Senin, 05 Oktober 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Korem 081/DSJ, Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indoenesia (TNI) Ke-70 Tahun 2015 di Wilayah Korem 081/DSJ dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Madiun. Senin (5/10/2015).

Di Kabupaten Madiun Upacara HUT TNI Ke 70 bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Bupati Madiun H. Muhtarom, S. Sos, dan Komandan Upacara (Danup) dijabat oleh Kasdim 0802 Ponorogo Mayor Inf Edy Mariyono sedangkan Perwira Upacara (Paup) dijabat oleh Pasilat Rem 081/DSJ Mayor Arm Timbul Hartoyo, S.pd.

Adapun peserta Upacara antara lain : Kompi I terdir dari gabungan Pam TNI AD diwilayah madiun dan TNI AU Lanud Iswahjudi. Kompi II gabungan dari 1 SST gabungan Wan TNI AD dan TNI AU Lanud Iswahjudi, 1 SST Pom TNI AD, 1 SST Pom TNI AU. Kompi III Gabungan dari 1 SST Kodim Ponorogo, 1 SST Kodim Madiun, 1 SST Kodim Magetan. Kompi IV gabungan dari 2 SST Korem 081/DSJ, 1SST Gupusmu II Saradan. Kompi V gabungan dar 1 SST Kodim Ngawi, 1 SST Yonif Linud 501/BY, 1 SST Yonarmed 12/Kostrad. Kompi VI terdiri dari 1 SSK Depohar 20 Lanud Iswahjudi. Kompi VII terdiri dari 1 SSK Depohar 60 Lanud Iswahjudi. Kompi VIII gabungan dari 1SST Brimob Madiun, 1 SST Polres Kota Madiun, 1 SST Polres Kab. Madiun. Kompi IX 1 SSK gabungan PNS TNI AD diwilayah madiun dan TNI AU Lanud Iswahyudi. Kompi XII terdiri dari 1 SSK Pramuka Kwarcab Kab. Madiun dan 1 SST FKPPI Kab. Dan Kota Madiun.
        
Dalam pelaksanaan kegiatan setelah acara inti, dilanjutkan kegiatan tambahan seperti Pemberian Kaos sebanyak 125 potong kepada SMK PGRI I Mejayan dan SMKN I Mejayan, Penampilan Drama Kolosal SMK PGRI I Wonoasri dengan judul “Jenderal Sudirman”, Demo Bela Diri Yong Moodo dari Armed 12 Ngawi, Penampilan Drumband dari SMKN I Mejayan dan SMK PGRI I Mejayan, serta penampilan Pencak silat dari perguruan yang ada di Madiun.

Peringatan HUT TNI Ke 70 mengambil Tema “Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia Yang Berdaulat Mandiri dan Berkepribadian”. "Tema ini merefleksikan niat, tekad, dan semangat patriotik TNI. Sebelum acara puncak upacara HUT TNI Ke 70 yang sebelumnya di awali dengan berbagai rangkaian kegiatan antara lain Donor Darah, Bhakti Sosial dan Ziarah Nasional yang telah berlangsung dengan sukses.

Dalam amanat Presiden yang dibacakan Bupati Madiun  H. Muhtarom, S. Sos, yang isinya antara lain Presiden Secara khusus, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, kepada anggota TNI yang dengan penuh kesungguhan bertugas di daerah pedalaman, di wilayah perbatasan, di wilayah terpencil, di pulau-pulau terdepan, anggota TNI yang bertugas di luar negeri sebagai Pasukan Pemelihara Perdamaian, serta para prajurit TNI yang saat ini bahu membahu memadamkan api kebakaran hutan dan lahan. Saudara-saudara telah dan sedang melaksanakan tugas yang mulia, terhormat dan membanggakan bagi bangsa dan negara serta dunia internasional.

Menapaki usia yang ke-70 tahun, TNI bisa menggunakan momentum ini untuk mengingat kembali jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional. Untuk itu, saya mengapresiasi tema  HUT TNI ke 70,  yaitu “Bersama Rakyat  TNI Kuat, Hebat, Profesional Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian”.

Sejarah mencatat bahwa TNI dilahirkan dari “rahim” rakyat. Panglima Besar Jenderal Soedirman menyatakan bahwa hubungan TNI dan rakyat adalah ibarat ikan dan air. Ikan tidak akan hidup tanpa air. Rakyatlah yang mengandung, merawat, dan membesarkan TNI .

Untuk itu, TNI harus menegaskan jati diri sebagai tentara rakyat. Sebagai tentara rakyat, TNI tidak boleh melupakan rakyat. TNI tidak boleh menyakiti hati rakyat.  TNI tidak boleh berjarak dengan rakyat serta harus selalu bersama-sama rakyat. Hanya dengan bersama-sama rakyat, TNI akan kuat dalam  menjalankan tugas pengabdian pada bangsa dan negara. Hanya bersama-sama rakyat, TNI menjadi kekuatan militer yang hebat, kekuatan militer yang disegani serta kekuatan diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia.

Selain itu, dalam darah TNI juga mengalir  jati diri sebagi tentara pejuang. Sebagai tentara pejuang,  TNI harus memiliki daya juang dan semangat pantang menyerah untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.

Diakhir amanatnya, Presiden minta kepada seluruh Prajurit TNI untuk terus meningkatkan kemampuan, profesionalisme, dan kesiap-siagaan di manapun kalian berada dan bertugas. 

Mari kita jaga dan pelihara keutuhan dan kekompakan TNI.  Peliharalah dan jagalah terus kemanunggalan TNI dengan rakyat, karena bersama rakyat, TNI kuat. Pegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.  Jadilah TNI yang berjuang, yang dicintai dan mencintai rakyat. (arf).

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Barat) Momentum peringatan HUT ke-70 TNI, dimanfaatkan oleh Polsek Tambora Jakarta Barat untuk meningkatkan sinergitas antara Polri dengan TNI khususnya dengan Koramil Tambora. Akhir-akhir ini banyak kejadian yang kurang harmonis antara TNI-Polri yang dilakukan oknum kedua institusi ini.

Kapolsek Tambora Kompol Wirdhanto S.Ik, M.Si datang bersama staf dan puluhan anggotanya ke Koramil Tambora di Jalan Roa Malaka, Jakarta Barat. Kedatangan Kapolsek bersama rombongan mambuat Danramil Tambora Kapten Inf Sukma kaget dan menanyakan kenapa tidak memberitahu sebelumnya.  Senin (05/10).

Wirdhanto, Kapolsek alumni Akpol 2003 tersebut datang ke Koramil sengaja memberi kejutan kepada Sukma, Danramil kelahiran Pandeglang, Banten, yang baru satu tahun menjabat di Kecamatan Tambora.  Beberapa Polwan membawa kue ulang tahun yang bertuliskan HUT TNI ke-70.

“Pak Danramil, kami datang untuk mengucapkan selamat ulang tahun ke 70 bagi TNI. Semoga TNI tetap solid,” ujar Wirdhanto kepada Kapten Sukma. Sontak Danramil terlihat haru dan menitikkan air mata usai meniup lilin dan memotong kue hari jadi TNI ke 70 serta menyatakan haru atas kedatangan Kapolsek Tambora Kompol Wirdhanto bersama anggotanya.

“Apapun situasinya, kami tetap solid dan dapat menjalin kerjasama yang kompak bersama Polri,” ungkapnya . Menurut Sukma, selama bertugas sebagai Danramil Tambora, baru kali ini mendapat kado istimewa dari Polri, khususnya Kapolsek Tambora Kompol Wirdhanto Sik, Msi.

Sementara itu, kapolsek mengatakan kado istimewa ini merupakan bentuk kepedulian dan perhatian kami kepada jajaran koramil untuk meningkatkan solidaritas antara Polri dan TNI. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Dalam memperingati HUT TNI ke 70 Kodam Jaya/Jayakarta melaksanakan rangkaian kegiatan upacara dilaksanakan di lapangan upacara Makodam Jaya Cililitan dipimpin langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Ir. Basuki Cahaya Purnama (Ahok). Dalam upacara kali ini melibatkan pasukan gabungan TNI, POLRI, PNS, POL PP, Menwa dan Pramuka. Untuk memeriahkan acara peringatan HUT TNI tersebut akan digelar drama kolosal tentang sejarah perjuangan Panglima besar Jenderal Sudirman pada masa penjajahan Belanda yang dikenal dengan perang Ambarawa. Selain itu juga ada atraksi pertunjukan keterampilan beladiri yongmoodo yang akan ditampilkan oleh prajurit Kodam Jaya, pada hari itu juga akan diadakan Pesta Rakyat dengan mengundang para pedagang makanan bergerobak untuk dinikmati secara gratis oleh seluruh peserta upacara dan warga masyarakat.

“Menapaki usia yang ke-70 tahun, TNI bisa menggunakan momentum ini untuk mengingat kembali jati diri TNI sebagai sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional. Untuk itu, saya mengapresiasi tema  HUT TNI ke 70,  yaitu "Bersama Rakyat  TNI Kuat, Hebat, Profesional Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian".

Sejarah mencatat bahwa TNI dilahirkan dari "rahim" rakyat. Panglima Besar Jenderal Soedirman menyatakan bahwa hubungan TNI dan rakyat adalah ibarat ikan dan air. Ikan tidak akan hidup tanpa air. Rakyatlah yang mengandung, merawat, dan membesarkan TNI .

Untuk itu, TNI harus menegaskan jati diri sebagai tentara rakyat. Sebagai tentara rakyat, TNI tidak boleh melupakan rakyat. TNI tidak boleh menyakiti hati rakyat.  TNI tidak boleh berjarak dengan rakyat serta harus selalu bersama-sama rakyat. Hanya dengan bersama-sama rakyat, TNI akan kuat dalam  menjalankan tugas pengabdian pada bangsa dan negara. Hanya bersama-sama rakyat, TNI menjadi kekuatan militer yang hebat, kekuatan militer yang disegani serta kekuatan diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia.

Selain itu, dalam darah TNI juga mengalir  jati diri sebagi tentara pejuang. Sebagai tentara pejuang,  TNI harus memiliki daya juang dan semangat pantang menyerah untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Dengan semangat juang, TNI harus mampu menjaga kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.  TNI harus mampu menghadapi parab penjarah sumberdaya laut dan perikanan kita. TNI harus mampu menjaga wilayah perbatasan dan pulau-pulau terdepan kita.

Kita harus bangga memiliki Tentara Nasional. TNI harus menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia. Sebagai Tentara Nasional, TNI tidak boleh tersekat-sekat dalam kotak suku, agama dan golongan. TNI adalah satu, yakni Tentara Nasional, yang bisa berdiri tegak di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok, yang mempersatukan ras, suku, dan agama dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Bersama-sama rakyat, TNI harus terus menjaga kebhinneka tunggal ika-an. Hanya dengan itu, Indonesia bisa menjadi bangsa majemuk yang kuat dan solid. demikian yang menjadi Pembuka Amanat yang dibacakan oleh Irup Gubernur DKI Jakarta Ir.Basuki Cahya Purnama pada Upacara Peringatan HUT TNI Ke-70 yang dilaksanakan di Lapangan Jayakarta Makodam Jaya. Senin (05/10).

Tak lupa Panglima TNI menekankan agar setiap Prajurit TNI untuk mempedomani kemantapan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral dan etika dalam pelaksanaan tugas, kehidupan Prajurit, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. tempatkan tugas di atas segala-galanya. Kobarkan terus semangat pantang menyerah, rela berkorban, serta senantiasa bersama dan bersatu dengan rakyat dalam setiap pelaksanaan tugas.junjung tinggi nilai dan semangat kebangsaan demi tetap kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa, serta tetap tegaknya kedaulatan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Dalam kegiatan ini juga ditampilkan tentang Sosiodrama dari Rindam Jaya tentang perjuangan Panglima besar Jenderal Sudirman yang telah mempertahankan Negara Indonesia dalam rangka berperamg melawam penjajahan Belanda, dengan dibantu dengan Prajurit Militer, PNS, para anggota persit serta pelajar dan para unsur di wilayah Rindam Jaya, yang telah membantu hingga suksesdan lancarnya acara ini.Kegiatan dilanjutkan denga peragaan Defile Pasukan Kodam Jaya,yang teridiri dari 1 SSk pasukan Pamen, Pama dan Kowad, SSK Kopasus dan Pom AD, 1 SSK Sat Infantri, 1 SSK Sat Kavaleri, 1 SSK Sat Arhanud, 1 SSK Sat Marinir, 1 SSK AL dan Paskhas, 1 SSK AU dan Brimob, 1 SSK Pns Kodan Jaya, 1 SSK Pol PP, Menwa dan Pramuka, Pemuda Pancasila, Dan FKPPI.

 “Dirgahayu Pahlawanku, Dirgahayu Ke-70Tentara Nasional Indonesia, Bersama Tuhan Kita menjaga Bumi Pertiwi ini “ (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Tuban) Kodim 0811 Tuban menggelar kegiatan pengajian Umum dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila dan HUT ke – 70 TNI, bersama Majelis Ta’lim Wal Maulid Ar-Ridwan di Alon-alon Kab. Tuban sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kemerdekaan yang telah dianugerahkan serta  kegiatan itu diadakan dalam rangka mewaspadai kebangkitan bahaya laten komunis  kepada generasi muda yang sudah kurang memahami tentang sejarah peristiwa G30S/PKI dan kewaspadaan terhadap kemunculan Simbol-simbol PKI dengan indikasi kebangkitan Komunis Gaya Baru.
Kegiatan diadakan di Alon-alon Kota Tuban Kel. Kutorejo Kec Tuban Kab. Tuban pada Sabtu 3 Oktober 2015 sejak pukul 20.00 wib, yang dihadiri Forpimda Kab. Tuban, Katopdam V/Brawijaya yang diikuti 1500 jamaah, dalam ceramahnya Habib Husein Hasyim Bin Toha Ba’agil bahwa memperingati hari kesaktian Pancasila merupakan suatu kewajiban bagi NKRI agar tidak melupakan Pahlawan Revolusi yang telah menegakkan Pancasila dan perang yang tidak kalah Dahsatnya, bukanlah Perang dengan senjata militer melainkan dengan Proxy War serta perang Urat Saraf oleh karenanya jangan sampai kita terpengaruh dengan Narkoba.

Dalam kesempatan Dandim  0811 Tuban menyampaikan kepada jamaah, agar memaknai arti sebuah peringatan, kita bangsa Indonesia dituntut untuk tetap mewaspadai terhadap ancaman disintegrasi bangsa yang sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak sepaham dengan Idiologi Pancasila, ditegaskan pula bahwa, Indonesia telah mengalami berbagai cobaan yang menorehkan secara panjang terhadap keutuhan NKRI, makna yang terkandung dalam kontek Pancasila Sakti hendaknya disikapi sebagai benteng bangsa yang senantiasa dan tetap harus kita selamatkan dari berbagai rongrongan dan ancaman, Sebagai bangsa yang cinta kedamaian, kirannya cukup sudah pengalaman tentang aksi pengkhianatan G 30 S/PKI tahun 65 terhadap NKRI, yang sudah banyak menelan banyak korban jiwa dan harta benda, sebagai penerus bangsa hendaknya kita bijak dalam menilai sejarah masa lalu tentang Pancasila, kedepan harus kita memaknai arti penting nilai-nilai Pancasila dengan prilaku dan sikap yang mencerminkan kecerdasan bangsa dalam menilai situasi dan kondisi yang akhir-akhir ini banyak menghadapi pasang surutnya dinamika sosial.Terang Dandim. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Depok) Pemandangan yang tidak seperti biasa telah terlihat dilapangan kantor wali kota Depok Jl Margonda Raya pada hari ini Senin tanggal 05 Oktober 2015, ratusan pasukan TNI. POLRI, POL PP, ORMAS dan Masyarakat dengan penuh semangat memenuhi lapangan untuk mengikuti dan menyaksikan rangkaian kegiatan upacara Peringatan HUT KE 70 TNI yang dipimpin oleh Wali Kota Depok Bp Ir H Nurmahmudi Ismail sebagai Inspiktur Upacara.(05/10)

Disela-sela rangkaian  kegiatan upacara HUT KE 70 TNI Wali Kota Depok mengucapkan selamat kepada TNI yang pada hari ini tgl 05 Oktober 2015 memperingati hari ulang tahunnya ke 70 sambil TITIP PESAN kepada seluruh masyarat Depok khususnya dan Indonesia umumnya untuk bisa mengerti tentang TNI bahwa.

" TENTARA adalah nama sebuah pekerjaan, sama seperti petani, nelayan, sopir dll.

Yang membuat pekerjaan/Tentara itu BERBEDA adalah dia tidak hanya mementingkan diri sendiri & keluarganya saja. Di saat hari-hari besar, di saat anak, istri, orang tuanya sakit yang sangat membutuhkan kehadirannya, mereka rela dan ihklas berjuang jiwa dan raga demi kehormatan negara, menjaga perbatasan, pulau2 terluar, pulau2 terpencil, pulau2 tanpa penghuni, menjadi mata dan telinga negara ini, mereka masih bisa tersenyum, senantiasa melayani, menjaga keamanan & keutuhan NKRI.

Tentara adalah manusia biasa juga bisa meneteskan air mata, jika dia sedih & rindu dengan keluarganya. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Dalam memperingati HUT TNI ke 70 tanggal 5 Oktober 2015 Senin mendatang, Kodam Jaya/Jayakarta akan melaksanakan rangkaian kegiatan antara lain upacara yang akan dilaksanakan di lapangan upacara Makodam Jaya Cililitan dan akan dipimpin langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Ir. Basuki Cahaya Purnama (Ahok). Dalam upacara kali ini akan melibatkan pasukan gabungan TNI, POLRI, PNS, POL PP, Menwa dan Pramuka. Untuk memeriahkan acara peringatan HUT TNI tersebut akan digelar drama kolosal tentang sejarah perjuangan Panglima besar Jenderal Sudirman pada masa penjajahan Belanda yang dikenal dengan perang Ambarawa. Selain itu juga ada atraksi pertunjukan keterampilan beladiri yongmoodo yang akan ditampilkan oleh prajurit Kodam Jaya, pada hari itu juga akan diadakan Pesta Rakyat dengan mengundang para pedagang makanan bergerobak untuk dinikmati secara gratis oleh seluruh peserta upacara dan warga masyarakat.

“Menapaki usia yang ke-70 tahun, TNI bisa menggunakan momentum ini untuk mengingat kembali jati diri TNI sebagai sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional. Untuk itu, saya mengapresiasi tema  HUT TNI ke 70,  yaitu "Bersama Rakyat  TNI Kuat, Hebat, Profesional Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian".

Sejarah mencatat bahwa TNI dilahirkan dari "rahim" rakyat. Panglima Besar Jenderal Soedirman menyatakan bahwa hubungan TNI dan rakyat adalah ibarat ikan dan air. Ikan tidak akan hidup tanpa air. Rakyatlah yang mengandung, merawat, dan membesarkan TNI .

Untuk itu, TNI harus menegaskan jati diri sebagai tentara rakyat. Sebagai tentara rakyat, TNI tidak boleh melupakan rakyat. TNI tidak boleh menyakiti hati rakyat.  TNI tidak boleh berjarak dengan rakyat serta harus selalu bersama-sama rakyat. Hanya dengan bersama-sama rakyat, TNI akan kuat dalam  menjalankan tugas pengabdian pada bangsa dan negara. Hanya bersama-sama rakyat, TNI menjadi kekuatan militer yang hebat, kekuatan militer yang disegani serta kekuatan diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia.

Selain itu, dalam darah TNI juga mengalir  jati diri sebagi tentara pejuang. Sebagai tentara pejuang,  TNI harus memiliki daya juang dan semangat pantang menyerah untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Dengan semangat juang, TNI harus mampu menjaga kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.  TNI harus mampu menghadapi parab penjarah sumberdaya laut dan perikanan kita. TNI harus mampu menjaga wilayah perbatasan dan pulau-pulau terdepan kita.

Kita harus bangga memiliki Tentara Nasional. TNI harus menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia. Sebagai Tentara Nasional, TNI tidak boleh tersekat-sekat dalam kotak suku, agama dan golongan. TNI adalah satu, yakni Tentara Nasional, yang bisa berdiri tegak di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok, yang mempersatukan ras, suku, dan agama dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Bersama-sama rakyat, TNI harus terus menjaga kebhinneka tunggal ika-an. Hanya dengan itu, Indonesia bisa menjadi bangsa majemuk yang kuat dan solid. demikian yang menjadi Pembuka Amanat yang dibacakan oleh Irup Gubernur DKI Jakarta Ir.Basuki Cahya Purnama pada Upacara Peringatan HUT TNI Ke-70 yang dilaksanakan di Lapangan Jayakarta Makodam Jaya. Senin (05/10).

Tak lupa Panglima TNI menekankan agar setiap Prajurit TNI untuk mempedomani kemantapan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral dan etika dalam pelaksanaan tugas, kehidupan Prajurit, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. tempatkan tugas di atas segala-galanya. Kobarkan terus semangat pantang menyerah, rela berkorban, serta senantiasa bersama dan bersatu dengan rakyat dalam setiap pelaksanaan tugas.junjung tinggi nilai dan semangat kebangsaan demi tetap kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa, serta tetap tegaknya kedaulatan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Dalam kegiatan ini juga ditampilkan tentang Sosiodrama dari Rindam Jaya tentang perjuangan Panglima besar Jenderal Sudirman yang telah mempertahankan Negara Indonesia dalam rangka berperamg melawam penjajahan Belanda, dengan dibantu dengan Prajurit Militer, PNS, para anggota persit serta pelajar dan para unsur di wilayah Rindam Jaya, yang telah membantu hingga suksesdan lancarnya acara ini.Kegiatan dilanjutkan denga peragaan Defile Pasukan Kodam Jaya,yang teridiri dari 1 SSk pasukan Pamen, Pama dan Kowad, SSK Kopasus dan Pom AD, “Dirgahayu Pahlawanku, Dirgahayu Ke-70Tentara Nasional Indonesia, Bersama Tuhan Kita menjaga Bumi Pertiwi ini “ (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo menjadi inspektur upacara pada peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-70 Tentara Nasional Indonesia (TNI) tahun 2015 yang diikuti kurang lebih sekitar 3.984 personel, di lapangan Makodam V/Brawijaya, Senin 5/10/2015. Ribuan warga berbondong-bondong menyaksikan rangkaian upacara dan atraksi lainnya di moment perayaan tersebut.

Presiden Republik Indonesia Jokowi dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Guberhur Jawa Tmur Soekarwo mengatakan, bahwa di usianya yang ke-70 TNI bisa menggunakan momentum ini untuk mengingat kembali jati diri TNI sebagai sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional. Untuk itu, saya mengapresiasi tema  HUT TNI ke 70,  yaitu “Bersama Rakyat  TNI Kuat, Hebat, Profesional Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian”.

Sejarah mencatat bahwa TNI dilahirkan dari “rahim” rakyat. Panglima Besar Jenderal Soedirman menyatakan bahwa hubungan TNI dan rakyat adalah ibarat ikan dan air. Ikan tidak akan hidup tanpa air. Rakyatlah yang mengandung, merawat, dan membesarkan TNI.  TNI harus menegaskan jati diri sebagai tentara rakyat. Sebagai tentara rakyat, TNI tidak boleh melupakan rakyat. TNI tidak boleh menyakiti hati rakyat.  TNI tidak boleh berjarak dengan rakyat serta harus selalu bersama-sama rakyat. Hanya dengan bersama-sama rakyat, TNI akan kuat dalam  menjalankan tugas pengabdian pada bangsa dan negara. Hanya bersama-sama rakyat, TNI menjadi kekuatan militer yang hebat, kekuatan militer yang disegani serta kekuatan diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia.

Dalam darah TNI juga mengalir  jati diri sebagi tentara pejuang. Sebagai tentara pejuang,  TNI harus memiliki daya juang dan semangat pantang menyerah untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Dengan semangat juang, TNI harus mampu menjaga kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.  TNI harus mampu menghadapi para penjarah sumberdaya laut dan perikanan kita. TNI harus mampu menjaga wilayah perbatasan dan pulau-pulau terdepan kita.

Sebagai Tentara Nasional, TNI tidak boleh tersekat-sekat dalam kotak suku, agama dan golongan. TNI adalah satu, yakni Tentara Nasional, yang bisa berdiri tegak di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok, yang mempersatukan ras, suku, dan agama dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Bersama-sama rakyat, TNI harus terus menjaga kebhinneka tunggal ika-an. Hanya dengan itu, Indonesia bisa menjadi bangsa majemuk yang kuat dan solid.

Dalam amanat terakhirnya Presiden Jokowi menekankan, bahwa  keragaman dan perbedaan janganlah menjadi sumber konflik. Kemajemukan seharusnya semakin melengkapi atas kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Sehingga keragaman justru menjadi perekat bangsa, menjadi energi kolektif mencapai kemajuan bangsa. Kita harus mampu menjadikan kemajemukan itu sebagai kekuatan kita dalam menyongsong masa depan.

Sementara itu pasukan yang terlibat dalam upacara Parade dan Defile sejumlah 3.984 personel  terdiri dari,  Batalyon  Upacara I Gabungan Perwira  TNI (Pamen dan Pama), Batalyon Upacara II  Gabungan TNI  yang meliputi anggota Pom TNI dan Wan TNI, Brigif Upacara TNI AD, TNI AL, Marinir dan Brigif Gabungan  terdiri dari TNI AU, Polri, PNS dan FKPPI.

Upacara selesai digelar demonstrasi prajurit dan alutsista TNI, di mana TNI AD akan menampilkan Demo Yongmoodo, demo ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan prajurit dalam teknik beladiri militer dengan baik, Kolone Senapan dari Rindam V/Brawijaya, Drama Kolosal dari Korem 084/Bhaskara Jaya dan dilanjutkan dengan Defile.

Hadir pada acara tersebut Pangdam V/Brawijaya, Pangarmatim, Gubernur AAL,  Kapolda Jatim, Dan Kobangdikal, Wagub Jatim, Danlanud Surabaya, serta para Perwira dari matra TNI AD, TNI AL, TNI AU dan POLRI se-Kogartap III Surabaya. (asmo)

KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Dalam gelapnya malam di bumi Kediri ,ditengah hamparan areal pertanian yang sempat terguyur hujan perdana. Kodim 0809/Kediri membangun kebersamaan dalam Persatuan dan Kesatuan diwujudkan dalam Panggung Prajurit dalam rangka HUT TNI ke 70 di Koramil 10/Wates. Upaya untuk menumbuhkembangkan kebersamaan ini, dibuktikan dengan hadirnya masyarakat yang turut menyaksikan Gemerlap HUT TNI ke 70 oleh artis lokal Kediri. AKP A.G. Trihandono dan Camat Wates Bambang S. turut tampil di atas panggung untuk menghibur masyarakat Kecamatan Wates.

Kasdim 0809 Mayor Arh Trijaka Ruhiyatna (mewakili Dandim 0809) mengatakan “Sinergitas antara TNI dengan Rakyat bukan hanya isapan jempol saja, tapi realitas di lapangan telah terbukti kebenarannya, saya mewakili Dandim Kediri, sekali lagi mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kehadiran masyarakat Kecamatan Wates, yang telah sudi datang ke Koramil Wates untuk berpartisipasi memeriahkan HUT TNI ke 70”.

Sekitar 60 Perangkat desa se Kecamatan Wates dan masyarakat Kecamatan Wates, turut hadir bersama anggota Polsek Wates untuk menambah semaraknya HUT TNI ke 70 di Koramil Wates.

“Sebagai bentuk solidaritas dalam wadah 3 Pilar ,TNI , POLRI dan Pemerintah Daerah dalam hal ini Kecamatan Wates, hendaknya saling bahu membahu tanpa mengenal istilah perbedaan. Persatuan dan Kesatuan dalam Wahana ke Bhinneka Tunggal Ika, harus kita pupuk dan lestarikan ,bukan untuk diketahui ataupun dimengerti maupun dipahami ,tapi dilakukan dalam perbuatan atau wujud nyata“ kata Kapten Arh Sadino.

Mayor Arh Trijaka Ruhiyatna dalam sambutannya mengatakan “Mari kita bersama-sama menciptakan keharmonisan Berbangsa dan Bernegara, dengan mendengar aspirasi masyarakat tanpa perkecualian, seperti halnya beberapa waktu yang lalu, kami dari Kodim Kediri turut aktif dalam pembangunan Jaringan Irigasi Tersier di seluruh wilayah Kabupaten Kediri, guna mendorong terciptanya Kemandirian Pangan dalam wujud Swasembada Pangan”.

Beliau menambahkan “Negara sekuat apapun ,lambat laun akan runtuh ,apabila kondisi Pangan mereka dalam keadaan kekurangan, karena pada hakekatnya negara yang Kuat adalah negara yang tidak menggantungkan kebutuhan pangannya dari negara lain. Swasembada Pangan bukanlah hal yang mustahil ,apabila kita saling bersama-sama membangun Pondasi Ketahanan Pangan yang kuat”.

Mayor Arh Trijaka Ruhiyatna memberikan kesempatan untuk TNI , POLRI , anggota FKPPI dan masyarakat untuk berjoged bersama ,guna mempererat azas kekeluargaan di bumi Pancasila.  (arf)

Minggu, 04 Oktober 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Agar generasi muda Kota Pahlawan siap menghadapi tantangan global, Pemkot Surabaya melaksanakan sejumlah intervensi di bidang pendidikan. Puluhan program dan kegiatan sengaja diterapkan dengan berorientasi pada kesiapan sumber daya manusia (SDM) pelajar yang handal.

Program paling vital yakni bantuan operasional pendidikan daerah (BOPDA) yang bersumber dari APBD Kota Surabaya. Sejak 2008 hingga sekarang, Pemkot Surabaya secara konsisten menyalurkan BOPDA untuk mendukung operasional kegiatan di sekolah. Saat ini, seluruh sekolah baik negeri maupun swasta di Surabaya menerima kucuran dana BOPDA. Hal inilah yang menjadi kunci kebijakan penyelenggaraan sekolah gratis (bagi sekolah negeri) maupun sekadar meringankan beban wali murid dengan membayar sebagian (sekolah swasta).

Tak hanya itu, pemkot melakukan terobosan dengan memberikan bantuan permakanan bagi siswa SMK. Program yang bergulir sejak 2010 itu bertujuan mendukung siswa yang harus menghabiskan waktu ekstra di sekolah lantaran kegiatan praktikum. “Dengan demikian, siswa tak perlu risau memikirkan kebutuhan makannya. Kami berharap, program pemenuhan kebutuhan makan siswa tersebut dapat memacu kinerja praktik kejuruan di sekolah,” terang Ikhsan, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya.

Perhatian juga ditujukan kepada siswa inklusi. Sejak 2012, Pemkot menyediakan tenaga pendamping bagi pelajar berkebutuhan khusus. Mulanya, siswa berkebutuhan khusus hanya dapat ditampung di satu atau dua sekolah negeri. Namun sekarang, seluruh sekolah negeri di Surabaya tidak boleh menolak siswa inklusi. Oleh karenanya, perlu pemerataan tenaga pendamping yang mana hal itu sudah difasilitasi oleh Pemkot.

Sedangkan program yang orientasinya pada peningkatan kualitas sumber daya siswa antara lain, lomba peneliti belia, pelatihan dan lomba lifeskill, konselor sebaya, pelajar pelopor dan apresiasi siswa berprestasi. Pemkot juga menyediakan beasiswa pilot dan pramugari, serta bantuan operasional siswa sekolah pelayaran dan keperawatan. Program tersebut semata untuk memantapkan kualitas pelajar Surabaya pada bidang profesi khusus.

Kadispendik Ikhsan mengatakan, tidak ada kata berhenti berinovasi dalam program-program pendidikan. Tahun depan, Pemkot bakal memfasilitasi sertifikasi bagi tiga ribu pelajar SMK negeri dan swasta di Surabaya. “Anggaran sudah dipersiapkan tahun ini, pelaksanaan sertifikasi mulai 2016,” ujar Ikhsan.

Pejabat kelahiran Pontianak ini menambahkan, sertifikasi sangat dibutuhkan guna mendukung lulusan SMK agar lebih mudah mengakses dunia kerja. Apalagi, era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) menuntut kualitas SDM yang tinggi. Dengan mengantongi sertifikat keahlian, para lulusan SMK diharapkan lebih pede saat terjun pada persaingan global. “Seluruh program sertifikasi ini akan ditanggung oleh APBD Surabaya,” tuturnya.





Berharap Program Terus Berlanjut

Implementasi UU 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah salah satunya menginstruksikan pembagian urusan pemerintahan bidang pendidikan. Dalam lampiran UU tersebut tertulis bahwa pengelolaan pendidikan menengah menjadi ranah pemerintah provinsi. Itu berarti, tidak lama lagi seluruh SMA dan SMK di Surabaya akan dikelola oleh Pemprov Jawa Timur.

Kabid Dikmenjur Dispendik Surabaya Sudarminto mengatakan, kebijakan tersebut efektif berlaku terhitung dua tahun sejak diundangkan. Dengan kata lain, deadline-nya jatuh pada Oktober 2016. Sebagai salah satu bentuk persiapan, tahun depan Dispendik Surabaya akan melakukan verifikasi data. Sebab, perpindahan pengelolaan dari Pemkot ke Pemprov meliputi gedung, aset sarana-prasarana dan tenaga pengajar.

Lebih lanjut, Sudarminto menyatakan, pada dasarnya tidak masalah siapa pun pengelolanya nanti. Hal yang terpenting adalah bagaimana caranya agar kualitas pendidikan tidak turun pasca pemberlakuan kebijakan tersebut.

Menurut dia, sekolah-sekolah di Surabaya terbiasa “dimanjakan” dengan intervensi dari Pemkot. Intervensi yang dimaksud Sudarminto baik berupa BOPDA maupun pelatihan pengembangan kualitas guru dan siswa. Sedangkan dari sisi masyarakat, beban menjadi lebih ringan karena kewajiban membayar uang operasional sekolah sudah ditanggung BOPDA.

“Secara keseluruhan, anggaran bidang pendidikan menengah kejuruan (Dikmenjur) Surabaya tahun ini mencapai Rp 449 miliar. Anggaran tersebut termasuk yang ada di dinas-dinas lain seperti dana rehabilitasi gedung sekolah yang ada di Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang,” terang Sudarminto.

Namun demikian, pihak sekolah dan wali murid tampaknya masih resah. Mereka khawatir pengalihan kewenangan pengelolaan sekolah juga berdampak pada program-program yang selama ini berjalan.

“Jika BOPDA dihapus atau dikurangi jumlahnya, hal itu tentu sangat memberatkan bagi sekolah,” kata Kepala SMK Rajasa Yudhin Bayo Sili. Menurut dia, BOPDA tidak boleh dihapus atau dikurangi sebab perannya sangat vital dalam menopang kelangsungan operasional sekolah.

“Kalau BOPDA benar-benar dihapus, maka hal itu bertentangan dengan undang-undang lainnya, yakni UU 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Di situ dijelaskan bahwa komponen pendanaan pendidikan mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat. Jadi tolong jangan menghilangkan domain pemerintah daerah, khususnya pemerintah kota dalam mendukung terciptanya sistem pendidikan berkualitas,” kata Yudhin.

Pendapat senada dilontarkan Kasek SMK IPIEMS Surabaya Ahmad Fauzi. Dia merasa keberatan jika nantinya BOPDA benar-benar dihapus atau dikurangi. Sebab, menghadapi era MEA, seharusnya BOPDA ditambah karena tuntutan mencetak lulusan berkualitas dan berdaya saing semakin tinggi.

Sementara Kasek SMA Barunawati Ahmad Sami’an mengaku sudah menyiapkan antisipasi kemungkinan terburuk jika nilai BOPDA turun atau bahkan dihapus. Sami’an mengatakan, pihaknya bakal melakukan penyesuaian rencana anggaran, pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS). Opsi tersebut sedikit-banyak tentu akan berpengaruh terhadap kualitas layanan pendidikan.

Opsi kedua, sambung Sami’an, pihaknya tidak punya pilihan lain kecuali membebankan biaya operasional kepada wali murid. “Kami tahu ini tentu cukup berat karena selama ini sekolah-sekolah di Surabaya terbiasa gratis atau bayar sebagian,” katanya.

Kuswinarti (51), ternyata menjadi salah seorang yang was-was. Anak Kuswinarti, Miftahul Janah sedang menempuh pendidikan kelas XI di SMAN 16. Andaikata BOPDA dicabut atau dikurangi, maka Kuswinarti harus merogoh dompet lebih dalam untuk membiayai uang sekolah anaknya.

“Selama ini saya hanya menyuplai uang saku harian untuk anak saya. Kalau nanti sekolah bayar, tentu akan ada biaya ekstra yang perlu disiapkan. Sayang sekali, seharusnya uang itu bisa untuk keperluan yang lain,” kata istri buruh pabrik ini.

Ketua Dewan Pendidikan Surabaya Martadi membenarkan adanya keresahan soal uang sekolah ini. Tak hanya itu, program-program yang selama ini sudah dicanangkan Pemkot seperti permakanan tambahan, pelatihan serta pengiriman guru dan pelajar ke luar negeri plus rencana sertifikasi tahun depan terancam pupus. “Program-program itu bisa saja masih dinikmati para siswa asalkan Pemprov memutuskan melanjutkannya dengan APBD Pemprov,” ucapnya.

Dikatakan Martadi, pada dasarnya maksud dan tujuan kebijakan ini adalah baik. Yaitu, untuk meningkatkan mutu pendidikan. Tapi, jangan sampai yang terjadi justru downgrade (penurunan).

Untuk itu, dia mengusulkan pembagian kewenangan tidak dibebankan 100 persen kepada Pemprov. “Harus sadar bahwa Pemprov punya keterbatasan sumber daya maupun sumber dana. Di sisi lain, Pemprov harus mengurus SMA/SMK di 38 kabupaten/kota. Saya rasa sangat sulit jika harus menuntut fasilitas seperti yang diperoleh sekolah-sekolah di Surabaya seperti sekarang,” tandas alumnus Unesa ini.

Menurut dia, tetap harus ada ruang bagi Pemkot Surabaya agar bisa berkontribusi memajukan pendidikan di daerahnya. “Jangan sampai ada anak tidak bersekolah di Surabaya, tapi Pemkot sendiri kesulitan melakukan program intervensi,” sambungnya.

Selain itu, Martadi juga berharap pada terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) sebagai pedoman pelaksanaan UU 23 Tahun 2014. Melalui PP tersebut, pembagian kewenangan pengelolaan pendidikan dapat diatur lebih detail dengan mempertimbangkan penyesuaian-penyesuaian yang ada di daerah.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Para pelaku Bisnis,terutama dalam bidang Transportasi sekarang ini mulai melakukan Strategis untuk menghadapi era yang penuh tantangan ini,dari kaca mata pelaku bisnis, jasa transportasi sekarang mulai menurun,hal ini dikarenakan adanya nilai tukar dolar yang sudah menembus angka14.000.Namun,disisi lain Jasa transportasi O-Renz taxi mengambil langkah untuk melayani para pelangannya.Langkah-langkah yang diambil oleh jasa transportasi o-renz taxi saat ini adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dan meningkatkan kualitasnya pada pengemudi o-renz taxi.

Menurut Qodarul Mujib selaku General Manager o-renz taxi menuturkan, bahwa kedepan pihak jasa
transportasi ini akan melakukan berbagai macam kegiatan yang tujuannya untuk memperluas pasar dan meningkatkan layanan hingga akhir tahun,” Di bulan oktober ini O-renz taxi akan melakukan serangkaian kegiatan antara lain pelanggan akan mendapat cash back 15 ribu secara langsung tanpa diundi terutama bagi pengunjung Mall serta orenzpit dimana para pelanggan ketika akan naik taxi o-renz secara acak ditempat lokasi akan mendapat hadiah menarik secara langsung.”ujarnya saat jumpa pers di café Biliton.

Qodarul Mujib menambahkan,tidak hanya lewat cash back 15 ribu maupun pembagian souvenir aja,namun.dari pihak o-renz taxi akan melakukan penyamaran sebagai layanan pengemudi pelanggan via reservasi maupun pelanggan di jalan,namun.anehnya para perjalanan pelanggan tersebut tidak ditarik ongkos.malahan akan mendapatkan surprise,” Nantinya pihak departemen o-renz yang akan menyamar menjadi pengemudi.kemudian mereka melayani para pelanggan baik via reservasi maupun pelanggan dijalan.Menariknya nanti,dalam perjalanannya nanti para pelanggan tidak dipungut biaya alias gratis plus mendapat hadiah kejutan.”katanya.

Qodarul Mujib berharap,dengan adanya Strategi ini kedepan para pelanggan akan mendapatkan pengalaman yang berharga bilamana mereka memakai jasa transpotarsi taxi tersebut,” Harapan saya tentunya para pelanggan akan mendapatkan pengalaman yang lebih jika mereka menggunakan layanan o-renz taxi.”jelasnya ( Adji )

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi selaku Dangartap III/Surabaya pada Minggu, (4/10/2015) bertindak selaku Irup pada acara ziarah rombongan di Taman Makam Pahlawan Sepuluh Nopember Surabaya sebagai rangkaian peringatan HUT TNI ke-70 Tahun 2015.

Ziarah kali ini juga diikuti para unsur   Pimpinan jajaran dari matra Darat, Laut dan Udara diantaranya Danlantamal V Surabaya, Kas Armatim, Kas Gartap, Kabinda Jatim serta Prajurit dan PNS serta ibu-ibu dari Dharma Pertiwi Daerah E Jatim, Persit KCK, Jala Senastri dan Pia Ardia Garini  beserta pengurus dari wilayah Surabaya, selain itu juga hadir Taruna AAL,  Masyarakat, FKPPI, Taruna ATKP serta Pramuka.

Kegiatan ziarah bersama ini diawali dengan penghormatan umum kepada para pahlawan kusuma bangsa dilanjutkan peletakan karangan bunga oleh pimpinan rombongan ziarah dan tabur bunga di makam pahlawan.

Kegiatan ziarah ini memiliki arti yang sangat penting, di samping sebagai penghormatan kepada para pahlawan yang telah mendarmabaktikan jiwa raganya juga sebagai bukti kebesaran bangsa Indonesia, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai para pahlawannya. Bentuk penghormatan ini tidak pernah akan lepas dari dada dan sanubari putra dan putri penerus bangsa untuk senantiasa menghormati dan menghargai serta mengenang jasa-jasa para pahlawan kusuma bangsa yang telah mendahului kita. Satu hari menjelang acara puncak HUT TNI ke 70 Tahun 2015 ini sebagai waktu yang tepat untuk berjiwa besar sebagai warga TNI yang berangkat dan besar dari rakyat, sekaligus sebagai rasa syukur atas jasa-jasa para Pahlawan yang telah mengorbankan harta dan nyawa untuk mewujudkan dan mempertahankan Kemerdekaan RI.

Ziarah diakhiri dengan penandatanganan buku kunjungan oleh Dangartap III/ Surabaya diikuti peserta rombongan lainnya. (asmo)

KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Semangat Patriotisme dalam membangun Jati Diri Manusia Indonesia yang berbangsa dan bernegara, menjadi dasar pokok Kodim 0809/Kediri merapatkan barisan untuk menyatukan pandangan tentang Jasa Kepahlawanan di masa lampau, tanpa mengenal batas, ruang dan waktu. TMP Joyoboyo Kota Kediri, menjadi sasaran lokasi Karya Bakti TNI, sebagai wujud ‘Terima Kasih” atas perjuangan dalam merebut kemerdekaan dan mempertahankan kedaulatan NKRI.

“Tanpa mereka, kita tidak ada apa-apanya, karena mereka telah mengorbankan jiwa dan raganya hanya untuk satu kata “Merdeka” ,bukan untuk siapa-siapa, tapi kita sebagai anak cucu mereka dan generasi penerus bangsa ini” kata Dandim 0809/Kediri Letkol Inf Purnomosidi ditengah-tengah barisan yang terdiri dari 40 anggota TNI , 40 anggota FKPPI dan 40 orang masyarakat sekitar TMP Joyoboyo, Minggu 04 Agustus 2015.

Beliau berpesan “Jangan memandang atau melihat nisan-nisan yang berderet jajar disamping kanan kiri anda ,melainkan maknai sejarah dan fakta dari kemerdekaan itu sendiri, karena kemerdekaan memiliki definisi yang luas dan tidak sekedar diungkapkan kata-kata saja, tetapi pikiran dan perilaku manusia Indonesia yang memegang teguh UUD 1945 dan bersandar pada Pancasila sebagai Ideologi tunggal”.

TMP Joyoboyo sebagai saksi bisu, manusia Indonesia yang telah rela berkorban menyabung nyawa hanya untuk satu tujuan yang mulia tanpa latar belakang tertentu. Bagi Kodim 0809/Kediri, tradisi Karya Bakti TNI dilangsungkan pada acara-acara tertentu seperti halnya HUT TNI ke 70 saat ini.

Letkol Inf Purnomosidi menambahkan “Saat ini banyaknya teori penyelewengan akidah penghormatan dan penghargaan kepada seseorang oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan latarbelakang mereka masing-masing, disini kita menyembah sesuatu , tidak pula menyanjung sesuatu atau mengdepankan sesuatu, tetapi menjadikan mereka yang sudah mendahului kalian semua sebagai cermin untuk melihat jati diri masing-masing pribadi dengan tidak melepaskan nilai-nilai spiritual maupun moral yang ,sesuai dengan agama atau kepercayaan anda masing-masing”

Lekol Inf Purnomosidi didampingi Camat Kota , Ketua FKPPI Kota Kediri dan Ketua FKUB Kota Kediri, mengajak semua pihak untuk selalu senantiasa mengikuti jejak para pejuang dalam berkarya membangun bangsa yang lebih baik demi kemajuan di masa depan. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive