KABARPROGRESIF.COM : (Jombang) Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jombang memberikan santuan kepada sekitar 40 veteran dan keluarga laskar hizbullah. Kegiatan yang digelar di aula Kodim/0814 Jombang itu dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November.
"Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian LAZISNU kepada para pejuang kemerdekaan, karena atas jasa beliau beliaulah negara kita bisa seperti sekarang ini," ujar H Maulana Syahiduzzaman Ketua LAZIS NU Jombang, Selasa 10 Nopember 2015.
Dia mengatakan, sebagai generasi penerus, kaum muda harus terus berjuang untuk negara, karena fatwa Resulusi Jihad KH Hasyim Asyari yang menjadi penggerak semangat perjuangan melawan penjajah hingga kini belum pernah dicabut.
"Kita harus terus berjuang mempertahankan NKRI, kedaulatan dalam segala bidang keumatan keindonesian.dan semua perjuangan ini ranah hukumnya masih fardlu ain," katanya.
Para veteran yang mendapatkan tali asih, lanjutnya, terdiri dari veteran laskar Hizbullah dan TNI. Ada sekitar 40 veteran yang mendapatkan tali asih itu. Rinciannya, setiap veteran mendapatkan santunan sebesar Rp 250 ribu.
Sebelum pemberian santunan, juga dibacakan tahlil dan doa bagi para pejuang kemerdekaan yang telah gugur di medan perang. Kemudian dilanjutkan testimony para veteran saat ikut berjuang mengusir penjajah.
"Kiai meminta kita berjihad membela negara. Maka kita siap dan berangkat hanya menggunakan senjata bambu runcing. Kami ikut bertempur di Surabaya," ujar Mbah Wahab (89) salah satu pejuang Hizbullah asal Megaluh Jombang dalam testimonya.
Para santri, lanjut Mbah Wahab sebelum berangkat terlebih dahulu mendapat 'gemblengan' dari tujuh kiai sepuh. Mereka dilatih perang dan juga mendapatkan ilmu kekebalan. "Tidak ada rasa takut sama sekali, kita berperang lebih banyak malam hari, karena senjatanya hanya bambu runcing," imbuhnya.
Hadir dalam acara tersebut Kaminvet Cabang Jombang Mayor Wiwik , Lettu Chb Yahya Suharya Pasi Pers Kodim Jombang, Polres Jombang Kompol Rosalina Hutagaluh, Ketua PCNU Jombang KH Isrofil Amar, KH Masduqi Abdurrahman Al Hafidz,Ketua Pepabri Jombang Malik,dan perwakilan Badan Otonom NU serta Ketua veteran Jombang, Malikan. (arf)
"Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian LAZISNU kepada para pejuang kemerdekaan, karena atas jasa beliau beliaulah negara kita bisa seperti sekarang ini," ujar H Maulana Syahiduzzaman Ketua LAZIS NU Jombang, Selasa 10 Nopember 2015.
Dia mengatakan, sebagai generasi penerus, kaum muda harus terus berjuang untuk negara, karena fatwa Resulusi Jihad KH Hasyim Asyari yang menjadi penggerak semangat perjuangan melawan penjajah hingga kini belum pernah dicabut.
"Kita harus terus berjuang mempertahankan NKRI, kedaulatan dalam segala bidang keumatan keindonesian.dan semua perjuangan ini ranah hukumnya masih fardlu ain," katanya.
Para veteran yang mendapatkan tali asih, lanjutnya, terdiri dari veteran laskar Hizbullah dan TNI. Ada sekitar 40 veteran yang mendapatkan tali asih itu. Rinciannya, setiap veteran mendapatkan santunan sebesar Rp 250 ribu.
Sebelum pemberian santunan, juga dibacakan tahlil dan doa bagi para pejuang kemerdekaan yang telah gugur di medan perang. Kemudian dilanjutkan testimony para veteran saat ikut berjuang mengusir penjajah.
"Kiai meminta kita berjihad membela negara. Maka kita siap dan berangkat hanya menggunakan senjata bambu runcing. Kami ikut bertempur di Surabaya," ujar Mbah Wahab (89) salah satu pejuang Hizbullah asal Megaluh Jombang dalam testimonya.
Para santri, lanjut Mbah Wahab sebelum berangkat terlebih dahulu mendapat 'gemblengan' dari tujuh kiai sepuh. Mereka dilatih perang dan juga mendapatkan ilmu kekebalan. "Tidak ada rasa takut sama sekali, kita berperang lebih banyak malam hari, karena senjatanya hanya bambu runcing," imbuhnya.
Hadir dalam acara tersebut Kaminvet Cabang Jombang Mayor Wiwik , Lettu Chb Yahya Suharya Pasi Pers Kodim Jombang, Polres Jombang Kompol Rosalina Hutagaluh, Ketua PCNU Jombang KH Isrofil Amar, KH Masduqi Abdurrahman Al Hafidz,Ketua Pepabri Jombang Malik,dan perwakilan Badan Otonom NU serta Ketua veteran Jombang, Malikan. (arf)