Kamis, 12 November 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Jombang) Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jombang memberikan santuan kepada sekitar 40 veteran dan keluarga laskar hizbullah. Kegiatan yang digelar di aula Kodim/0814 Jombang itu dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November.          

"Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian LAZISNU kepada para pejuang kemerdekaan, karena atas jasa beliau beliaulah negara kita bisa seperti sekarang ini," ujar H Maulana Syahiduzzaman Ketua LAZIS NU Jombang, Selasa 10 Nopember 2015.

Dia mengatakan, sebagai generasi penerus, kaum muda harus terus berjuang untuk negara, karena fatwa Resulusi Jihad KH Hasyim Asyari yang menjadi penggerak semangat perjuangan melawan penjajah hingga kini belum pernah dicabut.

"Kita harus terus berjuang  mempertahankan NKRI, kedaulatan dalam segala bidang keumatan keindonesian.dan semua perjuangan ini ranah hukumnya masih fardlu ain," katanya.

Para veteran yang mendapatkan tali asih, lanjutnya, terdiri dari veteran laskar Hizbullah dan TNI. Ada sekitar 40 veteran yang mendapatkan tali asih itu. Rinciannya, setiap veteran mendapatkan santunan sebesar Rp 250 ribu.

Sebelum pemberian santunan, juga dibacakan tahlil dan doa bagi para pejuang kemerdekaan yang telah gugur di medan perang. Kemudian dilanjutkan testimony para veteran saat ikut berjuang mengusir penjajah.

"Kiai meminta kita berjihad membela negara. Maka kita siap dan berangkat hanya menggunakan senjata bambu runcing. Kami ikut bertempur di Surabaya," ujar Mbah Wahab (89) salah satu pejuang Hizbullah asal Megaluh Jombang dalam testimonya.

Para santri, lanjut Mbah Wahab sebelum berangkat terlebih dahulu mendapat 'gemblengan' dari tujuh kiai sepuh. Mereka dilatih perang dan juga mendapatkan ilmu kekebalan. "Tidak ada rasa takut sama sekali, kita berperang lebih banyak malam hari, karena senjatanya hanya bambu runcing," imbuhnya.

Hadir dalam acara tersebut Kaminvet Cabang Jombang Mayor Wiwik , Lettu Chb Yahya Suharya Pasi Pers Kodim Jombang, Polres Jombang Kompol Rosalina Hutagaluh, Ketua PCNU Jombang KH Isrofil Amar, KH Masduqi Abdurrahman Al Hafidz,Ketua Pepabri Jombang Malik,dan perwakilan Badan Otonom NU serta Ketua veteran Jombang, Malikan. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Tuban) Rabu siang 11 Nopember 2015  sekitar 11.30 wib, Presiden RI Ir. H. Joko Widodo didampingi Ibu Negara Ny. Iriana Joko Widodo bersama segenap menteri terkait, sukses meresmikan dimulainya operasional PT TPPI Tuban ( Trans Pasific Petrochemical Indotama ), dimana PT TPPI Tuban adalah sebuah perusahaan BUMN yang mengolah bahan mentah Minyak dan Gas menjadi Minyak dan Gas matang, yang berlokasi di Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban.

Kesuksesan kegiatan Presiden RI  tersebut, tentu saja banyak ditentukan oleh berbagai faktor, dan salah satu diantaranya adalah faktor pengamanan baik secara internal pada pelaksanaan kegiatan peresmian, maupun secara eksternal yang telah sepenuhnya mendukung kelancaran kegiatan Presiden, sehingga dirasakan benar oleh semua pihak terutama yang mengikuti kegiatan Presiden di TPPI, bahwa mereka dapat mengikuti prosesi kegiatan dalam situasi yang sangat kondusif, lancar dan aman  .

Pasca peresmian pengoperasionalan PT TPPI Tuban yang secara simbolis ditandai dengan penekanan tombol oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo, dimana prosedur pengamanan sesuai dengan aturan hukumnya menjadi tanggung jawab Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Irham Waroihan S.Sos selaku Dansatgaspamwil VVIP, dan termonitor mengerahkan tidak kurang dari 2438 personel pengamanan gabungan dari  TNI, Polri dan Unsur Pengaman Pemda Kab. Tuban juga Unsur Pengaman Internal PT TPPI Tuban, dan telah berjalan dengan sukses.

Kolonel Inf Irham Waroihan yang memikul tanggung jawab besar dalam mensukseskan pelaksanaan kegiatan Presiden RI bersama rombongan di PT TPPI Tuban, mem - BKO-kan  beberapa SSK pasukan TNI yang dibawah komandonya sebagai pelapis kekuatan pengamanan VVIP  dilapangan.             

Tak lepas pada tugas pengamanan tersebut, oleh Danrem 082/CPYJ juga diterjunkan Tim Intelrem dan Unit Inteldim 0811/Tuban, sebagai bagian dari langkah pengamanan tertutup, yang mampu bermanuver secara taktis dan strategis dalam menggali informasi, terutama dalam tahap sebelum , selama dan sesudah pelaksanaan kegiatan Presiden RI beserta rombongan.          

Momentum peresmian dimulainya operasional PT TPPI Tuban  merupakan peristiwa nasional yang memiliki potensi  berdampak pada internasional, untuk itu pihaknya secara serius mengambil langkah – langkah yang diperlukan dalam mengamankan dan melancarkan jalannya kegiatan Presiden RI beserta rombongan di PT TPPI Tuban, yang dilaksanakan secara terkoordinasi, terpadu dan solid dari semua unsur pengamanan yang dilibatkan, sejak persiapan pada saat sebelum kegiatan Presiden berlangsung, selama kegiatan Presiden berlangsung dan setelah kegiatan Presiden selesai,  “ Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada semua pihak yang terlibat dalam pengamanan ini, baik TNI, Polri, Pemda Kab. Tuban, Pemda Kab. Lamongan dan segenap jajaran  PT TPPI Tuban, juga segenap masyarakat  yang telah memberikan dukungan penuh dalam mensukseskan kegiatan Presiden RI di PT TPPI Tuban, sehingga semua berjalan dengan tertib, aman dan lancar, demikian dikatakan Kolonel Inf Irham.

Terlibat secara langsung petinggi TNI – Polri diwilayah dalam mensukseskan kegiatan Presiden RI tersebut adalah Kapolres Tuban selaku Wadansatgaspamwil, Dandim 0811/Tuban selaku Dan Kompleks PT TPPI Tuban yang dibantu oleh Waka Polres Tuban selaku Wadan Kompleks, Dandim 0812/Lamongan selaku Dansatgaspam Route pelintasan wilayah Lamongan yang dibantu oleh Kapolres Lamongan selaku Wadansatgaspam Route wilayah Lamongan, Dandim 0813/Bojonegoro selaku Dansatgaspam Route pelintasan wilayah Tuban yang dibantu oleh Kasdim Tuban selaku Wadansatgaspam Route wilayah Tuban.

Terlihat dilapangan Pangdam V/Brw Mayjen TNI Sumardi dalam mengawal dan mengawasi pelaksanaan pengamanan kegiatan Presiden RI bersama rombongan, juga Kapendam V/Brw Kolonel Inf Washington yang turut aktif mengendalikan insan Pers dalam meliput kegiatan Presiden RI.(arf)

Rabu, 11 November 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komisi III DPR RI, Rabu (11/11) melakukan pertemuan  dengan sejumlah pejabat dilingkungan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim). Entah apa yang menjadi trading topik pertemuan yang dilakukan secara tertutup itu.

Tak satupun awak media diperbolehkan melakukan peliputan, hal itu dikarenakan ada larangan dari Kajati Jatim, Elvis Jhonny. “Maaf mas, pimpinan (Kajati Jatim, red) memerintahkan untuk awak media menunggu di luar. Karena rapatnya dilakukan secara tertutup,” kata Kasi Penkum Kejati Jatim Romy, Rabu (11/11).

Sementara itu, nampak peserta reses yakni anggota Komisi III dari Fraksi Demokrat, Ruhut Sitompul, keluar dari ruang rapat. Saat ditanya perihal poin-poin apa saja yang dibahas dalam reses itu, dengan raut muka lelah Ruhut hanya mengatakan “Saya ada keperluan,” singkatnya.

Usai menggelar rapat di lantai 8 Gedung Kejati Jatim, Wakil Ketua Komisi III Desmond Junaedi Mahesa yang saat itu didampingi Kepala Kejati Jatim Elvis Johnny terlihat tergesa-gesa tanpa memberikan keterangan perihal reses yang sudah dilakukan. Begitu juga saat ditanya perihal poin-poin dalam reses, Desmond memilih untuk meninggalkan awak media.

Sedangkan Kajati Jatim Elvis Johnny mengaku, kedatangan Komisi III DPR RI di Kejaksaan hanya sebatas reses. Disinggung perihal poin-poin yang ada pada reses itu, Elvis mengatakan, kedatangan para anggota Dewan ini hanya sekedar ingin tahu kinerja dari Kejati Jatim. “Beliau (Komisi III) hanya sebatas reses, dan ingin melihat kinerja Korps Adhyaksa,” ungkap Kajati Jatim Elvis Johnny.

Apakah kedatangan Komisi III DPR RI menyoal perihal kasus Pasar Turi ? Elvis mengiyakan hal itu. Dijelaskannya, selain menanyakan terkait kasus Pasar Turi, poin-poin yang ditanyakan anggota Komisi III diantaranya yakni kasus Lumajang. Saat disinggung perihal pertemuan yang sifatnya rahasia dan tertutup, Elvis mengelak hal itu.

“Tidak ada yang yang rahasia. Kan biasa, kalau ada rapat ya kita lakukan di lantai 8,” elaknya.

Tak sampai disitu, kerahasiaan dan tertutupnya acara yang digelar Kejati Jatim nampak kembali usai melakukan reses dengan Komisi III DPR RI. Kali ini, rapat dilakukan kembali secara tertutup, dengan dihadiri Kajari se Jatim dan penyidik Kejaksaan. Bahkan, wartawan  yang hendak meliput acara itu, kembali diminta meninggalkan lantai 8 Gedung Kejati.

“Maaf mas, acaranya tertutup. Mohon meninggalkan lantai 8, karena saya menjalankan perintah pimpinan (Kajati Jatim),” tegas salah seorang anggota Petugas Keamanan Dalam (Kamdal) Kejati Jatim.

Dikonfirmasi secara terpisah, usai menghadiri acara kedua di Kejaksaan, Kepala Kejari (Kajari) Surabaya Didik Farkhan Alisyahdi mengaku, pertemuan yang dilakukan dengan Komisi III DPR RI hanya sebatas reses. Namun, pihaknya tak menampik jika salah satu yang dibahas dalam reses itu ialah kasus Pasar Turi.

“Biasa saja mas. Pertemuannya hanya tanya jawab saja. Salah satu yang ditanyakan ialah terkait kasus Pasar Turi,” imbuhnya.(Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Kunjungan Presiden RI, Joko Widodo yang dilakukan bersama istrinya, Iriana Joko Widodo akhirnya berjalan dengan lancar dan kondusif.

Sebelumnya, Komandan Kodim (Dandim) Bangkalan, Letkol Inf Sunardi Istanto menghimbau seluruh personelnya untuk memberikan pengawalan sekaligus penjagaan ketat terhadap kunjungan VVIP tersebut. “sebelumnya sudah kita lakukan penyisiran dan penempatan prajurit di beberapa titik lokasi,”ungkapnya.Bangkalan, 10 Nopember 2015

Ia menjelaskan, kunjungan yang dilakukan oleh rombongan VVIP tersebut ditujukan di PT. Adiluhung Sarana Segara Indonesia (PT. ASSI) dalam peresmian kapal khusus pengangkut ternak, Kapal Motor Camara Nusantara beserta beberapa kapal lainnya dari hasil produksi perusahaan tersebut.

“kunjungannya dilakukan di PT. ASSI, disana juga dilakukan peresmian beberapa kapal motor hasil produksi perusahaan itu,” terang Dandim.

Bahkan. Lanjutnya, dalam kunjungan tersebut. Presiden RI, Joko Widodo bersama istrinya juga menyempatkan diri untuk membagi-bagikan buku kepada anak-anak yang berada di sekitar lokasi perusahaan produksi kapal tersebut. “beliau juga sempat membagikan buku kepada anak-anak yang berada di luar lokasi peresmian kapal itu,”paparnya. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tak hanya bidang pertanian saja yang menjadi pantauan TNI-AD untuk melihat perkembangan-perkembangan di wilayah tugasnya.

Dandim Surabaya Utara, Letkol Inf Ahmad Fikri Musmar menegaskan seluruh personel di jajarannya untuk memantau setiap perkembangan situasi lingkungan di wilayah tugasnya.“semua personel wajib melakukan pemantauan di segala bidang,”tegasnya.
Sejak musim penghujan mulai tiba, personel di jajaran Kodim Surabaya Utara mulai gencar melakukan pemantau di lokasi perairan, khususnya bagi nelayan yang berada di wilayah tugasnya.

Danramil Pabean Cantian menjelaskan, tindakan yang dilakukannya merupakan suatu tugas yang harus dilakukan bersama personelnya secara rutin bagi petani ikan maupun pedagang ikan yang berada di pasaran.

“musim penghujan sudah mulai memasuki Kota Surabaya, pemantauan terhadap perkembangan nelayan maupun pedagang ikan di pasaran akan kita pantau,”terang Danramil Pabean Cantian, Mayor Inf Suwadi dengan didampingi Babinsanya. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Ketangkasan sekaligus kesegaran jasmani prajurit dan PNS Kodim Bangkalan terus ditingkatkan melalui beberapa macam kegiatan.

Saat ini, prajurit dan PNS Kodim Bangkalan mengikuti berbagai macam pelatihan jasmani di Stadion Sepak Bola dengan didampingi langsung oleh Pasipers Dim Bangkalan, Kapten Czi Irianto. Rabu 11 November 2015.

Pasipers Dim Bangkalan menjelaskan, ketangkasan dan kesegaran fisik para prajurit dan PNS di jajaran Kodim Bangkalan secara rutin dilakukan untuk menjaga kestabilan jasmani para personel.

“kegiatan ini rutin kita gelar, jasmani maupun fisik para personel dan PNS di lingkungan Kodim Bangkalan akan terus kita tingkatkan,”katanya.

Selain itu. Prajurit dan PNS Kodim Bangkalan juga diarahkan ke salah satu kolam renang yang berada di Kabupaten Sampang. “nantinya kita bawa prajurit dan PNS ke salah satu kolam renang yang berada di Sampang, disana ketangkasan para personel mulai ditingkatkan,”terangnya. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan Kodim (Dandim) Surabaya Utara, Letkol Inf Ahmad Fikri Musmar mulai menyiagakan beberapa personelnya untuk menjamin kelancaran dalam kunjungan yang dilakukan oleh Presiden RI, Joko Widodo atau yang biasa disapa Jokowi di Surabaya.

Dandim mengatakan. Sehubungan dengan adanya kunjungan tersebut, dirinya diharuskan untuk bisa menjaga sekaligus menjamin keselamatan para rombongan VVIP tersebut. “keselamatan dan kelancaran kunjungan VVIP itu harus berjalan dengan sebaik mungkin,”katanya.

Dandim menambahkan, rute yang ditempuh oleh Presiden RI saat ini telah memasuki wilayah tugasnya. Sebelumnya, Lanjut Dandim, beberapa personel sudah ditempatkan di beberapa titik lokasi untuk menjamin keselamatan rombongan kunjungan VVIP tersebut.

“sebelumnya kita sudah lakukan pengecekan di beberapa titik lokasi, saat ini ada beberapa personel yang sudah kita tempatkan di setiap batas wilayah maupun titik lokasi kunjungan pak Presiden,”terang Dandim Surabaya Utara, Letkol Inf Ahmad Fikri Musmar.

Rencananya, Presiden Jokowi akan mengunjungi beberapa wilayah di Jawa Timur sesudah mengikuti Upacara peringatan 10 November yang digelar di monumen Tugu Pahlawan, Kota Surabaya.(asmo)

Terungkap Dalam Sidang Pra Peradilan di PN Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Persidangan pra peradilan yang diajukan Dua tersangka kasus narkoba, Boby Setiawan dan Alfa Daniel (Keduanya warga Situbondo,red) kembali berlanjut di PN Surabaya.

Dalam persidangan yang digelar diruang sari, pengacara pemohon, O'od Chisworo menghadirkan satu orang saksi yakni Drian, yang diketahui merupakan kakak kandung dari Boby Setiawan.

Diceritakan Drian dalam persidangan, awalnya dia tidak mengetahui jika adiknya tertangkap. Informasi tertangkapnya Boby disampaikan oleh teman Boby pada dirinya. Setelah mendapatkan kabar itu, Drian melakukan pengecekan ke lokasi Hotel Utama Raya, Banyuglugur Besuki Situbondo, tempat adiknya ditangkap BNNP Jatim.

Dari pengecekan itulah, Drian mendapatkan beberapa data, diantaranya buku tamu dan kuitansi pembayaran hotel. Didalam buku tamu itu tertulis jika kamar dipesan oleh anggota BNNP Jatim yakni Wisnu Aryanggi dan diatasnamakan Teguh Alam Hidayat.

Selanjutnya, Drian mengecek CCTV dirumahnya untuk melihat bersama siapa adiknya pergi ke Hotel. Selanjutnya dia ngecek GPS mobil Boby. Dan dari investigasinya diketahui adiknya menjadi korban jebakan BNNP Jatim.

"Dalam CCTV terlihat, Boby dijemput oleh Teguh dan Roy,mereka pergi ke hotel bersama-sama,"terangnya sambil menunjukan sejumlah bukti diantaranya,Buku tamu, print out pembayaran hotel, print out CCTV dan print out GPS ke hakim Dedi Ferdiman  selaku hakim tunggal yang menyidangkan pra peradilan ini.

Selain itu, Drian mengungkapkan adanya penggelapan barang bukti yang dilakukan BNNP Jatim, diantaranya dompet berisi uang Rp 5 juta, 150 ribu yang tidak dijadikan penyitaan serta empat ban mobil yang diganti. Namun masalah itu langsung di kat hakim Dedi."pra peradilan ini masalah penangkapan dan penahanan, itu gak dibahas dalam sidang ini,"celetuk Hakim Dedi pada saksi Drian.

Usai persidangan, O'ot Chisworo mengakui adanya modus jebakan batman yang dilakukan BNNP Jatim dalam. Dia tak mempermasalahkan petugas menangkap  kliennya, namun setidaknya keadilan harus ditegakan."nyabunya bareng tapi yang ditangkap cuma dua orang, Teguh dan Roy dilepas, padahal  mereka DPO Polisi lho, kalau bukan jebakan apa namanya?,"terangnya usai persidangan.

Terkait penggelapan barang bukti yang disampaikan saksi Drian, O'ot mengaku akan menempuh jalur hukum,"tentu kami akan laporkan, tapi nunggu setelah putusan pra peradilan ini selesai,"ujarnya.

Selain menggugat BNNP Jatim, Kejati Jatim juga ikut digugat."kami juga bingung kenapa kami digugat, padahal belum P 21,"terang jaksa Diana saat dikonfirmasi usai persidangan

Jaksa wanita yang sedang hamil 6 bulan ini mengaku tak bisa berbuat banyak saat diminta hakim untuk mengajukan bukti."kami sendiri mau ajukan bukti apa, wong belum apa apa, paling yang akan kami ajukan ya SPDP perkara nya,"ujar Diana

Sementara, tak stupid pihak BNNP Jatim mau berkomentar  terkait keterangan Drian yang menuding adanya jebakan serta penggelapan barang bukti.(Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Tulungagung) Dalam rangka mendukung pencapaian swasembada kedelai maka Pemerintah Kabupaten Tulungagung telah merealisasikan berbagai program dan kegiatan untuk meningkatkan produksi kedelai. Salah satu diantaranya adalah  di lahan pertanian Desa Sanan Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung telah dilaksanakan Panen Raya Kedelai. Panen Raya Kedelai ini merupakan wujud dari kegiatan percepatan optimasi kedelai di Kabupaten Tulungagung tahun 2015(Rabu,11/11)

Kegiatan Panen Raya Kedelai  yang dilaksanakan di lahan pertanian Desa Sanan Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung tersebut juga merupakan bukti kerja keras Ketua Kelompok Tani dan para Petani Kedelai di daerah tersebut dalam rangka meningkatkan Produtifitas Kedelai dan pencapain percepatan swasembada pangan yang telah di canangkan oleh pemerintah.

Panen Raya Kedelai tersebut berlangsung dari  pukul 08.00 sampai dengan 11.00 Wib  Tampak hadir  dalam kegiatan pada acara Panen Raya Kedelai ini yaitu Kadisperta TPH Kabupaten Tulungagung, Kabulog Kabupaten Tulungagung, Muspika Kecamatan Pakel, BPP Pakel dan Ketua kelompok tani se- Kecamatan Pakel. (arf)

Ada Prosedur dan Pengendalian Tenaga Kerja Asing


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Warga Kota Surabaya akan memiliki kesiapan untuk bersaing dengan tenaga kerja pendatang ketika era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diberlakukan akhir tahun 2015 ini. Pasalnya, sejak tiga tahun lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya, telah memiliki banyak program dalam rangka mempersiapkan warganya menghadapi MEA.


Kabid Penempatan Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kerja Disnaker Surabaya, Irna Pawanti mengatakan, jumlah warga yang mengikuti pelatihan, terus bertambah dari tahun ke tahun. Berdasarkan data di Disnaker, tahun 2013 lalu, jumlah warga yang mengikuti pelatihan sekitar 900 warga, kemudian naik menjadi 2000-an warga di tahun 2014 dan menjadi 3000-an warga di tahun 2015 ini. Bila ditotal, ada hampir 6000 an warga yang sudah mengikuti pelatihan.

“Kami sudah tiga tahun ini melakukan pelatihan gratis yang ujungnya mendapatkan sertifikasi dari lembaga yang ditunjuk negara untuk memberikan sertifikasi,” ujar Irna dalam acara media gathering yang digelar Bagian Humas di ruang ATCS Lantai VI Graha Sawunggaling kantor Pemkor Surabaya, Rabu (11/11).

Beberapa pelatihan yang telah diberikan Disnaker Surabaya diantaranya pelatihan pemprograman data base dan pelatihan perhotelan. Disnaker, sambung Irna, juga memiliki program peningkatan kompetensi tenaga kerja seperti sertifikasi profesi dan pembinaan lembaga pelatihan. “Kalaupun saat ini ada warga yang masih belum aware, mungkin karena memang pesaing belum ada,” ujarnya.

Irna menyebut, untuk saat ini, jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) yang ada di Surabaya mencapai 2000-an. Namun, TKA tersebut tidak semuanya bekerja di Surabaya, tetapi juga melakukan ekspansi ke kota tetangga Surabaya seperti Gresik, Sidoarjo atau Pasuruan. Nah, bila bekerja di lebih dari satu lokasi (kota), maka retribusi TKA tersebut masuk ke provinsi. “Untuk TKA yang retribusi nya ke Surabaya ada sekitar 400 orang, jumlah itu fluktuatif per tahun, tetapi ada di kisaran angka itu. Jadi tidak ada booming TKA karena mendekati MEA. Tetapi yang jelas, kami melakukan pengendalian, bahkan sebelum ada Permenaker,” jelasnya.

Sementara pakar perburuhan dari Universitas Airlangga Surabaya, Hadi Subhan,  mengatakan, ketika era MEA diberlakukan, itu artinya ASEAN akan menjadi pasar tunggal. Namun, harus tetap ada prosedur dan pengendalian terhadap tenaga kerja asing.

Menurutnya, tenaga kerja asing bukannya bisa langsung masuk dan bekerja di Indonesia, termasuk di Surabaya. Namun, ada beberapa syaratnya. Diantaranya pendidikan harus sesuai dengan jabatan. Lalu ada sertifikat kompeten, harus memiliki NPWP dan juga asuransi. “Kalau pendidikannya tidak sesuai dengan jabatannya ya harus ditolak. Juga ada pendampingan tenaga kerja domestik sehingga ada transfer keahlian dan ilmu. Juga satu hal yang dilarang, tenaga kerja asing tidak boleh duduk di kepala personalia karena ini akan memunculkan gap psikologi” ujarnya.

Hadi juga mengingatkan Disnaker Surabaya untuk mewaspadai adanya kecurangan dalam pembayaran upah tenaga kerja asing. Menurutnya, selama ini muncul opini bahwa TKA dibayar murah ketika bekerja di Indonesia, termasuk di Surabaya. Padahal, tidak mungkin TKA dibayar murah. “Kalaupun dibayar sama dengan upah tenaga domestik, tetapi pasti ada proteksi tertentu bagi TKA. Semisal adanya fasilitas hunian mes, transportasi dan asuransi,” sambung dia.

Hadi juga menjelaskan beberapa pelanggaran yang dilakukan TKA dan juga penyelenggara TKA. Diantaranya tidak memenuhi persyaratan, tidak memenuhi Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), tidak memiiki Ijin Menggunakan Tenaga Asing (IMTA), juga tidak adanya pendampingan tenaga kerja domestik sehingga ada ketergantungan pada TKA. “Saya berharap Disnaker bisa lebih mengoptimalkan pengawasan ketenegakerjaan. Karena saya dengar jumlah tenaganya masih minim. Kita harus melindungi warga Surabaya karena kalau semua sektor kerja diisi TKA, tenaga kerja kita dapat apa,” sambung dosen hukum Unair ini.(arf))

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan Kuliah Umum Jati Diri Kebangsaan di Universitas Airlangga (Unair) Kampus C di Jalan Mulyorejo, Surabaya, Rabu (11/11/2015).

Rektor Unair Kampus C Profesor Muhammad Nasih sangat mengapresiasi Kuliah Umum yang diberikan Panglima TNI di Universitas Airlangga. Profesor Muhammad Nasir menyampaikan bahwa Mahasiswa Unair merupakan pendukung penuh atas keutuhan NKRI.

Pada kesempatan yang sama Jenderal Gatot Nurmantyo dalam materi kuliah umum yang disampaikan mengatakan, kegiatan yang digelar saat ini merupakan suatu momentum yang tepat untuk menerangkan arti Jati Diri ke mahasiswa yang hadir dalam kegiatan saat ini. Pemuda merupakan ujung tombak bangsa dalam menghadapi sekaligus membentengi keutuhan NKRI. "Untuk membangun masa depan Indonesia Emas, pemuda merupakan ujung tombak bangsa," tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Indikasi ancaman negara asing untuk menguasai kekayaan alam Indonesia menurut Panglima TNI mulai terlihat dan sudah menyusup ke sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. "Cara yang mereka lakukan salah satunya dengan menguasai media di Indonesia untuk menciptakan  adu domba TNI-Polri,  rekayasa sosial, perubahan budaya, pecah belah partai, dan penyelundupan narkoba sudah jauh-jauh hari dilakukan," jelas Panglima TNI.

Lepasnya Timor Timur adalah salah satu contoh dampak Proxy War. Karena di Celah Timor ada kandungan minyak luar biasa yang bernama Greater Sunrise, ini yang menjadi magnet negara asing untuk masuk dan menguasainya. "Disinilah peran mahasiswa sebagai  agen perubahan untuk mengalahkan Proxy War dengan Pancasila dan semangat gotong royong,” terang Panglima TNI.

Jenderal Gatot Nurmantyo menjelaskan, sekitar 70 persen konflik di dunia berlatar belakang energi. Peningkatan energi pada kurun waktu 2007-2009 memicu kenaikan harga pangan dunia mencapai 75 persen. Di sisi lain, hanya ada negara-negara yang dilintasi ekuator yang mampu bercocok tanam sepanjang tahun negara tersebut adalah Amerika Latin, Afrika Tengah, dan Indonesia. "Saat ini sisa cadangan energi dunia tinggal 45 tahun. Itu akan habis jika kita semua tak berusaha menemukan penggantinya karena  konsumsi energi 2025 meningkat 45 persen,” jelas Panglima TNI. 

Sementara itu  jumlah penduduk dunia diperkirakan akan menembus angka 12,3 Miliar pada  2043. “Jadi di dunia, hanya ada 2,5 miliar penduduk yang tinggal di garis ekuator sementara sisanya sebanyak 9,8 miliar berada di luar ekuator, Jika dibiarkan kondisi ini akan  memicu perang untuk mengambil alih energi negara-negara yang berada di garis ekuator salah satunya Indonesia," ulas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di depan mahasiswa Unair.

Tak hanya itu saja, Panglima TNI juga menyempatkan diri untuk membuka sesi tanya jawab kepada para mahasiswa. Pada kesempatan itu, Panglima TNI menyuguhkan materi kepada mahasiswa tentang tata cara mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) sekaligus kemajuan Negara.

Selain itu, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga memberi motivasi kepada para peserta kuliah umum melalui kisah perjalanan hidupnya hingga menjabat sebagai Panglima TNI. Menurut Panglima TNI, memberikan motivasi positif kepada mahasiswa sangat penting untuk dilakukan oleh dirinya. Panglima TNI menerangkan, masa depan bangsa khususnya persatuan dan kesatuan bangsa saat ini berada di tangan para pemuda yang merupakan suatu ujung tombak bangsa dan negara dalam menjaga keutuhan NKRI. (asmo)

KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Komando Distrik Militer 0829/Bangkalan dan jajarannya menyalurkan bibit padi dan pupuk kepada kelompok tani di Kabupaten Bangkalan, guna mendukung swasembada pangan.

 Seperti kegiatan yang dilakukan jajaran Koramil 0829/16 Sepulu, penyerahan bibit padi tersebut dilakukan secara simbolis oleh Babinsa Koramil 0829/16 Sepulu Sertu Shodikun didampingi petugas PPL dan Mantri Tani Kecamatan Sepulu, kepada salah seorang perwakilan kelompok tani di Desa Bangsereh, Rabum 11 November 2015.

Selain menyerahkan bantuan benih dan pupuk hibrida untuk Kelompok Tani Rukun Tani II di Desa Bangsereh, juga menyerahkan bantuan pada Kelompok Tani Makmur II Desa Gangseyan dan Kelompok Tani Barokah IV Desa Banyior.
  
"Ini sebagai wujud kepedulian TNI-AD kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kita harapkan bibit yang ditanam nantinya akan memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan," ujar Shodikun.

Sementara itu, Parmin (49) menyampaikan terimakasih kepada Kodim 0829/Bangkalan dan jajarannya sampai ke Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari Koramil Sepulu yang telah peduli kepada masyarakat melalui program ketahanan pangan.

Demikian juga kepada dan tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang selalu melakukan pendampingan dan memberikan penyuluhan pertanian kepada kelompok tani yang ada, tambahnya.
  
"Program ini sangat besar manfaatnya bagi kami yang tinggal di Sepulu. Dan kami berharap program pembinaan dan pendampingan ini tidak terhenti sampai di sini, tetapi dapat terus berkelanjutan," harap Parmin.

Usai menyerahkan bibit, Babinsa, petugas PPL dan Mantri Tani Kecamatan Sepulu, berkesempatan meninjau sawah milik masyarakat yang akan disemai dengan bantuan benih dari Kodim 0829/Bangkalan. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive