KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Guna mengharmoniskan hubungan TNI dengan Rakyat, Kodim 0809/Kediri menggelar Jalan Sehat dalam rangka HUT TNI ke 70. Komunikasi yang sehat adalah komunikasi yang transparan tidak ada muatan apapun , tetapi komunikasi yang ideal untuk lebih mengedepankan semangat kekeluargaan perlu prasarana yang efektif, yaitu dengan menggelar Jalan Sehat bersama masyarakat. “Ini momentum yang baik dalam berkomunikasi sosial dengan masyarakat secara langsung. Kodim Kediri senantiasa Pro Rakyat dalam kondisi apapun, membantu dan mendorong agar tercapainya masyarakat yang adil dan sejahtera” kata Dandim 0809/Kediri Letkol Inf Purnomosidi pada sambutannya saat Start Jalan Sehat dalam rangka HUT TNI, Sabtu 03 Oktober 2015.
Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata
Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.
Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi
Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.
Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS
Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).
Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah
Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.
Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga
Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.
Minggu, 04 Oktober 2015
KODIM 0809/KEDIRI GELAR JALAN SEHAT DALAM RANGKA HUT TNI KE 70
KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Guna mengharmoniskan hubungan TNI dengan Rakyat, Kodim 0809/Kediri menggelar Jalan Sehat dalam rangka HUT TNI ke 70. Komunikasi yang sehat adalah komunikasi yang transparan tidak ada muatan apapun , tetapi komunikasi yang ideal untuk lebih mengedepankan semangat kekeluargaan perlu prasarana yang efektif, yaitu dengan menggelar Jalan Sehat bersama masyarakat. “Ini momentum yang baik dalam berkomunikasi sosial dengan masyarakat secara langsung. Kodim Kediri senantiasa Pro Rakyat dalam kondisi apapun, membantu dan mendorong agar tercapainya masyarakat yang adil dan sejahtera” kata Dandim 0809/Kediri Letkol Inf Purnomosidi pada sambutannya saat Start Jalan Sehat dalam rangka HUT TNI, Sabtu 03 Oktober 2015.
KARYA BAKTI TNI PEMBERSIHAN PASAR NGRONGGO KOTA KEDIRI DALAM RANGKA HUT TNI KE 70
KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Banyaknya pencemaran organis yang berasal dari sisa bahan organis buangan (sampah sisa makanan dll yang berasal rumah tangga penduduk dan pasar, sehingga terjadi banyak timbunan yang menimbulkan pembusukan lumpur organis berbau tak sedap, yang mengakibatkan mudah terjadinya pendangkalan dan penyumbatan pada banyak selokan (saluran / kanal air) di banyak perkotaan dan pedesaan. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya genangan air di jalan maupun pekarangan rumah tangga pada musim hujan, sehingga mempermudah terjadinya kerusakan jalan dan infrastruktur yang lain. Kodim 0809/Kediri berperan aktif dalam mendukung terwujudnya Kota Kediri yang Bersih ,Nyaman dan Asri, dngan melakukan kegiatan Karya Bakti TNI pada hari ini (Sabtu 03 Oktober 2015), melalui pembersihan sekitaran Pasar Ngronggo Kota Kediri, yang cukup kumuh dari pandangan masyarakat.
Dandim 0804/Magetan Pimpin Ziarah Nasional Dalam Rangka Peringatan HUT TNI Ke70
KABARPROGRESIF.COM : (Magetan) Korem 081/DSJ, Kodim 0804/Magetan beserta jajarannya melaksanakan Upacara Ziarah Nasional sekaligus Tabur Bunga di Taman Makan Pahlawan (TMP), Yosonegoro Kabupaten Magetan Jawa Timur dalam Rangka peringatan HUT ke 70 TNI. Sabtu (3/10).
HUT TNI, Koramil Droping Air Bersih di Karanganyar Ngawi
Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk bhakti sosial kepada masyarakat yang berada di tiga Desa di Kecamatan Bulakamba yang kesulitan mendapatkan air bersih lantaran dilanda kekeringan.
"Dalam rangka HUT TNI ke-70, pada 5 Oktober (2015) mendatang. Kami mengadakan kegiatan bhakti sosial droping air bersih kepada 2 desa di Kecamatan Karanganyar," ujar Pasintel Kodim 0805/Ngawi, Kapten Chb Sutana, Sabtu (3/10/2015).
Ia menambahkan, kegiatan tersebut sebagai bentuk perhatian Kodim bagi masyarakat yang sangat membutuhkan air bersih disaat kekeringan yang masih saja terjadi.
"Sebanyak 8 truk tangki masing-masing berisi 6 ribu liter sudah kami distribusikan hari ini (kemarin)," ungkapnya. Lebih lanjut pihaknya berharap, kegiatan tersebut bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat. Khususnya bagi mereka yang sangat membutuhkan.
"Semoga bermanfaat dan masyarakat bisa lebih dekat kepada kami," harapnya. (arf)
Prajurit Kodam Jaya Turut Meriahkan Gladi Bersih Rangkaian Upacara HUT Ke-70 TNI
Kemeriahan tersebut hanya satu dari banyak kemeriahan yang ada di Dermaga Indah Kiat. Tampak seperti tidak ada rasa lelah setiap Prajurit Kodam Jaya maupun Prajurit TNI yang terlibat dalam setiap rangkaian kegiatan HUT kali ini.
Pagi ini gladi bersih acara peringatan yang rencananya dilaksanakan, Senin 5 Oktober 2015 mendatang ditinjau langsung oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bersama sejumlah Pejabat TNI dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU. Adapun Tema peringatan HUT ke-70 TNI tahun 2015 ini adalah "Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian."
Dermaga yang biasa digunakan untuk bongkar muat barang komersial tersebut disulap menjadi arena upacara raksasa. Panggung sepanjang sekitar 100x50 meter bernuansa merah putih dibangun menghadap laut. Sejumlah mobil pelontar rudal dan tank diparkir berderet di anjungan dermaga yang berada persis menghadap panggung.
Pemandangan itu menjadi background ribuan prajurit TNI yang tengah berbaris di lapangan upacara. Adapun pasukan yang terlibat dalam rangkaian upacara tersebut terdiri gabungan dari tiga matra, yakni darat, udara dan laut dengan jumlah 6.349 personel.
Acara tersebut menjadi tontonan masyarakat setempat dan wisatawan yang kebetulan sedang mengunjungi kawasan tersebut. (arf)
Anggota Kodim Bedah Rumah Veteran di Bangkalan
Kegiatan tersebut dipimpin langsung Danramil 03/Burneh Kpt Cpl Subandi. Tak hanya prajurit Koramil dan para isteri prajurit juga membantu dengan mengumpulkan sembako sebisanya.
Kapten Cpl Subandi mengatakan bahwa tugas dalam membantu veteran merupakan kewajiban bagi TNI.
"Jadi kalau bantuan kayak gitu memang kewajiban kita semua, apalagi kita TNI. Dandim dalam hal ini melalui Danramil Burneh yang bertugas di satuan teritorial, salah satu tugas utamanya adalah membantu kesulitan masyarakat dan itu tercantum dalam kewajiban kita sebagai anggota TNI," tutup Subandi.
Sedangkan menurut Marbiah Janda Mikun, salah satu anggota LVRI yang mendapatkan bantuan itu mejelaskan, Ia merasa senang dengan adanya bantuan rehab rumah yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dan dikerjakan oleh Kodim Bangkalan. Ia berharap, untuk kedepannya kinerja Kodim Bangkalan semakin menjadi di depan dan bisa menjadi pengayom sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
“Saya tidak menyangka mendapatkan bantuan seperti ini. Alhamdulillah, dengan kepedulian Kodim Bangkalan sekaligus Pemerintah, saya merasa sangat terbantu,” ucap Marbiah, salah satu Legiun Veteran ketika diwawancarai. (arf)
TNI Karya Bhakti Bersihkan Jalan di Pelabuhan Kamal Madura
Kegiatan karya bhakti yang melibatkan personel jajaran Kodim 0829/Bangkalan, unsur TNI AL, TNI AU, POLRI, unsur Muspika Kecamatan Kamal, Karang Taruna dan masyarakat.
Danramil Koramil 03/Kamal Kpt inf Windoko,” Pembersihan pelabuhan Kamal dan sepanjang jalan pelabuhan Kamal dan sepanjang Jl Raya Kamal itu sepanjang 500m, Melalui kegiatan karya bhakti ini di harapkan dapat meningkatkan kesadaran serta meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam hal kebersihan lingkugan.
Windoko mengatakan bahwa, Dandim 0829/Bangkalan Letkol Inf Sunardi Istanto, SH., juga menghimbau bahwa kebersihan lingkungan adalah sebagian besar tanggungjawab kita bersama, tidak hanya bersifat temporer tetapi harus di pelihara dengan terus menerus dengan selalu menjaga kebersihan, guna mendukung program Bangkalan Green and Clean yang suda lama di canangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bangkalan, ungkapnya
Di tempat terpisah, camat Kamal, Budyono, S.Sos, mengatakan kerja sama yang baik antara pihak TNI dan POLRI, unsur pemerintah kec, Kamal dan masyarakat setempat dalam kegiatan karya bakti HUT TNI ke – 70.
Kami sangat mendukung kegiatan yang di lakukan pihak TNI dan POLRI, melalui kegiatan karya bhakti TNI yang sudah selesai dibersihkan terlihat indah dan nyaman oleh warga masyarakat.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada kecamatan Kamal khususnya kepada satuan TNI dibawah jajaran Kodim 0829/Bangkalan atas kerjakeras dan kerjasama yang telah dilaksanakan selama ini.
"Ternyata saya mendapat laporan bahwa pelabuhan dan jalan yang dibersihkan, terlihat indah dan nyaman oleh masyarakat Kecamatan Kamal serta pengguna pelabuhan dan jalan lainnya," katanya. (arf)
Jumat, 02 Oktober 2015
Museum 10 November Surabaya Raih Penghargaan Tingkat Nasional
Kepala UPTD Monumen Tugu Pahlawan, Balai Pemuda dan THR , Neng Resti Sri Hartanti mengatakan, nantinya dalam acara yang bertajuk Penganugerahan Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman 2015, akan diberikan penghargaan kepada para pihak yang berjasa dalam pelestarian cagar budaya dan pengembangan permuseuman, baik pemerintah atau swasta. Garis besar penilaian terdiri dari, pengelolaan museum, pelayanan kepada pengunjung, frekuensi jumlah kunjungan, kebersihan dan program sekarang hingga kedepan yang digagas oleh museum 10 November Surabaya.
Museum yang mendapat penghargaan Abiawa Musea kategori museum daerah terbaik I tahun 2015 oleh Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur ini, juga mengalami kenaikan jumlah wisatawan tiap bulannya. Terhitung pada bulan September 2015, Museum 10 November mampu menarik sebanyak 13.114 pengunjung yang terdiri dari 12.969 wisatawan dalam negeri, dan 145 wisatawan manca negara.
Neng Resti menambahkan, Museum 10 november sendiri bisa dijadikan sebagai tempat edukasi sekaligus tempat berwisata. Sebanyak 15 staf UPTD Monumen Tugu Pahlawan, dituntut mampu memandu wisatawan dalam negeri dan manca negara. Selain itu, Museum 10 November juga membebaskan biaya masuk kepada pelajar dan mahasiswa dengan syarat menunjukan kartu identitas pelajar.
“Museum kini harus bisa menjadi jujukan wisata, tak hanya edukasi. Sebanyak 15 staf kantor UPTD pun harus mampu menjadi pemandu wisata jika sewaktu-waktu diperlukan. Agar masyarakat terutama generasi muda gemar datang ke museum, kami membebaskan biaya masuk dan cukup menunjukan kartu pelajar,” imbuh perempuan kelahiran Kota Kembang, Bandung ini.
Berdiri di atas lahan seluas 2,4 Hektar, Museum yang memiliki total koleksi berjumlah 218 koleksi ini, dilengkapi juga dengan perpustakaan, toko cenderamata, dan ruang auditorium. Di bagian halaman terdapat mobil hitam berjenis Opel Kapitan dengan tahun pembuatan 1956 milik Bung Tomo, sementara pada bagian dalam, terdapat buku harian dan radio transistor yang berusia 81 tahun milik Bung Tomo.
Wardah, pemandu lokal di Museum 10 Nopember Surabaya, mengatakan, dalam sehari, rata-rata ada 200 hingga 300-an pengunjung yang datang berkunjung. Mereka umumnya adalah pelajar, mulai dari anak-anak di PAUD hingga mahasiswa. Besarnya animo aikanak sekolahan untuk datang ke museum itu membuatnya senang menjalani pekerjaannya.
“Senang karena bisa memberikan penjelasan tentang sejarah kepahlawanan di Surabaya. Lebih senang lagi bila ada pengunjung yang lebih tahu dari saya sehingga ada informasi baru yang saya terima,” ujar perempuan berjilbab yang sudah enam bulan menjalani tugasnya sebagai pemandu pengujung museum 10 Nopember Surabaya ini.
Salah satu pelajar yang kemarin berkunjung ke museum 10 Nopember Surabaya, Dwi Waluyo, mengaku senang datang ke museum yang terletak di kompleks monument Tugu Pahlawan tersebut. Siswa SMP Tamiriyah Surabaya ini mengaku datang bersama teman-temannya. “Ini tadi ada UTS, jadi pulang lebih cepat terus kita ke sini. Saya senang ke museum karena bisa dapat banyak pengetahuan,” ujar siswa kelas I SMP Tamiriyah ini.
Bahkan, pengunjung Museum 10 Nopember Surabaya tidak hanya berasal dari Surabaya. Kemarin, ada rombongan mahasiswa Universitas Trunojoyo Bangkalan yang melakukan ‘observasi’ di museum yang berisikan jejak sejarah perlawanan rakyat Surabaya pada peristiwa Nopember 1945 ini. “Saya tadi naik motor bersama teman-teman. Setelah berkeliling, museum nya bagus dan koleksi nya lengkap,” ujar Adi Wiyanto, mahasiswa Univesitas Trunojoyo. (arf)
Kamis, 01 Oktober 2015
Ketika Pejabat Pemkot Berlatih Bahasa Inggris, Belum Lancar yang Penting Pede
-I’m verry busy today. I came late to my office because there was something to do. We have problem in one of Surabaya Sub-district.
Begitulah percakapan antara pengajar kursus bahasa Inggris dengan Kabag Pemerintahan dan Otonomi Daerah Pemkot Surabaya Eddy Christijanto. Eddy belum terlalu lancar mengucapkan kalimat dalam bahasa Inggris, namun mantan Camat Genteng tersebut terlihat cukup pede. Eddy bahkan mencoba terlibat percakapan aktif dengan tenaga pengajar.
Di ruangan lain, Kepala Bapemas KB Surabaya Nanis Chairani saling lempar pertanyaan dengan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Maya Syahria Saleh. Sebelumnya, mereka mendapat materi tentang angka/bilangan, waktu, penanggalan, dan harga dalam bahasa Inggris. Setelah mendapat materi dari pengajar, Nanis dan Maya diminta membuat pertanyaan dalam bahasa Indonesia. Pertanyaan tersebut masih ada hubungannya dengan materi angka yang telah diajarkan. Sementara, yang lain bertugas menterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Tentu saja, momen tersebut dimanfaatkan Nanis dan Maya untuk saling melempar pertanyaan sulit. Namun demikian, suasana pelatihan berjalan penuh canda, jauh dari kesan tegang dan formal.
Sejak awal September, para pejabat di lingkup Pemkot Surabaya, mulai dari level asisten, kepala dinas, kepala bagian, hingga para camat memang punya rutinitas baru. Mereka diwajibkan mengikuti pelatihan bahasa Inggris setelah jam kerja. Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Surat Perintah Sekretaris Daerah Kota Surabaya bernomor 810/4586/436.7.6/2015.
Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Mia Santi Dewi menuturkan, sebanyak 73 kepala SKPD mendapat porsi pelatihan bahasa Inggris dua kali dalam seminggu. Mereka dibagi ke dalam grup kecil tak lebih dari sepuluh orang agar program tersebut berjalan efektif. “Setiap hari ada tiga sampai empat kelas. Setiap sesi berlangsung selama 90 menit. Yakni mulai pukul 18.00-19.15,” ujarnya.
Berbeda dengan kursus formal, pelatihan bahasa Inggris khusus pejabat pemkot lebih menekankan pada sisi percakapan praktis. Harapannya, para pejabat bisa lebih aktif dan percaya diri menggunakan bahasa Inggris. Sebab, menurut Mia, kunci penguasaan bahasa asing adalah mempraktikan bahasa tersebut secara rutin dan konsisten. “Intinya tidak boleh malu mencoba mengucapkan bahasa Inggris,” terangnya.
Sedangkan tenaga pengajar merupakan relawan (volunteer) yang biasa mengajar di rumah bahasa. Dengan begitu, kegiatan pelatihan ini tidak membutuhkan alokasi khusus dari APBD.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya Chandra Oratmangun merasa sangat terbantu dengan adanya kursus bahasa Inggris ini. Menurut Chandra, dirinya tidak malu mempraktikan bahasa Inggris karena pesertanya adalah rekan-rekannya sendiri sesama kepala dinas.
Pejabat perempuan kelahiran Ambon ini mengaku memahami bahasa Inggris secara pasif. “Sebenarnya saya ngerti kalau diajak ngomong bahasa Inggris. Tapi, ketika mau menanggapi itu yang masih sulit. Mungkin perlu diasah dan digunakan lebih sering agar terbiasa,” kata Chandra saat dijumpai setelah kursus.
Terlepas dari itu, langkah pemkot memfasilitasi para pejabatnya dengan pelatihan bahasa Inggris bertujuan untuk mengantisipasi era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Pasalnya, MEA yang mulai berlaku sejak Januari 2015 diprediksi tidak hanya menyangkut bidang ekonomi saja. Di samping peningkatan hubungan business to business (B to B), MEA tampaknya juga merembet ke sektor hubungan antar pemerintah. Hal itulah yang kini diantisipasi oleh pemkot. Ke depan, tidak menutup kemungkinan kunjungan ke dinas-dinas pemkot dari luar negeri kian banyak.
Berdasar data Bagian Kerjasama Pemkot Surabaya, Kota Pahlawan tercatat beberapa kali dipercaya menjadi tuan rumah acara berskala internasional. Sebut saja, ASEAN Mayor Forum (23-25 Oktober 2011); Citynet Meeting (9-12 Juli 2012); Senior Official Meeting (SOM) II APEC (9-22 April 2013) dan ASEAN-Republic of Korea (ROK) Dialogue (10-11 Juni 2013).
Selain itu ada pula pertemuan Informal ASEAN Meeting Ministerial Environment (IAMME) (23-25 September 2013); The 5th High Level Seminar on Environmentally Sustainable Cities (28 Februari-1 Maret 2014); Workshop Good Governance antara pemerintah Indonesia, Afrika dan negara-negara Timur Tengah (21-23 Mei 2014); serta Project Workshop: Towards Green City: Managing Urban Sparwl (21-23 April 2015).
Selain forum level internasional, Pemkot Surabaya juga acap kali kedatangan tamu dari luar negeri. Maksud lawatan mereka beragam, mulai dari tindak lanjut hubugan sister city, pertukaran pelajar, studi banding, hingga penjajagan kerjasama dari duta besar negara sahabat. Menurut data Bagian Kerjasama Pemkot Surabaya, sedikitnya 20 kunjungan dari luar negeri terlaksana pada periode Januari hingga September 2015. Angka tersebut belum termasuk kunjungan luar negeri yang langsung ke dinas-dinas Pemkot Surabaya. Jumlahnya diperkirakan mencapai puluhan kunjungan.
Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser mengatakan, sebagian besar kunjungan dari luar negeri didasari rasa ingin tahu akan progres pembangunan Surabaya selama beberapa tahun terakhir. Menurut dia, Surabaya merupakan salah satu kota yang paling pesat perkembangannya. Hal itulah yang mengundang tamu dari luar negeri tertarik menggali lebih dalam “resep” perkembangan Surabaya.
Dikatakan Fikser, banyaknya kunjungan dari luar negeri membawa dampak positif bagi Kota Surabaya. Banyaknya jumlah tamu membawa angin segar bagi dunia perhotelan dan restoran. “Semakin laku hotel dan restoran, maka pendapatan asli daerah (PAD) Surabaya juga semakin tinggi. PAD tersebut ujung-ujungnya juga digunakan untuk pembangunan kota,” papar mantan Camat Sukolilo ini. (arf)
Gelapkan Pajak, Bos PT Tiga Daratan dituntut 4 tahun dan Denda Rp 81 Miliar
Tuntutan tersebut dibacakan jaksa Jolvis dalam persidangan yang digelar diruang sidang kartika 2 Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (1/10).
Selain menghukum badan, Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya juga menghukum Bos PT Tiga Daratan ini dengan hukuman denda, yang angka nya dua kali lipat dari nilai kerugian negara.
"Selain itu, Terdakwa juga dihukum denda sebesar Rp 81 miliar,"ucap Jaksa Jolvis saat membacakan surat tuntutannya.
Jaksa menganggap, terdakwa Yuji Ossel terbukti melanggar dakwaan pertama dan kedua yakni pasal 39 ayat 1 tentang perpajakan Undang Undang No. 28 Tahun 2007 tentang perpajakan.
Salah satu hal yang meringankan dalam tuntutan jaksa tersebut dikarenakan adanya pembayaran pajak yang sudah dibayar terdakwa Yuji sebesar Rp 24.595.396.000. ( dibaca : dua puluh empat miliar,lima ratus sembilan puluh lima juta, tiga ratus sembilan puluh enam ribu rupiah).
Atas tuntutan tersebut, terdakwa Yuji Ossel melalui tim pengacaranya dari Kantor Hukum Yudisial and Law mengaku akan mengajukan pembelaan yang akan dibacakan pada persidangan mendatang.
Usai persidangan, Tomi Haryo selaku pengacara terdakwa Yuji Ossel menyesalkan tuntutan jaksa yang dianggap tidak konsisten.
Menurutnya, adanya nilai pembayaran yang diakui jaksa semestinya menjadi pertimbangan atas denda yang dijeratkan dalam tuntutan jaksa.
"Artinya kerugian negara yang terjadi tidak sebesar yang dituangkan dalam tuntutan jaksa, dan pembayaran itu diakui, semestinya jaksa harus konsisten dan pembayaran itu harusnya dikurangi atas kerugian negaranya,"terang Tomi saat dikonfirmasi usai persidangan.
Seperti diketahui, perkara ini pertama kali diungkap dan disidik Dirjen Pajak dan dilimpahkan ke Kejati Jatim atas rekomendasi dari Kejagung RI.
Terdakwa Yuji dianggap sengaja menyampaikan surat pemberitahuan (SPT) atas nama PT TD yang isinya tidak benar dengan cara tidak melaporkan seluruh hasil penjualan dalam SPT tahunan PPh Badan dan SPT masa PPN. Perbuatan tersangka ini dilakukan dalam kurun waktu sejak Januari 2005 sampai Januari 2007.
Terdakwa juga dianggap mengelabuhi petugas pajak dengan cara membuka dua rekening untuk menampung hasil penjualan yaitu rekening yang penjualannya dilaporkan dalam SPT dan rekening yang penjualannya tidak dilaporkan dalam SPT atau melaporkan sebagian penjualan dalam SPT. Selain itu, tersangka juga memungut PPN atas penjualan terhadap konsumen namun tidak disetorkan ke kas negara. Perbuatan terdakwa dianggap merugikan uang negara sebesar Rp 40,6 miliar.
Selain terdakwa Yuji, kasus serupa juga menjerat terdakwa Nancy Wahyuti Sungkono dan Agus Sumarwoto (berkas terpisah). Agus merupakan konsultan pajak, yang dianggap membantu atau ikut serta melakukan penggelapan pajak.
Oleh Kejari Surabaya, Nancy dituntut 3,5 tahun dan denda sebesar Rp 9,4 miliar. Sedangkan Agus dituntut 3 tahun penjara dan denda Rp 740 juta. (Komang)
'Cabuli' Anak Tiri, Ketua Komisi A DPRD Bangkalan Terancam Bebas
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah tujuh bulan ngendon di Penyidik Kepolisan dan Kejaksaan, Kasus dugaan pencabulan yang menjerat Kasmu, Anggota DPRD Bangkalan akhirnya disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (1/10).
Sidang perdana yang digelar secara tertutup diruang sidang kartika 2 ini mengagendakan pembacaan surat dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rahmad Hari Basuki dari Kejati Jatim.
Jaksa berpostur tinggi ini menjelaskan jika pihak terdakwa tidak mengajukan eksepsi atau keberatan atas dakwaannya, persidangan ini langsung dilanjutkan pada agenda keterangan saksi.
"Ada tiga saksi yang dihadirkan, salah satu diantaranya adalah ibu korban dari LCD yakni Kusnatun sekaligus istri terdakwa,"terang jaksa Hari saat dikonfirmasi.
Dalam persidangan, saksi Kusnatun menyerahkan bukti adanya perdamaian antara korban LCD dan terdakwa yang dibuat di Notaris ke majelis hakim yang diketuai Musa Arief Aini .
Dalam akte notaris tersebut menurut Jaksa Hari, berisi tentang penyangkalan adanya perbuatan cabul antara terdakwa dengan korban. Anehnya ,pernyataan tersebut sudah ada sejak penyidikan tapi kasus ini tetap dinyatakan sempurna oleh Kejaksaan.
"Pernyataan itu tidak menghapus pidananya, dan Pengadilan lah yang akan menilainya,"terang jaksa Hari.
Sementara, saat disinggung mengenai adanya perbedaan identitas terdakwa, dimana pada penyidikan dicantumkan nama terdakwa bukan Kasmu tapi Aldi Alfarisi, Jaksa Rahmat Hari Basuki tak mau menanggapinya.
"Saya tidak mau menyinggung itu, tapi dalam surat dakwaan, nama terdakwa ya Kasmu sesuai dengan identitas aslinya,"pungkasnya.
Terpisah, Malik selaku pengacara terdakwa Kasmu mengaku tidak mengajukan eksepsi atau keberatan atas dakwaan jaksa. Menurutnya langkah itu dilakukan karena berpedoman kepada bukti yang dimilikinya yang sudah diajukan ibu korban selaku saksi pelapor ke majelis hakim.
"Laporan nya sudah dicabut, untuk apa kami mengajukan keberatan, makanya tadi kami langsung minta pemeriksaan saksi,"terangnya saat dikonfirmasi melalui selulernya.
Saat disinggung terkait tidak ditahannya kliennya dalam kasus ini, Malik membenarkannya. "Sejak awal tidak ditahan, statusnya tahanan kota dan majelis hakim juga memperpanjang status tahanan kota nya,"ujar Malik diakhir konfirmasi.
Sementara, Musa Arief Aini selaku ketua majelis hakim yang menyidangkan perkara ini membenarkan adanya penyerahan bukti perdamaian yang diserahkan ibu korban. Namun Musa mengaku belum mempelajari isinya, termasuk ibu korban yang berposisi sebagai saksi pelapor.
"Ya benar, tapi saya belum tau isinya, yang menyerahkan ibu korban, saya tidak menyebut saksi pelapor lho ya, tapi ibu dari korban,"terangnya saat dikonfirmasi.
Oleh Jaksa, Ketua Komisi A DPRD Bangkalan ini dijerat tentang pidana perlindungan anak. Legislator asal Partai Gerindra tersebut didakwa melanggar pasal 81dan 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002.
Seperti diejtahui ,Pria berusia 42 tahun itu ditangkap tim Cobra Subdit IInJatanras Ditreskrimum Polda Jatim di Hotel Oval, Surabaya pada Senin (2/2) malam. Saat ditangkap, Kamsu sedang berduaan di dalam kamar bersama perempuan di bawah umur berinisial LCD yang berusia 16 tahun.
Selain menangkap Kasmu, polisi juga membekuk Syaefudin alias Reza, 27 yang merupakan rekan Kasmu.
Selain menemukan Kasmu bersama gadis di bawah umur, polisi juga menemukan pelanggaran lain. Yakni
pemalsuan identitas. Dalam hal ini polisi menemukan dua KTP dengan foto yang sama. Satu atas nama Kasmu dan yang lain atas nama Aldi Alfarisi. Dari pemeriksaan terungkap bahwa anak 16 tahun itu ternyata sudah beberapa kali diajak berhubungan intim di hotel tersebut. (Komang)
Rabu, 30 September 2015
Pembebasan Lahan Beres, Frontage Road Sisi Barat Tersambung
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Erna Purnawati mengatakan, untuk pembebasan lahan sudah selesai pada September ini. Sebelumnya, masih ada beberapa titik yang pembebasan lahannya cukup memakan waktu.
“Secara keseluruhan, untuk frontage road sisi Barat Jalan A. Yani sudah beres September ini, dalam artian sudah nyambung (jalurnya). Sementara untuk pengerjaan fisiknya akan terus dilanjutkan sampai Desember nanti,” ujar Erna.
Pembangunan dan pembebasan frontage road Jalan Ahmad Yani sisi Barat secara bertahap dilakukan mulai dari Jalan Manunggal sampai dengan Royal Plaza. Jalan yang pembangunannya dimaksudkan untuk menambah kapasitas Jalan Ahmad Yani dan akses alternatif koridor Utara-Selatan ini memiliki panjang kurang lebih 3.280 meter dan lebar kurang lebih 34 meter. “Kalau FR sisi Barat Jalan A. Yani ini sudah difungsikan, kepadatan lalu lintas di sana akan terurai,” sambung Erna.
Sementara Kepala Bidang Perancangan dan Pemanfaatan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Ganjar Siswo Pramono menambahkan, untuk pembangunan Frontage Road Jalan Ahmad Yani sisi Barat, kebutuhan lahannya sebanyak 77 persil. Dari jumlah itu, beberapa lahan cukup rumit pembebasannya. Dia mencontohkan persil Hotel Cemara yang susah dibebaskan karena ada kasus sengketa tanah antara pihak keluarganya.
“Orangnya sudah mau melepas. Dan ternyata setelah kita teliti, tanah yang disengketakan ini di luar yang kita bebaskan. Jadi itu bisa,” ujar Ganjar.
Disampaikan Ganjar, untuk mempercepat pembangunan FR sisi Barat Jalan Ahmad Yani, Pemerintah Kota Surabaya selama ini mengerjakan pembebasan lahan/persil dan pengerjaan fisik secara bersamaan. “Kita kerjakan bareng antara pembebasan lahan sama fisik. Alhamdulillah bisa. Ini sudah nyambung semua. Untuk fisik kita upayakan akhir tahun ini selesai. Desember nanti Insya Allah beres,” sambung dia.
Percepatan pembangunan FR Jalan Ahmad Yani sisi Barat memang diperlukan. Ini karena penyelesaiannya sudah ditunggu-tunggu masyarakat. Salah satunya Prasetyo (37 tahun). Warga Gayungan ini menilai, jika FR Jalan Ahmad Yani sudah beres, dirinya bisa lebih semangat berangkat ke tempat kerjanya di kawasan Embong Malang. “Semoga segera selesai. Saya lihat sekarang pembangunannya sedang dikebut. Ini juga menjadi bukti Pemkot Surabaya serius untuk menyelesaikan jalan ini,” ujarnya.
Sementara pakar transportasi perkotaan dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Wahyu Heriyanto menegaskan, dengan semakin lebar dan banyak lajur, maka kapasitas kendaraan di Jalan Ahmad Yani akan terurai, minimal hingga di kawasan Royal Plaza. “Kelihatannya Pemkot Surabaya serius dalam menggarap Frontage Road Jalan Ahmad Yani ini. Seperti ada semangat besar untuk menyelesaikannya. Dan itu bermula dari pengerjaan jalan MERR dulu,” ujar Wahyu.
Namun, Wahyu mengingatkan bahwa frontage road Jalan Ahmad Yani sisi Barat tersebut merupakan solusi sementara mengatasi kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut. Menurutnya, dari beberapa studi mahasiswanya, bila jalan dilebarkan, sebentar lagi akan kembali macet. Solusi jangka panjangnya adalah pembangunan jalan lingkar. Nah, Pemkot Surabaya sudah punya konsep matang soal pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) dan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT).
“Jawaban dari kemacetan adalah jalan lingkar. Ini yang juga harus diutamakan pembangunannya agar pengguna jalan tidak hanya terpusat di jalan tengah kota,” jelas Wahyu.
Wahyu menambahkan, selain pembangunan jalan baru, solusi lain guna mengatasi kepadatan kendaraan adalah dengan memaksimalkan fungsi angkutan umum. “PR nya adalah bagaimana agar orang yang terbiasa menggunakan kendaraan pribadi, bisa beralih kepada angkutan umum sehingga ada cukup ruang di jalan,” sambung dosen Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan bagian Perhubungan ini. (arf)