KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Upaya TNI AD beserta jajaran dalam mensukseskan program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah tampaknya terus menerus dilakukan.
Seperti yang dilakukan oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 0829/Bangkalan beserta seluruh jajarannya dari Koramil 01 sampai 18 di wilayah Bangkalan. Setelah sebelumnya para Babinsa turut serta dalam kegiatan maupun aktifitas para petani bercocok tanam. Kali ini, para Babinsa dari beberapa jajaran Koramil melakukan sosialisasi berkaitan dengan adanya penyerapan gabah kepada para pengusaha penggilingan padi untuk menjual berasnya ke Bulog. Hal itu dilakukan guna meningkatkan Cadangan Beras Nasional (CBN) di wilayah Kabupaten Bangkalan, Madura. Senin (14/9/2015).
Dandim 0829/Bangkalan Letkol Inf Sunardi Istanto, SH., menjelaskan bahwa satuan dan personel mulai dari Koramil sampai Babinsa jajaran Kodim ikut membantu petani dalam proses penanaman dan penyaluran pupuk bersubsidi hingga memaksimalkan penyerapan gabah/beras ke Bulog. “Personel kami juga bersama dengan petugas lapangan dan petani, melakukan monitoring tanaman pertanian,” katanya. Mereka membuat laporan kondisi pertanian di lapangan.
Dengan menerjunkan seluruh Babinsa dari beberapa jajaran Koramil di Kabupaten Bangkalan, terdapat beberapa masyarakat maupun para pengusaha penggilingan padi yang mempunyai beberapa lumbung padi di sekitar rumahnya.
Menurut Komandan Koramil (Danramil) Socah, Kapten Inf Sahri menjelaskan jika selama ini masyarakat yang memiliki gabah lebih ataupun gabah cadangan, tidak pernah menjual gabahnya ke Bulog. Hal tersebut menyebabkan terjadinya paceklik dilingkup pertanian dan menghambat program swasembada ketahanan dan pangan.
“Gabah yang dimiliki perseorangan saat ini tidak pernah dijual ke bulog. Hal tersebut bisa menyebabkan terhambatnya program ketahanan pangan. Sebab, bisa memicu terjadinya paceklik yang disebabkan oleh masyarakat itu sendiri. Maka dari itu, kami sosialisasikan program Penyerapan Gabah guna menghindari hal itu,” paparnya.
Tindakan serupa juga dilakukan di Kecamatan Socah, Bangkalan. Dengan dipelopori oleh Komandan Koramil (Danramil) Socah, Lettu Kav Imam Gazhali beserta para babinsa juga turut melakukan sosialisasi berkaitan dengan program penyerapan gabah terhadap para pengusaha maupun masyarakat setempat, guna mengantisipasi terjadinya paceklik.
Menurutnya, beberapa perseorangan maupun pengusaha penggilingan padi saat pihak koramil melakukan pengecekan di daerahnya, terdapat beberapa gabah yang memang sengaja disimpan oleh para pengusaha maupun perseorangan tersebut.
Salah satu warga ketika dikonfirmasi oleh salah satu babinsa, dirinya menjelaskan jika di daerah tersebut ada beberapa tengkulak yang masuk ke desa tersebut dan menjualnya langsung ke tengkulak tersebut dengan harga Rp. 5000/Kg hingga Rp. 5300/Kg.
“Biasanya kami jual di salah satu tengkulak yang biasa masuk kesini (Desa Lajing) dengan harga diantara Rp. 5000/Kg-Rp. 5300/Kg,”aku salah satu warga. Lettu Kav Imam Gazhali menegaskan, berkaitan dengan adanya hal tersebut, sesuai dengan adanya perintah terkait dengan adanya program Swasembada Pangan, Ia beserta personil lainnya segera melakukan sosialisasi. Sebab, hal tersebut bisa merugikan masyarakat sekaligus menghambat berjalannya program swasembada pangan.
“Kami akan terus melakukan sosialisasi terhadap masyarakat berkaitan dengan adanya program penyerapan gabah. Sebab, selama ini masyarakat belum mengerti jika tindakan tersebut (menjual gabah ke tengkulak) bisa merugikan dirinya sendiri sekaligus Negara,”tegasnya.
Terpisah, Komandan Kodim (Dandim) Bangkalan, Letkol Inf Sunardi Isnanto menghimbau kepada masyarakat maupun pengusaha penggilingan gabah untuk menjual hasil panennya ke bulog guna menghindari terjadinya paceklik sekaligus terhambatnya program swasembada pangan. Maka dari itu, sosialisasi penyerapan gabah menurutnya perlu dilakukan oleh personil Kodim sekaligus Koramil di Wilayah bangkalan.
“Saya menghimbau kepada petani sekaligus masyarakat untuk menjual hasil gabahnya ke bulog saja, tindakan itu juga kami lakukan untuk tujuan menghindari terjadinya paceklik. Dengan adanya program sekaligus tindakan penyerapan gabah kan masyarakat tidak bingung,” Himbaunya.
Untuk menghindari paceklik sekaligus terhambatnya program swasembada pangan, TNI-AD beserta jajaran akan terus menerus melakukan monitoring sekaligus pendampingan terhadap para petani.
Bahkan, dengan adanya MoU antara TNI-AD dengan Kementrian Pertanian, Pemerintah setempat diharapkan untuk bisa saling bersinergi dalam program ketahanan dan pangan. (arf)