KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Pemkab Bangkalan telah bekerja sama dengan Kodim 0829/Bangkalan dan jajarannya Koramil serta Babinsa telah melakukan upaya-upaya untuk menyelamatkan tanaman. Di antaranya mencari sumber-sumber air yang masih tersedia untuk dialirkan ke sawah.
Komandan Rayon Militer (Danramil) 13/ArosbayaKodim 0829/Bangkalan Kapten Infanteri Budiono, berharap kepada pemerintah agar petani di wilayahnya didukung bantuan Alsintan berupa pompa air, agar area persawahan tidak mengalami kekeringan sehingga kebutuhan aliran air untuk pertanian di area persawahan terpenuhi dan menjadi lebih lancar.
”Perbaikan sarana dan prasarana pertanian menjadi kunci keberhasilan dari pencapaian target swasembada pangan,” jelasnya, Jum'at (4/9/2015).
Memasuki semester dua, panen padi mulai dilakukan di beberapa wilayah Bangkalan. Tak seperti panen sebelumnya dimana musim tandur ketigo (tanam di awal musim kemarau) yang biasanya menghasilkan padi dengan kualitas baik, kali ini petani mengeluhkan minimnya hasil produksi.
Hal itu diperparah dengan semakin tidak adanya curah hujan memasuki pekan kedua September 2015 hingga saat ini. Akibatnya sawah-sawah tadah hujan dan sawah yang airnya bersumber dari irigasi desa dan irigasi sederhana sudah tidak mencukupi.
"Sawah yang sudah tertanam sampai saat ini, telah mengalami dampak kekeringan termasuk di antaranya di Desa Lajing Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan, hasil kurang baik karena kurang air," terang Danramil Arosbaya, di lokasi panen.
Menurunnya produksi padi ini nampaknya tidak hanya terjadi di kawasan Lajing, karena dari perbincangan dengan petani di wilayah lain, rata-rata menyatakan produksi kurang maksimal akibat kurang air. ’Kalau bisa balik modal sudah Alhamdulilah, karena biaya produksi di musim kemarau cukup tinggi terutama untuk pengairan“…ucap warga.(arf)
Komandan Rayon Militer (Danramil) 13/ArosbayaKodim 0829/Bangkalan Kapten Infanteri Budiono, berharap kepada pemerintah agar petani di wilayahnya didukung bantuan Alsintan berupa pompa air, agar area persawahan tidak mengalami kekeringan sehingga kebutuhan aliran air untuk pertanian di area persawahan terpenuhi dan menjadi lebih lancar.
”Perbaikan sarana dan prasarana pertanian menjadi kunci keberhasilan dari pencapaian target swasembada pangan,” jelasnya, Jum'at (4/9/2015).
Memasuki semester dua, panen padi mulai dilakukan di beberapa wilayah Bangkalan. Tak seperti panen sebelumnya dimana musim tandur ketigo (tanam di awal musim kemarau) yang biasanya menghasilkan padi dengan kualitas baik, kali ini petani mengeluhkan minimnya hasil produksi.
Hal itu diperparah dengan semakin tidak adanya curah hujan memasuki pekan kedua September 2015 hingga saat ini. Akibatnya sawah-sawah tadah hujan dan sawah yang airnya bersumber dari irigasi desa dan irigasi sederhana sudah tidak mencukupi.
"Sawah yang sudah tertanam sampai saat ini, telah mengalami dampak kekeringan termasuk di antaranya di Desa Lajing Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan, hasil kurang baik karena kurang air," terang Danramil Arosbaya, di lokasi panen.
Menurunnya produksi padi ini nampaknya tidak hanya terjadi di kawasan Lajing, karena dari perbincangan dengan petani di wilayah lain, rata-rata menyatakan produksi kurang maksimal akibat kurang air. ’Kalau bisa balik modal sudah Alhamdulilah, karena biaya produksi di musim kemarau cukup tinggi terutama untuk pengairan“…ucap warga.(arf)