KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Saat ini, apapun bisa saja dikaitkan dengan Pilkada Surabaya, seperti pernyataan Tri Rismaharini sesaat sebelum melakukan kickoff dalam pembukaan Pekan Olahraga Masyarakat Surabaya (POMAS) di Stadion 10 November cukup dalam artinya. “yang menang tidak boleh jumawa, yang kalah tidak boleh bersedih”.
Sebuah pertandingan akan ada yang menang dan yang kalah. Kalau yang menang tidak boleh jumawa, yang kalah tidak boleh bersedih. Itu pesan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
"Yang kalah jangan nangis. Dalam pertandingan, kalah menang itu biasa. Yang menang tidak boleh sombong, tetap beri semangat pada teman lainnya meski beda tim," pesan Risma usai kickoff pertandingan sepakbola dalam pembukaan Pekan Olahraga Masyarakat Surabaya (POMAS) di Stadion 10 November, Rabu (16/9/2015).
Dalam pembukaan POMAS yang diikuti 31 kecamatan se-Surabaya, Risma yang kembali maju dalam Pilkada Surabaya berpesan agar seluruh peserta sportif termasuk wasit atau juri pertandingan.
Ia juga berharap dalam kompetisi yang juga menggelar berbagai macam cabang olahraga seperti atletik, bola voli, catur, bulutangkis, tenis dan tenis meja ini bisa menelurkan embrio atlet bertaraf nasional dan internasional.
"Semoga bisa mengikuti saudaranya dan kakaknya. Seperti Evan Dimas di timnas bisa ditemukan atlet dari masyarakat," harap Risma yang mengenakan pakaian kebaya. (arf)
Sebuah pertandingan akan ada yang menang dan yang kalah. Kalau yang menang tidak boleh jumawa, yang kalah tidak boleh bersedih. Itu pesan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
"Yang kalah jangan nangis. Dalam pertandingan, kalah menang itu biasa. Yang menang tidak boleh sombong, tetap beri semangat pada teman lainnya meski beda tim," pesan Risma usai kickoff pertandingan sepakbola dalam pembukaan Pekan Olahraga Masyarakat Surabaya (POMAS) di Stadion 10 November, Rabu (16/9/2015).
Dalam pembukaan POMAS yang diikuti 31 kecamatan se-Surabaya, Risma yang kembali maju dalam Pilkada Surabaya berpesan agar seluruh peserta sportif termasuk wasit atau juri pertandingan.
Ia juga berharap dalam kompetisi yang juga menggelar berbagai macam cabang olahraga seperti atletik, bola voli, catur, bulutangkis, tenis dan tenis meja ini bisa menelurkan embrio atlet bertaraf nasional dan internasional.
"Semoga bisa mengikuti saudaranya dan kakaknya. Seperti Evan Dimas di timnas bisa ditemukan atlet dari masyarakat," harap Risma yang mengenakan pakaian kebaya. (arf)