KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ratusan pengunjung kembali padati side area long beach pakuwon city, Surabaya. Ini adalah hari kedua gelaran festival layang-layang 2015. Hasil kerjasama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, bersama Dinas Budaya dan Pariwisata Surabaya, dan menggandeng Persatuan Layang-Layang Surabaya ( Perlabaya ) ini, masih menjadi daya tarik wisata di Kota Pahlawan.
Digelar selama dua hari, festival dengan lingkup Internasional ini diikuti sebanyak 36 partisipan yang datang dari 17 daerah di Indonesia dan 20 partisipan dari 6 Negara tetangga (Malaysia, Swedia, Singapura, Brunei Darussalam,dan Macau).
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surabaya, Wiwiek Widayati dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pengujung dan partisipan yang hadir. Meskipun terik matahari sangat terasa, para pengujung dan paritisipan tetap antusias untuk mengikuti acara ini hingga berakhir.
“Saya mengucap berjuta terima kasih kepada seluruh pengujung dan partisipan yang hadir selama dua hari berturut-turut datang di festival layang-layang ini. Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya, meski cuaca panas. Semua yang ada di sini, mengikuti acara hingga selesai,” imbuh Wiwiek, kemarin (13/9).
Senada dengan Wiwiek Widayati, Kepala Bidang Rekreasi Hiburan Umum Dinas Pariwisata Kota Surabaya, Fauzie M Yos, mengatakan bahwa ada penambahan pengujung yang datang pada hari kedua. Bahkan, pihaknya kemarin sempat ada pengunjung yang enggan pulang meskipun waktu telah larut.
“Hari ini (13/9) ada penambahan pengujung, baik yang hanya sekedar melihat festival, berfoto atau bermain layangan. Hal ini karena, pada hari sabtu tidak semua pengujung libur, jadi di hari minggulah mereka menyempatkan untuk hadir. Meskipun panas terik, mereka tetap setia menyaksikan festival hingga selesai. Saya memberikan apresiasi yang tinggi,” imbuh pria yang akrab disapa Yos ini.
Yos juga memberikan apresiasi tinggi kepada para partisipan yang hadir, baik dari dalam negeri maupun manca negara. Para paritisipan asal Macau bahkan datang sejak hari selasa (8/9) kemarin. Dengan satu orang penerjemah, partisipan asal makau ini diajak untuk berpromosi festival ini di salah satu stasiun radio swasta di kota surabaya.
Tidak hanya itu, salah satu pengunjung rela jauh-jauh datang untuk menyaksikan pegalaran tahunan ini, salah satunya adalah Rorry Nurmawati (25), wanita asal Sepanjang, Sidoarjo. Dia rela datang dari Kabupaten Sidoarjo untuk melihat festival layang-layang, karena rasa penasarannya akan promosi yang dilakukan temannya di media sosial. Ia berharap, kedepan festival seperti ini bisa terus dilestarikan, dikarenakan semakin banyak anak-anak yang tergerus dengan permainan modern.
Selain eksebisi layang-layang, di hari kedua juga diadakan workshop pembuatan layang-layang kubus tiga dimensi. Para peserta workshop yang berstatus pelajar Sekolah Menengah Atas ini, terdiri dari satu tim beranggotakan empat hingga lima orang dan wajib menerbangkan layang-layang yang mereka buat. Selain, workshop, diadakan juga penilaian lomba layang-layang dua dimensi, layang layang kereta naga dan rokakku challenge. Acara ditutup dengan penerbangan layang-layang oleh seluruh partisipan yang hadir. (arf)
Digelar selama dua hari, festival dengan lingkup Internasional ini diikuti sebanyak 36 partisipan yang datang dari 17 daerah di Indonesia dan 20 partisipan dari 6 Negara tetangga (Malaysia, Swedia, Singapura, Brunei Darussalam,dan Macau).
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surabaya, Wiwiek Widayati dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pengujung dan partisipan yang hadir. Meskipun terik matahari sangat terasa, para pengujung dan paritisipan tetap antusias untuk mengikuti acara ini hingga berakhir.
“Saya mengucap berjuta terima kasih kepada seluruh pengujung dan partisipan yang hadir selama dua hari berturut-turut datang di festival layang-layang ini. Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya, meski cuaca panas. Semua yang ada di sini, mengikuti acara hingga selesai,” imbuh Wiwiek, kemarin (13/9).
Senada dengan Wiwiek Widayati, Kepala Bidang Rekreasi Hiburan Umum Dinas Pariwisata Kota Surabaya, Fauzie M Yos, mengatakan bahwa ada penambahan pengujung yang datang pada hari kedua. Bahkan, pihaknya kemarin sempat ada pengunjung yang enggan pulang meskipun waktu telah larut.
“Hari ini (13/9) ada penambahan pengujung, baik yang hanya sekedar melihat festival, berfoto atau bermain layangan. Hal ini karena, pada hari sabtu tidak semua pengujung libur, jadi di hari minggulah mereka menyempatkan untuk hadir. Meskipun panas terik, mereka tetap setia menyaksikan festival hingga selesai. Saya memberikan apresiasi yang tinggi,” imbuh pria yang akrab disapa Yos ini.
Yos juga memberikan apresiasi tinggi kepada para partisipan yang hadir, baik dari dalam negeri maupun manca negara. Para paritisipan asal Macau bahkan datang sejak hari selasa (8/9) kemarin. Dengan satu orang penerjemah, partisipan asal makau ini diajak untuk berpromosi festival ini di salah satu stasiun radio swasta di kota surabaya.
Tidak hanya itu, salah satu pengunjung rela jauh-jauh datang untuk menyaksikan pegalaran tahunan ini, salah satunya adalah Rorry Nurmawati (25), wanita asal Sepanjang, Sidoarjo. Dia rela datang dari Kabupaten Sidoarjo untuk melihat festival layang-layang, karena rasa penasarannya akan promosi yang dilakukan temannya di media sosial. Ia berharap, kedepan festival seperti ini bisa terus dilestarikan, dikarenakan semakin banyak anak-anak yang tergerus dengan permainan modern.
Selain eksebisi layang-layang, di hari kedua juga diadakan workshop pembuatan layang-layang kubus tiga dimensi. Para peserta workshop yang berstatus pelajar Sekolah Menengah Atas ini, terdiri dari satu tim beranggotakan empat hingga lima orang dan wajib menerbangkan layang-layang yang mereka buat. Selain, workshop, diadakan juga penilaian lomba layang-layang dua dimensi, layang layang kereta naga dan rokakku challenge. Acara ditutup dengan penerbangan layang-layang oleh seluruh partisipan yang hadir. (arf)