KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Kodim 0809/Kediri bersama Pemerintah Kabupaten Kediri siap mensukseskan Program KB ,hingga ke pelosok desa ,melalui kerjasama yang saling berkaitan satu sama lain dan komunikasi yang berkelanjutan, melalui Rakor KB yang digelar hari Jumat tgl. 4 September 2015 di
Pendopo Pemkab Kediri (barat alun-alun Kota Kediri).
Kasdim 0809 Mayor Arh Trijaka Ruhiyatna mewakili Dandim 0809, didampingi oleh Pasi Ter Kodim 0809 Kapten Inf Suliyono, bersama Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kediri dr. Adi Laksono , Kepala BPPKB Dra. Wuryandari Josep dan dari BKKBN dr. Andradari , serta 20 Danramil , 60 Babinsa , 26 Camat se-Kab. Kediri dan 26 Kepala Puskesmas se-Kab.Kediri, berkoordinasi guna menyatukan visi dan misi demi kesuksesan Program KB.
Pengalaman keberhasilan Indonesia dalam menekan laju pertumbuhan penduduk lewat program Keluarga Berencana (KB) telah menjadi acuan bagi negara berkembang lain. Akan tetapi, keberhasilan tersebut masih saat ini perlu ditingkatkan lagi, mengingat saat ini indikator kependudukan yang dulu signifikan, sekarang telah menjadi suatu program nasional yang hampir dilupakan masyarakat.
Indonesia pernah memiliki program Keluarga Berencana yang terbaik di dunia, meski kini menghadapi tantangan desentralisasi dimana kesuksesan tersebut sangat tergantung pada atensi Kepala Daerah masing - masing, namun program KB Indonesia masih jadi layak ditiru oleh negara lain.
Kami percaya negara lain masih bisa belajar dari Indonesia tentang program KB”: kata Mayor Arh Trijaka Ruhiyatna didepan peserta Rakor KB.
Kepala BPPKB Dra. Wuryandari Josep mengatakan : ”Indonesia dianggap berhasil melakukan konsolidasi dan melibatkan tokoh keagamaan, tokoh masyarakat, serta swasta dalam program KB walau struktur sosial ekonomi masyarakat masih beragam dengan kondisi geografis yang terpencar.
Kini, keberhasilan Indonesia dalam program KB mendapat tantangan cukup besar, lebih dari sekadar upaya kuantitatif untuk menurunkan angka kelahiran dan kematian, peran Keluarga Berencana sebenarnya bersifat kualitatif dalam hal perbaikan penanganan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan. Ini yang dicapai lewat pengaturan saat kehamilan, jarak kelahiran, dan jumlah anak”.
Pada kesempatan berikutnya, dr. Andradari memberikan gambaran data statistik Program KB saat ini, baik target maupun pencapaiannya, sebagai dasar pokok kinerja kedepan guna mendapatkan hasil yang maksimal. (arf)
Pendopo Pemkab Kediri (barat alun-alun Kota Kediri).
Kasdim 0809 Mayor Arh Trijaka Ruhiyatna mewakili Dandim 0809, didampingi oleh Pasi Ter Kodim 0809 Kapten Inf Suliyono, bersama Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kediri dr. Adi Laksono , Kepala BPPKB Dra. Wuryandari Josep dan dari BKKBN dr. Andradari , serta 20 Danramil , 60 Babinsa , 26 Camat se-Kab. Kediri dan 26 Kepala Puskesmas se-Kab.Kediri, berkoordinasi guna menyatukan visi dan misi demi kesuksesan Program KB.
Pengalaman keberhasilan Indonesia dalam menekan laju pertumbuhan penduduk lewat program Keluarga Berencana (KB) telah menjadi acuan bagi negara berkembang lain. Akan tetapi, keberhasilan tersebut masih saat ini perlu ditingkatkan lagi, mengingat saat ini indikator kependudukan yang dulu signifikan, sekarang telah menjadi suatu program nasional yang hampir dilupakan masyarakat.
Indonesia pernah memiliki program Keluarga Berencana yang terbaik di dunia, meski kini menghadapi tantangan desentralisasi dimana kesuksesan tersebut sangat tergantung pada atensi Kepala Daerah masing - masing, namun program KB Indonesia masih jadi layak ditiru oleh negara lain.
Kami percaya negara lain masih bisa belajar dari Indonesia tentang program KB”: kata Mayor Arh Trijaka Ruhiyatna didepan peserta Rakor KB.
Kepala BPPKB Dra. Wuryandari Josep mengatakan : ”Indonesia dianggap berhasil melakukan konsolidasi dan melibatkan tokoh keagamaan, tokoh masyarakat, serta swasta dalam program KB walau struktur sosial ekonomi masyarakat masih beragam dengan kondisi geografis yang terpencar.
Kini, keberhasilan Indonesia dalam program KB mendapat tantangan cukup besar, lebih dari sekadar upaya kuantitatif untuk menurunkan angka kelahiran dan kematian, peran Keluarga Berencana sebenarnya bersifat kualitatif dalam hal perbaikan penanganan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan. Ini yang dicapai lewat pengaturan saat kehamilan, jarak kelahiran, dan jumlah anak”.
Pada kesempatan berikutnya, dr. Andradari memberikan gambaran data statistik Program KB saat ini, baik target maupun pencapaiannya, sebagai dasar pokok kinerja kedepan guna mendapatkan hasil yang maksimal. (arf)