KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dalam rangka menciptakan situasi yang aman menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di Surabaya. Dalam amanatnya, Komandan Kodim (Dandim) Surabaya Utara mengarahkan seluruh personelnya untuk membaur bersama warga di wilayah tugasnya masing-masing.
Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata
Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.
Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi
Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.
Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS
Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).
Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah
Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.
Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga
Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.
Kamis, 22 Oktober 2015
Ciptakan Situasi Kondusif, Danramil Bubutan Gelar Patroli Bersama
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dalam rangka menciptakan situasi yang aman menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di Surabaya. Dalam amanatnya, Komandan Kodim (Dandim) Surabaya Utara mengarahkan seluruh personelnya untuk membaur bersama warga di wilayah tugasnya masing-masing.
Rabu, 21 Oktober 2015
Kompaknya Dandim dan Kapolres Mojokerto, Tinjau Pembangunan Makoramil Mojoanyar
Seperti halnya pemekaran Kabupaten Mojokerto, dengan terbentuknya Kecamatan Mojoanyar, yang tidak lama kemudian di perkuat dengan berdirinya Polsek Mojoanyar, dan kini tahun 2015 bertambah pula kekuatan suatu satuan kewilayahan Koramil Mojoanyar, yang selama ini masih berstatus sebagai Pos Koramil.
Komandan Kodim 0815 Letkol Inf Djohan Darmawan bersama Kapolres Mojokerto AKBP Budhi Herdi Susianto, SIK pada Jum’at tanggal 16 Oktober 2015 pukul 08.00 WIB s.d. selesai berkesempatan meninjau pembangunan Makoramil dan Mapolsek Mojoanyar yang berlokasi di Jl. Sultan Agung Dsn. Mojogeneng Desa Sadar Tengah Kec. Mojoanyar Kab. Mojokerto, dengan tujuan untuk mengetahui secara langsung dilapangan tentang kemajuan bangunan yang sedang dikerjakan, serta meyakinkan apakah bangun tersebut sesui dengan RAB nya atau tidak, sehingga bila ditemukan kelemahan – kelemahan dalam pekerjaan tersebut, maka masih bias di betulkan selayaknya sesuai dengan RAB bangunan tersebut.
Turut mendampingi kegiatan peninjauan tersebut antara lain Danramil 0815/10 Bangsal Kapten Sumiarso, Sekcam Mojoanyar, Danpos Mojoanyar (Peltu Dandi Widagdo) dan anggota Polsek Mojoanyar. Dalam kesempatan tersebut Dandim 0815 dan Kapolres Mojokerto sempat berbincang-bincang dengan pemborong bangunan (Sdr. Rohman, asal Malang).
Pembangunan Makoramil dan Mapolsek Mojoanyar saat ini sudah mencapai 90 % tinggal menunggu finishing. Selama kegiatan berlangsung dengan tertib, lancar dan aman. (arf)
Kodim 0827/Sumenep Bangun Tiga Rumah Veteran RI
“Bapak (Barat) tidak perlu khawatir masalah biaya pembangunan, kami (Kodim 0827/Sumenep. red) akan menyelesaikan seluruh pengerjaan dari awal sampai akhir, tanpa membebankan bapak (Barat)” kata Letkol Inf Permadi Azhari kepada Barat.
Kondisi rumah milik Barat (80) yang berdomisili di Desa Batang Batang Daya Kecamatan Batang Batang Kabupaten Sumenep, sangat memprihatinkan. Bila hujan tiba, seluruh rumah tergenang air dan bocor, ini dikarenakan rumah Bpk. Barat rusak parah.
Dinding yang sudah keropos, bahkan separuh dari lingkar dinding rumah terbuat dari gedek (bambu), bila angin berhembus kencang ,penghuni rumah akan turut merasakan hembusan udara dari luar. Ditambah kondisi MCK yang tidak memenuhi standard kesehatan pada umumnya, perlu mendapat perhatian khusus. Demikian pula kondisi genteng yang sudah tidak layak pakai, banyak celah-celah akibat banyaknya genteng yang pecah, sorotan mataharipun masuk kedalam rumah.
“Kondisi yang sangat memprihatinkan dari Barat, memberikan motivasi dan semangat kami, untuk menuntaskan pembangunan rumah Veteran RI ini “kata Kapten Cba Yuli Irawan (Pasi Intel Kodim Sumenep).
Lanjut Kapten Yuli Irawan mengatakan bahwa, pelaksanaan pembangunan atau Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kali ini adalah bentuk kerja sama PT. Pupuk Petro Kimia dengan Kodam V/Brawijaya dalam wujud bantuan kepada Para Pejuang Kemerdekaan RI di wilayah Korem 084/BJ sehingga para veteran dapat menikmati hidup sejahtera”, katanya.
Sedangkan untuk pelaksanan RTLH kali ini Kodim 0827/Sumenep mendapat tugas membangun tiga rumah milik Veteran RI, diantara rumah milik Bpk. Barat beralamat di Desa Batang Batang Daya Kecamatan Batang Batang Kabupaten Sumenep, rumah milik Bpk. Surempon beralamat di Desa Totosan Kecamatan Batang Batang Kabupaten Sumenep dan rumah milik Bpk. Barmabi beralamat di Desa Tamidung Kecamatan Batang Batang Kabupaten Sumenep.
“Alokasi waktu pelaksanan pembangunan atau RTLH Pejuang Veteran yang terdapat di Wilayah Kab. Sumenep dimulai dari tanggal 1 sampai 30 Oktober 2015, sampai saat ini pencapaian hasil kegiatan sudah 80 % dari tanget yang ditentukan”, pungkasnya. (arf)
Swasembada Pangan, Pola Yang Tepat Jamin Hasil Optimal Di Bangkalan
Kegiatan ini merupakan suatu wujud peran serta Babinsa dalam tugas pendampingan guna mendukung dan mensukseskan program Swasembada Pangan untuk membantu masyarakat petani di desa agar dapat keluar dari himpitan ekonomi.
Deny Yuliarso, mengatakan sebagai langkah awal, memilih varietas tanaman jagung yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan bercocok tanam di saat kemarau. Daya adaptasi yang baik sekaligus keunggulan genetis lain, seperti: produktivitas yang tinggi dan ketahanan terhadap hama penyakit, menjadi beberapa kriteria yang harus dipenuhi saat memilih varietas yang tepat.
“Tentunya banyak pilihan varietas di pasaran. Ada yang adaptif di musim kemarau namun rentan terkena penyakit bulai. Ada pula yang tahan penyakit namun kurang adaptif di musim kemarau. Petani tentunya harus bisa memilih varietas jagung yang adaptif di musim kemarau sekaligus tahan terhadap serangan hama penyakit,” ujar Deny Yuliarso yang sebelumnya mengikuti pelatihan.
Kemudian untuk pengolahan lahan, kondisi tanah dan kecukupan air patut menjadi pertimbangannya. Menurut Deny Yuliarso, pada kondisi air yang sangat terbatas, pengolahan dan persiapan lahannya diupayakan agar sifat konservasi tanah terhadap air tidak berkurang.
“Pada tanah ringan dan sedang sebaiknya dilakukan olah tanah minimum. Dimana barisan tanam diolah dan dibuat alur-alur untuk mempermudah kegiatan pengairan,” terang Deny.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan air, Deny menganjurkan untuk melihat tanda-tanda yang ditunjukkan oleh tanaman jagung itu sendiri. “Saat kekurangan air, tanaman jagung memiliki mekanisme menggulung daun atau leaf rolling untuk mengurangi laju penguapan. Selain itu, lapisan olah tanah juga pasti tampak kering. Saat inilah perlu dilakukan pengairan,” terangnya.
Patokan pemberian kebutuhan air selanjutnya menurut Deny bisa mengacu pada fase-fase kritis tanaman, yaitu: fase perkecambahan, pembungaan, dan pengisian biji. Yang penting, pada fase-fase tersebut kebutuhan air tanaman jagung harus terpenuhi dengan baik agar pertumbuhan dan hasil akhir tanaman bisa tetap optimal.
Pengairan juga diperlukan sesaat setelah dilakukan pemupukan susulan. Menurut Yustiana, hal ini dimaksudkan untuk melarutkan pupuk yang diberikan, sehingga nutrisinya bisa lebih mudah diserap tanaman.
“Di beberapa daerah, seperti di Bangkalan, para petani banyak yang melarutkan pupuknya terlebih dahulu dengan air, kemudian baru disiramkan pada pangkal tanaman. Namun ini masih perlu dikaji lagi tentang keefektifan dan efisiensinya,” terang Deny Yuliarso.
Yang juga perlu diantisipasi saat bercocok tanam jagung di musim kemarau adalah keberadaan gulma yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Karena, pertumbuhan gulma di musim kemarau relatif lebih cepat.
“Sebaiknya menggunakan herbisida kontak saat tanaman sudah berumur 30 hari setelah tanam atau saat tinggi tanaman mencapai sekitar 50 cm. Penyemprotannya pun juga harus hati-hati, jangan sampai terlalu tinggi agar tidak mengenai pucuk tanaman yang menjadi titik tumbuhnya,” jelas Deny.
Kegiatan ini sangat diharapkan oleh para petani dan agar lebih sering dilaksanakan karena kegiatan ini akan menampung segala aspirasi petani dan apabila ada kendala akan langsung dipecahkan karena langsung dijelaskan oleh PPL dan Mantri Tani. (arf)
Geliat Sukseskan Swasembada Pangan, Desa Ploso Panen Raya Kedelai.
“Beberapa hari yang lalu telah dilangsungkan Temu Wicara dan Industri Hilir Petani Kedelai di sini ( Desa Ploso ), kami ( Koramil Mojo ) menindaklanjuti langkah strategis pemerintah dalam hal ini Kementrian Pertanian, untuk mendorong kedelai lokal sebagai komoditas utama mengurangi kecenderungan impor kedelai” kata Danramil Mojo Kapten Inf Supriyadi pada Selasa 20 Oktober 2015.
Peningkatan produksi kedelai yang signifikan walau masih belum memenuhi ketercukupan serapan kedelai perlu diacungkan jempol.
Koramil 0809/06 - Mojo mendorong motivasi petani kedelai dengan turut ambil bagian dalam panen raya kedelai di Desa Ploso Kecamatan Mojo, dalam 3 hari kedepan.
“Panen Raya di Desa Ploso akan kami bagi sebanyak 3 gelombang, dikarenakan lahan tanaman kedelai di sini ( Desa Ploso) sangat luas, barusan Pak Danramil Mojo menyanggupi untuk mengerahkan anggotanya untuk membantu sepenuhnya”, kata Imam Widodo Santoso.
Lahan seluas 42 hektar itupun menjadi sasaran Koramil Mojo bersama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kediri Widodo Imam Santoso, BPP Kecamatan Mojo Ir. Suyitno, Mantri Pertanian Kecamatan Mojo Ir. Bambang P. serta Kepala Desa Ploso Seger Pamuji, memantau langsung kondisi lahan yang akan dilaksanakan Panen Raya Kedelai pada hari Selasa sampai dengan Kamis mendatang.
“Koramil Mojo sendiri juga memiliki agenda yang juga harus ditepati janjinya, yaitu penggarukan (pembersihan) lahan pertanian padi hari kamis kedepan, jadi idealnya dalam 3 hari kedepan harus sudah selesai semuanya” pungkas Kapten Inf Supriyadi..(arf)
GNIB, Kodim SU Kerahkan Anggota Bersih-bersih Lingkungan
Seperti yang dilakukan personel Koramil Semampir saat ini dalam menindaklanjuti adanya perintah dari Dandim. Personel Koramil bersama warga sekitar dan dibantu oleh instansi terkait menggelar kegiatan bersih-bersih kampung di Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir, Surabaya. Rabu (21/20) pagi.
Mayor Inf Imam Suyoso mengatakan, kegiatan itu dilakukan selain menindaklanjuti adanya perintah dari Dandim Surabaya Utara, hal itu juga bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya banjir saat musim hujan datang.
“kita rapikan semua kondisi kampung yang memiliki tingkat kebersihan yang minim, agar nantinya kalau musim hujan mulai turun, kampung warga disini tidak sampai kebanjiran dan mengalami penumpukan sampah,”kata Imam.
Selain itu, untuk memantau dan menggelar kegiatan bersih-bersih kampung selanjutnya, Mayor Inf Imam Suyoso melalui para Babinsanya melakukan koordinasi ke setiap RW maupun RT setempat.
“kita sosialisasikan dulu sekaligus kita pantau melalui Babinsa ke setiap RT dan RW sekitar sebelum kita gelar kegiatan bersih-bersih selanjutnya,”imbuhnya. (asmo)
Semarak Syuroan di Purwoasri Kediri dengan Festival Al Banjari.
“Hari jumat kemarin saya sudah menelepon sejumah pondok pesantren yang ada di wilayah eks. Karesidenan Kediri, baru hari minggu kemarin semua jawaban sudah dapat direspon oleh semua pihak” ungkap Danramil Purwoasri Kapten Inf M.Yunus.
Koramil 0809/17 – Purwoasri yang berhasil mengakomodir 65 Peserta tampil pada Festival Sholawat Albanjari di Desa Purwodadi Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri, sebagai wujud pengembangan nilai – nilai agama.
“Menjaga nilai-nilai agama, sama halnya kita menjaga moralitas anak bangsa menuju arah yang positif, tanpa moralitas yang berpedoman pada tuntunan kerohanian yang kuat, niscaya di masa depan, masalah moralitas menjadi masalah yang sangat mendasar” kata Kapten Inf M. Yunus pada sambutannya, yang dihadiri sekitar 300 orang hadirin, pada Selasa 20 Oktober 2015.
Tiap peserta Sholawat Albanjari berhak menampilkan kreatifitasnya masing-masing tanpa ada ketentuan pokok dalam peraturan lomba.
Ketua Panitia sekaligus menjabat sebagai Danramil Purwoasri, Kapten Inf M. Yunus menekankan agar hasil penilaian lomba harus “Fair Paly” tidak boleh direkayasa.
“Saya meminta agar seluruh dewan juri melakukan penilaian berdasarkan pengamatan yang jernih, tidak ada latar belakang tertentu dalam mengambil sikap. Disini (Lomba Sholawat Albanjari) tidak ada yang jadi pemenang, semuanya adalah pemenang, hanya saja dewan juri mencari yang terbaik diantara yang baik” kata Kapten Inf M.Yunus.
Sedianya acara ini (Lomba Sholawat Albanjari) dibuka langsung oleh Dandim 0809/Kediri, Letkol Inf Purnomosidi, sehubungan beliau masih ada kesibukan lain, acara ini dibuka sendiri oleh Danramil Purwoasri. Kapolsek Puwoasri dan Camat Purwoasri turut ambil bagian dalam sambutannya, sebagai wujud sosialisasi 3 Pilar secara nyata dilapangan.(arf)
Unit Inteldim 0812/Lamongan Tangkap Pemuda Berkaos PKI
Dari sumber yang dapat dipercaya, diperoleh keterangan bahwa pada jam 22.50 Wib. Serka Nurohman anggota Koramil 0812/19 Laren yang sedang mencari makan di pasar Agrobis Babat, melihat 3 (tiga) orang pemuda yg sedang mengamen dan salah satu pengamen tersebut memakai Kaos warna hitam bertuliskan RMBL, dimana dibawahnya terdapat gambar Palu Arit.
Selanjutnya Serka Nurohman menuju Koramil 0812/10 Babat hendak melaporkan kejadian tersebut, namun ditengah perjalanan bertemu dengan Serma Djuli Dariyanto Dansub 2 Unit Intel Kodim 0812 Lamongan, selanjutnya Serka Nurrohman menginformasikan kepada Serma Djuli Dariyanto.
Kemudian Serma Djuli Dariyanto menghubungi Piket Koramil Babat karena TKP adalah wilayah Koramil Babat, untuk melaporkan hal yang telah diterima dari Serka Nurrohman, selanjutnya Serma Djuli Dariyanto bersama Serka Nurrohman dan Piket Koramil 0812/10 Babat Sertu Kartomo dan Sertu Sumardin mendatangi TKP untuk menyatakan kebenaran informasi dari Serma Nurrohman, setelah sampai di TKP ternyata benar bahwa ada tiga orang pemuda pengamen dimana salah satunya menggunakan Kaos berlogo Palu Arit.
Kemudian ke empat prajurit TNI tersebut membawa pemuda pengamen ke Koramil 0812/10 Babat untuk dimintai keterangan, dan diperoleh kejelasan bahwa pemuda pengamen yang memakai Kaos berlogo PKI adalah Alamsyah Dluyuvil Kharim, pelajar Mts. YPPI 45 Babat Klas. 3 . dengan alamat RT. 02. RW 03 Ds. Plaosan Babat.
Dari Alamsyah Dluyuvil Kharim diperoleh pengakuan bahwa ia memakai kaos tersebut karna Ngefans dengan " Band Superman Is Dead " ( SID ) dari Bali, .dan yang bersangkutan tidak mengerti makna serta tujuan mereka menggunakan kaos yang bergambar Palu Arit tersebut.
“ Saya hanya Ngefans SID, makanya saya pakai “, ungkap Alamsyah.
Kaos tersebut di beli dari Toko Bandung Jeans Lamongan ( sebelah Timur Alun-alun Lamongan ) pada Juli 2015 lalu yang bertepatan pada hari Raya Idhul Fitri dengan harga Rp. 180 ribu, yang bersangkutan membeli waktu itu bersama temannya, dan. pada waktu membeli kaos tersebut ia tidak tau jika dibelakangnya ada gambar Palu Arit, menurut Alamsyah ia baru menyadari bahwa kaosnya ada gambar Palu Arit setelah di tangkap.
Setelah dimintai keterangan di Koramil Babat pemuda tersebut diserahkan ke Polsek Babat untuk dimintai keterangan serta Proses selanjutnya. (arf)
Dandim 0808/Blitar Sediakan Wadah Bagi Pemuda Untuk Berkreasi
Menurut Dandim, kegiatan itu digelar guna mempererat hubungan silahturahmi antar pemuda se-Kabupaten Blitar. Selain itu, Menurut Dandim, kegiatan lomba tersebut merupakan suatu wadah bagi para pemuda untuk menggali maupun menunjukkan bakat yang dimilikinya.
“kita sediakan wadah bagi para pemuda untuk menggali potensi dan bakatnya melalui ajang ini,”kata Dandim.
Selain itu. Komandan Koramil (Danramil) Kanigoro, Kapten Guntoro selaku ketua panitia ajang lomba tersebut menjelaskan, jika dalam ajang lomba tersebut, Ia bersama personel lainnya merangkul seluruh pemuda Blitar untuk turut meramaikan kegiatan itu.
“Kami bersama personel lainnya diperintahkan oleh Dandim untuk merangkul maupun mengajak para pemuda untuk turut meramaikan kegiatan itu. Sebab, lomba volly diadakan dengan tujuan dan maksud positif,”kata Guntoro.
Ia berharap. Lanjut Guntoro, dalam lomba itu, para pemuda bisa mempererat sekaligus menjunjung sportifitas dan kebersamaan dalam ajang volly itu.
“saya harap, para pemuda bisa menunjunjung tinggi sportifitas dalam lomba itu, sekaligus tercipta kebersamaan antar pemuda,”pintanya. (arf)
Selewengkan Pajak, Bos PT Tiga Daratan Divonis Ringan
Oleh Musa Arief Aini, Ketua majelis hakim yang menyidangkan perkara ini, menjatuhkan vonis lebih ringan dari tuntutan Kejaksaaan Negeri (Kejari) Surabaya, yang sebelumnya menuntut pengusaha berstatus terdakwa ini dengan pidana penjara selama 4 tahun dan denda sebesar Rp 81 miliar.
"Menjatuhkan hukuman pidana penjara selama 2 tahun dan 8 bulan penjara dikurangi selama terdakwa menjalani penahanan,"ucap Hakim Musa saat membacakan amar vonis dalam persidangan yang digelar diruang tirta, Selasa (20/10).
Selain menghukum badan, Yuji juga dihukum denda sebesar Rp 60 miliar."Sesuai ketentuan yang berlaku, bila tidak dibayar maka akan diganti dengan pidana kurungan selama 4 bulan,"sambung Hakim Musa.
Dalam amar putusannya, Yuji dianggap bersalah melanggar pasal 39 ayat 1 tentang perpajakan Undang Undang No. 28 Tahun 2007 tentang perpajakan.
Pertimbangan yang meringankan dalam putusan tersebut, dikarenakan terdakwa Yuji telah memiliki niat baik ,yakni sudah melakukan pembayaran pajak sebesar Rp 24.595.396.000. ( dibaca : dua puluh empat miliar,lima ratus sembilan puluh lima juta, tiga ratus sembilan puluh enam ribu rupiah). "Terdakwa juga berlaku sopan dan berterus terang selama persidangan,"terang Hakim Musa.
Vonis hakim ini tak langsung diterima, terdakwa Yuji dan Yudistira selaku penasehat hukumnya masih menyatakan pikir-pikir. Kalimat serupa juga diucapkan jaksa Jolvis.
Seperti diketahui, perkara ini pertama kali diungkap dan disidik Dirjen Pajak dan dilimpahkan ke Kejati Jatim atas rekomendasi dari Kejagung RI.
Terdakwa Yuji dianggap sengaja menyampaikan surat pemberitahuan (SPT) atas nama PT TD yang isinya tidak benar dengan cara tidak melaporkan seluruh hasil penjualan dalam SPT tahunan PPh Badan dan SPT masa PPN. Perbuatan tersangka ini dilakukan dalam kurun waktu sejak Januari 2005 sampai Januari 2007.
Terdakwa juga dianggap mengelabuhi petugas pajak dengan cara membuka dua rekening untuk menampung hasil penjualan yaitu rekening yang penjualannya dilaporkan dalam SPT dan rekening yang penjualannya tidak dilaporkan dalam SPT atau melaporkan sebagian penjualan dalam SPT. Selain itu, tersangka juga memungut PPN atas penjualan terhadap konsumen namun tidak disetorkan ke kas negara. Perbuatan terdakwa dianggap merugikan uang negara sebesar Rp 40,6 miliar.
Selain terdakwa Yuji, kasus serupa juga menjerat terdakwa Nancy Wahyuti Sungkono dan Agus Sumarwoto (berkas terpisah). Agus merupakan konsultan pajak, yang dianggap membantu atau ikut serta melakukan penggelapan pajak.
Oleh Kejari Surabaya, Nancy dituntut 3,5 tahun dan denda sebesar Rp 9,4 miliar. Sedangkan Agus dituntut 3 tahun penjara dan denda Rp 740 juta.
Nancy dan Agus pun masih menunggu putusan hakim, yang sedianya akan dibacakan pekan depan. (Komang)
Hikmah Tahun Baru Hijriyah 1 Muharam 1437 H
Danrem 084/BJ Kolonel Inf M Nur Rahmad dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kasrem 084/BJ Letnan Kolonel Inf Agung Dwi Kuncoro mengatakan bulan dalam Islam mempunyai ciri dan keutamaan makna masing-masing, demikian pula halnya dengan bulan Muharram atau tahun baru hijriyah, atau yang sering disebut bulan Asyuro dalam kalender Jawa. Nama bulan Muharam ditempatkan pada urutan pertama dalam kalender Islam mempunyai makna “yang diharamkan” atau “yang dipantangkan” yang artinya pada bulan ini, seluruh umat islam dilarang berperang atau menumpahkan darah, dan sampai sekarang larangan ini tetap berjalan. Bulan Muharam merupakan suatu momentum penting bagi umat Islam mengawali langkah pembaharuan dalam segala perikehidupan menuju pada eksistensi jati diri yang lebih baik
Dalam ceramahnya sesuai tema “Jadikan peringatan tahun baru Hijriyah 1437 H / 2015 M, sebagai momentum peningkatan mental Prajurit TNI dalam Pelaksanaan Tugas Pokok TNI dalam menjaga Keutuhan NKRI. Ir. KH. Agus Mustofa MSC dari Surabaya menjelaskan secara panjang lebar dengan disertai candaan bahwa Umat Islam mestinya jadi teladan untuk umat yang lain kalau umat islam mau melaksanakan 3 hal antara lain,Mengajak kebaikan, Mencegah dan menghindari kemungkaran dan Segala aktifitas yang dilakukan hanya semata-mata karena taat kepada Allah SWT dan Rasulullah, Selanjutnya di jelaskan ada 5 faktor mengapa Umat Islam mengalami kemunduran diantaranya, Jauh dari Alqu’ran, hampir menghilangkan akal, memisahkan agama dari ilmu pengetahuan, pinginnya ibadah dan tidak bertuhan kepada Allah SWT.
Hikmah bagi bangsa dan negara adalah bagaimana bangsa ini dalam menghadapi berbagai cobaan yang semakin berat kedepan. Marilah kita sebagai sesama komponen bangsa selalu menjalin silaturahim, kebersamaan, kegotongroyongan, kerukunan dan rasa persatuan dan kesatuan. Jauhkan sifat-sifat intoleransi, ego, sombong, arogan dan mau benar/menang sendiri. Pupuk terus jiwa kepedulian sosial dan kesetiakawanan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Hadir dalam acara peringatan Tahun Baru Hijriyah 1 Muharam 1437 H Kasrem, para Kasi, , Kabalak, Persit KCK, perwira, bintara, tamtama dan PNS di jajaran Korem 084/BJ. Acara berjalan aman, tertib dan lancar(asmo)
Sentra PKL Jadi Paket Wisata, Kebut Selesaikan Tiga Sentra Baru
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop dan UKM) Kota Surabaya, hadi Mulyono mengatakan, dinasnya menggagas sentra PKL sebagai bagian paket pariwisata. Konsepnya, tamu-tamu yang datang berkunjung ke Surabaya, akan diarahkan untuk berkunjung ke sentra PKL dan menikmati sajiannya.
“Kami inginnya sentra PKL ini menjadi bagian paket pariwisata. Setiap ada kunjungan tamu, wajib untuk datang ke sentra PKL. Syukur-syukur tidak hanya datang, tetapi juga makan sajian di sentra PKL. Tentunya kami akan berupaya memberikan kepuasan yang baik. Tidak hanya makanannya enak dan higienis, juga kesehatan dan kebersihannya terjamin,” tegas Hadi Mulyono.
Menurut Hadi Mulyono, konsep paket pariwisata sentra PKL itu sebenarnya sudah jalan di Dinkop UKM dengan bekerja sama pihak kecamatan dan kelurahan yang terdapat sentra PKL. Nah, ke depan, dia berharap konsep tersebut juga bersinergi dengan Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) juga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya.
“Kita sudah siapkan dengan dinas lain. Semuanya sudah biasa kerja bareng dengan mengambil peran sesuai Tupoksi masing-masing. Tetapi kewenangan pembinaan di Dinas Koperasi dan UKM,” sambung dia.
Hadi meyebut, Dinkop dan UKM telah menyiapkan beberapa sentra PKL di setiap kawasan di Surabaya. Dia mencontohkan, di kawasan Surabaya Utara, sentra PKL nya ada di depannya gedung Bank Indonesia. Kemudian di Surabaya Pusat ada di Taman Bungkul. Lalu di Selatan ada di kawasan Siwalankerto, Jambangan dan Dukuh Menanggal. Setiap sentra PKL di setiap kawasan tersebut memiliki kuliner unggulan masing-masing. “Semisal di Utara ada soto bebek, di pusat ada rawon. Di Siwalankerto ada mie. Memang lebih khusus ke kuliner, kita padukan dengan produk kelurahan. Di setiap sentra kami siapkan koperasi yang menampung produk kreasi warga,” sambung dia.
Nah, kemarin, Hadi Mulyono melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sentra PKL di Siwalan Kerto. Hadi datang bersama Camat Wonocolo Dodot Wahluyo dan Lurah Siwalankerto, Rury Damayanti. Pantauan di lokasi, sentra PKL yang terletak di belakang kantor Kelurahan Siwalankerto ini bersih. Tidak hanya stan PKL nya, tetapi juga toiletnya. Ada 20 stan yang menawarkan anek kuliner dan minuman. Yang istimewa, sentra PKL tersebut ramai pengunjung, terutama kalangan mahasiswa dan karyawan Universitas Kristen Petra yang lokasinya tidak jauh dari sentra PKL tersebut.
“Menurut saya pengelolaan sentra PKL di sini sudah bagus. Kebersihannya terjaga. Dan menu yang dijual juga terjangkau harganya. Repotnya kalau pas lagi ramai, saya kesulitan nyari kursi kosong. Tetapi intinya pelayanannya memuaskan,” ujar Tulus Tri Hatmoko, karyawan UK Petra.
Salah satu pedagang di sentra Siwalankerto, Harno menyebut dalam sehari, ada ratusan pengunjung yang datang ke sentra PKL Siwalankerto. Kebanyakan adalah mahasiswa. Namun, ketika mahasiswa sedang libur, sentra PKL ini pun tidak seramai biasanya. “Pernah saya sehari pendapatan kotor saya mencapai Rp 2 juta. Tapi kalau kampus libur ya sepi,” tutur penjual bakso dan mie pangsit ini.
Masalah sentra PKL Siwalankerto yang hanya ramai ketika ada aktivtas mahasiswa itu menjadi pemikiran dari pihak kecamatan dan kelurahan juga Dinkop UKM untuk melakukan perbaikan. Mereka melakukan kajian untuk menemukan solusi.
Camat Wonocolo, Dodot Wahluyo mengatakan, konsep awal sentra PKL Siwalankerto sebenarnya untuk penataan wilayah. Yakni memindahkan pusat PKL di seberang jalan ke belakang kantor kelurahan. Sehingga, jalan di depan kampus kini tidak lagi macet.
“Kami kini berupaya agar ketika hari libur, para pedagang ini masih bisa berjualan dan mendapatkan pendapatan. Ini kami merintis bersama bu lurah agar sentra PKL ini buka sampai malam. Jadi nanti ada dua shift. Dengana danya shift, akan semakin banyak PKL yang bisa diberdayakan. Intinya kami saling bersinergi antara satu dengan yang lainnya, sehingga apa yang diharapkan terkait peningkatan kesejahteraan masyarakat bisa tercapai,” ujar Dodot Wahluyo.
Terkait keberadaan sentra Usaha Kecil Menengah di Surabaya, hingga per Oktober 2015 ini sudah ada 48 sentra UKM yang dibangun Pemkot Surabaya. Jumlah itu masih akan terus bertambah. Dinkop UKM kini tengah membanguj tiga sentra UKM baru di Mulyorejo, Bratang Binangun dan di Dharmahusada. “Insha Allah pada akhir tahun sudah 50 sentra UKM,” tutur Hadi Mulyono.
Dari jumlah itu, Hadi menyebut ada banyak sentra UKM yang sudah sesuai harapan. Namun, dia juga menyebut, ada beberapa sentra yang masih perlu dipacu, utamanya di wilayah Surabaya Barat. Meski bangunan sentra nya sudah jadi, tetapi belum termanfaatkan secara maksimal. “Masih ada sekitar tujuh sentra yang masih butuh perjuangan dan dimaksimalkan. Kalau lainnya sudah sesuai harapan, meski juga ada yang masih perlu dilengkapi,” sambung pria penghobi bulutangkis ini. (arf)