KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Korem 081/DSJ, Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indoenesia (TNI) Ke-70 Tahun 2015 di Wilayah Korem 081/DSJ dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Madiun. Senin (5/10/2015).
Di Kabupaten Madiun Upacara HUT TNI Ke 70 bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Bupati Madiun H. Muhtarom, S. Sos, dan Komandan Upacara (Danup) dijabat oleh Kasdim 0802 Ponorogo Mayor Inf Edy Mariyono sedangkan Perwira Upacara (Paup) dijabat oleh Pasilat Rem 081/DSJ Mayor Arm Timbul Hartoyo, S.pd.
Adapun peserta Upacara antara lain : Kompi I terdir dari gabungan Pam TNI AD diwilayah madiun dan TNI AU Lanud Iswahjudi. Kompi II gabungan dari 1 SST gabungan Wan TNI AD dan TNI AU Lanud Iswahjudi, 1 SST Pom TNI AD, 1 SST Pom TNI AU. Kompi III Gabungan dari 1 SST Kodim Ponorogo, 1 SST Kodim Madiun, 1 SST Kodim Magetan. Kompi IV gabungan dari 2 SST Korem 081/DSJ, 1SST Gupusmu II Saradan. Kompi V gabungan dar 1 SST Kodim Ngawi, 1 SST Yonif Linud 501/BY, 1 SST Yonarmed 12/Kostrad. Kompi VI terdiri dari 1 SSK Depohar 20 Lanud Iswahjudi. Kompi VII terdiri dari 1 SSK Depohar 60 Lanud Iswahjudi. Kompi VIII gabungan dari 1SST Brimob Madiun, 1 SST Polres Kota Madiun, 1 SST Polres Kab. Madiun. Kompi IX 1 SSK gabungan PNS TNI AD diwilayah madiun dan TNI AU Lanud Iswahyudi. Kompi XII terdiri dari 1 SSK Pramuka Kwarcab Kab. Madiun dan 1 SST FKPPI Kab. Dan Kota Madiun.
Dalam pelaksanaan kegiatan setelah acara inti, dilanjutkan kegiatan tambahan seperti Pemberian Kaos sebanyak 125 potong kepada SMK PGRI I Mejayan dan SMKN I Mejayan, Penampilan Drama Kolosal SMK PGRI I Wonoasri dengan judul “Jenderal Sudirman”, Demo Bela Diri Yong Moodo dari Armed 12 Ngawi, Penampilan Drumband dari SMKN I Mejayan dan SMK PGRI I Mejayan, serta penampilan Pencak silat dari perguruan yang ada di Madiun.
Peringatan HUT TNI Ke 70 mengambil Tema “Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia Yang Berdaulat Mandiri dan Berkepribadian”. "Tema ini merefleksikan niat, tekad, dan semangat patriotik TNI. Sebelum acara puncak upacara HUT TNI Ke 70 yang sebelumnya di awali dengan berbagai rangkaian kegiatan antara lain Donor Darah, Bhakti Sosial dan Ziarah Nasional yang telah berlangsung dengan sukses.
Dalam amanat Presiden yang dibacakan Bupati Madiun H. Muhtarom, S. Sos, yang isinya antara lain Presiden Secara khusus, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, kepada anggota TNI yang dengan penuh kesungguhan bertugas di daerah pedalaman, di wilayah perbatasan, di wilayah terpencil, di pulau-pulau terdepan, anggota TNI yang bertugas di luar negeri sebagai Pasukan Pemelihara Perdamaian, serta para prajurit TNI yang saat ini bahu membahu memadamkan api kebakaran hutan dan lahan. Saudara-saudara telah dan sedang melaksanakan tugas yang mulia, terhormat dan membanggakan bagi bangsa dan negara serta dunia internasional.
Menapaki usia yang ke-70 tahun, TNI bisa menggunakan momentum ini untuk mengingat kembali jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional. Untuk itu, saya mengapresiasi tema HUT TNI ke 70, yaitu “Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian”.
Sejarah mencatat bahwa TNI dilahirkan dari “rahim” rakyat. Panglima Besar Jenderal Soedirman menyatakan bahwa hubungan TNI dan rakyat adalah ibarat ikan dan air. Ikan tidak akan hidup tanpa air. Rakyatlah yang mengandung, merawat, dan membesarkan TNI .
Untuk itu, TNI harus menegaskan jati diri sebagai tentara rakyat. Sebagai tentara rakyat, TNI tidak boleh melupakan rakyat. TNI tidak boleh menyakiti hati rakyat. TNI tidak boleh berjarak dengan rakyat serta harus selalu bersama-sama rakyat. Hanya dengan bersama-sama rakyat, TNI akan kuat dalam menjalankan tugas pengabdian pada bangsa dan negara. Hanya bersama-sama rakyat, TNI menjadi kekuatan militer yang hebat, kekuatan militer yang disegani serta kekuatan diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
Selain itu, dalam darah TNI juga mengalir jati diri sebagi tentara pejuang. Sebagai tentara pejuang, TNI harus memiliki daya juang dan semangat pantang menyerah untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.
Diakhir amanatnya, Presiden minta kepada seluruh Prajurit TNI untuk terus meningkatkan kemampuan, profesionalisme, dan kesiap-siagaan di manapun kalian berada dan bertugas.
Mari kita jaga dan pelihara keutuhan dan kekompakan TNI. Peliharalah dan jagalah terus kemanunggalan TNI dengan rakyat, karena bersama rakyat, TNI kuat. Pegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Jadilah TNI yang berjuang, yang dicintai dan mencintai rakyat. (arf).
Di Kabupaten Madiun Upacara HUT TNI Ke 70 bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Bupati Madiun H. Muhtarom, S. Sos, dan Komandan Upacara (Danup) dijabat oleh Kasdim 0802 Ponorogo Mayor Inf Edy Mariyono sedangkan Perwira Upacara (Paup) dijabat oleh Pasilat Rem 081/DSJ Mayor Arm Timbul Hartoyo, S.pd.
Adapun peserta Upacara antara lain : Kompi I terdir dari gabungan Pam TNI AD diwilayah madiun dan TNI AU Lanud Iswahjudi. Kompi II gabungan dari 1 SST gabungan Wan TNI AD dan TNI AU Lanud Iswahjudi, 1 SST Pom TNI AD, 1 SST Pom TNI AU. Kompi III Gabungan dari 1 SST Kodim Ponorogo, 1 SST Kodim Madiun, 1 SST Kodim Magetan. Kompi IV gabungan dari 2 SST Korem 081/DSJ, 1SST Gupusmu II Saradan. Kompi V gabungan dar 1 SST Kodim Ngawi, 1 SST Yonif Linud 501/BY, 1 SST Yonarmed 12/Kostrad. Kompi VI terdiri dari 1 SSK Depohar 20 Lanud Iswahjudi. Kompi VII terdiri dari 1 SSK Depohar 60 Lanud Iswahjudi. Kompi VIII gabungan dari 1SST Brimob Madiun, 1 SST Polres Kota Madiun, 1 SST Polres Kab. Madiun. Kompi IX 1 SSK gabungan PNS TNI AD diwilayah madiun dan TNI AU Lanud Iswahyudi. Kompi XII terdiri dari 1 SSK Pramuka Kwarcab Kab. Madiun dan 1 SST FKPPI Kab. Dan Kota Madiun.
Dalam pelaksanaan kegiatan setelah acara inti, dilanjutkan kegiatan tambahan seperti Pemberian Kaos sebanyak 125 potong kepada SMK PGRI I Mejayan dan SMKN I Mejayan, Penampilan Drama Kolosal SMK PGRI I Wonoasri dengan judul “Jenderal Sudirman”, Demo Bela Diri Yong Moodo dari Armed 12 Ngawi, Penampilan Drumband dari SMKN I Mejayan dan SMK PGRI I Mejayan, serta penampilan Pencak silat dari perguruan yang ada di Madiun.
Peringatan HUT TNI Ke 70 mengambil Tema “Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia Yang Berdaulat Mandiri dan Berkepribadian”. "Tema ini merefleksikan niat, tekad, dan semangat patriotik TNI. Sebelum acara puncak upacara HUT TNI Ke 70 yang sebelumnya di awali dengan berbagai rangkaian kegiatan antara lain Donor Darah, Bhakti Sosial dan Ziarah Nasional yang telah berlangsung dengan sukses.
Dalam amanat Presiden yang dibacakan Bupati Madiun H. Muhtarom, S. Sos, yang isinya antara lain Presiden Secara khusus, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, kepada anggota TNI yang dengan penuh kesungguhan bertugas di daerah pedalaman, di wilayah perbatasan, di wilayah terpencil, di pulau-pulau terdepan, anggota TNI yang bertugas di luar negeri sebagai Pasukan Pemelihara Perdamaian, serta para prajurit TNI yang saat ini bahu membahu memadamkan api kebakaran hutan dan lahan. Saudara-saudara telah dan sedang melaksanakan tugas yang mulia, terhormat dan membanggakan bagi bangsa dan negara serta dunia internasional.
Menapaki usia yang ke-70 tahun, TNI bisa menggunakan momentum ini untuk mengingat kembali jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional. Untuk itu, saya mengapresiasi tema HUT TNI ke 70, yaitu “Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian”.
Sejarah mencatat bahwa TNI dilahirkan dari “rahim” rakyat. Panglima Besar Jenderal Soedirman menyatakan bahwa hubungan TNI dan rakyat adalah ibarat ikan dan air. Ikan tidak akan hidup tanpa air. Rakyatlah yang mengandung, merawat, dan membesarkan TNI .
Untuk itu, TNI harus menegaskan jati diri sebagai tentara rakyat. Sebagai tentara rakyat, TNI tidak boleh melupakan rakyat. TNI tidak boleh menyakiti hati rakyat. TNI tidak boleh berjarak dengan rakyat serta harus selalu bersama-sama rakyat. Hanya dengan bersama-sama rakyat, TNI akan kuat dalam menjalankan tugas pengabdian pada bangsa dan negara. Hanya bersama-sama rakyat, TNI menjadi kekuatan militer yang hebat, kekuatan militer yang disegani serta kekuatan diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
Selain itu, dalam darah TNI juga mengalir jati diri sebagi tentara pejuang. Sebagai tentara pejuang, TNI harus memiliki daya juang dan semangat pantang menyerah untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.
Diakhir amanatnya, Presiden minta kepada seluruh Prajurit TNI untuk terus meningkatkan kemampuan, profesionalisme, dan kesiap-siagaan di manapun kalian berada dan bertugas.
Mari kita jaga dan pelihara keutuhan dan kekompakan TNI. Peliharalah dan jagalah terus kemanunggalan TNI dengan rakyat, karena bersama rakyat, TNI kuat. Pegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Jadilah TNI yang berjuang, yang dicintai dan mencintai rakyat. (arf).