Jumat, 11 September 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menutup masa pendaftaran pasangan calon dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surabaya 2015, Kamis (10/9/2015), pukul 16.00 WIB.

Dengan ditutupnya masa pendaftaran calon, maka untuk saat ini sudah ada dua pasangan calon yang akan bersaing dalam Pilwali yang puncaknya akan berlangsung 9 Desember 2015 mendatang.

Dua pasangan calon itu adalah pasangan Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana yang diusung PDI Perjuangan, serta pasangan Rasiyo dan Lucy Kurniasari yang diusung gabungan Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Sampai batas waktu berakhirnya pendaftaran sore hari ini, tidak ada pasangan calon yang mendaftar lagi. Jadi untuk sementara ini pelaksanaan pilkada tidak ditunda sampai 2017. Tetapi tahapan belum selesai karena syarat pencalonan dan syarat calon masih akan diteliti," ujar Robiyan Arifin, Ketua KPU Surabaya dalam konferensi pers di Kantor KPU Surabaya, Kamis (10/9/2015) sore.

Penelitian dokumen syarat pencalonan dan syarat calon akan berlangsung pada 11 hingga 15 September 2015. Berita acara hasil penelitian tersebut, lalu akan disampaikan antara 15 September atau 16 September 2015.

"Kalau ada yang kurang, akan ada masa perbaikan berkas mulai tanggal 17 sampai 19 September. Hasil perbaikan lalu akan diteliti tanggal 20 sampai 23 September. Baru kalau sudah dinyatakan lengkap, kami akan melakukan penetapan tanggal 24 September dan pengundian nomer urut tanggal 25. Semua penelitian ini akan kami lakukan bersama Panwaslu Kota Surabaya," urainya. 

Dalam kesempatan yang sama, Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran Panwaslu Surabaya, Shofwan mengapresiasi kinerja KPU Surabaya yang cukup keras sehingga akhirnya Pilwali Surabaya bisa memunculkan tak cuma satu pasangan calon.

"Kami mengapresiasi KPU yang sudah bekerja keras sehingga pasangan calon tidak hanya satu dan Surabaya memenuhi syarat untuk Pilkada Serentak," ujar Shofwan.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Anggota Kodim 0829/Bangkalan, bersama Manteri Tani, PPL dan petani bergotong -royong membersihkan saluran iriagsi di Kecamatan Burneh sepanjang 500 m guna menyukseskan program ketahanan pangan di daerah ini. Kamis (10/9/2015)

Danramil 04/Burneh, Kapten Cpl Subandi, di Burneh, mengatakan, puluhan anggota Babinsa dan petani bergotong royong membersihkan saluran irigasi di Kelurahan Desa Burneh, Kecamatan Burneh, Bangkalan.

“Hal ini dilkakukan agar sampah tidak menumpuk di saluran irigasi, sehingga pasokan air ke sawah petani ke depan tidak terhambat. Dengan demikian, tanaman padi petani mendapat siraman air secara teratur”, kata Danramil.

Kegiatan ini juga dalam rangka mendukung program ketahanan pangan di Kabupaten Bangkalan. Jika hasil panen petani meningkat maka secara otomatis produksi beras di Bangkalan naik dari sebelumnya. Dengan demikian, masyarakat tidak kesulitan mendapatkan beras dengan harga terjangkau di daerah ini.

Danramil 04/Burneh mengaku “prihatin saluran irigasi di Kelurahan Desa Burneh, Kecamatan Burneh banyak dipenuhi sampah, rumput dan enceng gondok. Akibatnya, air tidak dapat mengalir dengan lancar ke sawah petani. Padahal, di saat musim kemarau seperti saai ini, petani sangat membutuhkan pasokan air dari irigasi dengan baik”, pungkasnya.

Kegiatan pembersihan saluran irigasi ini dihadiri oleh Manteri Tani Kecamatan Burneh, PPL Kecamatan Burneh, Banbinsa, Lurah Burneh, kelompok tani dan  masyarakat setempat. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo mengaku akan all out untuk memenangan pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari di Pilkada Surabaya 2015 Desember mendatang.

Soekarwo pun meminta kepada pasangan yang diusung Partai Demokrat-PAN itu agar tetap menebar senyum dengan sapaan ke semua lapisan masyarakat.

“Tema disparitas selalu menjadi tema yang menarik. Visi misinya nanti harus tentang keseimbangan antara pinggir kota dan tengah kota,” kata Soekarwo usai menghadiri acara syukuran ulang tahun Partai Demokrat ke-14 di Kantor DPD Demokrat Jatim, Kamis (10/09/2015).

Pakde Karwo (sapaan akrabnya) menegaskan pihaknya juga akan mengerahkan seluruh kader Demokrat bahkan sampai tingkat ranting untuk bergerak. “Timnya Pak Rasiyo kan banyak sekali, seperti teman-teman dari Persatuan Wredathama Republik Indonesia (PWRI) dan dinas pendidikan dulu. Pastinya dari partai juga akan bergerak,” papar dia.

Meski demikian, pihaknya juga tak memungkiri antara Partai Demokrat dan PAN sering terjadi tumpang tindih. Namun masalah tersebut dapat diselesaikan kembali dengan visi dan misi yang sama. Karena itu, ia menyarankan agar Rasiyo-Lucy selalu menjaga komunikasi politik. Dengan prinsip equality diharapkan Rasiyo-Lucy mampu menyesuaikan diri dengan kalangan apapun.

Sementara, Ketua DPC Demokrat Hartoyo menerangkan bahwa Rasiyo-Lucy akan melakukan kampanye dengan menyentuh kalangan pinggiran Kota Surabaya. Menurutnya selama ini sistem pemerintahan yang dipimpin oleh calon incumbent Tri Rismaharini hanya berfokus di tengah kota atau pusat kota. Sedangkan pinggiran kota seakan masih belum tersentuh.

“Perlu adanya perhatian yang seimbang antara masyarakat pinggir dan tengah, dan ini yang kita manfaatkan,” tambah Hartoyo.

Selain itu, Demokrat-PAN juga telah membentuk tim sukses yang nantinya akan diketuai oleh Agung Nugroho mantan Komisioner KPU Jatim. Sedangkan untuk juru kampanyenya, Demokrat direncanakan akan membawa sejumlah rombongan wanita dari DPP Partai Demokrat, mulai Ani Yudhoyono serta Venna Melinda.

“Karena Bu Lucy cantik, maka kita bawa yang cantik-cantik kesini,” tutur Hartoyo sambil tertawa. Menurut pria yang juga anggota DPRD Jatim ini, insting wanita untuk menarik perhatian lebih tinggi. Sehingga diyakini, mereka akan membawa warna tersendiri dalam kampanye nanti. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Pemerintah Kabupaten Bangkalan melalui Kodim 0829/Bangkalan memprogramkan salah satu bentuk antisipasi krisis pangan akibat kekeringan musim kemarau, diantaranya menanam holtikultura seperti kedelai dan jagung bukan padi.

"Tentunya, saya melalui jajaran Koramil sampai Babinsa untuk menghimbau dan mengajak kepada seluruh petani binaannya, untuk menanam tanaman hortikultura seperti kedelai dan jagung saat musim kemarau seperti sekarang, khawatir jika ditanami padi, hasil panen menurun, bahkan gagal panen," kata Dandim 0829/Bangkalan Letkol Infanteri Sunardi Isnanto, SH., di Bangkalan, Kamis, (10/9/2015).

Menurutnya, musim kemarau tidak dapat dihindari karena merupakan siklus alam tapi ada beberapa langkah antisipasi yang dapat dilakukan agar para petani tidak mengalami gagal panen.

"Antisipasinya secara konseptual kita menyarankan kepada masyarakat (petani) supaya menanam hortikultura seperti kedelai, jagung, atau tanaman lain," katanya.

Akan tetapi, kata Dandim, jika petani tetap ingin menanam padi maka diharapkan dilakukan pembagian air secara merata atau bergiliran sehingga tidak akan ada daerah yang terus menerus mendapat pasokan air atau sebaliknya.

Peran aktif aparat Koramil sampai Babinsa Kodim Bangkalan, menyusul adanya pendistribusian bantuan bibit ke masyarakat beberapa waktu lalu, harus ditindaklanjuti pendampingan dan pengawasannya supaya tepat sasaran dan benar-benar ditanam oleh petani.

Seperti yang dilakukan jajaran Koramil 03/Kamal Kodim 0829/Bangkalan, memperdayakan Babinsanya untuk bersama Mantan, PPL, Mahasiswa Universitas Brawijjaya dan Sekolah Tinggi Penyukuh Pertanian (STTP) Malang selaku pendamping Swasembada Pangan program Upaya Khusus (Upsus).   Kegiatan yang dilakukan memberi contoh sistem penanaman kedelai dan jagung yang tepat kepada kelompok Tani Mandiri 4 di Desa Telang Kec Kamal Kabupaten Bangkalan.

"Bantuan benih jagung  dan kedelai sudah diberikan.  Mulai sekarang, di Kecamatan Kamal  yang sudah dapat bantuan benih sudah bisa melakukan penanaman," ujarnya Danramil 03/Kamal Kapten Infanteri Windoko.

’’Saat ini sudah memasuki musim kemarau, lebih tepat menanam kedelai dan jagung,’’tutur Sunarto PPL, ketika memberikan penyuluhan di lokasi. Salah satu pertimbangannya, karena tanaman tersebut tidak begitu membutuhkan banyak air.

Maka pilihan tepat ketika sudah memasuki musim kemarau, petani lebih baik berganti untuk menanam jagung atau kedelai. Seperti diketahui, kedelai dan jagung termasuk salah satu jenis tanaman yang sedang ditingkatkan produksinya oleh pemerintah. Itu semua adalah untuk mendukung program membangun swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan’, pungkasnya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Manteri Tani Kecamatan Kamal Zainal, PPL Sunarto, Banbinsa, Tim Upsus dari Mahasiswa Unibraw dan STPP Malang dan kelompok tani. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sabtu esok, langit Kota Surabaya kembali akan diwarnai oleh berbagai atraksi layang-layang dengan berbagai bentuk, ukuran dan warna. Acara tahunan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, bersama Dinas Budaya dan Pariwisata Surabaya, dan menggandeng Persatuan Layang-Layang Surabaya ( Perlabaya ) ini, akan kembali digelar pada hari sabtu dan minggu (12/09/2015 - 13/09/2015).

Dengan memilih lokasi di Area Terbuka Side Area Long Beach Selatan Pakuwon City Surabaya. Festival layang-layang dengan lingkup Internasional ini akan diikuti sebanyak 36 partisipan yang datang dari 17 daerah di Indonesia dan 20 partisipan dari 5 Negara tetangga (Malaysia, Swedia, Singapura, Brunei Darussalam,dan Macau). Nantinya para partisipan ini akan memperebutkan total hadiah senilai 44 juta rupiah.

Di hari pertama, para penonton akan disuguhkan dengan lomba Layang – layang dua dan tiga dimensi, layang – layang kereta naga dan layang – layang rokkaku challange, serta pertunjukan layang-layang dari luar negeri. Sedangkan pada hari kedua, festival layang-layang akan dihadiri langsung oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Wali Kota akan ikut menerbangkan layang-layang sebagai seremonial dibukanya festival ini.

Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surabaya, Wiwiek Widayati menjelaskan. Festival yang digelar ini bukan semata-mata tentang hadiah, namun tujuan dari acara ini adalah melestarikan budaya permainan layang-layang yang ada di masyarakat.

“Gelaran kali ini adalah demi meningkatkan apresiasi masyarakat tentang kebudayaan, khususnya layang-layang. Sekarang susah menemui masyarakat yang bermain layang-layang di sore hari. Selain itu, nantinya di acara ini masyarakat akan diberikan pengetahuan tentang membuat layang-layang,” imbuh Wiwiek.

Kepala Bidang Rekreasi Hiburan Umum Dinas Pariwisata Kota Surabaya, Fauzie M Yos menjelaskan bahwa di hari kedua, tak hanya diisi dengan penerbangan layang-layang, namun juga akan ada pelatihan membuat layang-layang untuk pelajar sekolah menengan atas, bazaar layang-layang, kuliner, serta demo  kegiatan  Dirgantara Angkatan Laut berupa  aeromodelling dan paramotor.

“Jika tahun kemarin pelatihan diikuti oleh siswa sekolah dasar, maka pelatihan kali ini akan diikuti oleh pelajar sekolah menengah atas. Nantinya mereka akan diberikan pelatihan membuat layang-layang dengan bentuk tiga dimensi,” imbuh Fauzie M Yos

Festival layang-layang yang ke-18 ini diharapkan setiap tahunnya akan diikuti lebih banyak partisipan dan pengunjung. “Tahun ini menurut data, partisipan yang hadir berjumlah sekitar 120 partisipan, kami berharap tiap tahun akan naik jumlahnya baik untuk pengunjung dan partisipan,” imbuh pria yang akrab disapa Yos ini. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Guna mendukung kelancaran tranportasi dan perekonomian antara dua Desa dan dua kecamatan yaitu Desa Kedaton Kec.Kapas dan Desa Ngadiluhur Kec.Balen perlu dibangun jembatan penghubung.

Koramil 0813-02/Kapas bersama sama warga di dua desa melaksanakan kerja bhakti pengecoran jembatan secara gotong royong pada 9 September 20015 dengan diikuti 150 orang.

Pengecoran tahap pertama akan dilanjutkan tanggal 20 September 2015 sehingga diharapkan akan terus berlanjut sampai selesai dan kepada warga setempat agar bersukarela membantu penyelesaian jempatan ini, semakin banyak tenaga yang bekerja akan semakin cepat selesai ujar Kaur Pembangunan Desa Kedaton Bpk. Muntalib.

Begitu juga ucapan terimakasih disampaikan Kepala Desa Ngadiluhur Bpk H. Dianto kepada Danramil 0813-02/Kapas beserta anggotanya yang telah banyak membantu tenaga, saya tidak menyangka bapak bapak TNI bisa waktu untuk membantu kesulitan warga kami, ujarnya. Begitu juga dari Koramil merasa bangga atas kepedulian warga yang begitu antusias untuk bekerja secara suka rela dalam menyelesaikan jembatan ini, memang jembatan penghubung ini sangat banyak manfaatnya dan semoga ke depan roda perekonomian masyarakat akan lebih maju lagi, peningkatan suatu ekonomi sangat di tunjang oleh adanya jalan jalan penghubung seperti jembatan ini tandas Danramil 0813/Kapas. (arf).

Terdakwa Rendy dan Alfon Lolos Hukuman Mati

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ali Tokman (54) Warga Negara Belanda kelahiran Turki dan Fredy Tedjo Abdi (40) Warga Darmo Satelit Surabaya Harus menerima pil pahit. Dua gembong narkoba jaringan internasional ini divonis hukuman mati oleh Hakim Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (10/9/2015).

Dalam amar putusan yang dibacakan secara terpisah diruang sidang Kartika 2, Hakim Musa Arief Aini selaku ketua majelis hakim menilai tidak ada pertimbangan yang dapat membebaskan kedua terdakwa dari keterlibatan dalam mengimpor serbuk narkotika seberat 6,1 Kg, senilai Rp 17,2 miliar dari Belanda.

Selain itu, Terdakwa Ali Tokman juga tidak bisa membuktikan alibi penyelundupan barang haram tersebut. Sementara, terdakwa Fredy Tedjo Abdi dianggap melakukan persengkokolan atau pemufakatan jahat  dengan terdakwa Ali Tokman.

"Terdakwa Ali Tokman dan Terdakwa Fredy Tedjo Abdi terbukti melanggar pasal 113 ayat 2 UU RI Nomor 35 Tahun 2009, menghukum terdakwa dengan hukuman mati,"ucap Hakim Musa saat membacakan amar putusan terdakwa secara terpisah.

Vonis  mati itupun langsung mendapatkan perlawanan dari kedua terdakwa. Mereka langsung menyatakan upaya hukum banding.

Sementara,Jaksa Penuntut Umum (JPU) Mujiarto juga menyatakan sikap yang sama."Kami Banding Majelis Hakim,"Ujar pria yang menjabat sebagai Kasi Penuntutan Bidang Pidana Umum Kejati Jatim menjawab pertanyaan Hakim Musa.

Sementara, dipersidangan lainnya, Hakim Hariyanto selaku ketua majelis malah memberikan keringan hukuman bagi dua jaringan Ali Tokman lainnya, yakni terdakwa Rendy dan terdakwa Alfon. Keduanya berperan sebagai pengantar uang.

Putusan Rendy dan Alfon dibacakan dalam persidangan yang digelar diruang Kartika 1 secara terpisah.

Vonis Rendy dibacakan terlebih dahulu, dia dinyatakan terbukti melakukan pemufakatan jahat. "Menghukum terdakwa Rendy dengan hukuman 20 tahun penjara dan denda Rp 1,5 miliar. Apabila tidak dibayar maka diganti dengan hukuman penjara selama 3 bulan " ucap Hakim Hariyanto saat membacakan amar putusannya.

Sedangkan terdakwa Alfon divonis lebih ringan lagi. Warga Pondok Laguna Surabaya ini divonis 18 tahun penjara denda Rp 1,5 miliar subsidair 3 bulan kurungan.

Perkara ini bermula saat Terdakwa Ali Tokman datang ke Indonesia pada Jum'at 12 Desember 2014 lalu, dengan naik    Pesawat Singapore Airlines nomor penerbangan SQ 930.

Kedatangan Warga Belanda ini bukan untuk rekreasi atau bekerja, melainkan untuk mengantar serbuk bahan narkotika jenis Methylene Dioxy Meth Amphetamine (MDMA) yang dipesan oleh terdakwa Fredy Tedjo Abdi.

Ironisnya, upaya penyelundupan tersebut gagal, lantaran  petugas Bea dan Cukai Bandara Internasional Juanda mencurigai gelagat Ali Tokman.

Lantas, petugas pun melakukan pemeriksaan terhadap tas  milik Ali Tokman. Setelah dilakukan pemeriksaan XR,  dalam tas koper warna hitam milik Ali Tokman ditemukan  bubuk berwarna coklat yang dicurigai sebagai MDMA yang dikemas dalam clumping cat litter (pasir buatan untuk pembuangan kotoran kucing).

Kasus inipun akhirnya dikordinasikan ke Polda Jatim dan BNN Provinsi Jatim. Setelah dilakukan pengembangan, petugas berhasil menangkap tiga terdakwa lainnya, yakni Alfon (44), warga Pondok Laguna , Fredy Tedja Abdi (40), warga Darmo Satelit 2, dan Rendy (39) d

Mereka ditangkap di Hotel Singgasana Surabaya dengan cara under cover bay, saat itu petugas menjadikan Ali Tokman sebagai umpan.

Cara Under Cover Buy itupun berhasil menjebak Fredy, Alfon dan Rendy yang tak sadar pertemuannya dengan Ali Tokman telah dipantau petugas.

Setelah bertemu, mereka langsung disergap. Petugas Berhasil mengamankan uang tunai sebesar Rp 2 miliar yang diduga sebagai pembayaran barang haram tersebut.

Namun, didalam persidangan, para gembong narkoba ini membantah uang sebesar Rp 2 miliar tersebut merupakan pembayaran narkotika, melainkan berdalih uang bisnis mesin percetakan.

Seperti diketahui, sebelumnya para mafia narkoba jaringan internasional ini didakwa jaksa  melanggar pasal  112 ayat 1 , pasal 114 ayat 2 dan Pasal 113 ayat 2.

Namun majelis hakim membuktikan pasal yang terberat yakni tentang pengimport atau melanggar pasal 113 ayat 2 UU RI Nomor 35 Tahun 2009. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Bakal hadirnya sosok pengganti Tri Rismaharini sebagai Walikota Surabaya dengan status PJ (pejabat sementara), ternyata mampu membuat situasi dan kondisi pilitik di lingkungan DPRD Surabaya menghangat. Apalagi, penggantinya adalah pejabat dari lingkungan Pemprov Jatim pimpinan Soekarwo yang saat ini masih akltif menjabat sebagai ketua DPD Partai Demokrat Jatim. Benarkah partai Demokrat bakal diuntungkan?

Beberapa hari lagi tepatnya tanggal 28 September 2015, merupakan hari terakhir masa jabatan Tri Rismaharini sebagai Walikota yang kemudian harus diserah terimakan kepada Pejabat Sementara (PJ). Sesuai aturan, personil yang bisa duduk sebagai PJ adalah pejabat pemerintahan diatasnya yakni dari Pemprov Jatim pimpinan Soekarwo Gubernur Jatim.

Diakui maupun tidak, kondisi ini tentu bisa membuat gelisah para politisi PDI Perjuangan Surabaya, karena dengan demikian, tidak ada lagi kaitannya dengan partai berlambang banteng bermoncong putih ini. Pasalnya hak dan wewenang pemerintahan Kota Surabaya beralih ke pejabat utusan Soekarwo Gubernur Jatim, sementara sosok yang akrab dipanggil Pakde Karwo ini adalah ketua DPD Partai Demokrat Jatim.

Meskipun sulit untuk dikaitkan, namun saat ini Komisi A DPRD Surabaya berniat akan memanggil seluruh pejabat Pemkot Surabaya terkait habisnya masa tugas Tri Rismaharini sebagai Walikota Surabaya dan Whisnu Sakti Buana sebagai Wawalikota.

“Pemanggilan ini dimaksudkan untuk mengetahui persiapan Pemkot Surabaya untuk pergantian pimpinan daerah pasca 28 september, karena akan ada dua agenda penting yaitu pengesahan PAK 2015 dan RAPBD 2016, ucap Adi Sutarwijono wakil ketua asal FPDIP.

Adi juga juga mennyampaikan, bahwa Komisi A ingin mengetahui sejauh mana tugas dan kewenangan Pejabat Walikota selama menjalankan pemerintahan di Kota Surabaya.

"Kita ingin tahu sejauh mana batas kewenangan PJ Walikota dan persiapan internal pemkot sendiri, karena selama masa jabatan PJ sampai terpilihnya Walikota baru harus berjalan dalam kondisi yang kondusif tanpa gejolak,” jelasnya.

Tidak hanya itu, pria yang saat ini mengemban tugas partai sebagai Ketua Bappilu DPC PDI Perjuangan Surabaya untuk Pilkada 2015 ini juga mengkahawatirkan terjadinya gejolak saat pemerintahan PJ, karena hal itu terjadi di beberapa daerah lainnya.

"Karena sejauh yang saya dengar, sejumlah daerah timbul gejolak akibat kebijakan PJ Kepala Daerah,” terangnya.

Namun Awi (sapaan akrab Adi Sutarwijono) tidak menyebutkan siapa pejabat yang bakal menggantikan Tri Rismaharini di posisi Walikota Surabaya, karena hingga saat ini pihaknya masih belum mendapatkan keterangan apalagi surat resmi soal tersebut.

“Sejauh ini dewan belum mendapatkan kabar resmi, siapa yang ditunjuk Gubernur sebagai PJ,” pungkasnya. “ada kemungkinan pimpinan kota akan diperintah Plt yang dalam hal ini adalah Sekkota,” tambahnya.(arf)

KABAPROGRESIF.COM : (Jak Timur) Sesuai  dengan program latihan menembak Triwulan III TA. 2015, Prajurit Pendam Jaya melaksanakan kegiatan Latihan Menembak Senjata Ringan. Hal ini dibuktikan oleh Prajurit Pendam Jaya, yang sedang melaksanakan Kegiatan Latihan Menembak Senjata Ringan Triwulan III TA. 2015 di lapangan tembak Rindam Jaya Condet Jakarta Timur. Hal ini dibuktikan oleh Prajurit Pendam Jaya, yang sedang melaksanakan Kegiatan Latihan Menembak Senjata Ringan Triwulan III TA. 2015 di lapangan tembak Rindam Jaya Condet Jakarta Timur.

Menembak merupakan kemampuan yang wajib dimiliki oleh prajurit TNI, termasuk prajurit Pendam Jaya. Walau keseharian bergulat dengan tugas dokumentasi dan publikasi, namun tidak melupakan keterampilan dasar seorang  prajurit, termasuk Kegiatan menembak salah satunya sehingga untuk memperoleh kemampuan dan keterampilan sesuai yang diharapkan perlu adanya latihan, dan latihan menembak faktor keamanan juga harus diutamakan dan diperhatikan mengingat pelaksanaannya  menggunakan munisi tajam Ujar Kepala Penerangan Kodam Jaya/Jayakarta Kolonel Inf Heri Prakosa Ponco Wibowo.Kamis (10/9).

Kasi Pensat Mayor Inf Rahmat Triono, sebagai komandan Latihan menyampaikan, Latihan menembak kali ini  menggunakan senjata jenis M-16 A1 untuk laras panjang dengan jarak 100 meter dilakukan 3 sikap yaitu sikap berdiri, tiarap dan sikap duduk, serta menembak Pistol dengan jarak 25 meter sikap berdiri. Tujuan dari latihan menembak senjata ringan adalah untuk meningkatkan kemampuan menembak senjata laras panjang dan pistol untuk tingkat perorangan sesuai TOP/DSPP yang berlaku.

Sasaran yang ingin dicapai dalam latihan menembak ini Prajurit Penerangan Kodam Jaya dituntut mampu menembak senapan dengan nilai minimal, perkenaan munisi di lesan 80% dan akumulasi nilai perkenaan munisi di lesan 70%. Untuk Perwira mampu menembak Pistol dengan nilai minimal, perkenaan munisi di lesan 80% dan akmulasi nilai perkenaan munisi di lesan 70%. Selain itu para Prajurit juga dituntut harus mampu mengatasi permasalahan tehnis menembak di Lapangan dengan Cepat, Tepat dan Benar.(arf)

Terkuak dalam Persidangan, Nyabu Bareng Sang Pacar, Hanya Tetapkan Satu Tersangka 



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tugiyanto, Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang memimpin persidangan kasus narkoba dengan terdakwa Diyah Ari Julianti mulai melihat adanya kejanggalan dalam penyidikan yang dilakukan Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur (BNNP Jatim).

Dalam perkara ini, penyidik BNNP Jatim hanya menetapkan  Diyah Ari Julianti sebagai tersangka, Padahal saat ditangkap, Diyah sedang mengkonsumsi sabu bersama kekasihnya yakni Daniel.

Daniel tak diseret ke meja hijau, oleh penyidik Daniel cuma direhabilitasi. Padahal terungkap dalam persidangan, barang haram tersebut dibeli dan dikonsumsi secara bersama-sama.

Kejanggalan tersebut terungkap saat Daniel dan Wisnu, anggota BNNP Jatim diperiksa sebagai saksi pada persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (10/9/2015). "Saya membeli dan memakai sabu-sabu bersama-sama," ujar Daniel kepada Tugiyanto, Ketua Majelis Hakim.

Hakim Tugiyanto pun lantas bingung dengan pengakuan tersebut karena saat ini Daniel tidak turut jadi terdakwa. "Lho kok bisa? Membeli bersama dan memakai bersama tapi kok hanya Diyah yang dijadikan tersangka? Sedangkan kamu (Daniel) bisa bebas," katanya dengan bingung.

Kemudian Wisnu mengaku bahwa Daniel tidak dijadikan tersangka karena telah direhabilitasi oleh penyidik BNNP Jatim. "Penyidik memutuskan untuk merehabilitasi Daniel karena hanya sebagai pengguna. Sedangkan dari pemeriksaan diketahui sabu itu milik Diyah," kilahnya.

Tak percaya begitu saja dengan pengakuan Wisnu, kemudian hakim Tugiyanto kembali bertanya kepada Daniel apakah dirinya benar-benar direhabilitasi. Anehnya Daniel mengaku tidak pernah direhabilitasi menjalani pengobatan ke Rumah Sakit Rehabilutasi Menur. "Tidak pernah, saya tidak pernah menjalani pengobatan atau yang lain," ungkapnya.

Ketidakcermatan penyidikan BNNP Jatim kemudian lolos dari jaksa penuntut umum (JPU) Mokhamad Zaenal Arifin. Lucunya, jaksa dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim itu justru menyatakan berkas perkara Diyah telah P21 alias sempurna. "Anda ini bagimana pak jaksa, kok bisa anda menyatakan berkas perkara sempurna," hardik hakim Tugiyono kepada jaksa Zaenal Arifin.

Kasus ini terungkap saat anggota BNNP Jatim menangkap Diyah dan Daniel di Desa Jambu, Kecamatan Burneh, Bangkalan pada 14 Mei lalu. Saat digrebek, sepasang kekasih itu tengah berpesta sabu-sabu di sebuah rumah di Desa Jambu. Saat ditangkap, anggota BNNP Jatim berhasil mengamankan barang bukti berupa sabu seberat 0,33 gram. Hasil tes urine pun menyatakan bahwa kedua-duanya positif mengkonsumsi narkoba. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Program kunjungan kerja DPRD Surabaya ke luar negeri tahun ini ternyata bersifat resmi (kenegaraan) dengan jadwal yang padat bahkan memakai paspor biru. Kegiatan ini menjadi agenda Bagian Kerjasama Pemkot Surabaya yang sebelumnya telah dilakukan kajian dan pertimbangan secara matang terkait guna dan manfaatnya.

Program kunjungan kerja DPRD Surabaya dengan tujuan luar negeri memang diharapkan bisa berbuah manis bagi seluruh masyarakat Kota Surabaya utamanya yang berkaitan dengan kebijakan dan kemajuan pemkot Surabaya. Untuk itu, sejumlah anggota dewan yang berangkat, seluruhnya berstatus resmi (tugas Negara) dengan jadwal yang padat.

Khusus untuk anggota legeslatif asal partai Gerindra, sebelumnya memang ada larangan bagi seluruh anggota legeslatif mulai dari DPR, DPRD Prov dan DPRD Kab/Kota untuk mengikuti kegiatan kunjungan kerja dengan tujuan luar negeri, namun menurut ketua DPC Partai Gerindra Surabaya larangan itu sudah tidak ada untuk anggota legeslatif periode 2014-2019.

“Untuk periode sebelumnya memang dilarang, dan itu dituangkan dalam surat resmi ke seluruh jajaran tingkatan partai, sifatnya wajib untuk dipatuhi, tetapi untuk periode ini kami belum menerima larangan itu, sehingga saya sebagai ketua fraksi juga tidak bisa melarang,” ucapnya. (10/9/15)

Ditanya siapa saja anggota fraksi Gerindra DPRD Surabaya yang mengikuti kunjungan kerja dengan tujuan luar negeri, Sutadi mengatakan ada 3 orang dengan tujuan yang berbeda.

“Ada 3 anggota fraksi kami yang berangkat yakni Dharmawan dan Lutfiyah dengan tujuan ke Mesir, sementara Rio Patisillano  ke Palestina,” jawabnya.

Sutadi juga menjelaskan hanya Bagian Kerjasama pemkot Surabaya yang mengetahui apa maksud dan tujuan kunjungan kerja yang dilakukan anggota DPRD Surabaya dengan obyek beberapa kota di luar negeri.

“Terkait urgensinya, yang tau adalah bagian kerjasama pemkot Surabaya, karena merupakan bagian dari program, sebelumnya kami memang sempat mendapatkan surat edaran dari sekwan, terkait tujuan kunker luar negeri yang terdiri dari 4 pilihan,” jelasnya.

Namun Sutadi memberikan catatan penting bahwa program kunjungan kerja ke luar negeri yang dilakukan sejumlah anggota DPRD Surabaya, kesemuanya bersifat resmi (tugas kenegaraan).

“Mereka pakai paspor biru, bukan hijau, jadi kegiatan kawan-kawan yang berangkat itu benar-benar acara kenegaraan yang tentunya disana melibatkan kunsulat RI sehingga saya perkirakan jadwalnya resmi dan padat,” pungkasnya. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Ponorogo) Korem 081/DSJ, Danramil 0802-11 Bungkal Kapten Cba Heru Untoro bersama 5 orang anggotanya dan 25 warga  Sambiroto Kecamatan Padas Kabupaten Ponorogo melaksanakan kegiatan karya bhakti  memasang Paving jalan masuk menuju Desa Sambiroto Kecamatan Padas (Kamis,10/9).

Kegiatan ini  dilaksanakan merupakan wujud nyata kepedulian TNI AD kepada masyarakat. Menurut Danramil 0802/11 Bungkal Kapten Czi Heru Untoro karya bhakti yang sedang dilaksanakan bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat guna mengatasi kesulitan yang terjadi di wilayah binaannya dan membantu percepatan pembangunan Desa, pola kebersamaan adalah modal dan kekuatan bersama untuk melaksanakan pembangunan di Desa Sambiroto Kecamatan Padas Kabupaten Ponorogo.

Kegiatan paving jalan masuk jalan Desa Sambiroto Kecamatan Padas ini, rencana akan di paving sepanjang 1100 M lebar 3,75 m saat ini sudah mendapat 200 m. Diharapkan dapat segera selesai dan hasilnya benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat .

Menurut Tokoh masyarakat desa Sambiroto Joko Riyanto yang ikut bergabung dalam karya bhakti tersebut menyampaikan rasa kegembiraanya karena selama ini jalan sebelum dipaving pada saat musim hujan sangat becek. Diharapkan pada musim hujan nanti sudah tidak becek lagi.  Mewakili Masyarakat desa Sambiroto Joko Riyanto mengucapkan rasa terima kasih kepada aparat Desa/pemerintah Ponorogo dan TNI AD khususnya anggota Koramil 0802/11 Bungkal yang telah mengorbankan waktu, pikiran dan tenaga untuk membantu memaving jalan masuk Desa Sambiroto,ujarnya.

Lebih lanjut Danramil 0802/11 Bungkal menyampaikan pesan Dandim 0802 Ponorogo Letkol Inf Slamet Sarjianto, S.H  bahwa melalui 3 pilar pembangunan yaitu sinerji antara pemerintah, partisipasi masyarakat dan TNI Karya Bhakti  adalah merupakan wahana mengkokohkan persatuan dan kesatuan bangsa, mengatasi kesulitan yang terjadi di daerah, percepatan pembangunan Desa dalam mengupayakan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive