Rabu, 28 Oktober 2015

KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kecamatan Gunung Anyar raih predikat terbaik dalam ajang lomba Kebersihan dan Tata Laksana Tingkat Kecamatan se – Surabaya.ajang lomba yang didukung oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemerintah kota Surabaya di ikuti sebanyak 31 Kecamatan yang menyebar di kota Surabaya.Namun, hanya Kecamatan Gunung anyar yang meraih juara pertama di Tahun 2015 di Tingkat Pemerintah kota Surabaya

       Menurut Camat Dewanto kusumo Legowo,AP.S.Sos keberhasilan kantor kami ini tidak luput dari peran serta Kelurahan yang ada diWilayah Gunung anyar dan Staf _Staf Kecamatan yang membantu memberikan informasi –informasi kepada masyarakat berupa informasi elektronik ,” Pihak  Kantor Kecamatan menyediahkan informasi elektronik  di ruang pelayanan masyarakat,dengan memberikan informasi berisi alur pelayanan maupun tentang syarat prosedur pelayanan bagi masyarakat.”kata dewanto saat di temui di ruang kerjanya

       Selain adanya informasi elektronik,masih kata Dewanto .informasi lain yang telah kita lakukan disini adalah memberikan informasi berupa tempelan di setiap titik ruangan pelayanan,” Kita juga memasang tempelan informasi disetiap titik ruang pelayanan,” ujanya

      Tidak hanya informasi elektronik saja ,namun untuk menjaga kantor Kecamatan supaya lingkungannya terlihat bersih, pihaknya juga menggerakan kepada karyawan maupun karyawati untuk bersama – sama melakukan kerja bakti tiap seminggu sekali,” Kita juga melakukan kerja bakti setiap seminggu sekali dengan bersama karyawan dan karyawati kantor kecamatan melakukan kebersihan r dan penghijauan .”terang mantan Sekretaris Kecamatan Sawahan

       Dewanto mengharap dengan adanya kecamatan gunung anyar mendapat predikat terbaik,kedepan kita memberi semangat terhadap stafnya supaya bisa mengembangkan pelayanan yang terbaik,” Dengan menjadi yang terbaik se- kecamatan  di Surabaya,kita akan memberikan motivasi kepada karyawan dan karyawati untuk dapat meningkatkan pelayanan kantor dan fasilatas.”pintahnya (Adji)

KABARPROGRESIF.COM : (Sumenep) Pelaksanaan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Kabupaten Sumenep sepertinya terus berlangsung. Pada kali ini, Komandan Kodim (Dandim) Sumenep, Letkol Inf Permadi Azhari memberikan kegiatan non fisik kepada para personelnya dalam program tersebut.

Pada kali ini, Dandim menggelar kegiatan non fisik dalam pelaksanaan TMMD di wilayah tugas Kodim Sumenep. Menurut Dandim, kegiatan ini meliputi pembinaan mental (bintal) dan penyuluhan hukum kepada para personel di jajarannya. “ada 2 kegiatan non fisik yang kita berikan kepada personel, selain Bintal, penyuluhan hukum juga penting bagi personel,”kata Letkol Inf Permadi Azhari.

Menurut Dandim, untuk mengantisipasi adanya pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan oleh personelnya, kegiatan terpenting dalam TMMD non fisik kali ini adalah penyuluhan hukum.

“penyuluhan hukum kepada para personel sangat penting untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran kedisiplinan di dalam satuan maupun jajaran Kodim Sumenep,”tegasnyanya.

Selain itu. Untuk menjaga kondusifitas di wilayah tugasnya masing-masing, para personel juga dihimbau untuk memberikan wawasan maupun penyuluhan hukum kepada para warga binaan masing-masing personel di wilayah tugasnya.

“masyarakat juga harus diberikan wawasan penyuluhan hukum, melalui tindakan itu, kondusifitas wilayah akan tetap terjaga dengan baik,”imbuh Dandim.

Pada kesempatan itu, Komandan Koramil (Danramil) Gading menggelar kegiatan penyuluhan hukum (luhkum) bagi masyarakat binaannya.

Dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh Muspika Kecamatan Gading sekaligus institusi keamanan laiinya, Kapten Yuli Irawan memberikan wawasan hukum kepada masyarakat Kecamatan Gading, Kabupaten Sumenep. Senin (26/10/2015) malam.

Menurutnya, untuk menjaga kondusifitas di wilayah tugasnya, wawasan dan penyuluhan hukum itu sangat penting untuk diberikan kepada masyarakat binaannya.

“untuk menjaga kondusifitas wilayah agar tetap aman, kita berikan wawasan hukum ini kepada masyarakat disini,”kata Danramil. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Guna mengetahui mental ideology (MI) para calon prajurit TNI, pada kali ini, personel Korem Bhaskara melakukan uji tes kepada 62 calon prajurit di Makorem Bhaskara Jaya, Senin (26/10/2015) pagi.

Pada uji tes itu, sebanyak 10 wanita dan 52 pria terlihat sedang mengerjakan beberapa materi uji tes mental yang diberikan langsung oleh personel dari satuan Korem Bhaskara Jaya.

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kasiintel Rem 084/Bhaskara Jaya, Mayor Inf Farul Rozi tersebut bertujuan untuk menguji mental ideologi yang dimiliki para peserta/para calon prajurit yang saat ini sedang mengikuti tes seleksi.

Pengawas uji tes mental ideologi, Lettu Muhammad Tohari mengatakan, Uji tes yang diikuti oleh para calon prajurit itu digelar dengan tujuan untuk mencari bibit prajurit yang memiliki idelogi maupun wawasan tinggi.

“tes uji ini dilakukan guna mengetahui wawasan sekaligus mental ideologi yang dimiliki para peserta,”katanya.

Selain itu, Ia bersama beberapa personelnya melakukan pengawasan ketat terhadap para peserta yang saat ini sedang mengikuti uji tes mental ideologi tersebut. “ada beberapa personel nantinya yang ikut melakukan pemantauan,”tuturnya.

Ia menambahkan, setelah para peserta mengikuti uji tes MI yang digelar saat ini, masih ada beberapa tes uji selanjutnya yang akan diberikan oleh pihak Korem Bhaskara Jaya dalam memilah dan memilih peserta untuk menjadi prajurit yang handal dan berideologi tinggi.

“sesudah tes MI ini, nantinya para peserta akan mengikuti beberapa tahap tes yang akan kita berikan selanjutnya,”papar Lettu Muhammad Tohari, Senin (26/10/2015) pagi. (asmo)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Bagi orang Inggris  kuno, Pesta Halloween selalu diperingati setiap datangnya musim panen menuju musim dingin,banyak pesta – pesta yang digelar di berbagai tempat untuk mengadakan pesta Halloween,seperti di Negara – Negara yang mayoritasnya orang kudus,mereka selalu menggelar momen tersebut di Bulan Oktober ,bagi mereka yang memiliki kaitan tradisi beragama Kristen. Halloween memiliki makna yang besar, yakni momen petang sebelum Hari Raya All Hallow.

         Tak terkecuali di kota Surabaya,kaum pendatang kewarganegaraan asing yang tinggal sementara dikota ini juga merayakan malam Festival Halloween.bagi komunitas warga asing malam festival Halloween biasanya di gelar ditempat – tempat keramaian maupun ditempat penginapan,” Bagi warga asing yang tinggal sementara karena tugas di kota besar seperti Surabaya biasanya dirayakan oleh Komunitas di area Publik, Mall, Pub maupun Hotel berbintang Lima.” Ujar Igga Mone selaku Promotion and Communications executive Hotel Majapahit di Sela acara

          Igga Mone menuturkan,Hotel Majapahit sebagai salah satu Hotel yang berbintang lima akan memberikan acara yang special untuk merayakan malam Halloween tersebut,perayaan Halloween yang akan digelar di The Maj Pub ini akan mengangkat tema “ Zombieland “ dan menariknya,program acara  ini akan menyajikan konsep warna yang lebih thematic,dari segi dekorasi, kostum serta penyajian kuliner akan memberikan nuansa yang berbeda dari sebelumnya.” Untuk membuat pesta perayaan Halloween ini lebih seru dan terkesan bagi pengunjung perlu adanya konsistensi dari setiap aspek, dan beberapa  staff The Maj Pub didandani kostum dan make up Halloween.” Katanya

           Igga Mone menambahkan,selain untuk menyemarakan pesta tersebut. snack buffet akan menjadi daya tarik ,karena akan dihiasi dan memiliki bentuk sesuai dengan tema dalam acara ini,”  Snack buffet juga dihadirkan dan nantinya snack buffet ini menjadi daya tarik tersendiri,sebab snack buffet akan berhias garnis,sehingga sesai dengan pesta malam halloween.”terangnya ( Adji)

Selasa, 27 Oktober 2015

Tersandung Kasus Pungli Prona


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya akhirnya menahan Lurah Penjaringan Sari, Wahyu Priherdianto (WP).

Wahyu ditahan dalam statusnya sebagai tersangka kasus dugaan pungutan liar (pungli) pengurusan Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) ditempatnya bertugas.

Sebelum ditahan, Wahyu menjalani pemeriksaan tahap II selama tiga jam lamanya, dia mendatangi Kejari Surabaya sekitar jam 11.30 WiB, dengan menggunakan baju kemeja bergaris dan mencangklong sebuah tas rangsel warna hitam.

Raut wajah Wahyu terlihat lemas dan pucat saat langkah kakinya berjalan menuju ruang penyidik Pidsus, sepertinya dia sudah mengetahui bakal ditahan saat berkas kasusnya dilimpahkan penyidik ke bagian penuntutan.

Tepat pukul 14.45 Wib, Wahyu keluar dari ruang penyidikan dan langsung digelandang oleh penyidik  ke Mobil tahanan dan selanjutnya dibawa ke Rutan Medaeng. "Klien kami ditahan dan dibawa ke Rutan Medaeng,"ujar Susilo Haryoko, Pengacara tersangka Wahyu.

Menyikapi penahanan kliennya,Susilo Haryoko mengaku akan berupaya mengajukan penangguhan penahanan atau peralihan status penahanan. "Saya masih berupaya, karena tersangka ini menjabat sebagai lurah dan tenaga nya masih dibutuhkan masyarakat,"terangnya usai mendampingi tersangka saat pelimpahan tahap II.



Sementara, Kajari Surabaya, Didik Farkhan membenarkan penahanan itu. Penahanan tersebut dilakukan agar tersangka tidak menghilangkan barang bukti, kabur dan mengulangi perbuatannya. "Penahanan ini terhitung 20 hari lamanya, sejak 27 Oktober 2015 hingga 15 November 2015,"terang Didik saat dikonfirmasi diruang kerjanya.

Dijelaskan Didik, pihaknya hanya menetapkan satu tersangka saja. Pasalnya Wahyu dianggap orang yang paling bertanggung jawab dalam pungli  pengurusan prona, yang semestinya bebas biaya, tapi oleh tersangka malah dipungut biaya.Besarnya pungutan itu bervariasi, mulai Rp 2 juta hingga Rp 4 juta. "Total pungutannya Rp 379 juta,"terangnya.

Dalam melakukan pungutan itu, tersangka Wahyu memerintahkan bawahannya dan membentuk sebuah panitia yang bertugas untuk mengumpulkan pundi-pundi pungutan.Selanjutnya, pungutan itu dikumpulkan dan diberikan ke tersangka Wahyu. "Pengakuannya, hasil pungutan itu dipakai untuk kepentingan operasional Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014,"ungkapnya.

Dalam kasus ini  Kajari menunjuk empat orang jaksa yang nantinya akan menyidangkan perkara ini di Pengadilan Tipikor Surabaya. Keempat jaksa itu yakni Endro Rizky, Jolvis Samboe, Wira Putra Buana dan Indra Timoty. "Secepatnya. Sebelum masa penahanan habis akan kita limpahkan ke Pengadilan Tipikor,"jelasnya.

Atas perbuatannya, penyidik telah mencantumkan beberapa pasal yang rencana akan didakwakan ke tersangka. Yakni melanggar Pasal 12 huruf B, Pasal 12  huruf E , Pasal 11 dan pasal 5 ayat 2 UU no 20 tahun 2001 tentang perubahan no 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. juncto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP."Ancaman hukumannya 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara,"jelasnya.

Sementara, terkait penahanan tersangka Wahyu, Kajari mengaku tidak memerlukan ijin dari Pj Walikota Surabaya. "Karena sejak kasus ini disidik, Pj Walikota sudah mengetahui dan kami tidak perlu memberitahukan penahanan ini,"pungkasnya.

Diungkapkan Didik, tidak menutup kemungkinan bakal ada tersangka lain dalam kasus ini. "Sementara memang baru satu orang, tapi kalau ditemukan fakta baru didalam persidangan, maka kami akan menindak lanjutinya,"ujarnya diakhir konfirmasi.

Seperti diketahui, Kasus pungli ini diusut Kejari Surabaya sejak awal 2015 lalu. Data yang dihimpun, peristiwa pungli itu terjadi pada 2014 lalu, saat itu Kelurahan Penjaringan Sari mengajukan pengurusan  program sertifikat Prona dari BPN Surabaya 2.

Dalam program itu,  ada 250 pemohon yang ikut mengajukan pengurusan prona. Sesuai ketentuannya, program ini gratis, pemohon tidak dikenakan biaya sama sekali. Hanya diwajibkan membayar biaya materai dan pengukuran. Namun, dalam prakteknya ternyata ada pungutan antara Rp 2 juta sampai Rp 4 juta untuk setiap pemohon. Pungutan itu dilakukan oleh pihak panitia yang dibentuk untuk menangani program ini.

Prona itu sejatinya merupakan program pemerintah untuk membantu dan memberi kemudahan kepada warga dalam mengurus sertifikat tanahnya. Namun, malah diselewengkan. Warga yang seharusnya mendapat bantuan malah kahwatir tidak jadi sertifikatnya jika tidak membayar uang sebanyak itu. Selain merugikan negara, penyelewengan ini juga merugikan masyarakat yang mengurus sertifikat tanahnya. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ada yang berbeda dengan pemandangan di Kawasan Gundih pagi tadi (27/10). Warga yang setiap pagi biasanya disibukkan dengan berbagai kegiatan untuk menyambut siang hari, mendadak berubah. Sejak pagi mereka sudah berada di depan rumah masing-masing dengan mengenakan pakaian yang seragam.

Menjelang siang, datang rombongan yang berjumlah 16 orang. Mereka disambut hangat oleh warga, beberapa sibuk dengan kamera masing-masing, mengabadikan keramahan warga. Ke 16 anggota rombongan, disambut dengan tarian yang kemudian diiringi dengan munculnya Reog Ponorogo. Salah satu anggot, sempat mengenakan rompi yang dibuat dari kemasan bekas. Beberapa remaja yang ikut menyambut rombongan, segera mengabadikan moment tersebut dengan berfoto bersama anggota rombongan.

Ke 16 orang tersebut adalah rombongan dari organisasi Friendship Force International. Organisasi yang fokus dengan pertukaran budaya ini antar negara ini, sengaja memilih Kampung Gundih sebagai jujukan, karena Kampung Gundih sudah menjadi buah bibir oleh sesama anggota organsiasi. Ke 16 orang ini, berasal dari Whidbey Island dan Spokane yang merupakan area Washington DC, Amerika Serikat, serta Cape Town Afrika Selatan.

Hepi Hapsari selaku Exchange Director Friendship Force Surabaya mengatakan, Kampung Gundih sudah menjadi pembahasaan saat kongres internasional Friendship Force International di Vancouver, Canada tahun kemarin. Para rombongan sendiri yang meminta agar ditunjukan kondisi Kampung Gundih yang sesungguhnya.

“Mereka sendiri yang meminta dibawa menuju Kampung Gundih. Para anggota Friendship Force International saling berkirim foto dan informasi melalui email dan social media milik mereka. Gundih dipilih karena tranformasinya, mulai dari kawasan yang tidak dikenal hingga menjadi kawasan barometer kampung bersih Kota Surabaya," ujar Hepi.

Senada dengan Hepi, Lurah Gundih Maria Yuliani mengatakan, bahwa Kampung Gundih mampu bangkit dari keterpurukan, kini masyarakatnya mampu berwiraswasta, para ibu rumah tangga pun ikut menjadi penggerak roda perekonomian keluarga. Bahkan, seluruh lapisan masyarakat bisa ikut serta saling menjaga kebersihan lingkungan.

“Masyarakat Kampung Gundih telah memiliki berbagai usaha sebagai penggerak roda ekonomi masyarakatnya, mulai dari produk susu kamping etawa, olahan produk kulit, bahkan hingga kain batik. Ini yang membuat warga Kampung Gundih bangkit dari masa lalu. Selain itu, masyarakat turut menjaga lingkungan, ini yang membuat kampung gundih mendapat predikat best of the best kampung green and clean tahun ini,” imbuh perempuan kelahiran kota Surabaya ini.

Selain berkunjung ke Kampung Gundih, anggota rombongan ini juga mencicipi susu kambing etawa dan menikmati kuliner soto dan gado-gado. Selain itu, mereka juga mengikuti panduan membatik yang diberikan oleh warga Gundih. Mereka diajarkan membatik di kain, dan topeng kayu. “Setelah dari Gundih, besok mereka akan melakukan city tour di monumen yang ada di Kota Surabaya. Selama di Surabaya, mereka tinggal di rumah sesama anggota Friendship Force International. ” imbuh Hepi. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Pamekasan) Tentara Nasional Indonesia  ternyata juga memiliki kepedulian tinggi  terhadap budaya di Madura.   Komandan Korem 084/ Bhaskara Jaya  Kolonel  Inf  Muhammad  Nur Rahmad,  hadir ke Pamekasan.Ia mewakili Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Sumardi dalam kegiatan festival Sapi Sonok yang diselenggarakan di Stadion R. Sunarto Hadiwidjojo Pamekasan, Minggu (25/10).

Kegiatan itu dilangsungkan dalm rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Jatim tahun 2015. Rangkaian kegiatan yang dikoordinir oleh Bakorwil IV Pamekasan itu tampak menarik.

Selain festival Sapi Sonok, juga dilanjutkan dengan lomba kerapan sapi memperebutkan Piala Presiden.

Kegiatan Sapi Sonok dan Sapi Kerap itu, mendapat apresiasi dari Danrem 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad. Menurutnya, apresiasi itu sebagai bentuk kepedulian TNI terhadap kesenian khususnya budaya sapi sonok. Dia menegaskan, seni sapi sonok dan kerapan sapi merupakan salah satu bentuk kekayaan budaya yang dimiliki Bangsa Indonesia. Terutama masyarakat Madura. Sebab selama ini, budaya sapi sonok dan sapi kerapan banyak dikenal serta dijumpai di daerah Madura. Bila perlu, lanjutnya budaya tersebut harus diperhatikan dan dikembangkan dengan baik.

Ini merupakan wisata budaya yang sangat menarik dan dapat dikembangkan sebagai paket wisata yang punya nilai jual tinggi. Pemerintah setempat harus memperhatikan budaya sapi sonok dan sapi kerap “ tegas Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad.

Sapi sonok dan kerapan sapi, katanya merupakan budaya wisata yang memiliki nilai jual tinggi, itu bisa dilihat dari antusiasme warga dalam menyaksikan festival sapi sonok. Disamping itu, festival tersebut juga mampu menarik banyak wartawan asing. Tujuan wisata asing tak lain hanya untuk melihat kesenian tersebut.

Hal senada diungkapkan Komandan Kodim (Dandim) 0826 Pamekasan Letnan Kolonel (Letkol) Arm Mawardi, S.A.P. Dikatakan, budaya kerapan sapi dan sapi sonok memiliki seni yang tinggi. Sehingga, keberadaannya perlu dilestarikan dan dikembangkan. “Budaya ini hanya ada di Bangsa Indonesia, khususnya Madura.

Jadi jangan sampai dibajak atau diakui oleh negara lain, “tegasnya.

Pada festival sapi sonok tersebut, diikuti oleh 39 ekor pasang sapi. Setiap kabupaten mengirim sejumlah ekor sapi untuk mengikuti kontes. Diantaranyta 15 ekor pasang sapi dari Kabupaten Sumenep, 15 pasang sapi dari Kabupaten Pamekasan dan 9 pasang dari Kabupaten Sampang. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Tulungagung) Korem 081/DSJ, Kodim 0807/Tulungagung bersama dengan BPBD Kab. Tulungagung melaksanakan Rapat kordinasi tentang pelaksanaan gladi lapang bencana alam di pantai sidem dan popoh Kab. T.agung bertempat di aula braja mukti kantor Pemkab T.agung. Selasa (27/10).

Acara itu dihadiri antara lain, Asisten I Pemkab T.agung Drs. Arif Budiman Msi, Kasdim 0807/ T.agung Mayor Kav Suwarno, Kasiops Korem 081/Dsj Mayor Inf Totok Priyo K. SE, Kasdim Ponorogo Mayor Inf Edi M, Kepala BPBD T.agung Sdr. Soeroto S.Sos MM, Pasiter Korem 081/Dsj Mayor Inf  Samsul Hadi, Pasilat ops Korem 081/Dsj Mayor Arm T.M Hartoyo, Pasi Intel Korem 081/ Dsj Kapten Inf Rayner D. Wajong, Perwakilan Balak Korem 081/Dsj.

Asisten I Pemkab T.agung Drs. Arif Budiman Msi dalam sambutannya saat membuka acara tersebut menyampaikan ucapan terimakasih dengan adanya latihan penanggulangan bencana di Tulungagung dan semoga dapat berjalan dengan lancar.

Sementara itu, Kasiops Korem 081/Dsj Mayor Inf Totok Priyo Kismanto, SE. mengatakan maksud dilaksanakan rapat koordinasi tersebut adalah peningkatan pencegahan dan kesiapsiagaan dalam antisipasi bencana serta untuk mengukur kemampuan dan kapasitas operasi tanggap darurat sesuai dengan kaedah, manajamen penanggulangan bencana sesuai siklus bencana dan untuk menguji rencana kotijensi dan protap yang telah dibuat.

Pada kesempatan itu, Kepala BPBD Tulungagung Soeroto S.Sos. MM, menyampaikan tentang persiapan/pra bencana, saat terjadinya bencana (saat tanggap darurat) kemudian pasca bencana (pemulihan).

Kegiatan dilanjutkan dengan paparan Pasilat Ops Korem 081/ Dsj Mayor Arm T.M Hartoyo tentang pelaksanaan Gladi lapang di pantai sidem dan popoh mulai tahap persiapan latihan, pelaksanaan yangg di asumsikan terjadinya tsunami, kegiatan pasca tsunami, pelaksanaan kaji ulang sampai dengan penutupan. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Koramil 14/Plosoklaten dalam rangka mendorong Program Swasembada Pangan guna menuju Kemandirian Pangan , mengadakan Sidak ke kios-kios pendistribusian pupuk subsidi. Danramil Plosoklaten Kapten Inf Joko Maryadi, didampingi Kapolsek Plosoklaten ,BPP Kecamatan Plosoklaten Sutrisno dan Mantri Pertanian Plosoklaten Sugeng Riyadi, mengunjungi langsung kios-kios yang ada di wilayah Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri.

“Efektifitas dan efisiensi melalui pendekatan persuasif dalam mendorong Petani di wilayah Kodim 0809/Kediri merupakan bagian dari cara meningkatkan produktifitas pertanian , namun semua itu tidak lepas dari saling berkomunikasi antara Babinsa dengan PPL Pertanian di tiap-tiap Desa dan Danramil dengan BPP dan Mantri” kata Kapten Inf Joko Maryadi kepada Perangkat Desa Sumberagung Kec. Plosoklaten, Selasa 27 Oktober 2015.

Beliau juga menginginkan agar pengawasan di bidang pertanian, lebih intensif , sehingga pendistribusian / penyaluran benih , pupuk subsidi , obat pertanian maupun alsintan dapat tepat sasaran serta menghindari oknum-oknum tertentu yang tidak bertanggungjawab.

“Data-data yang berasal dari Babinsa di tiap-tiap Desa harus cepat , tepat dan akurat , sehingga dalam pengawasannya dapat dijadikan dasar acuan berapa banyak pupuk subsidi yang disalurkan dan berapa banyak kebutuhan pupuk subsidi yang dibutuhkan dalam satu Desa” kata Kapten Inf Joko Maryadi kepada Bapak Suratman (Pemilik Kios) ,disela-sela menyaksikan penurunan pupuk dari truk ke kios pertanian.
Dengan berkomunikasi langsung dengan petani di areal pertanian , guna mengetahui secara langsung keluhan yang selama ini menjadi beban para petani.

“Seluruh Babinsa harus cepat dan tanggap dalam mengetahui segala informasi yang berkaitan dengan bidang pertanian , selanjutnya segera melaporkan kepada Danramil , untuk segera ditindaklanjuti , jangan sampai Program Ketahanan Pangan ini tidak dapat tercapai gara-gara kurangnya informasi yang ada di wilayah” pungkas Kapten Inf Joko Maryadi kepada Babinsa Desa Sumberagung Peltu Ngatija. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Bojonegoro) Kegiatan Program pelatihan keterampilan Garmen Sertifikasi Uji Kompetensi oleh Disnakertransos, dalam rangka mendukung TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-95 Kodim 0813/Bojonegoro sebagai salah satu sasaran non fisik, secara resmi ditutup hari ini Senin 26 Oktober 2015 oleh Camat Kanor, Subiyono, bertempat di Balai Desa Bakung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.    Hadir dalam acara tersebut, Danramil 0813-10/Kanor Kapten Inf Ilyas Rosidi, Kepala Desa Bakung, Kaulan., serta 130 orang peserta pelatihan menjahit uji kompetensi.

Camat Kanor, Subiyono mengatakan bahwa  kegiatan tersebut berlangsung selama 12 hari dengan tujuan memberikan keterampilan kepada ibu – ibu Desa Bakung, sebagai bekal alternative usaha mandiri, sehingga dapat meningkatkan kesejahterahan keluarganya.

“Kita senang mendengarkan pengakuan dari salah satu peserta yang mengatakan, pasca pelatihan ini memiliki kemampuan, walaupun belum ahli” kata Subiyono.

Lebih lanjut dikatakan, bahwa pihak PT. Shou Fong Lastindo Minggu depan siap untuk mendatangkan tenaga ahli dibidangnya dan setelah itu akan melakukan Interview kepada peserta yang telah mengikuti pelatihan, diharapkan semua peserta lolos uji (Interview), sehingga bulan depan bisa diterima di pabrik sepatu PT. Shou Fong Lastindo.    

"Diminta untuk memberikan ruang kepada warga Desa Bakung, khususnya yang mengikuti pelatihan ini agar diterima untuk bekerja di Pabrik sepatu PT. Shou Fong Lastindo" tambahnya.
          
Kegiatan yang menjadi program 12.000 orang pelatihan oleh Disnakertransos Kabupaten Bojonegoro, bertujuan untuk memberikan ketrampilan bagi warga setempat, sehingga nantinya dapat berwirausaha menambah penghasilan keluarga maupun meningkatkan kesejahteraan bagi keluarga.
           
Sementara itu, Kepala Desa Bakung, Kaulan, mengucapkan terimakasih pada Disnakertransos Kabupaten Bojonegoro yang telah memberikan pelatihan menjahit dalam rangka mendukung program TMMD ke-95 Kodim 0813/Bojonegoro, dengan tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa Bakung, diharapkan bagi warga kiranya apa yang diberikan Disnakertransos nantinya bisa bermanfaat, sehingga bisa dikembangkan dan diberdayakan.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jombang) Peltu Zainal Arifin menyampaikan arti pentingnya wawasan kebangsaan dan bela negara sejak usia sekolah.  Dia juga mengajak kepada peserta upacara untuk tetap bersemangat dalam bela negara supaya negara Republik Indonesia ini tetap tegak  berdiri.

Karena generasi muda adalah tumpuan dan harapan bangsa sebagai generasi penerus. 

”Adik-adik harus semangat dalam belajar, karena dengan ilmu adik-adiklah yang akan memajukan Negara Indonesia di masa depan, jadi jangan mudah terpengaruh dengan arus globalisasi yang dapat menjerumuskan adik-adik “,ujar Batih Tuud dengan bersemangat.

Untuk menumbuhkan wawasan kebangsaan kepada generasi muda khususnya para pelajar di Kecamatan Diwek, setiap satu bulan sekali Danramil maupun Bati Tuud Koramil 0814/02 Diwek serta Babinsa secara bergiliran menjadi Inspektur Upacara pada Upacara setiap hari Senin di setiap SLTA, SLTP, dan SD.         Dan pada Senin 26 Oktober 2015, giliran Bati Tuud Peltu Zainal Arifin bertindak sebagai Irup di SMP Negeri-2 Diwek, dan kesempatan tersebut betul – betul dimanfaatkan secara maksimal olehnya, guna meningkatkan nilai Wawasan Kebangsaan kepada generasi muda, khususnya anak – anak sekolah.

" Untuk menumbuhkan rasa kebangsaan, setiap bulan kami memberi pengertian akan wawasan kebangsaan di setiap sekolah. Kalau tidak dari sekarang kapan lagi. Karena bangsa ini bisa maju, kalau generasinya mencintai bangsa dan negaranya sendiri,” kata Danramil saat dihubungi.
          
Selain Bati Tuud Peltu Zainal Arifin yang bertindak selaku Inspektur Upacara, turut hadir dalam pelaksanaan Upacara tersebut adalah Kepala SMPN 2 Diwek Drs. Heru Susanto.MPD, Para Guru, dan Babinsa setempat.(arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Bojonegoro) Komandan Kodim 0813/Bojonegoro, Letkol Kav Donova Pri Pamungkas, hadiri acara Peringatan Tahun Baru Islam 1437 H yang berlangsung di Taman Tirtawana Desa Dander Kecamatan Dander, pada  Minggu 25 Oktober 2015.

Acara dengan mengusung tema "Dengan Semangat Tahun Baru 1437 H, Kita Perkokoh Kebersamaan TNI-Polri Dalam Membina dan Mengayomi Kebhinekaan Masyarakat Bojonegoro Dari Ancaman Pemecah Belah NKRI", diikuti oleh 420 anak-anak yatim piatu dari " Keluarga Sakinah" Jalan Pattimura Bojonegoro.
           
Kegiatan bersama, yang diadakan oleh Kodim 0813/Bojonegoro dengan Polres Bojonegoro, yang di fasilitasi oleh Lembaga Amil Zakat ( LAZ) Bojonegoro, dengan Ketua pelaksana kegiatan, H. Khudori, bertujuan untuk menyambut 10 Muharrom serta ajang  sillaturrahmi bersama, serta pemberian santunan kepada anak yatim non panti asuhan, dengan harapan semakin meningkatkan sinergitas TNI-Polri, dengan Masyarakat sehingga bermanfaat bagi kerukunan, kebaikan dan kemanusiaan.
           
Hadir pada acara tersebut, diantaranya Kapolres Bojonegoro, AKBP Hendri Fiuzer, Kasdim 0813, Wakapolres, Ketua Persit KCK Cabang XXVIII, Ketua Bhayangkari Polres Bojonegoro, Ketua Lembaga Amil Zakat, H. Kudhori serta pamerhati anak-anak yatim piatu.

Turut memeriahkan acara tersebut, ditampilkan demonstrasi beladiri Yong Moodo dan Peraturan Baris-berbaris (PBB) oleh prajurit Kodim 0813/Bojonegoro, serta  senam bersama yang diiringi lagu - lagu Kebangsaan, dan  permainan Out Bound yang dipandu oleh anggota Kodim Bojonegoro, dan penyerahan santunan (bingkisan) oleh Dandim 0813 dan Kapolres Bojonegoro kepada anak-anak yatim piatu tersebut.(arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive