Kamis, 22 Oktober 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Ngawi) Personel Kodim 0805/Ngawi, membantu warga korban kebakaran rumah milik Mbah Waginah  (80), diduga akibat dari perapian hewan ternak yang membesar dan berakibat membakar rumah, di Dusun Watutinatah RT 01 RW 04 , Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi.  Selasa (20/10) sore tadi.

Komandan Pos (Danpos) Karanganyar, Peltu Muryanto di lokasi kejadian, mengutarakan, pihaknya bersama anggota dan masyarakat setempat, secara maksimal memberikan bantuan tenaga kepada warga korban kebakaran (Mbah Waginah. red) untuk menyelamatkan harta bendanya.

“Kami kerahkan personel Babinsa untuk membantu warga menyelamatkan harta bendanya yang masih bisa diselamatkan,” ujar dia.

Menurut dia, Babinsa setempat akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan antisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Diperoleh keterangan, diduga kebakaran disebabkan karena perapian hewan ternak yang membesar dan membakar rumah Mbah Waginah.

Adapun kronologi, awal Mbah Waginah pergi mengembalakan kambing lupa mematikan perapian ternaknya. Wahyudi cucu dari Mbah Waginah mengetahui kalau rumah kebakaran langsung minta bantuan masyarakat sekitar dan di bantu dari anggota Pos Ramil Karanganyar dengan memadamkan menggunakan alat seadanya.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian materiil yang diakibatkan cukup besar, yakni diperkirakan mencapai Rp 20 juta. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Komandan Kodim (Dandim) 0929/Bangkalan Letkol Infanteri Sunardi Isnanto, SH., menegaskan kembali tentang berbagai Kouniasi Sosial (Komsos) sebagai salah satau upaya mewujudkan swasembada pangan di wilayah Bangkalan. Rabu (21/10/2015)
  
“Kegiatan komunikasi sosial, merupakan momen yang sangat bermanfaat, bertujuan untuk membangun komitmen menyatukan langkah dan persepsi masnyarakat dengan pemerintah mewujudkan swasembada pangan demi mensejahterakan rakyat’, tegasnya.

Kodim 0829/Bangkalan terus melakukan upaya untuk membantu mewujudkan program swasembada pangan Nasional. Salah satunya dengan kegiatan Komsos, Koramil sampai Babinsa jajaran Kodim Bangkalan dalam menggelar sosialisasi Upaya Khusus (UPSUS) peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai melalui kegiatan komunikasi sosial di  berbagai wilayah Kabupaten Bangkalan.
  
Seperti yang dilakukan Babinsa Koramil Burneh, Serda Jianto dengan dua  Babinsa melaksanakan kegiatan  Komsos tentang menyiasati kemarau panjang yang terjadi di desa Binaannya Kecamatan Burneh, Bangkalan Madura.

Jianto, mengatakan dengan komunikasi sosial diharapkan dapat memotivasi petani untuk berinovasi dan membangun pertanian modern, selian itu dapat meningkatkan daya saing produksi pertanian sebagaimana tersirat dalam visi dan misi Kabupaten Bangkalan yang tentunya sejalan dengan tujuan pemerintah menetapkan swasembada pangan berkelanjutan untuk membangun kedaulatan pangan dan ketahanan pangan nasional”, katanya.
  
“Komunikasi Sosialisasi ini sangat erat kaitannya dengan masyarakat Kabupaten Bangkalan sebagai salah satu daerah penyanggah stock pangan nasional di Jawa Timur,”katanya.

Jianto, juga berharap pada petani tetap semangat dalam pertanian walaupun tidak adanya curah hujan memasuki pekan ketiga Oktober 2015 hingga saat ini. Akibatnya sawah-sawah tadah hujan dan sawah yang airnya bersumber dari irigasi desa dan irigasi sederhana sudah tidak mencukupi.

Kegiatan ini sangat diharapkan oleh para petani dan agar lebih sering dilaksanakan karena kegiatan ini akan menampung segala aspirasi petani dan apabila ada kendala akan langsung dipecahkan karena langsung dijelaskan oleh PPL dan Mantri Tani. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menggalakkan budaya literasi kepada generasi pelajar di kota surabaya. Upaya ini didukung dengan berbagai program kerja yang dilakukan Badan Arsip dan Perpustakaan (Barpus) Kota Surabaya. Mulai dari bimbingan membaca pada siswa Sekolah Dasar (SD), bimbingan belajar untuk siswa SD dan SMP, hingga kegiatan parenting, serta pelatihan kepada bunda Paud.

Kegiatan yang bertujuan untuk menyentuh masyarakat secara langsung ini, kian lama samakin menunjukan hasil. Terhitung sejak tahun 2009, minat membaca masyarakat kian meningkat, di tahun yang sama prosentase kunjungan ke ruang baca sekitar 28 persen, naik menjadi 59,6 persen di tahun 2015. Dengan indeks yang awalnya rendah, pada tahun ini meningkat menjadi sedang. Pada tahun 2015, dibuka sebanyak 28 ruang baca baru untuk menampung banyaknya animo masyarakat yang berkunjung ke ruang baca.

Ditemui di Kantornya, Selasa (21/10) Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya, Arini Pakistyaningsih menjelaskan melalui pembimbingan oleh mentor yang dilakukan secara intensif, reading habit (kebiasaan membaca) seorang anak akan terbentuk paling cepat enam bulan, nantinya reading habit tersebut akan dibawa hingga dewasa. Selain itu, sinergi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Barpus menetapkan program kerja 1000 buku per tahun untuk Kota Surabaya.

“Nantinya, untuk satu siswa SD dan SMP diwajibkan membaca 30 judul buku per tahun, untuk siswa SMA,SMK, dan MI diwajibkan untuk membaca 50 judul buku per tahun. Melalui pendampingan secara intensif, siswa akan mampu membaca secara cepat (speed reading), kemudian memahami kembali melalui story telling (bercerita),” tegas Arini.

Arini juga menjelaskan, bahwa hasil kerja sama Barpus dengan Dispendik Kota Surabaya untuk menggalakan budaya membaca mulai dari tingkat pendidikan terendah, berhasil menjadikan Kota Surabaya menjadi barometer sekaligus pioner dalam melaksanakan Kurikulum Wajib Baca (KWB) Kementerian Pendidikan Republik Indonesia di bawah pimpinan Menteri Pendidikan Anies Baswedan.

“Kota Surabaya sudah melaksanakan program tersebut selama dua tahun belakangan, sebelum Kementerian Pendidikan mencanangkan kurikulum tersebut. Para siswa diwajibkan membaca buku non pelajaran selama 15 menit pada jam pelajaran nol, diharapkan cara ini mampu melatih daya ingat, dan meningkatkan konsentrasi sebelum memulai pelajaran,” imbuh Arini.

Melalui program grebek perpustakan, Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan minat baca siswa di perpustakaan, salah satunya adalah melakukan penataan ulang perpustakaan dalam waktu singkat selama satu hari sesuai dengan pakem kepustakaan. Pada hari Sabtu (17/10) kemarin, Barpus melaksanakan grebek perpustakaan milik MTs Imam Syafi’i yang berada di Kelurahan Babat Jerawat

“Penataan dimulai dengan melakukan pelabelan ulang pada buku, semua label buku yang berada di bagian atas, dipindahkan sesuai pakem di posisi bawah, selain itu penataan ruangan juga dilakukan. Sehingga tercipta perpustakaan yang nyaman, kaya akan cahaya, dan sejuk,” imbuh Arini.

Grebek perpustakaan yang dilakukan tak hanya tentang penataan secara fisik, namun juga penginventarisiran setiap judul buku yang diunggah di server Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web (SIMPUS). Sehingga jika ada penambahan buku, Barsip mampu melakukan pemantauan sehingga tidak ada buku baru dengan judul yang sama, selain itu Barsip dapat melakukan subsidi silang terhadap koleksi buku yang terdapat di masing-masing ruang baca. Melalui SIMPUS juga, masyarakat dapat dengan mudah menemukan judul buku yang akan mereka cari, dan menemukan taman bacaan yang memiliki koleksi buku tersebut.

Dalam melakukan pelaksanaan program kerja di 15 lokasi layanan titik baca, Kepala Sub Bidang Informasi dan Layanan Kepustakaan Ratih Retno Wahjunie menjelaskan bahwa, sebanyak 449 tenaga pelayanan baik koordinator dan mentor di taman baca, merupakan lulusan terbaik dari berbagai bidang pendidikan strata satu. Sehingga program seperti bimbingan belajar bagi siswa SD dan SMP dari berbagai mata pelajaran dapat dilaksanakan oleh mentor yang tepat.

Selain itu, dengan memanfaatkan teknologi informasi berupa aplikasi percakapan digital berbasis smartphone, para koordinator dan mentor ruang baca, mampu secara real time melaporkan hasil monitoring kegiatan. “Sehingga pada hari itu juga, kami mampu melakukan evaluasi hasil kegiatan,” imbuh Ratih. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Lamongan) Korem 081/DSJ, Secara  rutin  perawal  triwulan  Koramil  0804/05  Poncol   mengadakan  pemeriksaan  Kendaran  bermotor  dengan  maksud  dan  tujuan meningkatkan kesadaran dan disiplin berlalu lintas serta menjaga keamanan  dan  keselamatan  di jalan khususnya anggota Koramil 0804/05 Poncol. Rabu (21/10).


Sejalan  dengan  tugas   kewilayahan   secara   tidak  langsung  ikut   serta  peduli  dan mendukung pelaksanaan UU lalu-lintas.

Komandan Koramil 0804/05 Poncol Kapten   Inf  Budi   Purwanto    menyampaikan, prioritas pemeriksaan  pada  kelayakan, kebersihan dan kondisi  kendaraan,  namun  kelengkapan   surat-surat kendaraan dan kelengkapan pribadi seperti   KTP, KTA  serta tidak lupa selalu diingatkan memakai helm standar  nasional ( SNI ).

Dengan kesadaran  para anggota untuk Melengkapi diri agar secara administrasi di  harapkan    bisa menjadi contoh bagi keluarganya maupun masyarakat di sekitarnya maupun   sekelilingnya,   sekaligus  agar  tetap  menjaga    kebersamaam   dan   kekompakan sesama      anggota,    dan     dengan     aparat kepolisian dan  aparat  terkait  lainnya.

Dari  pemeriksaan  tersebut  diatas  hendaknya   lebih  menghormati  dan  menjaga  etika berlalu lintas yang baik, sopan di jalan, dan senantiasa selalu mengendalikan emosional (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Lamongan) Korem 081/DSJ, Pembinaan Kesadaran Bela Negara adalah segala usaha, tindakan dan kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pengarahan dan penggunaan serta pengendalian untuk membangun kesiapan warga Negara yang di transpormasikan menjadi komponen pertahanan Negara dan membangun kemampuannya sebagai unsur kekuatan bangsa.

            Hal itu, telah dilakukan oleh Koramil 0804/13 Kecamatan Bendo pada hari Rabu 21 Oktober 2015 bertempat dihalaman Makoramil 0804/13 Bendo dihadapan keluarga besar Saka Wira Kartika (SWK) Ranting Bendo yang dipimpin langsung oleh Dan Ramil 0804/13 Bendo Kapten Inf Drs. Ec. Puguh didampingi Bati Wanwil Koramil 0804/13 Bendo Serma Budianto.

            Satuan Karya Pramuka (Saka) dalam hal ini SWK adalah Satuan Pramuka wadah pembinaan dan pengembangan ketrampilan hidup bagi Pramuka, guna penyaluran minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para Pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan Tehnologi.

Karena itu, setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela Negara, hal tersebut diamanatkan dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (3). Dasar Konstitusional itu menghendaki bahwa setiap warga Negara sadar hak dan kewajibannya dalam bela Negara. Namun karena kesadaran bela Negara tidak dibawa sejak lahir, maka ia harus ditumbuh kembangkan sejak dini. Salah satu upaya setrategis dalam penanaman sejak dini itu adalah pengenalan tentang Bela Negara dari sejak usia sekolah melalui berbagai kegiatan, termasuk kepramukaan.

            Gerakan Pramuka (Saka Wira Kartika) merupakan lembaga pendidikan non formal menunjang pendidikan di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang memiliki kesejalanan tujuan dengan bela Negara. Visi Gerakan Pramuka yang hendak mewujudkan manusia serbaguna dan patriotic, serta cakupan gerakan pramuka dari sejak usia dini sampai dengan usia dewasa, menjadi wahana ideal untuk menanamkan kesadaran Bela Negara.

            Lebih lanjut disampaikan bahwa, pembinaan dan pengembangan bela Negara dilaksanakan melalui pendidikan dan latihan di gugus depan dan SWK, dalam mewujudkan manusia yang berkepribadian berwatak dan berbudi pekerti luhur dan menjadi warga Negara yang berjiwa Pancasila, serta setia dan patuh kepada Negara kesatuan Republik Indonesia.

            Ada unsur-unsur dalam bela Negara yang antara lain   :

Kecintaan kepada Tanah air, lingkungan hidup, kewaspadaan nasional, wawasan tanah air, Mencintai produksi dalam negeri.

          Kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia (kerukunan hidup, kesadaran dan pemenuhan hak dan kewajiban, penghargaan terhadap orang lain, penghormatan terhadap pendapat orang lain).

          Yakin kebenaran Pancasila sebagai Idiologi Negara, orientasi nilai-nilai dalam kegiatan, promosi nilai-nilai Pancasila, berdisiplin dalam kode kehormatan Pramuka.

          Kerelaan berkorban untuk bangsa dan Negara ( Menghayati profesi, pengenalan wawasan bela Negara, pola hidup sederhana, kesetia kawanan nasional).

          Memiliki kemampuan awal bela Negara ( Psikis, fisik : hidup sehat, bersih, olah raga, ketrampilan dan melaksanakan sistim keamanan. (arf).



KABARPROGRESIF.COM : (Blitar) Kepedulian bersama Muspida dan Instansi lainnya pada kali ini digelar melalui kegiatan Peduli Yatim Piatu dan Lansia yang digelar di Desa Bakung, Kabupaten Blitar. Rabu (21/10).

Riyanto M.M, Wakil Bupati Blitar mengatakan, acara yang digelarynya kali ini merupakan suatu bentuk kepedulian Pemkab Blitar dan Jajaran lainnya terhadap para lansia dan anak yatim se-Kabupaten Blitar.

“kegiatan ini merupakan upaya Pemkab Blitar dalam kepeduliannya terhadap yatim piatu dan lansia di Kabupaten Blitar,”kata Riyanto.

Selain itu, Serda Angsari yang hadir sebagai perwakilan dari Kodim Blitar mengatakan, kegiatan itu merupakan suatu upaya Pemkab Blitar dan Jajaran maupun instansi lainnya untuk lebih mendekatkan diri kepada para lansia dan yatim piatu.

“Hal ini merupakan suatu wujud untuk lebih mendekatkan diri dengan para yatim piatu dan lansia,” imbuhnya. arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive