KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Musim kemarau yang melanda sebagian besar wilayah Jawa Timur, khususnya di Bangkalan tidak selalu berdampak buruk bagi petani.
Semisal yang dialami oleh para petani di Desa Lajing Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan. Memasuki musim kemarau tanam kedua, kelompok tani di Desa Lajing Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan meraup berkah hingga 35 persen saat musim panen raya padi jenis Ciherang.
Anggota Kelompok Tani Ulfa Jaya dengan Ketua H.Rokib, Misdi menjelaskan, total luasan yang berada di wilayahnya sekitar 5 hektar. Dari total luasan itu yang ditanami padi untuk program optimasi menuju swasembada pangan sekitar 0,5 hektar.
Menurut Misdi, pada musim tanam padi sebelumnya hasil panen maksimal yang dihasilkan biasanya hanya berkisar 3 hingga 4 ton per hektar. Namun kali ini dengan penerapan tanam jajar legowo, hasil panen padi bisa meningkat dan mencapai 6 ton per hektar.
"Prediksi kami naik 20 persen ternyata melebihi, naiknya sekitar 35 persen," ujar Misdi pada detikcom, Rabu (9/9/2015).
Meningkatkan hasil panen padi Ciherang ini bukan tanpa kendala. Pasalnya, wilayahnya juga termasuk salah satu daerah yang rawan kekeringan. Debit air sumber pengairan sawah juga dinilai sangat minim.
Namun kendala itu bisa diatasi dengan optimalisasi pengairan yang diambil dari pompa dan sumur sawah yang dioperasionalkan dengan bantuan diesel dari Dinas Pertanian Kabupaten Bangkalan.
"Kita sempat ada kendala faktor air karena debit air yang minim tapi kami siasati dengan ambil air di pompa dan sumur sawah dengan bantuan diesel, alhamdulillah berhasil," tuturnya.
Di sela kegiatan, Komandan Koramil (Danramil) 13/Arosbaya Kodim 0829/Bangkalan Kapten Infanteri Budiono, mengatakan bahwa untuk antisipasi kebutuhan air pada musim tanam kedua, pihaknya optimasi di wilayah Arosbaya ini merupakan upaya khusus untuk percontohan peningkatan swasembada pangan.
“Upaya yang dicanangkan Kodim 0829/Bangkalan dan jajarannya Koramil serta Babinsa dalam pendampingan petani dan mensukseskan prpgram swasembada pangan, telah melakukan upaya-upaya untuk menyelamatkan tanaman. Di antaranya mencari sumber-sumber air yang masih tersedia untuk dialirkan ke sawah. Dengan harapan memberikan kontribusi bagi swasembada Jatim dan nasional," Jelasnya. (arf)
Semisal yang dialami oleh para petani di Desa Lajing Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan. Memasuki musim kemarau tanam kedua, kelompok tani di Desa Lajing Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan meraup berkah hingga 35 persen saat musim panen raya padi jenis Ciherang.
Anggota Kelompok Tani Ulfa Jaya dengan Ketua H.Rokib, Misdi menjelaskan, total luasan yang berada di wilayahnya sekitar 5 hektar. Dari total luasan itu yang ditanami padi untuk program optimasi menuju swasembada pangan sekitar 0,5 hektar.
Menurut Misdi, pada musim tanam padi sebelumnya hasil panen maksimal yang dihasilkan biasanya hanya berkisar 3 hingga 4 ton per hektar. Namun kali ini dengan penerapan tanam jajar legowo, hasil panen padi bisa meningkat dan mencapai 6 ton per hektar.
"Prediksi kami naik 20 persen ternyata melebihi, naiknya sekitar 35 persen," ujar Misdi pada detikcom, Rabu (9/9/2015).
Meningkatkan hasil panen padi Ciherang ini bukan tanpa kendala. Pasalnya, wilayahnya juga termasuk salah satu daerah yang rawan kekeringan. Debit air sumber pengairan sawah juga dinilai sangat minim.
Namun kendala itu bisa diatasi dengan optimalisasi pengairan yang diambil dari pompa dan sumur sawah yang dioperasionalkan dengan bantuan diesel dari Dinas Pertanian Kabupaten Bangkalan.
"Kita sempat ada kendala faktor air karena debit air yang minim tapi kami siasati dengan ambil air di pompa dan sumur sawah dengan bantuan diesel, alhamdulillah berhasil," tuturnya.
Di sela kegiatan, Komandan Koramil (Danramil) 13/Arosbaya Kodim 0829/Bangkalan Kapten Infanteri Budiono, mengatakan bahwa untuk antisipasi kebutuhan air pada musim tanam kedua, pihaknya optimasi di wilayah Arosbaya ini merupakan upaya khusus untuk percontohan peningkatan swasembada pangan.
“Upaya yang dicanangkan Kodim 0829/Bangkalan dan jajarannya Koramil serta Babinsa dalam pendampingan petani dan mensukseskan prpgram swasembada pangan, telah melakukan upaya-upaya untuk menyelamatkan tanaman. Di antaranya mencari sumber-sumber air yang masih tersedia untuk dialirkan ke sawah. Dengan harapan memberikan kontribusi bagi swasembada Jatim dan nasional," Jelasnya. (arf)