Diversi Banyu Urip Selesai, Perkuat Tanggul untuk “Pagari” Sumberejo
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melakukan berbagai upaya sebagai langkah antisipasi menghadapi datangnya musim penghujan. Berbagai upaya tersebut membuat Pemkot Surabaya optimistis, kondisi Kota Pahlawan ketika musim penghujan tahun ini, akan semakin baik.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Erna Purnawati mengatakan, beberapa upaya yang telah dilakukan Pemkot Surabaya untuk mengantisipasi musim hujan diantaranya membangun beberapa rumah pompa baru, melakukan pengerukan sungai dan saluran air, meninggikan jalan, serta menfungsikan box culvert sebagai jalan dan saluran drainase.
Atas kerja keras itu, Erna meyakini, beberapa kawasan di Surabaya yang sebelumnya kerapkali menjadi titik genangan air, tahun ini sudah steril. Secara garis besar, Erna optimistis, jumlah titik genangan air akan jauh berkurang dibanding sebelumnya.
“Diantaranya kawasan Banyu Urip dan juga Jalan Ciliwiung yang dulunya genangan airnya cukup parah, akan teratasi. Di Ciliwung, kami menambah pompa air dan memerbaiki saluran,” jelas Erna.
Untuk kawasan Banyu Urip, Erna menjelaskan, dulunya daerah itu merupakan saluran irigasi sehingga posisi pemukiman warga dan juga jalan raya, berada di bawah saluran air. Imbasnya, ketika hujan turun deras dan sungai tak mampu menampung luapan air, maka air pun meluber ke pemukiman warga. Oleh Dinas PUBMP, saluran irigasi itu kemudian diubah menjadi saluran drainase. “Banyu Urip sekarang sudah 90 persen, box culvert nya sudah terpasang semua. Box culvert nya tinggal pengaspalan. Belum Desember tapi sudah selesai. Dan yang menggembirakan lagi, diversi Banyu urip sudah selesai. Kalau dulu selesai di spot spot beberapa bagian saja,” jelas Erna.
Terkait rumah pompa, Erna menyebut untuk tahun ini dinasnya menambah 17 rumah pompa baru. Diantaranya di Pesapen, Gadukan, Kalibokor dan Kalidami. Selain penambahan rumah pompa baru, ada pula penambahan kapasitas saluran pompa yang dulunya kecil dijadikan besar. “Efek positif rumah pompa ini akan menambah kapasitas sehingga mempercepat menarik genangan,” ujarnya.
Sementara untuk pengerukan sungai, selama tahun 2015 (Januari-Oktober 2015) Dinas PUBMP telah melakukan pengerukan dengan hasil sebanyak 205.000 lebih meter kubik. Jumlah kerukan sebanyak itu diangkut 41.791 truk. Bila ditotal, pengerukan yang dilakukan mulai tahun 2011 hingga 31 Oktober 2015 ini, hasil pengerukannya mencapai 277.214 dump truk (per truk berisi kurang lebih lima meter kubik hasil kerukan). “Untuk pengerukan ini kami bagi dalam beberapa rayon. Yakni Rayon Genteng, Gubeng, Tandes, Jambangan dan Wiyung,” jelas Erna.
Perkuat Tanggul Pakai Beton
Tidak hanya itu, Pemkot Surabaya juga memberikan perhatian khusus Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Pakal, Surabaya, yang tahun lalu menjadi satu di antara korban luapan Kali Lamong yang melintasi kawasan tersebut.
Erna menyebut, Pemkot Surabaya bersama pemerintah pusat telah melakukan penguatan tanggul di sana. Penguatan tanggul Kali Lamong tersebut menyedot anggaran 30 miliar, dengan rincian 20 miliar dari pusat dan 10 miliar dari Pemkot Surabaya. “Penguatan tanggul ini ya supaya tidak jebol. Ini sudah pakai beton, dulu belum. Kami sudah all out. Pembuatan tanggul juga ada yang swakelola. Ada enam alat kami yang bekerja,” sambung pejabat alumnus ITS ini.
Selain memperkuat tanggul, Dinas PUBMP Surabaya juga melakukan peninggian jalan, normalisasi saluran dan pembuatan bozem. Termasuk mengeruk sungai yang ada di belakang stadion (Gelora Bung Tomo) hingga Gendong di Kelurahan Benowo.(arf)