Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Selasa, 24 November 2015

Danrem 082/CPYJ Mantapkan Nasionalisme Koorpri Kab. Mojokerto.


KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-44 Korps Pegawai Republik Indonesia ( Koorpri ), serta memaksimalkan momentum penyelenggaraan Pemilu Kada yang akan digelar secara serentak di bumi nusantara pada 9 Desember 2015  yang akan datang, dengan berbagai persoalannya yang menghangatkan situasi politik di wilayah, khususnya Kabupaten Mojokerto, bertempat di Pendopo Graha Maja Tama Kabupaten Mojokerto pada Selasa 24 Nopember 2015 sejak pukul 09.00 wib digelar acara Sarasehan Wawasan Kebangsaan, dengan mengundang Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Irham Waroihan, S.Sos sebagai nara sumber tunggal.
 
Sarasehan yang diikuti anggota Koorpri  jajaran Kab. Mojokerto, yang juga diikuti oleh anggota Koorpri dari Kodim 0815/Mojokerto dan Polres Mojokerto dengan jumlah sekitar 500-san PNS, digelar atas prakarsa Pemda Kab. Mojokerto, namun karena sesuatu hal yang tidak dapat dihindarkan, sehingga kehadiran Pj Bupati Mojokerto dan Sekda Kab. Mojokerto diwakilkan kepada  Asisten -1 H. Jajuli dan Asisten – 2 Sekda Kab. Mojokerto  Mustain yang bertindak selaku moderator dalam acara tersebut.
H. Jajuli selaku Dewan Pembina Koorpri jajaran Kab. Mojokerto, dalam sambutannya mengatakan bahwa kebesaran bangsa Indonesia telah menjadi daya tarik bagi Negara lain untuk menguasai potensi kekayaan alam Indonesia, memanfaatkan penduduknya sebagai tenaga kerja dengan upah murah, sehingga apabila bangsa Indonesia tidak waspada dan berusaha membentengi diri, tentu suatu saat akan merasa menyesal karena kekayaan alamnya tidak  menjadi miliknya lagi, dan bangsa Indonesia hanya sebagai bangsa pekerja  di negeri sendiri, sementara bangsa lain menjadi pemiliknya.

Sementara Kolonel Inf Irham dalam audiensi Proxy War pada  sesi pertamanya, menyampaikan bahwa dengan harapan agar para anggota Koorpri faham benar tentang berbagai ancaman bagi bangsa Indonesia kedepan, terutama dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.         

 Dijelaskan olehnya, bahwa Proxy War adalah perang melalui aspek berbangsa dan bernegara, tidak terlihat siapa lawan dan siapa kawan , yang dilakukan oleh Non State Actor, tetapi dikendalikan oleh State, dilatar belakangi oleh Krisis Pangan,  Air dan Energi dunia, dan menjadikan Negara – Negara Khatulistiwa  yang kaya akan sumber daya alam menjadi ajang perebutan termasuk Indonesia.

Karena kekayaan sumber daya alam Indonesia yang berlimpah, menjadikan perebutan Negara – Negara lain yang bakal mengalami krisis untuk menguasainya, sehingga mereka berupaya ciptakan instabilitas di bidang Ipoleksosbudhankam, demi wujudkan rasa ketidakpercayaan warga kepada pemerintah.   Sehingga banyak kegiatan yang berselimutkan undang – undang kebebasan berserikat dan menyampaikan pendapat dimuka umum, yang dimaanfaatkan oleh sekelompok tertentu untuk mewujudkan tujuannya, seperti maraknya Demo, perkelahian antar kelompok dan antar pelajar, Korupsi, Narkoba, berdirinya LSM – LSM yang mengatas- namakan perjuangan rakyat, menyuarakan kebenaran namun kenyataannya jika diamati hanya untuk kepentingan kelompok tertentu saja, kenakalan remaja dan lain – lain, namun tetap masih banyak kegiatan – kegiatan pemuda yang positif dan selaras dengan Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan NKRI.        Mengingat peran Koorpri sangatlah strategis dalam berbagai perubahan, maka Kolonel Irham berharap agar kedepan muncul Warior – warior dalam hadapi Proxy War.

Pada sesi ke dua, Kolonel Irham mengajak Koorpri untuk mewaspadai bangkitnya  Komunisme, bahwa Komunis saat ini sudah bukan lagi menjadi potensi ancaman bagi bangsa dan Negara, namun telah berubah menjadi ancaman nyata, yang dapat dilihat melalui berbagai indikasi dengan maraknya kegiatan – kegiatan pemuda yang tanpa menyadari telah menggunakan atau memamerkan berbagai atribut Komunis. 

                   Hal tersebut adalah bagian dari proses cuci otak yang dilakukan kepada para generasi muda agar tidak mempercayai atau tidak meyakini peristiwa G 30 S/PKI, sehingga muncul pemahaman bagi pemuda bahwa peristiwa G 30 S/PKI adalah suatu rekayasa.   Ditegaskan olehnya bahwa pembunuhan berencana terhadap para Jendral TNI – AD adalah fakta nyata kebiadaban PKI yang tak terbantahkan.

Diujung ceramah Kolonel Irham menyampaikan untuk  membangkitkan kesadaran masyarakat dalam mencegah hidupnya kembali komunis melalui diskusi, seminar, penyuluhan, ceramah, kemudian mewaspadai upaya penyusupan ideologi tersebut ke tubuh berbagai komponen bangsa baik pemerintah, TNI/Polri, ormas maupun komponen bangsa lainnya, termasuk dunia pendidikan yang harus senantiasa dididik dan dikembangkan kearah yang lebih baik.          

Kalau Komunis tidak diberantas di Indonesia, ia akan menyebar, menindas dan menggilas siapa saja yang tak sepaham dengan ideologi mereka, seperti yang terjadi di Tiongkok dan Vietnam. Modus perjuangan komunisme di Indonesia hingga saat ini tidak pernah bergeser, yakni selalu memanfaatkan isu kemiskinan, ketidak-adilan di bidang sosial, ekonomi dan hukum, serta berupaya menjatuhkan kelompok atau institusi yang dianggap menghambat atau mengancam perjuangannya, pungkas Kolonel Irham di akhir ceramahnya.
Pada sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh Asisten-2, Kolonel Irham mendapat masukan dari Bp. Muntoha  UPTD Kec. Trowulan yang menyampaikan bahwa materi tentang G 30 S / PKI sudah tidak diajarkan lagi di sekolah. (arf)

Guna Melestarikan Kesenian Tradisional Pelda Sofyan Pelajari Reog Ponorogo


KABARPROGRESIF.COM : (Jombang) Banyak cara untuk melestarikan kesenian Reog Ponorogo. Salah  satunya adalah dengan menggelar parade reog keliling Kota di Jawa Timur.  Jika mengikuti perkembangan zaman yang terus mengalami kemajuan yang  pesat saat ini banyak kesenian tradisional punah dan digantikan dengan kesenian yang modern, yang  dapat mempengaruhi sifat dan pemikiran negatif generasi muda. Hal itulah yang dilakukan Reoq SingobolangKartodiharjo dari Madiun yang  diketuai oleh Dimanda Widiatama Priambodo untuk nguri-uri kesenian Reog Ponorogo yang dilaksanakan di dilapangan perhutani desa Losari hari senin tgl 23 Nopember 2015.

Anggota Koramil 014/06 Ploso Jombang, yang dipimpin Pelda Sofyan ikut berpartisipasi dalam pengamanan serta ikut belajar tentang kesenian Reog Ponorogo. Pelda Sofyan menyebutkan, “ saat ini generasi muda banyak yang meniru kesenian yang berasal dari luar negeri yang menurut saya kurang cocok dengan karakter bangsa Indonesia yang lebih mengutamakan kekeluargaan, keindahan dan kesopanan. Dengan digelarnya   parade Reog ini saya berharap generasi muda dapat melestarikan kesenian tradisional, karena makna sejarah adanya reog sangat dalam sekali “.Serta berharap kesenian ini bisa lebih digandrungi oleh masyarakat Kab.Jombang Pada khususnya.

Dimanda Widiatamapriambodo Ketua rombongan menuturkan,  saat ini Reoq singobolang Kartodiharjo memiliki 25 anggota. Dengan jumlah tersebut, ia pun berharap bisa melakukan promosi serta mengenalkan reog kepada masyarakat dan turis yang singgah di  Kab.Jombang. Masyarakat Ploso sangat terhibur dengan adanya parade Reog Ponorogo ini terlihat dari kerumunan masyarakat yang kurang lebih ada 3000 orang hadir memadati lapangan milik Perhutani tersebut. (arf)

KODAM V/BRAWIJAYA FASILITASI PEMBINAAN SEPAK BOLA USIA DINI


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kodam V/Brawijaya memfasilitasi klub-klub sekolah sepak bola  (SSB) sepulau Jawa dan Kalimantan untuk bertanding di Stadion Brawijaya memperebutkan piala Cobra Cub. Turnamen yang diperuntukkan atlet usia 8 sd 12 tahun diikuti sebanyak 62 klub SSB se Jawa dan salah satunya diikuti satu tim SSB dari Balikpapan.

Letkol Inf Mulyono selaku pembina sepak bola anak (SSB) Kodam V/Brawijaya sekaligus panitia penyelenggara turnamen menyatakan bahwa ’’Turnamen ini diselenggarakan untuk membantu pembinaan sepak bola usia dini dalam rangka menopang prestasi sepak bola nasional di masa mendatang.
  
Mulyono juga menjelaskan bahwa salah satu penyebab minimnya prestasi sepak bola nasional adalah lemahnya pembinaan atlet usia dini. Selama ini pembinaan atlet sepak bola di Indonesia lebih fokus pada usia 14 tahun keatas padahal di luar negeri pembinaan berjenjang dimulai pada usia 6 tahun.

Maka dengan keprihatinan tersebut pembina Sekolah Sepak bola (SSB) Kodam V/Brawijaya Letnan Kolonel Mulyono, menyampaikan gagasan kepada para pembina sepak bola anak usia dini di Surabaya untuk menyelenggarakan turnamen sepak bola antar club SSB se jawa.

 Dengan dasar pembinaan sepak bola usia dini, gagasan tersebut disambut baik oleh para pembina sekolah sepak bola (SSB) diseluruh wilayah pulau Jawa. Maka mulai tanggal 20 s.d 22/11 diselenggarakan turnamen sepak bola usia dini di lapangan sepak bola Brawijaya, yang diikuti 62 tim SSB.

Sengatan sinar matahari tidak mengendurkan semangat juang para bocah-bocah usia dini, mereka bersaing memamerkan skill mengolah si kulit bundar untuk memenangkan pertandingan.

 Turnamen yang dihelat selama 3 hari itu, menggunakan sistim setengah kompetisi dimulai dari pagi sampai sore, seluruh SSB saling mengalahkan mulai babak penyisihan untuk berebut tiket semifinal dan final.

 Beberapa pembina SSB mengungkapkan, turnamaen ini semacam try out bagi para pemain dan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan, peningkatan kemampuan anak-anak selama berlatih di SSB dan sekaligus ajang silaturahmi.

Dari babak penyisihan menyisakan 4 SSB yang berhak untuk mengikuti babak final dan berhak menerima Piagam, Piala serta Uang pembinaan, sedang yang menjadi juara di turnamen Cobra Cup Pertama ini sebagai berikut:

a.            Juara I            : SSB Cobra.

b.            Juara II           : SSB Agasa.

c.            Juara III          : SSB Petro Gres.

d.            Juara IV         : SSB Simba.

Kodim Sumenep Gelar Doa Bersama Untuk Kesuksesan Kontingen Ton Tangkas Kodam V/Brawijaya


KABARPROGRESIF.COM : (Sumenep) Untuk keselamatan dan kelancaran penyelenggaraan Kontingen Kodam V/Brawijaya dalam lomba Peleton Tangkas TNI AD Periode II TA 2015 yang dimulai tanggal 21 sampai 27 November 2015 di Magelang Jawa Tengah.
  
Jajaran Kodim 0827/Sumenep menggelar selamatan dengan menggelar pengajian dan doa bersama. Selasa 24 November 2015

Selamatan memohon doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar seluruh rangkaian lomba dapat diberkahi oleh Allah SWT, sehingga tidak timbul kendala dalam pelaksanaannya.

“Doa bersama yang dilaksanakan seluruh personel Kodim 0827/Sumenep dari semua agama ini  tidak lain bertujuan untuk memohon keselamatan, kemudahan dan kelancaran, semua bisa berjalan sukses tanpa ada kendala yang berarti, dan Kontingen Kodam V/Brawijaya menang“, jelas Pasi Pers Kodim 0827/Sumenep Kapten inf Suwanto yang memimpin kegiatan selamatan dan doa besama. (arf)

Pendampingan Ketahanan Pangan Jadi Tanggung Jawab Prajurit Teritorial


KABARPROGRESIF.COM  : (Jombang) Babinsa Koramil 0814/07 Kabuh Kodim 0814 Jombang, Sertu Rahman bersama PPL serta Kelompok Tani melaksanakan rapat rencana pembagian bantuan bibit bertempat di Dusun Grobogan Desa Karang Pakis Kecamatan Kabuh, Senin 23 Nopember 2015.

Menurut Sertu Rahman bahwa pendampingan yang dilaksanakannya bertujuan agar pendistribusian dan pembagian bibit kepada petani berjalan dengan lancar dan tepat sasaran,  sehingga petani tidak merasa di rugikan dalam pelaksanaan pembagian bibit,  hal tersebut guna mewujudkan program ketahanan pangan nasional, sehingga manunggal antara TNI dengan masyarakat petani dapat terwujud.

Babinsa Karang Pakis ini juga menambahkan bahwa petani yang tergabung di Poktan Karang Pakis terutama yang dialiri irigasi yang baru di bangun tersebut yang mendapat bibit padi jenis Serang untuk itu perlu dijelaskan biar tidak ada dusta diantara para petani dengan  PPL.

Kegiatan yang berlangsung dengan gayeng dan penuh kekeluargaan ini disambut dengan senang hati oleh para petani, meskipun rapat dilaksanakan pada malam hari Babinsa tetap hadir dikarenakan rasa tanggungjawabnya sebagai pendampingan ketahanan pangan yang diemban prajurit territorial dalam upaya swasembada pangan nasional, Hadir dalam rapat Kartiyo Kepala Dusun Grobogan, Abdul Wahab PPL Desa Karangpakis,Yudha.A.S Kaur pemerintahan Desa, tokoh masyarakat dan Gapoktan Desa Karang Pakis sejumlah 42 orang.(arf)

Senin, 23 November 2015

Surabaya Raih Adipura Kencana 2015 kategori Kota Metropolitan

Sukses Ciptakan Inovasi Mengubah Sampah Jadi Energi



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kota Surabaya kembali meraih penghargaan tertinggi di bidang kebersihan dan berupa penghargaan Adipura Kencana untuk kategori kota metropolitan dari pemerintah pusat. Keberhasilan Surabaya meraih penghargaan Adipura Kencana 2015 itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir Sudirman MM.






Menurut Sudirman, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dinilai telah berhasil dalam mewujudkan kota yang bersih dan memiliki pengelolaan lingkungan hidup yang baik. Kunci keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya dalam meraih Adipura, selain banyaknya sektor yang dinilai oleh Kementerian Lingkungan Hidup, tidak lepas dari kelebihan dalam menciptakan terobosan baru. Penghargaan Adipura Kencana 2015 rencananya akan diserahkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta pada Senin (23/11) malam.

Sudirman mengatakan, Surabaya dinilai unggul karena mampu menciptakan inovasi baru, terutama dalam hal pemanfaatan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi sumber energi (waste to energy). Selain itu, Pemkot Surabaya juga dinilai konsisten terhadap kebersihan dan keindahan kota. “Keberhasilan Pemkot Surabaya dalam mengubah sampah menjadi energi (waste to energy) menjadi penilaian utama. Surabaya ini sudah beyond Adipura (melebihi Adipura),” ujarnya.

Menurut penjelasan Sudirman, ada lima kriteria yang membuat Surabaya kembali meraih Adipura Kencana tahun ini. Pertama adalah mengubah sampah menjadi energi (waste to energy), lalu pemanfaatan lahan sempit (urban farming), keanekaragaman hayati, adaptasi dan mitigasi yang baik, menjaga kelestarian sumber mata air, penanaman pohon, serta pembuatan waduk/situ.

Dia menambahkan, penilaian Adipura 2015 sedikit berbeda bila dibandingkan dengan penilaian Adipura 2014. Untuk Adipura 2015, penilaiannya ditekankan pada pelaksanaan Undang-Undang No 18/2005 tentang pengelolaan persampahan, terutama Pasal 44 di mana kabupaten/kota sudah tidak boleh lagi menggunakan TPA open dumping.

“Ke depannya, penilaian Adipura akan ditekankan pada perubahan iklim, pengelolaan hutan (upaya mengurangi kebakaran), serta pengelolaan tambang,” sambung Sudirman.

Tahun 2014 lalu, Surabaya juga mendapatkan penghargaan Adipura Kencana kategori kota Metropolitan. Tahun lalu, kunci Surabaya dalam memenangi penghargaan tertinggi bidang kebersihan itu adalah pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo secara maksimal. Pengelolaan TPA Benowo yang maksimal itulah yang membuat grade Surabaya jauh di atas daerah lain. Kementerian LH (lingkungan hidup) juga menjadikannya salah satu percontohan di Indonesia untuk pengelolaan TPA. Selain TPA, titik yang juga dinilai adalah lingkungan perumahan, kantor, puskesmas, sekolah, pasar, stasiun, taman, juga di jalan-jalan.

“Selain adanya inovasi dari Pemkot Surabaya, keberhasilan meraih penghargaan itu juga merupakan bukti kerja keras seluruh elemen kota Surabaya, terutama peran serta masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih,” imbuh Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhamad Fikser.(arf)