Rabu, 21 Oktober 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Desa-desa di Kabupaten Kediri, saat ini mulai mengembangkan diri guna menggali segala potensi yang ada, baik pemaksimalan lahan pertanian maupun sarana dan prasarana. Koramil 0809/11-Pare yang memiliki wilayah kerja Kecamatan Pare dan Badas, berkomitmen untuk memaksimalkan SDM Babinsa yang ada di desa-desa, bersama-sama PPL Pertanian yang juga berada di masing-masing desa, saling berkomunikasi satu sama lain guna menyatukan persepsi dan asumsi.

“Guna memberikan asumsi yang positif , meski hari libur seluruh anggota Koramil Pare saya kerahkan untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan saluran irigasi pertanian yang ada di Desa Canggu Kecamatan Badas” ungkap Kapten Arh Ajir pada Minggu 18 Oktober 2015.
                
Saluran irigasi yang ada di Desa Canggu memang tidak dapat diselesaikan dalam sekejap, melainkan secara bertahap, dalam seminggu kedepan anggota Koramil Pare secara bergiliran membantu pelaksanaan pembangunannya.
   
“Saya merasa terbantu sekali dengan adanya anggota Koramil Pare, yang ikut serta bergiliran datang disini, diharapkan bisa mempercepat proses pembangunan saluran irigasi ini “, kata Wahyu Siswanto Kepala Mandor Pelaksana.

Dalam waktu 1 bulan kedepan diperkirakan pembangunan saluran irigasi di Desa Canggu Kecamatan Badas  akan selesai dan dapat memasok air ke lahan pertanian sekitar.

“Pembangunan saluran irigasi ini sudah berlangsung selama 2 minggu, tetapi bantuan pengerahan personil baru terlaksana hari ini, semula cuma Babinsa saja yang saya perintahkan untuk mendampingi para pekerja disini. Sedianya Bapak Kasdim (Mayor Arh Trijaka Ruhiyatna) datang berkunjung ke pelaksanaan pembangunan saluran irigasi di Desa Canggu ini, karena ada kesibukan lainnya, beliau baru dapat bisa berkunjung disini besok” sambung Kapten Arh Ajir. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Ngawi) Tak ingin terjadi adanya keteledoran maupun kesalahan dalam pengerjaan proyek pembuatan sumur yang dilakukan oleh para kontraktor, para Babinsa Kodim Ngawi terus melakukan pemantauan setiap perkembangan dalam pengerjaan sumur itu.

Seperti yang dilakukan oleh Serka Jinap Ratno. Menurutnya, pengerjaan yang dilakukan oleh setiap rekanan terhadap program itu harus dilakukan.

Selain mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan dalam pengerjaan sumur di Desa Pangkur, Kabupaten Ngawi. Ia bersama personel lainnya berupaya untuk melakukan pengawasan ketat terhadap pengerjaan proyek tersebut.

“kita tidak ingin kecolongan ataupun terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Proyek yang dikerjakan oleh rekanan akan tetap kita pantau. Apalagi ini menyangkut fasilitas umum (fasum) untuk masyarakat desa,”kata Ratno.

Proyek pengerjaan sumur yang dikerjakan oleh CV Budi Luhur dengan kedalaman sekitar 120 meter itu rencananya akan ditujukan kepada para petani sebagai pendompleng ataupun kebutuhan para petani bercocok tanam.

Hal senada juga dituturkan oleh Serda Sarin yang turut ditugaskan untuk melakukan pemantauan berjalannya proyek itu. Ia mengatakan, pengerjaan tersebut diharuskan tepat sesuai juklak ataupun aturan yang sudah diterapkan dalam pengerjaan proyek itu.

“kita lakukan pengukuran, lebar dan kedalaman juga kita ukur, pengerjaan sumur ini harus sesuai dengan spek yang sudah ditetapkan. Bahkan, materi untuk pembuatan sumur itupun kita kroscek,”tegas Sarin. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Utara) Sebagai rangkaian kegiatan non fisik TMMD ke-95 wilayah Jakarta Utara, Ketua Tim Kapten Chk M. Sofzudin memberikan pembekalan Bela Negara kepada anggota security perumahan Kelapa Gading  bertempat di Aula RW 06 Jl. Janur Elok 6 Blok QD RW Kelapa Gading Jakarta Utara, Selasa (20/10).

Dalam sambutan pembukaan, Wakil Komandan Rayon Militer (Wadanramil) 06/Kelapa Gading Kapten Inf Tri Edy Sudaryanto berharap agar anggota security menyimak materi dengan sungguh-sungguh sehingga dapat dijadikan bekal dalam melaksanakan.

Sementara Kapten Chk M. Sofzudin mengatakan, para security dapat menjadi contoh dalam bersikap, berbuat dan bertindak yang terbaik bagi bangsa dan negara. 

“Kita jangan sampai lupa sejarah bangsa, karena bila dibiarkan dapat dipastikan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat kita cintai ini akan terpecah pecah, dan pada gilirannya akan memudahkan kekuatan asing masuk ke wilayah kita seperti terjadi pada jaman penjajahan dahulu” ujar Kapten Sofzudin.

Kapten Chk M. Sofzudin juga mengingatkan bahwa sejarah Indonesia yang ditindas, diperas dan dibelenggu kebebasan hak-haknya oleh penjajah, telah melahirkan perlawanan di berbagai wilayah Indonesia. Dengan semangat persatuan dan kesatuan yang kokoh, Bangsa Indonesia kemudian bangkit bersatu padu mengusir penjajah. Rasa Kebangsaan yang muncul sebenarnya merupakan sublimasi dari Sumpah Pemuda yang telah menyatukan tekad menjadi bangsa yang kuat, dihormati dan disegani bangsa-bangsa di dunia. Bangsa Indonesia lahir dari buah persatuan bangsa yang solid dan kesediaan saling berkorban dalam waktu yang panjang dari para pendahulu kita . 

Dalam Pembukaan UUD tahun 1945, mengamanatkan bahwa perjuangan Bangsa Indosia telah mengantarkan rakyat Indonesia menuju suatu Negara yang Merdeka, bersatu berdaulat, adil dan makmur. Pemerintah telah melakukan upaya-upaya melalui program pembangunan nasional baik fisik maupun non fisik. Sasaran pembangunan yang bersifat fisik ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sementara non fisik ditujukan pada aspek mental dan karakter.

Diakhir pembekalannya, Kapten Chk M. Sofzudin berharapa “kegiatan pembekalan ini, salah satu dari sasaran non fisik, yang diarahkan kepada pembangunan watak dan karakter bangsa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengedepankan sifat kejujuran, membela kebenaran dan keadilan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya” pungkas Kapten Chk M. Sofzudin. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Tuban) Program pendampingan kepada petani yang dilakukan oleh prajurit  TNI-AD khususnya Satuan Teritorial tidak hanya menjadi isapan jempol belaka, hal tersebut telah terpatri secara kuat dan serius, serta ditindaklanjuti oleh segenap prajurit satuan terotorial, dalam upaya mensukseskan program pemerintah Swa Sembada Pangan Nasional.

Dijajaran Korem 082/CPYJ, khususnya di jajaran Kodim 0811/Tuban, Serda Rasmin Babinsa Ds. Bate Kec.  Bangilan Kab. Tuban pada hari Senin tgl 19 Oktober 2015, bersama Kelompok Tani “ Karya Utama – 1 “ desa setempat,  melaksanakan pembuatan saluran irigasi.     

Pembuatan saluran irigasi yang tergolong kecil tersebut, diharapkan mampu menunjang pengairan persawahan seluas kurang lebih 24 hektar, dan merupakan pencabangan dari saluran irigasi yang lebih besar pada areal persawahan di desa tersebut, juga sebagai alternatif dalam memenuhi kebutuhan pengairan selama musim kemarau, agar pada musim tersebut persawahan Kelompok Tani “ Karya Utama-1 “ tetap dapat bercocok tanam, sehingga mampu  meningkatkan hasil produksi pertanian di desa setempat.

Dalam pelaksanaan pembuatan saluran Irigasi tersebut, Babinsa bersama anggota Gapoktan melaksanakan kerja gotong royong dengan semangat, serta harapan untuk  meningkatkan hasil produksi pertanian, yang tertuju pada meningkatnya kesejahteraan petani dan terdukungnya program Swasembada Pangan di desa tersebut. “ Setidaknya pada musim tanam yang akan datang, para petani akan memperoleh peningkatan hasil produksi, karena kebutuhan air telah tercukupi meski masih belum maksimal, namun sudah jauh lebih baik dari pada kondisi pengairan pada sebelum dibuatnya saluran irigasi ini “, harap Serda Rasmin Babinsa Desa Bate Koramil 0811/10-Bangilan.(arf)

Selasa, 20 Oktober 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah menjatuhkan tuntutan mati terhadap Budiman alias Sinyo bin I Made Sudjana, Kurir dan  pengedar  sabu seberat 8 kilogram, Kejari Tanjung Perak kembali menjatuhkan tuntutan pidana mati terhadap rekan sejawat Budiman, yakni Arifin.

Surat tuntutan mati tersebut, dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rotua Puji Astutik pada persidangan yang digelar diruang sidang garuda PN Surabaya, Senin, (20/10).

Diterangkan dalam tuntutan jaksa, Terdakwa Arifin dianggap melanggar pasal 114 dan 132 ayat (1) UU RI No 35 Tahun 2009. Kurir sekaligus pengedar sabu ini dianggap bersalah melakukan pemufakatan jahat untuk menyediakan, mengedarkan atau menjadi perantara jual beli narkoba golongan satu bukan tanaman. "Menuntut terdakwa dengan pidana mati,"ucap Jaksa Rotua saat membacakan surat tuntutannya.

Dari fakta yang terungkap didalam persidangan, bisnis narkoba tersebut dilakukan terdakwa Arifin  bersama-sama denga Budiman. Selain menjadi kurir, mereka juga menjadi pengedar.

Sabu seberat 8 kg tersebut disimpan dirumah kontrakan terdakwa Budiman yang berada di Desa panggul Kecamatan Gedangan Sidoarjo.

Sedangkan rumah terdakwa Arifin berada tak jauh dari kontrakan Budiman. Arifin  memiliki hubungan Ipar dengan Budiman.

Atas tuntutan mati ini, majelis hakim yang diketuai Ferdinandus meminta agar terdakwa maupun penasehat hukumnya untuk mengajukan pembelaan yang sedianya akan diajukan pada persidangan berikutnya.

Seperti diketahui, Arifin ditangkap setelah anggota Reskoba Polrestabes Surabaya menangkap Budiman terlebih dahulu,pada Maret 2015 lalu.

Dari keterangan Budiman itulah, Polisi berhasil mendapatkan nama Arifin dan berhasil menangkapnya.

Sebelum menangkap Arifin dan Budiman, perugas lebih dahulu menangkap Taufik Rizal bin Faizin (terdakwa berkas terpisah) yang kedapatan mengedarkan sabu.

Dari penangkapan, petugas berhasil menemukan kiloan sabu yang sudah siap edar. Sabu seberat 8 Kg itu ditemukan dalam kardus sepatu dan koper.

Sedangkan Polisi masih memburu Alex, yang tak lain penyuplai sabu ke terdakwa Arifin dan Budiman.

Arifin dan Budiman bisa disebut sirkus atau gudang, pasalnya dalam menjalankan peredaran sabu tersebut, mereka hanya menunggu perintah dari  Alex.

Alex sendiri merupakan bandar narkoba kelas kakap, dia pernah mendekam satu penjara dengan terdakwa Budiman. Nah, dari pertemuan itulah dimulainya bisnis haram tersebut.

Dari pendistribusian dan penjualan sabu itu, Arifin dan Alex masing-masing  mendapatkan upah sebesar Rp 5 juta untuk penjualan 1 Kg sabu.

Dalam satu bulan, Arifin dan Budiman bisa meraup upah sebesar Rp 25 juta, dengan omzet penjulan 5 kg setiap bulannya.  (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) The Sixth Asia-Pasific Urban Forum (APUF-6) dan High-level Regional Preparatory Meeting to Habitat III digelar di Jakarta pada 19-22 Oktober 2015. Salah satu pokok bahasan dalam pertemuan multi-negara tersebut adalah terkait kesiapan Surabaya sebagai tuan rumah Preparatory Meeting Committee Meeting 3 (PrepCom 3) Konferensi Habitat III pada Juli 2016.

Dalam forum yang dihadiri para kepala daerah dari 57 negara serta beberapa pengurus UN Habitat itu, Pj Walikota Surabaya Nurwiyatno menyampaikan perkenalan singkat seputar Kota Pahlawan. Adapun yang disampaikan Nurwiyatno lebih banyak soal perkembangan terkini Surabaya, khususnya di bidang penataan permukiman.

Tri Rismaharini yang sebelumnya menjabat Walikota Surabaya periode 2010-2015 juga hadir dalam forum tersebut. Alumnus ITS itu diundang menjadi salah seorang speaker yang menyampaikan materi terkait pengalamannya selama menjabat Walikota Surabaya.

Dikonfirmasi via sambungan telepon, Kepala Bappeko Agus Imam Sonhaji yang turut mendampingi Pj Walikota Surabaya mengatakan, Pemkot memanfaatkan stan pameran seluas 2x2 meter sebagai sarana memperkenalkan Surabaya pada para peserta forum. Menariknya, Pemkot menyediakan photo both gratis langsung cetak sebagai strategi menarik minat peserta. Alhasil, stan Pemkot Surabaya menjadi yang paling ramai dikunjungi.

“Para peserta tertarik berfoto di stan milik Pemkot. Setelah itu, mereka menggali lebih dalam informasi tentang Surabaya melalui buku, pamflet maupun film profil yang terus diputar,” terang Agus.

Lebih lanjut, pria yang pernah menjabat Kabag. Bina Program ini menuturkan, kendati penyelenggaraan PrepCom 3 Konferensi Habitat III terbilang masih lama, namun Pemkot tak ingin menunggu dalam memulai persiapan. Sejak pertengahan tahun ini, Pemkot telah menggelar rapat rutin guna membahas segala persiapan yang diperlukan demi mendukung kesuksesan acara.

Menurut dia, langkah persiapan hingga saat ini telah menyentuh sejumlah unsur. Yakni, penyiapan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan bahasa Inggris bagi para kepala SKPD. Sebab, bukan tidak mungkin para tamu dari negara lain nantinya langsung bertanya hal teknis yang bisa dijawab oleh para kepala SKPD.

Selain itu, liaison officer (LO) atau petugas pendamping juga mulai disiapkan. Pasalnya, Pemkot akan menjadi tuan rumah bagi sekitar 5.000 orang dari 167 negara. Oleh karenanya, petugas pendamping peserta harus sudah disiapkan mulai jauh-jauh hari.

Tak ketinggalan, kata Agus, Pemkot mulai menggarap proyek-proyek penunjang berupa pedestrian. “Tempat acara sudah fix di Grand City. Untuk itu, pedestrian di sekitar lokasi akan kita benahi,” ujarnya.

Adapun pedestrian yang akan dibenahi antara lain, pedestrian di Jl. Walikota Mustajab dan Jl. Wijaya Kusuma. Di lokasi tersebut, pembenahan pedestrian merupakan hasil kerjasama CSR pihak swasta.

Di samping itu, Pemkot juga akan membenahi pedestrian di Jl. Embong Malang (sisi kanan), Jl. Blauran dan Jl. Praban. Hal itu bertujuan mendukung konsep mlaku-mlaku nang Tunjungan dengan cara menggarap pedestrian di sekitaran kawasan Tunjungan.

“Untuk proyek pedestrian Jl. Embong Malang dan sekitarnya, sekarang sedang dalam tahap penyusunan detail engineering design (DED). Lelang dijadwalkan pada November mendatang sehingga pengerjaan fisik bisa mulai Januari 2016,” tutur Agus.

Tidak hanya pedestrian, Kampung Nelayan Kenjeran dan ekowisata mangrove juga tak luput dari perhatian Pemkot. Proyek prestisius Jembatan Kenjeran merupakan bagian dari upaya penataan kawasan pesisir. Harapannya, melalui sejumlah pembenahan, kawasan Kenjeran dan ekowisata mangrove bisa lebih tertata.

“Seluruh proyek penunjang, khususnya pedestrian ditarget selesai pada Juni 2016. Sedangkan untuk Jembatan Kenjeran rencananya rampung akhir tahun ini,” pungkasnya. (arf)

Didakwa Pasal Penipuan dan Penggelapan


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Perkara penipuan dan penggelapan yang dilakukan Edi Sofyan, Mantan Ketua Lembaga Ketahanan Masyarakat Kota (LKMK) Kelurahan Kalijudan, Kecamatan Mulyorejo Surabaya akhirnya digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Senin (20/10).

Dalam persidangan yang digelar diruang tirta, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ahmad Jaya menghadirkan tiga orang saksi, Yakni Djaimun Waluyo, Margono dan Sumaryoto.

Ketiga saksi itu diperiksa sesuai dengan peranan mereka saat terjadi peristiwa kasus ini. Dari keterangan tiga saksi yang dihadirkan jaksa, hanya saksi Djaimun Waluyo yang terlihat menyudutkan terdakwa. Mengingat, Djaimun berposisi sebagai saksi korban sekaligus pelapor dalam kasus ini.

Dijelaskan Djaimun, saat peristiwa kasus ini terjadi, Posisinya sebagai kuasa hukum dari ahli waris Akup Supardi untuk mengurus masalah tanah.

Ditengah proses pengurusan tanah tersebut, Djaimun membutuhkan data asal usul tanah dan riwayat letter c yang ada di Kelurahan Kalijudan.

Untuk memperoleh surat-surat tersebut, Djaimun dikenalkan saksi Margono ke terdakwa. Mengingat terdakwa merupakan orang berpengaruh, selain menjabat sebagai Ketua LKMK, terdakwa juga merupakan orang Partai berlambang moncong putih, maka pengurusan surat-surat tersebut dipercayakan ke terdakwa dengan biaya yang disepakati sebesar Rp 50 juta.

Kesepakatan itu akhirnya dibayar dengan Bilyet Giro (BG) Bank BCA Nomor 260506 dan dicairkan pada 4 Agustus 2013 ke rekening terdakwa, dengan janji mampu diselesaikan dalam waktu empat bulan.

Namun, setelah empat bulan dari pencairan uangnya, terdakwa mulai bertingkah dan tidak menyelesaikan pekerjaannya. Setelah tak ada niat baik untuk menyelesaikan, Djaimun melakukan somasi. "Tapi tetap tidak ditanggapi,"terangnya saat persidangan.

Dijelaskan Djaimun, Cek tersebut di serahkan ke terdakwa dirumah Probo Wahyudi di Jalan Merr No 184 Surabaya.

"Itu uang pinjaman dari Probo Wahyudi, dan otomatis saya mengganti uang tersebut,"ucapnya.

Kepercayaan Djaimun semakin tinggi, setelah terdakwa mengatakan akan memindah posisi Subakir sebagai Lurah Kalijudan, jika sang lurah tidak membuatkan surat-surat tersebut. "Saya yakin karena dia bilang begitu, sesudah kami menyerahkan cek nya ke terdakwa dan itu ada saksinya,"jelasnya.

Karena tak ada niat baik, Djaimun pun melaporkan peristiwa ini ke Polrestabes Surabaya. Pada Juli 2015 lalu, Edi langsung ditetapkan sebagai tersangka, penyidikpun langsung menahannya.

Sementara, saksi Margono dan Sumaryoto terlihat memberikan keterangan yang meringankan terdakwa. Meski demikian, terdakwa menyangkal kesaksian nereka.

"Maklumlah, mereka kan masih ada ikatan kerabat, wajar kalau ada ketakutan saat memberikan keterangan,"ujar Jaksa Ahmad Jaya usai persidangan.

Diterangkan Ahmad Jaya, pihaknya mendakwa terdakwa dengan Pasal 378 KUHP dan 372 KUHP. Dakwaan tersebut langsung dieksepsi oleh terdakwa dan tim pembelaannya. "Tapi ditolak hakim, makanya kasus ini lanjut ke pembuktian,"terang Ahmad Jaya. (Komang)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kota Surabaya sebagai satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki predikat sebagai Kota Pahlawan, tentu saja memiliki berbagai kawasan yang hingga saat ini masih mengandung nilai-nilai sejarah pada masanya.

Salah satunya adalah kawasan Tunjungan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki atensi tinggi untuk menghidupkan kembali kawasan Tunjungan. Setelah kemarin, Pemkot Surabaya berhasil menghidupkan suasa masa lalu di Jalan Tunjungan melalui festival Tunjungan Art. Kini Kawasan yang sejak tahun 1996 disahkan menjadi situs cagar budaya, sedang dalam upaya untuk menjadi salah satu destinasi historis Kota Surabaya.

Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati menjelaskan, hingga saat ini persil yang berhasil diamankan adalah bangunan Siola, dan akan diikuti oleh persil-persil sekitar kawasan Tunjungan kedepannya. Sementara untuk perencanaan kedepan, pemkot sedang dalam upaya menjadikan kawasan Tunjungan sebagai salah satu destinasi historis.

“Dalam artian, secara ekonomis kawasan Tunjungan dapat termanfaatkan. Namun, tidak mengabaikan keberadaan kawasan ini secara historis. Salah satunyanya adalah dengan upaya membuka fasad (tampak depan) bangunan yang berada di sepanjang jalan tunjungan,” imbuh Wiwiek saat ditemui di kantornya.

Semangat untuk menghidupkan kembali kawasan Tunjungan, tak hanya datang dari pihak Pemkot Surabaya. Namun, semangat ini juga datang dari komunitas masyarakat peduli cagar budaya. Kemarin, komunitas yang berasal dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, kembali memperindah fasad toko Tjantik dengan melakukan pengecatan ulang bangunan.

Tak hanya komunitas, pemilik persil yang berada di kawasan Tunjungan juga melakukan hal yang sama. Selain Hotel Majapahid yang hingga sejak dulu memiliki komitmen besar dalam pelestarian cagar budaya. Hotel Verna adalah salah satu persil yang memanfaatkan bangunannya sebagai hotel, namun juga melakukan pelestarian cagar budaya dengan tidak mengubah tampilan fasadnya.

Wiwiek Widayati menjelaskan, persil yang terbaru yang sedang dalam proses adalah bangunan yang berada di Jalan Tunjungan nomor 15-21. “Bangunan yang rencananya akan dijadikan hotel ini, sedang dilakukan pembersihan pada tampak depannya, dan pihak pemilik persil akan berjanji untuk mempertahankan keaslian fasadnya,” imbuh Wiwiek.

Pemkot Surabaya juga telah melayangkan surat kepada beberapa pemilik persil yang bangunannya masih menyisakan bangunan lama. Wiwiek mencontohkan, Toko As Syifa yang berada di Jalan Tunjungan nomor 31 yang masih memiliki ornamen bangunan lama.

“Konten suratnya berisi tentang himbauan untuk membuka penutup fasad milik mereka. Sehingga akan tampak wajah asli bangunannya, karena kawasan Tunjungan sudah dijadikan kawasan cagar budaya. Kami berharap pemilik bangunan memiliki kepekaan yang sama seperti pemilik bangunan yang telah dibuka fasadnya karena akan dijadikan heritage budaya,” tegas Wiwiek.

Pengembangan di kawasan Tunjungan rencananya akan diselesaikan dalam dua sisi. Di satu sisi perbaikan terjadi melalui infrastruktur bangunan, dan di sisi lain diisi dengan menghidupkan kembali atmosfernya dengan kegiatan seni dan budaya. “Setiap sabtu dan minggu sudah ada kegiatan yang dilaksanakan secara periodik, baik di Museum Surabaya, dan kawasan tunjungan sendiri,” imbuh Wiweik.

Sesuai dengan Undang-undang no. 11 tahun 2010, yang dimaksud dengan benda cagar budaya adalah situs yang tangible dan intagible. Dan untuk menghadapi UN Habitat pada Juni 2016, Disbudpar bersama Bappeko sedang melakukan pengoptimalan kampung-kampung lama  yang memiliki nilai historis.

Salah satunya adalah kampung Penele dan Rumah HOS Tjokro Aminoto, serta Kampung Mangga yang terdapat rumah WR. Supratman. Anggaran sebesar 800jt diberikan oleh Pemkot Surabaya untuk kegiatan perawatan cagar budaya, mulai dari kajian arkeologis hingga pemeliharaan. Sesuai dengan Peraturan Walikota (Perwali), Pemkot memberikan keringanan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 50 persen kepada pihak swasta yang turut menjaga cagar budaya. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Pesta Gemerlap HUT TNI sudah jauh meninggalkan waktu yang terus berjalan, tetapi Koramil 0809/06 - Mojo menganggap masih belum sempurna, bila tidak mengadakan semarak HUT TNI ke-70 bersama masyarakat. mengadakan semarak HUT TNI ke – 70 bersama masyarakat.

“Jangan melihat gemerlapnya suatu perayaan, tapi makna yang terkandung didalamnya, rasa persaudaraan ,kekeluargaan dan kebersamaan. Kodim Kediri optimis dalam menggali potensi SDM yang ada di Kabupaten dan Kota Kediri, sebagai upaya mewujudkan Kemanunggalannya dengan rakyat” ujar Mayor Arh Trijaka Ruhiyatna (Kasdim Kediri), Minggu 18 Oktober 2015, di Makoramil Mojo, yang dihadiri oleh Staf Kecamatan Mojo, anggota Polsek Mojo, Perangkat Desa se Kecamatan Mojo dan Tokoh agama yang ada di Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri.

“Barusan saya berkunjung di Kecamatan Papar, bagaimana harmonisasi TNI dengan Rakyat tercipta bukan karena sifat idealis satu sama lain, melainkan penyatuan pandang dari hakekat sifat manusia itu sendiri yang saling membutuhkan satu sama lain” tambah Mayor Arh Trijaka Ruhiyatna pada sambutannya mencoba memotivasi masyarakat Mojo jelang potong tumpeng perayaan HUT TNI ke 70 di Makoramil Mojo, yang dilanjutkan hiburan dari penyanyi local yang berdomisili di Kecamatan Mojo.

“Saya mohon doa restu kepada masyarakat yang tinggal di Kecamatan Mojo ini, agar Kodim Kediri pada umumnya dan Koramil Mojo pada khususnya, mampu meyukseskan Program Ketahanan Pangan yang berkesinambungan dan berkelanjutan, selanjutnya kita mampu menembus tembok keterbatasan pangan dengan merubah stigma serba impor pangan menjadi Swasembada Pangan” kata Kapten Inf Supriyadi Danramil Mojo di penghujung acara tersebut.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Utara) Dalam mempersiapkan serta menghadapi kejuaraan menembak KASAD Cup 2015, tim menembak Kodam Jaya/Jayakarta menerima pencerahan motivasi dari motivator Tjahjadi Lukiman di Aula Jaya Yudha Mayonif Mekanis 201/Jaya Yudha. Jumat 16 

Kasbrig 1 PIK/JS Letkol. Inf Edwin Sumantha memimpin kegiatan ini dan membuka acara pencerahan motivasi untuk tim atlet menembak Kodam Jaya/Jaya. Motivator Tjahjadi Lukiman bersama tim diantaranya William dan Hardy Sasmita dari Property Agung Podomoro memberikan pencerahan motivasi di depan para atlit menembak Kodam Jaya/Jayakarta.

Tim menembak Kodam Jaya/Jayakarta yang berjumlah 30 Prajurit Pa/Ba/Ta akan mengikuti Kejuaraan menembak Kasad Cup dari tanggal 26 oktober - 2 November 2015 di Madiv-1 Kostrad Cilodong, dengan mengikuti beberapa kategori yang diantaranya :
1. Senapan 6 orang
2. SMS 6 orang
3. Pistol Prestasi Putra 4 Orang
4. Pistol Prestasi Putri 4 Orang
5. Pistol Executive 10 orang Training Camp menembak ini sudah dimulai dari tanggal 2 oktober 2015 dengan Komandan Latihan Kolonel Arh. I Made Kusuma D.G yang keseharian menjabat Komandan Resimen Arhanud 1/ Falatehan.

Diharapkan kegiatan ini dapat membangkitkan semangat dan motivasi latihan dan bertanding para atlet menembak Kodam Jaya/Jaya, sehingga nantinya dapat berprestasi mengharumkan nama Kodam Jaya/Jayakarta, tutur Letkol. Inf Edwin Sumantha Kasbrig 1 PIK/JS kepada Pendam Jaya sesaat kegiatan tersebut selesai. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wadan Yonif Mekanis 201/JY Mayor Inf. Alam dan 30 atlit tim Menembak Kodam Jaya/Jayakarta. (arf)

KABARPROGRESIF.COM (Jak Utara) Siang mengaduk semen malam kumpul warga, demikianlah salah satu kesibukan Tim TMMD Kodam Jaya/Jayakarta ke-95 wilayah Jakarta Utara. Tepatnya di Posko Tim Fisik TMMD yang berada di RT 15 RW 02 Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara, Jumat malam tampak puluhan anggota TNI berbaur dengan masyarakat sekitar.

Suasana akrab tampak terasa diantara mereka, suasana makin meriah dengan lomba karaoke dan adu panco. Sambil menyantap ikan bakar yang sudah disiapkan, warga menikmati goyangan TNI-Rakyat dan adu panco. Tepuk tangan dan sorak-sorai warga terdengar meriah saat adu panco berlangsung seru, Kompak TNI-Rakyat. 
Lurah Warakas, Ibu Tri Surdini mengucapkan terima kasih kepada TNI karena wilayahnya menjadi sasaran program TMMD.

“ kami berterima kasih sekali kepada TNI yang telah membantu membangun lingkungan kami, ini sebagai bentuk dorongan motivasi, agar kami kedepannya lebih semangat menggalakkan kebersamaan membangun lingkungan” Ujar Tri Surdini disela-sela kebersamaan lomba karoke dan adu panco Sabtu (17/10).

Seperti diketahui, Kelurahan Warakas menjadi salah satu dari empat wilayah di Jakarta Utara menjadi sasaran fisik TMMD ke-95 yang serentak resmi dibuka tanggal 8 Oktober lalu dan berlangsung selama dua puluh satu hari nantinya.

Tiga wilayah yang lain seperti di RT 07 RW 14, Kelurahan Tugu Utara Kecamatan Koja, RT 13 RW 16 Kelurahan Pejagalan Kecamatan Penjaringan, RT 08 RW 22 Kelurahan Kelapa Gading Barat Kecamatan Kelapa Gading.

Sedangkan kegiatan nonfisik tersebar di enam kecamatan yang ada di Jakarta Utara, dengan program-program sosialisasi yang bersentuhan langsung dengan berbagai persoalan dalam masyarakat seperti kerukunan umat beragama, k‎esehatan masyarakat, hukum dan HAM, kenakalan remaja, bahaya narkoba, bela negara, keluarga berencana, usaha kecil mikro, bahaya terorisme dan radikalisme. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Tangerang) Sejalan dengan program Gerakan Nasional Indonesia Bersih, Korem 052/Wkr Kodam Jaya melaksanakan sosialisasi pengolahan sampah organik dan sampah menjadi pupuk organik kepada seluruh personelnya. Sosialisasi diberikan oleh Perwira Seksi Bakti Sterrem 052/Wkr Mayor Inf SG Mantri dan Serda Giono bertempat di halaman Makorem 052/Wkr Jl. Boulevard Diponegoro Lippo Karawaci Kota Tangerang, Jumat (16/10).

Seperti diketahui Kementerian Pertanian terus memaksimalkan penggunaan pupuk organik sebagai komposisi utama dalam menyuburkan tanaman bagi petani-petani daerah di Indonesia yang telah banyak menggunakan pupuk anorganik. Pemakaian pupuk anorganik di berbagai daerah sering berlebihan, namun fungsi dari pupuk organik jarang dimaksimalkan, padahal di sekitar kita punya banyak sampah organik. Sebenarnya pengolahan pupuk organik sudah bagus, hanya saja petani sudah tergantung dan terbiasa dengan anorganik.

Hasil dari sosialisi diharapkan seluruh personel Korem 052/Wkr timbul kemauan untuk dapat memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi pupuk organik sehingga dapat digunakan menyuburkan tanaman dan sedikit akan mengurangi dampak buruk sampah yang saat ini menjadi salah satu problem nasional.

“Pengolahan sampah dengan cara dipermentasikan ini akan dapat mengurangi sampah rumah tangga, bahkan hasilnya dapat dijadikan pupuk untuk tanaman di lingkungan rumah” tegas Mayor Inf SG Mantri.

Sementara pembuatannya tidak sulit karena media yang digunakan mudah didapatkan seperti drum plastik bekas yang dimodifikasi, sampah organik rumah tangga, sekam padi, kotoran ternak seperti sapi/kambing, kapur dolomit, ragi kompos/cairan EM-4, air gula dan sedikit tanah. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive