pikiran dan sharing pengetahuan serta berbagi pengalaman dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan tugas kita masing-masing demi kemajuan masyarakat madiun khususnya dan jawa timur pada umunya.
Kita pahami bersama bahwa sinergitas antar berbagai komponen bangsa yang ada di daerah ini, merupakan modal dasar yang sangat kuat guna mendorong terlaksananya pembangunan di berbagai bidang. Berbekal dengan jiwa kebersamaan, kekompakan, kekeluargaan dan gotong royong yang mengakar kuat didalam diri kita serta visi dan misi dari Persaudaraan “Setia Hati Terate”. Saya yakin dan percaya bahwa organisasi yang tergabung dalam Keluarga Besar “Setia Hati Terate”, akan mampu terus memberi andil yang besar dalam kelangsungan dan kesuksesan pembangunan bangsa ini, serta senantiasa dapat menjadi pelopor dan contoh dalam mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih adil, demokratis aman dan sejahtera serta mampu mengayomi lingkungannya. (arf).